d. Meningkatkan hasil guna dan daya serta keserasian kerja PT.
Yamamori Indonesia.
2. Visi, Misi, Motto a. Visi
Mencapai efisieansi dan efektifitas kerja yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.
b. Misi
Mengurangi biaya producksi (Production Cost) dan meningkatkan kapasitas dan hasil kerja karyawan serta meminimalisasi kesalahan dalam produksi.
c. Motto
‘Pekerjaanmu adalah cintamu”
3. Tujuan
a. Meningkatkan kemampuan teknik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap yamamori group.
b. Meningkatkan kemampuan karyawan agar terus berkarya dengan tulus, ikhlas guna memenugi kepuasan konsumen secara keseluruhan.
c. Mempertahankan mutu perusahaan sehingga produksi terus meningkat dan dapat mensejahterahkan karyawan serta menciptakan peluang kerja baru.
4. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. Yamamori Indonesia Uraian tugas dan jabatan PT. Yamamori Indonesia
1. Presiden direktur
a. Menyusun strategi untuk mengarahkan bisnis menjadi lebih maju
b. Mengorganisasi Visi dan Misi Perusahaan secara keseluruhan c. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif perusahaan d. menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.
2. Wakil Presiden Direktur
a. Memimpin rapat umum untuk memastikan pelaksanaan tata
tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi kea rah consensus. Menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan
b. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekretariatan.
c. Menkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang pengadaan dan peralatan perlengkapan.
d. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan 3. Manajer HRD dan Personalia
a. Melakukan persiapan dan penyeleksian tenanga kerja.
b. Pengembangan atau mengoreksi atau memantau kinerja karyawan yang dapat menguntungkan perusahaan.
c. Memeberikan perlindungan dan keringanan kepada karyawan d. Menanggapi masalah yang bersifat reaktif, dan minim
perencanaan
4. Manajer keuangan (FA dan Accounting)
a. Mempersiapkan laporan keungan bulanan dan tahunan b. Mempersiapkan daily budget
c. Melakukan validasi transaksi keuangan dan pajak
d. Mengaplikasikan peraturan perpajakan dan keuangan perusahaan
e. Mengelola dan memproses data keuangan dan pajak perusahaan menjadi sebuah laporan.
5. Manajer Produksi
a. Membuat rencana jadwal produksi untuk pekerjaan b. Menerapkan dan mengendalikan jadwal produksi
c. Menentukan sumber daya manusia dan sumber daya material yang diperlukan agar memenuhi target produksi
d. Menyiapkan dan memelihara laporan produksi e. Membuat perkiraan biaya produksi
f. Memstikan kolaborasi dan koordinasi yang efisien antara departemen terkait termasuk pengadaan, distribusi dan manajemen.
6. Kepala bagian IT dan Tehnichal Center
a. Melekakukan pengembangan dan peningkatan sistem informasi dan teknologi dalam suatu perusahaan
b. Memastikan semua sistem IT berjalan dengan lancer
c. Melakukan riset dan analisis, perencanaan dan desain terhadap setiap sistem dan aplikasi pengembangan IT.
7. Kepala Bagian PPC (Production Control Planning)
a. Menyediakan pemesanan bagian marketing perusahaan serta melakukan pemantauan dalam proses pembuatan contoh produk ke konsumen.
b. Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas forecast dari marketin.
c. Melaukan monitoring pada bagian inventory pada proses produksi.
8. Kepala Produksi
a. Mengawasi pelaksanaan proses produksi mulai dari bahan baku awal sampai menjadi barang jadi
b. Menjaga atau mengawasi agar mutu bahan baku dan mutu barang jadi sesuai dengan standar,
c. Menerapkan metode kerja dan keselamatan kerja.
d. Dapat Mengkordinasi bagian lain yang berkaitan dengan produksi.
9. Produksi Admin
a. Melakukan pemeriksaan dan mempersiapkan kebutuhan dari manajer produksi.
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan dengan sistematis dari seluruh pencatatan, laporan, dokumen, surat-surat penting manajer produksi.
c. Membuat surat-surat dokumen yang diperlukan berkaitan
dengan pengiriman hasil produksi dan keperluan adminitrasi karyawan di departemen produksi.
d. Memenuhi kebutuhan di masing-masing bagian sesuai budget dan stok submaterial yang tersedia.
10. Kepala Gudang
a. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya.
b. mengawasi dan mengontrol operanional gudang.
c. Melakukan order barang sesuai kebutuhan.
d. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk.
Pelaksanaan program pelatihan bertujuan untuk menentukan ruang lingkup pelatihan dan metode yang tepat dalam pemberian pelatihan. Setelah pelaksanaan pelatihan berlangsung hasil menunjukkan bahwa program pelatihan karyawan pada kantor direksi PT Yamamori Indonesia memiliki implementasi yang dikategorikan baik, hal ini berarti karyawan merasa terbantu dengan diadakannya program pelatihan sistem informasi, metode yang digunakan sudah sesuai dengan jenis pelatihan yang diadakan, proses penyampaian materi yang dilakukan saat pelatihan dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh seluruh peserta pelatihan. Sarana dan fasilitas yang digunakan dalam program pelatihan karyawan pada kantor direksi PT Yamamori Indonesia sudah cukup baik. Pelaksanaan program pelatihan dilakukan dengan beberapa tahapan untuk menentukan peserta, waktu, sarana dan prasarana berikut ini :
A. Penyajian Data
1. Analisis Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Analisis kebutuhan menjadi langkah awal untuk memulai pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini para pihak manajemen akan mengumpulkan data untuk menyusun rencana dan strategi bagaimana pelatihan dan pengembangan ini akan berlangsung. Para manajer akan menganalisa kebutuhan yang dilihat dari sisi organisasi dan individu karyawan. Menganalisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan menjadi tahap awal untuk dilaksanakaanya kegiatan tersebut. Analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan juga merupakan alat untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang membuat performa dan kemampuan karyawan masih berada dibawah target perusahaan. PT. Yamamori Indonesia menganalisis kebutuhan pelatihan karyawan melalui analisis pekerjaan dan individu karyawan.
PT. Yamamori Indonesia memiliki beberapaprogram pelatihan yang rutin dijalankan setiap Tahun. Berikut adalah bererapa program pelatihan PT. Yamamori Indonesia.
Tabel 3.1
Daftar Program Pelatihan PT. Yamamori Indonesia Departemen Produksi No Program
Pelatihan
Jumlah Peserta
Lokasi Pelatihan
Waktu Pelatihan
Keterangan
1. Worker Production
8 Toyama,
Jepang
1 Tahun 3 Tahun
Training 3 Tahun
Training untuk 2 karyawan.
2. Training Kurus Bahasa Jepang
8 PT.
Yamamori Indonesia
3 Bulan Peserta adalah yang akan
Training ke Jepang 3. Pengembangan
SDM dengan
Rotasi dan mutasi
5 - 6 PT.
Yamamori Indonesia
3 bulan – 1 Tahun
Seluruh karyawan PT.
Yamamori
4 Pelatihan K3 6 PT.
Ymamori Indonesia
2 hari Dilakukan setiap 6 bulan sekali 5 Pelatihan Sistem
ERP (Enterprise Resource Planning)
15 PT.
Ymamori Indonesia
1-2 Hari Peserta training ditunjuk oleh kepala Departemen Produksi Sumber : Data HRD & GA Daftar Pelatihan PT. Yamamori Indonesia.
Program pelatihan yang dilakukan oleh PT Yamamori Indonesia belum merata, ini ditandai dengan masih adanya karyawan yang belum mengikuti program tersebut. Berikut ini merupakan data jumlah karyawan PT Yamamori Indonesia yang belum dan Sudah mengikuti Program peelatihan..
Tabel 3.2
Daftar Jumlah Karyawan PT. yamamori Indonesia
DATA JUMLAH KARYAWAN DAN TRAINING YANG DIIKUTI
NO BAGIAN JUMLAH
JENIS TRAINING TRAINING
JEPANG
BAHASA JEPANG
ROTASI DAN MUTASI
K3 ERP
1 Exim dan
Trading 4 3 3 4 - 4
2 FA dan
Accounting 5 - - 5 - 5
3 HRD dan
General Affair 2 2 2 2 2 2
4 PPC 42 20 20 42 4 25
5 TC dan
Maintenance 8 6 6 8 8 8
6 Production
process 93 45 45 93 35 14
7 Admin
produksi 1 - - 1 - 1
Total 155 76 76 155 49 59
Sumber : Production Admin Data Daftar Karyawan PT. Yamamori Indonesia 2021 Tabel 3.2 menampilkan informasi mengenai jumlah karyawan PT Yamamori Indonesia yang telah mengikuti program pelatihan yang diadakan tahun 2021. Dari tabel
di atas dapat disimpulkan bahwa data tertinggi terdapat pada bagian PPC (Production Planning Control), hal ini dikarenakan karyawan pada bagian PPC memerlukan informasi serta pengetahuan lebih untuk mengendalikan dan meningkatkan produktifitas kinerja karyawan Data terendah terdapat pada bagian production Proses hal ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya karyawan yang belum memenuhi syarat untuk mengikuti pelatihan serta karyawan yang tidak sesuai dengan keahlian pekerjaannya.
Data karyawan yang mengikuti pelatihan ERP (Enterprise Resource Planning) berjumlah 59 karyawan dari 7 divisi.
BAB IV
HASIL DAN PENYAJIAN DATA
1. Proses Pelaksanaan Program Pelatihan Karyawan Terhadap Sistem Informasi Manajemen Berbasis ERP (Enterprise Resourse Planning) dalam meningkatkan Kompetensi Pegawai PT. Yamamori Indonesia.
a. Perencanaan Pelaksanaan Program
Robert dan Jackson (2002) mendefinisikan pengembangan sumber daya manusia adalah usaha–usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan untuk menghadapi penugasan yaitu melalui: Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Karier. Penerapan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) PT Yamamori Indonesia menggunakan dua tahapan untuk pelaksanaannya, tahap pertama adalah bagian Gudang dan PPC pada tahapan ini bagian Gudang dan PPC bertugas sebagai menerima dan mengaudit seluruh laporan material dan kegiatan perusahaan, dangan menggunakan system ERP ini bagian Gudang dan PPC tidak lagi mengaudit serta menerima laporan sub material dan kegiatan secara manual melainkan semua diinput melalui sistem ERP dengan SAP (Sistem Analisis Program). Tahap kedua dalam penerapan ERP yaitu lanjut kepada bagian SDM, bagian SDM akan memeriksa perencanaan kegiatan dan bahan baku yang akan dilakukan karyawan. Bagian SDM PT. Yamamori Indonesia akan memutuskan kegiatan yang telah direncanakan didalam ERP apakah layak atau tidak kegiatan tersebut
dilaksanakan berdasarkan kemampuan serta kepentingan karyawan.
Perencanaan pelaksanaan program pelatihan karyawan ditetapkan melalui beberapa langkah dan tahapan sebagai berikut :
1. Sasaran
Setiap pelatihan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapai. Sasaran pelatihan ditetapkan melalui beberapa hal utama, apakah sasaran pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan (technical skills) ataukah untuk meningkatkan kecapakan memimpin (managerial skills) dan (conseptual skill). PT Yamamori Indonesia menerapkan sasaran pelatihan dalam program pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis para karyawannya, dengan tujuan utama agar dapat bekerja secara maksimal dan efisien. Penetapan sasaran harus didasarkan kepada kebutuhan jabatan atau pekerjaan dari karyawan yang bersangkutan, dalam menentukan peserta yang akan mengikuti program pelatihan sumber daya karyawan PT Yamamori Indonesia memiliki beberapa persyaratan di antaranya :
1. Karyawan aktif perusahaan
2. Kepala Bagian harus menetapkan karyawan yang berkompeten untuk mengikuti pelatihan
3. Karyawan yang mengikuti pelatihan bisa mengoperasikan computer.
4. Memiliki surat tugas dari masing-masing bagian
Kriteria persyaratan tersebut merupakan hal yang ditetapkan oleh
perusahaan dengan tujuan agar program pelatihan karyawan sesuai pada sasaran dan berjalan sesuai rencana.
Menganalisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan menjadi tahap awal untuk dilaksanakaanya kegiatan tersebut. Analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan juga merupakan alat untuk membantu mengidentifikasi faktor- faktor yang membuat performa dan kemampuan karyawan masih berada dibawah target perusahaan. PT Yamamori Indonesia menganalisis kebutuhan pelatihan karyawan melalui analisis pekerjaan dan individu karyawan.
Berikut hasil wawancara dengan Chief of Human Resource and General Affair PT Yamamori Indonesia pada tanggal 3 juni 2020 pukul 13.20 WIB, bahwa:
“untuk semester 1 itu tidak ada cara khusus untuk menentukan siapa yang harus mengikuti pelatihan dan pengembangan, tapi pada semester 2 kemarin kita membuat analisa matrik dengan dua quadran. Antara lain quadran culture dan skill. Culture digunakan untuk melihat attitude dan skill untuk melihat kemampuan mereka. Setelah itu kita nilai, ada penilaian misalnya dari jabatan customer service, skill komunikasinya harus mendapat nilai tiga atau pada presentasi berapa, dan semua itu ada kualifikasinya. Setelah itu atasan akan menilai, misalkan putri di customer service harus mendapatkan nilai komunikasi 3 tapi dia hanya mendapat 2, kemudian atasan juga melihat attitude melalui culture yang ada di Beon, ternyata putri ini secara skill dia kurang namun secara attitude dia sudah bagus berarti dia masih perlu pelatihan. Tapi jika skill dan attitude sudah bagus pada posisinya saat ini maka perlu dikembangin ke posisi yang lebih tinggi, siapa tahu dia memiliki kompetensi di jabatan yang lebih tinggi. untuk karyawan baru ada masa training, tapi training yang di berikan secara internal jadi supaya mereka memiliki kemampuan yang cocok di posisi yang akan mereka tempati.”
Berdasarkan wawancara dengan Chief Human Resource and General Affair, melalui top manajerial PT. Yamamori Indonesia menganalisis
kebutuhan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dengan cara melihat pada pekerjaan dan individu setiap karyawan. Analisis kebutuhan pelatihan dan pengembangan seharusnya melihat skala kepentingan pelaksanaannya. Berikut hasil wawancara mengenai waktu pelaksanaan pelatihan dan pengembangan. Hasil wawancara dengan Chief of Human Resource and General Affair PT Yamamori Indonesia pada tanggal 3 juni 2020 pukul 13.20 WIB bahwa:
“untuk waktu pelaksanaan saat atasan itu membutuhkan saja, jadi tidak terjadwal. Bahkan sekalipun karyawan mengusulkan bahwa mereka 56 membutuhkan, jika atasan (Manajer SDM) belum mengizinkan, ya saya tidak bisa menjadwalkannya, seperti itu.
2. Kurikulum
Kurikulum atau mata pelajaran yang akan diberikan harus mendukung tercapainya sasaran dari program pelatihan. Kurikulum harus ditetapkan secara sistematis, jumlah jam pertemuan, metode pengajaran, dan system evaluasinya harus jelas agar sasaran dari program pelatihan dapat berjalan optimal.
a. Kurikulum ditetapkan secara sistematis
Kurikulum ditetapkan secara sistematis agar lebih efisien dan efektif.
Hal ini bertujuan agar seluruh pelaksanaan program pelatihan dapat sesuai dengan tujuan. Peserta pelatihan menyangkut tentang objek materi program pelatihan.
b. Jumlah jam pertemuan
Waktu yang telah ditetapkan pada program pelatihan sumber daya
manusia mengenai system ERP di kantor direksi PT Yamamori Indonesia selama 4 hari kerja, dimulai dari jam 08.00 wib sampai 12.00 wib dan 12.00 hingga 13.00 istirahat, dan dilanjutkan pada pukul 13.00 wib sampai 17.00 wib. Penentuan waktu dan jumlah pertemuan telah ditetapkan berdasarkan keputusan bagian PPC PT. Yamamori Indonesia.
c. Metode pengajaran
Metode pengajaran harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai factor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
Metode pengajaran yang digunakan PT Yamamori Indonesia dalam program pelatihan sumber daya manusia yaitu menggunakan metode on the job. Metode on the job adalah metode pelatihan yang secara langsung memberikan materi atau ilmu kepada peserta dan langsung diterapkan dibawah pengawasan pelatih.
3. Sarana
Sarana yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan karyawan merupakan penyediaan tempat dan peralatan yang harus didasarkan pada prinsip ekonomi serta berpedoman pada sasaran pengembangan yang ingin dicapai. Pemilihan tempat pelatihan program sistem ERP (Enterprise Resource Planning) di kandor direksi PT Yamamori Indonesia diadakan didalam ruangan pertemuan Lantai 2, hal ini ditentukan berdasarkan fasilitas kantor untuk menunjang kelancaran program pelatihan. Fasilitas wajib yang harus ada
didalam ruangan berupa ac, meja, kursi, lcd proyektor dan computer untuk masing-masing karyawan. Tempat yang nyaman dan tenang menjadi dasar pemilihan tempat untuk melaksanakan program pelatihan.
b. Pelaksanaan Program Pelatihan Karyawan
Pelaksanaan pelatihan merupakan tahapan yang dilakukan pada saat menjalankan program pelatihan sumber daya manusia khususnya dalam bentuk pelatihan karyawan yang diterapkan oleh PT Yamamori Indonesia sistem evaluasi.
Program pelatihan ERP (Enterprise Resource Planning) bertujuan agar seluruh peserta atau karyawan dapat menerapkan semua pelajaran/materi yang telah diberikan, setelah program pelatihan terlaksana maka tahapan terakhir adalah evaluasi materi dan kinerja seluruh karyawan. Program pelatihan sistem informasi ERP (Enterprise Resource Planning) berfungsi sebagai sistem informasi yang membantu meringankan atau mempermudah pekerjaan baik dari pengadaan, pendataan, serta pengelolaan sumber daya perusahaan.
Tahapan pelaksanaan program pelatihan karyawan adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Mondy. 2010).
PT Yamamori Indonesia memiliki perencanaan yang baik, artinya karyawan merasa program pelatihan karyawan yang diselenggarakan oleh perusahaan sesuai dengan apa yang mereka harapkan, baik dari segi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang mereka jalani saat ini.
Pelaksanaan program pelatihan bertujuan untuk menentukan ruang lingkup
pelatihan dan metode yang tepat dalam pemberian pelatihan. Setelah pelaksanaan pelatihan berlangsung hasil menunjukkan bahwa program pelatihan karyawan pada kantor PT Yamamori Indonesia memiliki implementasi yang dikategorikan baik, hal ini berarti karyawan merasa terbantu dengan diadakannya program pelatihan sistem informasi, metode yang digunakan sudah sesuai dengan jenis pelatihan yang diadakan, proses penyampaian materi yang dilakukan saat pelatihan dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh seluruh peserta pelatihan. Sarana dan fasilitas yang digunakan dalam program pelatihan karyawan pada kantor direksi PT Perkebunan Nusantara sudah cukup baik. Pelaksanaan program pelatihan dilakukan dengan beberapa tahapan untuk menentukan peserta, waktu, sarana dan prasarana berikut ini.
1. Peserta
Syarat dan jumlah peserta ditetapkan mengikuti pelatihan, berdasarkan usia, jenis kelamin, golongan/jabatan, dan kebutuhan pekerjaan. PT Perkebunan Nusantara VII menetapkan sebanyak 60 peserta yang mengikuti program pelatihan sistem ERP, dari data yang diperoleh berikut jumlah karyawan pada masing-masing bagian yang mengikuti program pelatihan.
a. Profil peserta pelatihan berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa peserta program pelatihan dan pengembangan Karyawan pada sistem ERP (Enterprise Resource Planning) PT Yaamamori Indonesia adalah 122 orang atau sebesar 80%
dari keseluruhan peserta pelatihan, sedangkan perempuan berjumlah laki- laki 40 orang atau sebesar 20% dari jumlah peserta. Hal ini dikarenakan bahwa PT Yamamori mayoritas karyawan adalah Perempuan.
Pada praktiknya Peserta yang mengikuti pelatihan dan pengembangan di PT Yamamori Indonesia dia ditentukan dan dipilih langsung oleh top manajerial. Karyawan yang mereka anggap membutuhkan pengetahuan dan kemampuan lebih maka harus mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan. Berikut hasil wawancara dengan CHRGA. Hasil wawancara dengan Chief of Human Resource and General Affair PT Yamamori Indonesia pada tanggal 3 juni 2020 pukul 13.20 WIB.
“Untuk pelatihan, di tahun 2017, dari atasan langsung bilang “dalam satu semester ini saya butuh pelatihan untuk siapa, siapa, siapa. Jadi itu bisa jadi karyawan lama atau baru, semua bisa mengikuti”
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan karyawan yang telah beberapa kali mengikuti pelatihan dan pengembangan, yaitu Production admin di PT Yamamori Indonesia. Hasil wawancara dengan Production Admin pada 4 Juni 2021 pukul 09.30 WIB
“sebenarnya tidak ada proses khusus, seperti tadi saya hanya tahu karena ditunjuk ya sudah, kalau mengenai pelatihan manajerial saya 58 ditunjuk untuk mengikuti pelatihan tersebut karena kebetulan waktu itu saya menjadi team leader, jadi dari atasan mungkin berfikir kalau saya membutuhkannya. Selain itu pelatihan manjerial kan baru dan karena posisi saya juga saya jadi tertarik saat ditunjuk untuk mengikuti pelatihan tersebut.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan CHRGA dan Production admin peserta pelatihan dan pengembangan di PT Yamamori Indonesia tidak melihat pada karyawan baru atau lama, melainkan mereka yang membutuhkan dan menurut atasan mereka memang pantas untuk mendapat pengalaman lebih agar menunjang pekerjaan yang sedang mereka kerjakan.
2. Pelatih
Pelatih atau instruktur yang berkompeten memberikan pelatihan ditentukan oleh bagian SDM perusahaan. Pelatih dilihat dari background Pendidikan, pekerjaan, status sosial serta sikap kepemimpinan yang tinggi.
Pelatih tersebut Merupakan Wakil Direktur dari salah PT. Yamamori Indonesia dan PT Eazyway Smart Solution, perusahan yang bergerak dibidang IT.
3. Metode pelatihan
Metode pelatiha yang dilaksanakan dalam program pelatihan karyawan menggunakan metode on the job training, hal ini dilakukan agar program pelatihan dapat berjalan sesuai dengan sasaran yang dituju.
Program pelatihan ini diterapkan oleh PT. Yamamori Indonesia.
karena metode ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan peserta yang dilatih langsung dapat mempraktikan materi yang diberikan.
Metode pelatihan yang digunakan oleh PT. Yamamori Indonesia adalah Seminar dan workshop, sedangkan untuk pengembangan metode yang
digunakan adalah On Job Training dan pemberian proyek. Materi dan projek yang diberikan pada saat pelatihan dan pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan individu peserta. Pemateri pada kegiatan pelatihan karyawan PT. Yamamori Indonesia berasal dari Internal perusahaan, sedangkan untuk pengembangan PT. Yamamori Indonesia menunjuk beberapa mentor yang berasal dari internal perusahaan untuk mendapingin para peserta.
Berikut hasil wawancara dengan CHRGA 04 Juni 2021 10:00 WIB
“metode yang di gunakan untuk training di Beon ini adalah metode workshop jadi para peserta kami ikut sertakan pada workshop-workshop yang diselanggarakan di luar kantor. Kalau untuk pengembangan metode yang kami lakukan hanya OJT dan pemberian proyek, dulu di PTY ada Inovation team jadi dalam satu bulan team ini diberi challenge “kalian ingin mengerjakan projek apa? dan anggota team ini bisa di ambil dari beberapa divisi yang berbeda harapannya agar 59 kemampuan setiap karyawan bisa kelihatan. Misalnya staf A ini ternyata bisa manajerial karena projek yang dia pegang itu berhasil.”
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan karyawan yang telah beberapa kali mengikuti pelatihan dan pengembangan, yaitu Stock Keeper 04 Juni 2021 13:00 WIB. Hasil dari wawancara tersebut yaitu :
“Dengan cara kerja kita disini yang kebanyakan berbasis pada digital work, metode pelatihan yang berbentuk workshop, seminar, itu sudah cukup tepat. Kemudian pengembangan dengan On Job Training juga saya rasa sudah tepat. Karena selama saya berada disini pelatihan-pelatihan yang saya ikuti sudah cukup membantu pekerjaan saya. Soalnya dari seminar dan training itu tidak hanya dapat ilmunya saja, ya meskipun terkadang beberapa seminar yang kita ikuti tidak bisa kita implementasikan langsung hanya saja kita bisa mendapat gambaran diluar itu bagaimana lalu kita akan mencari tahu sendiri untuk perkembangan lebih lanjut.”
Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan para narasumber mengenai metode yang digunakan oleh PT Yamamori Indonesia untuk pelatihan dan pengembangan yang terdiri dari seminar, workshop, on the job training, dan pemberian proyek merupakan metode yang tepat. Para peserta merasa dengan selain mereka mendapatkan materi yang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan, mereka juga mendapat pengalaman dan relasi lebih dari yang mereka butuhkan.
Tabel 4.1
Data Jenis Kelamin dan Usia Karyawan PT. Yamamori Indonesia JENIS KELAMIN DAN USIA PESERTA PT YAMAMORI INDONESIA
NO BAGIAN JUMLAH
TINGKAT PENDIDIKAN USIA PEREMPUAN LAKI-LAKI 20-30 30-
40 40-
50
1 Exim dan
Trading 4 4 1 1 3 -
2 FA dan
Accounting 5 5 - 1 3 1
3 HRD dan
General Affair 2 - 2 - - 2
4 PPC 42 40 7 1 31 10
5 TC dan
Maintenance 8 1 7 - 2 6
6 Production
process 93 70 23 - 73 20
7 Admin
produksi 1 - - 1 - -
Total 155 120 40 4 112 39
Sumber : Production Admin, Data Karyawan PT. Yamamori Indonesia.
b. Profil peserta pelatihan berdasarkan usia