ANALISIS BALOK DAN RANGKA
3.4 EtEilElt Mltct0 (fililq
Elemen rangka adalah elemen
di
mana gaya aksial, gaya transversal dan momen dapat terjadi pada elemen (Gambar 3.8). Tampak bahwa elemenini
adalah gabungan antara elemen truss dan elemen balok. Formulasi elemen rangka dengan mudah diperoleh dengan menggabungkan formu- Iasi elemen rangka dan elemen balok.formulasi Energi Potensial ilinimum: Analisis Balok dan Rangka
0 12ET
-
6EIL,E
0 12EI
0
--r- tzEl
--
5EIv
0
-r-
12ET-._
6EIv
(3.28)
0l
6EI I.
\-r ll"*l
2Er
llutv IL llo'l o
11",. f-
sll?rl
4EI
I_t
Ll
oG)
FC)_L
AE 0 0 AEL
0 0 0
E
5EI 4EI L0 5EI
a
zEI L Kk)
;s
E
6EI0
_L
AE 0 0 AEL
0 urv
e1
azv o2 usv
e3
lr, 6 -72 6 o
o16 4 -6 2 o
ol-r, -6 24 o 1,2
616 2 0 8 -6
2l0 0 -1.2-6 12-6
l0 0 6 2 -6
4Dengan u,, = ur, = 0, maka lajur pertama dan lajur kelima dapat diabaikan sehingga sistem yang harus dipecahkan adalah
. ^"., [_nu ; ; :lEI =1-1"'#'l
2.082e'l
l2 0 8 2ll0rl
1833,333tLo 6 2 -]tr,J I o
JSolusi yang didapat adalah I
o, I
[-9,oo6e-3rad]l"rl_l-s,00s"".,",
II ,, [-] r,oor"*.ua
IlerJ Izoose-3raaJ
F,, Ftv
Mi
F,,
4,
M,
Contoh 3.3
Sebuah balok terbebani gaya merata sebesar 10
kN/m
sepanjang1
m pertama dan terbebani gaya aksial sebesar 2 kN pada ujung balok. Dengan menggunakan MEH, hitung pergeseran vertikal dan horizontal (aksial'1 dan rotasi balok pada bagian tengah dan ujung balok.E= 300GPa
[**l*f,o.rur l-J
b:,J
Gambu 3.8 Gaya dan momen pada elemen rangka.
t0ltNrhr
60 Teori dan Aplikasi Metode Elemen Hingga
Untuk
memecahkan soalini,
pertamakita
akan ubah beban menjadi beban terpusat dan menggambar diagram bebas balok.merata
72
Karena
di sini
ada gaya aksial maka balokini kita
bagi menjadi dua elemen rangkadi
mana beban pada masing-masing elemen digambarkan sebagai berikut:Fj.
=[o =]
Mr =-S[},..3[I3]fu
& =Rr. =2{ffiN
***ffiN
*R3*?
f,z \A l*r,
72
#
Second moment of area of beam cross-sectional area adalah r =
fr
un3 =fi
{r, r) {0, o5)3:
1, o41e-6 maMr
=ffi3'333tlm{
Iormulasi Energi Potensial Minimum: Analisis Balok dan Rangka
Matriks sistem persamaan yang diperoleh untuk masing-masing elemen adalah:
untuk elemen (1),
6l
ul,
utv
01 u2*
u?.,
t
o2 da4ee 0 0
4ee 0 0
n untuk elemen
(2,
4ee
0
-2,498e6 7,249e60 2498e6 1,249e6
0
0 2,4984e6
7,249e6 0 -2,498eb
7,249e6
0
-4ee'1,249e6
00,833e6
00
4ee-1,249e6
00,476e6
00
*4ee1,249e6
00,833e6
00
4ee-7,249e6
00,4'1.6e6
00 -2,498e6
-7,249e6 0 2,498e6 -1.,249e6
0 7,249e6 0,4'1.6e6
0 -7,249e6
0,833e6
Fr*
Fru M1 Fr*
F,, M2
kita dapatkan
Fr, -?
F,, =?
Mr = 833,333
Fr, =o F?, = 5000 M, = 833,333
I., = 2000 Mt =o
l_;" t0
lo
Dengan menggabungkan kedua sistem persamaan
di
atas sistem global 9-r9 berikut0 2,498eb -1,249e6
0 2,498e6 -7,249e6
0 L,249e6 0,476eb
0 -7,249e6
0,833e6
0 0 0
u2,
u r., o2 u"
ugv 03
Fr*
F,, M2 F,.
Feu
M3
4e' 0
0 2,498e6
0 7,249e6
-4ee o 0 -2,498eb
0 7,249eh
00 00 00
o -4ee 0 000
7,249e6 0 -2,498e6 1,249e6 0 0
0,833e6 0 -1,249e1', 0,416en 0 0
ut, u,l
0r uz,
D^
o.
u^
lt- 0.
08ceo o-4e'00
-7,249eh04,997e'002,498c"1,249et' 0,476e6001,666e60-7,249e60,416e"
o-4ee0o4eeoo
0 0 ,2,498e6 -1,249e6 o 2,498e6 1,249e6 0 0 7,249e6 0,416e6 0 1,249e6 0,833e6
Dengan batasan yang ada, ur. = ury = ug, = 0, maka untuk lajur satu, dua dan delapan dapat diabaikan dan sistem yang perlu dipecahkan menjadi 6:6 berikut
E
Teori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga Iormulasi Energi Potensial l'linimum: Analisis Balok dan Rangka 63 67
0,833e6 0 _7,249e6
0,41.6e6 0 0
01 u2*
tl a..
o2 u3*
0"J
0
-7,249e68ee
00
4,997e600 4ee
o0
1.,24ge60,416e6
0O
4ee00 7,666e6
00
4ee0,476e6
0-833,333 0 -5000 833,333
2000 0
, l'"'
,,r:n"'l
O,+t6e6 |
,l
0,833e6_l 01
!z^
tlr,, e2 u3*
0?
Fiv"uiv
frx,t\x
- (ha
t+.
tl'i9\
Solusi yang didapat adalah -9,006e-3 m
5e'm
-5,003e-3 m
1,001e-3 rad
1e-6 m 2005e-3 m
(')
Y Pada umumnya
struktur
rangka mempunyai elemen-elemen denganorientasi yang tidak sejajar dengan sumbu global seperri halnya dengan apa yang telah kita bahas untuk elemen truss di $2.3. Untuk hal
ini
gaya dan pergeseran dapat diekspresikan dalam koordinat sumbu globalX-y
maupun koordinat sumbu lokal x-y. Transformasi dari sumbu lokal x-y ke sumbu global X-Y diberikan oleh
F,*
=F,*cosa-4rsina
(3.29a)F1y:F,*sina+F,rcosa
(3.29b)lx =F;*cosa-F,rsina
(3.29c)$v
=F;*sina+$rcosa
(3.29d)\l\'3'
r1;
ll 4, ll
r"
l[*,
Fyl
I4,
lR, lvr, lr,*
It"
l.*, rl?
0 0 0 coscI
sina
0 Tt'",
00 00 00
*sinc
0cosn
001
'L,-,*,.
t*$\
t+'
rli*cosa -sina
0sina cosa
0001 000 000 000
0)
Gambu 3.9 Elemen rangka planar: (a) gaya dan pergeseran pada sumbu koordinat global X-Y, dan
(b) pada sumbu koordinat lokal x-y.
Transformasi ini dapat dituliskan dalam bentuk matriks
${rrh't
Y
64 Teori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga 65
Dengan menggunakan transformasi yang sama, pergeseran node
i
danj
pada koordinat global X-Y dapat diekspresikan dalam koordinat lokal x-y.
Iormulasi Energi Potensial l,linimum: Analisis Balok dan Rangka
diturunkan dengan cara yang sama dengan cara kita menurunkan elemen truss maupun elemen balok. Berikut adalah matriks kekakuan elemen rangka umum.
oAEoL
bEI 12EI--
;u-i-
000
0
0
_68t."
L:
0 72E1..
L,
(3.33)
G adalah elastisitas modulus geser dan J adalah momen inersia polar dari penampang balok. Matriks u(") d.an vektor beban F(') ad.alah:
urx urv 0i uix ujv
0,
"fi
cosa -sina 0 0
0sinacosa000
00100
0 0 0 cosa -sina 0 0 0 sina
cosa00000
TT.,
0.1[,,,
o 11"',0ll
0,o ll
'i.
o
ll"i,
1lIor
(3.31)
000
0 0 ---=6EIL.
o - -^)- 6EII: o
GT OU
L 2EI,,.
{}J0 L
00- 2F.l
L
000
6EI L, 6EI....
r) "' 0
I:
CI (,U
L
4F,I,,-ll o L
4E1..
L
00 00
4EI L
AE L
00
^ 6EI11
t.-
Gl 0
L 4L1,,
L AE
L 00
9Y-
o t.'12EIyy I,.
0 0
_ 12EI,, L' 0 t Llyu
L, 0
0
0 12El yy
L3
u$
Dengan mensubstitusikan (3.30) dan (3.31)
ke
(3.28),kita
bisa peroleh sistem persamaan elemen pada sumbu koordinat global.11')11r"r
T@u%:Ff], ...
(3.32)3.5
ErEltElt RAt{Gt0 u}ru}r/EtE}tEil BArot( 3-Dt}tEltslElemen rangka
umum
adalah elemendi
mana gayaaksial,
gaya transversal, momen dan torsi dapat terjadi pada elemen (Gambar 3.10).Pada elemen ini setiap node mempunyai kebebasan untuk bergeser searah sumbu lokal x, y, dan z dan melentw (bending) terhadap sumbu y dan z.
|adi setiap node mempunyai 6 dofdan secara keseluruhan terdapat 12
dof
pada setiap elemen.
Gambar 3.10 17 dof elenen rangka umum
Matriks
kekakuandari
elemen rangkaumum
adalahmatriks
12x12 (persamaan 3.33). Pada elemen rangka umum rotasi pada sumbu lokal xterjadi
dikarenakanoleh torsi. Matriks
kekakuan elementorsi
dapatlL-
il
67 66
... (3.34)
.... (3.35)
formulasi Energi Potensial ilinimum: Analisis Balok dan Rangka
Contoh 3.4
Sebuah balok terbebani gaya sebesar 10 kN/m dan puntiran sebesar 1kN.m pada ujung bim. Dengan menggunakan MEH, hitung pergeseran vertikal, horizontal (aksial) dan rotasi balok pada bagian tengah dan ujung-ujung balok dalam sistem koordinat global.
lktilm
T"osm
Ieori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga
dan ttk)
-
F@-
ui,
uty
ti, oi*
0,r, or,"
ui,
uiv
tj,
0,,, 0jryo
j,,
4*
4y F,,
I*,
M,r,
Mr,.4.
F;,
Fj, Mjry
I,,
Mi,,
Untuk
memecahkan soal menjadi beban terpusat.E'.
=o 'ty -'
I?.
=
Ltz
ini,
pertama-tamakita
ubah beban merata-rI
Momen inersia kedua
I,
dan I,, untuk penampang melingkar adalahI :T -
ndo =o,3o6e-6 ma 'yy-'r, - 64 -
dan momen inersia polar (sumbu x) adalah
J=Ip
=#=0,613e-6
maData balok lainnya A = 1,963e-3
-',
L = 0,5 m dan elastisitas modulus geser diberikan olehG=fr
Eq=78,'l'25cPa
10kN
68 59
1.1,-
Ieori dan Aplikasi l'letode Hemen Hingga
Poisson ratio balok adalah 0,28. Matriks kekakuan elemen ini diberikan
formulasi Energi Potensial l,,linimum: Analisis Balok dan Rangka
rrrngka mempunyai orientasi yang tidak sama dengan orientasi sumbu global seperti digambarkan pada Gambar 3. 1 1.
B:, A"ra
Gambar 3.ll 0rientasi sumbu lokal terhadap sumbu global.
Untuk
mentransformasikan pergeseran, rotasi, dan bebandari
sumbu lokal, persamaan yang digunakan adaiahu\f,, = T'"' o'I)r,
(3.36)dan
Ffl, = T'"' Ffl,
(3.37)Dari batasan yang ada, ui* = uiy = ui, =
0*
=0,,
= 0;,, = 0, maka lajur satu sampai la;'ur enam dapat diabaikan dan sistem yang perlu dipecahkan menjadi 6:5 berikut:0.785ee
00
0,734e600 00 00
0
-0,367e60.785e' 0
0 0,734e6
00 00 00
0 0,367e6
-0.785ee 0
0 -0,734e6
00 00 00
0 0.367e6
uj*, Iiyy
aj,,
oi**
0iry oi,,
00 00 0,734e6 0
0 0,479e5
O,367e6 0
00 00 00 0,734e6 0
0 0.479et
o.367e6 0
00
00
0 0,367e6
0,367e6 0
00 0,244e" 0
0 0,244e"
00
0 -{,367e6
0,367e6 0
00 0,122e6 0
0 0,122e6
0.785e' 0
0 {,734e6
00 00 00
0 -O,367e6
0.785ee 0
0 0,734e6
00 00 00
0 -0.367e6
00 00 -O,734e" 0
0 0.479e'
0,367e6 0
00 00 00 0,734e6 0
0 0,479e1
0,367e6 0
o0
00
0 0,367e6
0,367e6 0
00 0,122e6 0
0 0,122ed
00
0 -O,367e6
0,367e6 0
00 0,2,1,1c" 0
0 0,244e"
0 -10000
0 1000
0 0
000 000
0,734e6 0
0,367eh0 0,479es
00,367e6 o
0,244e6000
0 _-0,367e6
0 0 0 0,244e6
u,_.t\
u.tv
uj,
o.- lx\
e-
lvv
oi,, Solusr yang didapat adalah
0m
-54,8e-3m 0m 20,881e-3rad
0 rad -82,372rad
Di mana matriks transformasi Tr"/ diberikan oleh
tr-. o o ol ' l ol
a,.,-l o r,' ,
(3.38)lo o r, 0l
L0 0 0 Trl
fika sumbu lokal elemen mempunyai orientasi yang sama dengan sumbu global seperti pada Gambar 3.10, matriks kekakuan tidak perlu ditransfor- masi dari sistem lokal ke sistem sumbu global. Namun umumnya elemen
ry
70 7t
!:
Ieori dan Aplikasi l'|etode Elemen Hingga
Elemen matriks T" adalah
[l* ffi*
n"-lrr=lt, ffiy ", | .
(3.3e)LI. fr. n,
]It,
mu dan no adalah arah kosinus atau vektor unitas sumbu lokal yang memberikanIormulasi Energi Potensial ]linimum: Analisis Balok dan Rangka
Gambar 3.12 Arah vektor posisi untuk menentukan arah kosinus sumbu y dan z.
Dari
Gambar 3.12 bisa diperoleh dengan menggunakan persamaan- persamaan (3.46)-
(3.48).i:
l*X + m,Y +n,Z
...y=lr*+mri +n"2
2
:l,X+ -,V
+ n,2...1*, m* dan n* dapat dengan mudah dihitung karena arah sumbu adalah arah node rke node 7.
X. _X,
t,
xL
* x L =I-X
G'44)Z.
-2.
"*=#
(3.4s)Untuk menentukan sumbu lokal
y
dan z diperlukan satutitik
tambahan yang terletak pada bidangx-y
unruk menentukan orienrasi bidang x-y.Dengan diketahuinya
titik ini,
arah kosinus sumbu lokaly
dan z dapatdihitung.Vektorposisi