• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO "

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Latar Belakang Masalah

Namun demikian, ternyata dalam praktiknya peneliti menemukan perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa SMA Muhammadiyah Pekalongan. Untuk itu peneliti akan membahas penelitian yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur”.

Pertanyaan Penelitian

Merujuk pada arahan Presiden Joko Widodo, kami akan memastikan penguatan pendidikan karakter siswa menjadi acuan dalam menentukan sistem belajar mengajar di sekolah.” Berdasarkan permasalahan dan dinamika yang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan, peneliti tertarik untuk meneliti siswa dan bagaimana guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan mengimplementasikan pendidikan karakter.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Mely Puspita, mahasiswa IAIN Metro dengan judul “Strategi Pendidikan Karakter pada Penelitian Mely Puspita menekankan pada strategi pendidikan karakter dalam pembentukan kesehatan mental, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih menekankan pada implementasi pendidikan karakter.

Pendidikan Karakter

Tujuan Pendidikan Karakter

Maka, jika setiap orang mencontohi perangai Rasulullah SAW, maka amanlah kehidupannya di dunia dan akhirat. Untuk itu tujuan pendidikan akhlak adalah agar manusia berakhlak mulia seperti Rasulullah SAW.

Perspektif Islam tentang Pendidikan Karakter

Dengan akhlak yang baik, setiap orang akan mampu menjalani kehidupan yang mengacu pada akhlak yang baik. Semua yang memiliki ketujuh karakter tersebut akan memiliki sifat-sifat positif yang akan mengantarkan seseorang pada kehidupan sosial yang baik.

Karakter Siswa

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Sikap dan tindakan yang selalu berusaha untuk mengetahui lebih dalam dan luas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.

Implementasi Pendidikan Karakter

Dalam lingkungan keluarga misalnya, orang tua yang dititipi anak harus menjadi teladan yang baik bagi anak. Dengan janji dan ancaman tersebut maka metode targhib dan tarhib dalam pendidikan dapat membentuk karakter yang baik bagi peserta didik, karena metode ini bertujuan agar manusia menaati perintah Allah SWT.

Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

Sifat Penelitian

Jadi data dapat diartikan sebagai semua fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk mengumpulkan informasi. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh 4 Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :.

Data Primer

Data Sekunder

Teknik Pengumpulan Data

Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara orang yang diwawancarai/narasumber dan pewawancara/peneliti untuk mendapatkan pandangan tentang pandangan seseorang (makna subjektif) mengenai hal atau kegiatan tertentu. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data/informasi dimana pewawancara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh yang diwawancarai.9. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, ketika peneliti atau pengumpul data yakin akan informasi apa yang akan diperoleh.

Wawancara jenis ini termasuk dalam kategori wawancara mendalam, dan lebih bebas dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Berdasarkan jenis wawancara di atas, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur untuk mendapatkan data yang valid dan fokus pada subjek yang akan diteliti. Subyek yang akan diwawancarai dalam penelitian ini adalah semua guru dan siswa terkait.

Metode Pengamatan (Observasi)

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Dalam observasi ini, peneliti dalam mengumpulkan data dengan jujur ​​mengatakan kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disusun secara sistematis tentang apa yang akan diamati.

Metode observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi jujur ​​atau observasi terselubung, yaitu peneliti yang mengumpulkan data dengan jujur ​​menceritakan kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Berdasarkan jenis metode observasi di atas, objek observasi atau observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yang peneliti lakukan di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan.

Metode Dokumentasi

Sumber informasi dokumenter pada dasarnya adalah semua jenis sumber informasi yang berkaitan dengan dokumen, baik yang resmi maupun yang tidak resmi.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk mengecek keabsahan data peneliti adalah triangulasi. “Triangulasi diartikan sebagai suatu teknik untuk pengecekan data. Triangulasi teknis adalah cara pengecekan data dari sumber yang sama dan teknik yang berbeda.14 Misalnya data diperoleh melalui wawancara kemudian diperiksa melalui observasi, dokumentasi atau angket. Jika dalam pengujian kredibilitas teknik menghasilkan data yang berbeda, peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan atau orang lain, atau mungkin semuanya benar karena sudut pandang mereka berbeda.

Teknik Analisis Data

Langkah awal dalam penelitian ini dimulai dengan merencanakan dan merancang hal-hal yang akan digunakan dalam melakukan penelitian, sedangkan perencanaan dilakukan dengan menyusun kerangka wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada semua pihak terkait yang akan diwawancarai. Tahap kedua adalah persiapan, dimana perlu mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan untuk melakukan penelitian, agar diperoleh data yang objektif dalam penelitian. Dalam tahap persiapan ini diperlukan kedewasaan dalam hal hal-hal yang dibutuhkan, tentunya sesuatu yang direncanakan perlu diuji kedewasaan, yang perlu dipersiapkan adalah alat pengumpul data yang meliputi alat wawancara seperti kerangka pertanyaan dan jenis pertanyaan.

Apabila jawaban dari hasil wawancara dianggap kurang memuaskan, maka peneliti melanjutkan pertanyaan sampai diperoleh data yang dianggap benar. Selain itu, hasil wawancara tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui observasi untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Analisis menurut Patton adalah proses menyusun urutan data, mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori, dan satuan deskriptif dasar.21 Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif karena merupakan jenis data yang diperoleh.

Deskripsi Singkat SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan terletak di Jalan Raya Pekalongan Lampung Timur yang berada di bawah naungan Yayasan Muhammadiyah yang menyelenggarakan program MIM, SMP dan SMA. Di sebelah utara SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan berbatasan dengan desa Tulungagung, di selatan dengan desa Sidodadi, di barat dengan desa Siraman dan di timur dengan desa Adirejo.

Tabel 02. Keadaan Sarana SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan
Tabel 02. Keadaan Sarana SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

Untuk memberikan contoh kepada siswa, guru terlebih dahulu harus melakukan hal-hal yang positif. Guru SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan juga menerapkan kebiasaan kepada siswa seperti membiasakan siswa mengerjakan pekerjaan rumah. Terapkan dulu, jadikan siswa juga berperilaku disiplin, berpakaian muslim dan buat siswa memakai pakaian sekolah yang sopan terlebih dahulu, demikian para guru menjadi teladan bagi siswa SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan.

Sebagai guru Al-Islam, Ibu Yulia Noviani, S.Pd.I juga mengungkapkan bahwa seluruh guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan telah memberikan nasehat agar siswa memiliki akhlak yang baik. Tentunya hal ini akan berdampak negatif di hadapan orang tua siswa dan lingkungan jika guru tidak benar-benar menerapkan pendidikan karakter di sekolah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa kepala sekolah dan seluruh guru telah mengimplementasikan pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan dengan menerapkan keteladanan, kebiasaan menasehati, tarqhib dan tarhib.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

Dalam proses implementasi pendidikan karakter di sekolah terlihat bahwa kepala sekolah telah berupaya semaksimal mungkin agar seluruh siswa dan guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan berperan dalam pembentukan karakter siswa. Guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan cukup baik dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Berdasarkan hasil wawancara tersebut terlihat bahwa para guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Namun pihak sekolah belum melakukan upaya pembinaan atau pelatihan bagi guru-guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan. Berdasarkan pemaparan guru Al-Islam tersebut, memang kepala sekolah banyak memberikan masukan dan tugas tambahan kepada para guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan untuk belajar Al-Qur'an dan tahfidz. Terlihat dari pemaparan guru Al-Islam bahwa siswa SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan memiliki niat atau perilaku yang positif.

Analisis Pendidikan Karakter di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan Dari seluruh data yang telah Peneliti kumpulkan dari lapangan

Baik kepala sekolah maupun guru telah memberikan teladan kepada siswa, mengajarkan siswa untuk jujur, mengajarkan siswa untuk disiplin, memakai pakaian yang sopan, sehingga guru harus bisa melakukannya terlebih dahulu sebelum mengajarkannya kepada siswa. Guru sudah membiasakan siswa membaca 15 menit sebelum memulai pembelajaran, melengkapi proses kegiatan pembelajaran di perpustakaan, agar siswa gemar membaca, sehingga menjadi cerdas, karena sumber ilmu ada di setiap buku. Tidak hanya memberi contoh dan membiasakan, tetapi para guru juga berupaya memberikan nasihat.

Di lingkungan sekolah, para guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan telah melakukan tugasnya untuk membentuk karakter siswa dengan mengajak mereka untuk sholat berjamaah dan sholat Dhuha, namun masih ada beberapa siswa yang tidak melakukannya. Sekolah juga menerapkan pendidikan karakter melalui pembiasaan, karena guru memungkinkan siswa membaca selama 15 menit sebelum mulai belajar, melakukan proses kegiatan pembelajaran. Sekolah juga menerapkan pendidikan karakter melalui tarqhib dan tarhib, para guru sering bercerita tentang orang yang mengikuti perintah Allah akan masuk surga, tetapi orang yang tidak menjalankan perintah Allah akan masuk neraka.

Saran

Hal ini dipengaruhi oleh adat atau kebiasaan, kemauan dan hati nurani siswa itu sendiri, namun setelah sekolah berusaha untuk memperbaiki baik pendidikan maupun lingkungan sekolah untuk membentuk karakter siswa, seperti memasukkan jam pulang sekolah, mencari perubahan dalam kurikulum, mendorong anak untuk belajar tahfidz, sholat berjamaah bersama siswa di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan terlihat banyak perubahan ke arah yang lebih baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang masih mengabaikan tata tertib sekolah. Kepala sekolah dapat menasihati guru melalui pelatihan yang dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali. Guru juga menilai seberapa besar peningkatan guru dalam hal tajwid atau tahfidz.

Sebagai seorang guru di SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan, hendaknya seluruh guru meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur'annya sehingga dapat mengembangkan tahfidz siswa lebih baik lagi. Sebaiknya pihak sekolah mulai menambah kegiatan ekstrakurikuler seperti KIR (Karya Ilmiah Remaja), BTQ (Baca Tuis Al-Qur'an), Kesenian, Olahraga, seperti basket dan futsal untuk lebih mengembangkan karakter siswa.

Gambar

Tabel 02. Keadaan Sarana SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan
Tabel 05. Keadaan Siswa SMP Muhammadiyah 1 Pekalongan

Referensi

Dokumen terkait

Peran lingkungan sekolah terhadap keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah Nitikan Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, guru kelas III, serta guru