BAB III METODE PENELITIAN
J. Etika Penelitian
40
memakai observasi terlibat( participant observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan langsung dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan membuat bukti atau data yang tidak sinkron yang selanjutnya akan menaruh pandangan yang tidak sinkron juga tentang kenyataan yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.
41
Informed Consent ini bertujuan supaya subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengerti dampaknya. apabila subjek bersedia, maka peneliti wajib menghormati hak responden atau subjek. apabila subjek tidak bersedia, maka wajib menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonymity ( Tanpa Nama)
Masalah etika pendidikan adalah kasus yang memberikan jaminan pada penggunaan subjek penelitian menggunakan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dalam lembar indera ukur dan hanya menuliskan kode dalam lembar pengumpulan data atau output penelitian yang disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua keterangan yang sudah dikumpulkan dan kasus-kasus lainnya dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan dilaporkan dalam output penelitian.
4. Jujur
Peneliti harus amanah dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, aplikasi metode, mekanisme penelitian, dan publikasi hasil. Peneliti harus amanah dalam kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Senantiasa menghargai rekan peneliti dan jangan menjamin pekerjaan yang bukan pekerjaan anda.
42
5. Objektivitas
Berusaha keras untuk meminimalkan kesalahan dalam analisis desain dan interpretasi data, estimasi, penelitian ahli atau mitra, pengambilan keputusan pribadi, dan sponsor penelitian.
6. Integritas
Tepati janji anda dan lakukan penelitian anda dengan jujur. Selalu berusaha menyelaraskan pikiran dan tindakan anda.
43 BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Lokasi Penelitian
Sejak Tahun 1975 telah terdapat kegiatan pelayanan rakyat yang bermula pada Pelabuhan Awerange dengan jumlah SDM hanya 4 (empat) Orang Pegawai kemudian pada tahun 1996 menjadi Kantor Pelabuhan Awerange. Selanjutnya diubah menjadi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Awerange berdasarkan peraturan menteri perhubungan nomor KM 62 Tahun 2010.
Sedangkan untuk Pelabuhan Garongkong sendiri telah dibangun sejak tahun 2008 dan dioperasionalkan pada tahun 2012 dengan status uji coba operasional dan saat ini telah diserahterimakan secara operasional sepenuhnya. Dengan adanya Permenhub No. PM 130 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja, maka Kantor UPP Kelas II Garongkong yang merupakan salah satu unit Pelaksana Teknis(UPT) Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, dimana untuk Pelabuhan Awerange telah menjadi salah satu Wilayah Kerja dari Kantor UPP Kelas II Garongkong.
Sejak berdirinya sampai saat ini, Kantor UPP Kelas II Garongkong bertugas menjalankan peran pemerintah untuk menjamin keselamatan pelayaran, kelancaran, arus lalu lintas kapal, barang, hewan dan penumpang serta kelestarian alam dan perlindungan maritim dalam menunjang perdagangan nasional dan internasional. Peran Pelabuhan Laut Garongkong selaku Pelabuhan Umum adalah melayani kunjungan kapal dan bongkar muat barang di wilayah Kabupaten Barru dan Kabupaten lainnya. Adapun fungsi Pelabuhan ini yaitu sebagai Pelabuhan
44
alternatif dan penyangga dari Pelabuhan Utama Makassar dan diproyeksikan sebagai Pelabuhan curah kering non pangan seperti semen, batu bara dan lain-lain, serta terminal curah cair( Permenhub PM 92 Tahun 2013). Selain itu, selama ini Pelabuhan Garongkong berperan menunjang komoditi bahan baku semen untuk kebutuhan pabrik semen setempat dan material industri lainnya yang akan dikirim dari berbagai Provinsi dan Negara melalui Pelabuhan Laut Garongkong untuk menunjang pembangunan serta peningkatan perekonomian di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Barru.
1. Profil Pelabuhan Laut Garongkong
Berdasarkan hasil data yang didapatkan peneliti, mengenai tujuan adanya Pelabuhan Laut Garongkong. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Visi Misi Direktorat Jendral Perhubungan Laut yaitu:
VISI :
Penyelenggara transportasi laut yang efektif,efisien dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara.
MISI :
1. Menjadikan Pelabuhan Garongkong sebagai sarana untuk pertumbuhan dan ekonomi;
2. Menyelenggarakan kegiatan angkutan perairan dalam rangka memperlancar arus orang dan barang melalui Pelabuhan Garongkong dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan berdaya guna;
45
3. Menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan yang handal dan berkemampuan tinggi, menjamin dan mempunyai daya saing global untuk mendukung pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan Nusantara;
4. Menyelenggarakan keselamatan dan keamanan perairan dan di Pelabuhan Garongkong;
5. Menyelenggarakan perlindungan lingkungan maritim di wilayah Perairan Garongkong;
6. Melaksanakan pengawasan peran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah melalui restrukturisasi dan reformasi peraturan.
1. Lokasi : Garongkong, Kel. Mangempang Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan
2. Nama UPT: Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Garongkong (Permenhub No. PM 77 tahun 2018)
3. Kepala Kantor selaku Penanggung Jawab:
-Nama : TARUDY MANALU,SH.,M.Si -Nip : 196601002 198903 1 002 - Pangkat/ Gol : Pembina (IV/a)
4. Status Pelabuhan: Yang belum diusahakan secara komersial( Permenhub PP 62 Tahun 2010)
5. Hirarki Pelabuhan : Pelabuhan Pengumpul (Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Kepmenhub No. KP 901 Tahun 2016)
6. Jenis Pelayanan : Kepelabuhanan, Kenavigasian, Perkapalan dan Kepelautan.
46
7. Titik Koordinat: 04º21’59.34’’LS-119º36’38.7”BT 8. Alamat: Jl. Mayjen. Andi Mattalatta
9. Kode Pos: 90711
10. Telepon/Fax : 0427 -2324411/0427-2324411 11. E-mail : [email protected]
2. Infrastruktur Pelabuhan 1. Dermaga
• Panjang
• Lebar
• Konstruksi
• Draft max.kapal
• Panjang
max.kapal(LOA)
• Drainase Max.kapal
• Kondisi 2. Drainase
• Panjang
• Lebar
• Konstruksi
• Kondisi
250 m 20 m Beton 15 m 216 m 40.000 GRT
Baik 264 m
8 m Beton
Baik 3. Causeway
• Panjang
• Lebar
• Konstruksi
• Kondisi
1.125 m 15 m Beton
Baik
4. Fasilitas Peralatan
47
• Peralatan Fungsional -Kapal Patroli
-Mobil Tangki Air Bersih b. Alat Berat
-Mobil Crane(Hidrolyc) - Forklift
-Excavator -Wheel Loader
1 Unit (Kelas-V) 1 Unit (IZUZU GIGA) 1 Unit (KATO SR700-L) 1 Unit (CATEPILLAR 70) 1 Unit (CATEPILLAR 3200) 1 Unit ( CATEPILLAR 914G) 5. Lapangan Penumpukan
a. Section-A
• Luas
• Kapasitas
• Kondisi b. Section-B
• Luas
• Kapasitas
• Kondisi
15.125 m2 -T/m2
Baik 16.492 m2
-T/m2 Baik 6. Gedung Kantor UPP
a. Luas
• Konstruksi
• Pos Jaga
• Kondisi
250 m2 Permanen 1 ( Satu) Unit
Baik 7. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
• Menara Suar Pelabuhan
• Rambu Star
1(Satu) Unit 2(Dua) Unit Tabel IV.1
Sumber: http://dephub.go.id/org/uppgarongkong/profil Diakses pada 27 Maret 2021
48
B. Letak Geografis
Kabupaten Barru terletak di Pantai Barat Sulawesi Selatan, berjarak sekitar 100 km arah utara Kota Makassar. Secara geografis terletak pada koordinat 4oº05’49” LS – 4o47’35″LS dan 119o35’00″BT – 119o49’16″BT. Di sebelah Utara Kabupaten Barru berbatasan Kota Parepare dan Kabupaten Sidrap, sebelah Timur berbatasan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone, sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Pangkep dan sebelah Barat berbatasan Selat Makassar.
Wilayah Kabupaten Barru seluas 1.174,72 km2, terbagi dalam 7 kecamatan yaitu : Kecamatan Tanete Riaja seluas 174,29 km2, Kecamatan Tanete Rilau seluas 79,17 km2, Kecamatan Barru seluas 199,32 km2, Kecamatan Soppeng Riaja seluas 78,90 km 2, Kecamatan Mallusetasi seluas 216,58 km2, Kecamatan Pujananting seluas 314,26 km2, dan Kecamatan Balusu seluas 112,20 km2. Selain 34 daratan, terdapat juga wilayah laut teritorial seluas 4 mil dari pantai sepanjang 78 km. (Studi dokumen barrukab.go.id/http://barrukab.go.id/, diakses 13 Maret 2021 )
49
Gambar IV.1 : Letak Geografi Pelabuhan Garongkong
C. Keadaan Wilayah
Kabupaten Barru seluas 1.174,72 km2, terbagi pada 7 kecamatan yaitu : Kecamatan Tanete Riaja seluas 174,29 km2, Kecamatan Tanete Rilau seluas 79,17 km2, Kecamatan Barru seluas 199,32 km2, Kecamatan Soppeng Riaja seluas 78,90 km2, Kecamatan Mallusetasi seluas 216,58 km2,, Kecamatan Pujananting seluas 314,26 km2, dan Kecamatan Balusu seluas 112,20 km2. Selain daratan, masih ada juga daerah laut teritorial seluas 4 mil menurut pantai sepanjang 78 km. (Sumber https://barrukab.go.id/gambaran-umum-kabupaten- barru/ diakes pada Jum’at/10/2021)
D. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Barru tahun 1995 sebanyak 149.912 jiwa dan semakin tinggi menjadi 152.101 jiwa tahun 2000, 158.821 jiwa tahun 2005 dan
50
menjadi 161.732 jiwa dalam tahun 2008. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dalam tahun 1995 terdiri menurut laki-laki sebesar 71.526 jiwa dan perempuan 78.386 jiwa, sedangkan dalam tahun 2000 terdiri menurut laki-laki sebesar 72.361 jiwa dan perempuan sebesar 79.740 jiwa. Pada tahun 2005 dan 2008 komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri menurut laki-laki sebesar 76.377 jiwa dan 78.266 jiwa sedangkan perempuan sebesar 82.444 jiwa dan 83.466 jiwa.
E. Mata Pencaharian dan Sistem Ekonomi 1. Pertanian
Mengingat sebagian besar daerah Kabupaten Barru berupa lahan pertanian maka waktu ini dan masa yang akan datang sektor ini akan sebagai salah satu sektor unggulan yang diunggulkan. Sektor pertanian adalah sektor sektor penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB. Sektor pertanian sangat berpengaruh pada hal penyediaan bahan pangan, keanekaragaman hidangan kuliner dan penyerapan energi kerja. Untuk itu pada Kabupaten Barru pada saat ini dalam rangka untuk menaikkan produksi pertanian sudah dilaksanakan Program Pembinaan Dan Produksi Pertanian, acara ini bertujuan untuk menaikkan jumlah dan mutu produksi komoditi pertanian aktivitas yang dilakukan dalam program ini meliputi: a) Pengembangan Budidaya dan Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Pertanian dan Perkebunan. b) Pengembangan Benih Komoditi Unggulan. c) Pembinaan Sumberdaya Pertanian dan Perkebunan. d) Pengembangan Instansi Kebun Benih. Adapun jenis tumbuhan petani yaitu: kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar, jagung dan padi.
51
2. Perkebunan
Beberapa komoditas perkebunan yang memiliki prospek akan memberi kontribusi pada Kabupaten Barru. Berikut beberapa jenis perkebunan yang terdapat pada wilayah Kecamatan Barru yaitu: Pisang, Mangga, Pepaya, Jambu biji, Nanas, Durian, Nangka, Rambutan, Sukun, Cabai rawit, Kacang panjang, Semangka, Kangkung ,dan Tomat.
3. Kelautan dan Perikanan
Wilayah pesisir Kabupaten Barru memiliki panjang garis pantai 78 kilometer (km). Kabupaten Barru sangat potensial pada bidang Perikanan /Perairan. Selain itu perikanan bahari, pesisir dan perikanan darat memiliki potensi pasar yang relatif baik. Hasil produksi perikanan bahari memiliki peluang pasar ekspor dan perikanan darat, meskipun terdapat peluang ekspor akan namun lebih secara umum dikuasai peluang pasar pada negeri. Meskipun sub sektor perikanan secara generik memiliki potensi yang besar menjadi andalan pendapatan wilayah juga masyarakat dan terbukti ketangguhannya dalam menghadapi krisis, tetapi banyak perkara yang akan dihadapi. Pemanfaatan sumberdaya perikanan dan produktivitas dalam biasanya masih rendah. Berikut ini merupakan budidaya perikanan laut: Kepiting, Ikan kerapu, Teripang, Ikan tuna, Rumput Laut, Kakap dll. Adapun hasil tambak yaitu, Udang Windu, Ikan Pating, Ikan Bandeng, Nila,Lele,dan Gurami.
52
4. Peternakan
Pengembangan sektor peternakan pada Kabupaten Barru mengacu pada tujuan pembangunan peternakan yakni menaikkan pendapatan peternak,membuka kesempatan kerja melalui peningkatan populasi dan produksi ternak guna memenuhi kebutuhan pada wilayah juga antar pulau dan juga buat peningkatan gizi masyarakat melalui penyediaan asal protein ternak plasma nutfah misalnya Sapi Bali, Kambing, Ayam, Itik, yang bisa dikembangkan kualitasnya sebagai produk unggulan. Potensi yang dikembangkan oleh investor merupakan pembibitan Sapi Bali ( Breeding) dan penggemukan Sapi Bali (Fattening). Hal ini sejalan menggunakan acara pemerintah Kabupaten Barru untuk menjadikan Barru menjadi sentra pemurnian dan pengembangan sapi bali. Hal ini didukung oleh adanya pabrik pakan ternak yang bisa memenuhi kebutuhan pakan. Berikut ini jenis peternakan yang terdapat pada daerah Kecamatan Barru: Sapi potong, Kambing, Ayam petelur, Ayam Potong dan Itik.
5. Pertambangan dan Energi
Kondisi geologi Kabupaten Barru yang kompleks dampak tektonik, mengakibatkan potensi pertambangan wilayah Barru sangat besar berdasarkan segi bahan galian batuan, mineral, dan logam. Bahan galian yang bernilai ekonomis beredar berdasarkan Utara sampai selatan wilayah Barru. Kromit ditemukan pada batuan ultrabasa pada timur Barru, terutama dalam bagian yang
53
berlapis berupa lensa, tanah pelapukannya mengandung apungan kromit. Khusus disebelah Selatan wilayah Barru pada kecamatan Pujananting dan Tanete Riaja.
Potensi bahan galian yang bernilai ekonomis banyak dijumpai antara lain: emas, galena, mangan dan batubara.
6. Industri, Perdagangan, dan Koperasi
Sektor industri menjadi sektor bisnis ekonomi potensial untuk dikembangkan, dimana sektor ini berpengaruh terhadap ekonomi dan bisa menggerakkan sektor pembangunan lainnya. Perkembangan sektor industri menjadi sektor bisnis menyerap energi kerja tentunya berdampak dalam akselerasi proses pembangunan daerah.
F. Sistem Kepercayaan
Mayoritas penduduk Barru beragama islam berdasarkan catatan Kementerian Agama Kabupaten Barru dan juga masih ada 362 Protestan, 62 Katolik, dan 4 penganut Budha di Barru jumlah tempat peribadatan yaitu total 268 masjid, 34 mushola, 39 langgar, dan 3 gereja.
G. Keadaan Pendidikan
Jumlah Data Satuan Pendidikan (Sekolah) Per Kabupaten/Kota: Kab.
Barru. Berdasarkan Seluruh Jenis Pendidikan
54
N o
KECAMAT AN
SD Sederajat SMP Sederajat
SMA Sederajat
SMK
TOT N S JM AL
L
N S JM
L
N S JM
L
N S JM
L
TOTAL 19
8 2 8
226 3 6
1 7
53 8 1
3
21 5 1 6 306
1. Kec.Tanete Riaja
32 5 37 8 3 11 1 3 4 0 0 0 52
2. Kec.Tanete Rilau
38 9 47 5 4 9 1 3 4 1 0 1 61
3. Kec. Barru 34 6 40 5 0 5 3 1 4 1 1 2 51
4. Kec.Soppen g Riaja
21 2 23 4 5 9 1 3 4 0 0 0 36
5. Kec.
Mallusetasi
26 2 28 5 1 6 2 0 2 1 0 1 37
6. Kec. Balusu 22 2 24 4 4 8 0 3 3 1 0 1 36
7. Kec.
Pujananting
25 2 27 5 0 5 0 0 0 1 0 1 33
Tabel IV.2
Sumber:http://referensi.data.kemdikbud.go.id/, Diakses 27 Maret H. Sistem Transportasi
Sistem transportasi yang sesuai juga memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu wilayah. Dengan sistem transportasi yang baik, kehidupan masyarakat akan lancar. Hubungan antar daerah semakin muda, sehingga roda perekonomian berjalan lancar. Jalan adalah infrastruktur yang menentukan sukses tidaknya industri lain. Infrastruktur semacam ini menentukan tingkat mobilitas barang dan jasa, yang menjadi
55
keunggulan sektor ekonomi, dan lebih meningkatkan kemampuan manufaktur, terutama pertanian. , industri pertambangan. Infrastruktur jaringan jalan eksisting Kabupaten Barru akan terus ditingkatkan untuk meningkatkan kondisi dan ketersediaan jalan, sehingga diyakini dapat mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dan wilayah. Infrastruktur jalan di daerah Baru dapat dibagi menjadi mobil dan jalan raya, mesin dan pelabuhan kapal.
56
BAB V
DAMPAK SOSIAL TERHADAP REKLAMASI DI PELABUHAN GARONGKONG
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara yang dilakukan oleh 10 orang informan dimana dalam wawancara ini menggunakan teknik triangulasi. Dan cara pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dengan beberapa pertimbangan oleh peneliti.
Pembangunan reklamasi memberikan keuntungan dan dapat membantu kota dalam menyediakan lahan untuk berbagai keperluan dan penataan daerah pantai. Reklamasi adalah campur tangan manusia pada bentuk keseimbangan ekosistem lingkungan alamiah pantai yang menciptakan perubahan ekosistem misalnya perubahan pola arus, erosi, dan sedimentasi pantai yang bisa mengakibatkan gangguan pada lingkungan. Kehadiran reklamasi juga berdampak dalam aspek sosial masyarakat, khususnya dalam aspek-aspek sosial yang nyata, misalnya mata pencaharian, kependudukan, pendapatan daerah. Mata pencaharian nelayan dan buruh misalnya, menggunakan adanya reklamasi bisa mempengaruhi hasil tangkapan nelayan dan berimbas dalam penurunan penghasilan mereka.
Dari hasil deskriptif serta data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak sosial reklamasi pelabuhan garongkong di kabupaten barru. Pada umumnya mereka mengatakan bahwa dampak positif dari reklamasi pelabuhan ini yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka peluang kerja bagi masyarakat dan merupakan suatu pembaharuan pada masyarakat desa garongkong yang masih tradisional dengan pembangunan. Reklamasi ini dilakukan dalam
57
rangka untuk meningkatkan pemanfaatan sumberdaya tanah oleh masyarakat dari segi ekologi dan sosial ekonomi.
Sebagai proses perubahan yang terencana, jelas bahwa kasus sosial yang ada bukan suatu hall yang direncanakan. Oleh karena itu, maka pengaruh menurut suatu pembangunan rakyat, mengingat bahwa suatu gejala sosial adalah kenyataan yang saling terkait, maka tidak mengherankan bila perubahan yang terjadi dalam salah satu dan beberapa aspek yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki bisa membuat suatu perubahan dalam aspek lainnya. Reklamasi pantai berdampak dalam pendapatan masyarakat yang tinggal dan mencari nafkah di area penimbunan laut dimana berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Dampak tersebut adalah pengaruh positif yang melibatkan masyarakat dengan jumlah yang banyak.Secara tidak langsung reklamasi berdampak bagi pendapatan masyarakat setelah terjadinya reklamasi khususnya terhadap pendapatan nelayan tidak menentu.
Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi oleh Alfa Srianti (2018) Reklamasi adalah suatu proses membuat daratan baru pada suatu daerah perairan/pesisir pantai atau daerah rawa. Hal ini umumnya dilatarbelakangi oleh semakin tingginya tingkat populasi manusia, khususnya di kawasan pesisir, yang menyebabkan lahan untuk pembangunan semakin sempit. Pertumbuhan penduduk dengan segala aktivitasnya tidak bisa dilepaskan dengan masalah kebutuhan lahan. Pembangunan yang ditujukan untuk mensejahterakan rakyat yang lapar lahan telah mengantar pada perluasan wilayah yang tak terbantahkan. Hal ini menyebabkan manusia memikirkan untuk mencari lahan baru, terutama daerah
58
strategis dimana terjadi aktivitas perekonomian yang padat seperti pelabuhan, bandar udara atau kawasan komersial lainnya, dimana lahan yang terbatas luasan dan kondisinya harus dijadikan dan diubah menjadi akses bagi akses transportasi bagi masyarakat yang tinggal di area penimbunan laut. Sementara itu dalam kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh yaitu kondisi pada bidan pendidikan, kesehatan, perumahan dan pendapatan rakyat pada Desa Garongkong mengalami peningkatan setelah reklamasi, pendapatan pula mengalami peningkatan. Masyarakat tidak hanya sekelompok kecil nelayan, tetapi juga berperan sebagai pekerja dan pedagang, serta pejabat pemerintah yang mempengaruhi pemulihan ekonomi dan bergerak ke arah yang positif.
Selain itu, pemulihan tersebut berdampak pada pendapatan nelayan, dan pendapatan nelayan juga menurun untuk memenuhi permintaan lahan baru karena keterbatasan lahan.
A. Dampak Positif
Dalam Jurnal Proses Perizinan dan Dampak Lingkungan Terhadap Reklamasi Pantai dalam Olivianty Rellua (2013) Reklamasi pantai memberikan keuntungan dalam mengembangkan wilayah, praktek ini juga memberikan pilihan penyediaan lahan dalam wilayah/kota, pengembangan wisata ke pantai, berkembangnya pusat kegiatan bisnis, pengaturan sistem transportasi yang terpadu, dapat membuka peluang kerja baru dan tenaga kerja baru. Oleh karena adanya berbagai dampak negatif, tidak mengherankan jika di beberapa daerah reklamasi pantai telah memicu protes masyarakat setempat. Dampak yang bersifat multidimensi ini, menyebabkan reklamasi pantai selayaknya menjadi pokok yang
59
dikaji secara lebih mendalam. Tetapi selain itu reklamasi pantai juga memberikan dampak positif
Secara umum, dampak positif dari tindakan reklamasi sejalan dengan tujuan reklamasi, seperti melanjutkan transportasi air, reklamasi juga memberikan banyak keuntungan bagi pengembangan kawasan.
1. Meningkatkan Perekonomian
Reklamasi yang dilakukan di Pelabuhan Garongkong tentu dilakukan untuk meningkatkan kemajuan suatu daerah dan masyarakat agar daerah tersebut berkembang secara pesat. Perubahan yang terjadi akibat kebijakan reklamasi menyebabkan dampak yang dirasakan masyarakat yang tinggal di dekat pelabuhan bukan hanya dari kalangan para nelayan saja, tetapi sebagian besar dari mereka juga berprofesi sebagai petani dan wiraswasta. Kegiatan reklamasi juga meningkatkan perkembangan ekonomi bagi masyarakat di Desa Garongkong.
Seperti yang diungkapkan oleh Staff Pelabuhan Garongkong SY 39 Tahun, mengatakan bahwa:
“Dampak yang terjadi setelah adanya reklamasi yaitu membangun infrastruktur agar bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat ,memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya reklamasi berarti akan tercipta lahan baru yang akan tercipta kegiatan ekonomi dan lahan bisnis, selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan perkapita, dan pembangunan pelabuhan ini sangat diharapkan agar berpengaruh dalam kehidupan masyarakat desa Garongkong karena dengan adanya pelabuhan ini masyarakat dapat merubah pola pikir dalam hal berbisnis dalam pembangunan jadi masyarakat tidak hanya bekerja sebagai petani saja atau dikebun”( Hasil wawancara, 06 Februari 2021).
60
Senada dengan yang di ungkapkan oleh Staff Pelabuhan Garongkong MR umur 41 tahun,mengatakan bahwa:
“Kalau dampak positif dari reklamasi pelabuhan garongkong bagi masyarakat yang saya lihat sekarang yaitu mereka yang bermukim di sekitar area pelabuhan itu membuka usaha kecil-kecilan seperti warung makan kedai kopi dan souvenir juga, jadi perekonomian masyarakat di sekitar pelabuhan garongkong ini ada yang sumber penghasilannya dari laut ada juga di darat”( Hasil Wawancara 07 Februari 2021)
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan informan diatas membuktikan bahwa reklamasi di Pelabuhan Garongkong memberikan dampak bagi masyarakat yang sebelumnya masyarakat yang tidak punya usaha bisa membuka usaha kecil- kecilan untuk menambah perekonomian mereka dan perkembangan ekonomi masyarakat mempengaruhi jenis perkembangan penduduk, kondisi sumber daya alam dan sumber tenaga kerja yang tersedia. Kita dapat mengatakan bahwa perkembangan semacam ini dapat membawa masyarakat ke dalam proses bertahap di mana perkembangan semacam ini dapat menciptakan infrastruktur, karena dengan munculnya lahan baru, kegiatan ekonomi secara alami akan menguntungkan agar tujuan reklamasi di pelabuhan Garongkong ini perekonomian masyarakat yang berfungsi dengan baik.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Kelompok Perikanan BS umur 53, mengatakan bahwa:
“Kalau masalah peningkatan ekonomi yah alhamdulillah ada peningkatan karena sebelum adanya reklamasi pelabuhan ini, saya sudah lama menjadi nelayan sekitar 30 tahun dan bergabung dalam kelompok perikanan selama 5 tahun setidaknya dari hasil usaha itu dapat menambah penghasilan saya”( Hasil wawancara 10 Februari 2021)
61
Senada yang diungkapkan oleh anggota kelompok perikanan AM umur 34, mengatakan bahwa:
“ Kalau masalah meningkatnya perekonomian masyarakat mungkin tidak selamanya selalu meningkat pasti ada yang menurun penghasilannya, karena disamping pekerjaan kami sebagai nelayan ada juga yang bekerja sebagai pegawai swasta dan ada juga yang bekerja sampingan sebagai buruh di pelabuhan”( Hasil wawancara 10 Februari 2021)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas bahwa meningkatnya perekonomian masyarakat tidak selamanya serta merta selalu meningkat karena disamping pekerjaan mereka sebagai nelayan ada yang bekerja sebagai PNS dan kerja sampingannya sebagai buruh di pelabuhan Garongkong sehingga sangat membantu dan menunjang perekonomian masyarakat setempat dengan baik.
Seperti yang diungkapkan oleh Penjual di warung RH umur 29 tahun , mengatakan bahwa:
“Wasselena engka mua peningkatanna mabbalu-balu apa maega tomma wita leppang mangelli apa’wettunna biasae deppa balu-balu ta ettunna deppi pelabuhan e’ jadi engkammua wasselenna”
Artinya:
“Iya ada lumayan ada peningkatan semenjak saya buka warung disini karena ada banyak yang singgah untuk membeli,karena sebelum adanya pelabuhan ini saya belum buka warung disini jadi ada peningkatan lah untuk perekonomian kami”( Hasil wawancara 12 Februari 2021)
Senada yang diungkapkan oleh Penjual di warung YN umur 27 tahun,mengatakan bahwa:
“Engka mua cedde wassele ulolongeng sipungenna mabbalu-balu appanna maega mua tau yaro elo lokka pelabuhan leppang kuhede