• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehingga Ibu Rumah Ikut Program Keluarga Berencana Di Kelurahan Tamanroya

راﺮﺿ ﻻو رﺮﺿ ﻻو

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehingga Ibu Rumah Ikut Program Keluarga Berencana Di Kelurahan Tamanroya

2008 dalam bukunya Change Your Mindset Change Your Life, mengatakan bahwa pada dasarnya ada dua jenis pola pikir manusia, yaitu pola pikir tetap dan pola pikir berkembang. Pola pikir yang berkembang ini membuat program keluarga berencana mempengaruhi pola pikir Ibu, seperti mereka akan melakukan konseling dan pemeriksaan baik pada saat kehamilan mau pun Nifas, bertanya perihal kesehatan terkhusus masalah reproduksi sehingga keluarga menjadi harmonis dan terhindar dari penyakit kelamin. Ingin menjadi keluarga yang harmonis, sejahtera dan mandiri sesuai dengan visi dan misi BKKBN. Jadi Filosofi tentang banyak anak banyak rejeki berubah menjadi keluarga berKB keluarga sehat, jumlah anak dapat disesuaikan dengan jarak mau pun umur, sehingga masa depan anak lebih terjamin.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehingga Ibu Rumah Ikut Program

Dengan demikian sangat menarik untuk mempelajari hal tersebut yang bertujuan untuk mengetahui apa penyebab timbulnya kemauan Ibu rumah tangga menjadi peserta KB.

Faktor yang menyebabkan Ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya ikut KB dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Pendapat Responden mengenai alasan ikut KB dalam kehidupan berkeluarga

No. Pendapat F %

1 2 3

4

Mengatur kelahiran Menunda kehamilan Meningkatkan ketahanan dan kesejateraan keluarga Menghindarkan kelahiran yang tak diinginkan

3 1 5

3

25 8,33 41,66

24

Jumlah 12 100

Sumber data : Hasil penelitian/analisa data tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan Ibu umah tangga yang mengikuti program KB memiliki alasan berbeda-beda dan tabel di atas menunjukan bahwa responden yang mempunyai alasan KB mengatur kelahiran sebanyak 3 responden (25%) mempunyai alasan menunda kehamilan sebanyak 1 responden (8,33%) meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga sebanyak 5 responden (41,66%) dan 3 (25%) responden mempunyai alasan KB untuk meghindari dari kelahiran yang tak dinginkan

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa responden yang ikut KB adalah kebanyakan dari mereka yang ingin memperoleh ketahanan dan kesejateraan dalam keluarga artinya ini berhubungan dengan ekonomi keluaga mereka. Mereka tidak mau mengikuti Filosofi bahwa banyak anak banyak rejeki, itu merupakan filosofi yang berlaku pada waktu KB belum berkembang. Selain dari Faktor di atas didapatkan pula faktor lain yang merupakan alasan Ibu rumah tangga ikut KB yaitu Faktor pengalaman orang lain, kesehatan dan dorongan keluarga (suami). Ibu rumah tangga yang telah nyaman dengan berKB maka akan terus melanjutkan bahkan terkadang sampai terjadi Monopause (berhentinya masa subur bagi perempuan).

Sehubungan dengan faktor tersebut Nyonya Hj. Rahmani mengatakan bahwa: “saya suadah lama menjadi peserta KB dan Jenis alat kontrasepsi yang saya pakai adalah spiral, saya berKB karena ingin menghindari kelahiran mengingat usia saya yang tidak muda “.(Wawancara,28 September 2014)

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Nyonya Yuliarsi, dia mengatakan bahwa dia ikut KB karena

“Saya ingin menunda kehamilan karena menginginkan jarak kelahiran

anaknya itu 3 tahun, karena bagi saya anak yang jarak kelahirannya dekat maka mengurusnya akan menjadi repot”.(Wawancara, 28 September 2014)

Meskipun tidak semua Ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya ikut dengan program KB, Bukan berarti mereka tidak setuju dengan program KB mereka hanya keliiru, bahkan dalam penelitian tersebut terdapat respoonden yang mengatakan bahwa KB itu di larang oleh Agama. Pemahaman inilah yang

membatasi sebagian ibu rumah tangga untuk ber-KB, dalam Agama tidak larangan ataupun perintah untuk melaksanakan KB, kalau itu memberikan manfaat yang positif dan tidak memberikan kerugian bisa dilakukan namun kalau hanya merugikan jangan dilakukan.

Sejauh ini penelusuran peneliti tentang KB ternyata KB memberikan manfaat yang positif bagi ibu dan keluarga, namun tak bisa juga dipungkiri bahwa KB memiliki dampak yang negatif, sebagian keluarga merasa dibatasi memiliki banyak anak, menstruasi yang tidak teratur, naiknya berat badan namun itu bukanlah dampak yang serius dan perlu penaganan khusus.

Menjadi keluarga yang bahagia,sehat, sejahtera dan mandiri menjadi dambaan oleh semua keluarga, oleh karena itu kahadiran Program KB sangat membantu, namun program KB ini juga tidak hanya menjadi tugas BKKBN juga tugas masyarakat, masyarakat harus memulai pembangunan kecil di dalam keluarganya dan mengajak keluarga, teman ataupun siapa saja untuk berKB, jika semua ibu rumah tangga ikut KB maka telah melaksanakan salah satu pembangunan daerah Jeneponto.

B . Pembahasan

Setiap masyarakat manusia selama hidup passti menngalami perubahan- perubahan yang dapat berupa yang tidak menarik dalam artian kuurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan perubahan masyarakat dapat mmengenai nilai-

nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.

Para Sosiolog pernah mengadakan klassifikasi antra masyarakat- masyarakat statis dan dinamis. Masyarakt yang statis adalah mmasyarakt yang dimaksudkan massyarakat yang sedikit sekali mengalaami perubahan dan masyarakat dinamis adalah masyarakat yang dimaksud masyarakat yang masyaraktnya mengalami perubahan yang sangat cepat.jadi masyarakat pada suatu masa dapat danngap sebagai masyarakat yang statis, pada masyarakt lainnya dianggap sebagi masyarakt yang dinamis.

Kingsley berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmi pengetahuan, Teknolgi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta atura-aturan oranisasi sosial.

Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri tertentu yaitu sebagai berikut:

1. Tidak adanya masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau cepat

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemsyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga sosial lainnya.

3. Perubahan tidak hanya dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang siritual saja karena dianatara bidang lainnya memiliki kaitan timbal balik yang sangat kuat.

Sama halnya dengan ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya Kecamatan Tamalatea mengalami perubahan dari segi pola pikir meraka, mereka

terbuka dengan hal-hal yang baru diantaranyaDengan ikutnya ibu rumah tangga Kelurahan tamanroya pada program KB.

Perubahan ini adalah perubahan yang direncanakan oleh pemerintah melalui organisasi BKKBN. Pihak-pihak yang mengadakan perubakan dalam dinamakan Agent of change,yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga kemasyarakatan.

Meskipun BKKBN selalu melakukan atau pun memperbaiki program yang telah ada dengan tujuan peserta KB dapat bertambah namun tetap saja ada hambatannya, Menurut BKKBN dan UNFPA (2005) dalam pelaksannanya program, diantaranya faktor penghambatnya adalah sebagai berikut:

a. Segi Pelayanan

b. Segi ketersediaan alat kontrasepsi

c. Segi penyampaian koonseling maupun KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)

d. Hambatan Budaya

e. Kelompok wanita yang tidak ingin anak lagi tapi tidak mau menggunakan alat kontrasepsi

f. Adanya kelompok Hard core yaitu kelompok yang tidak mau menggunakan KB sekarang dan nanti

Ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya yang masih akrab dengan budaya banyak anak banyak rejeki sebenarnya masih banyak, rata-rata diantara mereka kurang paham tentang KB olehnya itu untuk mewujudkan keluaga yang

sehat dan mandiri diharapakan semua lapisan mampu bekarja sama dalam mensosialisasikan KB.

Berdasarkan dari observasi yang telah dilakukan ternyata ibu rumah tangga di Kelurahan Tamanroya yang memiliki pola pikir yang berkembang dipengaruhi oleh pendidikan,

Di dalam program keluarga berencana (KB) menganjurkan ibu rumah tangga tidak berhenti berKB, Ikut KB bukan hanya sebatas inigin membatasi jumlah anak tapi lebih untuk mmemelihara dan menjaga kesehatan dan menjadi keluaraga yang sejahtera. Meskipun sebagian masyarakat akrab dengan budaya

“banyak anak banyak rejeki tiap anak membawa rejekinya sendiri-sendiri atau anak sebagai tempat bergantung di masa tua”.pada masyarakat ini slogan dengan

“dua anak cukup, laki atau perempuan saja”masih agak sulit diterima, sehingga upaya program KB untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera (NKKBS), Selain itu juga ada budaya yang menharuskan memiliki anak laki-laki dan perempuan dalam satu keluarga. Hal ini terbukti dari adanya sebagian ibu rumah tangga yang sudah memiliki banyak anak , namun tetap tidak bersedia menggunakan alat kontrasepsi, kemungkinan diantara mereka belum memiliki anak dengan jenis kelamin yang diinginkan.

Hal tersebut juga terjadi pada masyarakat Tamanroya khususnya ibu rumah tangga yang sebelumnya banyak diantata mereka yang tetap dengan budaya itu, namun dari penelitian yang dilakukan mereka hanya ragu dan takut dengan program KB tapi setelah melihat peserta KB baik-baik saja dan

mendapatkan manfaat yang positif mereka akhirnya mereka memutuskan juga untuk ikut KB.

62 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil penelitian di lapangan serta ditunjang oleh tinjauan pustaka, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Program keluarga berencana (KB) ternyata sedikit banyaknya telah

mempengaruhi pemikiran Ibu Rumah tangga yang ada di kelurahan Tamanroya kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, dimana Ibu rumah tangga tersebut mau mengikuti program keluarga berencana (KB) yang awalnya diantara mereka sebelumnya tidak setuju dengan KB. Namun karena Mereka menyadari betapa pentingnya kesehatan mereka ikut KB, Sehinga jika saat hamil maupun melahirkan mereka akan melakukan konseling dan bertanya perihal kesehatan terkhusus masalah reproduksi sehingga keluarga menjadi harmonis dan terhindar dari penyakit kelamin. Ingin menjadi keluarga yang harmonis, sejahtera dan mandiri sesuai dengan visi dan misi BKKBN.

Jadi Filosofi tentang banyak anak banyak rejeki berubah menjadi keluarga berKB keluarga sehat, jumlah anak dapat disesuaikan dengan jarak mau pun umur Ibu, sehingga masa depan anak lebih terjamin dan angka kematian

Ibu dapat berkurang.

2. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang membuat Iburumah tangga kelurahan Tamanroya kecamatan Tamalatea kabupaten Jeneponto adalah untuk Mengatur kelahiran, Menunda kehamilan, Meningkatkan ketahanan dan

kesejateraan keluarga serta Menghindarkan kelahiran yang tak diinginkan.

Meskipun faktor yang menyebabkan mereka ikut KB berbeda-beda namun pada dasarnya terjadi perubahan pola pikir Iburumah tangga.

Tingkat pendidikan seseorang juga menjadi salah satu faktor yang membuat pola pikir berubah namun perubahan pola pikir Ibu rumah tangga menyangkut KB adalah perubahan yang positif, peneliti mengatakan demikian karna ikutnya Ibu rumah tangga KB maka Ibu bisa sehat dalam hamil maupun melahirkan, anak akan terawat karna jarak kehamilan bisa dikontol, jumlah anak dapat ditekan sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga.