• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Sumur Resapan

Penampang sumur resapan yang digunakan adalah bulat dengan jarijari 1,5 m dan tinggi 2 m. Debit banjir yang akan ditampung oleh sumur resapan menggunakan persamaan Sunjoto, yaitu:

𝑄𝑠 = 2πœ‹πΏπΎπ»

𝑖𝑛 1

2𝑅+ 1+ 2𝑅𝐿 2

dimana:

Qs = Debit banjir yang akan ditampung sumur resapan (m3/det) L = Tinggi sumur resapan yang masuk ke dalam tanah (m) K = Koefisien permeabilitas tanah (m/det)

H = Tinggi muka air (m) R = Jari-jari sumur (m)

Sumur resapan ditempatkan pada lahan pekarangan penduduk. Dalam perhitungan ini di ambil daerah kelurahan Macimpu yang merupakan lokasi genangan. Panjang Daerah Kelurahan Macimpu yang membuang aliran airnya ke Sungai Bone adalah 600 m dan lebarnya diambil rata-rata 100 m.

Penggunaan sumur resapan 80% dari total rumah yang ada di lokasi tersebut. Rata-rata luas tanah untuk satu rumah penduduk adalah 20x10 m2. Data:

dsumur = 1,5 m Rsumur = 0,75 m

H = 0,90 m

K = 2,138. 10-5 m/s L = 2 m

Debit Banjir yang ditampung oleh sumur resapan : Qs = 2Ο€2. 2,138.10βˆ’5. 0,90

ln 1

2.0,75+ 1 + 2 2.0,75

2

= 0,001406 m3/det

Luas daerah total di lokasi tersebut adalah 600x100 m2. Luas untuk satu kepala keluarga adalah 20x10 m2. Jadi total rumah yang ada di lokasi tersebut adalah (600x100)/(20x10) = 300 rumah. Rumah yang menerapkan sumur resapan hanya diambil70% dari total rumah. Jadi, jumlah sumur resapan adalah 70%x300 = 210 buah.

Total debit banjir yang ditampung oleh sumur resapan = 0,001406 x 210 = 0,2952 m3/det

Gambar 4. Dimensi sumur resapan

E. Debit Banjir Rencana

Debit banjir rencana (input) di kelurahan Macimpu seluas 600x100 m2 adalah :

Qren = 0,2778 . C . I . A = 0,2778.0,5.47,56. (0,6) = 0,381 m3/det

Qsumur resapan = 0,2952 m3/det

Debit banjir rencana (output) merupakan debit banjir rencana (input) dikurangi debit rembesan. Debit banjir rencana (output) di lokasi kelurahan Macimpu

Qrout = Qren – Qsumur resapan = 0,381 – 0,2952

= 0,0858 m3/det Persentase yang terserap:

%terserap = (Qsumur resapan / Qren). 100%

= (0,2952 / 0,381) . 100 % = 77,43 %

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa sumur resapan yang diterapkan mampu mengurangi debit banjir hingga 77,43 %.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Genangan yang terjadi di lokasi studi disebabkan oleh kapasitas saluran drainase eksisting yang tidak mampu menampung debit banjir yang ada di lokasi studi dengan desain debit kala ulang 5 tahunan. Debit banjir rencana di Kecamatan Tanete Riattang untuk kala ulang 5 tahun sebesar 0,381 m3/detik.

2. Penerapan drainase sumur resapan di wilayah kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone dianjurkan pada setiap halaman rumah membuat sumur resapan dengan diameter 1,5 m dan kedalaman 2 m, dari hasil analisa sumur resapan dapat menampung debit banjir sebesar 0,295 m3/det untuk 210 buah sumur resapan. Persentase debit banjir yang dapat dikurang akibat sumur resapan adalah 77,43 %.

B. Saran

Alternatif penanganan masalah yang disarankan untuk mereduksi genangan air di Kecamatan Tanete Riattang adalah :

1. Menerapkan penggunaan sumur resapan di setiap rumah warga sebagai salah satu usaha dalam penanggulangan kekurangan air dan mengurangi genangan drainase yang ada di Kecamatan Tanete Riattang.

2. Adanya penanggulangan terhadap berbagai macam faktor penyebab genangan di Kecamatan Tanete Riattang yaitu dengan tidak membuang sampah ke saluran drainase.

3. Mengelola daerah resapan hujan agar dapat menyerap air hujan dengan baik dan menambah cadangan air tanah.

4. Pembuatan sumur resapan dapat mengatasi genangan tanpa harus mengubah drainase yang ada dengan menggunakan biaya yang sangat mahal.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). 2012. Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Kota (BWK) Tanete Riattang Kota Bone. Pemerintah Kabupaten Bone.

Chow, V. T. 1992. Hidrolika Saluran Terbuka. Erlangga, Jakarta.

Dake, J.M.K, Pangaribuan, Y.P dan Tachyen, E.P. 1985. Hidrolika Teknik Erlangga, Jakarta.

Direktorat Jendral Pengairan. 2000. Perhitungan Debit Banjir Rencana.

Pusat Penelitian Pranata Pembangunan Universitas Indonesia, Jakarta.

Franzini, J.B, Linsley, R.K dan Sasongko, D, 1986. Teknik Sumber Daya Air, Jilid II, Erlangga, Jakarta.

Harto, Sri, 1993. Analisis Hidrologi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kohler, M.A, Linsley, R.K dan Paulhus, J.L.H, 1996.Hidrologi Untuk Insinyur, Erlangga, Jakarta.

Maryono, Agus. 2003. Konsep Ekodrainase sebagai Pengganti Drainase Konvensional. Pusat Studi Transportasi dan LogistikUGM, Yogyakarta Priatna, Budhi. Sumur Resapan Air Hujan.

Siswanto, Joleha. 2001. Sistem Drainase Resapan untuk Meningkatkan Pengisian (Recharge) Air Tanah. Fakultas Teknik Universitas Riau, Riau.

Soemarto, C.D, 1999. Hidrologi Teknik, Erlangga, Jakarta.

Sostrodarsono, S, Takeda, K, 1980. Hidrologi Untuk Pengairan, PT.

Pranya Paramita, Jakarta.

Sunjoto. Pembangunan di Kawasan Resapan Air, Studi Kasus Pusat Pelatihan Transmigrasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan.ANDI Offset, Yogyakarta.

Susilawati, Siti Azizah dkk. 2001. Dampak Perkembangan Kota terhadap Peresapan Ait dalam Tanah di Kota Malang, Jawa Timur, Malang.

Soewarno, 1995. Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data.

Nova, Bandung.

Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untukLahan Pekarangan (SNI:03-2453-2002)

Triatmodjo, B, 1993. Hidraulika I, Beta Offset, Yogyakarta.

Triatmojo, B, 1996. Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta.

Wildensyah, Iden. 2006. Penghijauan Daerah Resapan sebagai Upaya Konservasi Sumber Daya Air. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber : http://www.google.co.id/imgrespeta-kota.blogspot.com.peta-kabupaten- bone

Sumber : http://www.google.co.id/imgres=taneteriattang.blogspot.com.peta- kecamatan

Lokasi Penelitian

Lampiran 3, halaman 36

Tabel Curah Hujan Harian Maksimum Tahunan (mm) Watangpone

No. Tahun Data curah hujan (mm)

Data diurutkan (mm)

1 1988 67,00 35

2 1989 105,00 45

3 1990 97,00 67

4 1991 70,00 70

5 1992 45,00 80

6 1993 92,00 86

7 1994 95,00 92

8 1995 120,00 95

9 1996 124,00 95

10 1997 109,00 96

11 1998 113,00 97

12 1999 137,00 105

13 2000 105,00 105

14 2001 116,00 109

15 2002 96,00 113

16 2003 80,00 116

17 2004 125,00 120

18 2005 153,00 124

19 2006 134,00 125

20 2007 125,00 125

21 2008 86,00 134

22 2009 200,00 137

23 2010 35,00 153

24 2011 200,00 200

25 2012 95,00 200

Sumber : Hasil perhitungan

Tabel Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan Harian Maksimum Metode Gumbel Watangpone

No. Data Curah Hujan (mm)

Data Diurutkan

( mm )

[ X - Xrt ] X - Xrt ] 2

1 67 35 -73,96 5470,08

2 105 45 -63,96 4090,88

3 97 67 -41,96 1760,64

4 70 70 -38,96 1517,88

5 45 80 -28,96 838,68

6 92 86 -22,96 527,16

7 95 92 -16,96 287,64

8 120 95 -13,96 194,88

9 124 95 -13,96 194,88

10 109 96 -12,96 167,96

11 113 97 -11,96 143,04

12 137 105 -3,96 15,68

13 105 105 -3,96 15,68

14 116 109 0,04 0,00

15 96 113 4,04 16,32

16 80 116 7,04 49,56

17 125 120 11,04 121,88

18 153 124 15,04 226,20

19 134 125 16,04 257,28

20 125 125 16,04 257,28

21 86 134 25,04 627,00

22 200 137 28,04 786,24

23 35 153 44,04 1939,52

24 200 200 91,04 8288,28

25 95 200 91,04 8288,28

Jumlah 2724,000 -91,040 36082,960

X rerata 108,960 -3,793 1443,318

Maximum 200,000 91,040 8288,282

Minimum 35,000 -73,960 0,002

Stadard Deviasi 38,774 34,546 2029,463

Koef. Skewness 0,618 0,408 2,570

Koef. Kurtosis 1,217 1,716 6,621

Sumber : Hasil perhitungan

Hubungan Jumlah data, Reduced Mean (Yn) dan Reduced Standard Deviation (Sn) :

Data = 25

Sn = 1,0915

Yn = 0,5309 1/a = 35,524 b = 90,100

Perhitungan curah hujan rancangan dicari dengan rumus : Xt = b + 1/a . Yt

Tabel Perhitungan Curah Hujan Rancangan Metode EJ. Gumbel No.

Periode Ulang (T)

Reduced Variate

Harga Ekstrapolasi, (Xt)

(tahun) (Yt) ( mm )

1 1,0101 -1,5272 36

2 2 0,3665 103

3 5 1,4999 143

Sumber : Hasil perhitungan

Gambar Analisis Frekwensi CH. Rancangan Tanete Riattang dengan Metode Gumbel

30 50 70 90 110 130 150 170 190 210

1 10 100

Xi (mm)

Probabilitas

Analisis Frekuensi CH. Rancangan Tanete Riattang dengan Metode EJ. Gumbel

Tabel Perhitungan Parameter Statistik Curah Hujan Harian Maksimum Metode Log Pearson Type III, Tanete Riattang

No. Tahun Curah hujan, X

Log X (LogX - Log Xrt)2 ( Log X-Log Xrt )3 ( mm )

1 1988 35 1,5441 0,2156 -0,1001

2 1989 45 1,6532 0,1261 -0,0448

3 1990 67 1,8261 0,0332 -0,0061

4 1991 70 1,8451 0,0267 -0,0044

5 1992 80 1,9031 0,0111 -0,0012

6 1993 86 1,9345 0,0055 -0,0004

7 1994 92 1,9638 0,0020 -0,0001

8 1995 95 1,9777 0,0009 0,0000

9 1996 95 1,9777 0,0009 0,0000

10 1997 96 1,9823 0,0007 0,0000

11 1998 97 1,9868 0,0005 0,0000

12 1999 105 2,0212 0,0002 0,0000

13 2000 105 2,0212 0,0002 0,0000

14 2001 109 2,0374 0,0008 0,0000

15 2002 113 2,0531 0,0020 0,0001

16 2003 116 2,0645 0,0031 0,0002

17 2004 120 2,0792 0,0050 0,0004

18 2005 124 2,0934 0,0072 0,0006

19 2006 125 2,0969 0,0078 0,0007

20 2007 125 2,0969 0,0078 0,0007

21 2008 134 2,1271 0,0141 0,0017

22 2009 137 2,1367 0,0165 0,0021

23 2010 153 2,1847 0,0311 0,0055

24 2011 200 2,3010 0,0857 0,0251

25 2012 200 2,3010 0,0857 0,0251

Jumlah 2724,000 50,209 0,690 -0,095

Rerata 108,960 2,008 0,028 -0,004

Maksimum 200,000 2,301 0,216 0,025

Minimum 35,000 1,544 0,000 -0,100

Deviasi 38,774 0,170 0,051 0,023

Sumber : Hasil perhitungan

Data = 25 Koef. Skewness(Cs) = -0,881

Log X = Log X rt + G . S

Log X rt = 2,01

S = 0,1696

Tabel Hujan rancangan Metode log Pearson Type III No.

Periode

G (tabel)

Harga

Ulang (T) Ekstrapolasi (Xt)

( tahun ) ( mm )

1 1,0101 -2,050 46

2 2 0,139 108

3 5 0,854 142

Sumber: Hasil perhitungan

Gambar 2 Pemeriksaan uji kesesuaian disdtribusi Log Person Type III

10 100 1000

1 10 100

Tinggi hujan (mm)

Faktor Frekuensi

Pemeriksaan Uji Kesesuaian Distribusi Log Person Pada Tanete Riattang

(1998-2012)

Tabel Pengujian Distribusi Frekuensi Metode EJ. Gumbel Type I dengan Metode Smirnov– Kolmogorov Kecamatan Tanete Riattang

No. X

( mm )

Prob-Distr Emperis, Pe

( % )

Prob-Distr Teoritis, Pt

( % )

D Pe-Pt

( % )

1 35,00 3,85 0,89 2,95

2 45,00 7,69 2,85 4,85

3 67,00 11,54 14,72 3,18

4 70,00 15,38 17,19 1,80

5 80,00 19,23 26,48 7,25

6 86,00 23,08 32,55 9,47

7 92,00 26,92 38,75 11,83

8 95,00 30,77 41,85 11,08

9 95,00 34,62 41,85 7,23

10 96,00 38,46 42,87 4,41

11 97,00 42,31 43,89 1,58

12 105,00 46,15 51,82 5,66

13 105,00 50,00 51,82 1,82

14 109,00 53,85 55,58 1,73

15 113,00 57,69 59,16 1,47

16 116,00 61,54 61,73 0,19

17 120,00 65,38 64,99 0,40

18 124,00 69,23 68,04 1,19

19 125,00 73,08 68,77 4,31

20 125,00 76,92 68,77 8,15

21 134,00 80,77 74,78 5,99

22 137,00 84,62 76,56 8,05

23 153,00 88,46 84,35 4,11

24 200,00 92,31 95,57 3,26

25 200,00 96,15 95,57 0,59

Delta Max ( % ) 11,83

Sumber : Hasil perhitungan

Tabel Pengujian Distribusi Frekuensi Metode Log Person Type III dengan Metode Smirnov– Kolmogorov Tanete Riattang

No. X

( mm )

Probabilitas Distribusi Empiris, Pe

( % )

Probabilitas Distribusi Teoritis, Pt

( % )

D Pe-Pt ( % )

1 35,00 3,846 0,000 3,846

2 45,00 7,692 0,000 7,692

3 67,00 11,538 4,893 6,645

4 70,00 15,385 16,625 1,241

5 80,00 19,231 24,962 5,731

6 86,00 23,077 31,070 7,993

7 92,00 26,923 36,766 9,843

8 95,00 30,769 39,476 8,707

9 95,00 34,615 39,476 4,861

10 96,00 38,462 40,361 1,899

11 97,00 42,308 41,236 1,072

12 105,00 46,154 47,929 1,775

13 105,00 50,000 47,929 2,071

14 109,00 53,846 51,087 2,759

15 113,00 57,692 55,248 2,444

16 116,00 61,538 58,060 3,478

17 120,00 65,385 61,698 3,686

18 124,00 69,231 65,217 4,014

19 125,00 73,077 66,079 6,998

20 125,00 76,923 66,079 10,844

21 134,00 80,769 73,540 7,230

22 137,00 84,615 75,916 8,700

23 153,00 88,462 86,259 2,202

24 200,00 92,308 99,284 6,976

25 200,00 96,154 99,284 3,130

DELTA MAX ( % ) = 10,84

Sumber : Hasil perhitungan

Tabel Pengujian Distribusi Frekuensi Metode EJ. Gumbel Type I dengan Metode Chi-Kuadrat Tanete Riattang

No. Probability ( P )

Expected Frequency

( Ef )

Observed Frequency

( Of )

Ef - Of ( Ef - Of )2

1 0 < P <= 17 4,167 3 1,17 1,36

2 17 < P <= 33 4,167 3 1,17 1,36

3 33 < P <= 50 4,167 5 0,83 0,69

4 50 < P <= 67 4,167 6 1,83 3,36

5 67 < P <= 83 4,167 5 0,83 0,69

6 83 < P <= 100 4,167 3 1,17 1,36

Jumlah 25,00 25,00

8,83

Sumber : Hasil perhitungan

Tabel Pengujian Distribusi Frekuensi Metode Log Person Type III dengan Metode Chi-Kuadrat Tanete Riattang

No. Probability ( P )

Expected Frequency

( Ef )

Observed Frequency

( Of )

Ef - Of ( Ef - Of )2

1 0 < P <= 17 4,167 4 0,167 0,028

2 17 < P <= 33 4,167 2 2,167 4,694

3 33 < P <= 50 4,167 7 2,833 8,028

4 50 < P <= 67 4,167 7 2,833 8,028

5 67 < P <= 83 4,167 2 2,167 4,694

6 83 < P <= 100 4,167 3 1,167 1,361

JUMLAH 25,00 25,00

26,83

Sumber : hasil perhitungan

1. Perhitungan Intensitas Hujan Jam-Jaman

Berdasarkan perhitungan sebelumnya (lihat tabel 5) besar hujan rancangan untuk kala ulang 5 tahun:

X5tahun = 142 mm

Untuk perhitungan Tc (waktu konsentrasi) Tc = waktu inlet + waktu saluran dengan :

Tc = Waktu Konsentrasi (jam)

waktu inlet = 5 menit (untuk daerah permukaan diperkeras) = 0,083 jam

waktu saluran dihitung menggunakan persamaan Kraven:

waktu saluran = L/W

ο‚· Waktu saluran cabang dengan L = 400 m W untuk saluran cabang diambil 0,9 m/det Tsaluran = L/W

= 400 / 0,9

= 444,44 detik = 7,41 menit = 0,12 jam

ο‚· Waktu saluran utama dengan L = 1,370 m W untuk saluran utama diambil 1 m/det Tsaluran2 = L/W

= 1,370 / 1

= 1,370 detik = 22,83 menit = 0,38 jam

Waktu saluran = waktu saluran cabang + waktu saluran utama

= 0,12 jam + 0,38 jam = 0,50 jam

Tc = waktu inlet + waktu saluran = 0,083 + 0,50

= 0,58 jam

Dengan menggunakan Rumus Mononobe dapat dicari Intensitas Hujan Jam- Jaman.

Dimana :

It = Intensitas Curah Hujan (mm/jam) I24 = Hujan Harian Rencana (mm)

t = Lama Hujan (jam) Tabel Perhitungan Intensitas Hujan Jam-Jaman

T It

0,5 190,67

1,0 95,33

1,5 63,56

2,0 47,67

2,5 38,13

3,0 31,78

3,5 27,24

4,0 23,83

4,5 21,19

5,0 19,07

5,5 17,33

Dokumen terkait