• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

E. Pembahasan

3. Faktor Penguat

a. Dukungan orang tua

Menjaga kebersihan dan kesehatan sangat penting di terapkan sejak usia anak-anak, hal ini penting karena pada usia anak-anak rawan terkena penyakit, daya tahan tubuh mereka belum sekuat

orang dewasa pada umumnya. Pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran. Selain itu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga mempunyai maksud untuk memotivasi anak-anak untuk berperan penting dalam mewujudkan kesehatan kebugaran tubuh dan salah satu sasaran pengembangan lingkungan kesehatan yaitu pada Sekolah Dasar.

Salah satu kunci dalam melaksanakan perilaku hidup sehat yaitu dengan mengelolah sampa sebaik mungkin. (Tabi’in 2020).

Pentingnya peranan orang tua dalam pengaruh pengelolaan sampah pada anak yang dimana dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Gusti et al. 2015) menjelaskan bahwa temuan penelitian ini berdasarkan hasil elisitasi dan uji validitas dan reliabilitas menyatakan ada lima indikator yang valid penilai norma subjektif yang merupakan orang-orang yang dianggap mungkin mempengaruhi siswa dalam menerapkan atau tidak menerapkan perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan di sekolah. Orang- orang tersebut adalah guru kelas, kepala sekolah, teman yang disiplin dan baik perilakunya, orang tua mereka dan penjaga sekolah. Pihak sekolah dan pengambil kebijakan bisa memanfaatkan potensi mereka untuk meningkatkan intensi siswa untuk menerapkan perilaku pengelolaan sampah berkelanjutan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat hubungan dukungan orangtua dengan perilaku pengelolaan sampah. Peran dukungan orang tua ikut serta berperan dalam membangun perilaku hidup bersih dan sehat secara sederhana pada anak-anak.

Asumsi peneliti bahwa dukungan orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat pendidikan, budaya, lingkungan, umur dan tingkat sosial ekonomi. Dukungan orangtua dalam menidik dan mengasuh anak di rumah dengan baik akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, memberikan stimulus, pemeliharaan kesehatan, serta dukungan emosional yang dibutuhkan anak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yenie Chrisnawati 2020)

Orang tua tentu memiliki andil yang besar dalam proses pembelajaran pada anak-anak dengan memberikan pendidikan sederhana seperti buang sampah pada tempatnya dan memilah sampah yang dapat didaur ulang dan tidak. (Sari, W. N. I., &

Mulyadi 2021).

Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala tidak terdapat hubungan dukungan orang tua terhadap perilaku pengelolaan sampah. Orang tua berperan dalam memberikan

motivasi dan dorongan dalam perilaku hidup bersih dan sehat terkhusus dalam pengelolaan sampah. Semakin baik peran orangtua memberikan keteladanan dalam pentingnya kesehatan, maka semakin baik pula anak dalam mempraktekkan kebiasaan yang berkaitan dengan perilaku membuang sampahnya. Anak memberikan respon terhadap situasi kehidupan sesuai dengan perilaku yang dipelajari pada saat mendapat didikan dari orangtua mereka.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan sudah menjadi tradisi/kebiasaan yang sering kita temui didalam kehidupan sehari- hari maupun didalam kehidupan bermasyarakat, dan pengaruh lingkungan sangat besar dalam pertumbuhan anak atau remaja, karena anak dapat mencontoh perilaku yang ada disekitarnya.

Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa, peran orang tua sendiri di pengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan yang menjadikan baik atau buruknya perilaku orang tua dalam menanamkan peran motivasi dalam perilaku membuang sampah pada anak. Hal ini sejalan dengan penelitian (Rahmat Kanro, Yasnani 2017) nilai (p-value 0.693) tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah dasar negeri 08 Moramo Utara Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016.

Oleh karena itu nilai-nilai mengenai hidup bersih dan budaya membuang sampah hendaknya ditanamkan sejak kecil. Ajari anak- anak dengan memberikan contoh yang baik dalam hal kebersihan dan perilaku membuang sampah pada tempatnya.

b. Dukungan tenaga pengajar/Guru

Kecenderungan anak meniru perilaku orang dewasa dan selain orang tua si anak, guru di sekolah merupakan orang dewasa terdekat kedua bagi mereka. Guru mempunyai peran yang sangat besar terhadap PHBS di sekolah. Guru bertugas untuk memberikan pengertian tentang cara berperilaku hidup bersih dan sehat serta memberi contoh pelaksanaan PHBS di sekolah.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 150 responden dan 84 responden di SD Islam Al Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala menunjukkan bahwa mayoritas siswa mendapatkan dukungan guru dengan perilaku baik masing-masing di atas 70%, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasiatin dan Hadi (2019) bahwa terdapat 57,9% siswa yang mendapatkan dukungan baik dari guru untuk melakukan PHBS di sekolah dan 42,1% siswa yang tidak mendapatkan dukungan baik untuk melakukan PHBS di sekolah (Nasiatin & Hadi, 2019).

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2016) bahwa terdapat 25,5% siswa yang mendapat dukungan

guru untuk melakukan PHBS di sekolah dan sebanyak 74,5% siswa yang tidak mendapatkan dukungan guru untuk melakukan PHBS di sekolah (Sari, Widjanarko, and Kusumawati 2016).

Guru yang mendukung penerapan perilaku hidup bersih dan sehat akan membuat siswa melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah karena guru merupakan orang tua kedua bagi anak di sekolah dan orang yang paling tahu bagaimana anak di sekolah dibandingkan orang tuanya (Notoatmodjo 2012).

c. Kurikulum

Konsep pendidikan lingkungan hidup bagi siswa diarahkan untuk menciptakan pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang agar memiliki wawasan konservasi yang bermuara pada peningkatan kualitas hidup pada siswa itu sendiri. Oleh karena itu pendidikan longkungan harus mampu menghasilkan suatau keseimbangan dalam berbagai hal yang memerlukan pendekatan dari berbagai dimensi yang berbeda. Dengan demikian faktor penting untuk membentuk dasar kearifan manusia dalam berperilaku terhadap lingkungan adalah melalui pendidika lingkungan hidup (Alpusari 2014).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Islam Al Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala bahwa kedua sekolah tersebut memiliki kurikulum tentang lingkungan di sekolah.

Penggunaan kurikulum berbasis lingkungan yang baik, akan berpengaruh terhadap sikap peduli kebersihan lingkungan sekolah yang baik pula, hal ini sesuai sesuai dengan pendapat Tri Palupi (2016) yang mengatakan bahwa: kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan formal atau dikenal sebagai sistem persekolahan. Ia menjelaskan bahwa dalam kurikulum terdapat rencana pembelajaran yang mengarahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran kepada siswa agar mereka memiliki kesiapan pribadi dan kemampuan sesuai kebutuhan masyarakat.

Begitupun kurikulum berbasis lingkungan mengacu pada kurikulum pada umumnya dengan mengacu pada standar nasional sesuai dengan kesepakatan bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional (Sufianah 2018).

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang didapatkan mengenai Perilaku Pengelolaan Sampah pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Makassar, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan tingkat pengetahuan responden di SD Negeri dengan (p-value 0,001) dan SD Swasta dengan (p-value 0,000). Terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan sikap responden di SD Negeri dan SD Swasta dengan (p-value 0,000). Tidak terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan tindakan responden di SD Negeri (p-value 0,204) sedangkan terdapat hubungan di SD Swasta (p-value 0,036).

2. Sarana Pengelolaan sampah di SD Negeri dan SD Swasta berada pada kategori tidak memenuhi syarat.

3. Tidak terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan dukungan orangtua responden di SD Negeri dengan (p-value 0,838) sedangkan terdapat hubungan di SD Swasta dengan (p-value 0,021). Tidak terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan dukungan guru responden di SD Negeri (p-value 0,112) dan SD Swasta (p-value 0,937).

SD Negeri dan SD Swasta masing-masing memiliki kurikulum tentang lingkungan di sekolah.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka penulis mencoba memberikan saran dan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan perbaikan kedepannya yaitu :

1. Bagi setiap sekolah agar kiranya perilaku membuang sampah harus didukung dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan persyaratan seperti menyediakan tempat sampah terpisah sesuai dengan jenis sampahnya yang terbuat dari bahan yang kedap air dan memiliki penutup, serta peletakan TPS agar tidak terlalu dekat dengan kelas belajar siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti lebih mendalam mengenai perbedaan dukungan orangtua terhadap perilaku pengelolaan sampah. Dan topik yang sama namun faktor-faktor yang berbeda dalam penelitian ini agar menjadi perbandingan lanjutan sehingga diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif mengenai gambaran perilaku pengelolaan sampah pada anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Shafy, Hussein I., and Mona S.M. Mansour. 2018. “Solid Waste Issue:

Sources, Composition, Disposal, Recycling, and Valorization.” Egyptian

Journal of Petroleum 27(4): 1275–90.

https://doi.org/10.1016/j.ejpe.2018.07.003.

Adisti, Nopia. 2020. “Literatur Review Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Murid Sekolah Dasar (SD.”

Alpusari, Mahmud. 2014. “Analisis Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Sekolah Dasar Pekanbaru.” Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2(02): 10.

Andriani, Vivi. 2021. “Peran Guru Dalam Membentuk Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Dini Di Ra Darun Najah Kloposepuluh Sukodono Sidoarjo.” Peran Guru dalam Membentuk Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Usia Dini di Ra Darun Najah Kloposepuluh Sukodono Sidoarjo: 6.

Anriani et al. 2019. “Bencana Banjir Dan Kebijakan Pembangunan Perumahan Di Kota Makassar.”

Ashidiqi, Maritsa Rahman. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Mayarakat Dalam Membuang Sampah Rumah Tangga Di Sungai Miranggen.” Universitas Negeri Semarang.

Asnidar. 2015. “Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Anak Di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa.”

Astry Axmalia, Surahma Asti Mulasari. 2020. “The Impact of Landfills Toward Public Health.” 6(September): 171–76.

Bahar, B, I Ismail, and J Juharni. 2019. “Implementasi Kebijakan Strategi Pengelolaan Bagi Pedagang Kaki Lima Kota Makassar.”

Carpenter, Evan, and Steven Wolverton. 2017. “Plastic Litter in Streams: The Behavioral Archaeology of a Pervasive Environmental Problem.” Applied Geography 84: 93–101. http://dx.doi.org/10.1016/j.apgeog.2017.04.010.

Depkes. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Direktorat Pengelolaan Sampah, KLHK. 2020. “Capaian Kinerja Pengelolahan Sampah.” : https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/.

Efendi, Hefni, and Bayu Nugraha. 2018. “Lingkungan Dalam Perspektif Kekinian.”

Faizah. 2008. “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat.” : Studi kasus di Yogyakarta.Disertasi Universitas Di.

Fatimah, Yun Arifatul, Kannan Govindan, Rochiyati Murniningsih, and Agus Setiawan. 2020. “A Sustainable Circular Economy Approach for Smart Waste Management System to Achieve Sustainable Development Goals:

Case Study in Indonesia.” Journal of Cleaner Production: 122263.

https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.122263.

Gelbert. 1996. “Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup Dan ”Wall Chart”.” : Malang: Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup,.

Gusti, Aria, Bernard Isyandi, Syaiful Bahri, and Dedi Afandi. 2015. “Faktor Determinan Intensi Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar.” : 65–72.

Ika Muthya Anggraini, Yunika Afriyaningsih, Ricka Aprillia. 2020. “Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah.” 3(1): 112–18.

Jimung, Martinus. 2019. “Pengaruh Guru Sebagai Role Model Terhadap Motivasi Penerapan PHBS Siswa Di SMP Freater Parepare.” Jurnal Kesehatan Lentera ACITYA 6(2): 40–45.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2008. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.” (Jakarta: Biro Hukum dan Humas Kementerian Lingkungan Hidup: 2008).

Lestari, Prieskarinda, and Yulinah Trihadiningrum. 2019. “The Impact of Improper Solid Waste Management to Plastic Pollution in Indonesian Coast and Marine Environment.” Marine Pollution Bulletin 149(April): 110505.

https://doi.org/10.1016/j.marpolbul.2019.110505.

Mallongi, Anwar, and Saleh Jastam. 2015. “Pengelolaan Limbah Padat Perkotaan.” (Writing Revolustion. Makassar.).

Marinda, Leny. 2020. “Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Dan Problematikanya Pada Anak Usia Sekolah Dasar.” An-Nisa’ : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman 13(1): 116–52.

Matin Arifin. 2017. “Tingkat Pengetahuan Kebersihan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas Iv Dan V Sd Negeri Sambiroto 2 Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman.” skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta: 1–40.

Mawan. 2012. “Pengantar Pendidikan Perilaku Kesehatan.” (Jakarta: Sastra Hudayana).

Mbindi, Meilinda Afnesia, Nur Hamdani Nur, and Muharti Syamsul. 2021.

“Tingkat Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Kesehatan Lingkungan Sekolah Di SD Jaya Negara Makassar.” Jurnal Promotif Preventif 4(1): 10–

16.

Moya, Diego, Clay Aldás, Germánico López, and Prasad Kaparaju. 2017.

“Municipal Solid Waste as a Valuable Renewable Energy Resource: A Worldwide Opportunity of Energy Recovery by Using Waste-To-Energy Technologies.” Energy Procedia 134: 286–95.

https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.09.618.

Nastiti, Amalia. 2017. “Penggunaan Benda Tiruan Pada Modifikasi Tempat Sampah Terhadap Perilaku Siswa Buang Sampah Pada Tempatnya Di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Triharjo Pandak Bantul.” Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.

Nida, Isti Zulfa. 2020. “Peran Orang Tua Dalam Proses Pembelajaran Daring Anak Usia Sekolah Dasar Di Desa Janggalan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.” Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Nizami, A. S. et al. 2017. “Waste Biorefineries: Enabling Circular Economies in Developing Countries.” Bioresource Technology 241: 1101–17.

http://dx.doi.org/10.1016/j.biortech.2017.05.097.

Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nst, Ummi Ahlunnaza. 2019. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Membuang Sampah Sembarangan Pada Siswa Smp It Al-Ikhwan Tanjung Morawa.”

Oktariyani Dasril, Resi Fitri Yuni. 2018. “Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik Dan Anorganik Pada Siswa SD 05 Tigo Tanjung Talawi.” Jurnal Abdimas

Saintika 1(1): 1–8.

http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/abdimas/article/view/853.

Poety, Mardiana, Joko Wiyono, and Ragil Catur Adi. 2017. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Membuang Sampah Pada Siswa SMP Sriwedari Malang.” Nursing News 2(2): 595–606.

Rahmat Kanro, Yasnani, Syawal kamiluddin Saptaputra. 2017. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Dasar Negeri 08 Moramo Utara Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016.” JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT 2(7): 1–10.

Ratnasari, Juni, and Siti Chodijah. 2020. “Kerusakan Lingkungan Menurut Sains Dan Ahmad Mustafa Al-Maraghi: Studi Tafsir Al-Maraghi Pada Surat Al- Rum Ayat 41, Al-Mulk Ayat 3-4 Dan Al-A’raf Ayat 56).” Jurnal Ilmu

AlQURAN DAN TAFSIR 05(01): 121–36.

S, Jumran. 2017. “Efektifitas Pola Penanganan Sampah Di Kota Makassar.”

Saparuddin, Juharni, and Nurkaidah. 2020. “Implementation of Waste Management Policy In Ujung Tanah District , Makassar City.” 3(1): 27–36.

Sari, W. N. I., & Mulyadi, M. 2021. “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Sekolah Dasar.” THE JOER: Journal Of Education Research 1(1): 74–

96.

Sari, N., B. Widjanarko, and A. Kusumawati. 2016. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sebagai Upaya Untuk Pencegahan Penyakit Diare Pada Siswa Di Sd N Karangtowo Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak.” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 4(3): 1051–58.

Sarumpet, Vivi Aman Sari. 2019. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Periaku Membuang Sampah Pada Siswa Kelas V Sd Swasta Al Ulum Kecamatan Medan Area Tahun 2018.”

“SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional.”

https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan (October 2, 2021).

SNI 19-2454-2002. “Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan Departemen Pekerjaan Umum.” (Bandung : Yayasan LPMB).

Sufianah. 2018. “Kinerja Guru Ekonomi Terhadap Sikap Peduli Kebersihan Lingkungan Sekolah Di Sman 3 Pinrang the Influence of Environmental- Based Curricula and the Performance of Economic Teachers on the Attitude of Environmental Hygiene Care of Schools in Sman 3 Pinrang S.”

Supriyanto, Aswar. 2021. “Peran Orang Tua Dalam Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Remaja.” Peran Orang Tua Dalam Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Remaja 6(1): 48–54.

Surampet, Vivi Aman Sari. 2019. “Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Membuang Sampah Pada Siswa Kelas V SD Swasta Al Ulum Kecamatan Medan Area Tahun 2018.” Kesehatan Masyarakat.

Tabi’in, A. 2020. “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Anak Usia Dini Sebagai Upaya Pencegahan Covid 19.” JEA (Jurnal Edukasi AUD) 6(1): 58–73.

Tayeb, M., Daud, F. 2021. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pengelolaan Sampah Masyarakat Di Kecamatan Manggala Kota Makassar.”

Seminar Nasional Hasil Penelitian 2021 (2016): 2039–59.

http://103.76.50.195/semnaslemlit/article/view/25532.

Vinka Aennie Widiastuti, Ari Yuniastuti. 2017. “Analisis Hubungan Sikap Perilaku Pengelolaan Sampah Dengan Gejala Penyakit Pada Masyarakat Di TPI Kota Tegal.” Public Health Perspective Journal 2(3): 251–251.

Widayati, Wahyu. 2017. “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Petugas Kesehatan Dalam Upaya Pengelolaan Sampah Medis Di Rumah Sakit Griya Husada Madiun Tahun 2017.” : 111.

World Health Organization. 2019. “Guideline for The Management of Common Chilhood Illnesses Second Edition.”

Yenie Chrisnawati, Dyah Suryani. 2020. “Hubungan Sikap , Pola Asuh , Peran Orang Tua , Guru , Sarana Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.”

Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 9: 1101–10.

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Perilaku pengelolaan sampah pada siswa sekolah dasar di kota makassar

Nama Responden :

Jenis Kelamin :

Umur :

Petunjuk Pengisian :

Adik-adik dimohon mengisi identitas diri.

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c pada jawaban yang menurut adik- adik paling benar.

A) PENGETAHUAN

Petunjuk : Lingkarilah jawaban yang menurutmu paling benar.

1. Apakah adik-adik tahu pengertian sampah ? a. Semua benda yang tidak disenangi.

b. Benda yang harus dibuang.

c. Semua benda bekas.

2. Dimana kita seharusnya membuang sampah ? a. Tempat sampah yang disediakan.

b. Sembarang tempat.

c. Lahan kosong.

3. Kenapa harus membuang sampah ? a. Agar terhindar dari penyakit.

b. Agar disenangi guru.

c. Agar disayangi teman.

4. Penyakit apa yang akan terjadi apabila kita membuang sampah sembarangan ?

a. Sakit mata.

No:

b. Cacingan.

c. Diare dan DBD

5. Bagaimanakah cara menghindari penyakit diare ? a. Menjaga kebersihan lingkungan.

b. Makan sembarangan.

c. Tidak menjaga kebersihan.

6. Apakah yang akan terjadi apabila membuang sampah di selokan sekolah?

a. Dimarahi ibu guru.

b. Saluran pembuangan tersumbat.

c. Menyebabkan kotoran dimana-mana.

7. Sampah apakah yang mudah membusuk?

a. Aluminium b. Kertas

c. Sisa makanan

8. Sebutkan contoh sampah yang mudah terbakar ? a. Pecahan kaca.

b. Batu bata.

c. Robekan kertas.

9. Sebutkan contoh sampah yang tidak mudah terbakar ? a. Kardus

b. Plastik makanan.

c. Besi atau logam bekas.

10. Sampah apakah yang tidak mudah membusuk ? a. Plastik makanan ringan.

b. Sisa makanan.

c. Ampas teh.

11. Sebutkan contoh sampah yang berasal dari tempat umum, kecuali ? a. Serpihan keramik

b. Botol minuman.

c. Kertas bekas.

12. Membuang sampah sembarang dapat menyebabkan?

a. Lingkungan jadi kotor.

b. Lingkungan menjadi bersih.

c. Bebas dari sumber penyakit.

13. Apa yang menyebabkan orang membuang sampah sembarangan ? a. Agar terkenal.

b. Supaya mendapat pujian c. Tidak perduli lingkungan

14. Apakah manfaat membuang sampah pada tempatnya ? a. Sebagai tempat berkembangnya penyakit.

b. Dapat menyebabkan banjir.

c. Lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat.

15. Sampah yang tidak ditutup dapat menyebabkan ? a. Bau yang enak.

b. Lingkungan bersih dan indah.

c. Bau yang tidak sedap.

16. Berikut ini merupakan sumber sampah, kecuali ? a. Sampah dari tempat umum.

b. Sampah industri.

c. air dari sungai

17. Apakah yang akan terjadi jika sampah dibiarkan berlarut-larut ? a. Menimbulkan bau yang tidak enak.

b. Terhindar dari binatang pembawa penyakit c. Dapat memperindah lingkungan.

18. Apakah yang akan terjadi jika sampah tidak dipisahkan ? a. Memudahkan untuk dikelola

b. Dapat memperparah pencemaran oleh sampah c. Tidak menimbulkan penumpukan sampah

19. Kebiasaan membuang sampah yang paling tepat adalah ? a. Memilah sampah berdasarkan jenisnya

b. Membuang sampah sembarang tempat

c. Membakar sampah

20. Dampak yang dirasakan jika sampah dikelola dengan baik adalah ? a. Lingkungan menjadi sehat

b. Lingkungan berbau tidak sedap dan buruk dipandang

c. Lingkungan menjadi tercemar

B) SIKAP

Petunjuk: Isilah jawabanmu dengan tanda “√” (checklist) pada kotak di bawah ini.

No PERNYATAAN Sangat

Setuju

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju 1

Saya selalu membuang sampah pada tempatnya (tempat

sampah).

2

Menurut saya membuang sampah pada tempatnya itu keren.

3

Menurut saya, membuang sampah pada tempatnya adalah pekerjaan yang mudah.

4

Jika saya memiliki sampah saat sedang di jalan /bepergian naik kendaraan saya tidak akan membuang sampah saya di sembarang tempat.

5

Jika tidak menemukan tempat sampah, saya akan menyimpan

sampah saya sampai

menemukan tempat sampah.

6

Menurut saya, membuang sampah pada tempatnya dapat membuat lingkungan bersih dan sehat.

7

Saya tidak suka terhadap orang yang membuang sampah sembarangan.

8

Saya akan menasehati teman/orang yang membuang

sampah sembarangan.

9 Saya akan memungut sampah yang saya temui di jalan.

C) TINDAKAN

Berikanlah tanda ceklis (√) pada jawaban yang Adik-adik pilih.

No. Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah adik-adik membuang sampah pada tempatnya?

2 Apakah adik-adik mengajak orang lain untuk membuang sampah?

3 Apakah dengan membiarkan sampah, lingkungan sekolah menjadi bersih ?

4 Apakah adik-adik perduli dengan kebersihan lingkungan?

5 Apakah disetiap ruangan kelas ada masing-masing tempat sampah?

6 Apakah sampah dapat menimbulkan bau busuk ?

7 Apakah ada petugas yang membersihkan ruang kelas setiap hari ? 8 Apakah adik-adik pernah makan dikelas dan membuang

bungkusnya dibangku ?

9 Apakah sampah diruangan kelas perlu dibersihkan ? 10 Apakah adik-adik membuang sampah di selokan sekolah ? 11 Apakah membuang sampah ke selokan dimarahi guru?

12 Apakah ada sanksi, jika ada adik-adik membuang sampah sembarangan ?

13 Apakah adik-adik membiarkan sampah bertebaran di kelas ? 14 Apakah adik-adik memisahkan sampah berdasarkan jenisnya ? 15 Apakah adik-adik menegur orang yang membuang sampah

sembarangan ?

D) DUKUNGAN ORANGTUA

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c pada jawaban yang menurut adik- adik benar.

1. Apa yang dilakukan orang tuamu jika kamu membuang sampah sembarangan?

a. Membiarkan saja

b. Menegur/ memberi nasihat

c. Mengambil sampahmu dan membuangnya di tempat sampah 2. Apakah orang tuamu selalu mencontohkan buang sampah pada

tempatnya?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah kamu akan mengikuti orang tuamu yang suka membuang sampah pada tempatnya?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah orang tuamu akan memberi hadiah jika kamu membuang sampah pada tempatnya?

a. Ya b. Tidak

E) DUKUNGAN GURU DI SEKOLAH

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c pada jawaban yang menurut adik- adik benar.

1. Apakah kamu pernah melihat ibu/bapak guru membuang sampah di sembarang tempat?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah ibu/bapak guru selalu mengingatkanmu untuk membuang sampah pada tempatnya?

a. Ya

Dokumen terkait