• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul : Studi Pengaruh Sumur Resapan Pada Wilayah Permukiman Terhadap Genangan Air di Kecamatan Tanete Riattang Kab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Judul : Studi Pengaruh Sumur Resapan Pada Wilayah Permukiman Terhadap Genangan Air di Kecamatan Tanete Riattang Kab"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Penulisan

Batasan Masalah

Sistimatika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

  • Pengertian Sumur Resapan
  • Fungsi Sumur Resapan
  • Sistim Drainase
  • Hukum Darcy
  • Sistem Drainase
  • Analisa Debit Banjir

Secara sederhana, sumur resapan diartikan sebagai sumur gali yang berbentuk lingkaran atau persegi panjang dengan kedalaman tertentu. Sumur resapan berfungsi menampung dan menyerap air hujan yang jatuh ke permukaan tanah melalui atap bangunan, jalan, dan peternakan. Metode sumur resapan diilhami oleh semakin meningkatnya penggunaan air tanah pada saat ini akibat pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga berdampak pada peningkatan kebutuhan air.

Penggunaan sumur resapan dapat mengurangi limpasan permukaan sehingga terhindar dari limpasan permukaan berlebih yang menyebabkan banjir. Besarnya limpasan permukaan yang dapat dikurangi melalui sumur resapan tergantung pada volume dan jumlah sumur resapan. Fungsi lain dari sumur resapan ini adalah untuk memperbaiki kondisi airtanah atau dangkalnya permukaan air sumur.

Lebih banyak air hujan dijangka akan diserap ke dalam tanah untuk menjadi air simpanan dalam tanah. Prinsip kerja sumur resapan adalah menyalurkan dan mengumpul air hujan dalam lubang atau sumur, agar air tetap lebih lama di permukaan bumi, sehingga air dapat meresap ke dalam bumi secara bertahap. Tujuan utama telaga saliran ini adalah untuk meningkatkan aliran masuk air ke dalam tanah sebagai air saliran (infiltrasi).

Untuk menentukan ukuran sumur rembesan agar dapat menyerap air hujan sebelum diserap ke dalam tanah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain Agar dimensi sumur rembesan mampu menyerap air hujan yang terjadi secara berurutan, maka interval hujan harus diperhitungkan. Pada kondisi muka air tanah yang dalam, maka sumur resapan harus dibangun secara besar-besaran karena tanah sangat membutuhkan pasokan air melalui sumur resapan.

Sebaliknya pada lahan yang muka airtanahnya dangkal, sumur resapan kurang efektif dan tidak efektif. Tanah yang mempunyai koefisien permeabilitas yang tinggi akan mempunyai daya serap yang besar, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengosongkan sumur resapan akan menjadi singkat. Secara teoritis volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air yang meresap ke dalam tanah (Sunyoto, 1988) dan dapat dituliskan sebagai berikut.

Puslitbang PU Permukiman (1990) telah menyusun prosedur baku rancangan teknis sumur resapan air hujan untuk areal pekarangan, seperti yang tertuang dalam SK SNI T-06-1990 F. Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Sunjoto. metode PU menyatakan bahwa besar atau banyaknya sumur resapan air hujan yang dibutuhkan pada pekarangan ditentukan oleh curah hujan maksimum, permeabilitas tanah, dan luas lahan, dirumuskan sebagai berikut.

Tabel 1  Koefisien permeabilitas tanah
Tabel 1 Koefisien permeabilitas tanah

METODOLOGI PENELITIAN

  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Metode Analisa Data
  • Bagan Alir Kegiatan

Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Tanete Riattang, sebuah kecamatan di Kabupaten Bone dan merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bone. Jika dilihat secara geografis, Kecamatan Tanete Riattang mempunyai fisiologi datar atau merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 500 meter diatas permukaan laut. Seperti halnya Indonesia pada umumnya yang terletak di daerah tropis, di Kecamatan Tanete Riattang kita mengetahui adanya dua pergantian musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian langsung di lokasi distrik Tanete Riattang dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer merupakan data yang diperoleh dari lokasi Kecamatan Tanete Riattang yaitu data permukaan tanah dan ketinggian serta data drainase yang ada di berbagai lokasi daerah penelitian. Pada jalan-jalan utama di Distrik Tanete Riattang, banyak saluran drainase kanan dan kiri yang tidak berfungsi dan tidak terawat karena tertutup rumput dan tumpukan sampah.

Kondisi topografi wilayah Tanete Riattang yang bergelombang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir pada wilayah cekungan karena tidak adanya saluran drainase yang memadai dari wilayah tersebut. Rata-rata kebutuhan air bersih warga Kecamatan Tanete Riattang adalah 150 liter/hari/orang. Qs = Debit banjir yang dapat ditampung oleh sumur rembesan (m3/detik) L = Ketinggian sumur rembesan yang masuk ke dalam tanah (m) K = Koefisien permeabilitas tanah (m/detik).

Dari perhitungan di atas terlihat bahwa sumur resapan yang diterapkan mampu mereduksi debit banjir hingga 77,43. Banjir yang terjadi di lokasi penelitian disebabkan oleh kapasitas saluran drainase eksisting yang tidak mampu menampung debit banjir di lokasi penelitian dengan desain debit periode ulang 5 tahun. Penerapan drainase sumur resapan di Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone disarankan pada setiap halaman belakang dibuatkan sumur resapan dengan diameter 1,5m dan kedalaman 2m. Dari hasil analisa, sumur resapan mampu menampung debit banjir sebesar 0,295 m3/detik untuk 210 sumur resapan.

Penerapan penggunaan sumur resapan pada setiap rumah warga sebagai salah satu upaya mengatasi kekurangan air dan mengurangi drainase kolam di distrik Tanete Riattang. Upaya penanggulangan berbagai faktor penyebab banjir di Kecamatan Tanete Riattang yaitu dengan tidak membuang sampah ke saluran drainase. Pembuatan sumur resapan dapat mengatasi banjir tanpa mengubah drainase yang ada dengan biaya yang sangat mahal.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Drainase Eksisting

Untuk perhitungan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3 Perhitungan dimensi saluran drainase. Data masukan yang diolah dalam analisis sistem drainase adalah skema sistem drainase dan data teknis saluran drainase yang ada. Limpasan banjir dihitung dari selisih jumlah limpasan drainase yang terdiri dari limpasan air hujan dan air limbah warga dengan kapasitas saluran drainase yang ada.

Gambar 3.  Layout drainase eksisting di Kecamatan Tanete Riattang
Gambar 3. Layout drainase eksisting di Kecamatan Tanete Riattang

Analisa Pengaliran Menurut Darcy

Analisis Sistim Drainase

Sumur Resapan

Panjang wilayah Desa Macimpu yang mengalirkan airnya ke Sungai Bone adalah 600 m dan lebar rata-rata 100 m.

Gambar 4. Dimensi sumur resapan
Gambar 4. Dimensi sumur resapan

Debit Banjir Rncana

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

  • Peta Lokasi Penelitian
  • Bagan Alir Kegiatan
  • Layout Drainase Eksisting
  • Dimensi Sumur Resapan

Gambar

Tabel 1  Koefisien permeabilitas tanah
Gambar 1. Peta lokasi penelitian
Gambar 3.  Layout drainase eksisting di Kecamatan Tanete Riattang
Tabel 4 Rekapitulasi saluran drainase yang tidak mampu menampung debit rencana  No  Saluran Drainase  Debit rencana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan dimensi saluran eksisting drainase Primer dan Sekunder pada Kawasan Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan pada periode 2, 5 dan 10 tahun tidak dapat