BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah
5. Peran Tenaga Pendidik atau Guru
Tenaga pendidik merupakan pengajar utama dalam sekolah. Guru dalam hal ini dituntut untuk menurunkan ilmunya, memberikan fasilitas dalam proses perpindahan ilmu pengetahuan dari sumber ke peserta didik. Kehadiran tenaga pengajar di sekolah mesti di utamakan karena membimbing peserta didik menjadi manusia yang dewasa, terampil, memiliki budi pekerti luhur, dan berahlak yang mulia. Tanpanya peserta didik akan sulit untuk menghadapi perkembangan dirinya. Tugas utama tenaga pendidik dalam hal ini adalah mendidik, mengajaar, membimbing, mengarahkan, melatih, memberi nilai dan evaluasi terhadap peserta yang ia didik (Andriani 2021)
Peran seorang guru sangat penting dalam mengajarkan anak muridnya bagaimana cara menjaga kebersihan sekolah. Itu mampu dilakukan jika guru dapat terlebih dahulu mencontohkannya. Bukan sekedar memberikan perintah (Jimung 2019)
E.
Pandangan Islam Tentang KebersihanBerdasarkan UUD no. 23 Tahun 1997, dijelaskan bahwa adanya organisme, unsur lain, atau zat energi yang dijumpai pada lingkungan yang diperoleh dari hasil aktivitas manusia. Hal ini, Menyebabkan kualitas hidup berkurang hingga di level yang tidak diketahui serta mengakibatkan fungsi dari lingkungan hidup tidak berjalan semestinya. Itulah yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Jauhilah dua perbuatan yang
mendatangkan laknat!" Sahabat-sahabat bertanya, "Apakah dua perbuatan yang mendatangkan laknat itu?" Nabi menjawab, "Orang yang buang air besar di jalan umum atau di tempat berteduh manusia." (HR Muslim).
Manusia sebagai makhluk hidup, dituntut untuk memperbaiki hubungannya kepada Allah Swt. Dan hubungan kepada sesama manusia.
Selain kedua hubungan tersebut, seorang umat yang memiliki peranan dimuka bumi yakni pemimpin harus senantiasa menjaga dan mengolah alam yang telah diciptakan Allah SWT. Dengan baik. Alam adalah sumber kehidupan seorang umat.
Sesungguhnya Allah SWT menyukai kebersihan dalam firmannya Q.S.
Al-Baqarah/2:222:
سَََو َ َ َوىنلُو ِهَع ِضُِحَم ل ٱ َف ي ٗذَأ َىنه لنق
اىنلِزَت ع ٲ َءٓاَسِّىل ٱ
ٍِف ِضُِحَم ل ٱ َلََو
نمنكَسَمَأ نث َُح هِم َّهنهىنت أَف َن سَّهَطَت اَذِإَف َن سنه طََ ًَّٰتَح َّهنهىنبَس قَت هنَّلل ٱ
َّنِإ ََّلل ٱ ُّب ِحنَ
َهُِب َّٰىَّتل ٱ ُّب ِحنََو
َهَِسِّهَطَتنم ل ٱ ٢٢٢
Terjemahmya:
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”
Dalam bidang kebersihan dasar yang menjadi sumber nilai bagi pentingnya menjaga lingkungan dan peduli pada lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah, ada pada Quran surat Al-Baqarah/2:222, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan yang suka kebersihan atau kesucian. Dalam ayat ini ini Allah menggabungkan antara orang-orang yang
bertaubat dengan orang-orang yang suka kebersihan, dan Allah menggabungkan cintanya kepada keduanya secara bersamaan, yang berarti bahwasanya Allah itu tidak menyukai orang yang tobat tapi kotor zahirnya, atau orang yang bersih lahirnya tapi tidak tobat, yang dicintai oleh Allah adalah yang yang bertobat dan yang bersih atau suci lahirnya (Efendi and Nugraha 2018).
Masalah yang sering terjdi menyangkut lingkungan adalah pencemaran, dalam pencemaran terdapat banyak aspek didalamnya seperti air, udara dan tanah. sehingga perlu dikasi dalam perpektif tafsir sebagai bayan Al-Quran dalam hal ini menggunakan tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Mustafa Al- Maraghi.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT. Dalam Q.S. Ar-Rum/30:41:
َسَهَظ نداَسَف ل ٱ ٍِف ِّسَب ل ٱ َو ِس حَب ل ٱ ٌِد ََأ تَبَسَك اَمِب ِساَّىل ٱ
َض عَب منهَقَِرنُِل
ٌِرَّل ٱ اىنلُوِمَع
َنىنعِج سََ منهَّلُوَعَل ١٤
Terjemahnya:
“Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”
Al-Maraghi menjelaskan ayat di atas bahwa orang-orang yang telah melakukan kerusakan baik di laut dan di bumi akan diperingatkan langsung oleh Allah, dunia dengan banjir, kekeringan, kekurangan pangan, kebakaran hutan. Agar mereka mau kembali kejalan yang benar dan bertaubat, tetapi setelah Allah memberikan peringatan di dunia mereka tidak
menghiraukannya, maka Allah memperingatkan mereka menunggu hari pembalasan (Ratnasari and Chodijah 2020).
Ayat diatas menjelaskan bagaimana seorang umat harus beriman kepada Allah SWT. salah satu caranya yakni menjaga Alam. Allah SWT.
akan menampakkan Kerusakan yang terjadi karena ulah manusia itu seperti adanya kekeringan, kurangnya sumber makanan dari Laut, dan sebagainya.
Itu semua merupakan feedback yang akan dirasakan apabila ia lalai dalam menjaga alam. Kerusakan yang yang diperlihatkan kepada manusia semata- mata sebagai peringatan agar hendaknya seorang insan kembali ke jalan yang benar.
Diciptakannya Alam semesta beserta isinya diantaranya memang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan insan. Akan tetapi, Manusia harus senantiasa mengontrol hawa nafsunya dalam mengambil manfaat yang telah disediakan Alam. Karena sesungguhnya, hal yang bersifat berlebihan itu tidak baik.
Kerusakan yang sering dilakukan manusia baik di darat/dilaut yakni mencemari lautan sehingga hasil ikan berkurang, terumbu karang rusak, dan lain-lain. Di darat mereka melakukan penebangan pohon secara membabi buta untuk mendapatkan keuntungan besar tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi pada alam dan tidak memikirkan kelanjutan hidup generasi selanjutnya.
Kerusakan yang lain yang dirasakan sekarang yaitu pengelolaan sampah yang kurang baik menyebabkan pencemaran lingkungan dimana-
mana. Kesadaran seseorang dalam hal buang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah dan sebagainya masih sangat kurang. Sehingga diperlukan tindak lanjut demi meminimalisir terjadinya bencana banjir yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
F. Kerangka teori
Faktor predisposisi:
(predisposing factor) Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan Nilai
Variabel demografik Faktor Pemungkin : (Enabling Factor)
Ketersediaan sumber daya kesehatan
Aksebilitas sumber daya kesehatan
Prioritas Masyarakat/pemerintah dan komitmen terhadap kesehatan
Keterampilan yang terkait dengan kesehatan
Spesifik Permasalahan
Perilaku Pengelolaan Sampah di SD
Faktor Penguat : (Reinforcing Factor) 1. Keluarga
2. Rekan-rekan 3. Guru
5. Penyedia Layanan kesehatan
Bagan 2.1 kerangka teori Lawrence Green
G. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Bagan 2.2 Kerangka Konsep
Factor Predisposisi : (Predisposing Factor)
Pengetahuan Sikap
Tindakan
Perilaku Pengelolaan Sampah pada Siswa
Sekolah Dasar Factor Pemungkin :
(Enabling Factor)
Ketersediaan Sarana/Prasarana
Factor Penguat : (Reinforcing Factor)
Dukungan Orang tua
Dukungan Tenaga Pelajar (Guru) Kurikulum
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan analitik – observasional dengan desain cross sectional.
B. Populasi dan sampel 1. Populasi
Populasi yang ada pada penelitian ini merupakan seluruh Siswa Kelas V dan kelas VI di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala yaitu sebanyak 334 Siswa.
Tabel 3. 1 Jumlah Siswa per Kelas
NO Kelas Jumlah
1.
Kelas V SD Islam Al-Azhar 34 Makassar
105
2.
Kelas VI SD Islam Al-Azhar 34 Makassar
126 3. Kelas V SD Negeri Aroeppala 54 4. Kelas VI SD Negeri Aroeppala 49 Jumlah Keseluruhan (N) 334 Sumber: Data primer 2022
2. Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu Exhautive Sampling. Sampel penelitian ini yaitu sebesar 234 orang. SD Islam Al- Azhar 34 Makassar sebanyak 150 orang dan SD Negeri Aroeppala 84 orang.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Makassar, SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34 Makassar. Dilakukan pada April 2022.
D. Teknik pengumpulan data 1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah melakukan observasi langsung terhadap subjektif terkait sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah sekolah.
2. Data Sekunder
Data yang dihasilkan dari catatan kesehatan siswa sekolah dasar.
E. Instrumen penelitian 1. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar inspeksi lingkungan, ATK, dan Komputer.
F. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu:
a.
Data Coding (Mengkode Data)Membuat pengkodean terhadap data sehingga dapat memudahkan dalam proses kuantifikasi yaitu penerapan skala pengukuran yang digunakan dalam proses pemasukan data/entry data.
b. Data Editing (Mengedit Data)
Pemeriksaan data yang memungkinkan munculnya kesalahan data ataupun jawaban yang kurang jelas.
c. Data Entry (Memasukkan Data)
Memasukan data dari hasil jawaban responden ke dalam komputer.
d. Data Cleaning (Membersihkan Data)
Pengecekan data yang kurang jelas bagi jawaban responden sehingga dilakukan perbaikan untuk meminimalisir jawaban yang kosong.
e. Tabulating (Penyajian Data)
Kegiatan yang dilakukan untuk menyajikan data dalam bentuk tabel.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan yaitu Analisis Univariat dan Bivariat. Dengan kriteria uji jika nilai p lebih dari 0,05. Jika data terdistribusi normal maka penelitian ini menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan faktor predisposisi, penguat, dan pemungkin terhadap perilaku pengelolaan sampah antara SD Negeri dan Swasta di
kota Makassar.
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara geografis Kota Makassar terletak di Pesisir Pantai Barat bagian selatan Sulawesi Selatan, pada titik koordinat 119°, 18’, 27’, 97” Bujur Timur dan 5’. 8’, 6’, 19” Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 175,77 km2 yang meliputi 15 kecamatan.
Kecamatan Rappocini merupakan salah satu dari 15 Kecamatan di Kota Makassar yang berbatasan dengan Kecamatan Panakkukang di sebelah utara, Kecamatan Panakkukang dan Kabupaten Gowa di sebelah timur, Kecamatan Tamalate di sebelah selatan dan Kecamatan Mamajang dan Kecamatan Makassar di sebelah barat.
Kecamatan Rappocini merupakan daerah bukan pantai dengan topografi ketinggian antara permukaan laut. Menurut jaraknya, letak masing-masing kelurahan ke kecamatan berkisar 1 km sampai dengan jarak 5-10 km.
Menurut hasil proyeksi penduduk pada tahun 2019 di kecamatan Rappocini, jumlah penduduknya sekitar 170,121 jiwa.
SD Islam Al-azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala terletak bersampingan di Jl. Aroeppala No. 5, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini Kota makassar.
B. Karakteristik Responden
Distribusi frekuensi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kelas responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur, jenis kelamin, dan Kelas Responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri A
r o e p p a l a T a h u n
2022
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 93 (62%) responden yang berada pada range umur 10-11 tahun dan sebanyak 57 (38%) responden pada range umur 12-13 tahun. Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 48 (57,1%) responden yang berada pada range umur 10-11 Tahun dan 36 (42,9%) responden berusia 13 tahun. Dari 150 responden di SD Islam Al- Azhar 34 Makassar terdapat 80 (53,3%) responden yang berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 70 (46,7%) responden yang berjenis kelamin Perempuan. Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 44 (52.4%) responden yang berjenis kelamin perempuan dan 40 (47.6%) responden yang berjenis kelamin laki-laki. Dan dari 150 responden di SD
Karakteristik Responden
Frekuensi SD slam Al-Azhar
34 Makassar SD Negeri Aroeppala
n % N %
Umur
10-11 93 62 48 57.1
12-13 57 38 36 42.9
Jenis kelamin
Laki-laki 80 53.3 40 47.6
Perempuan 70 46.7 44 52.4
Kelas
5 60 40.0 43 51.2
6 90 60.0 41 48.8
Total 150 100 84 100
Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 60 (40%) responden siswa kelas 5 dan sebanyak 90 (60%) responden siswa kelas 6. Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat terdapat 43 (51,2%) responden siswa kelas 5 dan sebanyak 41 (48,8%) responden siswa kelas 6.
C. Variablel Univariat 1. Pengetahuan
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Pengetahuan
Frekuensi SD Islam Al-Azhar
34 Makassar
SD Negeri Aroeppala
n % n %
Rendah 80 53.3 41 48.8
Tinggi 70 46.7 43 51.2
Total 150 100 84 100
Sumber : Data Primer 2022
Hasil distribusi frekuensi diatas agar lebih komunikatif dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
53.3
48.8 46.7
51.2
42 44 46 48 50 52 54
persen (%) persen (%)
SD Islam Al-Azhar 34 Makassar SD Negeri Aroeppala Diagram 4. 1
Gambaran Pengetahuan Responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Rendah Tinggi
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 80 (53,3%) responden berpengetahuan rendah dan sebanyak 70 (46,7%) responden berpengetahuan tinggi. Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 43 (51,2%) responden berpengetahuan tinggi dan sebanyak 41 (48,8%) responden berpengetahuan rendah.
2. Sikap
Distribusi frekuensi berdasarkan sikap responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden di SD Islam Al- Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Sikap
Frekuensi SD Islam Al-Azhar
34 Makassar
SD Negeri Aroeppala
n % n %
Negatif 80 43.3 30 35.7
Positif 70 46.7 54 64.3
Total 150 100 84 100
Sumber : Data Primer 2022
Hasil distribusi frekuensi diatas agar lebih komunikatif dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 70 (46,7%) responden bersikap positif dan sebanyak 80 (53,3%) responden bersikap negatif.
Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 54 (64,3%) responden bersikap positif dan sebanyak 30 (35,7%) responden bersikap negatif.
3. Tindakan
Distribusi frekuensi berdasarkan tindakan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Tindakan
Frekuensi SD Islam Al-Azhar
34 Makassar
SD Negeri Aroeppala
n % n %
Buruk 5 3.3 2 2.4
Baik 145 96.7 81 97.6
Total 150 100 84 100
Sumber : Data Primer 2022
43.3
35.7 46.7
64.3
0 10 20 30 40 50 60 70
persen (%) persen (%)
SD Islam Al-Azhar 34 Makassar SD Negeri Aroeppala Diagram 4.2
Gambaran Sikap Responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Negatif Positif
Hasil distribusi frekuensi diatas agar lebih komunikatif dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 145 (96,7%) responden bertindakan baik dan sebanyak 5 (3,3%) responden bertindakan buruk.
Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 81 (97,6%) responden bertindakan baik dan sebanyak 2 (2,4%) bertindakan buruk.
4. Ketersediaan Sarana
Distribusi frekuensi berdasarkan ketersediaan sarana dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
3.3 2.4
96.7 97.6
0 20 40 60 80 100 120
persen (%) persen (%)
SD Islam Al-Azhar 34 Makassar SD Negeri Aroeppala Diagram 4.3
Gambaran Tindakan Responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Buruk Baik
Tabel 4. 5
Ketersediaan Sarana di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
No Kriteria
SD Islam Al-Azhar 34
Makassar SD Negeri Aroeppala Hasil
Observasi Kesimpulan Hasil
Observasi Kesimpulan 1
Ruang tenaga pendidikan yang
bersih
Ya Memenuhi
Syarat Ya Memenuhi
Syarat 2 Ruang kelas yang
bersih Ya Memenuhi
Syarat Ya
Memenuhi Syarat 3 Penyediaan alat
kebersihan Ya Memenuhi
Syarat Ya
Memenuhi Syarat Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan di SD Negeri Aroeppala ruang tenaga pendidikan dan ruang kelas bersih serta masing masing menyediakan alat kebersihan.
Tabel 4. 6
Ketersediaan Sarana di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
No Kriteria
SD Islam Al-Azhar 34
Makassar SD Negeri Aroeppala Hasil
Observasi Kesimpulan Hasil
Observasi Kesimpulan 1
Penyediaan tempat sampah
yang terpisah sesuai jenisnya
Tidak
Tidak Memenuhi
Syarat
Tidak
Tidak Memenuhi
Syarat 2
Penyediaan tempat sampah
yang memiliki penutup
Ya Memenuhi
Syarat Tidak
Tidak Memenuhi
Syarat 3
Pengumpulan dan pengangkutan
sampah
Ya
Tidak Memenuhi
Syarat
Ya
Tidak Memenuhi
Yarat Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada SD Islam Al- Azhar 34 Makassar dan di SD Negeri Aroeppala tersedia tempat sampah yang tidak dibedakan berdasarkan jenisnya. Pada SD Negeri Aroeppala tersedia tempat sampah yang tidak dilengkapi penutup, dan pada masing-masing sekolah pembuangan akhir sampah tempat pengumpulan dan pengangkutan sampah masih belum memenuhu syarat.
5. Dukungan Orangtua
Distribusi frekuensi berdasarkan dukungan orangtua dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Orangtua di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
S u m b
er : Data Primer 2022
Hasil distribusi frekuensi diatas agar lebih komunikatif dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
Dukungan Orangtua
Frekuensi SD Islam Al-
Azhar 34 Makassar
SD Negeri Aroeppala
n % n %
Kurang Mendukung 108 72 50 59.5
Mendukung 42 28 34 40.5
Total 150 100 84 100
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 108 (72%) responden memiliki orangtua yang kurang mendukung dan 42 (28%) responden memiliki orangtua yang mendukung. Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 50 (59,5%) responden memiliki orangtua yang kurang mendukung dan sebanyak 34 (40,5%) responden memiliki orangtua yang mendukung.
72
59.5
28
40.5
0 10 20 30 40 50 60 70 80
persen (%) persen (%)
SD Islam Al-Azhar 34 Makassar SD Negeri Aroeppala Diagram 4.4
Gambaran Dukungan Orangtua di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Kurang Mendukung Mendukung
6. Dukungan Guru di Sekolah
Distribusi frekuensi berdasarkan dukungan guru dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Guru di SD Islam Al- Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Sumber : Data Primer 2022
Hasil distribusi frekuensi diatas agar lebih komunikatif dapat
disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat 110 (73,3%) responden yang
Dukungan Guru
Frekuensi SD Islam Al-
Azhar 34 Makassar
SD Negeri Aroeppala
n % n %
Tidak mendukung 40 26.7 26 31
Mendukung 110 73.3 58 69
Total 150 100 84 100
26.7 31
73.3 69
0 10 20 30 40 50 60 70 80
persen (%) persen (%)
SD Islam Al-Azhar 34 Makassar SD Negeri Aroeppala Diagram 4.5
Gambaran Dukungan Guru di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
Tidak mendukung Mendukung
memiliki dukungan dari guru dan 40 (26,7%) responden yang tidak memiliki dukungan dari guru. Sedangkan dari 84 responden di SD Negeri Aroeppala terdapat 26 (31%) responden yang tidak memiliki dukungan dari guru dan sebanyak 58 (69%) responden yang tidak memiliki dukungan dari guru.
7. Kurikulum Sekolah
Tabel 4. 9
Kurikulum Sekolah di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022
No Sekolah Hasil
Observasi 1. SD Islam Al-Azhar 34 Makassar Ada
2. SD Negeri Aroeppala Ada
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala terdapat kurikulum tentang lingkungan.
D. Variabel Bivariat 1. Faktor predisposisi
a. Pengetahuan
Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan pengetahuan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 10
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Responden di SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34
Makassar Tahun 2022
Pengetahuan
Perilaku
SD Negeri Aroeppala SD Islam Al-Azhar 34 Makassar
Buruk Baik p-
value
Buruk Baik p-
value
n % n % n % n %
Rendah 21 77.8 20 35.1
0.001
47 97.9 33 32.4
0.000
Tinggi 6 22.2 37 64.9 1 2.1 69 67.6
Total 27 100 57 100 48 100 102 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan dari 84 (100%) responden bahwa perilaku pengelolaan sampah berdasarkan pengetahuan responden di SD Negeri Aroeppala dengan tingkat pengetahuan rendah dengan perilaku baik sebanyak 21 (77.8%) responden sedangkan pengetahuan kategori tinggi dengan perilaku baik sebanyak 6 (22,2%) responden. Adapun hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,001 yang artinya pada alpha 5%, terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan tingkat pengetahuan siswa pada SD Negeri Aroeppala.
Adapun pada tabel di atas, menunjukkan dari 150 (100%) responden bahwa perilaku pengelolaan sampah berdasarkan pengetahuan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dengan tingkat pengetahuan rendah dengan perilaku baik sebanyak 33 (32,4%) responden sedangkan pengetahuan kategori tinggi dengan perilaku baik sebanyak 69 (67,6%) responden. Adapun hasil uji
statistik menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 yang artinya pada alpha 5%, terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan tingkat pengetahuan siswa pada SD islam Al-Azhar 34 Makassar.
b. Sikap
Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan sikap responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 11
Hubungan Sikap dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Responden di SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34 Makassar
Tahun 2022
Sikap
Perilaku
SD Negeri Aroeppala SD Islam Al-Azhar 34 Makassar
Buruk Baik p-
value
Buruk Baik p-
value
n % n % n % n %
Negatif 21 77.8 9 15.8
0.000
47 97.9 33 32.4
0.000
Positif 6 22.2 48 84.2 1 2.1 69 67.6
Total 27 100 57 100 48 100 102 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan dari 84 (100%) responden bahwa perilaku pengelolaan sampah berdasarkan sikap responden di SD Negeri Aroeppala dengan kategori negatif dengan perilaku baik sebanyak 9 (15,8%) responden sedangkan sikap kategori positif dengan perilaku baik sebanyak 48 (84,2%) responden. Adapun hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p- value sebesar 0,000 yang artinya pada alpha 5%, terdapat hubungan
perilaku pengelolaan sampah dengan sikap siswa pada SD islam Al- Azhar 34 Makassar.
Adapun berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan dari 150 (100%) responden bahwa perilaku pengelolaan sampah berdasarkan sikap responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dengan kategori negatif dengan perilaku baik sebanyak 33 (32,4%) responden sedangkan pengetahuan kategori tinggi dengan perilaku baik sebanyak 69 (67,6%) responden. Adapun hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,000 yang artinya pada alpha 5%, terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan sikap siswa pada SD islam Al-Azhar 34 Makassar.
c. Tindakan
Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan tindakan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 12
Hubungan Tindakan dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Responden di SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34
Makassar Tahun 2022
Tindakan
Perilaku
SD Negeri Aroeppala SD Islam Al-Azhar 34 Makassar
Buruk Baik p-
value
Buruk Baik p-
value
n % n % n % n %
Buruk 4 14.8 3 5.3
0.204
4 8.3 1 1
0.036
Baik 23 85.2 54 94.7 44 91.7 101 99
Total 27 100 57 100 48 100 102 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan dari 84 (100%) responden bahwa perilaku pengelolaan sampah berdasarkan tindakan responden di SD Negeri Aroeppala dengan tindakan kategori buruk dengan perilaku baik sebanyak 3 (5,3%) responden sedangkan tindakan kategori baik dengan perilaku baik sebanyak 54 (94,7%) responden. Adapun hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p- value sebesar 0,204 yang artinya pada alpha 5%, tidak terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan tindakan siswa pada SD islam Al-Azhar 34 Makassar.
Adapun pada tabel di atas, menunjukkan dari 150 (100%) responden bahwa perilaku pengelolaan sampah berdasarkan pengetahuan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dengan tindakan buruk dengan perilaku baik sebanyak 1 (1%) responden sedangkan tindakan kategori baik dengan perilaku baik sebanyak 101 (99%) responden. Adapun hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar 0,036 yang artinya pada alpha 5%, terdapat hubungan perilaku pengelolaan sampah dengan tindakan siswa pada SD islam Al-Azhar 34 Makassar.
2. Faktor penguat
a. Dukungan Orangtua
Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan dukungan guru di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel dibawah ini.