• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran

BAB III PEMBAHASAN

B. Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran

1) Peningkatan kemampuan mengajar guru.

Peningkatan kemampuan mengajar ini dipandang oleh kepala sekolah sangat penting dikarenakan guru merupakan instrumen kunci yang melaksanakan dan menentukan baik dan tidaknya mutu pendidikan. Peningkatan kemampuan mengajar kepala sekolah seperti mengirim guru untuk mengikuti bimtek dan pelatikan.

31St. Fatimah Kadir, “Strategi Pembelajaran Afektif Untuk Investasi Pendidikan Masa Depan”, (Jurnal Al- Ta’dib, Vol.8, Nomor.2, Juli-Desember, 2015), hlm.136.

32Abd. Rahman Rahim Dan Enny Radjab, Manajemen Strategi, (Makassar: Lembaga Pustaka Dan Penerbit Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), hlm.4.

24

2) Optimalisasi penggunaan media dan sarana pendidikan.

Strategi yang diterapkan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran yaitu dengan optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan media dan sarana pendidikan karena menyadari bahwa pembelajaran bermakna akan berlangsung jika siswa terlibat aktif dalam menentukan konsep melalui pengalaman langsung dengan media dan sumber belajar.

3) Pelaksanaan supervisi secara rutin.

Strategi yang diterapkan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran yaitu dengan pelaksanaan supervisi secara rutin.

Strategi ini ditempuh kepala sekolah untuk mengatasi permasalahan sehubungan dengan kurangnya sikap profesionalisme yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya seperti adanya guru yang telat dan tidak menyiapkan perangkat pembelajaran sehingga kepala sekolah selalu melakukan supervisi rutin.

4) Menjalin kerja sama dengan masyarakat.

Masyarakat merupakan relasi yang cukup besar dalam memberikan pengaruh dan bantuan terhadap kelancaran penyelenggaraan pembelajaran. Apalagi jika dikaitkan dengan keadaan sekarang bahwa masyarakat memiliki peran sebagai

1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis deskriptif. Menurut Bongdan dan Taylor dalam Moleong menyatakan bahwa metodologi penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif, baik berupa kata-kata lisan maupun tertulis dari orang-orang atau perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrument kunci.

Oleh karena itu penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih jelas.34

Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan adanya suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat ini (berlangsung). Dari berbagai paparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait Peran dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai.

33Putri Tanjong, “Strategi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Di SMAN 1 Samalanga”, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN AR-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh, 2017), hlm.14.

34M. Sobry Sutikno dan Prosmala Hadisaputra, Penelitian Kualitatif. (Lombok:

Holistica Lombok. 2020), hlm.4-6.

26 2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti merupakan instrument kunci dalam penelitian, peneliti sebagai seorang yang melakukan observasi, wawancara, dan melakukan dokumentasi. Pada tahap ini kemungkinan data yang diperoleh lebih akurat jika hubungan peneliti dengan informal terjalin akrab sehingga saling mempercayai, terbuka dan kekeluargaan, dengan begini nantinya bisa mendapatkan data yang diperoleh agar data yang didapat benar-benar valid. Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian.

a. Melakukan observasi terkait peran dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal.

b. Melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi tentang pembelajaran pada masa new normal, selain itu peneliti juga melakukan penelitian terkait faktor yang menghambat peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal.

c. Menarik kesimpulan tentang hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang didapatkan untuk mengatasi berbagai macam kelebihan dan kekurangan yang ada dilokasi penelitian. Sehingga pada kekurangan tersebut bisa untuk diatasi.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan di SD Negeri Inpres Pandai yang berlokasi di Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima Provinsi

27

Nusa Tenggara Barat. Pada penelitian ini dilakukan dari tanggal 21 april sampai 20 mei 2022.

Adapun alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di SD Negeri Inpres Pandai berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu:

a. SD Negeri Inpres Pandai dipilih karena SD Negeri Inpres Pandai merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas seiring dengan masa new normal selain itu, kebijakan pembelajaran sering berubah sesuai dengan perkembangan kondisi covid-19 yang relatif berbeda dimasing-masing daerah.

b. Peneliti sebelumnya telah melakukan studi pendahuluan ke SD Negeri Inpres Pandai. Peneliti menemukan beberapa permasalahan yaitu: peran kepala sekolah dirasa sangat sulit karena harus memberikan berbagai pendekatan, metode, dan strategi kepada guru sehingga guru-guru bisa mendalami serta menerapkan pendekatan, metode, dan strategi pada pembelajaran pada masa new normal ini, agar dapat meningkat di SD Negeri Inpres Pandai.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah sumber data, dari mana data penelitian diperoleh.35 Dengan demikian, agar memperoleh data dan informasi yang akurat, maka seorang peneliti harus mencari informasi yang berhubungan dengan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian

35Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada Anak Usia Dini (PAUD), (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 39.

28

kualitatif diperlukan adanya sumber data, berupa sumber data primer dan sumber data sekunder.

Adapun sumber data primer yaitu kepala sekolah, guru dan siswa untuk memperoleh data terkait peran dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal. Sedangkan data sekunder didapat melalui dokumen penelitian, dan arsip-arsip yang diteliti serta dokumentasi kegiatan wawancara.

5. Prosedur Pengumpulan Data a. Observasi

Menurut Patton observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian. Untuk mendapatkan data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai.36

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bentuk observasi nonpartisipasi yaitu peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diobservasi dan secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat dalam menggumpulkan data terkait fakta-fakta yang akan di teliti.

Adapun data yang diteliti dengan menggunakan metode observasi nonpartisipasi yaitu fakta-fakta lapangan terkait peran dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai. Dalam penelitian ini,

36Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya Offset, 2014), hlm. 143-144.

29

observasi yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data terkait:

1) Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai.

2) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai.

b. Wawancara

Wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulan data. Agar mendapatkan data atau informasi-informasi yang jelas yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini, wawancara yang akan dilakukan dengan beberapa sumber diantaranya kepala sekolah, guru, dan siswa yang ada di SD Negeri Inpres Pandai, untuk memperoleh data terkait:

1) Peran dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai.

2) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan data berupa dokumen- dokumen seperti catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan

30

sebagainya.37 Melalui metode dokumentasi ini peneliti dapat memperoleh dokumen yang berkaitan dengan data sekolah, keadaan kepala sekolah dan guru di SD Negeri Inpres Pandai. Metode ini merupakan metode yang digunakan peneliti untuk memperkuat data yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara.

6. Teknik Analisis Data

a. Kondensasi Data ( Data Condensation)

Kondensasi data pada penelitian kualitatif yaitu merujuk pada proses pemilihan, penyederhanaan dan mengtransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen-dokumen dan materi-materi empiris.

Proses kondensasi data ini diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara dan mendapatkan data tertulis yang ada dilapangan, yang nantinya transkip wawancara tersebut dipilah-pilah untuk mendapatkan fokus penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti. 38

b. Penyajian Data (data display)

Teknik penyajian data pada penelitian kualitatif bisa dilakukan dengan uraian singkat. Dengan demikian yang sering juga digunakan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan menggunakan teks narasi. Fungsi dari penyajian data ini untuk memudahkan dan

37Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), cet. ke-2, hlm. 268.

38Alfi Haris Wanto, “Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Berbasis Konsep Smart City”, Jurnal Of Public Sector Innovations, Vol.2, Nomor.1, November 2017, hlm.42.

31

memahami apa yang terjadi serta merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.39

c. Conclusion Drawing/ Verification

Menurut Miles And Hubermen conclusion yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan ini masih bersifat sementara nantinya bisa berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung dalam proses pengumpulan data. Tetapi bila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal dan didukung oleh data yang valid pada saat peneliti melakukan pengumpulan data dilapangan, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan yang kredibel.40

Pada conclusion drawing ini untuk menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ini masih bersifat sementara dan nantinya akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Dan kesimpulan dari conclusion drawing ini adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada temuan ini berupa deskripsi atau gambar suatu objek yang sebelumnya masih gelap atau belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas terkait peran dan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal.

39Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia, 2016), hlm. 218-220.

40Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2013), hlm.257.

32 7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabstrahan data merupakan usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga jenis Triangulasi yaitu:

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber ini bertujuan untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah didapat dari beberapa sumber. Pada triangulasi sumber peneliti menggunakan triangulasi sumber dimana peneliti menggali informasi dari berbagai sumber baik menggunakan wawancara maupun observasi.41

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik ini bertujuan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pada triangulasi teknik ini peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk membandingkan antara data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan data yang diperoleh dari hasil observasi.

3) Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu sangat mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat

41Bachatiar S. Bachari, “Meyakinkan Validitas Datamelalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif”,Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10, Nomor.1, 2010, hlm 56.

33

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibal.42

34

Pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dan hasil penelitian yang dilakukan. Dimana penelitian memberikan simpulan terhadap masalah yang menjadi fokus perhatian peneliti dalam penelitan ini. Selain kesimpulan peneliti mengajukan berbagai saran hasil pemikiran peneliti terkait hal-hal yang perlu diperbaiki oleh pihak-pihak terkait terhadap kekurangan- kekurangan yang diperlukan peneliti selama melakukan penelitian.

1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Inpres Pandai

Nama sekolah adalah SD Negeri Inpres Pandai, nomor NPSN 50204077. Status sekolah adalah lembaga pendidikan formal dengan akreditasi B, dan tahun berdirinya sekolah 01 januari 1975. SD Negeri Inpres Pandai berlokasi di Desa Pandai Kecamatan. Woha, Kabupaten.

Bima, Provinsi. Nusa Tenggara Barat, Kode Pos 84171 Email:

inprespandai14@yahoo.com.43 2. Letak Geografis

SD Negeri Inpres Pandai merupakan salah satu sekolah yang terletak di daerah pesisir yang berbatasan dengan rumah masyarakat. Letak SD Negeri Inpres Pandai sejarah geografis berada diperbatasan dengan.

Sebelah utara : berbatasan dengan rumah masyarakat.

Sebelah selatan : berbatasan dengan rumah masyarakat.

Sebelah timur : berbatasan dengan sawah.

Sebelah barat : berbatasan dengan lapangan desa Pandai.44

43 Sejarah SD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 25 April 2022.

44 Letak Geografis SD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 25 April 2022.

36 3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Adapun visi, misi dan tujuan SD Negeri Inpres Pandai antara lain:

a. Visi

Mewujudkan sekolah yang profesional, religius, sinergitas dan berbasis literasi

b. Misi

1) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui pelatihan.

2) Meningatkan kedisiplinan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

3) Mengembangkan minat baca tulis Al-Quran serta berahlak karimah melalui kegiatan imtaq.

4) Meningkatkan kerja sama dengan stakholder dalam mewujudkan sekolah yang prestasi

5) Melakukan kegiatan literasi untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dan guru di sekolah.

c. Tujuan

Mengembangkan potensi tenaga pendidik dan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, disiplin, berahlaq mulia, sehat, berprestasi dan memiliki kemampuan literasi.45

45Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 25 April 2022.

37

4. Sarana dan Prasarana di SD Negeri Inpres Pandai

Sarana dan prasana adalah hal-hal yang menunjang kenyamanan dan keberlangsungan proses pembelajaran. Berikut sarana dan prasarana di SD Negeri Inpres Pandai:46

Tabel 2.1

Sarana dan Prasaran di SD Negeri Inpres Pandai Tahun Ajaran 2021/2022

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Kepala sekolah 1

2 Ruang Belajar 6

3 Ruang Tata Usaha -

4 Ruang Guru 1

5 Ruang Perpustakaan 1

6 Ruang Laboratorium -

7 Ruang Osis/Koperasi Sekolah -

8 Ruang BP/BK/UKS -

9 Mushallah -

10 Aula/Kantin 1

11 Kamar Mandi/WC 3

5. Struktur Organisasi Kepengurusan SD Negeri Inpres Pandai

Struktur organisasi sekolah merupakan komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Dimana struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau tugas masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.47

46Sarana dan Prasarana SD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 25 April 2022.

47Struktur Organisasi SD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 25 April 2022.

38 Gambar 2.2

Struktur organisasi SDN Inpres Pandai Tahun Ajaran 2021/2022

KEPALA SEKOLAH Musmulyadi, S.Pd NIP: 197207271993021002

GURU

KOORDINASI EKSTRAKURIKULER

Idrahian, S. Pd

PENJAGA PERPUSTAKAAN Kuratun, S. Pd

DEWAN/KOMITE Ruslin WAKIL KEPALA SEKOLAH

Syarifuddin, S. Pd. I

WALI KELAS II Nurlis, S. Pd WALI KELAS I

Asmawati, S. Pd

PESERTA DIDIK

OPERATOR Muhsin, S. Pd. I BENDAHARA

Mustamin, S. Pd

WALI KELAS III St. Hajar, S, Pd

WALI KELAS IV Nursita, S. Pd

WALI KELAS V Lisna, S. Pd. I

WALI KELAS VI Raodah, S. Pd

GURU GURU GURU GURU GURU

39 6. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru adalah komponen penting dalam pembelajaran yang menjadi perantara pemberi bimbingan, ilmu pengetahuan, pelatihan dan lainnya yang dapat mempengaruhi keberlangsungan proses pembelajaran. Berikut data guru dan pegawai di SD Negeri Inpres Pandai tahun 2021/2022.48

Tabel 3.1

Data Keadaan Guru dan Pegawai di SD Negeri Inpres Pandai Tahun Ajaran 2021/2022

No Nama Jabatan

1 Musmulyadi, S.Pd Kepala sekolah 2 Syarifuddin, S.Pd.I Wakil kepala sekolah

3 Mustamin, S.Pd. Bendahara

4 Muhsin, S.Pd.I Operator

5 Raodah, S.Pd. Guru

6 Lisnah, S.Pd.I Guru

7 Nurrahmah, S.Pd. Guru

8 Asmawati, S.Pd. Guru

9 Arif, S.Pd.I. Guru

10 Nursita, S.Pd. Guru

11 Siti Hajar, S.Pd Guru

12 Ririn Aryani,S.Pd.PAUD. Guru

13 Nur wahidah, S.Pd. Guru

14 Asdodi, S.Pd. Guru

15 Idrahian, S.Pd. Guru

16 Kuratun, S.Pd. Guru

17 Juhra, S.Pd.PAUD Guru

18 Nurlia, S.Pd. Guru

19 Sahwan, S.Pd Guru

20 Matia, S.Pd.SD. Guru

48 Data guruSD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 25 April 2022.

40

21 Nurmala, S.Pd.SD Guru

22 Wulanndari, S.Pd.SD Guru

23 Sumarni, S.Pd. Guru

24 Fitriani, S.Pd. Guru

b. Data Keadaan Peserta Didik

Peserta didik adalah objek dalam pembelajaran yang menjadi dasar penilaian keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berikut data peserta didik di SD Negeri Inpres Pandai.49

Tabel 4.1

Data Keadaan Peserta Didik di SD Negeri Inpres Pandai Tahun Pelajaran 2021/2022

N No

Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 Kelas I 18 13 31

2 Kelas II 15 15 30

3 Kelas III 17 10 27

4 Kelas IV 18 13 31

5 Kelas V 16 15 31

6 Kelas VI 17 14 31

Jumlah Total 101 80 181

B. Paparan Penemuan Data

1. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pada Masa New Normal.

Proses peningkatan mutu dalam pembelajaran adalah inti kegiatan pendidikan formal. Kepala sekolah dan guru menjadi subjek utama dalam peningkatan mutu pembelajaran. Dengan demikian dalam menjalankan

49 Keadaan Siswa SD Negeri Inpres Pandai, Dokumentasi, 26 April 2022.

41

perannya kepala sekolah harus mampu mengambil peran terutama pada bidang pengambilan keputusan. Adapun peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal di SD Negeri Inpres Pandai sebagai berikut.

a. Kepala sekolah sebagai edukator

Berdasarkan hasil observasi pada hari pertama pada pukul 07.30 WITA kepala sekolah mengarahkan siswa untuk membersihkan ruang kelas dan membersikan halaman sekolah sedangkan pukul 08.30 kepala sekolah dan guru mengarahkan siswa untuk berkumpul dan melaksanakan kegiatan pada ramadhan. Semua siswa dan guru menjalankan kegiatan tersebut secara hikmat. Ketika kepala sekolah memberikan nasehat pada kegiatan tersebut semua yang dilontarkan adalah kata-kata motivasi untuk guru supaya selalu bekerja sesuai dengan tanggung jawab dan tugas yang diberikan dan untuk siswanya kepala sekolah memberikan nasehat supaya tetap rajin datang sekolah dan tetap semangat belajar.50

Dari hasil observasi di atas, maka penelitian ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan bapak M selaku kepala sekolah pada siang hari tentang perannya dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal yaitu:

Peran yang saya jalankan di SD Negeri Inpres Pandai seperti ditanamkan sikap disiplin kepada guru dan peserta didik, membimbing guru untuk bertanggung jawab terhadap tugas, tidak meninggalkan sekolah tampa ijin, mengabsen kehadiran

50SD Negeri Inpres Pandai, Observasi, 25 April 2022.

42

siswa setiap hari, sedangkan pada peserta didik seperti:

membuat tata tertib, membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti lomba diluar sekolah.51

Sedangkan hasil wawancara dengan ibu Raodah S.Pd. selaku guru kelas I pada pukul 09.30 bahwa peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal mengatakan bahwa:

Peran yang bapak kepala sekolah lakukan biasanya bapak membimbing kami untuk memperhatikan kurikulum yang diajarkan kepada siswa supaya kegiatan pembelajaran lebih kreatif, aktif, dan efektif. Selain itu juga kepala sekolah memberikan bimbingan konseling dan bimbingan lainnya di kelas apabila ada kelas kosong.52

Adapun hasil wawancara dengan guru kelas V ibu Lisnah, S.

Pd.I pada pukul 11.00 mengatakan bahwa:

Iya dek peran yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SD Negeri Inpres Pandai berupa memberikan bimbingan pada kami agar setiap hari senin mengadakan rajia siswa yang panjang rambut, memasukan baju, memakai topi dan dasi setiap hari senin serta tidak boleh memakai sandal disekolah dan bapak kepala sekolah tetap mengecek kegiatan pembelajaran.53

Adapun hasil wawancara dengan siswa yang bernama Naila pada pukul 09.30 mengatakan:

Peran yang lakukan kepala sekolah selalu memberikan bimbingan untuk tidak memakai sandal ke sekolah dan bimbingan untuk terus belajar dan rajin hadir sekolah supaya mata pelajaran yang diberikan oleh guru tidak ketinggalan.54

51Musmulyadi, Wawancara, 26 April 2022.

52 Raodah, Wawancara, 27 April 2022.

53 Lisnah, Wawancara, 27 April 2022.

54 Naila, Wawancara 28 April 2022.

43

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri Inpres Pandai diketahui bahwa kepala sekolah telah menjalankan perannya sebagai pendidik diantaranya yaitu;

menanamkan sikap disiplin terhadap guru dan peserta didik dan membimbing guru untuk memperhatikan kurikulum yang diajarkan.

b. Kepala sekolah sebagai administrator

Berdasarkan hasil observasi pada minggu ke-2 bahwa peran yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal yaitu melakukan pengawasan terhadap guru- guru yang mengajar di kelas dan mengecek administrasi guru. Hal ini dilakukan kepala sekolah setiap hari tanpa memerintahkan orang lain mengerjakannya. Jadi, ketika ada guru yang tidak hadir mengajar beliau langsung menghubungi guru tersebut dan menanyakan apa halangan guru tersebut sehingga tidak mengajar pada jam pelajarannya. Ketika diketahui guru yang bersangkutan berhalangan hadir, maka kepala sekolah dengan siap mengambil langkah yakni mencari guru yang berada di sekitar sekolah dan menggantikan guru yang berhalangan tersebut dan kadang pada siang hari kepala sekolah masuk ke dalam ruangannya melaksanakan tugasnya sebagai administrator dan menandatangani segala berkas yang dibutuhkan persetujuan kepala sekolah.55

55 SD Negeri Inpres Pandai, Observasi, 09 Mei 2022.

44

Dari hasil observasi di atas, maka penelitian ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan bapak M. selaku kepala sekolah pada pukul 11.30 mengatakan:

Biasanya peran yang saya jalani berupa pembagian tugas mengajar untuk guru, pemeriksaan kesiapan mengajar, mengadakan rapat mingguan dan mengatur penyediaan keperluan perlengkapan sekolah.56

Sedangkan hasil wawancara dengan ibu Nursita S.Pd. selaku guru kelas IV pada pukul 07.30 tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran mengatakan bahwa:

Iya dek peran yang biasanya kepala sekolah lakukan berupa pembagian tugas, pemeriksaan laporan pembelajaran, absensi guru dan siswa. Hanya beliau tidak turun ke lapangan untuk mengawasi kegiatan administrasi. Paling bagus kalau beliau mau turut dan terlibat langsung dalam kelas sehingga kami mudah menanyakan laporan yang kami buat apakah sudah sesuai dengan apa yang bapak inginkan sehingga dalam proses pengajaran kami dapat meningkatkan mutu pembelajaran pada masa new normal ini.57

Adapun hasil wawancara dengan guru kelas II ibu Uswatun Hasnah, S.Pd pada pukul 09.00 mengatakan bahwasanya:

Benar sekali peran yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai administrator terkadang hanya mengumpulkan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran), dan absen tetapi tidak memantauan secara langsung kegiatan belajar mengajar, media yang kami gunakan selama mengajar dan perkembangan peserta didik pada masa new normal sedangkan kami sebagai guru kesulitan dalam memberikan media pembelajaran karena kami kekurangan biaya pada penggunaan media pembelajaran.58

56 Musmulyadi, Wawancara, 10 Mei 2022.

57 Nursita, Wawancara, 11 Mei 2022.

58 Uswatun Hasnah, Wawancara, 11 Mei 2022.

Dokumen terkait