• Tidak ada hasil yang ditemukan

Corak Feminis Menurut Husein Muhammad

Dalam dokumen jilbab perspektif feminis husein muhammad (Halaman 61-67)

BAB IV JILBAB DAN PEREMPUAN PERSPEKTIF HUSEIN MUMMAD

A. Corak Feminis Menurut Husein Muhammad

Dengan pergerakan zaman yang terus berkembang dan maju, hal itu kemudian menjadikan pemikiran-pemikiran manusiapun terus berkembang, begitupula dengan pemikiran dari para feminis di dunia.

Menurut penulis feminis saat ini sudah memberikan kontribusinya dengan menggunakan akal dan logikanya dan kontribusinya tidakhanya dilakukan oleh perempuan, sebagaimana tokoh yang saat ini penulis teliti.

Husein Muhammad seorang feminis muslim seorang laki-laki yang berusaha membebaskan perempuan dari belenggu-belenggunya saat ini sehingga hal itu kemudian menjadikan bahwa segala bentuk dukungan ataupun pembelaan pada seseorang yang lemah tidak selalu dilakukan dengan kekerasan saja, hal itu kemudian menunjukan pula bahwa perempuan ataupun laki-laki sudah memiliki kecerdasan dan kekuatan yang sama yaitu menggunakan logikanya sebagaimana yang harus dilakukan oleh manusia. Gerakan feminis itu kemudian semakin meluas dan semakin kuat dalam masyarakat saat ini, untuk memahami feminis itu sendiri kemudian penulis akan menjelaskan lebih mendalam tentang feminis itu sendiri agar penulisan ini menjadi lebih fokus.

a. Feminisme

Menurut salah satu tokoh yang bernama Kamla Nighat makna feminisme adalah seseorang atau suatu kelompok yang menyadari akan adanya penindasan dan mendeskriminasi perempuan dengan alasan jenis kelaminnya, mendominasi dari kedua gender yang ada dan adanya sistem patriarkhi dalam kehidupan sosial yang ada maka ia sudah termasuk kedalam feminisme.1

Dalam bab ini penulis akan memberikan pembahasan yang mendalam dan memusat pada tema tentang deskripsi feminis yang disampaikan oleh Husein Muhammad lalu kemudian bagaimana pandangan beliau tentang perempuan serta bagaimana peran dan kedudukannya dalam Islam saat ini. Pada perkembangan dan kemajuan zaman saat ini, diskriminasi dan pelecehan terhadap perempuan justru semakin meningkat seakan-akan perempuan tidak berhak untuk terlibat dalam kehidupan sosial.

Gerakan Feminisme menurut Husein Muhammad yaitu suatu gerakan yang timbul dari kesadaran dan rasa keperdulian terhadap adanya penindasan dan pelecehan terhadap kaum perempuan yang terus menerus terjadi dan kemudian dengan adanya kesadaran tersebut yang menjadi pondasi dan poin inti

1 Dra. Siti Ruhaini Dzuhayatin, M.A., dkk, Rekonstruksi Metodologis Wacana Kesetaraan Gender dalam Islam, (Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Kalijaga 2002), h. 32.

dalam feminisme itu sendiri.2

b. Feminisme Menurut Husein Muhammad

Untuk mengetahui aliran-aliran feminis yang ada, Husein Muhammad memberikan pemaparannya bahwa feminis memiliki berbagai macam aliran yaitu:3

1. Feminis Liberal

Gerakan feminis pertama kali dikenal pada abad (1759- 1799) oleh seseorang bernama Mary Wollstonecraft, gerakan feminis liberal ini memberikan kecaman keras tentang subordinasi yang terjadi terhadap perempuan yang beranggapan bahwa perempuan memiliki intelektual dan kekuatan yang lemah dibandingkan dengan laki-laki.

2. Feminisme Radikal

Kelompok ini memberikan penekanan pada persoalan tentang seksualitas perempuan dan reproduksinya yang mengasumsikan paham patriarkhi yang selalu mendominasikan laki-laki sebagai penguasa atas perempuan dan menjadikan perempuan sebagai pemuas atas nafsu laki- laki.

2 M. Nuruzzaman, Kiai Husein Membela Perempuan (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 221.

3 M. Nuruzzaman, Kiai Husein Membela Perempuan, h. 17-30.

3. Feminisme Marxisme

Berbeda dengan aliran-aliran sebelumnya, pada aliran ini mereka beranggapan bahwa perempuan mengalami subordinasi dan keterbelakangan disebabkan karena ekonomi, politik, dan kehidupan dalam masyarakat sosial yang memiliki hubungan dengan sistem kapitalisme yang ada.

4. Feminisme Sosialis

Paham gerakan ini berfokus pada kesadaran atas penindasan terhadap perempuan yang disebabkan oleh sistem patriarkhi, karena menurut golongan ini perempuan tidak menyadari akan hal itu. Seperti adanya kekerasan terhadap perempuan yang kemudian gerakan ini menyadarkan mereka dan membangkitkan emosi para kaum perempuan dan melawan langsung kaum yang mendominasi sehingga dengan hal tersebut dapat perlahan merobohkan sistem patriarkhi tersebut.

5. Feminisme Islam

Gagasan yang di usung oleh gerakan ini adalah memberikan analisis dan penelitian yang memberikan jawaban-jawaban dan dorongan terhadap permasalahan yang di alami oleh perempuan terkait ketidakadilan, kekerasan maupun kesetaraan yang berasal dari sudut pandang agama.

Menurut Husein Muhammad ketidakselarasan antara laki-laki dengan wanita yaitu suatu struktur sosial yang seringkali terjadi di lingkungan masyarakat yang mendominasikan laki-laki atau perempuan sebagai korban, ketidakselarasan tersebut terus menerus terjadi dalam ruang lingkup subordinasi seakan-akan menentukan bahwa mereka tidak berhak memberikan suaranya dalam suatu penentuan keputusan, bahkan pendapatnya di anggap tidak penting dan memberikan dampak penindasan dan kekerasan seksual terhadap perempuan.4

Sebagaimana yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, Husein Muhammad sangat aktif dalam memberikan kontribusinya dalam aksi pembelaan hak-hak kesetaraan gender antara laki-laki ataupun wanita sehinga tidak ada ketimpangan antara manusia satu dengan manusia lainnya.

Feminis liberal mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan wanita, hakikat yang pasti bahwa manusia hanya berbeda dengan binatang karena manusia dianugerahi kemampuan berpikir yang hanya dimiliki oleh manusia yaitu sebagai penentu suatu keputusan yang otonom dan prudensial atau pemenuh atas segala keperluan akan dirinya sendiri sehingga laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama.5

4 Husein Muhammad, Fiqh Perempuan Refleksi Kiai atas Tafsir Wacana Agama dan Gender (Yogyakarta: IRCiSoD 2019), h. 51.

5 M. Nuruzzaman, Kiai Husein Membela Perempuan (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005) , h. 18.

Sebagai seorang tokoh pembela perempuan yang memiliki latar belakang dunia pesantren, Husein Muhammad kerap kali dikenal sebagai salahsatu feminis muslim di Indonesia itu sendiri merupakan hal yang sudah banyak didukung dan dikenali oleh masyarakat umum karena feminis pada saat ini tidak hanya identik dengan perempuan saja, melainkan laki-laki pun memberikan dukungan dan membela kesetaraan dan kebebasan perempuan lainnya.6

Adapun pernyataan bahwa Husein Muhammad sebagai seorang Feminis Islam memberikan makna itu sendiri sebagaimana dituliskan dalam kitab-kitab kuning klassik terdahulu yang beliau ajarkan di Pesantren. Pada saat itu mayoritas masyarakat sudah terpengaruh oleh budaya patriarkhi dan menyatakan bahwa perempuan memiliki posisi nomor dua setelah kaum laki-laki, ungkapan itu diberikan karena perempuan seringkali disebut dapat menjadi fitnah bagi manusia, padahal penilaian tersebut tidak dapat diberikan karena berdasarkan jenis kelamin seseorang, sehingga dari pandangan tersebut kemudian menjadikan para perempuan merasa Islam bukanlah agama yang memberikan keamanan dan kenyamanan lagi bagi mereka, padahal pada hakikatnya Islam sejak dahulu merupakan agama yang ramah bagi seluruh kaum yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai suatu rahmat dan tidak hanya kepada muslim semata sehingga dengan demikian telah terjadi pergeseran pemahaman yang sangat jauh dari

6 M. Nuruzzaman, Kiai Husein Membela Perempuan (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 7.

hakikat yang sebenarnya.7

Dasar-dasar dan asas pembelaan yang dilakukan oleh Husein Muhammad dalam pembelaan dan kontribusinya terhadap perempuan yaitu:8

a. Gagasan keadilan (‘adalah)

b. Gagasann permusyawaratan (syurah) c. Gagasan persamaan (musawah)

d. Gagasan menghasrgai kemajemukan (ta’addudiyah) e. Gagasan toleransi dalam perbedaan (tasamuh) f. Gagasan perdamaian (ishlah)

Dalam dokumen jilbab perspektif feminis husein muhammad (Halaman 61-67)

Dokumen terkait