• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

3. Pengecoran rigid pavement

2.3.1 Excavator

Gambar 2. 37 Excavator Sumber : google.com

Exkavator atau biasa disebut backhoe merupakan salah satu dari sekian alat berat yang digunakan untuk pekerjaan galian. Alat ini menggunakan sistem hidrolis untuk menggerakan bucket dan boom, serta arm.

Menggunakan crawler sebagai roda karena rata rata penggunaan exkavator pada medan yang sulit. Alat ini memiliki as (swing ring) yang memungkinkan untuk memutar tanpa harus menggerakan roda terlebih dahulu sehingga sangat memudahkan dalam proses penggalian.

Jenis excavatr yang digunakan pada proyek pembangunan causeway dan trestle pada Dermga C PT. Petrokimia Gresik adalah excavator PC20.

• Spesifikasi alat berat :

1. Jenis attachment : backhoe

2. Tipe alat : PC200

3. Kapasitas bucket : 0,93 m3 4. Digging depth max : 6620 mm 5. Digging reach max : 9875 mm 6. Arm crowd force :11000 kgf 7. Bucket crowd force : 15200 kgf 8. Swing radius : 2750 mm 9. Max reach ground level : 9700 mm

• Perhitungan cycle time terdiri dai 3 bagian, yaitu : 1. Waktu mengeruk

Waktu menggali adalah waktu yang diperlukan untuk mengeruk sisa sisa pembersihan. Asumsi waktu mengeruk adalah 12 detik.

2. Waktu putar

Waktu putar adalah waktu yang dibutuhkan excavator untuk memutar dari arah gali menuju arah pembuangan dengan sudut tertentu. Durasi waktu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

3. Waktu buang

Waktu buang adalah aktu yag diperlukan untuk menbuang sisa sisa pembersihan dari bucket ke bak pembuangan dump truck. Waktu buang menurut referensi buku rohmanhadi(1985) adalah 8 detik

- Kapasitas Produksi :

Q= 𝑽 𝒙 𝑭𝒃 𝒙 𝑭𝒂 𝒙 𝟔𝟎 𝑻𝒔₁ 𝒙 𝑭𝒚 𝒎𝟑

V = Kapasitas bucket (m3) Fb = Faktor Bucket

Fa

Fv

=

=

Faktor efesiensi alat (ambil kondisi kerja paling baik, 0.83)

Faktor konversi (kedalaman < 40%) Ts = Waktu siklus (menit)

T₁ = Lama menggali, memuat, lain-lain (standar), (maksimum 0.32); menit T₂ = Lain – lain (standar), maksimum 0,1ρ

; menit

2.2.4 Bulldozer

Gambar 2. 38 Bulldozer Sumber : google.com

Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang bulldozer juga disebut traktor yang diberikan suatu alat

tambahan yang berupa pisau pendorong. Berdasarkan bladenya dozer dapat dibagi menjadi :

1. Universal blade (U-Blade)

Universal Blade pada umumnya digunakan untuk keperluan reklamasi tanah (land reclamation) dan pekerjaan penyediaan bahan (stock pile work). Hal ini dimungkinkan karna bentuk blade aga melengkung sehingga bulldozer dapat mendorong muatan lebih banyak, cocok untuk mendorong tanah non kohesif.

2. Stright Blade (S-Blade)

Blade ini paling cocok untuk digunakan di segala macam medan (heavy duty blade)banyak di gunakan untuk mendorong material cohesive, penggalian struktur dan penimbunan dengan memiringkan blade, ujung blade dapat berfungsi untuk menggali tanah keras atau boulder dan lain-lain.

3. Angling Blade (A-Blade)

Angle blade biasanya digunakan untuk membuang muatan kesamping, pembukan jalan perintis, menggali saluran. Sangat efektif untuk pekerjaan side hill cut atau back filling.

4. Cushion Blade (C-Blade)

Blade ini dilengkapi dengan rubber cushion atau bantalan karet untuk meredam tumbukan. Biasanya blade ini digunakan untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya.

Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari bulldozer yang melakukan pekerjaan secara terus menerus digunakan sebagai berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998).

• Spesifikasi alat berat :

1. Tipe : Bulldozer Caterpillar D 31P 2. Lebar blade : 3,66 m

3. Tinggi blade : 1,27 m 4. Faktor blade : 0,85 5. Jarak kerja dozing : 50 m 6. Kecepatan maju : 2,00 km/jam 7. Kecepatan mundur: 3,00 km/jaM 8. Efisiensi kerja : 0,83

- Kapasitas Produksi :

Q= 𝒒 𝒙 𝑭𝒃 𝒙 𝑭𝒎 𝒙 𝑭𝒂 𝒙 𝟔𝟎 𝑻𝒔

Keterangan:

Q Fb Fa Fm Q

=

=

=

=

=

=

Kapasistas (m2/jam) Faktor pisau blade (diambil angka 1)

Faktor efisiensi alat Faktor kemiringan pisau Kapasitas pisau

Ts = Waktu siklus (menit)

2.2.5 Dumptruck

Gambar 2. 39 Dumptruck Sumber : google.com

Alat pengangkut atau lebih sering disebut dump truck mempunyai fungsi untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek konstruksi.

Pemilihan jenis pengangkutan bergantung pada kondisi lapangan, volume material, waktu dan biaya.kapasitas bak penampung truck terdiri dari struck capacity (kapasitas peres) dan heaped capacity (kapasitas menunjang). Struck campacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak penampung. Jenis material yang lepas dengan daya letak rendah seperti pasir dan krikil umumnya tidak bisa menggunung, jadi pengangkutannya dalam kapasitas peres. Heaped capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian lebih dari ketinggian bak. Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar butir yang cukup besar maka kapasitas pengangkutan tanah liat dapat mencapai kapasitas.

Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari dump truck yang melakukan pekerjaan secara terus

menerus digunakan sebagai berikut (sumber Joetata Hadihardaja, (1998).

• Spesifikasi alat berat :

1. Nama alat : dump truck ( kecil ) 2. Tipe : karoseri

3. Panjang : 4,8 meter 4. Lebar : 2.3 meter 5. Tinggi : 1,5 meter

6. Kecepatan kosong : 60 km/jam 7. Kecepatan muat : 40 km/jam 8. Kapasitas bak : 3,5 ton - Kapasitas Produksi :

Q= 𝑽 𝒙 𝟔𝟎 𝒙 𝑭𝒂 𝑫 𝒙 𝑻𝒔𝟐

Keterangan:

Q = Produktivitas (m3/jam) V = Kapasitas Bak (m3) Fa

D Ts2

=

=

=

Faktor Efisiensi Alat Berat volume tanah lepas Waktu Siklus

2.2.6 Vibratory Roller

Gambar 2. 40 Vibrator Roller Sumber : google.com

Versi lain dari tundem roller adalah vibration roller (penggilas akhir). Vibratioan roller mempunyai efisiensi pemadatan yang sangat baik. Alat ini memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Efek yang diakibatkan oleh vibrator roller adalah gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya. Sehingga akibat getaran ini tanah menjadi padat dengan susunan yang lebih kompak. Didalam menghitung produktivitas perjam (Q) dalam volume tanah dipadatkan rumus berikut dapat dipakai :

Q = (𝒗 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎)𝒙 𝒃 𝒙 𝒕 𝒙 𝑭𝒂 𝒏

Keterangan:

Q b

=

=

Kapasitas Produksi (m3/jam) Lebar efektif pemadatan (m)

2.2.7 Mobile Crane

Gambar 2. 41 Mobile Crane Sumber : google.com

Mobile crane merupakan salah satu jenis alat berat alternatif pengganti tower crane apabila dalam sebuah proyek memerlukan alat berat yang mencakup ketinggian dengan mobilitas yang tinggi, dan bisa juga digunakan pada pembangunan seperti jembatan, jalan, bendungan dan pekerjaan pembangunan lainnya. Mobile crane mempunyai boom yang disangga oleh struktur utamanya (super structure plat form), boom ini dapat berupa suatu kerangka (lattice) dari baja (frame work) dengan kendali kabel sebagai alat pengangkatnya pada mobile crane tipe crawler, atau dapat pula berupa boom yang tersusun dengan kendali hidrolis pada mobile crane tipe hydraulic.

Mobile crane yang digunkan pada proyek pembangunan causeway dan trestle pada Dermaga C PT. Petrokimia Gresik ini antara lain : crane 45T, crane 50T, crane 100T.

t Fa n

=

=

=

Tebal timbunan (m) Faktor Efisiensi Alat Jumlah Lintasan

- Kapasitas Produksi :

Q = 𝒗 𝒙 𝑭𝒂 𝒙 𝟔𝟎 𝑻𝒔

Q = Kapasitas produksi (ton/jam) v = Kapasitas angkut crane Fa = Faktor Efisiensi alat Ts = Waktu siklus (menit)

2.2.8 Fliying Hammer

Gambar 2. 42 Flying Hammer Sumber : google.com

Flying Hammer merupakan alat berat untuk keperluan pekerjaan pemancangan. Kelebihan alat ini adalah lebih ekonomis mobile dan jangkauanya bisa lebih jauh dari alat pancang yang lain. Alat ini yang akan dikaitkan dan diangkat dengan mobile crane. Untuk cara

kerjanya sama dengan alat pancang hammer lainnya yaitu dengan memukulkan tiang pancang agar tertanam kedalam tanah.

2.2.9 Vibro Hammer

Gambar 2. 43 Vibro Hammer Sumber : google.com

Vibro Hammer merupakan alat berat untuk keperluan pekerjaan pemancangan. Kelebihan alat ini adalah lebih ekonomis mobile dan jangkauanya bisa lebih jauh dari alat pancang yang lain dan juga alat ini tidak menimbulkan suara yang bising. Alat ini yang akan dikaitkan dan diangkat dengan mobile crane. Untuk cara kerjanya berbeda dengan alat pancang hammer lainnya yaitu dengan menggetarkan tiang pancang agar tertanam kedalam tanah.

2.2.10 Truck Trailer

Gambar 2. 44 Truck Trailer Sumber : google.com

Truk trailer digunakan untuk mengangkut material- material dan bahan-bahan bangunan dari tempat penyimpanan menuju ke tempat pengerjaan. Metrial dan bahan yang bisa diangkut dengan truk trailer antara lain, tiang pancang, pilecap prescast, balok precast dan lain- lain.

- Kapasitas produksi :

Q= 𝒗 𝒙 𝑭𝒂 𝒙 𝟔𝟎 𝒙 𝑳 𝑻𝒔

Keterangan

V = Kapasitas bak sekali muat

Fa = Faktor Efisiensi alat L

Ts

=

=

Jarak tempuh (km) Waktu Siklus (menit)

2.2.11 Concrete Mixer Truck

Gambar 2. 45 Concrete Mixer Trcuk Sumber : google.com

Concrete mixer truck atau yang biasa disebut truk molen. Pada dasarnya kegunaan dari truk molen ini hampir sama dengan truk lain pada umumnya. Yang membedakan adalah attachmaent yang berupa mixer beton yang berfungsi sebagai penjaga kualitas dari beton ready mix yang diangkut dari batching plant terdekat menuju lokasi pengecoran.

- Kapasitas Produksi : Q=𝑽 𝒙 𝑭𝒂 𝒙 𝟔𝟎

𝑻𝒔 ; 𝒎𝟑

V = Kapasitas drum; (5 m3)

Fa = Faktor efisiensi alat; diambil 0,83 (kondisi kerja baik)

V1 = Kecepatan rata-rata isi, (15 – 25);

km/jam

V2 = Kecepatan rata – rata kosong; (25 – 35); km/jam

T1 = Lama waktu mengisi = (V/Q)x60 ; menit

T2 = Lama waktu mengangkut = (L/v1) x 60

; menit

T3 = Lama waktu kembali = (L/v2) x 60;

menit

T4 = Lama waktu menumpahkan dll, (2 menit)

2.2.12 Concrete Pump Truck

Gambar 2. 46 Concrete Pump Truck Sumber : google.com

Concrete Pump Truck adalah suatu alat yang berupa pipa atau selang yang dapat dipasang kombinasi vertikal dan horizontal atau miring untuk memompa dan menyalurkan beton. Concrete pump dilengkapi dengan pipa delivery, sehingga sangat flexible untuk menempatkan beton segar dilokasi yang tidak dapat

dijangkau oleh alat lain. Produksi aktual tergantung dari beberapa hal, antara lain : tipe pompa yang dipakai, ukuran pipa pengecoran, dan efisiensi operasi.

- Produktivitas Concrete Pump Truck Q = 𝑽 𝒙 𝑭𝒂 𝒙 𝟔𝟎

𝑻𝒔

Q = Kapasitas produksi (m3/jam) V = Kapasitas drum (5 m3) Fa = Faktor efisiensi alat Ts = Waktu siklus

2.2.13 Kapal Ponton

Gambar 2. 47 Kapal Ponton Sumber : google.com

Kapal ponton merupakan sarana atau alat angkutan laut yang umumnya banyak digunakan untuk mengangkut barang, baik barang padat (kayu log, mesin – mesin), curah

(batubara), ataupun cair (minyak mentah/crude oil). Selain untuk alat angkutan laut, tongkang yang telah direkonstruksi atau dimodifikasi banyak digunakan sebagai kapal akomodasi, hotel terapung, dan keperluan lainnya di lokasi proyek di perairan dan laut. Dalam pembangunan proyek ini Kapal ponton digunakan sebagai pengangkut crane yang digunakan untuk pekerjaan pemancangan di laut.