BAB V DAMPAK SOSIAL TERHADAP REKLAMASI DI PELABUHAN
B. Dampak Negatif
2. Faktor perubahan lingkungan
Solusi terhadap dampak reklamasi
Penelitian relevan atau penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini pada dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang akan kita teliti perlu ada penelitian yang sudah ada yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
Penelitian terdahulu tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Skripsi yang berjudul “Dampak Reklamasi Pantai Utara Jakarta terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat( Tinjauan Sosiologis Masyarakat di Sekitar Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit,Jakarta Utara).Penelitian ini dilakukan oleh Ibnu Mustaqim Mahasiswa strata satu (1) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis perubahan sosial ekonomi yang terkait dengan desa nelayan Muara Angke dan pembangunan pelabuhan Muara Angke.
Adapun beberapa terkait dengan persamaan dan perbedaan dengan penelitian relevan dan penelitian yang akan diteliti.
a. Yang menjadi persamaan antara penelitian relevan dengan penelitian sekarang, yakni sama-sama membahas mengenai dampak adanya reklamasi terhadap perubahan sosial masyarakat.
b. Perbedaannya, pada penelitian relevan peneliti membahas dampak yang dialami masyarakat nelayan, sedangkan pada penelitian yang sekarang membahas dampak sosial di kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
26
2. Skripsi yang berjudul “Kawasan Pelabuhan Garongkong di Kabupaten Barru”.
Penelitian ini dilakukan oleh M.Aswar Fitrah Mahasiswa program Sarjana Arsitektur Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan menyusun landasan acuan perancangan suatu kawasan pelabuhan yang dapat menampung barang dan container (peti kemas) untuk mendapatkan faktor-faktor perencanaan, baik faktor penentu maupun persyaratan sebagai acuan perancangan fisik konseptual perencanaan.
Adapun beberapa terkait dengan persamaan dan perbedaan dengan penelitian relevan dan penelitian yang akan diteliti.
a. Yang menjadi persamaan antara penelitian relevan dan penelitian sekarang, yakni sama membahas bagaimana fungsi pelabuhan dalam kepentingan sosial dan ekonomi.
b. Perbedaannya, pada penelitian relevan peneliti membahas tentang pembangunan kawasan pelabuhan garongkong, sedangkan penelitian yang sekarang membahas tentang dampak reklamasi bagi kehidupan masyarakat di pelabuhan garongkong.
3. Skripsi yang berjudul “Hubungan Reklamasi Pantai Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Lasusua( Studi Kasus: Kelurahan Lasusua dan Desa Ponggiha). Penelitian ini dilakukan oleh Asmayanti Sudirman Mahasiswa program Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap dampak kegiatan
27
reklamasi pantai Kecamatan Lasusua dan Desa Ponggiha dan menganalisis pengaruh reklamasi terhadap sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Lasusua dan Desa Ponggiha.
Adapun beberapa terkait dengan persamaan dan perbedaan dengan penelitian relevan dan penelitian yang akan diteliti.
a. Yang menjadi persamaan antara penelitian relevan dan penelitian sekarang, yakni membahas pengaruh dampak reklamasi bagi kehidupan masyarakat.
b. Perbedaannya, pada penelitian relevan peneliti membahas tentang bagaimana persepsi dan menyikapi gejala yang ada disekitarnya, sedangkang penelitian sekarang bagaimana upaya memberikan solusi untuk menanggulangi dampak sosial terhadap reklamasi.
28
28
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian, penentuan subyek penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti memulai memasuki lapangan dan
30
selama penelitian berlangsung (Sugiyono,2018:300) dalam Nurhikma HS (2015).
Informan merupakan orang yang benar- benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti.
Sedangkan dalam menentukan informan, menggunakan teknik purposive sampling didasarkan atas karakteristik-karakteristik tertentu yang dilihat memiliki keterkaitan erat menggunakan populasi yang diketahui sebelumnya. Dengan istilah lain, unit sampel yang dihubungi di sesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan menurut tujuan penelitian.
Dalam teknik ini, awalnya dilakukan perolehan keterangan melalui informasi Bapak HN ( Ketua RT) , dengan tujuan buat meminta gambaran tentang syarat sosial masyarakat kurang lebih dan penjelasan tentang adanya reklamasi Pelabuhan Garongkong, setelah mengungkapkan maksud & tujuan penelitian.
Kemudian adapun prosedur yang dilewati pada pemilihan responden yaitu menyesuaikan ciri responden menggunakan kriteria-kriteria yang dibutuhkan pada penelitian, misalnya kategori mata pencaharian, apakah jenis mata pencaharian nelayan, pedagang, dan pegawai.
Dalam penelitian ini terdapat 3 informan diantaranya:
1. Informan kunci (key informan), yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan yang diteliti, antara lain Staf Pelabuhan Garongkong dan Ketua Kelompok Perikanan
31
2. Informan utama, yaitu orang-orang yang terlibat langsung dalam permasalahan yang akan diteliti, antara lain Sekretaris lurah, Anggota kelompok perikanan, dan Pedagang
3. Informan tambahan yaitu mereka yang bisa menaruh fakta walaupun tidak eksklusif terlibat pada hubungan sosial yang diteliti, antara lain Ketua RT, Nelayan dan Pedagang.
No Informan Kriteria Informan
1. Informan kunci( key informan) 1. Para pegawai
a.Nama : AI Umur : 52
Pekerjaan: Staf Pelabuhan Garongkong
b.Nama : MK Umur : 47
Pekerjaan: Staf Pelabuhan Garongkong
c.Nama : SY Umur : 43 Pekerjaan: Ketua Kelompok Perikanan
Informan tersebut merupakan orang yang berpengaruh dan mengetahui perkembangan Pelabuhan Garongkong yang dibutuhkan sebagai data tambahan oleh peneliti. Informan ini juga mengetahui aktivitas sosial masyarakat di sekitar Pelabuhan Garongkong baik sebelum dan sesudah adanya reklamasi Pelabuhan Garongkong.
2. Informan utama 1. Tokoh masyarakat
a.Nama : RF Umur : 55
Pekerjaan:Sekretaris Lurah b.Nama : JN
Umur : 60
Pekerjaan : Anggota Kelompok Perikanan c.Nama : MH
Umur : 42
Informan untuk meminta gambaran tentang kondisi sosial warga kurang lebih dan penerangan mengenai adanya reklamasi Pelabuhan Garongkong, dan pemilihan informan pula menyesuaikan ciri menggunakan kriteria-kriteria yang dibutuhkan pada penelitian misalnya mata pencaharian masyarakat desa Garongkong.
Selain itu informan-informan tersebut tersebut sudah lama melakukan aktivitas sosial di sekitar Pelabuhan Garongkong dan
32
Pekerjaan: Pedagang
informan tersebut memberikan data- data yang berbeda terkait dengan aktivitas sosial dan perubahan aktivitas sosial masyarakat di sekitar Pelabuhan Garongkong.
3. Informan tambahan a. Nama : HN
Umur : 54
Pekerjaan : Ketua RT b. Nama : ZA
Umur : 50
Pekerjaan : Nelayan c. Nama : HR
Umur : 45
Pekerjaan : Pedagang
Informan ini mempunyai peran besar dalam mendorong kegiatan ekonomi wilayah dan pembentukan struktur sosial masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Sekalipun masyarakat nelayan memiliki peran sosial yang penting, kelompok masyarakat yang lain juga mendukung aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Informan ini juga mengalami dampak yang besar dengan adanya reklamasi Pelabuhan Garongkong karena hasil pendapatannya mungkin tidak sebanding lagi dengan pendapatnya saat ini.
Tabel III.2
33
penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai informan data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang cermat dan valid serta memudahkan peneliti maka perlu menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, (daftar pertanyaan), pedoman observasi, pensil/pulpen dan catatan peneliti yang berfungsi sebagai alat pengumpul serta alat pemotret(kamera).
F. Jenis dan Sumber Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data sebagaimana yang dijelaskan Burhan Bungin (2013:129) dalam Lomin Unfani (2020).
a. Sumber Data Primer
Data primer merupakan pengambilan data menggunakan instrumen pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan penggunaan dokumen. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung menggunakan teknik wawancara informan langsung. Sumber primer merupakan data yang langsung memberikan data pada pengumpul data (Sugiyono,2015:187). Adapun penelitian sumber data utama merupakan masyarakat sekitar Pelabuhan Garongkong, yang meliputi : para
34
pegawai pelabuhan, tokoh masyarakat, dan nelayan. Yang terlibat menggunakan judul penelitian tersebut.
b. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan data yang digunakan buat mendukung data primer yaitu melalui studi kepustakaan, dokumentasi, buku, dan majalah, Koran, arsip tertulis yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak pribadi memberikan data pada pengumpul data, contohnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2015:187).
Sumber data sekunder ini akan mempermudah peneliti buat mengumpulkan data- data dan menganalisis output menurut penelitian ini yang nantinya bisa memperkuat temuan dan membuat penelitian yang memiliki taraf validitas yang tinggi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini mengumpulkan data dari informan, dengan observasi dan wawancara mendalam (indepth interview) langsung yang direkam dengan dengan recorder (MP4), kamera. Selain itu catatan lapangan juga digunakan untuk menuliskan kembali apa yang disampaikan informan yang berkaitan dengan pengamatan dan wawancara. Diperlukan alat bantu, sebagaimana menurut Sugiyono (2012:81-82) dalam Dewi Putri Ayu (2016).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Observasi, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian di Pelabuhan Garongkong. Adapun tempat observasi yang
35
dilakukan peneliti adalah di Pelabuhan Garongkong Kabupaten Barru, disini peneliti turun langsung dilapangan untuk mengamati apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, apa-apa saja permasalahan sosial yang terjadi. Melalui realitas yang dilihat dan konteks penelitian bisa dipahami secara mendalam.
2. Wawancara, adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab secara langsung antara peneliti dan narasumber. Maka penulis melakukan tanya jawab menggunakan informan tentang Pelabuhan Garongkong yaitu: Pertama menggunakan informan antara lain orang yang bekerja di pelabuhan tadi yakni pegawai, lalu yg ke 2 merupakan penulis memakai informasi menurut orang yang memberikan berita tambahan atau pelengkap menurut berita yang diberikan informan utama contohnya masyarakat setempat dan para pedagang. Pada saat melakukan proses wawancara dengan narasumber peneliti harus merekam semua hasil wawancaranya, agar hasilnya saat peneliti menyajikan data lebih detail.
3. Dokumentasi yang dimaksud di sini adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumentasi adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Maka peneliti menyertakan hasil dokumentasi baik itu dokumentasi tempat meneliti dan dokumentasi saat melakukan wawancara di lapangan.
Penelitian ini adalah deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif.
Menurut Sugiyono (2014:338) dalam Abdul Rahmat (2018), data yang diperoleh di lapangan kemudian diolah secara deskriptif kualitatif dengan melalui tiga tahap reduksi data,yaitu sebagai berikut :
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi Data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan- catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo, dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan. Contohnya yaitu membuat suatu catatan, misalnya catatan wawancara. Catatan tersebut dikumpulkan sampai jenuh, kemudian dipilih catatan yang dianggap paling relevan dan menyisihkan data yang tidak terpakai, kemudian dimunculkan dalam bentuk display. Tujuan utama menurut penelitian kualitatif merupakan temuan. Oleh karena itu, apabila peneliti melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang terlihat aneh, asing, tidak dikenal dan belum mempunyai pola, justru ini yang wajib dijadikan perhatian peneliti untuk melakukan reduksi data.
37
2. Display Data
Display data merupakan pendeskripsian sekumpulan berita tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif tersaji pada bentuk teks naratif. Penyajian juga bisa berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan. Kemudian penyajian data bisa dilakukan pada bentuk uraian singkat, bagan, interaksi antar kategori &
selanjutnya, yang paling tak jarang dipakai untuk menyajikan data pada penelitian kualitatif menggunakan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya dari apa yang sudah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Merupakan kegiatan akhir menurut analisis data. Penarikan kesimpulan berupa interpretasi, yaitu menemukan makna data yang sudah disajikan. Antara display data dan penarikan kesimpulan pada kegiatan analisis data yang ada.
Dalam pengertian ini analisis kualitatif adalah upaya berlanjut, berulang, dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/pembuktian sebagai gambaran keberhasilan secara beruntung menjadi rangkaian aktivitas analisis yang terkait. Dengan demikian, kesimpulan pada penelitian ini mungkin bisa menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan sejak awal, namun mungkin juga tidak lantaran masalah dan rumusan kasus dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada pada lapangan.
38
I. Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data adalah teknik yang digunakan untuk meyakinkan publik, masyarakat, audiens mengenai data yang didapatkan dapat dipercaya atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga peneliti dapat berhati-hati dalam memasukkan data hasil penelitian, data yang yang dimasukkan adalah data yang sudah melalui berbagai tahapan keabsahan data. Adapun untuk menentukan keabsahan data dapat digunakan teknik Triangulasi menurut Bachtiar (2010:3-17) dalam Armawanti abdullah (2017), dalam Teknik Triangulasi yaitu suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang benar. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
Metode Kualitatif yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu, terdiri atas tiga yaitu:
1. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, angket dan partisipatif.
Untuk memperoleh kebenaran informasi, peneliti menggunakan wawancara dan observasi atau pengamatan buat mengecek kebenarannya. Selain itu, peneliti juga memakai informan yang tidak sinkron untuk mengecek kebenaran keterangan tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan diperlukan yang mendekati
39
kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan apabila data atau berita yang diperoleh berdasarkan subjek atau informan penelitian diragukan kebenarannya.
2. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang jelas melalui observasi, peneliti perlu mengadakan mengadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya . Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber pada saat di waktu yang senggang dan tidak mengganggu pekerjaan informan tersebut, dan melakukannya pada waktu yang berbeda sehingga dalam proses pengumpulan data lebih terarah dan sistematis.
3. Triangulasi Sumber Data
Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji keabsahan data yang dilakukan menggunakan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi menggunakan sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan atau kabar yang diperoleh melalui saat dan alat yg tidak sinkron pada penelitian kualitatif. Dalam triangulasi ini, peneliti mampu
40
memakai observasi terlibat( participant observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan langsung dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan membuat bukti atau data yang tidak sinkron yang selanjutnya akan menaruh pandangan yang tidak sinkron juga tentang kenyataan yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.
41
Informed Consent ini bertujuan supaya subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengerti dampaknya. apabila subjek bersedia, maka peneliti wajib menghormati hak responden atau subjek. apabila subjek tidak bersedia, maka wajib menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonymity ( Tanpa Nama)
Masalah etika pendidikan adalah kasus yang memberikan jaminan pada penggunaan subjek penelitian menggunakan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dalam lembar indera ukur dan hanya menuliskan kode dalam lembar pengumpulan data atau output penelitian yang disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Semua keterangan yang sudah dikumpulkan dan kasus-kasus lainnya dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan dilaporkan dalam output penelitian.
4. Jujur
Peneliti harus amanah dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, aplikasi metode, mekanisme penelitian, dan publikasi hasil. Peneliti harus amanah dalam kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Senantiasa menghargai rekan peneliti dan jangan menjamin pekerjaan yang bukan pekerjaan anda.
42
5. Objektivitas
Berusaha keras untuk meminimalkan kesalahan dalam analisis desain dan interpretasi data, estimasi, penelitian ahli atau mitra, pengambilan keputusan pribadi, dan sponsor penelitian.
6. Integritas
Tepati janji anda dan lakukan penelitian anda dengan jujur. Selalu berusaha menyelaraskan pikiran dan tindakan anda.
Sejak Tahun 1975 telah terdapat kegiatan pelayanan rakyat yang bermula pada Pelabuhan Awerange dengan jumlah SDM hanya 4 (empat) Orang Pegawai kemudian pada tahun 1996 menjadi Kantor Pelabuhan Awerange. Selanjutnya diubah menjadi Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Awerange berdasarkan peraturan menteri perhubungan nomor KM 62 Tahun 2010.
Sedangkan untuk Pelabuhan Garongkong sendiri telah dibangun sejak tahun 2008 dan dioperasionalkan pada tahun 2012 dengan status uji coba operasional dan saat ini telah diserahterimakan secara operasional sepenuhnya. Dengan adanya Permenhub No. PM 130 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja, maka Kantor UPP Kelas II Garongkong yang merupakan salah satu unit Pelaksana Teknis(UPT) Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, dimana untuk Pelabuhan Awerange telah menjadi salah satu Wilayah Kerja dari Kantor UPP Kelas II Garongkong.
Sejak berdirinya sampai saat ini, Kantor UPP Kelas II Garongkong bertugas menjalankan peran pemerintah untuk menjamin keselamatan pelayaran, kelancaran, arus lalu lintas kapal, barang, hewan dan penumpang serta kelestarian alam dan perlindungan maritim dalam menunjang perdagangan nasional dan internasional. Peran Pelabuhan Laut Garongkong selaku Pelabuhan Umum adalah melayani kunjungan kapal dan bongkar muat barang di wilayah Kabupaten Barru dan Kabupaten lainnya. Adapun fungsi Pelabuhan ini yaitu sebagai Pelabuhan
44
alternatif dan penyangga dari Pelabuhan Utama Makassar dan diproyeksikan sebagai Pelabuhan curah kering non pangan seperti semen, batu bara dan lain-lain, serta terminal curah cair( Permenhub PM 92 Tahun 2013). Selain itu, selama ini Pelabuhan Garongkong berperan menunjang komoditi bahan baku semen untuk kebutuhan pabrik semen setempat dan material industri lainnya yang akan dikirim dari berbagai Provinsi dan Negara melalui Pelabuhan Laut Garongkong untuk menunjang pembangunan serta peningkatan perekonomian di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Barru.
1. Profil Pelabuhan Laut Garongkong
Berdasarkan hasil data yang didapatkan peneliti, mengenai tujuan adanya Pelabuhan Laut Garongkong. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Visi Misi Direktorat Jendral Perhubungan Laut yaitu:
VISI :
Penyelenggara transportasi laut yang efektif,efisien dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara.
MISI :
1. Menjadikan Pelabuhan Garongkong sebagai sarana untuk pertumbuhan dan ekonomi;
2. Menyelenggarakan kegiatan angkutan perairan dalam rangka memperlancar arus orang dan barang melalui Pelabuhan Garongkong dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan berdaya guna;
45
3. Menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan yang handal dan berkemampuan tinggi, menjamin dan mempunyai daya saing global untuk mendukung pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan Nusantara;
4. Menyelenggarakan keselamatan dan keamanan perairan dan di Pelabuhan Garongkong;
5. Menyelenggarakan perlindungan lingkungan maritim di wilayah Perairan Garongkong;
6. Melaksanakan pengawasan peran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah melalui restrukturisasi dan reformasi peraturan.
1. Lokasi : Garongkong, Kel. Mangempang Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan
2. Nama UPT: Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Garongkong (Permenhub No. PM 77 tahun 2018)
3. Kepala Kantor selaku Penanggung Jawab:
-Nama : TARUDY MANALU,SH.,M.Si -Nip : 196601002 198903 1 002 - Pangkat/ Gol : Pembina (IV/a)
4. Status Pelabuhan: Yang belum diusahakan secara komersial( Permenhub PP 62 Tahun 2010)
5. Hirarki Pelabuhan : Pelabuhan Pengumpul (Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Kepmenhub No. KP 901 Tahun 2016)
6. Jenis Pelayanan : Kepelabuhanan, Kenavigasian, Perkapalan dan Kepelautan.
46
7. Titik Koordinat: 04º21’59.34’’LS-119º36’38.7”BT 8. Alamat: Jl. Mayjen. Andi Mattalatta
9. Kode Pos: 90711
10. Telepon/Fax : 0427 -2324411/0427-2324411 11. E-mail : [email protected]
2. Infrastruktur Pelabuhan 1. Dermaga
• Panjang
• Lebar
• Konstruksi
• Draft max.kapal
• Panjang
max.kapal(LOA)
• Drainase Max.kapal
• Kondisi 2. Drainase
• Panjang
• Lebar
• Konstruksi
• Kondisi
250 m 20 m Beton 15 m 216 m 40.000 GRT
Baik 264 m
8 m Beton
Baik 3. Causeway
• Panjang
• Lebar
• Konstruksi
• Kondisi
1.125 m 15 m Beton
Baik
4. Fasilitas Peralatan
47
• Peralatan Fungsional -Kapal Patroli
-Mobil Tangki Air Bersih b. Alat Berat
-Mobil Crane(Hidrolyc) - Forklift
-Excavator -Wheel Loader
1 Unit (Kelas-V) 1 Unit (IZUZU GIGA) 1 Unit (KATO SR700-L) 1 Unit (CATEPILLAR 70) 1 Unit (CATEPILLAR 3200) 1 Unit ( CATEPILLAR 914G) 5. Lapangan Penumpukan
a. Section-A
• Luas
• Kapasitas
• Kondisi b. Section-B
• Luas
• Kapasitas
• Kondisi
15.125 m2 -T/m2
Baik 16.492 m2
-T/m2 Baik 6. Gedung Kantor UPP
a. Luas
• Konstruksi
• Pos Jaga
• Kondisi
250 m2 Permanen 1 ( Satu) Unit
Baik 7. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
• Menara Suar Pelabuhan
• Rambu Star
1(Satu) Unit 2(Dua) Unit Tabel IV.1
Sumber: http://dephub.go.id/org/uppgarongkong/profil Diakses pada 27 Maret 2021