• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Dalam dokumen TEORI DAN APLIKASI BIOLOGI UMUM (Halaman 41-48)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

tubuh secara jarak jauh. Pada hewan dan manusia, hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin pada hipotalamus dan dialirkan melalui darah menuju “sel target”. Respon hormon bersifat lambat datang dan lambat hilang. Hormon pengatur pertumbuhan dan perkembangan pada hewan adalah sebagai berikut.

1) Growth hormon atau somatotropin, merupakan hormon yang diproduksi di bagian hipofisis anterior dan berperan dalam pertumbuhan jaringan otot dan tulang serta mempengaruhi metabolisme

2) Tiroksin, berperan mengatur pelepasan kortikotropin, gonadotropin dan somatotropin sehingga berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan seksual pada hewan

3) Hormon juvenil dan ekdison, berpengaruh terhadap proses metamorfosis hewan

4) Hormon estrogen, progesteron dan testosteron, berpengaruh terhadap perkembangan sekunder Hormon juga memiliki peran mengatur pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tumbuhan. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar khusus yang dapat menghasilkan hormon. Pada tumbuhan, hormon pertumbuhan lebih banyak dihasilkan pada bagian sel yang masih aktif membelah, yaitu pada bagian ujung batang dan akar, serta pada proses diferensiasi tertentu seperti pada proses pematangan buah. Hormon pada tumbuhan beredar melalui xylem

dan floem atau difusi antar sel. Hormon pengatur pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut.

1) Sitokinin, hormon yang memacu proses sitokinesis. Berperan dalam memacu perkecambahan dan perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil

2) Auksin, hormon yang kerjanya bergantung pada ketiadaan cahaya untuk mempengaruhi proses pembelahan sel-sel meristem pada ujung batang dan akar tumbuhan

3) Giberelin, berperan dalam proses tumbuhnya tunas, pembungaan dan pematangan buah.

4) Asam absisat, merupakan stress hormone yang berperan penting dalam perkembangan, pematangan dan dormansi pada biji.

c. Epigenetik

Epigenetik adalah faktor internal non-gen yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme (Simeone & Alberti, 2014these only explain a fraction of human height variation, suggesting that significant information might have been systematically missed by SNP sequencing analysis. A candidate for such non-SNPlinked information is DNA methylation. Regulation by DNA methylation requires the presence of CpG islands in the promoter region of candidate genes. Seventy two of 87 (82.8%; Benonisdottir et al., 2016)453

Icelanders and tested them for association with adult height by imputing them into 88,835 Icelanders. Here we discovered 13 novel height associations by testing four different models including parent-of-origin (|β|=0.4-10.6 cm. Epigenetik bisa diwariskan kepada keturunan, dapat mempengaruhi fenotip namun tidak mempengaruhi genotip. Perubahan epigenetik bersifat reversibel (dapat balik) di dalam gen dan ditemukan dalam beberapa generasi filial (Nuraeny et al., 2019). Epigenetik mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme dengan dua cara, yaitu dengan metilasi DNA, modifikasi histon dan non- coding RNA (Luczak, 2006; Dewi et al., 2018).

2. Faktor Eksternal a. Nutrisi

Setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang digunakan untuk bahan bakar serta keperluan lain untuk membangun dan memelihara tubuhnya. Faktor nutrisi ini mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Unsur nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut dengan makronutrien, sedangkan unsur nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut dengan mikronutrien.

Makhluk hidup mengambil nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Tumbuhan sebagai autotrof mengambil nutrisi dari media tumbuhnya sedangkan organisme heterotrof seperti hewan mengambil dari makhluk hidup lain. Faktor nutrisi ini harus tersedia dan

dimanfaatkan dalam jumlah yang cukup. Kelebihan dan defisiensi dari nutrisi ini akan mengakibatkan penyakit (Candrawati, 2016; Wiraatmaja, 2017).

b. Cahaya

Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan meliputi 2 hal, yakni kualitas dan kuantitas cahaya. Kuantitas cahaya ditentukan oleh lama waktu siang dan malam. Pada daerah tropis, perbedaan waktu siang dan malam tentu tidak terlalu jauh, namun pada daerah subtropis, lama waktu siang dan malam akan sangat menentukan jumlah sinar matahari yang diterima oleh tumbuhan dan hewan.

Kuantitas cahaya juga berhubungan dengan fotoperiodisme. Pada tumbuhan, fotoperiodisme berhubungan dengan perkecambahan biji, pemanjangan batang, pertunasan, pembesaran daun, dan lain sebagainya (Salibury & Ross, 1995).

Pada hewan, fotoperiodisme berpengaruh terhadap peningkatan bobot dan tinggi dari anak sapi, domba dan unggas (Dahl & Thompson, 2012).

Kualitas cahaya yang dimaksud adalah panjang gelombang yang diterima oleh tumbuhan dan hewan.

Cahaya merah dan biru diabsorbsi oleh tumbuhan untuk pertumbuhan vegetatif dan pembungaan. Pada hewan, terutama unggas, warna (panjang gelombang) cahaya biru berpengaruh terhadap stimulasi hormon testosteron dan protein yang dapat memacu

pertumbuhan sel-sel otot ayam jantan (Kasiyati, 2018).

c. Suhu

Suhu merupakan faktor lingkungan yang juga turut berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Suhu berkaitan dengan kerja enzim serta laju metabolisme dalam tubuh. Tiap reaksi memerlukan suhu yang optimum, yaitu suhu yang tepat untuk melakukan aktivitas (metabolisme) secara maksimal.

Suhu berpengaruh terhadap penyimpanan benih pada tumbuhan. Benih yang disimpan pada suhu optimal akan berkurang viabilitasnya dibandingkan jika disimpan diluar suhu optimal. Hubungan suhu dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dijelaskan dengan metode remainder index atau heat unit yang merupakan pendekatan klimatologi dan agronomi untuk mengukur perkembangan tanaman dan laju pertumbuhan dengan jumlah suhu rata- rata harian diatas suhu dasar (baku) yang bervariasi menurut jenis tanaman (Wiraatmaja, 2017).

Sebagaimana pada tumbuhan, pada hewan suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan embrio pada telur ikan. Uji coba perlakuan suhu pada embrio ikan kelabau menunjukkan pengaruh suhu pada embrio yaitu pada fase cleavage, morula, blastula, gastrula dan organogenesis, pertumbuhan optimal pada suhu 32oC (Redha et al., 2017).

d. Air

Air adalah faktor penting dari kehidupan di bumi, bahkan merupakan penyusun utama tubuh hewan dan tumbuhan. Peranan air terutama dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh tumbuhan dan hewan. Beberapa manfaat air bagi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup antara lain sebagai berikut.

1) Air sebagai pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan

2) Air sebagai media kerja enzim

3) Air sebagai bahan dasar dari reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh

4) Air sebagai bahan fotosintesis sekaligus mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan

5) Air sebagai alat transportasi pada sistem peredaran darah hewan

6) Air menjaga tekanan turgor dinding sel pada tumbuhan

e. Kelembaban

Kelembaban berhubungan dengan perkecambahan pada tumbuhan. sebagaimana suhu, tumbuhan juga mempunyai tingkat kelembaban optimum bagi perkecambahannya. Kelembaban ada dua, yaitu kelembaban tanah dan kelembaban udara.

D. Macam-Macam Pertumbuhan dan Perkembangan

Dalam dokumen TEORI DAN APLIKASI BIOLOGI UMUM (Halaman 41-48)