راﺮﺿ ﻻو رﺮﺿ ﻻو
A. Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB) Terhadap Perubahan Pola Pikir Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Tamanroya
Sipakatau na SipalaKBirik. Seperti halnya dalam suatu acara perkawinan ada saja orang-orang tertentu yang masih merupakan dambaan untuk hadir dalam acaranya, dengan harapan bahwa hadirnya orang-orang tersebut maka penilaiannya dari orang disekitarnya adalah tinggi dan lain-lain sebagainya.
(5)Kemudian yang terakhir adalah budaya ”Tudang Sipulung” yang merupakan pengungkapan ”Musyawarah” dalam menghadapi suatu permasalahan atau merencanakan suatu pembangunan di desa ini.
Bahwa dengan melihat masih banyaknya nilai-nilai budaya yang masih memerlukan pengembangan dan pemeliharaan, maka pemerintah dengan masyarakat dalam hal ini dituntut untuk senantiasa melestarikannya baik melalui jalur formal maupun dengan melalui jalur-jalur non formal.
Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Umur
Sumber data : Hasil penelitian/analisa data tahun 2014 Dari 12 responden masing-masing berumur sebagai berikut :
Empat (4) responden yang berumur 20 sampai 29 tahun, tiga (3) responden yang berumur 30 sampai 39 tahun, empat (4) responden yang berumur 40 sampai 49 tahun dan satu (1) responden yang berumur 50 tahun ke atas.
Dari semua responden yang ada di atas, dapat diperinci berdasarkan tingkat pendidikan masing-masing sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan F %
1 2 3
Tamat SMP Tamat SMA
Tamat Perguruan Tinggi
2 7 5
16,66 58,33 41.66
Jumlah 12 100
Sumber data : Hasil penelitian/analisa data tahun 2014
No. Umur F %
1 2 3 4
20–29 30 - 39 40 - 49 50 tahun ke atas
4 3 4 1
33,33 25 33,33
8,33
Jumlah 12 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat masing-masing tingkat pendidikan responden. Tamat SMP sebanyak 2 orang, tamat SMA sebanyak 7 orang dan tamat Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang dan keahlian lainnya, maka secara terperinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.8 Responden Berdasarkan Mata pencaharian atau Pekerjaan
No. Pekerjaan F %
1 2 3 4
Nelayan Pegawai Pedagang
Guru dan bidang jasa lainnya
1 3 5 3
8,33 25 41,66
25
Jumlah 12 100
Sumber data : Hasil penelitian/analisa data tahun 2014
Dengan melihat tingkat pekerjaan responden masing-masing di atas, maka perincian mata pencaharian responden yang beraneka ragam yaitu nelayan sebanyak 1 orang, pegawai sebanyak 3 orang, pedagang sebanyak 5 orang, guru sebanyak 2 orang dan pekerja bidang jasa lainnya sebanyak 1 orang.
Untuk melakukan penilaian mengenai program keluarga berencana (KB) terhadap perubahan pola pikir Ibu rumah tangga didalam memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi melibatkan diri dalam proses pembangunan Desa Tamanroya dapat dinilai melalui pendapat responden sesuai dengan tabel dibawah ini :
Tabel 4.9 Pengakuan Responden Mengenai visi dan misi BKKBN dalam Program Keluarga berencana
No. Responden F %
1 2 3 4
Sangat Suka Cukup Suka Kurang Suka Tidak Suka
8 2 1 1
66,66 16,66 8,33 8,33
Jumlah 12 100
Sumber data : Hasil penelitian/analisa data tahun 2014
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada tabel di atas, dari 12 responden yang dilihat dalam penelitian ini ternyata 8 responden (66,66%) yang menyatakan sangat suka dengan Visi dan Misi dalam program keluarga berencana dan 2 responden (16,66%) menyatakan cukup suka serta 1 responden (8,33%) menyatakan kurang suka sedangkan 1 responden (8,33,%) yang menyatakan visi dan misi dari program keluarga berencana itu sebenarnya bagus Cuma dalam merealisasikannya memerlukan waktu yang cukup lama ditambah lagi masih ada masyarakat yang kurang tahu alasandari ber-KB. Masyarakat yang saat ini sudah cukup maju mereka mampu menerima hal-hal yang baru yang bagi mereka mampu memberikan alasanbagi kelangsungan hidupnya.
Jadi, di sini butuhkan sosialisasi yang tidak hanya dilakukan oleh anggota BKKBN tapi juga masyarakat yang telah mempunyaikan alasandari ber-KB, ber- KB tidak hanya sebatas mengontrol kelahiran anak atau mengurangi angka kematian Ibu, tapi dengan mengikuti program KB diharap terciptanya masyarakat
yang sehat,sejahera dan mandiri. BKKBN mampu mempertahankan eksistensinya sehingga organisasi ini berkembang sampai sekarang dengan selalu melakukan perubahan-perubahan dengan menyesuaikan kehidupan masyarakat.
Responden yang setuju dan cukup setuju dengan Visi dan Misi BKKBN dalam program keluarga berencana awalnya tidak ikut program KB, rasa takut dan ragu masih ada di dalam hati mereka ditambah lagi ada sebagian Ibu rumah tangga yang tidak cocok dengan KB serta dampak langsung yang didapat separti naiknya berat badan dan adanya flek hitam di wajah.
Di Puskesmas Tamalatea didukung oleh tenaga Bidan yang cukup profesional dalam menjalankan tugasnya, mereka menjalin hubungan yang baik dengan calon peserta ataupun peserta KB, Melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga peserta baru bertambah, membina kelestarian peserta KB dan meletakkan dasar bagi mekanisme sosio kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan.
Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Tamalatea yang merupakan rekap data untuk BKKBN menunjukkan bahwa angka kematian Ibu berkurang bahkan sudah tidak ada lagi baik sebelum ataupun sesudah persalinan dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.10 Tingkat angka kematian Ibu di 5 dusun kelurahan Tamanroya
No. Uraian kegiatan
Ujung Tanah
Tamanroya Selatan
Tamanroya Timur
Alluka Tamanroya Kota
1 Situasi
kematian Ibu
hamil
- - - - -
2 Situasi
kematian Ibu
Nifas
- - - - -
Sumber data : Puskemas Tamalatea,bulan Maret-September 2014
Untuk mendapatkan layanan KB masyarakt bisa datang ke rumah Bidan, Puskesmas atau pun di Postu,jadi tidak sulit untuk memperoleh layanan KB.
Dalam pelayana tersebut ada yang dikatakan konseling, konseling ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada klien peserta atau calon peserta karna mereka dalam keadan bingung dan ragu-ragu dengan KB, memberikan kesempatan kepada mereka mengungkapkan dan menyalurkan semua peraasan mereka tentang KB dan memberi semua informasi dan petunjuk mengenai KB bahwa KB tidak berbatas dengan mengatur jumlah anak tapi juga dapat memberikan manfaat lain agar peserta KB bertambah.
Kegiatan seperti ini dengan memberikan Pemahaman dan perhatian membuat Ibu merasa lebih dihargai dan dilindungi, Meraka dalam kehamilan dan melahirkan merasa aman dan tenang. Dengan demikian bahwa Program KB ini mempengaruhi pola pikir Ibu rumah tangga, Khusussnya di Desa Tamanroya, pola pemikiran mereka berubah, buktinya , biasanya Ibu yang sudah melakukan konseling manjadi peserta KB lalu mengajak keluarga atau pun temannya mereka.
Bentuk partisipasi mereka didasari dengan rasa kepedulian kepada ibu yang lainnya, mereka ingin Ibu yang belum menjadi peserta KB baiknya melakukan terlebih dahulu konseling sehingga mereka menjadi tahu dan paham tentang KB. Bentuk partisipasi masyarakat dalam mensosialisasikan KB dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Menunjang Pembangunan Berdasarkan Pengakuan Responden di Desa Tamanroya
Responden
Bentuk Partisipasi
Jumlah %
A B C D
Sangat berpartisipasi Cukup berpartisipasi Kurang berpartisipasi Tidak berpartisipasi
- 3 - -
- - - -
- - 2 -
7 - - -
7 3 2 -
58,33 25 16,66
-
Jumlah 3 - 2 7 12 100
Sumber data : Hasil penelitian/analisa data tahun 2014 Keterangan : a. Tenaga
b. Uang c. Pikiran
d. Gabungan dari a, b dan c
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa masyarakat Di Kelurahan Tamanroya sangat berpartisipasi dalam mensosialisasikan program keluarga berencana (KB) dengan ikut serta secara aktif berpartisipasi baik dalam bentuk tenaga, pikiran maupun dalam bentuk uang atau materi. Yaitu sebanyak 7 responden (58,33%) yang menyatakan bahwa cukup berpartisipasi dalam bentuk
uang sedangkan masyarakat menurut pengakuan responden yang sangat berpartisipasi dalam bentuk tenaga ialah sebanyak 3 responden (25%) dan 2 responden (16,66%) yang kurang berpartisipasi namun dalam bentuk pikiran. Hal ini memberikan gambaran positif dan nyata mengenai program keluarga berencana dalam mengikutsertakan responden terhadap berbagai program BKKBN untuk mencapai masyarakat yang maju dan dinamis. Karena dengan keterlibatan masyarakat yang dinyatakan tidak terbatas pada satu aspek saja tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupan dan penghidupan dalam mendukung dan melaksanakan pembangunan.
Ini diperjelas oleh Nyonya Hj. Syamsiah yang mengatakan bahwa “kita sebagai masyarakat khususnya sebagai ibu rumah tangga harus mensosialisasika program KB karena program ini memberikan dampak yang positif dan juga supaya hamil dan melahirkan bisa sehat. (Wawancara ,28 September 2014)
Tapi tak dapat disangkal, ada diantara mereka yang kurang berpartisipasi dalam mensosialisasikan KB yaitu 2 orang (16,66%). Hal ini disebabkan karena mata pencaharian/pekerjaan masyarakat pada umumnya adalah sebagai nelayan sehingga keikutsertaan mereka hanya terbatas pada satu aspek saja hanyalah tenaga.
Program keluarga berencana (KB) saat ini bisa dikatakan salah satu kebutuhan sekunder, karena kesehahatan merupakan haL yang penting dalam kelangsungan hidup. Pola pikir yang dimilki oleh masyarakat Tamanroya, khususnya ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya adalah pola pikir yang dapat berubah dan mau berkembang, seperti yang dikatakan Carol S. Dweck,
2008 dalam bukunya Change Your Mindset – Change Your Life, mengatakan bahwa pada dasarnya ada dua jenis pola pikir manusia, yaitu pola pikir tetap dan pola pikir berkembang. Pola pikir yang berkembang ini membuat program keluarga berencana mempengaruhi pola pikir Ibu, seperti mereka akan melakukan konseling dan pemeriksaan baik pada saat kehamilan mau pun Nifas, bertanya perihal kesehatan terkhusus masalah reproduksi sehingga keluarga menjadi harmonis dan terhindar dari penyakit kelamin. Ingin menjadi keluarga yang harmonis, sejahtera dan mandiri sesuai dengan visi dan misi BKKBN. Jadi Filosofi tentang banyak anak banyak rejeki berubah menjadi keluarga berKB keluarga sehat, jumlah anak dapat disesuaikan dengan jarak mau pun umur, sehingga masa depan anak lebih terjamin.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehingga Ibu Rumah Ikut Program