• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

Dalam dokumen INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO (Halaman 80-87)

64 Allah, maka Allah akan memasukkan ke neraka. Itu karena, saya

dan kawan-kawan saya pernah tidak shalat zuhur dan membolos sekolah”11

Dari ungkapan siswa tersebut tampak bahwa ada nasihat-nasihat yang diberikan oleh guru kepada siswa berhasil. Terlihat dari sikap siswa yang setiap kali bertemu dengan guru-guru di sekolah selalu mencium tangan, itu berarti siswa menghormati dan bersikap sopan dan santun walaupun masih membandel mengenai pelaksanaan shalat berjamaah dan mengabaikan peraturan sekolah yang melarang siswanya membolos.

Berdasarkan wawancara yang Peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa kepala sekolah dan seluruh guru-guru sudah mengimplementasikan pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan dengan menerapkan keteladanan, pembiasaan nasehat-menasehati, tarqhib, dan tarhib. Meskipun masih ada sebagian siswa dan siswi yang membandel mengenai pelaksanaan shalat berjamaah dan mengabaikan peraturan sekolah.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pendidikan

65

“Benar ada banyak faktor yang mempengaruhi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan. Bagaimanapun kami di sekolah, mengupayakan agar siswa-siswi dapat memiliki karakter yang baik semua itu tergantung dari pembawaan siswa itu sendiri. Ada yang memiliki kebisaan-kebiasaan yang baik ada pula yang kurang baik, akan tetapi ada juga yang tadinya memiliki kebiasaan yang kurang baik misalnya terbiasa berkata sembarangan, setelah bergaul dengan teman-teman yang baik dan guru-guru yang selalu mengingatkan. Siswa tersebut memiliki kemauan untuk berubah.”12 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwasanya implementasi pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan dipengaruhi oleh adat atau kebiasaan dan adanya kemauan dari siswa itu sendiri untuk memiliki karakter yang baik.

Selanjutnya dijelaskan juga oleh guru Al-Islam, bahwa:

“Siswa-siswi kami di sekolah memiliki kemauan yang tinggi untuk memiliki karakter yang baik dan memiliki niat untuk mengalami perubahan, hal ini terlihat dari keantusiasan siswa-siswi untuk belajar tahfidz dan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah”13

Siswa-siswi SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan memiliki kemauan dan niatan untuk berubah dari yang tadinya tidak bisa agar menjadi bisa. Hal tersebut akan berdampak positif bagi karakter mereka.

Hal itu terlihat dari adanya keantusiasan siswa dan siswi untuk mengikuti berbagai macam kegiatan.

Diungkapkan juga oleh siswi, bahwa:

“Saat ada kawan-kawan yang mengajak saya untuk jajan di kantin saat jam shalat dzuhur saya tidak mau. Karna lebih baik, melaksanakan shalat tepat waktu. Walaupun masih banyak kawan

12Hasil wawancara dengan Bapak Indawan, SE selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan pada tanggal 18 0ktober 2017 Pukul : 09.30.

13Hasil Wawancara dengan Ibu Yulia Noviani, S,Pd.I selaku Guru Al-Islam pada tanggal 19 Oktober 2017, Pukul : 14.20.

66 saya yang saat shalat zhuhur malah tetap di kelas dan tidak

melaksanakan shalat.”14

Berdasarkan penjelasan di atas, siswi tersebut memiliki kemauan untuk shalat tepat waktu. Hal itu menunjukan bahwa siswi tersebut memiliki karakter religius, walaupun ada sebagian teman-temanya yang tidak memiliki kemauan untuk shalat tepat waktu.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat diketahui bahwa faktor intern yang mempengaruhi implementasi pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan adalah kebiasaan, kemauan dan suara hati dari siswa itu sendiri terlihat dari siswi yan tetap teguh pendirian untuk melaksanakan shalat tepat waktu walaupun di ajak temanya ke kantin.

Dalam implementasi pendidikan karakter, selain faktor intern di atas ada faktor ekstern yang mempengaruhi. Faktor ekstern yang mempengaruhi implementasi pendidikan karakter, yaitu pendidikan dan lingkungan.

Kepala Sekolah, mengungkapkan bahwa:

“Kami selalu mengajak siswa-siswi untuk melaksanakan shalat secara berjamaah baik shalat dhuha maupun shalat zhuhur di sekolah. Memperbanyak membaca Al-Qur’an, seminggu sekali anak-anak akan belajar untuk menghafal Al-Qur’an (tahfidz), mengusahakan agar setiap siswa yang bersekolah di sini harus mengikuti salah satu kegiatan ekskul yang ada di sekolah. Sebagai guru Al-Islam khususnya, dalam proses pembelajaran saya mengupayakan agar guru tersebut membuat siswa-siswi senyaman mungkin belajar. Contohnya dengan membawa anak-anak tidak

14Hasil Wawancara dengan Risci Afif, Siswi Kelas IX B pada Tanggal 19 Oktober 2017 Pukul 12.30.

67 hanya belajar di dalam ruangan, tetapi juga di luar ruangan. Hal itu

juga harus di sesuaikan dengan materi yang ada”15

Dalam proses implementasi pendidikan karakter di sekolah, jelas terlihat bahwasanya kepala sekolah telah berupaya semaksimal mungkin agar seluruh siswa dan guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan berperan untuk membentuk karakter siswa. Dengan menghidupkan ekskul atau kegiatan-kegiatan di sekolah, sehingga siswa siswi dapat mengikuti ekskul adalah salah satu upaya pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan yang dijalankan dengan baik.

Siswa menjelaskan:

“Di sekolah saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tapak suci setiap hari Sabtu. Ada banyak teman-teman saya yang juga mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hisbul wathan. Di sekolah hanya ada dua ekstrakrikuler, tapak suci dan hisbul wathan”16

Dari penjelasan siswa tersebut, tampak bahwa siswa-siswi SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah setiap hari sabtu. Tetapi Sebaiknya pihak sekolah mulai menambahkan kegiatan ekstrakurikuler, seperti KIR (Karya Ilmiah Remaja), BTQ (Baca Tuis Al-Qur’an), Kesenian, Olahraga, seperti basket dan futsal untuk dapat mengembangkan karakter siswa lebih baik lagi. Bapak Indawan, SE menjelaskan:

“Sebelumnya SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan mengunakan kurikulum ktsp 2006. Kegiatan sekolah juga berjalan biasa saja.

Kegiatan ekskul kurang berjalan, jam pulang sekolah hanya sampai

15Hasil wawancara dengan Bapak Indawan, SE selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan pada tanggal 18 0ktober 2017, Pukul : 09.30.

16Hasil wawancara dengan Andri Siswa Kelas VIII, pada Tangal 19 Oktober 2017, Pukul : 12.50.

68 pukul 13.00 sehingga waktu bagi guru untuk membentuk karakter

siswa dirasa sangat kurang, itu sebabnya kami dan pihak DIDAKSMEN sekarang sudah mengupayakan program full day shcool di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan, dan berjalan dengan lancar. Siswa-siswi sudah mengalami perubahan yan sangat baik”

Dengan mengupayakan perubahan kurikulum dan program pelaksanaan pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan. Dari yang sebelumnya kegiatan ekskul tidak berjalan, kemudian dihidupkan kembali.

Adalah bentuk dari upaya pihak sekolah untuk membuat sekolah jauh lebih maju dan hal ini sangat mempengaruhi perubahan karakter siswa.

Saat ditanya mengenai perkembangan kualitas guru-guru untuk menunjang pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan, Bapak Indawan SE menjelaskan:

“Guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan sudah cukup baik dalam menjalankan tugas mereka sebagai pendidik. Saya banyak memberikan masukan-masukan kepada guru-guru untuk dapat menjadi contoh kepada siswa, memberikan tugas tambahan kepada guru-guru untuk belajar tahfidz dan mengaji kembali. Saya memiliki keinginan untuk melakukan pembinaan atau pelatihan untuk guru-guru, namun selama saya menjadi kepala sekolah saya belum dapat melaksanakanya”17

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, jelas bahwa guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan menjalankan tugasnya dengan baik.

Namun, pihak sekolah belum melaksanakan upaya pembinaan atau pelatihan kepada guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan.

Diungkapkan juga oleh guru Al-Islam bahwa:

“Kepala sekolah memang memberikan kami banyak masukan- masukan dan tugas tambahan untuk belajar mengaji dan tahfidz,

17Hasil wawancara dengan Bapak Indawan, SE selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan pada tanggal 18 0ktober 2017, Pukul : 09.30.

69 karena penanaman pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1

Pekalongan belum lama dijalankan oleh pihak sekolah, kepala sekolah belum melakukan evaluasi kepada guru-guru sudah sejauh mana peningkatanya. Soal mengaji, dari segi tartil guru-guru sudah baik , namun untuk tahfidz masih banyak guru-guru yang belum banyak hafalanQur’anya”18

Berdasarkan penjelasan guru Al-Islam tersebut, benar bahwa kepala sekolah banyak memberikan masukan-masukan dan tugas tambahan kepada guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan untuk belajar mengaji dan tahfidz. Namun, masih banyak guru-guru yang belum banyak hafalan Qur’anya, sebaiknya guru-guru terus berusaha untuk

menghafal Qur’an minimal Juz ke 30.

Pihak sekolah juga sebaiknya melakukakan evauasi kepada guru- guru sejauh mana peningkatan guru-guru dalam hal mengaji dan tahfidz, dapat dilakukan setiap semester dan segera melakukan pembinaan khusus untuk guru-guru agar menunjang kualitas sumber daya guru-guru dalam proses impementasi pendidikan karakter kepada siswa.

Guru Al-Islam menjelaskan: “Pada dasarnya siswa-siswi kami, memiliki niat yang baik untuk berprilaku positif, namun karena ada sebagian dari mereka yang berbuat hal-hal negatif atau tidak baik maka akan mempengaruhi dari sebagian yang lain”19.

Tampak dari pemaparan guru Al-Islam bahwasanya siswa di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan memiliki niat atau prilaku yang positif

18Hasil Wawancara dengan Ibu Yulia Noviani, S,Pd.I selaku Guru Al-Islam pada Tanggal 19 Oktober 201, Pukul : 14.20.

19Hasil Wawancara dengan Ibu Yulia Noviani, S,Pd.I selaku Guru Al-Islam pada tanggal 19 Oktober 2017, Pukul : 14.20.

70 tetapi dipengaruhi oleh hubungan pergaulan siswa-siswi yang selanjutnya

berdampak pada karakter sebagian dari siwa-siswi.

Salah satu siswa juga mengungkapkan bahwa:

”Kadang-kadang saat guru mengajak saya untuk shalat berjamaah atau shalat dhuha saya tidak melaksanakanya. Itu karena, kawan- kawan saya juga tidak ikut melaksanakanya. Guru sudah banyak menegur saya, namun saya terkadang tidak mendengarkan.”20 Dari penjelasan siswa tersebut, diketahui bahwasanya dalam lingkungan sekolah guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan sudah melakukan tugasnya untuk membentuk karakter siswa dengan mengajak shalat berjamaah dan shalat dhuha, namun masih ada sebagian siswa yang tidak melaksananakanya.

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh siswi, bahwa:

”Teman-teman saya selalu mengingatkan saya shalat secara berjamaah seperti anjuran guru-guru, saya dan teman-teman saya juga selalu belajar mengaji bersama di jam istirahat setelah shalat zhuhur. Jika teman kami, ada yang ingin mengaji bersama dengan kami, kami akan sangat senang karena bisa belajar bersama”21

Dapat diketahui dari pemaparan siswa tersebut bahwasanya pergaulan antara siswa yang satu dengan yang lain sangat mempengaruhi karakter mereka, hal tersebut terlihat dari adanya siswa yang saling mengingatkan dan mengajak temanya untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti mengaji bersama.

“Untuk mencegah siswa-siswi salah bergaul, saya selalu mengupayakan untuk menasihati mereka agar berhati-hati dalam memilih teman. Apabila teman terindikasi mengajak berbuat hal-

20Hasil Wawancara dengan Indra, kelas IX A pada tanggal 19 Oktober 2017, Pukul 12.45.

21Hasil Wawancara dengan Risci Afif, Siswi Kelas IX B pada Tanggal 19 Oktober 2017, Pukul : 12.30.

71 hal negatif lebih baik dijauhkan dan memilih berteman dengan

teman yang sekiranya selalu melakukan kegiatan-kegiatan positif.

Di sekolah saya juga melakukan pengawasan terhadap siswa.

Mengajak mereka ngobrol di saat jam istirahat. Setiap satu semester saya akan membuat lembar observasi yang akan di isi oleh siswa. Sebuah pertanyaan-pertanyaan, seperti sudahkah melaksanakan shalat dhuha hari ini atau sudahkan mencium kedua tangan orang tua saat hendak pergi atau masuk kerumah dan lembar tersebut harus ditanda tangani oleh orang tua, sehingga meminimalisir siswa berbohong”22

Seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga harus dapat menjadi kawan bagi siswa dan siswi di sekolah. Hal ini telah dilakukan oleh Ibu Yulia Noviana, S.Pd.I, melakukan pengawasan terhadap siswa dan siswi melalui lembar observasi, salah satu cara untuk melakukan pencegahan. Apabila hal tersebut dilakukan, maka akan berdampak baik bagi siswa baik di dalam lingkungan sekolah ataupun di lingkungan masyarakat.

D. Analisis Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

Dalam dokumen INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO (Halaman 80-87)