PUSTAKAAN {RSIPAN AWA TIMTTR
It7 23
RA
i.1
Teori dan Aplikasi
Metode Elemen Hingga
Dr.
Prabuono Buyung KosasihPenerbit AITIDI Yogyakarta
Teori don Aplikosi Metode Elemen $'lingge
0ieh: Dr. Prohuono Buyung Koscsih Hok Cipto
fi
2012 podo Penutris,l:
i
il il
i
Editor : Fl" Sigit Suyontoro
Setting : Alek
Desoin Cover : Bowo
Korektor ; Thomos Pribodi llc!r Cip+1 Cilinclt'noi t.rndong-trn,riong
Dilorong memperbonyok otou memindohkon sebogion otou seluruh isi buku ini dolonr benfuk opopun, boik secoro elektronis moupun mekonis, termosuk memfotocopy, merekom otou dengon sistem penyimponon loinnyo, tonpo izin tertulis dori Penulis"
Penerbir: c.v ANDI OFFSET (Penerbit ANDI)
Jl. Beo 38-40,Telp. (.O274\ 56188'l (Hunting), Fox. (02741 588282 Yosvokorto 55281
Percetokon: ANDI OFFSET
Jl. Beo 38-40 ,Ielp. {O27 41 56'l 88,l (Huntins), Fox. (Q27 A) 588282 Yosvokorto 5528 1
Perpustokcon Nosionol: Kotolog dqlom Terbiton (KDT) Kososih, Probuono Buyung
Teori don Aplikosi Metode Elemen Hinggo/
Probuono Buyung Kososih;
-
Ed. I. -
Yogyokorto: ANDI,21 XA 19 l8 17 16 15 14 13
12x + 278 hlm.; I6 x 23 Cm.
IO I 8 7 6 5 4 3 2
IISBN: 978 -979
-
29-
3183-
9l.
JuCulL
Finite Element MethodsDDC'2tr : 62S.0S1.51 5'35
97t>-z9e/Rpr/p/2.,tz
PffiAKAT"A
Telah banyak buku tentang metode elemen hingga yang telah ditulis, iaiu mengapa buku
ini
dirulis? Beberapa alasannya adaiah: Pertama, mayoritas truku Metode Elemen Hinsga(MEm
dituliskan dalam bahasa asing ataumerupakan buku terjemahan. Yang kedua, kebanyakan dari buku MEH
lebih
menekankanteori
dan kurang memberikan contoh penerapan.Karena kurangnya
buku
metode elemen hingga berbahasa Indonesia, penulis berharap buku ini dapat menutup kekurangan itu.Di
samping menjelaskan teori secara detail, pada beberapa bab, bukuini
juga memberikan contoh teknik pemrograman MEH. Halini
karena disaat belajar metode elemen hingga, mahasiswa akan dapat memahami lebih mendalam dan menerapkan MEH dengan lebih baik apabila mereka juga belajar menerapkan metode elemen hingga daiam bentuk program.
Buku ini ditujukan untuk mahasiswa, insinyrr, penganalisis atau siapa saja
yang perlu memecahkan permasalahan enjineering secara numerik, khu- susnya dengan metode elemen hingga. Teori-teori MEH dibahas mulai dari dasar sehingga pembaca yang awam dengan MEH dapat mengem- bangkan pengetahuannya tentang MEH dari buku
ini
tanpa harus ber- susah-payah mencari referensi tambahan. Dengan teknik penulisan seper-ti ini
penulis berharap dapat memberikan dasar-dasar teknik MEH yang kokoh sehingga pembaca dapat memahamidari
mana dan bagaimana suatu teori atau formula terbentuk. Semua teori atau formula yang dibahas diusahakan untuk dijabarkan secara mendetail. Dengan penguasaan dasar*dasar yang kokoh, pembaca akan terbantu apabila membaca buku-buku tingkat lanjutan dalam bahasa Inggris, sehingga dapat mengembangkan pengetahuannya dengan lebih cepat.
-::'enuLisan buku
ini
disesuaikan dengan penulisan umumnya buktl teksperfiIruan tinggi
yangterdiri
clari pembahasanteori,
contoh-contoh -1nerr-'"-:n tecri i'r:rg,t,'rrL::
.d:.
sral-soal !:tihan pada akhi. seii,rp h3f.Seluruh :nateri Cahir:L l-,uku dapst diseles;::ikan dalam eatu semestel:.
iv Teori dan Aplikasi Metode flemen Hingga
Pembahasan materi dimulai dari tingkat yang sederhana sampai ke tingkat yang
lebih
kompleks. Oleh karenanya bukuini
tepat digunakan bagi mahasiswa yang belum mengenal MEH sebelumnya.Bagi pengajar MEH, urutan pembahasan materi sebaiknya mengikuti urutan bab buku. |umlah jam pengajaran diperlukan untuk membahas se-
tiap bab pada setiap semester dapat disesuaikan dengan kurikulum setem- pat. Kemungkinan urutan pengajaran MEH berdasarkan buku
ini
adalahBab
I
dan 2 dapat diberikan pada 2 pertemuan pertama. Bab 3 sampai bab 8 memerlukan 2-3 kali pertemuan untuk membahas setiaP bab. Pengajar atau dosen yang mengadopsi bukuini
sebagai buku teks dan memerlukan jawaban soal-soal latihan pada akhir bab dapat menghubungi penulis pada alamat: PO Box U270 University of Wollongong, Wollongong NSW 2500' Australia.Akhir kata
penulis mengucapkan selamat membaca. Ucapan syrkurkepada Bapa saya panjatkan karena buku ini dapat terwujud berkat kasih- Nya semata.
Wollongong, Australia, 2012 Dr. Prabuono Buyrrng Kosasih
DAFTAR ISI
PRAKATA.
DAFTARISI
MENGENAT METODE ELEMEN HINGGA
(MEH)
11.1
Apa dan Mengapa: Metode Elemen Hin99a... 11.2
Langkah-langkah Penerapan Metode ElemenHin99a...
21.3
Perkembangan Metode ElemenHingga
51.4
Contoh-contoh Aplikasi Metode Elemen!Iingga...
6ANATTSTS RANGKA BATANG
(TRUSS)...
112.1 Pendahuluan
112.2
Elemen Truss l-Dimensi...
132.3
Elemen Truss2-Dimensi... 2l
2.4
Elemen Truss3-Dimensi...
272.5
Program MATT-AB untuk Analisis Truss 3-Dimensi... 322.6
Soal-soalLatihan...
39FORMT'LASI ENERGI POTENSIAT
MIMMUM:
ANALI$S BALOK DAN
RANGKA...
433.1 Pendahuluan
433.2 FormulasiMinimumEnergiPotensial.... U
3.3
E1emenBa1ok...
473.4
Elemen Rangka(Frame)
583.5
Elemen Rangka Umum / Elemen Balok 3-Dimensi..... &
3.6
Efek dariPanas...
723.7
Soal-soalLatihan...
75lll
1.
2.
3.
4.
Teori dan Aplikasi l'|etode Elemen Hingga
FI.JNGSI INTERPOLASI DAN TIPE ELEMEN ...
4.L
Pendahuluan4.2
Elemen l-Dimensi..4.2.1 Elemen Linear...
4.2.2 Elemen Kuadratik...
4.2.3 Elemen Polinomial Umum...
4.3
Elemen2-Dimensi..4.3.1 Elemen Linear Rektangular
4.3.2 Elemen Linear Quadrilateral Isoparametrik...
4.3.3 Elemen Linear Triangular
4.3.4 Elemen Kuadratik Rektangular...
4.3.5 Elemen Kuadratik Rektangular Serendipiti...
4.3.6 Elemen Kuadratik Sisi Lekuk Isoparametrik 8 node...
4.3.7 Elemen Kuadratik Sisi Lurus 6 node...
4.3.8 Elemen Kuadratik Sisi Lekuk Isoparametrik 6 node...
4.4
Elemen 3-Dimensi4.4.1 Elemen Linear Heksahedron...
4.4.2 Elerrren Linear Heksahedron Isoparametrik...
4.4.3 Elemen Linear Tetrahedron
4.4.4 Elemen Kuadratik Heksahedron Serendipiti 20 Node..
4.4.5 Elemen Kuadratik Tetrahedron 10 Node
4.5
Integrasi Numerik...4.5.1 Elemen 1-Dimensi
4.5.2 Elemen 2-Dimensi ...
4.6
Soal-soal Latihan...ANALISIS BENDA PEIAT ELASTIK 2-DIMENSI
5.1
Dasar Kontinuum Mekanik Benda Pejal (Solid)5.2
Anatisis Tegangan Bidang (Plane Suess Analysis) ...5.3
Analisis Regangan Bidang (Plane Strain Analysis)....79 79 80 80 83 84 85 85 89 90 95 97 99
i00
101 101 102 104 105
r07 t07 108 108 109
t12
113 113 r17 118 5.
Daftar lsi vil
6.
5.4
Formulasi MEH: Elemen SegitigaLinear
... 1195.5
Formulasi MEH: Elemen Linear SegiEmpat.
... 1255.6
Beban Merata (DistributedLoad)...
... 1355.7
Benda PejalAksissimetris
... 1395.8
Efek dari Panas...
... 1475.9
Soal-soa]Latihan...
... 152ANALTSTS
MODAr...
... 7576.1 Pendahuluan
... 1576.2
Sistem Beberapa Massa danPegas
.... 1606.3
Penghitungan Nilai Eigen dan Vektor Eigen denganMATLAB
....lU 6.4
SistemKontinum
... 1656.5
Elemen Aksial(l-Dimensi)
... 1666.6
ElemenBa1ok...
... 1726.7
ElemenFrame...
... 1776.8
Soal-+oalLatihan
... 179FORMIJLASI
RESIDUBERBOBOT
... 1837.1
Metode Numerik untuk Memecahkan PersamaanDiferensial ..
1837.2
Metode Residu Berbobotl-Dimensi..
... 1847.2.7 Metode
Kolokasi
... 1867.2.2 Metode Least
Squares
... 1877.2.3 Metode
Galerkin
... 1877.3
Metode Residu Berbobot2-Dimensi..
... 1927.4
Bobot Residual Bagian-per-Bagian (E1ement-by-Element)l-Dimensi
... 1957.5
Penerapan Metode Galerkin untuk PDBumum ..
2027.6 Soa]--soallatihan
... 206 7.Yiii Teori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga
8.
PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL...8.1
Pendahuluan8.2
Formulasi Metode Elemen Hingga dengan Metode Galerkin...8.3
Elemen Bi-linear Segi Empat.8.4
E1emen Linear Segitiga8.5
Elemen Isoparametrik Segi Empat.8.6
Problem Aksissimetris ...8.7
Problem Transien8.7.1 Perbedaan Maju ...
8.7.2 Perbedaan Mundur...
8.7.3 Metode Crank-Nicholson (C-N) ...
8.8
Soal-soal Latihan...DAFTAR PUSTAKA
21,1
2tt
2L3 215 237 246 254 262 264 264 265 270 274
MENGENAL
METODE ELEMEN HINGGA (MEH)
l.l
APA DAl{ }lEllGAPA: ltlET0DE EtEltlEt{ HIilGGAMetode Elemen Hingga adalah metode numerik untuk mendapatkan solu- si persamaan diferensial, baik persamaan diferensial biasa (Ordinary Ditre- rential Equation) maupun persamaan diferensial parsial (Partial Differen- tial Equation). Karena persamaan diferensial seringkali digunakan sebagai
model permasalahan enjineering maka penting bagi para insinyur untuk dapat memahami dan mampu menerapkan MEH. Saat
ini
MEH merupa- kan salah satu metode numerik paling versatile untuk memecahkan pro- blem dalam domain kontinuum.Pada awalnya MEH dikembangkan untuk memecahkan problem
di
bi- dang mekanika benda padat (solid mechanic), tetapikini MEH
sudah merambah ke hampir semua problem enjineering seperti mekanika fluida(fluid
mechanics), perpindahan panas (heat transfer), elektromagnetik (electro magnetism), getaran (vibration), analisis modal (modal analysis), dan banyak lagi problem enjineering lainnya.Proses
inti MEH
adalah membagi problem yang kompleks menjadi bagian-bagiankecil
atau elemen-elemendari
mana solusi yang lebih sederhana dapat dengan mudah diperoleh. Solusi dari setiap elemen jika digabungkan akan menjadi solusi problem secara keseluruhan. Gambar 1.1menjelaskan cara kerja MEH di mana solusi suatu problem yang kompleks diaproksimasikan oleh solusi elemen. Untuk mendapatkan solusi elemen- tal, MEH menggunakan fungsi interpolasi untuk mengaproksimasikan so- lusi elemen. Untuk contoh
ini
suatu fungsi linear yang sederhana diper- gunakan sebagai fungsi interpolasi. Setelah solusi setiap elemen diperoleh, dengan menggabungkan solusi-solusi elemen maka solusi keseluruhanL
Ieori dan Apiikasi i{etooe llemen llinggaprobiem dapat dipercleh fungsr kuadratik seoagal
dlperoleh.
Dengan menggunakan lungsi poiinomiatr sePefti tungsr interpoiasl, solusr yang 1e'brh akurat bisa
elemetr
titik nreshinor"le)
Gambar
l.l
Aproksimasi solusi keseluruhan diperoleh dari gabungan solusi-solusi elemen.I.2
IAI{GIOH.IANGIGH PEI{ERAPA}I }IEIODE EIE}IE}I HI]IGGAprinsip
MEH
adalah membagi domain permasalahan, baikitu
domainruang (spatial domain) atau domain waktu (time domain), menjadi sub- domain atau elemen yang lebih kecil. Dengan menghitung solusi pada elemen-elemen dan selanjutnya menggabungkan keseluruhan solusi ele- mental, solusi total dari permasalahan diperoleh. Dalam menghitung solu- si per elemen tentunya solusi elemen harus memenuhi beberapa ketentu- arr, seperti kontinuitas pada
titik-titik
nodal dan antarmtka (interface) elemen.Di
samping Metode Elemen Hingga, metode numerik lain yang umum digunakan adalah Metode Perbedaan Hingga (MPn.Perbedaan utama dari kedua metode ini terletak pada solusi yang diperoleh dan iuga bentuk (geometrfl dari domain. MPH menghasilkan solusi aproksimasi padatitik- titik
nodal Qtointwise solution). Guna memperoleh solusi yang lebih akurar,jumlah titik nodal
diperbanyak.MPH sulit
digunakan pada domain dengan benruk geometri yang kompleks. Halini
dapat dipahamihrngri rr"'rluri 5*slrnFstlhn\'"1
:nlusi r:lemetrhrl {aprokrinr:rsi )
i'iengenal i'letode Iiemen Hingga (i'ltH)
dari Gambar
i.2
yang berupa sebuah seperempatprotil
annuius. lv{er;irMPH digambarkan pada Gambar i.2a dan mesh MEF{ pada Garnbar i.2b dan 1.2c. ]eias terlihat bahwa dengan menggunakan MPF{,
titrk-titik
uresh(nodeil tidak
dengan tepat berada pada batas annulus.Hal ini
akanrnengurangi akurasi hasil dari MPFI. Secara logika IVIFH dapat digunakan pada problem dengan domain yang kompleks asalkan
kita
gunakanukuran mesh yang kecil sehingga boundari domain dapat diikuti
titik-titik
mesh secara
lebih
akurat.Hal ini tidak
rnenjadi masalahjika
MEH digunakan karenaritik-dtik
mesh ivlEH dapar diietakkan pada batasdomain (Gambar 1.2b dan 1.2c). Gambar 1.2 menggambarkan dua jenis elemen MEH,
yaitu
elemen segitiga (triangalar element) dan elemen segiempat (q uadrila teral elem en t).(.) (b)
k)Gambar 1.2 (a) Mesh Metode Perbedaan Hingga, (b) elemen segitiga, (Q elemen segiempat. o adalah titik-titik nesh (node\.
Dengan
MEH,
solusi yang diperoleh adalah fungsi interpolasi setiap elemen. Setelah fungsi interpolasi elemen dihitung, solusi keseluruhan dapat diperoleh. Fungsi-fungsi interpolasi setiap elemen ditentukan oleh nilai padatitik-titik
mesh.Pada prinsipnya penerapan Metode Elemen Hingga terdiri dari langkah- langkah berikut:
1.
Diskretisasi domainPada tahap
ini
kita tentukan jenis elemen yang akankita
gunakan.Untuk
problem 2-dimensi (Gambar 1.2), elemen 2-dimensi yang umum digunakan adalah elemen triangular Qiga sist) atau quadrila-teral
(empat sist). Elemen-elemenini
bisa berupa elemen linear2.
leori dan Aplikasi I'letode Elemen Hingga
ataupun non-linear.
Untuk
problem 3-dimensi, elemen 3-dimensr yang umum digunakan adalah elemen tetrahedral (empat muka) dan heksahedral (enam muka). Terlihat pada Gambar 1.2, elemen-elemen yang digunakan mempunyai ukuran yang berbeda-beda.Ini
adalahsalah satu keunggulan dari MEH dibanding MPH,
di
mana elemen- elemen yang berbeda ukuran dapat digunakan. Elemen-elemen ber- ukuran kecil dapat digunakan pada daerah dengan gradiasi nilai yang besar. )enis-jenis elemen yang umum digunakan pada metode elemen hingga akan kita bahas pada Bab 4.Penentuan bentuk fungsi aproksimasi
Pada tahap
ini
bentuk dari fungsi interpolasi ditentukan. Fungsi yang umum digunakan adalah fungsi polinomial. Tingkat dari polinomialini
ditentukan oleh jumlah node pada setiap elemen dan syarat konti- nuitas yang diperlukan pada batas elemen.Untuk
elemen segitiga dengan tigatitik
nodal, fungsi interpolasinya adalah fungsi linear atau polinomial tingkat 1. Dengan enamtitik
nodal, fungsi interpolasi yang digunakan adalah fungsi polinomial tingkat 2 atau fungsi kuadratik- Penghitungan properti elemenFungsi interpolasi yang telah ditentukan pada tahap 2 kemudian di- substitusikan kembali pada persamaan-persamaan diferensial dan di- proses guna mendapatkan sistem persamaan linear atau sistem matriks yang merupakan properti dari elemen terkait. Ada beberapa cara yang dapat digunakan
untuk
mendapatkan persamaanlinear
tersebut, antaralain
pendekatandirek,
pendekatan variasional, pendekatan residu berbobot (weighted residue) dan pendekatan keseimbangan energi. Beberapa dari teknik ini akan kita pelajari di buku ini.Pembentukan sistem persamaan linear
Matriks-matriks elemen yang terbentuk kemudian digabung menjadi matriks global. Ilkuran matriks elemen adalah jumlah node perlemen dikalikan jumlah degree of freedom (dol) setiap node. |adi untuk ele- men segitiga dengan 3 node dan
I
dof, ukuran dari matriks elemennya adalah 3x3. Seandainya setiap node mempunyai2
dof maka ukuran matriks elemennya adalah 6-16.3.
4.
l''lengenal l'|etode Elemen Hingga (l,lEH)
5.
Pemecahan sistem pers:rmaan linearSistem global yang terbenruk pada tahap 4 dapat berupa sisrem persa- rrraan linear atau sistem persamaan non-linear. fika sistem yang ter- bentuk berupa sistem persamaan linear teknik-teknik umum untuk memecahkan sistem dapat kita gunakan. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk memecahkan sistem persamaan linear telah dibahas oleh penulis [Kosasih, 2006].
6.
Post process hasilSetelah solusi diperoleh pada tahap 5, hasil dapat ditampilkan berupa grafik kontour atau
plot. iika
ada parameterlain
yang bergantung pada hasil maka parameter ini dihitung setelah hasil diperoleh.I.3
PERIG}IBAI{GAII }IETODE ELE]IE]{ HIilGGAMetode Elemen Hingga awalnya dikembangkan untuk industri pesawat terbang pada tahun 1950-an oleh Boeing dan Bell Aerospace. Artikel journal peftama tentang metode
ini
ditulis oleh Turner, et al. Tulisanini
menjabarkan bagaimana formulasi elemen ditentukan dan elemental ma- triks dibentuk. Pada saat
itu
mereka belum menggunakan istilah Finite Element Method(MEI4.
Istilah Metode Elemen Hingga pertama kali digunakanoleh
Clough padatahun
1960lewat
tulisannya mengenai elastisitas.Pada awalnya perkembangan MEH agak sedikit lambat karena kemampu-
an
komputer saatitu
membatasi kegunaandari MEH
dan kurangnyabukti-bukti
matematik yang solid. Namun demikian beberapa peneliti seperti Zienkiwicz, Iron, Owen dan Gallagher melihat potensi dari MEH dan terus mengembangkan teknik MEH. Seiiring dengan perkembangan perangkat komputer maka permasalahan yang dapat dipecahkan semakin bervariasi dan berbagai program komputer ditulis. Halini
diikuti dengan berkembangnya beberapa program komersial MEH, seperri NASTRAN yang dikembangkan oleh NASA pada tahun 1965, ANSYS yang dibuat oleh |ohn Swanson dan dikomersialkan pada tahun 1969, ABAQUS pada tahun 1978 yang dibuat khusus untuk problem non-Iinear, dan LS-DyNATeori dan Aplikasi l'letode Elemen }lingga
yang khusus untuk non-linear problem oleh |ohn hallquist di Livermore National Laboratory.
Saat
ini
MEH sudah menjadi mata kuiiah wajib di banyak fakultas teknik' Para mahasiswa teknik, terutama teknik sipil dan teknik mesin, diharus- kan memelajari dan mampu menggunakan program MEH'I.4
C(}I'|T()H.C()NTOH APTIIGSI I.IETODE EtEl'IEt{ HINGGABerbagai macam pemasalahan telah dianalisis dengan menggunakan MEH' Aplikasi Metode Elemen Hingga dapat digolongkan menurut tiga kategori lHuebner,
D7n.
Yang perrama adalah jenis permasalahan yang dikenal sebagai problem equillibrium atau problem steady-stare. Contoh-contoh problem equillibrium pada problem mekanika benda pejal adaiah peng- hitungan tegangan (stress) dan regangan (strain), pada problem perpin- dahan panas konduksi (conduction heat transfer) penghitungan distribusi suhu, pada problem mekanika fluida, tekanan, kecepatan dan suhu fluida dapat dihitung oleh MEH.Contoh problem konduksi panas pada Gambar 1'3a menggambarkan distribusi suhu dinding cerobong asap. Dinding cerobong terdiri dari dua bahan: beton dan bata. Suhu gas di dalam cerobong bagian dalam adalah 140'C dan suhu udara di bagian luar adalah 10"C. Pada problem ini varia- bel yang ingin kita ketahui adaiah suhu pada sisi luar karena iika suhu terlalu tinggi maka lapisan beton harus dipertebal. Dengan menggunakan Mechanical APDL, program MEH dari ANSYS suhu pada setiap bagian dapat dihitung. Gambar 1.3b memberikan mesh yang digunakan dan Gambar 1.3c memberikan distribusi suhu di tembok cerobong'
Mengenal l''letode Elemen Hingga (l'ltH)
T* l4lXl tr- 301!:mrl'C
lJetslfi L * 1.l"l1f i-("
Bata k.. L).' lv."{:
*.,1m T. I*,C
h - 3{! !f,tr:.''C e
,
Gambar 1.3 (a) Parameter problem cerobong, (b) l'lesh cerobong, (c) Distribusi suhu di cerobong.
Teori dan Aplikasi l,letode Elemen Hingga
|enis problem yang
lain
adalah problem eigenvaluedi
mana frekuensi natural (natural frequency) dan mode dari getaran (uibration mode) dari suatu struktur perlu dihitung. Bagi para enjineer yang merancang struktur atau komponendi
mana terdapat beban dinamik (dynamic loading), frekuensi natural dan mode vibrasi merupakan parameter yang perlu dipertimbangkan pada tahap perancangan.Gambar 1.4 adalah contoh suatu komponen suspensi dari harddisk drive.
Kerja harddisk sangat sensitif dengan getaran, terutama getaran pada arah radial. Oleh karenanya perancang harddisk perlu mengetahui frekuensi natural suspensi
di
mana mode vibrasi pada arah radial terjadi. Dengan menggunakanMEH
(padacontoh ini,
program Mechanical APDL digunakan) frekuensi-frekuensi nafural dari suspensiini
diperoleh beserta dengan mode vibrasinya. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa getaran radial terjadi pada mode kelima dengan frekuensi natural sebesar 11.85 kHz. Dengan informasiini,
pengoperasian harddisk pada frekuensi ini harus dihindari.l'|engenal Metode Elemen Hingga (l'lEH)
I'lode 3 pada frekuensi 2.761 kHz l'lode 4 pada frekuensi 9.336 kHz
a|a,h.adbt
l.lode 5 pada frekuensi I 1.85 kHz Gambar 1.4 I'lode-mode vibrasi suspensi harddisk'
|enis problem yang ketiga adalah problem yang bergantung dengan waktu (time-dependenr) ata:u transient problem.
Untuk
menjelaskan contoh problem ini kita gunakan kembali contoh cerobong asap. |ika sebelum gas mengalirdi
dalam cerobong suhu dari dinding cerobong sama dengan suhu udaradi
luar cerobong,yaitu
10"C, dan sesaat setelah gas Panas (140'C)mulai
mengalir maka suhu dinding akannaik
dan akhirnya mencapaiequillirium
ataLl steady-state.fika kita ingin
mengetahuil'|ode I pada frekuensi 257.46 Hz Ilode 2 pada frekuensi 1.944 kHz
t0 Teori dan Aplikasi lletode Eiemen Flingga
progresi suhu dinding muiai dari gas mengalir, anaiisis iransi€nt hai:us
dilakukan. Dengan rnenggunakan Mechanicai
APili,,
distribusi suhu paca dinding cerobong dapat diprediksi. Gambar 1.5 menggambarkan distribusi suhu beberapa waktu setelah gas mengalir.20 detik 40 detik
60 detik 80 detik
Gambar 1.5 Suhu pada dinding cerobong pada waktu yang berbeda.
E
AhIAIISIS MANGKA BATANG {vHUss)
}.I
PEI{DAHUTUANTruss terdiri dari elemen-elemen lurus memaniang(truss element) dengan sambungan-sambungan yang bebas berputar, seperti sambungan baut, rivet atau pin (Gambar 2.1). Beberapa contoh rangka truss yang sering kita jumpai sehari-hari antara lain menara transmisi, rangka jembatan (Gam- bar 2.2), rangka bangunan dan rangka otomotif (chasis). Karakteristik dari elemen truss adalah dimensi penampang yang iauh lebih kecil dibanding dimensi aksial.
Oleh
karenaitu
elemen trusstidak
dirancang untuk menahan beban torsi (torsion), beban geser (shear load), dan beban tekuk (bending). Elemen truss hanya digunakan untuk menahan gaya aksial. Halini
mungkin jika hanya ada dua gaya kolinear (gaya yang beraksi pada sumbu eiemen) yang beraksi pada setiap elemen. Untuk keseimbangan, kedua gayaini
beraksi dengan arah yang berlawanan. Karenanya elemen truss dikenal sebagai elemen dua gaya (two-force element). Gaya-gayaini
menyebabkan elemen mengalami tegangan atau tekanan yang menyebab- kan elemen itu memanjang atau memendek.
Pada Gambar 2.3a terlihat bahwa elemen truss ada yang mempunyai sum- bu aksial yang paralel dengan sumbu x sistem koordinat
x-y
dan ada yang mempunyai sumbu aksial dengan suduta
terhadap sumbu-x (Gambar 2.3b). Dari analisis truss, apa yang ingin kita ketahui adalah pergeseran (deformation) dan besarnya tegangan/tekanan (internal stress) anggota- anggota truss pada regime elastik. Struktur truss bisa merupakan struktur planar (2-dimensi) atau struktur ruang (3-dimensi).Analisis truss menjadi sederhana jika sifat bahan truss tidak berubah pada saat terbebani. |uga jika pergeseran yang terjadi kecil sehingga perubahan geometris
tidak
memengaruhi persamaan-persamaan yang diturunkan.t2 Teori dan Aplikasi I'letode Elemen Hingga
Oleh karenanya metode analisis truss yang kita bahas pada bab
ini
tidak dapat diterapkanunruk
menganalisis permasalahan yang melibatkanyielding,
bucklingatau
pergeseranyang
besar sehingga perubahan geometri harus diperhitungkan dengan memperbarui geometri. Untuk permasalahan dengan pergeseran yang besar, analisisnya menjadi analisis permasalahan non-linear.Gambu 2.1 Sambungan pada truss
(a)
Jembatan
(b) Tower transmisi Gambar 2.2 Contoh-contoh struktur trussAnalisis Rangka Batang (lruss)
on.,
-€
l,rras porarrpaugA(t)
u44-uto
,
t
L_*
llrol
@
Ftd.,!9
til tt'L_-
(b)
Gambar 2.3 (a) Elemen bersumbu aksial sejajar dengan sumbu x,
(b) Elemen benumbu aksial dengan sudut a terhadap sumbu x.
2.7
ETEI,IE}I TRU$ I.DI}IENSIMari kita
analisis elemen truss l-dimensi (Gambar 2.3a). Pada elemen truss, gaya-gaya eksternal hanya beraksi pada ujung-ujung elemen: noder
dan 7. Sebagai akibat dari beban ini maka elemen (e) akan memanjang atau memendek. Pada buku
ini
superskrip (e) menandakan elemenke
(e)sedangkan subskrip menandakan nomor node elemen. Sebagai contoh, pergeseran sejajar sumbu-x node
7
akan dituliskan sebagaiu\l)
y^rgmenandakan komponen-x dari variabel u untuk lokal node
j
elemen (2).t3
(a)
t4 Ieori dan Aplikasi l',letode Elemen Hingga
Guna menghitung pergeseran elemen (e),
kita
gunakan analisis statis.Untuk memenuhi syarat keseimbangan (equillibrium) atau menghindari terjadinya pergerakan badan rigid (rigid body motion) maka
I
F- = 0:PIc) ll*P(e):0 )
F!e) Il =_Ptet (2.1) Sedangkan gaya intern ul,{),
yang beraksi pada elemen digambarkan secara sembarang pada masing-masing bagian tetapi harus berlawanan arah (Gambar 2.4). Guna memenuhi kondisi keseimbangan nodei
danI
maka
IF-=O
tF
x=0(node
l:
P{e) *1{e)=0 )
(node):
P@-1@:0 )
I
F:')I
F(')
)
-
sG)= -(e) (2.2)
(2.3)
u1') dan
I Gambar 2.4 Gaya internal pada elemen
Besarnya gaya internal frd dapat dihitung dari pergeseran node:
u(') sesuai hukum Hooke.
l
O@ -g(e) r(c) (2.4)
di
manaJd
adalah tegangan (stress), Erd adalah Young modulus dun ek)adalah regangan (strain) yang merupakan rasio perubahan panja.rg,
d''
dan panjang awal,L@. dd
dib"rikr.,
A("):uld
_
.r1")...
(2.5)dan regangan, s(") 4i6erikan oleh
tt)
6/c)ul"
(.e)- *
uiuk)(e)
11r)(2.6)
Analisis Rangka Batang (lruss)
Persamaan (2.6) dapat juga diperoleh dengan mengumpamakan elemen truss sebagai elemen l-dimensi
di
mana pergeseran di elemen diberikan oleh persamaanu@ :uG) sfd + uf')
sj"' ...
(2.7)S, dan S, adalah fungsi bentuk (Shape Function) sehingga u pada node
i
sama dengan
u,
dan pada node ,r sama dengan u,. Fungsi-fungsi yang memenuhi syarat-syarat ini adalahx,
-x
si
= xi-xi
(2.8)t5
q - X-Xi
ri-
'
xj-xi
(2.e)Dapat dihitung dari (2.8) dan (2.9) bahwa Si bernilai satu pada node zdan nol pada node 7. Sebaliknya, S1 bernilai satu pada node Tdan nol pada node r. Selanjutnya srrain, a("), diberikan oleh
t,.) du(r''
/,,) dsli)
, , d51"
ul'r-
rt''rt"'':f,* :rl"; *ri"' ai ' ,,,
(2.10)yang sama dengan persamaan (2.6). Selanjutnya dengan menggunakan definisi
,tr"r, /'l
yang diberikan olehdan dengan mensubstitusikan persamaan-persamaan (2.10) dan (2.i1) ke persamaan (2.4) diperoleh
,,",
_E'l';fl'!F,;,*r1,,)... (2.r2)
Dengan mensubstitusikan persamaan (2.12) ke persamaan (2.2) dan (2.3) kita peroleh dua persamaan.
rf'):t<(d(ula)*:uQ))
(2.13)(2.11)
t6 Ieori dan Aplikasi I'letode Elemen Hingga
pt,r -pr,r(-u,r,,
*
u,f,) (2.t4)di
manak/d
adalah koefisien kekakuan (stiffness coefficient) yar,g bergantung pada sifat bahan dan geometri dari truss dan diberikan oleh (2.15).vret -.E(')
A1" ...
(2.15)r<._.=_IJJ
Dengan k(') dari (2.15) sistem persamaan (2.13) dan (2.14) dapat dituliskan dalam suafu sistem matriks sebagai berikut:
,-'(e) r tk)
lol
[- -,.,r[1 -11J"'I
1tl =k'"1-1 ,li",l
(2 16)F@ K@
ok)d.i mana Fr', adaiah vekror
g
ya, K@ adalah matriks kekakuan (element stiffness matrix) d"r, u1"/ aciaiah vektor pergeseran (displacement vector).Contoh 2.1
Sebuah
batang terbebani gaya ak&al
sebesar10 kN.
Tentukanpemanjangan batang
ini.
contohini
dapat dengan mudah diselesaikan menggunakan teori elastisitas, tetapi kita akan menggunakan MEH untuk menghitungnya.l0kN
Dengan menggunakan sebuah elemen truss, model
dari
balokini
di- berikan oleh gambar di atas. Sistem matriks untuk satu elemen hanyalah sistemuntuk
elemenitu
sendiri yang diperoleh dengan menggunakan persamaan (2.16).,{,* 0.001 ra}.
F:
?00 GPaAnalisis Rangka Batang (fruss)
Seandainya model elemen hingga dari contoh di atas terdiri dari beberapa elemen truss seperti diberikan oleh Gambar 2.5
di
bawah, relasi antara gaya dan pergeseran pada setiap elemen tetap diberikan oleh persamaan (2.16).A(l) E(1, A(2),E(a A(s), E(tr)
(n)
r*
I (1) F2*]? (2) F:{ .E
t7
[* ,o ]"':u"'[], /l[l;]"
Menurut persamaan
(2.1,
k0) = 400e6 N/m dan karena node rterkonstrain ui = 0, maka dari lajur kedua kita dapat persamaanF, = 400e6 u,
)
u,=
#=r,025
mmSelanjutnya reaksi
\
dapat dihitung dari persamaan yang diberikan oleh lajur pertama.Ri
:
k(1)(ui-
ui) = 400e6(0-
0,025e-3) = 10kN
I L(r) I t-t2t I
Gambar 1.5 Problem terdiri dari beberapa
Lfd elemen truss aksial l-dimensi.
(2.17)
,'l[;;]"'
Untuk elemen (1)
It,lt"=p,,,[1
LF,l
L-1danelemen (2)
l'rf''' =L,r,[1
LF,l
L-1;l[;;]''
(2.18)i9 Anaiisir fhngka Batang (frus)
ilada contoh
ini
batang dibagi menjadi dua elemen. Kekakuan pada rnasing-rnasing elernen diperoleh sesuai persamaan (2. 15).,ntu
:2ood^I9r-0,
= 8ooe6 N / m 0.25przr :2ooee
:q:qg'=
4ooe6 N / mI--lan sistem elemental matriks dari masing-masing elemen ini adalah
rR,l''' --.1 1 -1.l[r,-l"', [Fr-]''' .^^^l 1 -l-l[ur-lt2'
ldl =soOeo[-t , ]L;;l o" Lu,l =+00e"[-t ,]1",1
Dengan menggabungkan kedua matriks maka
kita
akan mendapatkan sistem matriks global dari problem ini.i--nu)I
I
I{r=R," I t 8 -8
o-l[",
1!p,:rl"*pj"l--roo"nl-s 8+4 -4ll r, l)
l .l';" ' ] [o -4 * ]1",1
lo, I t8 -8 oll o]
| -sooo
l:too"ol-s B+4 -+ll ".
It t t il'l
[10000] L0 -4 a_lL,,l
Karena ur = 0, guna menghitung u, dan u, kita hanya perlu memecahkan sistem sebesar 2-r2.
J
-sooo
i=roo""l r, -nl[,,l
|
100001 l-4
allrrl
Sistem
ini dapat
dipecahkan menggunakan metode-metode untuk rnerr$hitung sistem persamaan linear fKosasih, 2006] dengan hasilIu"l
16.2s1i ' l:l le'mm
Lrr
l
131.25)'irlaljutnya
gaya reaksi pada node 1 dihitung menggunakar-I irersamaan ,:rdr laju.r pertama.t8 Teori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga
dan elemen (n/
tF r{rr) I1 -1-l[u^-Jt"'
I -n I =[,rl 'll "" I
i2.19)LF"
'l L-l
1llr"
, lGuna mendapatkan sistem globai, semua sistem persamaan (2.I7)
-
(2.19)digabung hingga membentuk sistem global (2'20)'
tq
1., t- lF. t:
lu"
lu,.r,
Fl"
Fl1)+Ff) Fj2)+Fj')
:
Ff' ') + Fl"
Fll
0 0 0
y(n 1) *y.(tr) tr(r)
k(1) -k(1)
0_k(1) k(r) +
k(2)
-k(2/0 _k(2)
prz) * trr:r::
00 00
K
nll",
0 li
tr^o ,ll: ll ".
p,,,,
ll *.
u,,, lL,"-, 1z.lor
:
0 0
di mana F adalah vektor gaya global termasuk gaya reaksi pada penyangga' K adalah matriks kekakuan (gtobal stiffness) global d"n u1') adalah vektor
pergeseran
global.
$,Contoh 2.2
Sebuah batang terbebani gaya sebesar
10 kN dan 5 kN'
Tentukan pergeseran pada lokasi.di mana gaya berada (u, dan u.) dan reaksi pada node 1.lfi kN
A:0.Sill
nr3^E*
3{iSfitrn
l* ki{
Teori dan Aplikasi lvletode Elemen Hingga
Rr = 1ooe6 (-8 x 6.25e-6) = -5 kN
Dari sini terlihat bahwa pembagian elemen ditentukan pada
titik-titik
di mana ada gaya atau ada perubahan properti dari balok. Contoh 2.3 lebih memperjelas hal ini.Contoh 2.3
Sebuah balok terbebani gaya sebesar 10 kN. Tentukan pergeseran pada node 2 dan 3 (u, dan ur) dan reaksi
\.
F3= 10h.N
l0kN
pada contoh
ini
balok dibagi menjadi dua elemen]Node di mana elemen dibagi adalahtitik di
mana ada perubahan penampang. Sesuai data yang diberikan, koefisien kekakuan untuk masing-masing elemen adalah200ee x0.002
p(1) =
1(2) =
0.25 200ee x0.001
0.5
=1.600eeN/m
=400e6 N / m
Sistem elemental matriks dari masing-masing elemen adalah
[o,'1"'=r.oer[ 1 -'l["'lt"
LF,.l L-1
1ll",l
['rlt"=+ooe6[ 1 -tl['^.1(2)
I F,
I L-1 ' ]1";]
-
0"003 rrrlA = 0.001 nrl
Analisis Rangka Batang (lruss)
2.3
EtEltElt TRUSS 2-DIltEilSIElemen truss 2-dimensi (Gambar 2.5a) mempunyai 4
dodyain
pergeseran setiap elemen diberikan oleh 4 pergeseran nodal u,*, tliy, uix dan u,, padakoordinat sistem global X-Y.
Persamaan (2.16) hanya dapat diterapkan pada sistem koordinat lokal (x- v).
2t
Dengan menggabungkan kedua matriks ini, matriks global didapat:
[n,l lrc -1,6 o-l[",-l
I
r, l:roo"ul-ro 't6+4
-+ ll,, l+
Lr.l Io -4 n]1".]
I n. -] [ te -r('
o-ll- o'.lI o' l:roo"'l-ro
'16+4 -o ll,,
I[roooo.] [o 4
n_]1",]Guna menghitung u, dan u, kita hanya perlu memecahkan sistem sebesar
2i2.
tol .lzo -a-ltu"l
I l=L0Oeo| ll 'I 110000.1 14 a.ll"r,l
Sistem ini dapat dipecahkan dengan hasil
[,rrl |
6.251 _^I l=l
le "fiun
["r.]
| 31.2s.1Gaya reaksi pada node
I
diberikan oleh persamaan pada lajur pertama.Rr = 1ooe6 (-16 x 6.25et1 = -to t N
[','-l"'
L4" l 4;/
7t Teori dan Aplikasi l'letode Ilemen Hingga
S""fr
S-$
ry."s
(a)
y.-#'"P
F.rP -'-
fr.- W /'0)
Gambar 2.5 gemen-elemen aksial 2-dimensi, (a) gaya dan pergeseran dalam koordinat sistem global X-Y, (b) dalam sistem koordinat lokal x-y.
Supaya sistem
lokal
(x-y) dapat ditransformasikanke
sistem koordinat global X-Y, gaya pada koordinat sistem lokal (x-y) diekspresikan dalam koordinat sistem globai (X-Y) menggunakan transformasi berikut:Analisis Rangka Batang (fnss) 23
F,* =Fr* cosa
F1y =F'* cosp
F;x
=l*
cosaF;v =F;* cosP
(2.21)
Transformasi ini dapat diekspresikan dalam benruk matriks
/-\
lF,, l'" [cosa 0 I
It" | _l.o,p o l[r,.]"' e.zz)
ll-l I o cosal[r,-]
Lt,rl Io
cosp_lFf.,, r'
*k) Ey"Dengan menggunakan transformasi yang sama, pergeseran
titik-titik
nodal diberikan oleh
-
-/^\lr,* l'" [cosa 0
1"," | =l .o,p , l[,,..1"' -|^\
(2.22)1",*l I o cosallui-J
L"i"l L 0
cosP.l"[{, T'
-k)"':]
di mana matriks transformasi Tr'l adalah
lcosacos600l
T'":L o o' .oro "orpl
(2'24)[)engan menggabungkan (2.20), (2.22) dat (2.23) maka kita peroleh
t4 Ieori dan Aplikasi l,letode Elemen Hingga
(2.25)
Kalau
K!]
adalah marriks kekakuan pada sistem koordinat lokal (x-y) maka Kl'l adalah matriks kekakuan global untuk elemen truss 2-dimensi.11tu.r-1r('')
"fl r,,
(2.26)Hasil dari persamaan (2.26) setelah ketiga matriks dikalikan adalah
I cos'a
cosacosp -cos2a
-cosa cosp'il,.t,.,
, ,,,,I
cosacosp cosll
-cosacos13 -cos,zp
| 1Z.Zl1K"''
=k"'l l
'| -cot'a -cosacosP cos2a
cosacosP I[-cor,r.orP -cos2P
cos acosP
cos2P
ITerm cos pada persamaan (2.27) adalah arah kosinus (directional cosine) yang diberikan oleh:
'\a
Y /\i 7\iCOSII:
I -,
i''
[F,*
.l"''
[r,*-]t'''
ll i :r,'"',.rrr,.,l:;-
Lt,",l 1","
lIFll 11(e) ufi
dan
(2.28)
(2.2e)
.orP=
Yrar;IPanjang elemen L"/ diberikan oleh
(2.30)
Analisis Rangka Batang (Irus) 25
Contoh 2.4
I Iitung pergeseran nodal
2
dan besarnya truss dari rangka di bawah. Properti dari (),004 m2 dan panjang 2,83 m.tegangan pada kedua elemen truss adalah E = 200 GPa,
A
=Kedua elemen mempunyai properti yang sama sehingga k(r) -k(2)
:tE
:Z,USe8 N / mL
Matriks kekakuan global elemen (1): i = 1 dan j =
l;
I cos'45 cos45cos45
-cos245,t1)
^-. *l
Icos45cos45 cos245
-cos45cos45I\ =Z,OJe I
| -cos245 -cos45cos45
cos245[-cos45cos45 -cos245
cos45cos45hubungan gaya
dan
pergeseran (2.25) unruk0,5 -0,5 0,5 -0,5 -0,5
0,5-0,5
0,5-cos45 cos45l
-cos245
|cos45cos45 |
cos245
|Setelah di clemen
(-f
IF,,lt'
lE"l
1.,,
ILr," ]
hitung
adalah
)
:)
R'-0,5
|[u,* ]'''
-o,s
1J"," I0,5
|lur,
Io,s ll,,,J
0,5 0,5 -0,5
-o5
2,83e8 11(1)
alah
t6 Teori dan Aplikasi l'letode Elemen Hingga
=3danj=2:
kuan elemen (-Z) sama dengan elemen (1), sehingga
[ 0,5 -0,5 -0,5
0,5 -l [ur1l(2),2.83"11-o'5 o'5 o'5
-ou-l]"*
-''""'
||
-0,5 0,5 0,5 -0,5
|lur*
{L
o,u -0,5 -{,5
o,sl["rrJ
a sistem di atas digabung maka kita dapatkan sistem global
0,5 0,5 -0,5 -0,5 0
00,5 0,5 -0,5 -{,5 0
0-o,s -o,s li-rl -o,s
o,s-0,5 -0,5 l0 1l 0,5 -0,5
0 0 -0,5 0,5 0,5 -0,5 0 0 0,5 -0,5 -0,5
0,5Karena urx = ury = [ax = uev = 0, kita hanya perlu menghitung ur* and ur"
saja. Dan sistem Zx2yatgperlu dipecahkan adalah
[Fr*]_r.rr"r[1 olJ".l
Lrr".l:''"'= Lo rl1"*l
Dengan mensubstitusikan Fr* = 200 N dan Fr, = -600 N ke persamaan di
atas
[
2oo.l_,
o,-, [1 o'lJ"-l
[-eoo.]-''""- Lo 1.ll"r"J
Hasilnya adalah rzx= o,o707e-t m dan
!zv=
-0,2120e-t m' Dengan meng- gunakan persamaan lajur 1-2 dan 5-6, Saya-gayareaksi pada node 1 dan 3 dihitung sebagai berikut:Node
,/:
Fr* = 200 N dan Frv = 200 N Node3: Fr*:
-400 N dan Fsv = 400 NAnalisis Rangka Baang (Intss)
n
Dan stress pada setiap elemen adalah
.or
-
Fr"-
(Frx cos451Frv cos45)=70,71.kpa
(kompresi)u - \- Ar -'v'
.r(2) = Fs*
-
(Fr* cos451Fr" cos45)=14-1.,421.ftpn (kompresi)
As -^=
L.4
ELEltEil TRUSS 3-DtltEil$Truss 3-dimensi (Gambar 2.6) dikenal sebagai truss ruang (space truss).
Elemen truss 3-dimensi mempunyai 6 dofyang terdiri dari 6 pergeseran nodal u,", u1y, n12,\1,u,v dan u;z pada koordinat sistem global XYZ.
Gambu 2.5 Hemen truss 3-dimensi.
Sama halnya dengan elemen 2-dimensi
vektor
gaya,F$),
dan vektor pergeseran u$), diperoleh dari transformasi dari lokal koordinat sistem ke global koordinat sistem.&, =t''"' ,!:1,,
(2.31)aglz =t''"'ulfl,
dengan matriks transformasi
28 Teori dan Aplikasi l,|etode Elemen Hingga
[cosacospcos/ 0 0 0l
T(e)_l-""" ""P Lvr/ v v " | ... (2.33)
^ L0 0 0 cosacosPcosTl
Dengan cara yang sama,
untuk
menurunkan (2.25), hubungan antararf{,
dan uf\,
dapat diperolehFftr,
=K'"' o9\,
Q.34)fahu
K{11' adalah matriks kekakuan pada sistem koordinat lokal (xyz)^yL
maka
KId
adalahmatriks
kekakuan global elemen 3-dimensi yang diberikan olehy(d
--1t@K,:l*T
(2.35) "Hasil dari persamaan (2.35) setelah ketiga matriks dikalikan adalah [ .or' , cosa cos/ cosc cos/ - cos' a cosa cosp - to'o tot/l
| .rrr.o.p cos' p eosBcosT - cosacosB cost p cos/cos7
|
"--u,l
cosacos/ cospcosT cos / -cosacosr/ cos/cos7 cos'1
^ ^ |
I cos a cosacosp -cosacos/ cos'd cosacos/ cosacosT
I
| -.orr.orB -cost / -cospcosl cosacosp cos'p cospcosT I
[-.orr"or7 cospcosT - cost T cosacos/ cosfcosT co"'7 |
Term cos pada persamaan (2.36) adalah arah kosinus (directional cosine) yang diberikan oleh:
cosa=a-f
Y-Y (2.37)I:') cosB: l-j ,lo Y-Y
Zt-2,
COST= !-;
' lret
Dan panjang elemen Lr"/ diberikan oleh
(2.38)
(2.3e)
(2.40)
Analisis Rangka Batang (fns)
Prosedur pembentukan matriks kekakuan elemen dan penggabungan sistem elemen ke global sistem sama dengan proses pada truss 2-dimensi.
Contoh 2.5
Struktur truss 3-dimensi
di
bawahterdiri
dari tiga elemen dengan luas penampang yang sama,yaitu
15 cm2. Truss terbuat dari baja dengan Young's Modulus, E=
200 GPa. Hitung: pergeserantitik
penyambungnode 1, tegangan (stress) pada setiap member, dan gaya-gaya reaksi pada node 2, 3, dan 4.
Struktur di atas terdiri dari 3 elemen, elemen (1) (node 1-4), elemen (2) (node
1-),
dan elemen (3) (nodel-fl.
Dari geometri, panjang ketiga elemen L(1) =L@ =161 = 2.5 m. Karena ketiga elemen juga mempunyai luas dan properti yang sama maka koefisien kekakuan k(1) =kq
= k@ = l,2eg N/m. Matriks kekakuan masing-masing elemen adalah:Elemen
(f
cosa=ff=-o,r )
o(') =143,13"cosp='j!=o,o ) /"
=s3,13"19
Ieori dan Aplikasi l,letode Elemen Hingga
cosT=
0-0 "rJ =o ) /') =90'
Dengan mensubstitusikan sudut-sudut
ini
kekekakuan elemen (1) diperoleh
-0,48
00,36
000
0,48
0-0,36
000
persamaan (2.36), matriks
K(1) =7,2e8
K@ =1,2e8
Elemen (3)
0-2
2,5
^ 0-0
cosF=
u
0,64 -0,49
0 -0,64
0,48 0
0,64 0 -0,48 -0,64
0 0,48
-0,64 0,49
00,48 -0,36
0000
0,64 -0,49
0-0,49 0,36
0000
Elemen (2)
cosry=
o;ft =-,o,t )
a@ = 143,13"cos6=9-9=s)y'ry=90" '
2,s 1.5-0
,o"y=ff=0.6 )
y'4=s3,tl"
Matriks kekakuan elemen (2)adalah
0 -0,49
-0,64000
0 0,36
0,490 0,49
0,64000
0 -0,36
-0,490 0 0 0 0 0
0,49 0 -0,36 -0,48
0 0,36
=-0,8 )
a@=143,13"=o ) /0 =go'
ll
Analisis Rangka Batang (frus)
,ov=!!r;o=-0,6 > /"
=t26,BZ'Matriks kekakuan elemen (3) adalah
K@ =1,2e8
Dengan menggabungkan ketiga elemental matriks ini, kita bentuk sebagai berikut:
sistem global dapat
Dari sistem persamaan linear diperoleh urx = -0,1736e-n, ur"
=
-0,6944e'a , danu,, = 0 m.
Sedangkan gaya-gaya reaksi pada nodal2, 3, dar
4 diperoleh dari:-0,48 0 -0,36
0,48 0 0,36
0 0,48 0,64
00000
0 0,36 -0,48
00 -0,48 0,64
00000
0 -0,36 0,49
0 0,640 0,48 -0,64
0 -0,48
li;ll !;i1 ;;T ,,,1;r ; 7:"i^'.: ":. :f xr:ll;lil
lF,,l I o o o o o o o o o o o ollr,,l lt-l=r.r",lo,nr 0
-0,36 -o,480 0,36 0 0 0 0 o oll",,l lFrrl l-0,64 0 -0,48 0 0 o
0,640 0,48 0 0 0ll".,l lr., l I o o o o o o o o o o o oll,*l
lo,rl l-0,+e 0 -0,35 0 0 0
0,480 0,36 0 0 ollr-l lo^l l-0,* o,4B 0 0 0 0 0 0 o
0,64 +,nsoll".,
lio,,l lo,+s -0,36 0 0 0 0 0 0 0
-0,48 0,36oll"*l le,,) [ o o o o o o o o o o o o]|"-]
Karena uzx = uzy = tzz = usx = uay = u3z = unx =
[lv
= t+z = 0, kita hanya perlu menghitung u1x, uly,
danu,,
saja. Dan sistem 3x3 yang perlu dipecahkan adalahI F,r=o I I t.oz -0.48 o j(",*')
Ir,,=-2ooo l=l-0.+a 0.36 o
ll",,
LFrz=olLo o o.z2)lurr)
I1,92 4,48 -0,48 0,36
32 Ieori dan Aplikasi Metode Elemen Hingga
Fx = -1,2e8 x0.64x-0,1736e n
=
1333,25 NFrr=0N
Fzz= l,2eB x 0.48 x -0,1736e'a
=
-1000 NFsx = -1,2e8 x0.64x -0,1736e a
=
1333,25 NFrr=0N
Fzz= -l,2e9 x 0.48
x
-0,1736e-a=
1000 NFax = 1,2e8 x (-0.64 x -0,1736e-a + 0.48
x
-0.6944e)=
-ZO6O,S NFay = 1,2e8 x (0.48 x -0,1736e-a - 0.36
x
-0.6944e4)=
2000 N Fnr=0NDan stress pada masing-masing member dapat dihitung o,.,, -F4
- A =@
0,0015=2,22Mpa
(tension)t)t F,
o'''
=?=
A J]g33,zq' ]
1oqEl=1,11Mpa
(kompresi)0.0015
,,r, =?=ry =r,\7Mpa
(kompresi)2.5
PR()GRAI,I }IATI.AB UI{TUI( AIIATISIST[U$
3.DII,IEilSITeknik penghitungan pergeseran nodal, gaya-gaya reaksi dan tegangan (stress) pada elemen truss seperti dibahas
di
atas jika diterapkan dengan program komputer dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk meng- analisis struktur rangka batang. Sekarang marikita
pelajari bagaimana program berbasis MATLAB dituliskan.Analisis Rangka Batang (frass)
Dalam penulisan suatu program, pertama-tama
kita
buat flowchart dari program. Flowchart dari program yang akankita tulis
diberikan oleh Gambar 2.7. Program MEH umumnya terdiri dari tiga bagian utama. yaitu pre-prosesor, prosessor dan post-prosessor. Pada bagian pre-prosessor, data-data geometrik dihitung atau diberikan sebagai data input, propefti mekanikdari truss
ditentukan, syarat batas (boundary conditions) diterapkan. Pada tahap prosessor, matriks kekakuan elemen dihitung, global ma