• Tidak ada hasil yang ditemukan

Esensi Karya Ilmiah

Dalam dokumen Modul Ajar Bahasa Indonesia XI (Halaman 109-113)

Struktur Teks Ceramah

B. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan ke-2 (135 menit)

2. Esensi Karya Ilmiah

Karya ilmiah yang lengkap dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut.

a) Bagian pendahuluan

Bagian pendahuluan terdiri dari:

1) Halaman judul;

2) Halaman moto (jika ada);

3) Halaman pengesahan;

4) Halaman persembahan (jika ada);

5) Kata pengantar;

6) Daftar isi;

7) Daftar tabel (jika ada);

8) Daftar gambar (jika ada);

9) Abstrak.

b) Bagian isi

Bab 1 pendahuluan 1) Latar belakang;

2) Rumusan masalah;

3) Tujuan penelitian;

4) Manfaat penelitian Bab 2 tinjauan Pustaka Bab 3 Metode

1) Metode penelitian (penelitian);

2) Metode penulisan (bukan penelitian).

Bab 4 pembahasan Bab 5 penutup

1) Simpulan;

2) Saran.

c) Bagian akhir

Bagian akhir terdiri dari : 1) Daftar Pustaka;

2) Lampiran.

D. Asesmen

1. Asesmen Awal

a) Apa ciri dari teks karya ilmiah?

b) Bagaimana cara penyusunan sebuah karya ilmiah?

c) Sebutkan yang termasuk ke dalam teks karya ilmiah?

2. Asesmen Formatif

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Teks 1

Kemendikbud Ristek Rangkul Kementerian ESDM Dukung Inovasi Energi Terbarukan

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menandatangani naskah pengaturan pelaksanaan program Renewable Energy Skills Development (RESD), yang dilaksanakan oleh The Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) melalui GFA Consulting Group dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kolaborasi antara pendidikan tinggi vokasi baik dengan perguruan tinggi, industri, kementerian/lembaga maupun non- kementerian/lembaga ini, diharapkan dapat melahirkan berbagai inovasi yang menjadi solusi alternatif bagi kebutuhan energi di masa yang akan datang. Baca juga: 5 Profesi Jurusan Informatika Ini Laris di Masa Depan "Kolaborasi membuka ruang lebih besar untuk berkarya dan berdaya saing, tanpa adanya kerja sama, ide-ide inovasi akan memiliki sekat dan terbatas. Kerja sama melalui sinergi penyelenggaraan pendidikan tinggi, diharapkan mendukung kekuatan ekonomi nasional," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Wikan Sakarinto di Jakarta, Rabu (2/3/2022). Dia menyampaikan, kebijakan pemerintah saat ini berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dan pembangunan yang mengembangkan sumber daya laut. Dirjen Diksi menyatakan dukungan penuh pertumbuhan inovasi yang dikonsentrasikan pada energi terbarukan melalui skema kolaborasi di dalam negeri. "Pembukaan program studi baru dan dukungan join research tentang energi terbarukan terus dilakukan untuk meningkatkan inovasi di bidang energi baru. Dukungan terhadap rencana program RESD yang diinisiasi SECO merupakan salah satu wujud konkret, dan diharapkan animo calon peserta didik terhadap bidang ini akan terus bertambah,” ungkap Wikan. Selain itu, Kemendikbud Ristek sebagai anggota komite pengarah program, berharap bahwa ikhtiar yang dilaksanakan bersama dengan Kementerian ESDM ini akan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra pendidikan dan penelitian di bidang energi. "Ditjen Pendidikan Vokasi siap untuk bersama-sama mendorong terpenuhinya lulusan yang siap kerja di bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," tegas dia. Baca juga: Pakar Unair Sentil Kebijakan BPJS Jadi Syarat Administrasi Pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang dimiliki pada jenjang diploma empat di program ini, kata Wikan, merupakan pilihan tepat dalam melahirkan talenta terbaik yang mampu bekerja, berwirausaha, serta menciptakan kreativitas dan inovasi. Program studi jenjang diploma empat yang akan menghasilkan sarjana terapan, tidak hanya menghasilkan lulusan terampil dalam hal praktis namun juga memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dan kemampuan nonteknis (soft skills) yang tinggi.

(Sumber : https://www.kompas.com/edu/read/2022/03/02/194433071/kemendikbud-ristek-rangkul- kementerian-esdm-dukung-inovasi-energi-terbarukan)

Teks 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Misalnya untuk penerangan, proses industri atau untuk menggerakkan peralatan rumah tangga diperlukan energi listrik, untuk menggerakkan kendaraan baik roda dua maupun empat diperlukan bensin, serta masih banyak peralatan di sekitar kehidupan manusia yang memerlukan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil yang berbentuk minyak bumi dan gas bumi. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil setidaknya memiliki tiga ancaman serius, yaitu : 1. Menipisnya cadangan minyak bumi. 2. Kenaikan / ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak. 3. Polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil. Kadar CO2 saat ini disebut sebagai yang tertinggi selama 125 tahun belakangan, efek buruk CO2 terhadap pemanasan global telah disepakati hampir oleh semua kalangan. Hal ini menimbulkan ancaman serius bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Oleh karena itu, pengembangan dan implementasi bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai negara.

Pemerintah sebenarnya telah menyiapkan berbagai peraturan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil (misalnya: Kebijakan Umum Bidang Energi (KUBE) tahun 1980 dan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 996.K / 43 / MPE / 1999 tentang prioritasi penggunaan bahan bakar terbarukan untuk produksi listrik yang hendak dibeli PLN). Namun sayang sekali, pada tataran implementasi belum terlihat adanya usaha serius dan sistematik untuk menerapkan energi terbarukan guna substitusi bahan bakar fosil. Pemanfaatan energi angin sebenarnya bukan barang baru bagi umat manusia. Semenjak 2000 tahun lalu teknologi pemanfaatan sumber daya angin dan air sudah dikenal manusia dalam bentuk kincir angin (wind mills). Selain ramah lingkungan, sumber energi ini juga selalu tersedia setiap waktu dan memiliki masa depan bisnis yang menguntungkan. Kini sebagian besar negara maju di Eropa dan Amerika Serikat telah memanfaatkan sumber energi ini. Pada masa awal perkembangannya, teknologi energi angin lebih banyak dimanfaatkan sebagai sulih tenaga manusia dalam bidang pertanian dan manufaktur, maka kini dengan teknologi dan bahan yang baru, manusia membuat turbin angin untuk membangkitkan energi listrik yang bersih, baik untuk penerangan, sumber panas atau tenaga pembangkit untuk alat-alat rumah tangga. Menurut data dari American Wind Energy Association (AWEA), hingga saat ini telah ada sekitar 20.000 turbin angin diseluruh dunia yang dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Kebanyakan turbin semacam itu dioperasikan di lahan khusus yang disebut “ladang angin” (wind farm). Energi angin menjadi salah satu alternatif yang banyak dipilih dan sekaligus berfungsi mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh perangkat sumber energi sebelumnya. Energi angin adalah energi yang relatif bersih dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan karbon dioksida (CO2) atau gas-gas lain yang berperan dalam pemanasan global, sulphur dioksida dan nitrogen oksida (jenis gas yang menyebabkan hujan asam).

Energi ini pun tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan ataupun manusia. Meski demikian, harap diingat bahwa sekecil apapun semua bentuk produksi energi selalu memiliki akibat bagi lingkungan. Atas dasar pertimbangan untuk pemenuhan energi listrik, maka dibangun pembangkit yang ekonomis, aman dan handal. Hal ini memotifasi penulis untuk memanfaatkan turbin angin horisontal dengan dua kipas 8 bilah dan 6 bilah pada pembangkit listrik tenaga bayu dalam skala kecil.

Setelah membaca kedua teks dengan cermat, kerjakan tugas berikut secara mandiri.

1) Tuliskan struktur Teks 1 disertai ringkasan isi tiap bagian strukturnya dengan menggunakan format tabel berikut.

No Struktur Ringkasan Isi

2) Tuliskan struktur Teks 2 disertai ringkasan isi tiap bagian strukturnya dengan menggunakan format tabel berikut.

No Struktur Ringkasan Isi

3) Identifikasi persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut berdasarkan aspeknya. Beri tanda centang (v) pada kolom “Persamaan” jika aspek yang dimaksud memiliki persamaan, dan pada kolom “Perbedaan” jika aspek yang dimaksud memiliki perbedaan. Berikan jga penjelasan Anda.

No Aspek Persamaan Perbedaan Penjelasan 1 Karakteristik

a. Faktual b. Aktual

c. Objektif d. Valid e. Logis f. Sistematis

2 Struktur

a. Bagian awal b. Bagian inti c. Bagian akhir

3 Isi

3. Asesmen Sumatif

1) Carilah satu karya ilmiah berbentuk laporan penelitian.

2) Jelaskan tujuan pembuatan laporan penelitian itu.

3) Tuliskan bagian-bagian utama laporan penelitian tersebut.

4) Tuliskan informasi-informasi dalam laporan penelitian tersebut.

5) Tuliskan kelebihan dan kekurangan dari laporan penelitian itu.

Mengonstruksi Teks Karya Ilmiah A. Tujuan Pembelajaran

3. Peserta didik mengonstruksi teks karya ilmiah.

4. Peserta didik membaca referensi lain untuk dapat mengonstruksi teks karya ilmiah dengan benar.

B. Langkah-langkah Pembelajaran

Dalam dokumen Modul Ajar Bahasa Indonesia XI (Halaman 109-113)