PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan pengetahuan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hubungan pengetahuan dengan perilaku pengelolaan sampah responden di SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34. Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan sikap responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Islam Aroeppala 34 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Hubungan sikap dan perilaku responden dalam pengelolaan sampah di SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34 Makassar. Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan tindakan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hubungan Tindakan dan Perilaku Responden dalam Pengelolaan Sampah di SD Negeri Aroeppala dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Azhar 34.
Hubungan Dukungan Guru dengan Pengelolaan Sampah Responden di SD Negeri Aroeppala dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Azhar 34.
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Kajian Pustaka
2. Ciri-ciri berdasarkan peran guru yaitu sebanyak 53 responden menjawab pernah berperan sebagai guru di sekolah dengan frekuensi 82,8% dan 11 responden dengan frekuensi 17,2% menjawab tidak pernah berperan sebagai guru. guru di sekolah. 3. Karakteristik berdasarkan peran teman yaitu sebanyak 13 responden menjawab mempunyai peran teman di sekolah dengan frekuensi 20,3% dan 51 responden dengan frekuensi 79,7%. Studi Kasus 2019 Setelah meneliti 601 penduduk daerah Ilorin di Negara Bagian Kwara, Nigeria, analisis statistik menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara ciri-ciri kepribadian dan pencegahan sampah sembarangan.
Additionally, several personality trait models (eg, extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, and openness) had significant joint and independent prediction of waste prevention behavior among sample respondents. Personality traits and gender differences have been revealed as one of the psychosocial factors that should be considered when considering ways to improve waste prevention behavior among citizens in the sample area. 2020 Experimental Results showed that there are no significant direct effects between social norms and attitude and intention towards littering behavior.
The agent element did not elicit pleasure or eudaimonic regard and thus did not mediate the relationship between agent and attitude and behavioral intention binging.
Hipotesis Penelitian
Definisi Operasional
Buruk : Jika skor responden < nilai rata-rata Baik : Jika skor responden ≥ nilai rata-rata. Ketersediaan fasilitas merupakan hasil jawaban responden terhadap pertanyaan apakah tersedia sarana/sarana untuk membuang sampah di rumah dan di sekolah. Tidak Cukup : Apabila skor responden < nilai rata-rata Cukup : Jika skor responden ≥ nilai rata-rata.
Tidak menyokong: Jika nilai responden < nilai purata Menyokong: Jika nilai responden ≥ nilai purata 3) Kurikulum iaitu ada atau tidak peraturan dan sekatan.. daripada pihak sekolah berkenaan tingkah laku pembaziran. a). Tiada : Apabila nilai responden < nilai min Ya : Apabila nilai responden ≥ nilai min. Baik: Apabila terdapat dua nilai min positif responden dalam pengukuran pengetahuan, sikap dan tindakan.
Buruk: Apabila terdapat dua nilai purata negatif responden dalam pengukuran pengetahuan, sikap dan.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Pengelolaan Sampah
Sumber dan Jenis Sampah
Tempat umum merupakan suatu kawasan yang menjadi tempat berkumpulnya banyak individu dan melakukan berbagai aktivitas seperti berbelanja. Sampah yang dihasilkan dari tempat umum seperti sampah bahan bangunan, sisa makanan, sampah B3, abu dan sampah kering serta sampah khusus. Pelayanan publik adalah tempat-tempat seperti tempat umum, jalan raya, tempat parkir, fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan pusat kesehatan, gedung militer, fasilitas konferensi, tempat rekreasi dan tempat umum lainnya.
Sampah yang ada di tempat-tempat tersebut seringkali berupa sampah organik dan anorganik, sampah konstruksi, sampah khusus, dan sampah B3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah
Sampah anorganik umumnya sulit terurai, sedangkan sampah organik mudah terurai secara alami.
Dampak yang Ditimbulkan Oleh Sampah
Limbah perkantoran dan perdagangan antara lain abu (abu), limbah industri, limbah jalan, bangkai kendaraan dan hewan, serta limbah konstruksi (Ashidiqi 2009). Dalam konsentrasi yang tinggi, gas ini dapat meledak dan selain itu gas ini mempunyai bau yang tidak sedap (Gelbert 1996). Jika tidak ada tempat pengumpulan sampah atau jika tempat pengumpulan tidak efisien, masyarakat akan cenderung membuang sampahnya ke jalan.
Tinjauan Tentang Perilaku
Tinjauan Anak Usia Sekolah Dasar
- Definisi Anak Sekolah dasar
- Perkembangan Anak Usia Sekolah dasar
- Tahapan Anak Sekolah Dasar
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala tahun 2022. Distribusi frekuensi berdasarkan sikap responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Aroeppala20. Berdasarkan tindakan responden di SD Islam Al-Azhar Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala pada tahun 2022.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Orang Tua di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala Tahun 2022. dan Perilaku Pengelolaan Sampah Responden di SD Negeri dan Madrasah Ibtidat Aroeppala.
Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan dukungan orang tua responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Pengelolaan Sampah
- Pengetahuan
- Sikap
- Tindakan
- Peran Orang Tua
- Peran Tenaga Pendidik atau Guru
- Pandangan Islam Tentang Kebersihan
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
METODOLOGI PENELITIAN
- Populasi dan Sampel
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrument Penelitian
- Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Lokasi penelitian berada di Kota Makassar, SD Negeri Aroeppala dan SD Islam Al-Azhar 34 Makassar. Distribusi frekuensi berdasarkan umur, jenis kelamin dan kelas responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri A. Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat terdapat tempat sampah di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan masyarakat setempat. Sekolah Dasar Negeri Aroeppala yang tidak berbeda jenisnya.
Dari tabel 4.8 terlihat bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar terdapat responden yang. Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala terdapat kurikulum tentang lingkungan hidup. Perbandingan perilaku pengelolaan sampah berdasarkan dukungan guru di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar dan SD Negeri Aroeppala dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 84 responden di SD Negeri Aroeppala dan 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar ternyata ada. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam 34 Al-Azhar 34 Makassar terdapat hubungan antara dukungan orang tua dengan perilaku pengelolaan sampah. Terdapat hubungan antara perilaku pengelolaan sampah dengan tingkat pengetahuan responden di SD Negeri dengan (p-value 0,001) dan SD swasta dengan (p-value 0,000).
Tidak ada hubungan antara perilaku pengelolaan sampah dengan tindakan responden di SD Negeri (p-value 0,204) sedangkan di SD swasta ada hubungan (p-value 0,036). Tidak ada hubungan antara perilaku pengelolaan sampah dengan dukungan orang tua responden di SD Negeri dengan (p-value 0,838) sedangkan di SD swasta ada hubungan dengan (p-value 0,021). Tidak terdapat hubungan antara perilaku pengelolaan sampah dengan dukungan responden guru SD Negeri (p-value 0,112) dan SD swasta (p-value 0,937).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar mempunyai responden dengan pengetahuan rendah dan banyak responden dengan pengetahuan tinggi. Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar Makassar terdapat 34 responden yang berperilaku baik dan 5 (3,3%) responden yang berperilaku buruk. Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa dari 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar, 108 (72%) responden mempunyai orang tua yang kurang mendukung dan 42 (28%) responden mempunyai orang tua yang suportif.
Terdapat hubungan antara pengelolaan sampah dengan sikap responden di SD Negeri dan SD Swasta dengan (p-value 0,000).
Variable Univariat
- Ketersediaan Sarana
- Dukungan Orang Tua
- Dukungan Guru di Sekolah
- Kurikulum Sekolah
Variable Bivariat
- Faktor Predisposisi
- Faktor Penguat
Pembahasan
- Faktor Pemungkin
- Faktor Penguat
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 84 responden SD Negeri Aroeppala dan 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar, terlihat adanya hubungan antara sikap responden dengan perilaku membuang sampah. Tayeb, M., Daud 2021) Dalam hal ini, menurut peneliti, sikap positif terhadap pengelolaan sampah yang ditunjukkan oleh masing-masing sekolah didukung oleh peraturan masing-masing sekolah untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarang. Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 84 responden di SD Negeri Aroeppala dan 150 responden di SD Islam Al-Azhar 34 Makassar, terlihat bahwa tidak ada hubungan antara tindakan responden dengan perilaku membuang sampah sembarangan.
Di sisi lain, kondisi ruang kelas selalu dijaga agar siswa tidak mengotori ruang kelas dan membuang sampah sembarangan. Jika sekolah menyediakan ruangan yang memenuhi syarat maka akan mendorong siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, membuang sampah pada tempatnya dan mengetahui cara memilah sampah sesuai jenis sampahnya. Selain itu, kemungkinan juga mereka terdampak oleh kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat, serta tempat yang tidak memadai atau kurangnya sumber informasi, serta kurangnya kesadaran setiap individu akan pentingnya kebersihan. berperilaku sehat dengan membuang sampah pada tempatnya.
Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa peran orang tua dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan yang menjadikan baik atau buruknya perilaku orang tua untuk membentuk peran motivasi dalam perilaku membuang sampah pada anaknya. Oleh karena itu, nilai-nilai mengenai hidup bersih dan budaya membuang sampah harus ditanamkan sejak dini. Ajari anak dengan memberikan contoh yang baik dalam hal kebersihan dan perilaku membuang sampah pada tempatnya.
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pembuangan Sampah Rumah Tangga Di Sungai Miranggen." Universitas Negeri Semarang. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sampah Pada Siswa SMA Al-Ikhwan Tanjung Morawa." "Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Buang Sampah Pada Siswa Kelas V Al SD Swasta Ulum Kecamatan Medan Area Tahun 2018.”
“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Buang Sampah Sembarangan Siswa Kelas V SD Swasta Al Ulum Kabupaten Medan Tahun 2018.” Kesehatan masyarakat. Jika saya mempunyai sampah saat di jalan/berpergian dengan kendaraan, saya tidak akan membuangnya kemana-mana.
PENUTUP
Saran
Bagi setiap sekolah, perilaku membuang sampah sembarangan harus didukung dengan fasilitas yang memadai dan sesuai kebutuhan seperti tempat sampah terpisah sesuai jenis sampahnya, terbuat dari bahan tahan air dan mempunyai penutup serta penempatan TPS agar tidak terlalu dekat dengan jam pelajaran. murid. Dan topiknya sama, namun faktor dalam penelitian ini berbeda, sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai gambaran pengelolaan sampah anak usia dini. Pemanfaatan benda buatan dalam penggantian tempat sampah terhadap perilaku membuang sampah siswa di lokasi Sekolah Dasar Negeri Wilayah Triharjo Pandak Bantul.” Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah dasar 08 Moramo Utara, Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, 2016. “Perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah dasar.” THE JOER: Jurnal Penelitian Pendidikan 1(1): 74–.