KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA
E. DETERMINAN DETERMINAN KOMPENSASI
6. Kompensasi Non Material
Kompensasi non material adalah kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk non material (bukan dalam bentuk finansial). Di antara bentuk kompensasi non material adalah:
a) Pemberian gelar (title) secara resmi b) Pemberian balas jasa
c) Pemberian piagam penghargaan d) Pemberian promosi
e) Pemberian hak untuk menggunakan suatu atribut dan fasilitas perusahaan
f) Pemberian pujian atau ucapan terima kasih secara formal maupun informal
7. Kompensasi Lainnya
Kompensasi lainnya merupakan program fasilitasi yang disediakan perusahaan untuk karyawan dan atau keluarganya. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas dan bantuan yang diterima oleh karyawannya sebagai salah satu bentuk kompensasi dan penghargaan.
Program ini antara lain meliputi:
a) Perumahan b) Subsidi Kendaraan
c) Rekreasi dan atau Wisata Religi d) Kafetaria
e) Beasiswa Pendidikan f) Pelayanan Konseling g) Pemberian Seragam
Kompensasi dan Kepuasan Kerja | 185
pekerjaan (job costing) dan determinan akhir dari kompensasi finansial seorang karyawan.
Berikut gambaran lengkap tentang determinan-determinan kompensasi terhadap nilai kompensasi finansial karyawan sebagaimana dideskripsikan pada gambar 10.1 di bawah ini
KARYAWAN:
Bayaran Berbasis Kinerja
Bayaran Berbasis Keterampilan
Bayaran Berbasis Kompetensi
Senioritas
Pengalaman
Keanggotaan
Organisasi
Potensi
Pengaruh Politik
Keberuntungan
PASAR TENAGA KERJA:
Survey
Kompensasi
Kelayakan
Biaya Hidup
Serikat Pekerja
Perekonomian
Legislasi ORGANISASI:
Kebijakan
Kompetensi
Level Organisasi
Kemampuan untuk Membayar
PEKERJAAN:
Analisis Pekerjaan
Deskripsi Pekerjaan
Evaluasi Pekerjaan
Penetapan Harga Pekerjaan
PENETAP
PENENTUAN HARGA PEKERJAAN KOMPENSASI FINANSIAL INDIVIDU
Gambar 10.1 Determinan Utama Kompensasi Finansial Individual Simamora dalam (Kadarisman, 2020)
a. Organisasi dan Karyawan Sebagai Determinan Kompensasi
Organisasi dan karyawan merupakan determinan kompensasi. Artinya faktor-faktor yang berkaitan dengan organisasi, budaya organisasi, kepemimpinan, bentuk organisasi, agile organisasi, organisasi pembelajar dan lain sebagainya merupakan faktor yang berhubungan dan memengaruhi kompensasi. Demikian juga karyawan, motivasi karyawan, kinerja dan lainnya juga berhubungan dan memengaruhi kompensasi.
1. Organisasi Sebagai Determinan Kompensasi
Berkaitan dengan organisasi sebagai determinan, Simamora dalam (Kadarisman, 2020) menyatakan “Strategi korporat keseluruhan memberikan arah bagi organisasi. Karena fokusnya terutama adalah jangka panjang, program kompensasi hendaknya dirancang supaya mendukung fokus ini.” Dengan demikian kompensasi jangan dianggap
sebagai pengeluaran dalam arti biaya tenaga kerja, tetapi di dalam organisasi yang maju, kompensasi dianggap sebagai aset yang mana akan mendorong karyawan untuk mencurahkan segala potensi dan upaya terbaiknya dan tetap menjadi bagian dari perusahaan tersebut.
Fungsi-fungsi organisasi yang menjadi determinan bagi kompensasi antara lain:
a) Kebijakan Organisasi b) Kompensasi
c) Level Organisasi
d) Kemampuan untuk Membayar
2. Karyawan Sebagai Determinan Kompensasi
Karyawan merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat keadilan dalam pembayaran kompensasi. Untuk menetapkan besaran yang harus diterima karyawan tentu saja memerlukan berbagai ukuran dan standar sehingga diterima dan masuk akal secara logika oleh seluruh karyawan. Dengan demikian perbedaan pembayaran kompensasi wajar terjadi karena ada berbagai faktor yang memengaruhi diantaranya adalah perbedaan-perbedaan kinerja (performance). Simamora dalam (Kadarisman, 2020) menyatakan “di samping organisasi, pasar tenaga kerja, dan pekerjaan, faktor-faktor lainnya yang juga bersangkut paut dengan karyawan adalah esensial dalam menentukan keadilan gaji.”
Berikut fungsi-fungsi yang berkaitan dengan karyawan dan menjadi determinan bagi kompensasi antara lain:
a) Bayaran Berbasis Kinerja b) Bayaran Berbasis Keterampilan c) Bayaran Berbasis Kompetensi d) Senioritas
e) Pengalaman f) Keanggotaan g) Organisasi h) Potensi
i) Pengaruh Politik j) Keberuntungan
Kompensasi dan Kepuasan Kerja | 187
b. Pasar Tenaga Kerja dan Pekerjaan Sebagai Determinan Kompensasi Finansial
Pasar tenaga kerja terutama pasar tenaga kerja eksternal dan pekerjaan (jenis pekerjaan) itu sendiri merupakan determinan dalam menentukan kompensasi finansial. Tidak sedikit perusahaan yang menetapkan kompensasi berdasarkan supply-demand dan ketersediaan karyawan pada pasar tenaga kerja dan juga biasanya, perusahaan telah menetapkan harga dan nilai untuk suatu jabatan atau pekerjaan tertentu, tergantung tugas dan tanggung jawab tertentu serta faktor-faktor lain yang menyertai dan berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
1. Pasar Tenaga Kerja Sebagai Determinan Kompensasi Finansial
Pasar tenaga kerja eksternal terdiri dari pembeli dan penyedia jasa tenaga kerja, permintaan (demand) unit tenaga kerja perusahaan, dan karyawan yang tersedia (supply) yang bersedia dibayar dengan gaji/upah tertentu oleh sebuah perusahaan. Simamora dalam (Kadarisman, 2020) menyatakan “suplai tenaga kerja yang tersedia bagi perusahaan sebagian besar berasal dari pasar tenaga kerja eksternal, suatu wilayah geografis atau occupational group darinya sebuah organisasi merekrut para karyawan kedalam perusahaan.”
Berikut fungsi-fungsi pasar tenaga kerja yang menjadi determinan bagi kompensasi finansial yaitu antara lain:
a) Survey b) Kompensasi c) Kelayakan d) Biaya Hidup e) Serikat Pekerja f) Perekonomian g) Legislasi
2. Pekerjaan Sebagai Determinan Kompensasi Finansial
Simamora dalam (Kadarisman, 2020) mengungkapkan “pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang merupakan suatu determinan utama dari sejumlah kompensasi yang akan diterimanya.” Pekerjaan itu sendiri merupakan faktor utama dalam menentukan kompensasi finansial di
mana perusahaan membayar dengan nilai yang melekat pada tugas dan tanggung jawab tertentu serta faktor-faktor lain yang menyertai dan berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Berikut fungsi-fungsi pekerjaan yang menjadi determinan bagi kompensasi finansial yaitu antara lain:
a) Analisis Pekerjaan b) Deskripsi Pekerjaan c) Evaluasi Pekerjaan
d) Penetapan Harga Pekerjaan c. Benefit dan Pelayanan
Benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat dapat ditentukan, sedangkan pelayanan adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang tidak dapat secara mudah ditentukan.
Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan meningkatkan keamanan berupa biaya, kemampuan membayar, kebutuhan, prestasi kerja, tanggung jawab sosial, relasi perusahaan atau karyawan dan relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, adanya tim olahraga, kamar tamu pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan, discount (potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruangan baca perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir, program rekreasi atau darmawisata.
Dengan demikian benefit dan pelayanan sebenarnya adalah kompensasi tidak langsung yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk berbagai keuntungan dan manfaat serta bentuk pelayanan dan fasilitasi. Oleh sebab itu untuk rincian bentuk-bentuk benefit dan pelayanan dapat dibaca dan dikaji lebih lanjut di sub bab kompensasi tidak langsung.
Kompensasi dan Kepuasan Kerja | 189