• •
•
•
KONSEP DAM APLIKASI
METODE
ELEMEN HINCi.CA
No. Ki
ass _ .... ?.-:.1
..:. . .l:±L.COO k
·I o.
�J1d11k.�J.�. T
gl.�.�-:.�3.J- H , d . ah ·/�.
i ···--·--·--.. .
D
ll r I.
...... ·-···-···--·-'·.
•
•
KONSEP DAN APLIKASI
ME TO DE
ELEMEN HINCiCiA
Robert
D.Cook
Departemen of Eng�neering Mechanics University of Wisconsin - Madison
PENERJEMAH
Ir. Bambang Suryoatmono,· M.Sc Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Katolik Parahyangan
PENERBIT PT ERESCO BANDUNG 1990
,
Copyright C 1981 by John Wiley & Sons Inc All Right Reserved
Authorized translation from English language Edition published -Oy John Wiley
& Sons lr,ic
TK.03.01.90
Judul Asli: CONC�PTS AND APPLICATIONS OF FlNITE ELEMENT ANALYSIS
Second Edition - Robert D. Cook Hak terjemahan dalam bahasa Indonesia pada Penerbit PT Eresco
KONSEP DAN APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA Penerjemah : Ir. Barn bang Suryoatmono, M.Sc.
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Univers�tas Katolik Parahyangan Editor : Tjun Surjaman
Disain Sampul : Mustaghfirin Cetakan Pertama 1990
,,,
Diterbitkan oleh PT ERESCO. Anggota IKAPI Hak Cipta dilindungi undang-undang; Tidak diperke
Jlankan memperbanyak penerbitan ini dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit
,
sol us me di elem stru�
masa perh sama
Te or cuku sarja yang men:
din a teru1 perh dan haru term PenE anali buk1 kom
•
PEN GANT AR
Pada umumnya metode elemen hingga dapat digunakan untuk memperoleh suatu solusi numerik. Banyak masalah dalam analisis tegangan, transfer panas, aliran Ouida, medan listrik, dan sebagainya, yang telah diselesaikan dengan menggunakan metocffi elemen hingga. Buku ini bertitik berat pada masalah analisis tegangan dan mekanika struktur. Analisis tegangan dibahas karena mudah untuk dimengerti, sedangkan masalah-masalah lainnya dapat dipelajari lebih lanjut karerta formulasi dan prosedur perhitungan elemen hingga untuk berbagai masalah aplikasi kurang Jebih adalah sama.
Buku ini adalah pendahuluan dan lebih condong ke masalah aplikasi praktek.
Teori-teori disajikan sebagaimana yang diperlukan. Buku ini mengandung
.bahan yangcukup untuk disajikan dalam dua semester. Dengan mempelajari buku ini, seorang sarjana teknik akan dapat belajar menggunakan elemen hingga secara efektif. Untuk yang akan bekerja lebih lanjut, di dalam ini juga dapat diperoleh pengertian fisik mengenai elemen hingga.
Latar belakang buku ini adalah sebagai berikut. Kuliah-kuliah mengenai statika, dinamika, dan mekanika bahan harus telah dikuasai. Materna'tfka juga diperlukan terutama diferensiasi dan integrasi sinus, cosinus, dan polinomial. Penulis menekankan perlunya dikuasai juga pengetahuan mengenai operasi matriks, transposisi, diferensiasi, dan arti inversi (P,rosedur perhitungan inversi tidak begitu diperlukan). Mahasiswa harus terbiasa dengan pemrograman komputer, khususnya dengan bahasa Fortran, termasuk juga penggunaan subrutin, blok COMMON. dan penyimpananfi/e ke disket.
Pengetahuan lain - se p erti teori elastisitas ; pelat dan cangkang, metoda-metoda energi, analisis numerik - tidak harus, tetapi sebaiknya dikuasai. Kadang·kadang di dalam buku ini disinggung juga mengenai perigetahuan terse but, akan tetapi biasanya hanya konsep dasarnya.
Berikut ini dicantumkan penjelasan mengenai isi dan orientasi buku ini.
Pembahasannya meliputi analisis kontinum, bukan metode khusus untuk struktur rangka. Akan tetapi untuk memberikan penjelasan yang sederhana tetapi berguna, dibahas juga elemen rangka batang
(truss)
dan balok.Ditekankan pada analisis statik Jinier.
Elemen yang dibahas secara rinci didasarkan pada medan .perpindahan yang di
asumsikan (assumed displacement fields}. Elemen ini tidak dib.atasi pada bentuk yang khusus, juga tidak mempunyai kontinuitas nodal yang berlebil\an. Dari berbagai elemen yang ada, hanya beberapa yang dibahas secara rinci, yaitu ter
utama yang berjenis isoparametr
�
.. Untuk memperlihatkan Jangkah-langkah proses tertentu, diberikan pengkodean
dengan bahasa Fortran, apaqila dirasakan mudah, berguna, dan tidak terlalu panjang. Pengkodean ini bis� saja bu�an merupakan yang paling mutakhir atau.
paling efisien. Program dalam bentuk lengkap dapat diperoleh dari berbagai sumber Jain.
Topik-topiknya ditekankan pada masalah yang benar-benar berguna, dan telah terpecahkan dengan baik pada saat
ini.Topik-topik yang cepat beruban terhadap
1 I
waktu, seperti pembahasan mengenai program komputer yang sedang terkenal.
tidak ad.a dalam buku ini.
Ada beberapa perubahan dari edisi pertama ke edisi kedua ini. Sebagian topik edisi pertama yang tidak sesuai dengan maksud dan orientasi buku ini sudah ditiada·
kan. Beberapa topik baru ditambahkan apabila mema'ng sesuai (lihat Bab
14. 17.
dan18).
Pada buku ini juga ditambahkan contoh-contoh numerik. Yang tidak banyak berubah adalah susunan bab juga paragraf/kalimat-kalimatnya. Beberapa tambahai1 lain adalah yang diperoleh penulis dari berbagai literatur terakhir, clan dari komentar para mahasiswa, dan sesama pengajar yang pernah menggunakan buku ini. Ditambah·kan pula beberapa pekerjaan rum ah, yang jawabannya diberikari pad a bagian belakang buku ini. Soal-soalnya dipilih yang dapat memberikan prinsip dan prosedur yang telah dijelaskan pada bab yang bersangkutan. Sebagian besar dari soal-soal tersebut tidak memerlukan perhitungan dengan komputer maupun perhitungan numerik yang rumit.
Keberhasilan dalam pemanfaatan met ode elemen hingga akan sangat tcrgan tung pada program komputer yang dibuat. Para mahasiswa pada kuliah semester pertama akan mengatakan bahwa tugas pemrograman merupakan alat belajar yang sangat baik.
Mahasiswa tersebut lebih senang menulis dan mencoba pro!:!ram sederhana tctapi lengkap, bukan ·membuat subrutin-subrutin saja. Elcmen-elcmen contoh dan kondisi·
nya masing-masing yang merupakan dasar pemrograman dicantumkan di sini. Sebagai contoh, kuadratur Gauss untuk pembentukan kekakuan elemen diberikan di dalam buku' ini. Untuk m�asiswa yang bukan dari bidang mekanika struktur, di sini dibahas juga beberapa masalah nonstruktural.
I. Elemen balok standar, dua derajat bebas (degree offreedom. d.o.f) tiap titik.
2. Seperti ad
(I)
tetapi dengan tambahan derajat be bas internal.3.
Balok geser yang terletak di atas fundasi elastis, satu Jerajat bebas tiap titik.(Lihat Gambar
9.5.2.
Untuk balok, tinjau saja w dan energi yang disimpan oleh . 'Yxy)
.4.
Balok yang terbentuk oleh elemen pelat isoparametrik (Gambar9.5.1
atau9.5.2).
5.
Elemen batang tak prismatis (tapered bar element), clua clerajat bebas pacla titik dan satu tak bertitik.6.
Disk datar yang tebalnya konstan atau pun .berubah. clengan elemen lingkarani!
dan beban torsional saja.
f
7.
Sama dengan ad 6 tetapi ditambah clengan derajat bebas tak bertitik (nodeless d.o.f).8.
Sama dengan ad 6, tetapi dengan beban radial saja.9.
Sama dengan ad6,
tetapi ada fundasi elastis, clan hanya dapat mempunyai kekakuan geser melintang, clan behan lateral.
I 0.
Sama clengan ad 5 tetapi dengan meninjau aksi torsional saja.11.
Rangka bidang(planeframe), tiga derajat bebas per titik ....12. Sama dengan ad
11,
tetapi menggunakan elemen dari ad4.
,
13.
Elemen segi empat, satu derajat bebas pada tiap ujung, untuk pe'rsamaan harmonis (Iapis sabun, aliran fluida, dan sebagainya).14.
Aplikasi Persamaan4.10.4
untuk,balok tak prismatis yang dibebani gaya aksial.vi
,
Tu gas dapat superp masala dan bE sederh:
dapat serba ; dalam
Pe bertan:
baik, c
dari b karena hal bal which.
penjel�
yang c pen get cepat c
<enal.
topik tiada-
7.
dan an yak
bah an
1entar 11bah
akang : telah tidak rn1it.
ntung
·rt a ma
I
baik.
tctapi
)nuisi
ebagai dalam ibahas
<.
I
litik.
n olch 9.5.2).
1a titik gkaran
Jdelessyai ke-
rmonis sial.
Tugas pemrograman juga dapat dibcrikan pada kuliah semester ke dua. Tugas •yang dapat saja diherikan misalnya komponcn dcrct h:>urier dari suatu pembebanan, dan superposisi masing-masing solusinya. Con toh-contoh yang diberikan di sini !fleliputi masalah tegangan bidang, termasuk untuk dacrah lingkaran, dengan elemen melingkar dan beban asimctris, juga analisis jalur hingga
(finite strip)pada pelat yang ditumpu ,, sederhana. Tugas lain seperti masalah frekuensi alami getaran a tau respons dinamis juga dapat diberikan. Kemungkinan lainnya, adalah tugas pembuatan program komputer serba guna, yang disertai penggambaran intcraktif, yang diperlukan oleh mahasiswa dalam memecahkan masalah clemen hingga.
Penulis sangat berterima kasih kepada mahasiswa-mahasiswa yang telah banyak bertanya schingga penulis menjadi terbi�sa untuk menjelaskan dengan cara yang lebih baik. dan dapat memberikan pekcrjann u1mah yang lebih sempurna. Sebagian besar dari buku ini herasal dari makalah-makalah
(paper)yang telah pernah diterbitkan, karena itu penulis juga sangat mcnghargai kerja para penulis makalah tersebut. Dalam hal bahasa, penulis pernah mengalami kebingungan dalarn penggunaan kata
thatdan which. Kepada editor dari penerbit
Willeypenulis mengucapkan terima kasih atas penjelasan mcngenai perbedaan kedua kata terse but. Buku
The Elements of Styleyang ditulis oleh Strunk dan White telah banyak membantu pen�lis. Kepada keenam pengetik, terutama Pat KJitzke, penulis mcngucapkan terima kllsih atas kerja yang.
cepat dan berkualitas.
Robert D. Cook
PENGANTAR DAFTAR ISl NOTASI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Metode Elemen HinggaD AFT A R ISi
1.2
Beberapa Matriks dan Persamaan yang Penting1.3
Teori Elastisitas ../1.4
Hubungan Regangan-Peralihan "'{[)
Hubungan Tegangan-Regangan V1.6
Pengaruh Temperatur, Tegangan, dan Regangan Awai1.7
Mencari Informasi Tambahan1.8
Kemajuan Komputer Soal-soal. ,
BAB 2 METODE KEKAKUAN DAN RANGKA DATANG BIDANG
2.1
Pendahuluan·2.2
Persamaan Kekakuan Struktur2.3
Sifat-sifat [kl. Solusi Anu2.4
Persamaan Kekakuan ElemenJ
2.5
Penyusunan Matriks Kekakuan StrukturJ
2.6
Pembentukan Persamaan Keseimbagan V2.7
Penomoran Titik yang dapat Menghasilkan Matriks Jalur2.8
Penomoran Kembali Titik-titik secara otomatis2.9
Kondisi Batas Peralihan2.10
Reaksi Tumpuan dan Perhitungan Tegangan2.11
Solusi Persamaan dengan Eliminasi Gauss2.12
Algoritma Solusi Gauss dan Choleski2.13
Catatan Mengenai Berbagai Cara Pemecahan dan Persamaan2.14
Pemecahan Persamaan Tidak Langsung2.15
Rangkuman2.16
Beberapa Masalah Nonstruktural yang Berkaitan Soal-soalBAB 3 ENERGI POTENSIAL DAN METODE RAYLEIGH-RITZ
Q 3.1 .2
Q .3
Pendahuluan
Energi Potensial Total "
Beberapa Derajat Bebas. Manipulasi Matriks \,/
Halaman
"
v
ix 1
4 10 4 15 12 19 16 20 21 22 25 25 25 28 29·
31 34 37 . 41
4045
46
49 53 54 56 58 60 65 65 65 67
ix
��
Persamaan-persamaan untuk Energi Potensial Total70 6.4
3.5
Metode Rayleght-Ritz74 6.5
3.6
Komentar pada �etode Rayleigh-Ritz77 6.6
3.7
Bentuk Elemen Hingga pada Metode Rayleigh-Ritz78
I 6.7
3.8
Rangkuman Kesimpulan83 6.8
Soal-soal
84 6.9
6.10
BAB4 ELEMEN-ELEMEN YANG DIDASARKAN AT AS MEDAN PERALIHANJ 6.11
TERASUMSI
88 6.12
4.1
Pendahuluan88 I 6.13
4.2
lnterpolasi88
Soal-sc4.3
Rumus untuk Matriks Elemen92
4.4
Matriks untuk Elemen Rangka Batang (Truss) dan Rangka (Frame)98
BAB74.5
Segitiga Regangan Konstan100 7.1
4.6
Elemen Segitiga Linler103 7.2
4.7
Keseimbangan dan Keserasian pada Solusi105 7.3
4.8
. Persyaratan Konvergensi. Uji Patch .106 7.4
4.9
Persyaratan lain untuk Konvergensi dan Kekekalan108 7.5
@
Perhitungan Tegangan1 12 7.6
4. 11
Titik Simpul Pojok, Titik Tepi, Biaya dan Pendimensian1 16 7.7
4. 12
Elemen Hingga versus Beda Hingga1 17 I 7.8
4.13
Metode Solusi Batas1 18 I 7.9
Soal-soal
1 2 1 I 7. 10
7.1 1
BABS FORMULASI ISOPARAMETRIK
128 7.12
5.1
Elemen lsoparametrik128 7.13
5.2
Contoh-coi:1toh pada l Dimensi129 7.14
5.3
Elemen Isoparametrik Linier Bidang131 7.15
5.4
Ringkasan Gauss Quadrature134
Soal-so5.5
Subrutin Komputer untuk Elemen Linier137
I
BABS5.6
Elemen Bidang Lagrange140
•I
•
5.7
lsoparametrik Padat (masif)142 8. 1
5.8
Beban Titik Si.mpul dari Traksi �ermukaan dan Gaya Benda144 ( 8.2
5.9
Kesahihan Elemen Isoparametrik147 8.3
5.10
Orde Quadrature yang Jayak150 8.4
5. 11
Cata tan Mengenai Perhitungan Tegangan153 8.5
5.12
Catatan Kesimpulan. Contoh-contoh. Berbagai error155 8.6
Soal-soal
159
(-,8.7
So al-so:
,, BAB 6 TRANSFORMASI KOORDINAT
165
BAB96. 1
Pendahuluan165 9. 1
6.2 6.3.
Transformasi Tegangan, Regangan, dan Besaran Material Transformasi Kekakuan dalam2
Dimensi168 165 9.2 9.3
x
70 74 77 78 83 84
HAN88 88 88 92 98 100 103 lOS 106 108 112 1 16 117 1 18 12 1
128 128 129 131 134 137 140 142 144 147 ISO IS3
!SS IS9
16S 16S 16S 168
f l
6.4
Transformasi untuk Tumpuan yang miring170
6.S
Transformasi pada Ruang. Matriks [T] y.ang tidak Persegi Panjang171 6.6
Penggabungan Antara Elemen yang tidak sama J72 6.7
Penghubung Kaku. Elemen Kaku. Sendi Ekstra17S 6.8
Kendala (Constraints) dan Persamaan Transformasi J77,,
6.9
Kendala dan Pengali Lagrange180
6.10
Kendala dan Fungsi Penal ti18 1
6.11
Penggunaan Simetri Suktur183
6.12
Simetri Siklik18S
6. 13
Pelaksanaan Substruktur187
Soal-soal
189
BAB 7 TOPIK MENGENAI FORMULASI ELEMEN DAN PENGGUNAANNY A J
99 7. I
Kernel Elastis dan Elem en Um um7.2
Titik Simpul di dalam Elemen. Kondensasi7 .3
Derajat Bebas tak Bertitik Simpul. Formulasi Global-Lokal7.4
Algoritma Kondensasi dan Persamaan.Kendala7 .S
Turunan Lebih Tinggi sebagai Derajat Bebas Titik Simpul7 .6
Geser Parasitik pada Elemen Linier7.7
Elemen QM6. Elemen tak Serasi7 .8
Elemen Membran Terpilin (Warped Membrane Element)7. 9
Elemen Segitiga dan Koordinat Lu as7. IO
Segitiga Kuadratik. lntegrasi Numerik7 .1 1
Pilihan Lain dalam Formulasi Elemen7 .12
Penurunan Derajat Elemen7.
J3
Pemodelan. Pola Jaring dan Pembagian Derajat7 .14
Elemen-elemen yang Berbentuk Khusus a tau yang Tak Hingga7.
lS
Mekanika Fracture. Singularitas Elem enSoal-soal
BAB
8
BENDA PUTAR8.1
Pendahuluan8.2
Formulasi Pembebanan Simetris Aksial8.3
Catatan Mengenai Deret Fourier8.4
Behan Umum. Pendahuluan8.S
Pembebanan Umum. Matriks Elemen8.6
Pembebanan Umum dan Besaran Umum8.7
Catatan KesimpulanSo a I-so al
BAB9 LENTU�PELAT DATAR
9. 1
9.2 9.3
Perilaku "Pelat dan Cangkang Elem en Hingga dan J alur Hingga Elemen Pelat Isoparametrik
199 201 203 206 208 210 211 216 217 221 226 227 230 233 23S 240
249 249 249 2S2 2SS 2S8 260 262 263
267 267 271 277
xi
. ,
9.4
Elemen Pelat Isoparametrik (lanjutan)9.5
Elemen Isoparametrik untuk Pelat Tipis dan Pelat Tebal9.6
Kasus Uji untuk Pelat TerlenturSoal-soal
BAB 10 CANGKANG
10.1
Pendahuluan10.2
Elemen Datar10.3
Gerak Benda Tegar10.4
Pilihan Teori Cangkang dan Medan Peralihan10.5
Elemen Cangkang lsoparametrik10.6
Elemen Cangkang lsoparametrik (lanjutan)10.7
Uji Kasus Elemen Cangkang10.8
Cangkang Tipis Putar10.9
Cangkang Tipis Putar (Lanjutan)10.10
Kesirnpulan Tentang.Cangkang Tipis Putar10.11
Elemen Cangkang'Putar lsoparametrik Soal-soalBAB 11 ELEMEN HINGGA PADA DINAMIKA DAN GETARAN
11.1
Pendahuluan11,2
Matriks Massa dan Redaman. Persamaan Dinamika11.3
Matriks Massa, Konsisten dan Diagonal11.4
Frekuensi Alami. Masalah Nilai Eigen11.5
Kondens�si untuk Mereduksi Jumlah Derajat Bebas11.6
Teknik-teknik Solusi untuk Masalah Eigen11.7
Respons Dinamik. Metode Ragam11.8
Respohs Dinamik. Integrasi Langsung11.9
Respons Dlnamik. Catatan Tentang Metode-metode10.10
Bermacam-macam Persoalan DinamikSoal-soal
BAB 12 TEKUK DAN PENG AR UH LAIN. GAY A MEMBRAN
12.1
Pendahuluan12.2
Matriks Kekakuan Teg�ngan untuk Batang, Balok, dan Pelat12.3
. Perumusan Lebih Umum12.4
Beban Kritis (masalah Nilai Eigen)12 � )
Bifurkasi, Ketaksempurnaan, Titik Batas, dan Nonlinieritas Soal-soal,,
BAB 13 PENGENALAN PADA PERSOALAN NONLINlER
!i)
Pendahuluan. Nonlinieritas Geometri13.2
FormulasiUpdated Lagrangian
xii
280
284 j 13.3
288 13.4
290 13.5
13.6 296 J 13.7 13.8
296 13.9
297 199 tt 13.1 1 13.10
301 13.12
303 13.13
307 13.14
309
Soal-so3 12
315 l
BAB 1·316
317 14.
l320
I14.2
14.3
327 14.4
14.5
327 l 14.6
327 14.7
329
I14.8
333 14.9
336
340
BAB 1:343
345 15.
l348 15.2
350 15.3
351 15 .4
15.5
357
\.15.6
'
15.7
357 15.8
359 15.9
363 15.10
367
... So al-so37 1
373
BAB 1378 16. l
l6})
378 16.3
�80 16.4
16.5
280
284 13.3
Algoritma Solusi. Newton-Raphson382
288 13.4
Interpretasi Algoritma Solusi384
290 13.5
Formulasi Lagrangian Total387
13.6
Algoritma Solusi Lain. lterasi Langsung389
296 13.7
Persoalan joint, gap, dan kontak39 Y
296 13.8
Kabel, Membran, dan Cangkang394
297 13.9
Nonlinieritas Material. Teori lnkremental395
13. 10
Teori Deformasi. Solusi Iterasi Langsung399
199 13. 1
I Algoritma untuk Plastisitas lnkremental402
301 13.12
Aksi Lentur dengan Nonlinieritas Material406
303 13.13
Hal-ha! Jain tentang Nonlinieritas Material408
307 13.14
Memilih Metode Solusi·410
309
Soal-soal41 1
3 12
3 15
BAB14
PENGUASAAN PADA DATA, PROGRAM, DAN PEMROGRAMAN421
316
3 17 14. 1
Pendahuluan421
320 14.2
Dokumentasi . ,421
14.3
Pembentukan Jaring ..422
327 14.4
Grafik Komputer 42514.5
Kesalahan Fatal dan Perangkap Kesalahan425
327 14.6
Catatan Tentang Program Besar dan Kecil427
327 14.7
Rekomendasi Pemrograman421:
329 14.8
Alokasi Tempat Penyimpanan Dinamik43U
333 14.9
Biaya-biaya432
336
340
BAB 15 MENDETEKSI DAN MENGHINDARI KESULITAN NUME�IK434 343
345 15.1
Pendahuluan484
348 15 .2
Uji Nilai Eigen pada Elemen-elemen435
350 15.3
Uji Kualitas Elemen436
35 1 15.4
Kesalahan ldealisasi. Laju Konvergensi437
15.5
Kondisi Buruk. Kesalahan Pemotongan dan Pembulatan441
357 15.6
Bilangan Kondisi443
15.7
Pengurutan Persamaan446
357 15.8
Kerusakan pada Koefisien Diagonal447
359 15.9
Persamaan Residu dan Iteratif448
363 15.10
Kesimpulan450
367
So al-so al45 1
371
373
BAB 16 BERMACAM TOPIK DALAM MEKANIKA STRUKTUR454
378 16.
l Metode Keseimbangan, Campuran, dan Hibrid454
�
Balok Lurus dan Balok Lengkung456
378 16.3
Fondasi Elastis457
180 16.4
Konstruksi lnkremental459
16.5
Reanalisis Setelah Modifikasi Struktur459
xiii
16:6 Media Inkompresibel 461
16.7 lnteraksi Struktur-Fluida 462
So al-so al 464
BAB 17 PENGENALAN PADA PERPINDAHAN PANAS DAN PERSOALAN
NONSTRUKTURAL LAINNY A 470
17 .1 Formulasi untuk Perpindahan Panas dan Persoalan Lainnya 17 .2 Persamaan-persamaan untuk Konduksi Panas dalam Bidang 17 .3 Formulasi Elemen Hingga
17.4 Benda Pejal Urn um dan- Benda Pu tar 17.5 Persoalan Termal Transien
17 .6 Beberapa So al Pen ting Pada Perpindahan Panas 17 .7 Persamaan Kuasi-Harmonik
17 .8 Aplikasi pada Aliran Fluida dua Dimensi
17 .9 Persamaan Gelombang. Ragam Akustik dalam Rongga Soal-soal
BAB 18 PENGANTAR METODE RESIDU BERBOBOT
·18. l Alasan-alasan Menggunakan Metode Residu Berbobot
18.2 Beberapa Metode Residu Berbobot.
18.3 Contoh Numerik
18 .4 Met ode Elem en Hingga Oalerkin
18.5 Aplikasi Metode Gauss pada Dua Dimensi 18.6 lntegrasi Sebagian
18.7 Metode Kolokasi Kuadrat Terkecil
18.8 Metode Elemen Hingga Galerkin. Formulasi Campuran 18.9 Penerapan Galerkin pada Persamaan Kuasi Harmonik Soal-soal
Apendiks A Matriks kekakuan Kolom -Balok Bidang Apendiks B Contoh Jaring Elemen Hingga
Daftar Pustaka Jawaban Soal-soal Indeks
/
,
,,
xiv
470 471 473 475 476 478 479 481 483 485
489 489 489 491 495 497 499
SOI
503 505 506
511 513 519 550 571
NOTA
ill I
Beriku1pada b dcfinisi punyai digunal SIM BO
{ }
[ 1-1
( J
T. [ 1-1
.anp aa
SIM BO A
[A]
{a(
B
...
[BJ, [E Ca C(K)
[CJ
D d.o.f.
• {D}
{d}
461 462 464
470 470 471 473 475 476 478 479 481 483 485
489 489 489 491 495 497 499 50 1 503 505 506
5 11 513 519 550 57 1
•
NOTASI
13erikut ini dicantumkan daftar simbol-simbol utama. Notasi yang digunakan hanya pada bagian tertentu dan modifikasinya (sepcrti dengan penambahan subskrip) di
definisikan pada bagian di mana digunakan. Begitu pola simbol-simbol yang mem-,..
punyai arti yang berbeda untuk konteks tcrtentu didefinisikan di mana simbol tersebut digunakan. Matriks dicantumkan dengan cetak tebal.
SIMBOLrSIMBOL MATEMATIKA
Matriks segi empat atau bujuf sangkar Matriks diagonal
Vektor baris
Vektor kolom.
Catatan: { u
v } =:{ u
v}Invers matriks
Transpos matriks (berlaku juga untuk matriks bar1s dan matriks kolom Transpos invers;
( ) - T
=:(( l -1
t T =: (( ) Tr
1.Cata tan.
Tanda kurung biasa maupun kurung siku dapat diabaikan dari suatu sub- matriks dan dari matriks bagian dari perkalian matriks yang dikurung.turunan waktu; sebagai contoh, it= du/dt,
u
=d2 u/dt2•
turunan parsial terhadap 'variabel di sebelah tanda ini; sebagai contoh
W,x
=3wf3x, W,xy
=32 wf3x3y
Amplitudo; sebagai contoh, u =ii sin wt. (Banyak lagi arti-arti lainnya).
anp anp a_np
Menunjukkan - -. . . -3a1 3a2 aa/1
yang mananp
merupakanfungsi skalar dengan parameter a 1,
a2, a3, ... , a11•
SIMBOLrSIMBOL LATIN
A
[A) {i
B
[B], [B0]
C(K)
Cu
[C]D
d.o.f.
{D}
{d}
Lu as
Penghubung antara {d}dengan {a}; {d} = l.Al {a}
Koordinat yang diperumum
(generelized coordinates).
semi-lebar-jalur dari suatu matriks. · Matriks "regangan-peralihan" (Bab
4.3)
Kontinuitas derajatn
(Bab4.2)
Jumlah kondisi untuk [K) (Bab15.6)
Matriks redaman atau matriks kendala
(constrain).
Peralihan
Derajat be bas
(degree of freedom)
d.o.f. nodal untuk struktur (d.o.f. global) d.o.f. nodal untuk elemen.1
E.Es
{D}[E] {F}
{f}
G [H]
I
[ I J [J]
k [K]
[k]
[Ka]
[kal L, l I, m, n
[M]
M, N
[m]MB AND N, NEQ NDOF NUMEL NUMNP 0 [N]
[O] , {O}
P;. q;
p
{P} [Q] . {Q}
R q
{R}
{r}
{r}
s
s, t
" T J
[T]
Matriks kekakuan.lentur untuk pelat
Modulus elastis
( E),
modulus sekan(Es)
(Garn bar13.
l0. 1)
Matriks kekakuan elastis (Bab1.5)
Gaya benda
(body forces)
per satuan volume.Medan peralihan; {t} = { u v w }dalam ruang tiga dimensi.
modulus geser.
digunakan apabila [Q] dipakai momen inersia balok
Matriks satuan {disebutjuga matriks identitas) Determinan dari [J] , disebut juga Jacobian matriks Jacobian
kekakuan pegas. Konduktivitas termal (Bab
17)
Matriks kekakuan struktur (global)
Matriks kekakuan elemen (matriks konduktivitas pada Bab
17).
Matriks kekakuan tegangan struktur (global).
Matriks kekakuan tegangan elemen.
Panjang cosinus arah
Matriks massa struktur (global) Matriks massa elemen
Momen lentur
(M},
gaya membran(N)
Sama dengan BBanyaknya persamaan Banyaknya derajat bebas Banyaknya elemen pada struktur Banyaknya titik pada struktur Matriks fungsi bentuk; {f} = [:N] {d}
}.
pe<t•m• hH digunakan pada Bab2
Ordy; sebagai contohO(h2)
= suku dengan ordeh2•
Matriks kosong, vektor kosong
Gaya terpusat pada titik
i
(Bab I dan2)
Gay aVektor gaya yang bekerja pada titik-titik struktur.
Matriks yang digunakan untuk berbagai. hal. Didefinisikan setiap kali digunakan.
Beban lateral (permukaan atau garis) Residual (sisa) (Bab
15.9;
Bab18).
Beban total pada titik-titik struktur; {R} =
{P}·
+ � {r}Gaya-gaya yang bekerja dari elemen terhadap titik-titik (Persamaan
4.3.5).
{r} = - {r}(Bab
2.4)
Permukaan(surface)
Arah-arah koordinat, biasanya Cartesian.
Temp�ratur Tebal, Waktu Matriks tr�nsformasi
.(
•
U. Uo u, v. w
v x,y, z x.
y.
zSIMBOJ
Q'.
a, (3, r (3 [r]
0 {e} ,
{e,
{1<}
v
�. T/, � II
1T
p
{a}, {ac ip. {<I>}
w
SIMBOI
-'\t\t\1\
�
�
t=
tiap kali
rsamaan
•
U. Uu U, V, W
v x,y,z x ,y. z
Energ1 regangan, energf regangan per satuan volume Komponen-komponen peralihan
Volume
Koordinat Cartesian Koordinat Cartesian lokal
SIMBOL-SIMBOL YUNANI
a a, {3, 'Y {3
Koefisien ekspansi termal Koordinat luas (Bab 7.9).
Sudut, faktor relaksasi, modulus fundasi, dan sebagainya.
lnversJacobian, [ )
=[J]-1• ,
[rJ
5
{€}
•{€0}
{K}
Operator perubahan kecil; sebagai contoh t adalah inkremen waktu.
Operator virtuil (rnaya); sebagai contoh
ouadalah peralihan virtuil.
Regangan, regangan awal (Bab 1.6)
v
�. 17, � n
Tr
p
{a}, {ao}
¢>
{<I>}
w
Vektor kelengkungan (pada'lentur pelat).
Nilai eigen. Pengali Lagrange.
Angka Poisson.
Koordinat isoparametrik (Bab 5).
Fungsional (np
=energi potensial total).
3,1415926536 .. . Rapat massa
.
'Tegangan, tegangan awal (Bab 1.6)
Variabel yang bergantung. Sudut meridian pada cangkang (Bab IO).
Vektor gesekan permukaan (Bab 1.3) Frekuensi sudut dalam radian per detik.
SIMBOL-SIMBOL GRAFIS
Vektor gaya atau peralihan
Vektor rotasi atau momen (dengan aturan tangan kanan).
-'\i\i\i\i\i\__.
Pegas atau tumpuan elastis.
Tumpuan rol (menahan gay a-gay a normal positip maupun negatip ).
� Tumpuan sendi (menahan semua gaya, tetapi tidal<. menahan momen).
?ii (
� :t::::==� � Tumpuan jepit (menahan semua gaya dan momen) .
3
1
PENDAHULUAN
1.1 METODE ELEMEN HINGGA
Metode elemen hingga adalah prosedur numerik untuk memecahkan masalah mekanika kontinum dengan ketelitian yang dapat diterima oleh rekayasawan.
Bayangkanlah bahwa tegangan dan peralihan pada suatu struktur dalam Gambar I.
I
harus dicari. J�waban numeriknya tidak _2,kan ada pad a buku manapun. Metodcmetode klasik menunjukkan bahwa masalah ini berupa persamaan diferensial parsial, akan tetapi jawabannya tidak ada karena geometri dan pernbebanannya terlalu kom
pleks. Secara praktis,
banyak sekali
masalah yang terlalu kornpleks untuk diperoleh jawaban tertutupnya(closed form solution).
Untuk itu. diperlukan solusi numerik, dan salah satu yang cukup memadai adalah met ode elemen hingga.Pada Gambar I.I.
lb
diperlihatkan model elemen hingga. Daerah yang berupa segitiga dan kuadrilateral adalah elemen-elemen hingga. Titik-titik hitam adalah titik simpul(node)
dimana elemen yang satu berhubungan .dengan lainnya. Suatu jaring(mesh)
adalah susunan titik simpul dan elemen. Ben tuk jaring pada gambar tersebut terdiri atas elcmen segitiga dan kuadrilateral, ada yang mempunyai titik simpul pada sisinya, dan ada pula yang hanya pada ujungnya. (Informasi mengenai tata letak elemen pada jaring diberikan pada Bab7.13
dan Apendiks B).Pada dasarnya, elemen hingga merupakan bagian-bagian kecil dari struktur �ktual.
Akan tetapi, kita tidak dapat mengubah Gambar
I. I.
la menjadi GambarI.I.
lb
hanya dengan membuat potongan sembarang seperti potongan-potongan material yang terikat pada titik-titik kumpul. Apabila terpotong demikian, struk.tur lcrsebut akan sangat rnelemah. Selain_itu, potongan:pot:o�rsebJ1t akao mempunyai kon�i!£gan@n pada titik-titik--kurnpulnya dan akan cende;ung menjadi turn_pang_tindih at.fill terpisahkan di sepan�otongfil!. �lasnya, pada struktur aktual tidak akan terjadi demikian, jadi elemen hingga harus dapat beraeformasi dengan cara yang terbatas.
Sebagai contoh, apabila ujung-ujung elemen dikendalakan untuk tetaplurus, seperti yang diperlihatkan pada Gambar I.
I.
le, maka elemen yang bersebelahan dengannya tidak akan bertumpang tindih maupun terpisahkan.Untuk memformulasikan suatu elernen, k.ita harus mencari gaya-gaya titik simpul
(nodal forces)
yang menghasilkan berbagai ragam deformasi elemen. Kita dapat mencari gaya-gaya ini dengan teori dasar untuk £.iemen hingga "alami" seperti balok
(beam)
a tau batang{bar).
Akan tetapi, untuk elemen-elemen Y-ang didefinisikan clengan menggambarkan g_aris-garis pada suatu kontinum,_sepertLyang diperlilrntkan pad a Garn bar1. 1.
lb dan I. I.le, diperlukan Q_rosedur baru (Bab3, 4, 5, 8, 9, I 0, 17,
dan
18).
�- Metode elemen hingga tidak dibatasi pada masalah-masalah mekanika struktural (Gamba,r
1.1.2).
Pada Gambar1.1.2
juga diperlihatkan bagaimana permukaan </> yang4 •
berubal simpul terpilin dekatar
,y.
vGambar hingga 1
gaya-ga\
Di x dan · dari </>.
ini me
bagian [!rdefii simpul
x/
(
Gambar
kanika
;am bar letode
parsial,
1 kom
ieroleh ik, dan berupa th titik 1 jaring
�rsebut 1! pada 3 letak
�ktuaL
1 hanya
1 1
yang1t akan rentrasi lih atau _!!!rjadi :rbatas.
seperti .gannya s
imp\.!!
3t men
i balok inisikan
�n
10,
17,
·uktural
</> yang
berubah secara halus dapat didekati dengan permukaan yang datar. Elemen bertitik simpul empat dan delapan, yang masing-masing diperlihatkan dengan per!T}ukaan"
terpilin dan lengkung, merupakan .Pxndekatan yang baik ke fungsi situasinya. Pen-"
dekatan ini akan semakin baik apabila elemen yang digunakan semakin banyak.
Pressure p
r.��4 _____ 3_. -,� /'3 I I I 2 I P2 p, ��---.__..;.. -x. u
'11
1�1 (b) 'r\
Gambar 1.1.1 (a) Struktur bidang dengan bentuk sembarang. (b) Model elemen hingga yang mungkin pada struktur tersebut. (c) elemen segi empat bidang, dengan gaya-gaya titik kumpul P; dan Q;. Garis putus-putus memperlihatkan ragam deformasi
sehubungan dengan peralihan arah x titik 3.
Di dalam suatu elemen segi empat pada Gambar
1.1.2,
</> adalah fungsi linier dari x dan y ..fil
evasi dan inklinasj elemen dapat didefinisikan...dengan...Uga harl@_ titik simpul dari </>. Dua elemen tidak harus mempunyai elevasi dan kemiringan yang sama. Sketsa lni memperlihatkan esensi metode elemen hingga, yaitupendekatan bagian de_mi bagian untuk fungsi p df:!!gan menggunakan polinomial, yang
manamasing-masing [!!rdefinisi 12.ada da!!.ah (elemen) yang kecil dan.Jijn)liltakafl-daiam.Jlarga-harga titik simpul dari fungsi tersebut.
-
� � fvf\9\i llnltr
I
Gambar 1.1.2 Fungsi kombinasi </> � </>(x, y) dan elemen tipikal yang dapat digunakan untuk mendekatinya.
5
Dua masalah struktural berikut ini dapat membantu menjelaskan metode elemen hingga. Kepala roket pada Gambar
1.1.3
merupakan benda putaran(solid of revolu
tion).
Masing-masing elemen merupakan cincin torsional yang berpenampang segi tiga. Kita akan mencari tegangan yang diakibatkan oleh gra<.lien temperatur dan tekana'O internal. Pada Garn bar1.1.4
diperlihatkan tiga cara untuk memodelkan lengKu"ngan bendung dengan elemen isoparametrik (dibahas pada Bab5).
Kita akan mencari tegangan akibat beban statik atau mencari respons dinamis akibat beban - -- -Gambar 1.1.3 Penampang melintang kepala roket yang terbuat dari banyak material, mempe�lihatkap konstruksi (bagian kiri) dan jaring elemen hingga yang mungkin (bagian kanan). Masalah ini telah dapat dipecahkan dengen menggunakan teknologi
elemen hingga, pada ewal metode ini digunakan (8.1).
MasaJah-masalah lain pada bidang industri yang dapat dipecahkan dengan metode elemen hingga diperlihatkan pada Gambar
1.1.5
sampai1.1.9
pada Apendiks B.M.etode elemen hi�a ini dapat dipakai untuk memecahkan berbagai masalah.
Daerah yang dianalisi
�
dapat �unyai bentuk, beban, dan kon.disi bataL)lfillg sembarang, Jaring-jaringnya dapat terdiri atas elemen yang berbeda jenis, bentuk dan besaran fisiknya. Kemudahan penggunaap berbagai hal tersebut bisa saja tergabung pada satu program komputer serba guna: yaitu dengan menyiapkan data pemi- lihan jenis, geometri, kondisi batas, elemen, dan sebagainya. Keunggulan lain dari metode elemen hingga adalah adanya
f2')
lirti fisik_yang cukup��
jaring elemen dengan struktur aJ<tualnya. Jaring yang dirnaksud bukan merupakan abstrak matematis yang sulit untuk divisualisasikan.� Metode elemen hingga juga mempunyai kekurangan. Hasil yang diperoleh dengan metode ini untuk suatu masalah tertentu adalah berupa hasil numerik: tidak ada�
samaan ,bentuk tertutup yang dapat dipakai untuk kasus serupa yang hanya berbeda 6
(
0
�
pa ram meru�
yasa) sekali progn terjad
!lemen
revolu-
1g segi ur dan
� a akan
-
be ban
al, :in 1gi
metode nasalah . aL-}!3.flg bentuk
;aja ter
ta pemi- .g cukup d bukan
i
dengan ada�L
berbeda
I
(a) (b) (c)
Gambar 1.1.4 Setengah lengkungan bendung, dimodelkan sebagai (a) elemen kua
drilateral dan (b) segitiga "kuadratik", dan (c) elemen tunggal "kubik" (1.1). Titik
titik simpul elemen diperlihatkan sebagai titik hitam pada gambar.
Gambar 1.1.5 Alat tekanan dengan perkuatan pada satu kepalanya, untuk tujuan khusus. Kesimetrisan ditunjukkan dengan memodelkan segmen simetris dan mene
rapkan kondisi batas yang sesuai pada permukaan terpotongnya. (Atas izin A. 0.
Smith Corp. Data System Division, Milwaukee, Wisconsin.)
parameternya. Dengan metode ini komputer beserta program yang dapat dipercaya merupakan suatu keharusan. Selain itu diperlukan juga pengalaman dan intuisi reka
yasa yang bail<, agar diperoleh bentuk jaring yang memadai untuk setiap kasus. Banyak sekali data yang harus dimasukkan, begitu pula data keluaran yang telah disortir oleh program harus dicek kembali. Sekalipun demil<ian, kekurangan seperti ini bukan hanya terjadi pada metode elemen hingga.
7
Gambar 1.1.6 Model terperinci dari setengah rangka mobil, digunakan untuk mencari deformasi, teganganrfrekuensi alami, dan bentuk ragam. (Atas izin A. 0. Smith Corp.,
Data System Division, Milwaukee, Wisconsin.)
Ringkasan sejarah elemen hingga. Pada tahun
1906
dan tahun-tahun berikutnya, para ahli riset mengusulkan metode "analogilattice"
untuk memecahkan masalah kontinum[ 1.2-1.4]
1. Disini suatu Kontinum didekati dengan jaring yang teratur yang terbentuk oleh batang-batang elastis. Selanjutnya metode ini berkembang menjadi metode untuk menganalisis struktur rangka. Pada tahun 1941, seorang ahli matematik Courant (dalam tulisan yang diterbitkan tahun 1943), mengusulkan in terpolasi polinomial bagian-demi-bagian pada daerah segitiga, sebagai cara untuk mendapatkan solusi numerik pendekatan[ 1.5].
Courant memperkenalkan metodenya sebagai solusi Rayleigh-Ritz untuk masalah variasional. Inilah yang kita kenal sebagai metode elemen hingga dewasa ini. Apa yang telah dikerjakan Courant tersebut semula <kilupakan orang, sampai pada s_uatu saat para rekayasawan berhasil mengembangkannya.Pada waktu itu, pendapat para ahli masih dianggap tidak praktis karena memang belum ada komputer yang dapat dipakai untuk melakukan perhitungan. Setelah tahun
1953,
para rekayasawan menuliskan persamaan kekakuan dalam notasi matriks dan dapat memecahkan persamaan tersebut dengan menggunakan bantuan komputer digital [1.6].
Makall)h klasik yang dituiis oleh Turner, Clough, Martin, dan Topp diterbitkan tahun'1956 [I. 7].
Dengan makalah ini, ditamba11 tulisan-tulisan lainnya[ 1.8],
mulailah terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam pengembangan metode elemen hingga dalam bidang rekayasa. Nama "elemen hingga" disebutkan pertama kali pada tahun1960 [i.9].
Sejak tahun1963
metode ini mulai dikenaJ sebagai sesuatu yang sangat menarik dipelajari oleh cendekiawan. Pada tahun1967,
banyakrekayasawan dan matematikawan yang bekerja dengan metode elemen hingga, tetapi tidak saling memperhatikan [
1.1 O].
(Pada dewasa ini kedua kelompok terse but suda11 saling memperhatikan, akan· tetapi sangat jarang matematikawan yang tertarik dengan rekayasa, begitu pula rekayasawan sering sulit mengerti pendapat matematikawan).Pada tahun
1961
telah diterbitkan sepuluh makalah mengenai elemen hingga,134
makalah pada tahun
1966,
dan844
pada tahun1971 [5.10].
Pada tahun1979,
duadekade setelah aplikasi rekayasa dimulai, jumlah komulatif publikasi mengenai elemen hingga telah melampaui
7000 [ 1.19] .
,,,
) .
8
Nomor di dalrun kurung siku menunju)<kan referensi yang dicantumkan di bagian belakang buku ini.
• •