BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA
2.2. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah
2.2.2 Aspek Pelayanan Umum
2.2.2.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
APS menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan dan akses terhadap pendidikan khususnya penduduk usia sekolah. APS terdiri dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan, sedangkan APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu.
APK dan APM pada jenjang pendidikan SD/MI, SLTP/MTSN, dan SLTA pada tahun 2010 – 2014 cenderung meningkat sebagaimana terlihat pada berikut:
Tabel II.14
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
NO Tahun Tingkat SD Tingkat SLTP Tingkat SLTA
APK APM APK APM APK APM
1 2009 103,87 91,54 95,00 76,14 83,07 64,24 2 2010 103,92 91,37 96.30 78,52 84,20 71,98 3 2011 105,07 91,47 97,03 80,78 85,60 72,67 4 2012 105,87 92,71 98,04 81,05 87,43 73,03 5. 2013 105,91 93,18 98,12 81,36 87,44 73,18 6. 2014 105,92 94,68 98,13 82.90 87,45 77,71 7. 2015 104,03 100,00 95,25 85,00 84,24 75,00
Sumber : Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2015.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 27 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Pembangunan pendidikan ditinjau dari ketersedian sekolah terlihat bahwa pada tingkat Sekolah Dasar/MI dari jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun pada Tahun 2015 sebanyak 55.930 orang dengan jumlah sekolah 457 unit, hal ini menunjukan rata-rata satu SD menampung 122,39 murid. Rasio murid per kelas diketahui perbanding jumlah kelas dengan jumlah murid yaitu jumlah kelas sebanyak 3.026 sedang jumlah murid sebanyak 59.103 orang berarti satu kelas menampung rata-rata 19,53 murid, merupakan kondisi yang ideal, menunjukkan bahwa untuk tingkat SD tidak diperlukan lagi penambahan sarana pendidikan.
Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama pada Tahun 2015 dari jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun sebanyak 27.459 orang dengan jumlah sekolah 118 unit, hal ini menunjukan satu sekolah menampung 232,7 siswa dengan rasio murid per kelas mencapai 27,83 orang. Selanjutnya untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas tidak jauh beda dengan kondisi Sekolah Menengah Pertama, jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun sebanyak 21.104 orang, jumlah sekolah 69 unit menunjukan rasio satu sekolah menampung 305,85 orang. Berdasarkan rasio murid terhadap jumlah kelas mencapai 23,98 orang.
Lebih jelasnya perkembangan rasio ketersedian sekolah dengan penduduk usia sekolah dan rasio murid dengan ketersedian jumlah kelas per jenjang pendidikan tahun 2010-2014 tergambar pada tabel berikut:
Tabel II.15
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2010-2014
No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah 455 453 454 454 454 457 1.2. jumlah penduduk
kelompok usia 7-12 tahun
53.885 54.072 54.333 58.004 52.935 55.930
1.3. Rasio 118,43 119,36 119,68 127,76 116,60 122,39 2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah 120 118 119 120 120 118 2.2.
jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
20.413 20.510 21.421 27.224 22.462 27.459
2.3. Rasio 170,108 173,81 180,01 226,87 187,18 232,70 3 SLTA
3.1 Jumlah gedung sekolah 61 64 65 67 68 69
3.2 jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
11,437 13,933 14.344 20,445 15,152 21.104
3.3 Rasio 187,498 217,70 220,68 305,15 222,82 305,85 Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 28 Tabel II.16
Rasio Murid Terhadap Jumlah Kelas per Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2014
No Jenjang
Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 SD/MI
1.1. Kelas/Rombel 3,052 3,085 3,180 3,132 3.005 3.026 1.2. Jumlah Murid 62,932 62,176 62,418 61,410 60.129 59.103 1.3. Rasio 20,62 20,15 19,63 19,61 20,01 19.53
2 SMP/MTs
2.1. Kelas/Rombel 881 1,112 990 1,099 1.106 960 2.2. Jumlah Murid 25.132 25.100 25.805 26.571 27.025 26.716 2.3. Rasio 28,58 22,57 26,07 24,18 24,43 27,83
3 SLTA
3.1 Kelas/Rombel 566 594 670 700 771 762 3.2 Jumlah Murid 15,535 16,345 17,035 17,748 17.996 18.271 3.3 Rasio 27,45 27,52 25,43 25,35 23,34 23,98
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2014
Rasio Guru/Murid
Disamping faktor ketersediaan sarana gedung sekolah, faktor lain yang sangat menentukan dalam pembangunan bidang pendidikan adalah ketersediaan guru untuk masing-masing jenjang pendidikan. Rasio guru dengan murid untuk jenjang pendidikan SD/MI mengalami perkembangan yang berfluktuasi. Pada Tahun 2015 rasionya 13.41. Sementara itu rasio guru terhadap murid untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2015 rasionya mencapai 9,53 selanjutnya untuk Jenjang pendidikan SLTA/MA/SMK rasionya 8,44.Secara keseluruhan kebutuhan guru dibandingkan dengan jumlah murid masih ideal namun demikian kebutuhan guru untuk bidang tertentu dirasakan masih kurang seperti guru bidang IPA, Bahasa Ingris, dan matematika. Untuk lebih mengetahui rasio guru dan murid untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel II.17
Rasio Jumlah Murid terhadap Jumlah Guru per Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2015
No Jenjang
Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 4,320 4,238 4,690 4,173 4.447 4.409 1.2. Jumlah Murid 62,932 62,176 62,418 61,410 60.129 59.103 1.3. Rasio 14,57 14,67 13,31 14,72 13,52 13,41 2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 2.973 2.933 3.084 2,988 2.943 2.803 2.2. Jumlah Murid 25.132 25.100 25.805 26.571 27.025 26.716 2.3. Rasio 8,45 8,56 8,37 8,89 9,18 9,53 3 SLTA/MA
3.1 Jumlah Guru 2,021 2,181 2,283 2,270 2.318 2.166 3.2 Jumlah Murid 15,535 16,345 17,035 17,748 17.996 18.271
3.3 Rasio 7,88 7,49 7,46 7,82 7,77 8,44
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 29 Angka Putus Sekolah
1. Dari jumlah siswa SD/MI Tahun 2015 sebanyak 59.103 orang diantaranya 19 orang putus sekolah atau 0,03 %, angka ini dibandingkan angka putus sekolah pada tahun 2014 terjadi peningkatan dimana jumlah siswa sebesar 60.129 orang diantaranya mengalami putus sekolah sebesar 49 orang atau sebesar 0,08 % dari total SD/MI.
2. Pada tingkat SLTP jumlah siswa tahun 2015 sebesar 26.716 orang sebanyak 24 orang putus sekolah atau 0,09 %, dibandingkan tahun 2014 angka ini mengalami penurunan dimana jumlah siswa sebesar 27,025 orang sebanayak 22 orang putus sekolah atau 0,08 % dari total siswa SLTP/MTS.
3. Jumlah siswa SMA/SMK/MA pada Tahun 2015 sebanyak 18.271 orang yang putus sekolah sebanyak 62 orang atau 0,34 %, dibandingkan tahun 2014 angka ini mengalami penurunan dimana jumlah siswa sebesar 17,996 orang sebanayak 50 orang putus sekolah atau 0,28 % dari total siswa SMA/SMK/MA.
Angka Kelulusan Tahun 2015 1. Angka Kelulusan SD/MI
Jumlah siswa SD/MI yang lulus adalah sebanyak 9.172 orang siswa dari 9.173 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi atau sekitar 99,99 % angka kelulusan.
2. Angka Kelulusan SMP/MTs
Jumlah siswa SMP/MTs yang lulus adalah sebanyak 8.209 orang siswa dari 8.221 siswa yang berada pada tingkat tertinggi atau sekitar 99,85 % angka kelulusan.
3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA
Jumlah siswa SMA/SMK/MA yang lulus adalah sebanyak 5.543 orang siswa dari 5,543 siswa yang berada pada tingkat tertinggi atau sekitar 100% angka kelulusan.
B. Kesehatan
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan Penduduk
Berdasarkan rasio Puskesmas terhadap penduduk, jumlah Puskesmas di Kabupaten Agam sudah mencukupi. Artinya dengan jumlah penduduk sebanyak 476,894 jiwa dengan jumlah Puskesmas sebanyak 22 unit, maka 1 Puskesmas akan melayani sebanyak 21,677 jiwa penduduk, sedangkan standar nasional 1 Puskesmas idealnya melayani sebanyak 25.000 jiwa penduduk. Namun demikian masih perlu dipertimbangkan untuk membangun Puskesmas pada daerah-daerah tertentu dengan pertimbangan di Kabupaten Agam seperti : daerah yang terisolir sehingga sulit diakses dengan transportasi umum, dan daerah perkebunan.
Selanjutnya berdasarkan rasio jumlah Puskesmas Pembantu terhadap jumlah penduduk dapat disimpulkan bahwa jumlah Puskesmas Pembantu sudah mencukupi. Dengan jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 120 unit dan jumlah penduduk sebanyak 476,894 jiwa, maka 1 Puskesmas Pembantu melayani sebanyak 3,974 jiwa, sedangkan standar nasional 1 unit Puskesmas Pembantu idealnya melayani 5.000 jiwa. Sama halnya dengan Puskesmas, maka penambahan Puskesmas Pembantu dapat dilakukan untuk daerah yang sulit dan daerah pemukiman baru.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 30 Rasio Dokter per Satuan Penduduk
Perkembangan jumlah dokter selama 5 tahun terakhir cenderung menurun, pada Tahun 2010 jumlah dokter hanya sebanyak 66 orang, pada Tahun 2011 menjadi 59 orang, kemudian Tahun 2012 berkurang menjadi 47 orang.
Kekurangan tersebut disebabkan 16 orang dokter melanjutkan pendidikan spesialisasi dan mengambil program S2. Pada tahun 2013 jumlah dokter meningkat Lagi menjadi 60 orang, pada tahun 2014 jumlah dokter turun lagi sebanyak 65 orang dan pada tahun 2015 jumlah dokter turun lagi sebanyak 54 orang. Berdasarkan Standar Pelayanan Kesehatan Terpadu, idealnya 1 (satu) orang dokter melayani 2.500 jiwa penduduk. Berdasarkan kondisi tersebut maka dengan jumlah penduduk pada Tahun 2015 sebesar 476,240 jiwa seharusnya memiliki dokter sebanyak 189 orang. Tabel II.19 menunjukkan data Jumlah Dokter Tahun 2010-2015 di Kabupaten Agam.
Tabel II.18
Jumlah Dokter Puskesmas di Kabupaten Agam Tahun 2010 - 2015
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Dokter
Spesialis 4 4 7 19 15 13
2. Dokter Umum
62 55 40 41 50 41
Jumlah 66 59 47 60 65 54
Jumlah Penduduk 455.484 459.155 463.719 467.564 470,240 476,240 Rasio/100.000
pddk
14.49 12.85 10.14 12.83 13,82 11,32
Sumber : Data Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2015
Cakupan Petolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Pada Tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai 82.48%, sampai tahun 2014 meningkat menjadi 89,3%. Capai tersebut melebih target RPJMD 2010-2015 sebesar 80%.
Cakupan Nagari/ Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Nagari dengan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2014 mencapai 79,1% berarti telah melebih target RPJMD 2010-2015 sebesar 75%
Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Terkait dengan penanganan dan perawatan balita yang menderita gizi buruk dapat ditangani dengan baik. Hal ini terlihat dari cakupan penanganan dan perawatan balita penderita gizi buruk selama 5 tahun adalah semua balita yang menderita gizi buruk mendapat perawatan yang intensif (100% Balita Gizi Buruk mendapat perawatan setiap tahunnya).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 31 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit TBC/BTA
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TB TBA (+) tahun 2015 sebanyak 54,3% angka ini masih dibawah target RPJMD 2010-2015 sebesar 90%.
Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Penemuan dan penanganan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga cukup menggembirakan. Artinya semua penderita penyakit DBD dapat ditangani setiap tahunnya (100%).
Cakupan Kunjungan Bayi
Jumlah kunjungan bayi minimal 8 kali, selama tahun 2014 mencapai 92,9%, Cakupan ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding tahun 2013 yang hanya sebesar 82,7%. Bila dibandingkan dengan target RPJMD 2010-2015 telah melampai target yaitu sebesar 80%.
C. Pekerjaan Umum
Pembangunan Infrastruktur merupakan rangkaian pembangunan berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, menjadi salah satu prioritas dalam RPJMN 2015-2019. Kabupaten Agam sangat berkomitmen dalam melaksanakan prioritas pembangunan bidang infrastruktur hal ini diujudkan melalui meningkatan alokasi anggaran Belanja Langsung APBD Tahun Anggaran 2015 mencapai 132 milyar rupiah dengan proporsi mencapai 28%.
Tahun 2015 Dinas Pekerjaan Umum telah melaksanakan program/kegiatan berupa pembangunan dan pemeliharaan jalan sepanjang 62,918 Km dengan capaian kinerja 166%. Peningkatan jalan 58,7 Km capaian kinerja 391% dari target yang ditetapkan, pembangunan jembatan sebanyak 2 unit capaian kinerja 90%, pemeliharaan jembatan sebanyak 13 unit capaian kinerja 130 % dari target yang ditetapkan. Total panjang jalan 1.668,48 Km dalam kondisi baik 1024,350 Km, kondisi sedang 410,84 Km, kondisi rusak ringan 159,44 Km
Rehabilitasi/pemeliharaan sarana prasarana jaringan irigasi sebanyak 30 unit dengan capaian kinerja 100 % dari target yang telah ditetapkan, peningkatan saranan dan prasarana irigasi sebanyak 36 unit capaian keinerja 100%.
D. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan sebagai proses manajemen maupun sebagai suatu kebijakan adalah merupakan tahapan awal dari proses pembangunan yang sangat penting dalam menentukan arah pembangunan daerah. Sebagai SKPD pelaksana penyusunan perencanaan pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Agam berkomitmen untuk mewujudkan sistem perencanaan daerah yang partisipatif, koordinatif, sinergi dan komprehensif yang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 32 disusun secara sistematis dalam rangka mendukung pencapaian RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), mengamanatkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Sebagai petunjuk pelaksanaannya, diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, pada tahun 2015 Bappeda Kabupaten Agam menghasilkan Produk perencanaan pembangunan, yaitu;
1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016, 2) Kebijakan Umum APBD tahun 2016 (KUA),
3) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2016,
4) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan (RKPD-P) tahun 2015, 5) Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) Tahun 2015,
6) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) Tahun 2015, 7) Buku Agam Outlook Edisi III;
8) RP4D 9) KLHS
E. Lingkungan Hidup
Upaya pelestarian lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh perubahan prilaku masyarakat yang cenderung materialis dan individualis sebagai konsekwensi perkembangan pembangunan suatu wilayah. Hal ini akan memperbesar peluang timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan ditambah lagi dengan issue global warning yang semakin mengancam.
Untuk mengantisipasi hal tersebut pada tahun 2015 diterbitkan SPPL (Surat Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan) sebanyak 109 buah, sedangkan tahun 2014 diterbitkan 78 buah SPPL.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan enam kegiatan diharapkan menghasilkan tingkat pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup turun dari tahun sebelumnya atau terkendali, dengan pencapaian hasil berupa dilakukannya pengawasan terhadap 31 usaha atau kegiatan dari target semula hanya 35 usaha, sejalan dengan itu peningkatan kualitas dan akses informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan dengan kegiatan pengembangan data dan informasi lingkungan hidup dalam bentuk laporan dan buku data status lingkungan hidup Kabupaten Agam.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 33 F. Penanaman Modal
Untuk meningkatkan iklim investasi, telah dilakukan penyederhanaan prosedur perizinan investasi dengan menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menyusun beberapa peraturan yang mendukung pengembangan investasi di daerah yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, serta Peraturan Bupati Agam Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pendelegasian Wewenang Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.
Terkait dengan promosi, potensi dan peluang investasi telah dilakukan sinergi, koordinasi, dan kerjasama dengan Pemerintah Propinsi melalui BKPM Propinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2015 tercatat 362 investor yang berinvestasi di Kabupaten Agam, sementara pada tahun 2014 tercatat 312 investor.
Dari 29 izin yang dilayani di KPMPT selama tahun 2015, izin yang diterbitkan sebanyak 2.278 perizinan dan non perizinan, terjadi penurunan dari tahun 2014 sebanyak 3.341 buah izin dari 29 jenis izin. Sementara itu dari 29 jenis izin tersebut ada 12 jenis izin yang memiliki potensi PAD, selama tahun 2015, PAD yang terkumpul dari 12 jenis izin ini berjumlah Rp.3.133.873.538,-, terjadi peningkatan dibandingkanm dari tahun 2014 yang sejumlah Rp.2.137.792.958,- pada tahun 2015 terjadi kenaikan baik jumlah izin maupun PAD, hal ini disebabkan karena beberapa pengurusan izin sudah dilimpahkan ke kecamatan.
G. Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Perkembangan koperasi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Agam dapat menjadi pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Hal ini dapat dilihat dari potensi sumber daya manusia yang dimiliki dan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti civil society, yakni sebuah masyarakat yang mandiri, partisipatif serta menuju pada terciptanya kesadaran untuk mampu menolong dirinya sendiri. Tantangan ke depan adalah mewujudkan profesionalitas dan sikap business like; artinya mampu mengelola Koperasi dengan manajemen yang profesional sehingga koperasi tidak semata-mata hanya menjadi alat sosial, namun yang lebih penting adalah agar mampu menjaga kelangsungan hidupnya (viability) di masa yang akan datang.
Salah satu usaha industri yang menonjool di Kabupaten Agam adalah usaha industri rumah tangga seperti usaha pengolahan makanan ringan, kuliner, cendra mata, dan sulaman. Beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Agam mendapatkan prestasi dalam ajang kompetensi baik secara regional (propinsi) maupun secara nasional. Penghargaan yang diperoleh pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 34 Tahun 2015 berupa Penghargaan Koperasi Berprestasi untuk Koperasi KPN Baso diterima oleh Bupati Agam.
Hasil yang dicapai pada tahun 2015 sebagai berikut:
1. Berdirinya 5 buah koperasi baru yang berasal dari kelompok masyarakat (POKMAS).
2. Aktifnya 10 koperasi dari 104 koperasi yang tidak aktif.
3. Pelatihan kewirausahaan bagi 30 orang UMKM.
4. Terlaksanya promosi dan pameran UMKM keluar daerah yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan dan pendapatan UMKM.
H. Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Aspek administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan hal penting dalam mendukung perencanaan pembangunan, baik di Tingkat Nasional maupun Daerah. Kinerja kependudukan secara makro dapat dilihat dari jumlah penduduk yang mengurus dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kinerja dimaksud dapat dilihat dari kesuksesan Pelaksanaan Program Nasional KTP Elekronik, dimana telah dilakukan perekaman Penduduk Wajib KTP sebanyak 332.328 orang dengan jumlah wajib KTP sebanyak 361.547 orang dengan persentase 91,93%. Selanjutnya akte kelahiran yang diterbitkan tahun 2015 sebanyak 17,344 kutipan akta, akta kelahiran mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebanyak 15,153 kutipan akta kelahiran. Sedangkan penerbitan KK sebanyak 15,980, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebanyak 17,042, sementara surat pindah datang yang dikeluarkan sebanyak 4,315 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 sebanyak 9.197 surat pindah.
I. Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Sesuai dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa seluruh Departemen maupun Lembaga Pemerintahan non Departemen di Pemerintahan Nasional Propinsi maupun Kabupaten/Kota harus melakukan Pengarusutamaan Gender dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pada kebijakan Program Pembangunan.
Selama ini pendekatan pembangunan belum secara khusus mempertimbangkan manfaat pembangunan secara adil terhadap perempuan dan laki-laki sehingga hal tersebut turut memberi kontribusi terhadap timbulnya ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender. Bentuk-bentuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender dikenal dengan kesenjangan gender (gender gap) yang pada gilirannya menimbulkan permasalahan gender (gender issues).
Berkaitan dengan hal diatas, anak juga merupakan kelompok masyarakat yang belum memperoleh kesempatan dan keadilan dalam melaksanakan dan memanfaatkan hasil pembangunan. Hal ini memunculkan berbagai permasalahan anak, seperti kasus kekerasan pada anak, eksploitasi anak, kenakalan anak, anak sebagai korban pelaku kriminal dan bahaya pornografi, belum meratanya kesempatan untuk mendapatkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 35 pendidikan dan kesehatan serta tempat tinggal yang layak bagi anak-anak, juga persoalan kesejahteraan anak lainnya yang harus menjadi perhatian pemerintah, masyarakat, LSM, keluarga, orang tua dan seluruh komponen bangsa.
Hasil dari kegiatan ini adalah :
a. Terfasilitasinya Pertemuan Forum Anak Daerah Kabupaten Agam, Tk Propinsi.
b. Terfasilitasinya Kasus Permasalahan Perlindungan Anak dengan SKPD terkait.
c. Kecamatan Sayang Ibu Tingkat Kabupaten Agam dan Juara III pada Tingkat Propinsi Sumatera Barat , Rumah Sakit Ibu dan Anak Rezki Bunda sebagai terbaik 1 Tingkat Kabupaten Agam dan terbaik 1 Tingkat Propinsi Sumatera Barat sebagai Perusahaan Pengelola Tenaga Kerja Perempuan dan terlaksananya sosialisasi Percepatan Pengarusutamaan Gender melalui PPRG (Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender) bagi SKPD.
d. Terfasilitasinya korban tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebanyak 20 Kasus baik berupa Kekerasan fisik maupun Psikis dan Korban Pelecehan Seksual, tersosialisakannya Undang-Undang tentang KDRT ke sebagian lapisan Masyarakat di Kabupaten Agam.
e. tersedianya Buku Data Gender Terpilah sebanyak 100 Exemplar, terfasilitasinya 16 Organisasi Perempuan Kabupaten Agam.
f. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya keterampilan perempuan dalam bidang membuat Assesoris Rumah Tangga berupa Bros Jilbab, Tempat Aqua, tas dll diikuti sebanyak 30 orang
J. Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
Program Keluarga Berencana mempunyai peranan yang sangat penting dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia, melalui Pembangunan Keluarga Kecil Berkualitas. Dengan Keluarga Berencana setiap keluarga dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera.
Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2015 antara lain:
1. Peserta KB Baru pada tahun 2015 dengan target 8,914 Akseptor dan terealisasi 9,009 (98,95 persen )
2. Meningkatnya rata-rata usia pernikahan pertama pasangan usia subur dari rata- rata 23 tahun pada tahun 2014 menjadi 24,21 tahun pada tahun 2015.
3. Penggunaan alat kontrasepsi oleh laki-laki yang pada tahun 2015 sebanyak 912 (10,12) Peserta.
4. Jumlah klinik KB yang memberikan pelayanan KB pada tahun 2015 sebanyak 121 klinik.
Dalam Melaksanakan Pendataan Keluarga dan berdasarkan Pendataan Keluarga pada tahun 2015 sebanyak 125.469 KK, untuk pentahapan jumlah KK baik keluarga pra Sejahtera, KS 1, KS2, KS 3 dan KS Plus belum bisa di evaluasi karena menunggu dari BKKBN Pusat.
Rata-rata status Keluarga di kabupaten Agam pada tahun 2015 berada pada status keluarga Sejahtera II dan III.
2.2.2.2 Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan