BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian (Penyajian Data)
1. Deskripsi Variabel
41
B. Hasil Penelitian (Penyajian Data)
Rp.754.081.027,98. Tahun berikutnya, yaitu tahun 2016 jumlah anggaran naik menjadi Rp. 907.021.272,68 dengan realisasinya mencapai Rp. 872.676.620,24. Demikian seterusnya ada penurunan anggaran pada tahun 2017 yang jumlahnya mencapai Rp.799.677.225,55 dengan realisasi Rp. 745.708.553,59 disini terlihat dengan jelas bahwa anggaran di tahun 2017 menurun dibanding pada tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2018 anggarannya terus meningkat sampai tahun 2019. Berdasarkan perubahan atas struktur anggaran dari tahun ke tahun sebelumnya yaitu format APBD untuk pos belanja aparatur daerah meliputi belanja administrasi umum, belanja operasi, dan belanja modal.
b. Anggaran Pembangunan
Anggaran pembangunan merupakan salah satu indikator untuk membuktikan kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah dan salah satu indikator kualitas kemakmuran suatu daerah maka dapat dilihat dari pembangunan suatu daerah.
Sedangkan mulai tahun 2014 pos belanja berubah meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga dan transfer.
Konsekuensi dari perubahan ini adalah disatukannya seluruh anggaran untuk operasional seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan dan sosial, belanja barang, belanja bantuan keuangan, dan belanja bantuan keuangan kepada instansi vertikal dalam negeri. Sedangkan untuk
43
belanja modal meliputi belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan, belanja aset tetap dan aset lainnya.
Fluktuasi terjadi sebagai akibat arah dan strategi kebijakan pembangunan mengalami pergeseran, terutama pada sektor-sektor yang dianggap menjadi prioritas pada tiap tahun anggaran. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh ketersediaan dan pembangunan baik yang dialokasikan dari pusat maupun daerah.
Tabel 4.3
Realisasi Anggaran Belanja Modal (Anggaran Pembangunan) di Kabupaten Kolaka Utara
Tahun Anggaran Realisasi Persentase (%)
2015 2016
2017 2018 2019
733 187 621,72 829 358 764,24 780 535 051,85 823 873 759,94 877.292.410,00
749 382 697,28 817 539 815,86 761 873 952,17 824 185 304,89 877.292.419,00
19,19 9,09 -6,80 8,17 6,44 Sumber: Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka Utara, Tahun 2020 Apabila diamati, maka secara keseluruhan jumlah dana yang dikeluarkan untuk biaya pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara sejak tahun anggaran 2015 hingga 2019 memang cenderung mengalami fluktuasi atau naik turun, kecuali pada dua tahun terakhir (2018-2019) yang terus meningkat. Jumlah belanja modal pada tahun 2018 yang sebesar Rp.
823.873.759,94 dengan jumlah belanja modal pada tahun 2019 yang berjumlah Rp. 877.292.410,00 yang berarti telah terjadi peningkatan belanja
modal. Hal ini menandakan bahwa dalam era otonomi daerah, pemerintah terus melakukan upaya yang signifikan bagi pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara.
2. Analisis Data
Cara yang digunakan dalam mengkaji variabel independent yakni dana perimbangan yang mempengaruhi variabel dependen yaitu anggaran pembangunan adalah dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dengan metode OLS melalui bantuan SPSS versi 25.
a) Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan uji regresi linear sederhana maka perlu dilakukan beberapa uji diantaranya yaitu: uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas, yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut.
1) Normalitas
Uji normalitas yakni untuk membuktikan bahwa variabel bebas dan variabel terikat atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yaitu distribusi data normal atau menghampiri normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
45
Sumber: Output SPSS 25 Tahun 2021 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena bentuk grafik normal dan tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.
Titik (data) yang tersebar sekitar garis diagonal dan penyebaran titik tersebut mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas bersumber pada analisis grafik normal probability plot.
2) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji untuk mengetahui apakah terdapat suatu hubungan linear antara masing-masing variabel independent di dalam model regresi. Multikolinieritas ini biasa terjadi ketika sebagian besar variabel yang digunakan saling terikat satu sama lain di dalam model. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Berikut adalah output dari uji multkolinieritas:
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Toleranc
e VIF
1 DANA PERIMBANGAN 1.000 1.000 a. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN Sumber: Output SPSS 25 Tahun 2021
Berdasarkan output pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel dana perimbangan (X) sebesar 1.000 lebih besar dari 10, sementara itu, nilai VIF angggaran pembangunan (Y) yakni 1.000 lebih kecil dari 10.00. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas berdasarkan pada nilai tolerance dan VIF.
3) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini untuk memeriksa bahwa dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pemantauan ke pemantauan lainnya. Kriteria pemeriksaan yang dilakukan yaitu dengan memeriksa penyebaran titik data yang tidak bergabung, data yang baik apabila data menghambur dikeseluruhan gambar dan tidak berkumpul di satu titik saja.
47
Sumber: Output SPSS 25 Tahun 2021
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas-Grafik Scatterplot
Hasil uji heteroskedastisitas dari gambar 4.2 membuktikan bahwa grafik scatterplot tersebut, terlihat titik menghambur secara acak dan tidak membuat satu pola tertentu yang jelas, serta terhambur baik diatas maupun dibawah. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi linear sederhana.
b) Uji Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana yaitu untuk mengamati variabel yang berpengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana Coefficientsa
Model
Unstandardize d Coefficients
Standar dized Coeffici
ents
T Sig.
Correlations
Collinearity Statistics B
Std.
Error Beta
Zero- order
Partia l
Par t
Tolera
nce VIF 1 (Constant) 2.400 2.205 1.088 .356
DANA PERIMBA NGAN
.625 .152 .921 4.099 .026 .921 .921 .92 1
1.000 1.000
a. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN Sumber: Output SPSS 25 Tahun 2021
Berdasarkan print out tersebut, maka dapat dibentuk persamaan regresi linear sederhana, yaitu:
Y= 2,400 + 0,625X
Dari tabel 4.5 dapat dilihat persamaan tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut:
a. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar 2,400, hal ini berarti apabila variabel dana perimbangan tidak mengalami perubahan atau tetap maka anggaran pembangunan Kabupaten Kolaka Utara sebesar 2,400%.
b. Koefisien regresi variabel dana perimbangan (X) sebesar 0,625, hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan dana perimbangan 1% maka anggaran pembangunan Kabupaten Kolaka Utara meningkat sebesar 0,625%.
49
c) Uji Statistik
1) Analisis Koefisien Determinan (R2)
Untuk mengetahui keeratan hubungan (korelasi) kedua variabel yang diteliti atau diperhatikan yakni X (Dana Perimbangan) dan Y (Anggaran Pembangunan) maka dapat dilihat nilai koefisien korelasi tersebut dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) Model Summaryb
Mod el R
R Squar
e
Adjuste d R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin- Watson R
Square Change
F Chan
ge df1 df2 Sig.
F Cha nge 1 .92
1a
.849 .798 4.173 .849 16.80 5
1 3 .026 2.317 a. Predictors: (Constant), DANA PERIMBANGAN
b. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN Sumber: Output SPSS 25 Tahun 2021
Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,921, artinya terdapat hubungan yang kuat antara dana perimbangan dan anggaran pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara yakni sebesar 92,1%. Selanjutnya diperoleh nilai koefisien determinan r square sebesar 0,849%. Hal ini mengandung arti bahwa dana perimbangan Kabupaten Kolaka Utara sebesar 84,9% dipengaruhi oleh dana perimbangan dan sisanya 15,1% dipengaruhi dari faktor-faktor lain.
2) Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian skripsi ini maka digunakan uji statistik t. Hipotesis yang dimaksud adalah:
Dasar pengambilan nilai signifikan : 1. Berdasarkan nilai signifikan (Sig.)
a. Jika nilai signifikasi < Probabilitas 0,05 maka ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis diterima.
b. Jika nilai signifikasi > Probabilitas 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis ditolak.
2. Berdasarkan perbandingan nilai t_hitung dengan t_tabel
a. Jika nilai t_hitung > t_tabel maka ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis diterima.
b. Jika nilai t_hitung < t_tabel maka tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis ditolak.
Tabel 4.7 Uji Parsial t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.400 2.205 1.088 .356
DANA
PERIMBANGAN
.625 .152 .921 4.099 .026
a. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN Sumber: Output SPSS 25 Tahun 2021
51
t hitung :
(a/2 : n-k-l atau df residual) 5% (0.05)/2 = 5-1-1
0.025 = 3 t tabel = 3.182
Berdasarkan tabel 4.7 nilai signifikan variabel dana perimbangan mempunyai angka signifikasi sebesar 0,026 lebih kecil dari 0,05 (0,26 <
0,05). Berdasarkan perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel (4,099 > 3,182) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa variabel dana perimbangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan sejumlah tahapan pemeriksaan sebelumnya menyangkut data dan metode, maka dapat dijelaskan keterkaitan dana perimbangan dengan anggaran pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara.
Dana perimbangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Ini dibuktikan dari hasil olah data dimana nilai koefisien variabel sebesar 0,625 dengan nilai t-hitung sebesar 4,099 lebih besar dari t-tabel
3,182 (4,099 > 3,182). Dan juga dibuktikan dari nilai signifikan sebesar 0,026 (0,026 < 0,05).
Hal ini terjadi karena perubahan anggaran pembangunan memiliki hubungan dengan naik turunnya penerimaan dana perimbangan, artinya secara kuantitatif dapat dikatakan bahwa setiap terjadi perubahan alokasi anggaran dana perimbangan pada tahun ke tahun tertentu akan diikuti pula oleh berubahnya anggaran pembangunan.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dana perimbangan (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan (Y) di Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulastri Dewi (2019) dan Sudi Surahman (2019), dimana ditemukan bahwa dana perimbangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan.
53 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dana perimbangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan di Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ini dibuktikan dari hasil olah data dimana nilai koefisien variabel sebesar 0,625 dengan nilai t-hitung sebesar 4,099 lebih besar dari t-tabel 3,182 (4,099 > 3,182) dan juga dibuktikan dari nilai signifikan sebesar 0,026 <
0,05). Hal ini terjadi karena perubahan anggaran pembangunan memiliki hubungan dengan naik turunnya penerimaan dana perimbangan, artinya secara kuantitatif dapat dikatakan bahwa setiap terjadi perubahan alokasi anggaran dana perimbangan pada tahun ketahun tertentu akan diikuti pula oleh berubahnya anggaran pembangunan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan khususnya pemerintah kabupaten Kolaka Utara agar memperhatikan juga pada
variabel dana perimbangan sehingga pada periode di masa yang akan datang variabel bisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan.
2. Kepada peneliti selanjutnya, dengan adanya hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan sebuah bahan referensi untuk kegiatan penelitian. Dikarenakan penelitian ini masih memiliki kekurangan seperti keterbatasan dalam memperoleh data dan periode yang digunakan hanya sampai tahun 2019. Sehingga penelitian selanjutnya diharapkan mampu meneliti dengan menambah variabel lainnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2010. Pengantar Perencanaan Dan Pembangunan Ekonomi Daerah. (BPFE Yogyakarta).
Chalit, R.A. 2011. Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah. Penerbit Graha Ilmu : Yogyakarta
Ateng, Syafruddin. Pengaturan Koordinasi Pemerintah di Daerah. Penerbit : Tarsito,1976
Ardhani,Pungky. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah). Skripsi. (dipublikasikan). Semarang : Universitas Diponegoro
Aramana D. (2011). Pengaruh pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain- lain pendapatan daerah yang sah terhadap belanja daerah dengan kinerja keuangan pemerintah daerah sebagai variabel moderating pada provinsi Sumatera Utara.
Didi Nuryadin, Sri Suharsih (2017). Analisis dan evaluasi dampak dana alokasi khusus terhadap indikator kinerja pembangunan di daerah studi kasus kabupaten-kota tahun 2003-2013
Hoed, Benny Hoedoro,. 1998. Perencanaan Pembangunan. Unit KORPRI BAPPENAS, Jakarta, hal. 67-72
Huang, Hidayat. 2021. Analisis Regresi Sederhana, Ini Penjelasannya.
Kementerian PPN/Bappenas, Pokok-pokok anggaran pembangunan tahun 2000.
La Mente. 2009. Kontribusi Pendapatan Asli Derah Terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah Dalam Menunjang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kota Makassar. Kota Makassar Sulawesi Selatan
Monev, 2020. Defenisi Pembangunan dan Multidimensionalitas.
Muh. Zainul Arifin (2018). Pengelolaan anggaran pembangunan desa di desa Bungin Tinggi kecamatan Sirah pulau Padang kabupaten Ogan Komering Ilir provinsi Sumatera Selatan.
Pemendagri No. 32 Tahun (2008), Pelaksanaan Desentralisasi.
Rahman. Fhatur (2013). Analisi kinerja keuangan pemerintah daerah dan pengaruhnya terhadap belanja daerah dan PAD di Provinsi Jambi, Universitas Jambi.
Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan.
Riva Ubar Harahap(2011). Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
ALFABETA
Sudi Surahman (2019). Pengaruh anggaran pembangunan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Luwu Timur periode 2014-2018, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sukino, Sadono, 2015. “Makroekonomi Teori Pengantar”. Jakarta: Rajawali Pers, 2015
Sri Sulastri Dewi (2019). Pengaruh dana perimbangan terhadap belanja modal daerah di kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Todaro, Michael P,. 1998. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith, 2006, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Tangkumahat, Vicky V. J. Panelewen, Arie D. P. Mirah (2017). Program dana desa terhadap peningkatan pembangunan dan ekonomi di Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa
Walidi. 2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Perkapita, Belanja Modal Sebagai Intervening (Studi Kasus di Provinsi Sumatera Utara).
Tesis S2 Program Pascasarjana USU. Medan.
Huang, Hidayat. 2011. Analisis Regresi Linear Sederhana. Ini Penjelasannya.
https://www.globalstatistik.com/analisis-regresi-sederhana-ini-penjelasannya
57
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kolaka Utara, 2015-2019. Data Dana Perimbangan
& Anggaran Pembangunan (Online). (https://kolutkab.bps.go.id) Diakses
L A M P
I
R
A
N
59
UJI NORMALITAS
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 DANA PERIMBANGAN 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN
UJI HETEROSKEDASITAS
ANALISIS REGRESI SEDERHANA
Coefficientsa
Model
Unstandardize d Coefficients
Standar dized Coefficie
nts
t Sig.
Correlations
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta
Zero- order
Partia l
Par t
Toleran ce VIF 1 (Constant) 2.400 2.205 1.088 .356
DANA PERIMBAN GAN
.625 .152 .921 4.099 .026 .921 .921 .92 1
1.000 1.000
a. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN
61
UJI R2
Model Summaryb
Mode
l R
R Squar
e
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
Durbin- Watson R Square
Change F Chang
e df1 df2 Sig.
F Chan
ge
1 .92
1a
.849 .798 4.173 .849 16.805 1 3 .026 2.317
a. Predictors: (Constant), DANA PERIMBANGAN
b. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN
UJI T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.400 2.205 1.088 .356
DANA
PERIMBANGAN
.625 .152 .921 4.099 .026
a. Dependent Variable: ANGGARAN PEMBANGUNAN
63
65
67
69