• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor penghambat dalam implementasi sistem online single submission

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Faktor penghambat dalam implementasi sistem online single submission

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkep

a) Kondisi Lingkungan

Peneliti mengukur faktor penghambat pelaksanaan pelayayan perizinana sistem online single submission risked based approach melalui aspek kondisi lingkungan.

Ditinjau dari kondisi ruangan peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan tentang keadaan fasilitas yang kurang mendukung di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pangkep, yaitu:

Berikut hasil wawancara dengan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu menuturkan bahwa :

“…Mengenai fasilitas yang ada di kantor ini dapat kita lihat bahwa sudah tersedianya sarana dan prasarana yang dapat menunjang pemberian pelayanan kepada masyarakat tetapi masih kurang memadai di karenakan anggaran di kantor ini masih dibatasi oleh tim anggaran karena adanya rekapitulasi setiap OPD (Organisasi perangkat daerah). kami harapkan dengan adanya ketersediaan sarana dan prasarana di kantor kami ini kami harap dapat memberikan kepuasan pelayanan kepada masyarakat dalam

mengurus surat perizinan.” (Wawancara dengan SF, 9 Juni 2022)

Adapun pendapat dari Kabid penyelenggaraan pelayanan perizinan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menuturkan bahwa :

“…Kalau berbicara mengenai sarana dan prasarana di kantor ini saya menganggap sudah memadai seperti yang kita lihat tersedianya ruang tunggu, TV, AC dll. Dan kita sudah menjalankan berbagai izin perizinan termasuk pada program online single submission risked based approach tanpa adanya kendala” (Wawancara dengan HZ, 14 juni 2022)

Hasil wawancara dari tim teknis program Online Single Submission Risked Based approach yang menuturkan bahwa:

“…Fasilitas di kantor ini sudah lengkap tetapi sangat terbatas seperti kurangnya komputer dan printer, komputer hanya memiliki 3 unit saja dan jaringan WiFi sangat lambat sehingga butuh waktu yang lama untuk melayani masyarakat yang ingin mengurus perizinan OSS RBA dan AC juga tersedia tetapi tidak dingin yang mengakibatkan kita menjadi kepanasan di ruangan pelayanan ini” (Wawancara dengan AR, 15 juni 2022)

Berikut hasil wawancara dengan masyarakat yang ingin mengurus perizinan online single submission risked based approach, berikut penuturan dari narasumber :

”…Menurut saya mengenai fasilitas yang disediakan di Kantor ini sudah baik, selain kondisi ruangan yang bersih, kondisi ruangan pelayanan juga sudah nyaman karena difasilitasi dengan ruang tunggu yang memadai, adanya TV jadi kalau kita menunggu giliran pelayanan perizinan kita merasa nyaman dan tidak cepat bosan. Sedangkan AC nya kurang dingin sehingga kita masih merasakan kepanasan. ” (Wawancara dengan NH, 10 Juni 2022).

Gambar 4 17 Data Sekunder Mengenai Sarana dan Prasarana Berupa Komputer Dari hasil wawancara dan observasi langsung, maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaannya fasilitas sarana dan prasarana di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah lengkap tetapi kurang memadai mulai dari ketersediaannya alat penunjang pemberian pelayanan perizinan kepada masyarakat sampai pada fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada masyarakat yang ingin mengurus perizinan sehingga membutuhkan waktu yang lama jika ingin melayani masyrakat.

Sumber : Diolah Peneliti dengan software NVivo12

Faktor penghambat sistem online single submission risked based Gambar 4 18 Gambar Visualisasi Faktor Penghambat OSS

RBA dari Kondisi Lingkungan

approach ini yaitu sarana dan prasarana yang berada pada kantor tersebut.

Sarana dan prasarana merupakan satu unsur yang mendukung keseluruhan sistem pelayanan.

b) Hubungan Antar Organisasi

Peneliti mengukur faktor penghambat pelaksanaan pelayayan perizinana sistem online single submission risked based approach melalui aspek antar organisasi.

Berikut jawaban wawancara dari Tim Teknis Program Online Single Submission Risked Based Approach mengenai sosialisasi kepada masyarakat:

“…Kami belum pernah mengsosialisasikan tentang program OSS RBA ini langsung kepada masyarakat dikarenakan kurangnya anggaran tapi kami mengadakan sosialisasi yang hanya mengundang staf kecamatan dan kelurahan, nah staf kecamatan dan kelurahan inilah yang nantinya akan menyampaikan kepada masyarakat mengenai proram OSS RBA ini.

Sosialisasi ini belum keseluruhan seperti pada daerah kepulauan kami belum pernah mengadakan sosialisasi” (Wawancara dengan RN, 9 Juni 2022)

Jawaban dari Tim Teknis Program Online Single Submission Risked Based Approach menuturkan bahwa:

“…Iya kami sudah melakukan sosialisasi tapi belum keseluruhan yang berada di kabupaten ini, seperti di daerah kepulauan kita belum mengadakan sosialisasi hanya pada sektor daratan”(Wawancara dengan AR,15 Juni 2022).

Jawaban dari Tim Teknis Program OSS RBA menuturkan Bahwa:

“…Sosialisasi kepada masyarakat ini belum ada tetapi kami sudah mengsosialisasikan kepada staf kecamatan dan staf kelurahan untuk melakukan sosialisasi kepada warganya”(Wawancara dengan RN,10 Juni 2022)

Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu belum pernah mengadakan sosialisasi langsung kepada masyarakat di karenakan kurangnya anggaran tetapi hanya mengadakan sosialisasi dengan instansi Kantor kecamatan dan Kantor Kelurahan tetapi belum keseluruhan sosialisasi ini di adakan di Kabupaten Pangkep. Dengan terjalinnya kerja sama antara Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan, Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengharapkan mampu menciptakan pelayanan perizinan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat.

Sumber : Diolah Peneliti dengan software NVivo12 Gambar 4 19 Data Sekunder Mengenai Sosialisasi ke Staf

Kecamatan dan Staf Kelurahan

Gambar 4 20 Gambar Visualisasi Faktor Penghambat OSS RBA dari Hubungan antar organisasi

Faktor penghambat OSS RBA dari indikator hubungan antar organisasi yaitu Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu hanya mengadakan sosialisasi kepada kantor kecamatan dan kantor kelurahan saja, maka seluruh masyarakat di Kabupaten Pangkep belum mengetahui secara jelas mengenai sistem OSS RBA ini.

c) Sumberdaya Organisasi

Peneliti mengukur faktor penghambat pelaksanaan pelayayan perizinana sistem online single submission risked based approach melalui aspek antar organisasi.

Peniliti bertanya mengenai faktor penghambat dari pelaksanaan sistem online single submission risked based approach di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Berikut tanggapan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang mengatakan:

“…Faktor penghambatnya yah dari SDM nya sendiri seperti tim teknis dari OSS RBA ini. Kalau dilihat dari kondisi yaitu tim teknis belum menguasa secara keselurusan sistem ini di karenakan belum adanya bimtek khusus untuk tim teknis dan faktor pendukungnya yaitu yah dari tim teknisnya juga, jika tidak ada tim teknis maka program ini tidak akan berjalan dengan semestinya” (Wawancara dengan SF, 9 juni 2022).

Adapun pendapat dari Kabid penyelenggaraan pelayanan perizinan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menuturkan bahwa :

“…Faktor penghambatnya pasti ada tetapi semuanya langsung teratasi oleh tim teknis ini” (Wawancara dengan HZ, 14 juni 2022).

Hasil wawancara dari tim teknis program Online Single Submission Risked Based approach yang menuturkan bahwa:

“…Faktor penghambatnya yaitu terkendala pada tim teknis atau saya sendiri karena seharusnya terlebih dahulu mengadakan bimtek untuk tim teknis tetapi bimtek itu belum dilaksanakan dikarenakan kurangnya anggaran, dan kendala lainnya ada pada masyarakat yang ingin mendaftarkan usahanya pada sistem OSS RBA ini tetapi ia tidak memenuhi persyaratan seperti tidak mempunyai NPWP” (Wawancara dengan IM, 10 juni 2022).

Dilihat dari faktor penghambat dari program online single submission risked based approach ini yaitu faktor penghambatnya yaitu tim teknis kurang menguasai program OSS RBA dikarenakan pemerintah setempat belum mengadakan bimtek khusus tim teknis.

Sumber : Diolah Peneliti dengan software NVivo12

Faktor penghambat OSS RBA dari indikator sumberdaya organisasi yaitu dari tim khusus untuk melaksanakan program OSS RBA ini dimana tik khusus ini dinamakan tim teknis operasional OSS RBA. Dari hasil wawancara dengan informan yang mengatakan bahwa tim teknis belum pernah mengikuti bimtek khusus untuk sistem OSS RBA ini sehingga para tim teknis belum menguasai mengenai sistem OSS RBA ini.

Gambar 4 21 Gambar Visualisasi Faktor Penghambat OSS RBA dari Sumberdaya Organisasi

d) Karakteristik dan Kemampuan Agen Pelaksana

Peneliti mengukur faktor penghambat pelaksanaan pelayayan perizinana sistem online single submission risked based approach melalui aspek Karakteristik dan Kemampuan Agen Pelaksana.

Peniliti bertanya mengenai faktor penghambat dari pelaksanaan sistem online single submission risked based approach di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Adapun pendapat dari Kabid penyelenggaraan pelayanan perizinan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menuturkan bahwa :

“…Bisa dilihat bahwa faktor penghambatnya dari OPD nya sendiri dikarenakan para pegawai ini kurang profesionalisme atau belum optimal dalam memberikan pelayanan terkhususnya pada sistem online single submission risked based approach kepada masyarakat di karenakakan kurangnya bimtek khusus untuk tim teknis”(Wawancara dengan HZ, 14 Juni 2022).

Dari hasil wawancara dan observasi langsung, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penghambatnya yaitu ada pada OPD kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dikarenakan kurang profesionalisme dalam memberikan pelayanan tetapi kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah memberikan terbaik pada masyarakat yang ingin mengurus surat perizinan usaha.

Sumber : Diolah Peneliti dengan software NVivo12

Faktor penghambat dari indikator karakteristik dan kemampuan agen pelaksana ini yaitu tim teknis operasional OSS RBA karena kurang profesionalisme dalam memberikan pelayanan tetapi kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah memberikan terbaik pada masyarakat yang ingin mengurus surat perizinan usaha.

Tabel 4 4 Hasil Penelitian

No. Indikator Hasil Observasi Ketercapaian

1. Regulasi Berdasarkan hasil obervasi peneliti melihat bahwa indikator regulasi dalam melaksanakan proses implementasi program OSS RBA mengacu pada SOP PP No. 5 Tahun 2021 untuk melaksanakan implementasi program OSS RBA kepada masyarakat.

Efektif

2. Kelembagaan Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa pembagian tugas pada kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini sudah bagus dikarenakan penempatan posisi yang sesuai dengan keahlian dan tanggung jawab masing-masing terhadap pekerjaannya

Efektif

3. Digitalisasi Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa indikator digitalisasi di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu seperti penggunaan teknologi. Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu

Efektif Gambar 4 22 Gambar Visualisasi Faktor Penghambat OSS

RBA dari Karakteristik dan Kemampuan Agen Pelaksana

Satu Pintu memanfaatkan teknologi tersebut untuk mempermudah kepengurusan perizinan kepada masyarakat

4. Kondisi Lingkungan

1. Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil observasi peneiti melihat kondisi fasilitas yang ada pada kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu bahwa sarana dan prasarananya sudah lengkap seperti komputer, printer, jaringan wifi, pendingin ruangan (AC), dll tapi belum memadai seperti jaringan wifi yang sangat lambat sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk melayani masyarakat dan komputer dan printer yang sangat terbatas, di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu hanya memiliki 3 komputer untuk pelayanan OSS RBA

Kurang Efektif

2. Penerapan sistem OSS RBA

Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa penerapan sistem OSS RBA ini sudah sangat efektif dan efisien sehingga masyarakat sangat terbantu dengan adanya kebijakan karena mempermudah untuk membuat perizinan usaha.

Efektif

3. Faktor penghambat

Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat kondisi yang ada di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu bahwa faktor penghambatnya yaitu tim teknis operasionalnya sendiri dikarenakan belum adanya bimtek khusus untuk tim teknisi OSS RBA sehingga para tim teknis belum menguasai sistem online tersebut.

Belum efektif

5. Hubungan antar organisasi

1. pentingnya hubungan antar organisasi Berdasarakan hasil observasi peneliti melihat kondisi yang ada di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu bahwa hubungan antar organisasi itu sangat penting untuk dilakukan dalam suatu instansi apalagi hubungan antar organisasi yang ada di Dinas

Efektif

Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu itu terjalin sangat baik.

2. Sosialisasi

Berdasarkan hasil observasi, informan mengatakan bahwa belum pernah mengadakan sosialisasi langsung kepada masyarakat atau pelaku UMKM. Hanya sosialisasi ke staf kecamatan dan staf kelurahan yang nantinya staf kecamatan dan staf kelurahan inilah yang mengsosialisasikan kepada warganya.

Kurang efektif

6. Sumberdaya Organisasi

1. Kualitas Komunikasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan para pelaku UMKM yang mengatakan bahwa para pemberi pelayanan sangat baik dan memberikan infomasi yang cukup jelas sehingga para pelaku UMKM tidak kebingungan dalam mengurus perizinan usaha.

Efektif

7. Karaktersistik dan

Kemampuan Agen

Pelaksana

1. Karakteristik dan Kemampuan Agen Pelaksana

Berbicara mengenai karakteristik dan kemampuan agen pelaksana berarti membahsas mengenai karakter dan kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Peneliti melihat bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pelaku UMKM bahwa sudah cukup baik itu dibuktikan karena sudah banyaknya pelaku UMKM yang mendaftarkan usahanya ke dalam sistem OSS RBA.

Efektif

2. Sasaran OSS RBA

Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa belum tepat sasaran dikarenakan masih banyak badan usaha yang belum mendaftarkan usahanya ke dalam sistem OSS RBA tetapi untuk para pelaku UMKM usaha risiko rendah sudah tepat sasaran dikarenakan sudah banyaknya usaha kecil yang mendaftarkan usahanya ke dalam OSS RBA.

Belum efektif

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan, peneliti melihat bahwa implementasi online single submission risked based approach ini sudah berjalan dengan semestinya tetapi banyaknya kekurangan yang mengakibatkan implementasi ini bisa dikatakan belum efektif seperti sarana dan prasarana yang kurang mendukung dan tidak adanya sosialisasi langsung kepada masyarakat sehingga kurangnya badan usaha atau pelaku UMKM yang mendaftarkan usahanya ke OSS RBA.

Dokumen terkait