volumel-
2-3-4
volumep - 1-- 2- 3
volumel- 2- 3- 4
(4.r0s)
(4.106)
(4.108) (4.10e) (4.110) (4.111)
1
S,
=:
(1 +{{, )(1 + 44, )(1+(q )({€t + rlrh + (Q-2\
i = 1, 2,..., 8 ...Node-node tengah sisi:
s, :
|
{r-e'
I t 1. + r1q,) (1. +(\)
r,
=i
tr-r'l(1+44,)(1+CC,) t, =1 t, - e' lt t + {{,) (1 + r7r1,)i=L0,L2,L8,20 ... (4.113)
i=9,11,17,L9
@.1'14)i=13,14,15,16... (4.115)
(4.trz)
Gambar 4.20 Koordinat volume pada eteri'en tiner tetrahedron.
Dari observasi Gambar 4.20 dapat dipahami bahwa jumlah dari ketiga koordinat ini adalah
3.+.$+3 V V V V=L,+L,+Lrl-L4=1""""""""'
=L,+Lr+Lr+
L4 = 1 (4'107)Dapat dibuktikan juga bahwa koordinat penampang L1, L2,
L,
dan Ln, adalah fungsi-fungsi bentuk 51, 52, 53 dan Sn yaitu:Gambar {.21 flemen kuadratik heksahedron serendipiti pada sumbu natural.
4.4.5
Elemen Ifuadratik Tetrahedronl0
llodeElemen
kuadratik
heksahedron mempunyai20
node. Fungsi-fungsi bentuk 5,, i = 1,2, . ..,
20 diberikan oleh persamaan-persamaan berikut:*F ,./r la
t08 Teori dan Aplikasi I'letode Elemen Hingga fungsi lnterpolasi dan Tipe Hemen r09
I=
1N!f(Od(xIW,1
@.r24)Untuk nodai-nodal sudut:
Si =(2Li -
1)Li
i=1,2,3,4 -ls,o
=4LrLn ..
@.122)di
mana L,,L,
dan L, adalah koordinat volume yang didefinisikan padas4.4.3.
rr4.5
II{TEGRASI NU}IERII(Dalam MEH,
kita
sering mengintegrasikan elemen. Integrasiini
lebih mudah apabila dihitung secara numerik. Pada bagian ini kita akan meme- lajari bagaimana integrasi secara numerik diterapkan pada elemen 1-, 2-dan
3-dimensi. Metodenumerik
yangkita
gunakan adalah metode Gaussian quadrature [Kosasih,2006].
Integrasiini
dilakukan pada koordinat-koordinat lokal,yaitu f untuk
elemen l-dimensi, f,ry untuk elemen 2-dimensi, dat (,r1,qtnruk elemen 3-dimensi.4.5.1
EIemen I-DimensiPada problem l-dimensi, umumnya integral dilakukan dari
(
antara -1 dan 1. Bentuk integral 1-dimensi adalahr=
1lft(0d6
(4.123)-1
Aproksimasi dari integral
ini
dapat diperolah dengan menggunakan nilaif($
pada beberapatitik
Gauss (Gausspoint)
yang digambarkan pada Gambar 4.23. Secara umum integrasi numerik ini diberikan oleh:di
mana{
adalahnilai f
padatitik
Gauss,W,
adalah fungsi pemberar (weighing function) dan N adalah jumlahtitik
Gauss. Tabel 4.3 membe- rikan lokasi darititik-titik
Gauss beserta nilai-nilai fungsi bobotnya.4.5.2
Elemen 2-DimensiUntuk elemen 2-dimensi, integral dilakukan pada
(
antara -1 dan 1, dan pada 17 antara -1 dan 1 . Bentuk integral 2-dimensi adalahI=
1l[ lfG,rild€drt
(4.125)-1 -1
Aproksimasi
dari
integralini
umumnya diperoleh dengan melakukan integrasi pada(
dan kemudian pada ry. Secara umum bentuk integrasi numerik ini diberikan oleh11 NN
I: [ lf(€,rid(dry=t tWW4., ...
(4.126)-r
-r i-l
i-lSt=4LrLt
Su =4L,L.
S, =4LrL,
Su =4L.tL, Sr=4LzLu
(4.116) (4.117) (4.118) (4.11e) (4.120)
(4.t2t)
Tabel 4.3 Titik Gaus dan faktor bobot untuk integral l-dimensi.
]umlah
titik
Lokasi dari titik-titik Gauss(fl
Faktor bobot (Wi)1 0 2
2 -0.57735. +0..57735 1. 1
3 -0,77460.0 . +0.77460 5t9.8t9.s/9
ilt
lt0 Ieori dan Aplikasi }letode Elemen Hingga [ungsi lnterpolasi dan lipe Elemen
fr
i
.lt.
I itf.
i
(a) Satu titik Gaus
-0.57t35
(b) Dua titik
0.5??.i5 I
Gauss
'--,1-*"\.
jri
i,;
ti i!l .0.5??.35 0
(c) Tiga titik Gaus
Gambar 4.23 Gauss Quadrature l-dimensi.
Integrasi 2-dimensi
untuk
elemen quadrilateral umumnya dilakukan dengan menggunakan 1 atau 4titik
Gauss. Dengan menggunakan 1titik
Gauss, integral ini diberikan oleh r:(2)(2)(0,0)
Dengan menggunakan 4
titik
Gauss, integral ini diberikan olehI = ( 1 X 1 ) ( -0, 577 25, - 0, 577 35) + (1) (1) t(0, 57 7 2s, - 0, 577 35) + (1)(1)f (0,57725,0,57735)+(1)(1)f (-0,57725,0,57735)
Gambar 4.24 memberikan lokasi 4
titik
Gauss pada elemen quadrilateral.Integral pada elemen segitiga dilakukan dengan cara yang sama. Tabel4.4 memberikan lokasi dan faktor bobot ( I7) untuk elemen segitiga. Untuk 3
titik,
Iokasititik-titik
ini diberikan pada Gambar 4.25.l.
-l
Tabel 4.{ Titik Gauss dan faktor bobot untuk integral segitiga 2-dimensi.
fumlah
titik
Lokasi dari titik-titik Gauss
(L1, L2) Faktor bobot
(W,/luas)
L1 L2
I 0,333333 0,333333 1
3 0,5
0 0,5
0 0,5 0,5
0,33333 0,33333 0,33333
4 0,33333
0,73333 0,13333 0,13333
0,33333 0,13333 0,73333 0,13333
0,56250 0,s2083 0,s0283 0,52083
t
n i-r:li
I
n i?-!:i 0.51:35.0a
i:73i-l
4.J:l_z_1,.0.5?:3-1
a
0.5r]]:--0._itl35t
Gambar {.2{ Gaus quadrature 2-dimensi dengan 4 titik Gauss.
il2 Ieori dan Aplikasi I'letode Elemen Hingga
Gambar 4.25 Gaus quadrature 2-dimensi segitiga dengan 3 titik Gauss.
S0At-S0At
LATlHAil t"
Turunkan fungsi
bentuk
51, 52,S, dan
Sndari
elemen bilinear segiempat yang diberikan oleh persamaan (4.22)-
(4.25).Buktikan untuk elemen-elemen linear segitiga bahwa /=Sr
,
6=5z dan r/=Sr.Fungsi-fungsi bentuk elemen quadrilateral isoparametrik diberikan
sebagai fungsi koordinat sumbu natural
(6-ri.
Untuk sistem koordinat nafural seperti di bawah, cari fungsi-fungsi bentuk elemennya.ITNALISIS BENDA PEJAL ELASTIK 2.DIMENST
s.r
DAsAR KoilTtt{l,}t l,tEIG]{tK BEilDApll
L(!0u0)
Pada bab
ini kita
akan memelajari penerapan Metode Elemen Hingga untuk menganalisis tegangan dan regangan benda pejal yang terbebani.Jika benda padat terbebani maka setiap bagian dari benda itu akan meng- alami tegangan dan regangan Qtergeseran). Gambar 5.1 menggambarkan situasi suatu benda pejal yang terbebani.
Gambu 5.1 Benda pejal yang terbebani.
'fegangan pada setiap bagian
dari
bendaini
dapat dianalisis dengan menggunakan elemen tegangan (stress element) seperti digambarkan oleh Gambar 5.2.5
4.5 1.
2.
J.
Dengan menggunakan metode Gaussian Quadrature dengan
titik
Gauss dan (b) empattitik
Gauss, hitung integral,: i 1 i t 2+rl- g!i!a4a,,
t..ot,a-
v#4,r,
lr,--...
ffl
ot*\Il-
*
xr.Yr ^,j/€
sr.Yt \' / --*lr. rxt,Y:
4. (a) satu
il4 Teori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga il5
Agar elemen berada dalam kondisi ekuilibrium maka o*, = oy*
,
o*, =4,
dan or,
= or.
Dengan menggunakan notasi vektor, elemental tegangan dapat dituliskand
=[o*
on o,,o* ouor] ... ..
(5.1)Dengan analisis yang sama, elemental regangan dapat dituliskan dengan menggunakan notasi vektor.
J
=["*
tyy e,, €y, euer]...
(5.2)Apabila tegangan hanya menyebabkan pergeseran yang
kecil
dan saat beban ditiadakan benda kembali ke bentuk asal seperti sebelum terbebani, benda dikatakan masih berada dalam sifat elastik. Pada regime elastik, hubungan antara tegangan, q, dan regangan, e, mengikuti hukum Hooke.Analisis Benda Pelal Elastik 2-Dimensi
atau dalam bentuk matriks
tol
=tcl td
... (s.4)Pada persamaan (5.4)
[C]
adalah matrikskonstitutif
bahan (material constitutive ./au). Elemendari
matrikskonstitutif ini
ditentukan dari eksperimen. Untuk benda isotropik, Young's modulus, E dan Poisson's ratio, v tidak bergantung pada arah. Untuk materiini
hubungan antara tegangan dan regangan diberikan oleh Hukum Hooke.. -o** -,,oYY -,,o*
oxx-E E
E (s.s)(s.6)
(s.7)
(s.8) (5.e)
(s.10)
,n:-u?.+-"+
'rr=-u?-"+.?
oYz
c -:
"yz-
G- -oxz o*r-
G oxy
c --
"xy-
Gdi mana G adalah modulus geser isotropik (isotropic shear modulus) yang diberikan oleh
I -=- E
2(1,+v)
(s'11)Persamaan-persamaan (5.5)
-
(5.11) memberikan matriks konstitutif [C],€xx
t w
€zz
€yz
€xz
€xy
o
xxo
vvo
zzo
yzo
xzo
xyc11 cr2 c13
cr4c22 c23
cz4ca3
ca4 c44 sym.c15
c16c25
cz6cas
c36c45
c46c55
cs6 c66 Gambu 5.2 Elemen tegangan(s.3)
il7
il6 Ieori dan Aplikasi Metode Elemen Hingga
l-vvv000 yL-vv000 vvL-v000
0 0 0 0.5-v 0
00 0 0 0 0.5-v
00000 0 0.5-v
Dengan MEH, solusi yang dihitung adalah pergeseran node. |adi setiap node
terdiri 3
dof, ux, uy danu,.
Dengan menggunakatdofdof iri
hubungan antara regangan,
q
dar, derivatif pergese+n dihitung sebagaiberikut
^ _ r. u*(x+Ax,y,x) -tt*(x,y,z) -0u^
6vv - IllIl
^ niSo Ax
Axur(x,y
+ Ly,z)Avry - ur(x,y,z) : A"l
^ _ r: 'or(x,y,z+Lz)-ur(x,y,z) _fu,
o7z
zz n}50
- lllllLz
0zRegangan geser (shear strain) didefinisikan sebagai perubahan sudut suatu elemen sebagai akibat
dari
beban. Gambar5.3
memberikan ilustrasi sudut-sudut ini.uu(x + Lx,y,z)
- ur(x,y,z)
(5'16)+lim-
Ax-0 Ax
Analisis Benda Pejal Elastik 2-Dimensi
Regangan geser, rxy diberikan oleh
axy =0"1+42
tcl=
(s.12)(s.13)
(s.14)
(5.1s)
u *(x, y + Ly, z) - u*(x, y, z) Ay
a"L
Ax
=
limAy+0 aux
(\J
drrrr t t - lllTlAv--+O
Dengan cara yang sama regangan geser yang lain dapat diturunkan sebagai
berikut:
du-
auv'v,:ff*;
(s.17)",, =L* *.
(s.18)"*, - Ax ,
6z
...Hubungan antara regangan dan derivatif pergeseran (5.13)
-
(5.18) dapatdituliskan menggunakan notasi matriks berikut:
Au__-L dx auv
dx auZ
dx
au- fu,, c\
4L dzau
7., auXox
.f. ozdu., ar ],
x(rx
1Ti Lry(5.1e)
5.2
AilAUsTs TEGAilGAil BrDAlrG(puilf
SrfrEt!tMffiA
IIuiuk
benda pejal yang mempunyai riing ukuran penampang, dan bebanketebalan yang kecil (tipis) dlban- hanya berada pada bidang penam-
(7+v)(1-2v)
-1'F-
il8 Teori dan Aplikasi I'letode Elemen Hingga il9
pang, maka tegangan pada arah tegak lurus dari penampang dapat diabai- kan atau dianggap
nol.
Seandainya penampang berada pada bidangry
maka ini berarti
o,.=
oy,= o*,= 0. Dengan asumsioy"=
oo= 0, persama- an Hooke untuk problem tegangan bidang Qilane stress) diberikan olehr r t lr
llo I lt v o ll.s
I]o**f=rl, I YYI 1_v2l 1ol]r..f ll
YYI (s.20)lol'"lno1-'ll,l
[",vJ L" " 2 .][""vJ +
|adi untuk analisis tegangan bidang, matriks konstitutifnya adalah
Analisis Benda Pejal Elastik 2-Dimensi
5.4
t0RllULASl ilEH: E[E]lEil SEGITIGA tl]IEARAda dua
teknik
yang umum digunakanuntuk
menurunkan formulasi MEH problem elastik:/)
minimum potensial energi (Bab 2 dan Bab 3), dar,)
Metode Galerkin. Pada bab ini kita akan menggunakan pendekatan minimum potensial energi.Pertama-tama regangan diekspresikan dengan pergeseran node. Untuk elemen segitiga linear, pergeseran pada elemen diberikan oleh persamaan (4.36)
"f;):S, u*r
+52 ur2 +53 u,,3 (s.24)tk) =S1rr1*Szuyz*Saryg
(5'25)Selanjutnya dengan menggunakan (5.24) dan (5.25) regangan dihitung
(s.26)
u-
XI'y1
ux2 uy2
u^
XJu^
y3Dengan menggunakan S,, S, dan S, yang telah diberikan oleh (4.37)
-
(4.39) pada (5.26), kita peroleh
5.3 At{Atl$
RtGAllGAll BIDAIIG (PUilElrWil lWUltlt
Untuk benda pejal yang mempunyai ketebalan yang besar dibandingkan dengan
ukuran
penampangdan
beban hanya berada pada bidang penampang, maka regangan pada arah tegak lurus dari penampang dapat dianggap nol. fika bidang penampang adalah bidangry
maka tzz= tyz= €v= 0. Hukum Hookeuntak problem regangan bidang diberikan oleh
: I F21)
+)
]adi untuk analisis regangan bidang, matriks konstitutifnya adalah