• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA BISNIS DI INDONESIA

Dalam dokumen Pengantar etika bisnis (Halaman 66-73)

Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern | 53 Tabel 1. Prinsip Dasar, Kriteria, dan Tujuan Hidup Etika

Teori Prinsip Dasar

Kriterai Etika Tujuan Hidup

Egoisme Tujuan dari tindakan

Memenuhi

kepentingan pribadi

Kenikmatan duniawi secara individu

Utilitarianisme Tujuan dari tindakan

Memberi

manfaat/kegunaan bagi banyak orang

Kesejakteraan duniawi masyarakat Deontologi Tindakan itu

sendiri

Kewajiban mutlak setiap orang

Demi kewajiban itu sendiri

Hak Asasi

Tingkat kepatuhan terhadap HAM

Aturan tentang HAM

Demi martabat kemanusiaan

Keutamaan Disposisi karakter

Karakter positif- negatif individu

Kebahagiaan duniawi dan mental

(psikologi)

Teonom

Disposisi karakter dan tingkat keimanan

Karakter mulia dan mematuhi kitab suci agama masing- masing individu dan masyarakat

Kebahagiaan rohani (surgawi), mental, dan duniawi

54 | Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern

Secara normatif, etika bisnis di Indonesia baru mulai diberi tempat khusus semenjak diberlakukannya UUD 1945, khususnya pasal 33. Satu hal yang relevan dari pasal 33 UUD 45 ini adalah pesan moral dan amanat etis bahwa pembangunan ekonomi negara RI semata-mata demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang merupakan subyek atau pemilik negeri ini. Jadi pembangunan ekonomi Indonesia sama sekali tidak diperuntukkan bagi segelintir orang untuk memperkaya diri atau untuk kelompok orang tertentu saja yang kebetulan tengah berposisi strategis melainkan demi seluruh rakyat Indonesia. Dua hal penting yang menjadi hambatan bagi perkembangan etika bisnis di Indonesia adalah budaya masyarakat Indonesia dan kondisi sosial- politik di Indonesia.

Contoh Kasus Etika Bisnis di Bidang Peternakan

Usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena tingginya permintaan masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak ayam broiler tersebut.

Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis.

Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan. banyaknya peternakan ayam yang berada di lingkungan masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk.

Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya.

Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1) yang pada saat tahun 2008 lagi sedang gempar-gemparnya. Oleh karena itu, peternak ayam negeri atau broiler harus

Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern | 55 memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya mencari keuntungan semata namun juga harus menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar peternakan.

Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan pupuk untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara berkala agar tidak timbul banyak lalat & penyakit.

Dari contoh kasus diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, jika saja peternakan tersebut menerapkan etika bisnis dengan baik, maka akan mendatangkan manfaat dari penerapan etika bisnis:

1. Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

2. Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut.

3. Citra perusahaan di mata konsumen baik.

4. Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.

5. Meningkatkan motivasi pekerja.

6. Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.

7. Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu- satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.

Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing- masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro

56 | Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern

maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.

Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern | 57 DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, dan I Cenik Arnada. (2017). Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya Edisi Revisi. Jkarta:

Salemba Empat.

Arijanto, Agus. (2017). Etika Bisnis dan Pelaku Bisnis Cara Cerdas dalam Memahami Konsep dan Faktor-Faktor Etika Binis dengan Beberapa Contoh Praktis Edisi Keempat. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Brickley James A. et.al., (2004). Managerial Economics and Organizational Architecture. New York: McGraw Hill Irwin.

Griffin, Ricky W dan Ebert, Ronald J. (2008). Bisnis edisi 8 jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Hendro, Tri. (2017). Etika Bisnis Modern Pendekatan Pemangku Kepentingan dan Teknologi Informasi Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

https://docplayer.info/70763097-Bab-1-pendahuluan-bisnis-dan-etika-dalam- modern.html. Akses tanggal 26 September 2022.

https://www.academia.edu/21041353/BAB_1_BISNIS_DAN_ETIKA_DAL AM_DUNIA_MODERN. Akses tanggal 26 September 2022.

Prihatminingsih, Budi. (2019). Etika Bisnis Suatu Pendekatan dan Aplikasinya Terhadap Stakeholders. Malang: CV IRDH.

Rindjin, Ketut. (2004). Etika Bisnis Dan Implementasinya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

58 | Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern PROFIL PENULIS

Nuraisyiah, S.Pd., M.Pd. Lahir di Gowa, 30 Mei 1984.

Pendidikan Sarjana (2006) ditempuh pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Program Magister (2010) pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Kekhususan Pendidikan Ekonomi PPs Universitas Negeri Makassar.

Saat ini mengajar pada Jurusan Ilmu Akuntansi Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNM dan Anggota Asosiasi Profesi Pendidik Akuntansi Indonesia (APRODIKSI) dan Anggota Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia (ADAI SULSEL). Selain mengajar, juga aktif dalam kegiatan ilmiah seperti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tahun 2017 terlibat sebagai observer Hibah Lesson Study for Learning Community. Tahun 2022 menjadi Pendamping Pelatihan Guru-Guru SD Se-Kabupaten Maros dalam Penulisan PTK Kerjasama Program Studi Akuntansi FE UNM dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Maros.

Teori Etika Bisnis | 59

60 | Teori Etika Bisnis

Dalam dokumen Pengantar etika bisnis (Halaman 66-73)