• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Menghadapi Era Digital

Dalam dokumen Manajemen Sumber Daya Manusia EKONOMI (Halaman 62-65)

DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

B. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

5. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Menghadapi Era Digital

Tantangan yang dihadapi setiap organisasi/perusahaan adalah kesiapan menghadapi proses bisnis digital yang tidak bisa dihindari lagi karena perubahan teknologi informasi yang merubah perilaku konsumen atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu organisasi/perusahaan juga harus menyesuaikan dari proses manual ke digital baik dalam menghasilkan atau menghasilkan produk yang mereka miliki (Asir, 2021). Menurut Bairizki, dkk (2021) bahwa efektif dan efisiennya suatu pekerjaan harus dilakukan oleh manusia yang professional atau yang memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai kebutuhan lingkungan. Perubahan kebutuhan lingkungan termasuk perubahan konsumen harus segera disikapi oleh organisasi bisnis atau perusahaan dengan mengugrade kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya, yaitu dengan melakukan perubahan pola kerja dan pola pikir SDM nya.

Menurut Asir dan Rahmi (2021), pengembangan SDM atau peningkatan kemampuan bekerja dan berpikir pegawai atau karyawan adalah dengan melakukan manajemen dan metode pelatihan sesuai perubahan lingkungan yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan.

Manajemen pelatihan yang diterapkan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Sedangkan metode pelatihan yang digunakan adalah kuliah atau ceramah, peragaan, latihan atau praktek, studi kasus, permainan, bermain peran (role playing) dan online learning. Pelatihan mengandung pengalaman-pengalaman instruksional yang terstruktur.

Pelatihan bagi sumber daya manusia merupakan keniscayaan bagi setiap organisasi maupun lembaga, karena hampir semua orang mengakui bahwa keberhasilan suatu lembaga atau organisasi sangat tergantung pada SDM yang mengelolanya.

Dikutip dari Codemi.co.id (2021), pemberian pelatihan pengembangan SDM atau training untuk karyawan di era digital semakin dibutuhkan.

Karyawan sebagai salah satu aset perusahaan memberikan dampak besar terhadap kemajuan performa hingga kualitas produk yang diberikan kepada konsumen. Namun jika hanya mengharapkan peningkatan kemampuan dari sisi pegawai/karyawan tanpa diimbangi dukungan dari

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia | 53

organisasi/perusahaan, justru akan membuat performa tidak seimbang dan cenderung menurun.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai organisasi/perusahaan lewat pelatihan atau training SDM. Di antaranya pembentukan kepribadian, mengasah keterampilan dan kemampuan kerja, hingga meningkatkan loyalitas terhadap organisasi/perusahaan. Dalam memasuki era digital, teknologi pun diperkenalkan kepada pegawai/karyawan karena perannya yang penting dalam manajemen perusahaan. Pemakaian teknologi yang semakin familier pun membuat organisasi/perusahaan semakin kreatif dalam menyelenggarakan pelatihan. Jika sebelumnya kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk pertemuan antara karyawan dengan mentor, sekarang ada bentuk lain yang disajikan lewat simulasi, webinar, video tutorial, hingga online training. Bukan hanya praktis, langkah tersebut dapat membantu perusahaan menekan pengeluaran.

Pentingnya pelatihan karyawan juga dirasakan saat mereka membutuhkan tuntutan jabatan maupun pekerjaan yang diakibatkan kemajuan teknologi yang berkembang. Ketatnya persaingan tak pelak mendorong perusahaan untuk mengambil langkah-langkah inovatif. Dalam hal ini, pelatihan dinilai membantu karyawan cepat beradaptasi dengan teknologi baru yang cepat bermunculan. Dalam penerapan sistem pengembangan karyawan, pelatihan yang diberikan perusahaan akan diimbangi dengan edukasi yang sesuai. Dalam hal ini, karyawan akan diperkenalkan pada sejumlah aktivitas yang akan mendongkrak serta memelihara kemampuan mereka selama bekerja. Sehingga selain mendapatkan wawasan tambahan, para karyawan pun bisa menerapkannya secara optimal.

Tentu saja untuk mengaplikasikan pelatihan dan edukasi bagi SDM diperlukan metode yang tepat agar penyampaiannya tepat sasaran. Jenis metode yang digunakan dapat berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya kriteria karyawan hingga jenis keterampilan yang ingin dicapai. Namun, ada sejumlah metode yang umum dipakai dalam pelatihan, antara lain skill training, pelatihan ulang, lintas fungsional, pelatihan tim, hingga kreativitas.

Selain mengandalkan metode-metode yang diaplikasikan dalam pelatihan untuk mengembangkan keterampilan SDM agar bekerja lebih maksimal terutama dalam menghadapi era digital saat ini, maka perusahaan juga diharapkan menanamkan strategi-strategi berikut.

a. Memberi kesempatan untuk menyalurkan ide

Sebagai roda penggerak perusahaan, karyawan juga berhak menyalurkan gagasan atau ide. Dengan memberikan kesempatan untuk mengungkapkannya, karyawan secara tak langsung memiliki peluang untuk berkembang bersama. Di sisi lain, perusahaan juga bisa mengetahui potensi yang selama ini belum mereka lihat dari karyawan tersebut. Kumpulkan gagasan atau ide yang dianggap membantu memajukan perusahaan. Ajak karyawan untuk berkontribusi dalam pengembangan apabila dibutuhkan.

b. Memberi apresiasi dan penghargaan

Mengaplikasikan sistem pelatihan karyawan saja sebenarnya belum cukup. Perusahaan masih harus memantau bagaimana kinerja mereka dan menilai hasilnya. Ketika karyawan memperlihatkan usaha optimal dan hasil memuaskan, perusahaan pun harus mampu mengapresiasi kerja keras mereka. Hal ini akan membuat karyawan merasa dihargai dan lebih semangat bekerja. Bentuk apresiasi atau penghargaan yang diberikan beragam, dari penambahan gaji, bonus, atau promosi kenaikan jabatan apabila memungkinkan.

c. Sesuaikan dengan budget yang dimiliki perusahaan

Pengembangan dan pelatihan SDM termasuk program yang membutuhkan biaya yang cukup banyak. Oleh sebab itu perusahaan perlu mempertimbangkan budget yang akan mereka sediakan untuk menyelenggarakannya. Jangan sampai pelatihan dan pengembangan membuat kas pengeluaran membengkak dan menghambat kinerja perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan bisa menyiasati dengan memprioritaskan keterampilan atau kemampuan yang harus segera dikuasai karyawan.

d. Evaluasi hasil pengembangan dan pelatihan SDM

Seperti yang disebutkan, perusahaan harus terus mengawasi performa karyawan setelah proses pengembangan dan pelatihan. Caranya adalah dengan mencatat hasil yang mereka berikan dan tentukan Key

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia | 55

Performance Indicator (KPI) yang akan digunakan dalam mengevaluasi kinerja SDM sebelum implementasi teknologi dilakukan. Tujuan dari hasil evaluasi yang diperoleh, perusahaan dapat menentukan aspek yang harus mereka pertahankan, tingkatkan, dan tinggalkan.

C. PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam dokumen Manajemen Sumber Daya Manusia EKONOMI (Halaman 62-65)