• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

Dalam dokumen Pengantar etika bisnis (Halaman 37-41)

24 | Konsep Dasar Etika Bisnis

pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan manusia tidak dibatasi.

Kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan kepentingan individu dan kepentinga umat. Tanggung jawab (responsibility) yakni terkait erat dengan tanggung jawab manusia atau segala aktivitas yang dilakukan kepada Tuhan dan juga tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat.

Griffin &Pustay, (2013) menjelaskan bisnis dalam negeri melibatkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam batas-batas wilayah satu negara, sedangkan transaksi-transaksi bisnis internasional melampaui batas-batas nasional. Bisnis internasional dapat berbeda dari bisnis dalam negeri karena sejumlah alasan lain diantaranya adalah negara-negara yang terlibat mungkin menggunakan mata uang yang berbeda, sistem hukum negara berbeda, budaya negara yang berbeda, dan ketersediaan sumber daya berbeda dalam setiap negara. Bisnis internasional meliputi setiap transaksi bisnis yang melibatkan berbagai pihak dari lebih satu negara. Transaksi ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan dapat melibatkan masing-masing pemerintah.

Konsep Dasar Etika Bisnis | 25 merosotnya etika dalam bisnis. Tumbuh gejala kurangnya rasa solidaritas, tanggung jawab sosial dan tingkat kejujuran, saling curiga, serta sulitnya mendapatkan kepercayaan jika baru bertransaksi untuk pertama kalinya Alma, (2017).

Kepercayaan akan terbentuk jika sudah terjadi transaksi beberapa kali.

Namun ada saja yang mencari peluang untuk menipu, setelah terjadi hubungan dagang yang mulus dan lancar beberapa kali, pembayaran lancar sudah saling percaya, namun akhirnya yang satu menipu yang lainnya. Gejala persaingan tidak sehat, penggunaan cek mundur dan cek kosong, utang menunggak tidak dibayar, penyogokan, saling mematikan diantara pesaing dengan cara membuat isu negatif terhadap lawan, komersialisasi birokrasi tampaknya merupakan hal biasa. Hal yang kurang etis sering pula dilakukan dalam bentuk memotong relasi saingan. Apabila seseorang mempunyai pelanggan setia, kemudian oleh pesaingnya disaingi dengan menawarkan barang dengan harga lebih murah, malah terkadang pesaing melakukan praktik jual rugi. Ini akan berakibat mematikan bisnis pesaing dan merugikan diri sendiri, selain juga praktik tersebut sama sekali sangat tidak etis.

Menurut Taan, (2021) bahwa perusahaan menjalani proses manajemen dalam mengembangkan perencanaan. Perusahaan perlu memahami posisi ditengah percaturan persaingan yang semakin keras. Perencanaan pemasaraan adalah hal yang penting untuk setiap operasi yang bertujuan untuk mengefisienkan dan mengefektifkan pemasaran suatu produk atau layanan.

Selanjutnya Hasoloan, Aswand 2018 menyatakan bahwa etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.

Globalisasi menuntut pebisnis untuk berlaku lebih jujur. Perilaku yang kurang layak seperti monopoli, oligopoli, dumping, fasilitas, suap, proteksi, nepotisme, tidak ramah lingkungan akan mendapat tantangan luas dari masyarakat global. Lebih jauh lagi dalam praktik bisnis semua orang juga ingin mendapatkan perlakuan yang jujur. Praktik tersebut tidak akan terjadi jika dilandasi dengan moral yang tinggi. Moral dan tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri. Masalahnya ialah tidak

26 | Konsep Dasar Etika Bisnis

ada hukuman yang tegas terhadap pelanggaran etika, karena nilai etika hanya ada dalam hati nurani seseorang. Etika mempunyai kendali internal dalam hati, berbeda dengan aturan hukum yang mempunyai unsur paksaan eksternal.

Akan tetapi bagi orang-orang yang bergerak dalam bisnis yang dilandasi oleh rasa keagamaan mendalam akan mengetahui bahwa perilaku jujur akan memberikan kepuasan tersendiri dalam kehidupannya baik dalam dunia nyata sekarang ini apalagi dalam kehidupan nanti di akhirat. Hendaknya kehidupan dunia terutama dalam bisnis, tidak terlepas dari kehidupan di hari kemudian itu.

Berbisnis secara etis sangat perlu dilakukan karena profesi bisnis pada hakikatnya adalah profesi luhur yang melayani masyarakat banyak. Usaha bisnis berada ditengah-tengah masyarakat, mereka harus menjaga kelangsungan hidup bisnisnya. Caranya ialah menjalankan prinsip etika bisnis. Pelanggaran etika atau diabaikannya perilaku etis dijumpai pada berbagai bidang profesi, misalnya profesi akuntan. Akuntan membantu sebuah perusahaan dalam keringanan pajak, seperti mengecilkan jumlah penghasilan dan memperbesar pos biaya. Demikian pula pelanggaran etika lainnya yang dilakukan oleh profesi kedokteran, hukum, pengadilan, dan pengacara. Fahmi dkk, (2013) Untuk membuat analisis studi kelayakan bisnis, maka perlu terlebih dahulu diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut yakni: a) aspek sumber daya alam, b) aspek keuangan, c) aspek pemasaran, d) aspek produksi, e) aspek teknis, f) aspek kemanfaatan, g) aspek yuridis, h) aspek kesempatan kerja, i) aspek lingkungan.

Terdapat sejumlah prinsip etika bisnis yang dirumuskan oleh sekumpulan top manager perusahaan di Eropa, AS, dan Jepang yang disebut dengan “The Caux Round Table (CRT)”. Kelompok tersebut bertemu setiap tahun yang dimulai pada tahun 1986 di kota Caux Swiss, untuk membicarakan persoalan bisnis global. Telah sekian lama diproses, akhirnya Juli 1994 mereka mendeklarasikan sebuah “Principles for Business” (Alma,2017). Beberapa prinsip dalam “The Caux Round Table” adalah:

1. Prinsip-prinsip umum antara lain menyangkut nilai bisnis bagi masyarakat yang berkaitan dengan kesejahteraan dan lapangan kerja.

Menghasilkan barang dan jasa dengan harga yang sepadan dengan kualitasnya Perusahaan memainkan peran dalam memperbaiki kehidupan pelanggan, pegawai, dan pemegang saham. Pemasok dan

Konsep Dasar Etika Bisnis | 27 pesaing mengharapkan agar perusahaan menjunjung semangat kejujuran dan fairness;

2. Perusahaan yang dibangun dinegara asing harus memberi sumbangan bagi kesejahteraan masyarakat setempat dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli, menegakan hak asasi manusia, serta peningkatan pendidikan;

3. Pelaku bisnis harus mengakui adanya kesungguhan, kejujuran setia pada janji dan keterbukaan. Menghargai peraturan dan mengembangkan perdagangan yang lebih bebas, persaingan dan perlakuan yang adil dan wajar bagi semua pelaku bisnis baik domestik maupun internasional;

4. Harus melindungi dan memperbaiki lingkungan, pembangunan berkelanjutab, dan mencegah pemborosan sumber daya alam;

5. Tidak dibenarkan melakukan tindakan suap, money laundering, memberantas tindakan jahat, tidak terlibat dalam perdagangan senjata, yang digunakan untuk kegiatan terorisme, obat terlarang;

6. Memberikan produk dan jasa dengan kualitas terbaik;

7. Memberlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi;

8. Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam memasarkan dan mengiklankan produk;

9. Menghormati integrasi budaya pelanggan;

10. Hubungan dengan pekerja, memberikan pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi mereka meningkatkan kesehatan, terbuka dalam informasi, bersedia mendengar keluhan pekerja, menghindari praktik diskriminasi, menghormati gender, usia, suku, agama, menghindari kecelakaan dalam pekerjaan, mengembangkan pengetahuan dan keterampila.

Salah satu inti dalam etika bisnis adalah kejujuran. Kejujuran merupakan modal untuk hidup. Sikap dan perilaku yang tidak jujur menyebabkan bangsa Indonesia terpuruk dalam berbagai bidang. Puncak dari ketidakjujuran tersebut adalah banyaknya terjadi korupsi, dimana banyak sekali orang yang diajukan ke pengadilan korupsi Alma & Priansa, (2016). Korupsi inilah yang merusak seluruh tatanan kehidupan bangsa, dimana banyak keuangan negara yang bocor dan menguap sehingga rakyat menjadi semakin miskin. Syahputri

& Suryaningsih, (2022) menyatatakan bahwa etika bisnis islam dalam jual beli sembako di pasar Kedurus Kota Surabaya hanya menerapkan dan

28 | Konsep Dasar Etika Bisnis

menjalankan empat prinsip etika bisnis islam yaitu prinsip kesatuan, prinsip keseimbangan, prinsip kehendak bebas, dan prinsip tanggung jawab. Untuk penerapan prinsip kebenaran atau kejujuran belum diterapkan, dimana prinsip ini sangat kurang diperhatikan oleh pedagang sembako, karena selama berdagang tidak mengutarakan atau memberi informasi tentang kualitas barang dagangan sembako yang akan beli oleh pembeli.

F. ETIKA NORMATIF BISNIS DAN TATA KEHIDUPAN MANUSIA

Dalam dokumen Pengantar etika bisnis (Halaman 37-41)