• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan

Dalam dokumen TAHUN 2016 (Halaman 47-51)

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA

2.2. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah

2.2.2 Aspek Pelayanan Umum

2.2.2.2 Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 35 pendidikan dan kesehatan serta tempat tinggal yang layak bagi anak-anak, juga persoalan kesejahteraan anak lainnya yang harus menjadi perhatian pemerintah, masyarakat, LSM, keluarga, orang tua dan seluruh komponen bangsa.

Hasil dari kegiatan ini adalah :

a. Terfasilitasinya Pertemuan Forum Anak Daerah Kabupaten Agam, Tk Propinsi.

b. Terfasilitasinya Kasus Permasalahan Perlindungan Anak dengan SKPD terkait.

c. Kecamatan Sayang Ibu Tingkat Kabupaten Agam dan Juara III pada Tingkat Propinsi Sumatera Barat , Rumah Sakit Ibu dan Anak Rezki Bunda sebagai terbaik 1 Tingkat Kabupaten Agam dan terbaik 1 Tingkat Propinsi Sumatera Barat sebagai Perusahaan Pengelola Tenaga Kerja Perempuan dan terlaksananya sosialisasi Percepatan Pengarusutamaan Gender melalui PPRG (Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender) bagi SKPD.

d. Terfasilitasinya korban tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebanyak 20 Kasus baik berupa Kekerasan fisik maupun Psikis dan Korban Pelecehan Seksual, tersosialisakannya Undang-Undang tentang KDRT ke sebagian lapisan Masyarakat di Kabupaten Agam.

e. tersedianya Buku Data Gender Terpilah sebanyak 100 Exemplar, terfasilitasinya 16 Organisasi Perempuan Kabupaten Agam.

f. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya keterampilan perempuan dalam bidang membuat Assesoris Rumah Tangga berupa Bros Jilbab, Tempat Aqua, tas dll diikuti sebanyak 30 orang

J. Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera

Program Keluarga Berencana mempunyai peranan yang sangat penting dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia, melalui Pembangunan Keluarga Kecil Berkualitas. Dengan Keluarga Berencana setiap keluarga dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera.

Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2015 antara lain:

1. Peserta KB Baru pada tahun 2015 dengan target 8,914 Akseptor dan terealisasi 9,009 (98,95 persen )

2. Meningkatnya rata-rata usia pernikahan pertama pasangan usia subur dari rata- rata 23 tahun pada tahun 2014 menjadi 24,21 tahun pada tahun 2015.

3. Penggunaan alat kontrasepsi oleh laki-laki yang pada tahun 2015 sebanyak 912 (10,12) Peserta.

4. Jumlah klinik KB yang memberikan pelayanan KB pada tahun 2015 sebanyak 121 klinik.

Dalam Melaksanakan Pendataan Keluarga dan berdasarkan Pendataan Keluarga pada tahun 2015 sebanyak 125.469 KK, untuk pentahapan jumlah KK baik keluarga pra Sejahtera, KS 1, KS2, KS 3 dan KS Plus belum bisa di evaluasi karena menunggu dari BKKBN Pusat.

Rata-rata status Keluarga di kabupaten Agam pada tahun 2015 berada pada status keluarga Sejahtera II dan III.

2.2.2.2 Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 36 Kabupaten Agam karena merupakan penyedia kebutuhan pokok dan sumber mata pencarian mayoritas penduduk yaitu sebagai petani dan peternak

Sektor Pertanian Tanaman Pangan khusus padi sangat ditentukan oleh perkembangan produksi, produktivitas dan luas lahan. Pada tahun 2015 luas lahan sawah adalah 60,731dengan luas panen adalah 60,988 ha dengan produksi 326,883 ton atau produktivitas 53,59 kw/ha. Sementara untuk tahun 2014 luas lahan sawah adalah 258,691ha dengan luas panen 58,511 Ha dengan jumlah produksi 322,618 ton GKG dengan tingkat produktifitas 55,14 kw/ha. Jadi pada tahun 2015 terdapat peningkatan luas panen 4,25 persen dan kenaikan angka produksi 1,32 persen.

Komoditi palawija unggulan di Kabupaten Agam juga memberikan kontribusi besar dalam dukungan ketersediaan pangan di Provinsi Sumatera Barat, adapun komoditi Palawija tersebut antara lain : 1) Jagung dengan luas tanam pada tahun 2015 seluas 10,235 Ha dengan luas panen 9,436 Ha dan Jumlah Produksi 73,740 ton atau dengan produktifitas 78,25 kw/ha, sementara pada tahun 2014 luas tanam 7,652 Ha dengan luas panen 7,931 Ha dan Jumlah Produksi 60,421 ton atau dengan produktifitas 76,17 kw/ha, jadi pada tahun 2015 terjadi peningkatan luas tanam 33,76 persen, peningakatan produksi 22,04 persen dan peningkatan produktifitas 1,97 persen; 2). Kedelai dengan luas tanam pada tahun 2015 seluas 48 Ha dengan luas panen 57 Ha dan Jumlah Produksi 34 ton atau dengan produktifitas 5,96 kw/ha, sementara pada tahun 2014 luas tanam 43 Ha dengan luas panen 42 Ha dan Jumlah Produksi 31 ton atau dengan produktifitas 7,38 kw/ha, jadi pada tahun 2015 terjadi peningkatan luas tanam 11,63 persen, luas panen 37,71 persen dan jumlah produksi 9,68 persen;

Disamping sektor tanaman pangan, sektor holtikultura seperti sayur-sayuran, buah- buahan dan tanaman hias secara umum juga terjadinya peningkatan pengembangan kawasan sentra produksi sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. Persentase peningkatan luas sayuran unggulan/pembinaan organik, pengembangan penangkaran bibit holtikultura, peningkatan kelompok tanaman hias diukur dari capaian

B. Kelautan dan Perikanan

Pembangunan kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor ekonomi penting yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan segala potensi sumberdaya yang ada dengan prinsip berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Potensi pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Agam begitu besar yang terdiri dari perikanan budidaya, perikanan tangkap, industri pengolahan dan wisata bahari. Khususnya perikanan laut dengan panjang garis pantai 43 km dan luas laut 275,2 Km2, dimana terdapat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) satu unit dengan jumlah armada kapal perikanan 479 unit dan nelayan 2.250 orang namun belum memiliki dermaga sandar kapal perikanan yang layak. Sementara itu, potensi perikanan budidaya 5.030 ha dan baru termanfaatkan seluas 981,15 ha. Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan 7.467 orang yang bekerja sebagai nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan.

Dalam rangka percepatan pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Agam dikembangkan kawasan unggulan berbasis wilayah dengan konsep Kawasan Minapolitan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 37 yang terdiri dari Kecamatan Tanjung Raya sebagai kawasan inti dengan core usaha perikanan budidaya. Sedangkan kawasan hinterland terdiri dari Kecamatan Lubuk Basung, Ampek Nagari, Palembayan, Tanjung Mutiara sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.41/MEN/2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Agam Nomor 154 Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan dan Kawasan Hinterland Kabupaten Agam. Dengan adanya konsep pembangunan Kawasan Minapolitan ini diharapkan adanya peningkatan produksi dan produktivitas perikanan, meningkatkan pendapatan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan serta kawasan minappolitan sebagai penggerak ekonomi rakyat.

Berdasarkan capaian makro indikator kinerja tahun 2014 , pembangunan kelautan dan perikanan kabupaten Agam telah mencapai produksi perikanan sebesar 59.425 ton dengan tingkat pencapaian target produksi budidaya sebesar 114,7 persen dan produksi tangkap sebesar 7.226,9 ton. Dalam proses pembangunan kelautan dan perikanan terdapat berbagai permasalahan diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana baik perikanan budidaya, perikanan tangkap maupun pengolahan dan pemasarannya, kurangnya sumberdaya manusia pelaku usaha kelautan dan perikanan serta tingginya tingkat kerusakan lingkungan terutama kawasan mangrove dan terumbu karang.

C. Kehutanan

Sektor Kehutanan adalah kegiatan yang memiliki proporsi yang besar dalam pemanfaatan ruang, oleh karena itu Wilayah Kehutanan sangat rentan dengan presure terhadap penggunaan lahan dari berbagai sektor termasuk oleh kegiatan kehutanan itu sendiri. Kebijakan pembangunan pemanfaatan potensi sumberdaya alam secara berkelanjutan pada sektor Kehutanan tahun 2011-2015 yang dapat dilaksanakan di Kabupaten Agam adalah (1) Pengembangan perencanaan dalam pemantapan kawasan hutan. (2) Rehabilitasi dan konservasi untuk menekan laju degradasi hutan dan lahan. (3) Pengembangan pembibitan tanaman hutan. (4) Konservasi Sumberdaya hutan.

Pengembangan perencanaan dalam pemantapan kawasan hutan sudah dimulai pada tahun 2011, adapun kegiatan telah dilaksanakan yaitu Pembuatan Rencana pengelolaan Rehabilitasi hutan dan Lahan (RPRHL) sebagai dasar pembuatan Rancangan RHL di Kabupaten Agam selama 5-15 tahun.

Rehabilitasi dan konservasi untuk menekan laju degradasi hutan dan lahan telah dilaksanakan Tahun 2014 telah dilaksanakan penanaman hutan rakyat, penghijauan lingkungan, dan penanaman bibit dari kebun rakyat ± 1.416 Ha, sehingga total lahan yang telah direhabilitasi sampai tahun 2014 adalah seluas ± 6.547 Ha (12,13%). Rencana pengelolaan rehabilitasi hutan dan lahan 2011-2015 adalah seluas 14,771,70 ha.

Konservasi Sumberdaya hutan dilaksanakan pembuatan bangunan konservasi seperti Dam Penahan dan Dam Pengendali sebanyak 5 unit pada tahun 2014, sedangkan Tahun 2013 dilaksanakan pembuatan bangunan konservasi dam pengendali 2 unit, Tahun 2012 dilaksanakan pembuatan dam pengendali 2 unit, dan tahun 2011 dilaksanakan pembuatan dam 1 unit dan sumur resapan 1 unit, sampai dengan tahun 2014 jumlah bangunan konservasi sebanyak 11 unit.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 38 Disamping itu untuk peningkatan operasi pengamanan hutan dan peningkatan pelayanan administrasi peredaran kayu, pada Tahun 2014 dilaksanakan pengadaan pakaian kerja lapangan dan kelengkapan petugas pengamanan hutan , alat ukur dimensi dan kelengkapan mobil Polisi Hutan, pada Tahun 2014 telah dilaksanakan 105 kali operasi pengamanan, terdapat 3 kasus diperolah barang bukti 11.0297 m3 kayu, getah pinus 1.050 kg, dan truk 1 unit.

D. Pariwisata

Kabupaten Agam terkenal dengan keindahan alam dan budaya masyarakatnya yang ramah tamah, menjadikan salah satu Kabupaten tujuan wisata di Sumatera Barat.

Dimana sektor pariwisata memberi dampak multiplier terhadap nilai tambah Industri kerajinan, pertanian perdagangan angkutan dan komunikasi, serta pendapatan masyarakat sekitar. Sehingga sector pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Agam, yang diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitarnya dan dapat memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha sekaligus memperkenalkan identitas dan kebudayaan bangsa.

Perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Agam dapat dilihat jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Agam terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Agam sebanyak 360.352 wisatawan, sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 480.010 wisatawan, peningkatan angka kunjungan wisatawan ini disebabkan adanya promosi kepariwisataan melalui media cetak dan media elektronik, penampilan kesenian daerah, Event Nasional dan Internasional seperti Festival Danau Maninjau dan Tour De Singkarak. Disamping itu Kabupaten Agam merupakan salah satu destinasi Pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Barat, merupakan satu koridor dengan Kota Bukitinggi, Kabupaten Limapuluh, dan Kota Payakumbuh, hal ini Kabupaten Agam memiliki banyak peluang untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, memiliki beragam industri kerajinan, dan kekayaan alam dan budaya : wisata alam, seni budaya kerajinanan, agrowisata, dan lain-lain.

Perkembangan kepariwisataan pada tahun 2010 sampai tahun 2015 terlihat pada grafik berikut;

Grafik II.4

Perkembangan kepariwisataan Kabupaten Agam Tahun 2010 s/d 2015

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000

2010 2011 2012 2013 2014 2015

174,164 187,204

271,516

329,481

360,352

489,010

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 39 2.2.3 Aspek daya saing daerah

Daya saing daerah pada dasarnya adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional. Indikator utama yang dapat digunakan untuk menentukan peringkat daya saing daerah tersebut antara lain adalah: (1) Kemampuan Ekonomi Daerah, (2) Ketersediaan Infrastruktur, (3) Iklim Investasi dan (4) Kualitas Sumberdaya Manusia. Uraian tentang perkembangan daya saing daerah menurut masing-masing. Indikator tersebut diuraikan pada bagian-bagian berikutnya.

2.2.3.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Berdasarkan Makanan dan Non Makanan.

Pola konsumsi merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumahtangga/keluarga. Pengeluaran Penduduk dikelompokan menjadi pengeluaran makanan dan non makanan. Secara umum pengeluaran penduduk Kabupaten Agam masih didominasi oleh pengeluaran makanan.

Tabel.19

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga berdasarkan Makanan Perkapita/Bulan Kabupaten Agam Tahun 2015

Pengeluaran Makanan 2015

Padi-Padian 84,818

Umbi-Umbian 7,136

Ikan 45,074

Daging 20,085

Telur dan Susu 25,494

Sayur-sayuran 32,857

Kacang-kacangan 6,426

Buah-buahan 20,252

Minyak dan Lemak 19,946

Bahan Minuman 14,795

Bumbu-bumbuan 4,487

Konsumsi Lainnya 5,282

Makanan dan Minuman

Jadi 102,666

Tembakau dan Sirih 63,134

Jumlah 452,453

Tabel diatas mengambarkan secara rata-rata penduduk di Kabupaten Agam mengkonsumsi makanan dan minuman jadi lebih sebesar yaitu mencpai Rp.102,666 sebulan disusul Konsumsi padi-padian mencapai Rp. 84,818 sebulan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 40 Tabel.20

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga berdasarkan Non Makanan Perkapita/Bulan Kabupaten Agam Tahun 2015

Pengeluaran Non Makanan 2015

Perumahan dan Fasilitas rumah tangga 155,504

Barang dan Jasa 76,108

Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 34,605 Barang-barang tahan lama 57,169

Pajak dan Asuransi 10,051

Keperluan pesta dan upacara 9,466 Jumlah 342,902

Dari Tabel pengeluaran konsumsi rumah tangga berdasarkan non makanan perkpita/bulan pengeluaran perumahan dan fasilitas rumah tangga lebih besar yaitu rata-rata mencapai Rp.155.504,- disusul pengeluaran untuk barang dan jasa. Dari data diatas terlihat penduduk Kabupaten Agam masih bergelut untuk memenuhi kebutuhan makan, yang mengindikasikan rumah tangga berpenghasilan rendah. Pola konsumsi merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumahtangga/keluarga.

2.2.3.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

Kabupaten Agam merupakan wilayah rawan bencana sehingga perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak. Bencana ini membawa dampak yang besar karena mengakibatkan kerusakan berbagai prasarana fisik Jalan, Jembatan dan Sumber Daya Air. Seperti akibat bencana gempa tahun 2007, dan gempa 30 September 2009 yang berdampak terhadap rusaknya infrastruktur jaringan jalan, jaringan irigasi dan infrastruktur lainnya.

Berdasarkan updating database dalam Tahun 2014 dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam Jumlah ruas jalan adalah 639 Ruas dengan total panjang keseluruhan adalah 1.668, 48 Km. Dari panjang tersebut 86,92 % sudah pernah ditangani dengan jenis permukan berupa hotmix, lapen maupun cor. Jenis permukaan jalan di Kabupaten Agam terlihat diagram berikut ini.

Grafik II.5

Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Agam Tahun 2014

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 41 Kondisi jalan Kabupaten agam secara jelas tergambar pada pada Grafik berikut:

Grafik II.6

Kondisi Jalan Kabupaten Agam Tahun 2014

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014.

Sesuai dengan Keputusan Bupati Agam Nomor : 473 Tahun 2012 tentang ruas jalan dan jembatan di Kabupaten Agam, Jumlah Jembatan adalah 319 Jembatan dengan total panjang keseluruhan adalah 2.843 Meter. Sebagian besar jembatan tersebut adalah jembatan bentang pendek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel II.21

Jumlah Jembatan Berdasarkan Panjang Jembatan

No Panjang Bentang Jumlah Persentase

1 Bentang 0 – 10 Meter 262 81.88%

2 Bentang 11 – 20 Meter 33 10.31%

3 Bentang 21 – 30 Meter 19 5.94%

4 Bentang 31 – 40 Meter 2 0.63%

5 Bentang > 40 Meter 4 1.25%

Total 320 100.00

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014.

Berdasarkan kondisi jembatan masih banyak jembatan yang perlu ditangani karena 73,35 % jembatan dalam kondisi rusak mulai rusak ringan, sedang sampai berat. Hal ini disebabkan oleh fakktor umur jembatan dan struktur jembatan yang sudah tua dan banyak dibangun dengan menggunakan lantai kayu dan rusak akibat bencana alam.

Dari jumlah tersebut sudah banyak yang perlu dibenahi atau direhabilitasi dan sebagian perlu dibangun baru. Sampai Tahun 2015 ditargetkan pembangunan jembatan baru sebanyak 15 unit.

352.96

561.36

457.21

296.95 (21.15%)

(33.64%)

27.40%

17.80%

Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 42 Gafik II.6

Kondisi Jembatan di Kabupaten Agam Tahun 2015

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2015.

a. Rasio Jaringan Irigasi

Untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi dimana pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan irigasi sangat berperan sekali.

Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan tergambar pada table berikut : Tabel II.22

Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan

NO Kecamatan

Panjang Jaringan Irigasi Total Panjang Jaringan Irigasi Km

Luas lahan budidaya

(Ha)

Rasio Primer Sekunder Tersier

(1) (2) (3) (4) (5) (6=3+4+5) (7) (8=6/7)

1 Tanjung Mutiara 7.034 16.647 18.86 23,699.86 3,194.05 7.16

2 Lubuk Basung 63.431 58.756 1.500 123.687 5,955.01 6.67

3 Ampek Nagari 29.423 36.621 3.700 69.744 3,789.55 7.78

4 Tanjung Raya. 61.934 33.406 95.340 3,383.53 6.59

5 Matur . 62.494 33.008 95.502 2,598.55 5.47

6 IV.Koto 15.815 33.936 4.200 53.951 2,219.60 5.23

7 Malalak 41.001 57.298 4.200 102.499 2,165.46 4.72

8 Banuhampu 16.962 21.126 38.088 3,302.33 7.10

9 Sungai Pua 22.240 19.140 41.380 3,518.87 6.13

10 IV.Angkek 27.860 32.074 59.934 3,248.19 7.63

11 Candung 40.442 50.523 90.965 3,139.92 6.96

12 Baso 30.089 26.830 56.919 2,869.23 6.89

13 Tilatang Kamang 16.289 29.507 45.796 4,357.99 7.69

14 Kamang Magek 26.302 28.711 55.013 3,897.83 7.66

15 Palembayan 107.582 72.408 34.778 214.768 4,872.28 7.13

16 Palupuh 61.088 43.500 104.588 1,624.09 11.86

Jumlah 379,197.70 54,136.48 14,28

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam Tahun 2015

Rasio Jaringan Irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, tersier. Hal ini mengindikasikan ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian.

Kondisi Baik 26.65%

Rusak Ringan 38.56%

Rusak Sedang 15.05%

Rusak Berat 19.75%

Kondisi Jembatan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 43 Jumlah irigasi di Kabupaten Agam yaitu 885 buah. Luas areal irigasi yang merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Agam adalah ≤ 100 Ha sebanyak 154 DI (Daerah Irigasi). Kondisi Irigasi di Kabupaten Agam. dengan kondisi baik (50,60%), kondisi sedang (20,48%) dan kondisi rusak berat 28,92%).

2.2.3.3 Fokus iklim Berinvestasi a. Perkembangan Investasi

Salah satu komponen yang dapat meningkatkan output dari sebuah proses ekonomi adalah adanya investasi. Investasi berkaitan erat dengan kegiatan penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan atau peningkatan kapasitas sistem produksi pada masa yang akan datang.

Secara konsep adalah total Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Perubahan Stok (PS), perubahan stok selama ini ditaksirsebagi residual, yaitu selisih antara PDRB yang telah dihitung menurut lapangan usaha dengan konsumsi Rumah Tangga, konsumsi Lembaga Swasta Nir Laba, konsumsi Pemerintah, PMTB, dan Ekspor Netto.

Investasi yang terbentuk di kabupaten Agam pada tahun 2013 menurut Harga Berlaku mencapai Rp. 2,088,22 milyar atau mengalami kenaikan sebesar 17,94 persen dari tahun 2012 yang hanya sebesar Rp. 1.770,64 milyar. Secara jelas tergambar pada tabel dibawah ini.

Tabel II.23

Nilai Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Agam Tahun 2009-2013

NO INSTITUSI 2009* 2010* 2011* 2012** 2013***

1 Pemerintah Umum 188,760.62 224,061.19 244,170.67 361,065.73 387,477.34 2 BUMN/D dan Swasta 273,705.22 245,096.20 546,650.89 616,130.54 747,690.14 3 Rumah Tangga 489,426.19 678,261.30 696,035.60 793,418,04 953,050.14 Kabupaten Agam 951,892.03 1,147,418.69 1,486.857.16 1,770,614.30 2,088,217.62 Ket : *Angka Diperbaiki ** Angka Sementara *** Angka Sangat Sementara

Sumber : data olahan

Secara ril investasi Kabupaten Agam mengalami kenaikan sebesar 14,74 persen, yaitu naik dari Rp. 624,92 Milyar pada tahun 2012 menjadi Rp. 717,02 Milyar rupiah tahun 2013. Secara jelas tergambar pada tabel dibawah ini.

Tabel II.24

Nilai Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto)

Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Agam Tahun 2009-2013 NO INSTITUSI 2009* 2010* 2011* 2012** 2013***

1 Pemerintah Umum 89,499.66 93,682.27 93,444.93 127,435.05 133,045.72 2 BUMN/D dan Swasta 186,952.70 211,175.06 209,205.13 217,457.99 256,729.79 3 Rumah Tangga 202,289.45 259,572.87 266,375.16 280,030.10 327,243.00 Kabupaten Agam 478,741.81 564,430.20 569,025.22 624,923.14 717,018.51 Ket : *Angka Diperbaiki ** Angka Sementara *** Angka Sangat Sementara

Sumber : data olahan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 44 Struktur investasi menurut lapangan usaha selama periode 2009-2013, investasi yang terbesar berada pada sektor jasa-jasa yaitu 20,69 persen, Sektor industri pengolahan menepati urutan ke dua dengan distribusi sebesar 20,21 persen dan yang terkecil di sektor listrik, gas dan air bersih dengan distribusi sebesar 1,90 persen dari total investasi yang ditanamkan selama periode tersebut. Menurut institusi , rumah tangga merupakan institusi dengan nilai investasi yang paling tinggi dibandingkan institusi lainnya.

Berdasarkan hasil perhitungan investasi maka diperoleh dugaaan koefisien ICOR Kabupaten Agam tahun 2013 sebesar 3,04 yang artinya untik meningkatkan satu unit output di Kabupaten Agam dibutuhkan investasi sebesar 3,04 unit investasi.

2.2.3.4 Fokus Sumber Daya Manusia

Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan)

Hasil analisis rasio ketergantungan dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut:

Tabel II.25

Rasio Ketergantungan Tahun 2011 s.d 2015 Kabupaten Agam

No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1. Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun

144,782 147,268 142.192 140.820 142.060

2. Jumlah Penduduk usia > 64 tahun

37,737 37,864 25.294 25.523 25.727

3. Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) & (2)

182,519 185,132 167.486 166.343 167.787

4. Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun

276,636 278,587 300.078 305.221 309.107

5. Rasio ketergantungan (3) / (4) x 100%

65,98, 66,45 55,81 54,50 54,28

2.3 Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan Realisasi RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015

Secara rinci evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan realisasi RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 sebagai berikut :

Misi 1: Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional

A. Sasaran : Meningkatnya ketatalaksanaan organisasi pemerintah daerah, pengisian formasi jabatan serta rekruitmen pegawai.

Indikator Kinerja

Realisasi RPJM Sampai

Tahun 2014

Realisasi RKPD Tahun 2015

Realisasi RPJM sampai

Tahun 2015

Target RPJMD

2010- 2015

Persentase Capaian Kumulatif

Persentase pengkajian terhadap struktur organisasi Pemerintah daerah.

100% - 100% 100% 100%

Persentase analisis jabatan yang

dilaksanakan untuk setiap SKPD. 100% - 100% 100% 100%

Persentase analisis kebutuhan pegawai menurut bidang dan spesifikasi teknis.

100% - 100% 100% 100%

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 45 Dari tabel diatas pencapaian sasaran 1 “Meningkatnya ketatalaksanaan organisasi pemerintah daerah, pengisian formasi jabatan serta rekruitmen pegawai” dengan indikator kinerja yaitu ;

a. Persentase pengkajian terhadap struktur organisasi pemerintah daerah dengan target 100% pada akhir tahun 2015 telah tercapai. Pencapaian sasaran tersebut melalui Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Kepegawaian, yang dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Sekretariat Daerah. Hasil yang dicapai;

 Tersusunya perda SOTK pemerintah daerah Kabupaten Agam Nomor 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 2008 ttg pembentukan organisasi dan tata kerja Sekretaris Daerah dan Sekretaris DPRD.

 Tersusunya perda SOTK pemerintah daerah Kabupaten Agam Nomor 3 tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 ttg pembentukan organisasi dan tata kerja Kecamatan.

 Tersusunya perda SOTK pemerintah daerah Kabupaten Agam Nomor r 4 tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 ttg pembentukan organisasi dan tata kerja Dinas Daerah.

 Tersusunya perda SOTK pemerintah daerah Kabupaten Agam Nomor 5 tahun 2011 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 ttg pembentukan organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah.

b. Persentase analisis jabatan yang dilaksanakan untuk setiap SKPD dengan target 100% pada akhir tahun 2015 telah tercapai yang dilaksanakan pada tahun 2013 pada Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dengan hasil dicapai tersusunya analisis Jabatan seluruh SKPD.

c. Persentase analisis kebutuhan pegawai menurut bidang dan spesifikasi teknis telah dilaksanakan pada tahun 2013.

B. Sasaran Meningkatnya pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembangunan.

Sasaran/ Indikator Kinerja

Realisasi RPJM Sampai

Tahun 2014

Realisasi RKPD Tahun 2015

Realisasi RPJM sampai

Tahun 2015

Target RPJMD

2010- 2015

Persentase Capaian Kumulatif Persentase pengendalian dan evaluasi

yang dilaksanakan terhadap seluruh program / kegiatan

100% 100% 100% 100% 100%

Persentase cakupan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga pemerintahan daerah.

100% 100% 100% 60% 167,67%

Persentase berkurangnya

temuan/kasus dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah.

70% 75% 75% 60% 125%

Dari tabel diatas pencapaian sasaran 4 “Meningkatnya pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan program pembangunan” dengan tiga indikator sebagai berikut:

a. Persentase pengendalian dan evaluasi yang dilaksanakan terhadap seluruh program / kegiatan dengan target 100% telah terpenuhi. Dimana pengendalian dan evaluasi program kegiatan dilakukan setiap bulannya melalui kegiatan rapat pengendalian dan evaluasi program/kegiatan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Agam Tahun 2017 46 b. Persentase cakupan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga pemerintahan

daerah dengan target 60%, sudah melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 100%

c. Persentase berkurangnya temuan/kasus dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah target 60% dari tahun 2015, telah melampau target yaitu sebesar 75%.

C. Sasaran : Meningkatnya pengelolaan administrasi pemerintahan.

Sasaran/ Indikator Kinerja Realisasi RPJM Sampai

Tahun 2014

Realisasi RKPD Tahun 2015

Realisasi RPJM sampai

Tahun 2015

Target RPJMD

2010- 2015

Persentase Capaian Kumulatif

Persentase tertatanya tapal batas administrasi Kabupaten Agam dengan daerah tetangga dan batas antar Nagari.

25% 55% 80% 85% 94,11%

Jumlah pendataan dan penataan

arsip unit kerja. 38 unit

kerja 56 unit

kerja 56 unit

kerja 56 unit

kerja 100%

Persentase tenaga pengelola arsip yang profesional pada SKPD dan Nagari.

100% 100% 100% 100% 100%

Meningkatnya persentase pengelolaan

Pustaka Daerah, Sekolah dan Nagari. 60% 64.93% 64.93% 80% 81,25%

Persentase terfasilitasinya kegiatan kedinasan kepada Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

100% 100% 100% 100% 100%

Pengadaan lahan untuk

pembangunan fasilitas kepentingan umum dan pemerintah

8 Bidang 9 Bidang 17 Bidang 20 bidang 85%

D. Sasaran : Meningkatnya kulaitas sumber daya aparatur Pemerintah Daerah dan Pemerintah Nagari.

Sasaran/ Indikator Kinerja

Realisasi RPJM Sampai

Tahun 2014

Realisasi RKPD Tahun 2015

Realisasi RPJM sampai

Tahun 2015

Target RPJMD

2010- 2015

Persentase Capaian Kumulatif

Persentase PNS yang mendapatkan

Diklat struktural maupun teknis. 16% 15%

Persentase menurunnya jumlah teguran pelanggaran disiplin yang dikeluarkan :

20% 20% 20% 20% 100%

Persentase aparatur Pemerintahan Nagari yang mendapatkan pelatihan dan pembinaan teknis.

60% 60% 15% 400%

Pada tabel diatas pencapaian sasaran 2 “Meningkatnya kulaitas sumber daya aparatur Pemerintah Daerah dan Pemerintah Nagari” dengan indikator kinerja yaitu ;

a. Persentase PNS yang mendapatkan Diklat struktural maupun teknis sampai tahun 2015 menunjukan peningkatan dari tahun 2010 sebanyak 5% menjadi 15% tahun 2015 . b. Persentase menurunnya jumlah teguran pelanggaran disiplin yang dikeluarkan dari tahun

2010 sebanyak 121 teguran, sampai tahun 2015 turun menjadi 96 atau turun sebesar 21%. Hal ini menunjukan semakin meningkatnya disiplin PNS.

c. Dalam meningkatkan kualitas sumber daya Aparatur Pemerintahan Nagari, Pemerintah Daerah Kabupaten Agam memberikan perhatian khusus dimana pemerintahan nagari sebagai penyelenggaran pemerintah terdepan yang langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selama lima tahun terakhir telah melaksanakan berbagai pendidikan

Dalam dokumen TAHUN 2016 (Halaman 47-51)