• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatanAllah untukmu. (HR. Muslim)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pandanglah orang yang di bawah kamu dan janganlah memandang kepada yang di atasmu, karena itu akan lebih layak bagimu untuk tidak menghina kenikmatanAllah untukmu. (HR. Muslim)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Keluarga Berencana dan KB terhadap Perubahan Sikap Ibu Rumah Tangga di Desa Tamanroya Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengkaji secara fenomenologi secara ilmiah berdasarkan kaidah yang telah ditentukan melalui judul “Program Keluarga Berencana (KB) Terhadap Perubahan Pola Pikir Ibu Rumah Tangga di Desa Tamanroya Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto.”

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir……………………………………………26
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir……………………………………………26

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong ibu rumah tangga di Desa Tamanroya Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto mengikuti program KB yang diadakan oleh BKKBN.

Manfaat Penelitian

Masyarakat

Herskovits atau Herkovits (1955) Masyarakat adalah sekelompok individu terorganisir yang mengikuti cara hidup tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang stabil dan mempunyai rasa jati diri yang sama.

Keluarga Berencana

Sekarang sebagai. Saya memikirkan mengapa nama Margaret Sanger lebih populer dan dikenal luas dibandingkan Marie Stopes, padahal keduanya merupakan pionir di bidang keluarga berencana. Jadi benar jika dikatakan bahwa Margaret Sanger adalah pionir dalam sejarah keluarga berencana.

ﮭﯿﻠﻋ اﻮﻓﺎﺧ ﺎﻓﺎﻌﺿ ﺔﯾرذ ﻢﮭﻔﻠﺧ ﻦﻣ اﻮﻛﺮﺗ ﻮﻟ ﻦﯾﺬﻟا ﺶﺸﺸﺨﯿﻟو اﻮﻟﻮﻘﯿﻟاو ﷲاﻮﻘﺘﯿﻠﻓ ﻢ

Selain itu juga terdapat metode kontrasepsi tradisional seperti jamuan makan, pijat, dan lain-lain. C. Keluarga Berencana dalam pandangan Al-Quran dan Hadits 1) Pandangan Al-Quran tentang keluarga berencana. Di dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang memberikan petunjuk yang harus kita terapkan mengenai keluarga berencana, antara lain:

اﺪﯾﺪﺳ

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Intra Uterine Contraceptive Device/IUD) terdiri dari alat kontrasepsi berbentuk lingkaran (spiral) multi-load yang terbuat dari plastik yang harus dililitkan pada tembaga tipis. Cara kerjanya adalah dengan menghambat kemampuan sperma untuk membuahi sel telur wanita. . 14, al-Ahkaf: 15, al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7. Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa petunjuk yang harus dilaksanakan dalam keluarga berencana antara lain menjaga kesehatan wanita, dengan mempertimbangkan kepentingan wanita. anak, perhitungan biaya hidup berumah tangga.

سﺎﻨﻟا نﻮﻔﻔﻜﺘﻟ ﺔﻟﺎﻋ ﻢھرﺪﺗ نأ ﻦﻣ ﺮﯿﺧ ءﺎﯿﻨﻏأ ﻚﺛرو رﺪﺗ ﻚﻧإﮫﯿﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ)

Oleh itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan berkata benar.”

ﺔﻜﻠﮭﺘﻟا ﻰﻟإ ﻢﻜﯾﺪﯾﺄﺑ اﻮﻘﻠﺗ ﻻو)

ةﺮﻘﺒﻟا

اﺮﻔﻛ نﻮﻜﺗ نأ ﺮﻘﻔﻟا ادﺎﻛ

راﺮﺿ ﻻو رﺮﺿ ﻻو

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Tanggung jawab keseluruhan penyelenggaraan Program Keluarga Berencana Nasional berada pada Presiden, sedangkan Kepala BKKBN bertanggung jawab kepada Presiden. Segera melaksanakan reformasi visi dan misi program BKKBN, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat, dan menjelaskan bahwa Indonesia akan berpenduduk 270 jiwa pada tahun 2030, yang berarti lebih besar dari jumlah penduduk enam negara. Tugas utama perempuan sebagai ibu adalah memilih rumah tangga, menatanya dan mengusahakan dengan sepenuh hati agar keluarga sebagai suatu masyarakat menjadi besar, megah, aman dan sejahtera, mampu mengasuh dan mengasuh anak.

Sesuai dengan pasal 31 UU Perkawinan, perempuan mempunyai kewajiban sebagai ibu rumah tangga, sehingga dengan rendahnya fertilitas maka tugas perempuan sebagai ibu rumah tangga juga akan berkurang terutama dalam mengasuh, mendidik dan membesarkan anak. Keluarga adalah suatu kelompok yang dibentuk oleh hubungan antara laki-laki dan perempuan, hubungan yang membutuhkan waktu lama untuk menciptakan dan membesarkan anak.

Perubahan Pola Pikir

Faktor perubahan

Faktor internal atau yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan menimbulkan perubahan sosial adalah: a) perubahan jumlah penduduk (b) penemuan-penemuan baru. Perubahan yang terjadi pada diri seseorang dipengaruhi oleh mentalitas yang dimilikinya serta nilai-nilai yang berkembang di daerah barunya, dimana kontradiksi-kontradiksi tersebut akan memaksanya untuk berdialektika tentang nilai-nilai mana yang akan diterimanya, baik secara personal (dialektika). dengan dirinya sendiri) atau dengan orang lain yang mempunyai konsep nilai yang bertentangan dengan dirinya. Dalam bukunya yang terbit tahun 2008, Change Your Mindset – Change Your Life, Dweck mengatakan bahwa pada dasarnya ada dua jenis pola pikir manusia.

Ciri-ciri kedua jenis pola berpikir tersebut seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Mereka akan berkata, "Hampir semua yang telah saya lakukan dalam hidup ini tercapai berkat kerja sama dengan orang lain."

Kerangka Pikir

Contoh perubahan positif adalah perubahan mentalitas masyarakat: dari pandangan banyak anak yang sangat beruntung, menjadi dua anak saja sudah cukup. Perubahan mentalitas ini membawa dampak positif bagi masyarakat, karena kesejahteraan dan pendidikan anak menjadi lebih aman. Ibu rumah tangga di Desa Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat penting. Keyakinan mereka bahwa banyak anak akan sangat beruntung perlahan mulai memudar karena tidak lagi sejalan dengan keadaan saat ini.

Para ibu rumah tangga di Tamanroya sangat menerima segala saran dari BKKBN agar masyarakat mengetahui dan memahami proses sosialisasi mereka tentang manfaat KB. Meskipun program KB tidak diterima di semua lapisan masyarakat, namun saat ini permintaan terhadap program KB di kalangan ibu rumah tangga semakin meningkat, khususnya di Tamanroya Kecamatan Jeneponto.

Metode Penelitian, Teknik penelitian dan Lokasi Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Pengambilan sampel dalam penelitian ini sangat penting karena mengingat keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, maka diharapkan sampel dapat mewakili atau mewakili sejumlah populasi. Jika populasinya besar sebaiknya diambil sampel yang dianggap representatif dan jika populasinya sedikit sebaiknya dilakukan survei populasi. Merujuk pada pendapat Arikunto di atas dan berdasarkan pengamatan awal terhadap objek penelitian serta pertimbangan kelayakan, maka penelitian ini akan mengambil sampel sebesar 10% dari jumlah populasi. Dari jumlah penduduk tersebut, tidak semuanya menjadi peserta KB, hanya sekitar 120 ibu rumah tangga yang melakukan KB. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memilih sampel sebanyak 12 responden.

Kemudian teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau teknik pengambilan sampel secara purposive berdasarkan karakteristik yaitu umur, tingkat pendidikan, pembagian kerja dan jumlah anak. Peneliti memilih 12 responden ini dengan pertimbangan bahwa responden tersebut mempunyai keterampilan dan kredibilitas yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini dimana mereka dapat memberikan informasi yang sangat akurat.

Tabel 3.1 Tentang populasi Ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya
Tabel 3.1 Tentang populasi Ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya

Definisi Operasional Variabel

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menetapkan 12 responden ini dengan alasan bahwa responden tersebut mempunyai keterampilan dan kredibilitas yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, dimana mereka dapat memberikan informasi yang sangat akurat. perencanaan dan perubahan mental ibu rumah tangga di Tamanroya Kabupaten Jeneponto. Teknik wawancara yang digunakan adalah melalui dialog langsung dengan informan untuk memperoleh informasi mengenai masalah yang diteliti. Dokumentasi ini digunakan dalam upaya melengkapi data yang telah diperoleh berupa uraian penelitian, kondisi populasi dan data yang digunakan melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah atau dengan kata lain sumber data sekunder.

Teknik Analisis Data

Analisis ini dilakukan dengan cara menyusun, mereduksi data, menampilkan data yang dikumpulkan dari berbagai pihak dan memberikan verifikasi untuk mengambil kesimpulan.

Pengabsahan Data

  • Gambaran umum kelurahan Tamanroya a. Kondisi Geografis Wilayah Penelitian
  • Gambaran Hasil Pengolahan Data Dalam Penelitian

Dari wilayah Kecamatan Tamanroya tersebut di atas, sebaran penggunaan lahannya terdiri dari pekarangan, persawahan, gunung/ladang, dan hutan. Berdasarkan tabel di atas memberikan gambaran bahwa tingkat pendidikan formal warga Kecamatan Tamanroya dapat dikatakan cukup baik dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Tamalatea. Berdasarkan data di atas, terlihat penduduk Kecamatan Tamanroya semuanya beragama Islam dengan jumlah penduduk 100 persen.

Masyarakat Desa Tamanroya terdiri dari unit-unit kecil yang unsurnya adalah ayah, ibu, dan anak. Seperti halnya masyarakat Desa Tamanroya pada umumnya, mereka masih memegang teguh adat istiadat setempat.

Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan Tanah di Tamanroya
Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan Tanah di Tamanroya

Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB) Terhadap Perubahan Pola Pikir Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Tamanroya

Untuk mengevaluasi program Keluarga Berencana (KB) terhadap perubahan pola pikir ibu rumah tangga dalam memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dan terlibat dalam proses pembangunan desa Tamanroya dapat dievaluasi melalui pendapat responden sesuai tabel di bawah ini. . Berdasarkan hasil penelitian yang tersaji pada tabel diatas, dari 12 responden pertama pada penelitian ini diperoleh 8 responden (66,66%) menyatakan sangat menyukai Visi dan Misi program KB dan 2 responden (16,66%). %). menyatakan sangat menyukainya dan 1 responden (8,33%) menyatakan tidak menyukainya, sedangkan 1 responden (8,33%) menyatakan visi dan misi program KB sebenarnya baik, namun realisasinya memerlukan banyak hal. Sejak lama, ditambah lagi masih ada masyarakat yang belum mengetahui alasan penggunaan alat kontrasepsi ini. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa masyarakat di Kecamatan Tamanroya sangat berpartisipasi dalam sosialisasi program Keluarga Berencana (KB) dengan cara berpartisipasi aktif baik dalam bentuk tenaga, pikiran maupun dalam bentuk uang atau materi.

Hal ini memberikan gambaran yang positif dan realistis terhadap program KB dalam melibatkan responden dalam berbagai program BKKBN untuk mencapai masyarakat yang maju dan dinamis. Pola pikir masyarakat Tamanroya khususnya ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Tamanroya merupakan pola pikir yang bisa berubah dan siap berkembang, seperti yang diungkapkan Carol S.

Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Umur
Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Umur

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehingga Ibu Rumah Ikut Program Keluarga Berencana Di Kelurahan Tamanroya

Oleh karena itu sangat menarik untuk dikaji dengan tujuan untuk mengetahui apa yang menyebabkan keinginan ibu rumah tangga untuk menjadi peserta KB. Ibu rumah tangga yang merasa nyaman dengan KB akan terus melakukan hal tersebut, bahkan terkadang hingga menopause (akhir masa subur wanita). Begitu pula dengan ibu rumah tangga di Kecamatan Tamanroya Kabupaten Tamalatea yang mengalami perubahan pola pikir.

Ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Tamanroya yang masih akrab dengan budaya mempunyai anak banyak dan rezeki yang sangat baik ternyata masih memiliki banyak anak, rata-rata masih belum banyak memahami tentang keluarga berencana yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga sejahtera. Dari observasi yang dilakukan terlihat ibu rumah tangga di Desa Tamanroya mempunyai mentalitas berkembang yang dipengaruhi oleh pendidikan.

Tabel 4.12 Pendapat Responden mengenai alasan ikut KB dalam kehidupan  berkeluarga
Tabel 4.12 Pendapat Responden mengenai alasan ikut KB dalam kehidupan berkeluarga

Saran

Meski faktor-faktor yang mendorong mereka mengikuti KB berbeda-beda, namun pada dasarnya terjadi perubahan pola pikir ibu rumah tangga. Saya sudah lama menggunakan KB, dan IUD yang saya gunakan, saya menggunakan KB karena usia saya yang sudah cukup tua sehingga tidak hamil dan membahayakan kesehatan saya. Saya mengikuti KB karena saat itu saya menikah muda dan hamil dini sehingga memerlukan bimbingan tentang kesehatan, yang terpenting karena jumlah anak saya bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan.

Ya, saya memulai KB karena ingin beradaptasi dengan keadaan ekonomi keluarga, melahirkan bukanlah pekerjaan bagi anak muda, karena nyawa adalah taruhannya, jadi akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan nenek Anda. Bu HT PT Saya tidak mau mengikuti budaya punya banyak anak yang banyak rejekinya karena kita lihat sekarang segala sesuatu dalam hidup itu sangat mahal jadi 2 anak saja sudah cukup.

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir……………………………………………26
Tabel 2.1. Perbedaan Orang yang Berpola Pikir Tetap dan Pola Pikir Berkembang NO
Tabel 3.1 Tentang populasi Ibu rumah tangga di kelurahan Tamanroya
Tabel 3.2 Tentang Sampel yang Akan Menjadi Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Earlier studies have shown in- creased levels of FGF-21 in patients with T2D, although whether this is a cause or consequence of diabetes remains to be elucidated.9 As FGF-21 seems to

[r]