• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

BAB II LANDASAN TEORI

B. Hasil Belajar

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Kegiatan belajar dilakukan oleh setiap siswa, karena melalui belajar mereka memperoleh pengalaman dari situasi yang dihadapinya. Dengan

19 Ibid., 22-31

demikian belajar berhubungan dengan perubahan dalam diri individu sebagai hasil pengalamannya di lingkungan.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi dua macam:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi dua aspek yakni:

a) Aspek Fisiologis b) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:

(1) Intelegensi Siswa (2) Sikap siswa (3) Bakat Siswa (4) Minat siswa

2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), terdiri atas dua macam, yakni sebagai berikut:

a) Lingkungan Sosial b) Lingkungan Nonsosial. 20

Menurut Shertzer dan Stone seperti yang telah dikutip oleh Endin Nasrudin, secara garis besar faktor-faktor yang memengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut : 1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), diantaranya meliputi:

a) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindra.

b) Faktor Psikologis

Yaitu faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar, antara lain sebagai berikut:

20 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 129-135

1. Inteligensi

Inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan, dan menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.

2. Sikap

Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak tertentu terhadap hal-hal tertentu

3. Motivasi

Motivasi adalah penggerak perilaku. Sedangkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai.

2) Faktor Eksternal

Faktor-faktor eksternal antara lain sebagai berikut:

a) Faktor lingkungan keluarga (1) Sosial ekonomi keluarga (2) Pendidikan orangtua

(3) Perhatian orangtua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

b) Faktor lingkungan tempat belajar (1) Sarana dan prasarana

(2) Kompetensi

(3) Silabus dan metode mengajar c) Faktor lingkungan masyarakat

(1) Sosial budaya

(2) Partisipasi terhadap pendidikan (3) Pengukuran prestasi belajar.21

Hal serupa juga dikemukakan oleh Abu Ahmadi yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam yaitu:

1) Faktor-faktor stimulasi belajar, mencakup panjangnya bahan pelajaran kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pengajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal.

2) Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resistensi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.

21 Endin Nasrudin, Psikologi Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), 106-111

3) Faktor-faktor individual, mencakup usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalamannya sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.22

Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar di atas dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak didik tersebut sedangkan faktor eksternal faktor yang disebabkan oleh stimuli eksternal terhadap anak didik sehingga anak didik tersebut terpengaruh atau terkondisikan oleh faktor eksternal tersebut.

C. Mata Pelajaran IPA

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA

Suyoso menyatakan bahwa “Ilmu Pengtahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal”.23

Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam.

22 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), 113

23 Suyoso, Ilmu Alamiah Dasar, (Yogyakarta: IKIP, 1998), 23

Sebagai ilmu pengetahuan, IPA juga mempunyai ciri khusus sebagaimana ilmu pengetahuan yang lain. Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini:

a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.

b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga ditandai oleh munculnya “metode ilmiah” (scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” (working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes).24

2. Tujuan Mata Pelajaran IPA

Mata pelajaran IPA SD/MI betujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya;

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.25

24 Depdiknas, Ditjen Manajemen Dikdasmen Dirtjen Pembinaan TK dan SD, 2007, 11

25 Ibid., 13-14

Dokumen terkait