Risiko Mata Uang Foreign Currency Risk
Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan pembeli dan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Grup dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar AS/Rupiah. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Grup mempunyai penjualan ekspor yang dapat memberikan lindung nilai alamiah yang terbatas terhadap dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing.
As a result of certain transactions with overseas buyers and suppliers, the Group’s consolidated statement of financial position may be affected significantly by movements in the US Dollar/Rupiah exchange rates. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. However, the Group has export sales which provide limited natural hedge against the impact of fluctuations in exchange rate of Rupiah against foreign currencies.
Berdasarkan simulasi yang rasional, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, analisa sensitivitas atas perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS adalah sebagai berikut:
Based on a sensible simulation, with all other variables held constant, sensitivity analysis on the change of exchange rate of Rupiah against US Dollar is as follows:
Variabel
Kenaikan/
(Penurunan) / Increase/ (Decrease)
(Penurunan)/Kenaikan Laba Sebelum Pajak Penghasilan /
(Decrease)/Increase in
Profit Before Tax Variable
31 Desember 2022 December 31, 2022
Nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS 10%/(10%) Rp157.408/(Rp157.408)
Exchange rate of Rupiah against US Dollar
31 Desember 2021 December 31, 2021
Nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar AS 10%/(10%) Rp84.093/(Rp84.093)
Exchange rate of Rupiah against US Dollar
Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk
Grup terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global.
Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian MKS, yang marjin labanya atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh jika harga MKS (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik penyulingan untuk memproduksi minyak dan lemak nabati) meningkat dan Grup tidak dapat mengalihkannya kepada pelanggannya.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its purchases of CPO where the profit margin on sales of its finished products may be affected if the cost of CPO (which is the main raw materials used in the refinery factories to produce edible oil and fats products) increases and the Group is unable to pass such cost increases to its customers.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022, kebijakan Grup adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas risiko harga komoditas tersebut.
For the year ended December 31, 2022, the Group’s policy is that no hedging in the said commodity price risk shall be undertaken.
Kebijakan Grup adalah untuk meningkatkan swasembada MKS dalam proses penyulingan untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas.
The Group’s policy is to increase its self-sufficiency in supply of CPO for the refinery operations to reduce the exposure of raw material costs to fluctuations in commodity prices.
Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari
kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank.
The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in the banks.
Selain dari pengungkapan di bawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.
Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk.
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each bank and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Piutang Usaha Trade Receivables
Grup memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
The Group has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Untuk penjualan lokal, Grup memberikan jangka waktu kredit antara 1 sampai dengan 35 hari dari tanggal penerbitan faktur. Grup memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan, yaitu dengan meminta sub-distributor untuk memberikan jaminan bank (bank guarantees). Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
For domestic sales, the Group may grant its customers credit terms from 1 to 35 days from the issuance of invoice. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as, requiring sub-distributors to provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.
Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with the legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of late payment and/or default.
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)
Piutang Plasma Plasma Receivables
Seperti diungkapkan pada Catatan 2m dan 14, piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh entitas-entitas anak yang menunggu pendanaan dari bank.
As disclosed in Notes 2m and 14, plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the banks and temporarily self funded by the subsidiaries awaiting banks’ funding.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit beserta bunga pada bank, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma, dan jaminan terkait berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi sepenuhnya.
Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installments and the related interests to the banks, advances for fertilizers and other agriculture supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers, and the related collateral in the form of titles of ownership of the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid.
Grup melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Grup untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma.
The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma receivables.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara teratur mengevaluasi informasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasikan kesempatan melakukan penggalangan dana yang mencakup utang bank dan pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiative, including bank loans and equity market.
Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued) Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo
liabilitas keuangan Grup, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto, yang mencakup beban bunga terkait:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments, which include the related interest charges:
Total/Total
Sewaktu-waktu dan Dalam Waktu
1 Tahun/
On Demand and Within 1 Year
Dalam Waktu 1 sampai dengan 5
Tahun/
Within 1 to 5 Years
Lebih dari 5 Tahun/
More Than 5 Years Pada tanggal
31 Desember 2022
As at December 31, 2022
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang bank jangka pendek 6.124.978 6.124.978 - - Short-term bank loans
Utang usaha 1.081.550 1.081.550 - - Trade payables
Utang lain-lain 275.296 275.296 - - Other payables
Biaya masih harus dibayar 547.285 547.285 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek 310.294 310.294 - -
Short-term employee benefits liability
Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities
Utang bank jangka panjang 3.047.843 993.539 2.017.905 36.399 Long-term bank loans
Utang pemegang saham dan
pihak berelasi lain 1.852.796 220.056 1.288.887 343.853
Due to shareholder and other related parties
Liabilitas sewa 169.811 46.772 123.039 - Lease liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2021
As at December 31, 2021
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang bank jangka pendek 6.227.204 6.227.204 - - Short-term bank loans
Utang usaha 754.620 754.620 - - Trade payables
Utang lain-lain 269.571 269.571 - - Other payables
Biaya masih harus dibayar 398.158 398.158 - - Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek 365.413 365.413 - -
Short-term employee benefits liability
Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities
Utang bank jangka panjang 4.395.231 845.058 3.278.536 271.637 Long-term bank loans
Utang pemegang saham dan
pihak berelasi lain 1.710.365 801.611 908.754 -
Due to shareholder and other related parties
Liabilitas sewa 43.292 32.052 11.240 - Lease liabilities
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued) Perubahan Liabilitas yang Timbul dari Aktivitas
Pendanaan
Changes in Liabilities arising from Financing Activities
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
Saldo Awal / Beginning
Balance
Arus Kas / Cash Flow
Beban Tangguhan atas
Utang Bank / Deferred Charges Bank
Loan
Lain-lain / Others
Saldo Akhir / Ending Balance
Year ended December 31,
2021 Utang bank jangka
pendek 5.944.000 74.800 - - 6.018.800
Short-term bank loans Utang bank jangka
panjang 4.589.497 (922.387) 6.809 - 3.673.919
Long-term bank loans Utang pemegang
saham dan pihak
berelasi lain 1.582.427 (45.530) - 25.668 1.562.565
Due to shareholder and other related parties
Liabitas sewa 64.277 (44.959) - 23.974 43.292 Lease liabilities
Total 12.180.201 (938.076) 6.809 49.642 11.298.576 Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022
Year Ended December 31,
2022 Utang bank jangka
pendek 6.018.800 (148.800) - - 5.870.000
Short-term bank loans Utang bank jangka
panjang 3.673.919 (1.020.090) 7.936 - 2.661.765
Long-term bank loans Utang pemegang
saham dan pihak
berelasi lain 1.562.565 (101.000) - (69) 1.461.496
Due to shareholder and other related parties
Liabitas sewa 43.292 (57.002) - 183.521 169.811 Lease liabilities
Total 11.298.576 (1.326.892) 7.936 183.452 10.163.072 Total