BAB I PENDAHULUAN
F. Kerangka Teori
2. Gaya Berpikir
a. Pengertian Gaya Berpikir
Gaya berpikir terdiri dari dua kata yaitu “Gaya” dan
“Berpikir”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Gaya”
diartikan sebagai ekspresi, kesanggupan untuk berbuat, sikap, gerakan, ragam, cara rupa, atau bentuk, tingkah laku, sedangkan kata “Berpikir”
diartikan sebagai menggunakan akal budi atau proses yang dilakukan oleh otak untuk mendapatkan suatu jawaban.28
Menurut Gregorc dalam Patimah dan Murni gaya berpikir adalah ciri khas yang dapat diamati yang menunjukkan kemampuan setiap individu dan bagaimana pikiran setiap individu tersebut tentang sesuatu, dengan kata lain gaya berpikir bisa didefinisikan sebagai cara setiap individu memandang sesuatu dan bagaimana melakukan
28Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (Jakarta: Gramedia Utama, 2008), hlm. 560.
pengaturan informasi.29 pada saat berpikir, seseorang dipengaruhi oleh dua konsep yaitu konsepsi tentang obyek/wujud yang dibedakan menjadi persepsi konkret dan abstrak, dan kemampuan pengaturan secara sekuensial (linier) dan acak (non linier). Jika kedua konsep tersebut dikombinasikan, maka didapatkan 4 kelompok gaya berpikir, yaitu Sekuensial Konkret, Sekuensial Abstrak, Acak Konkret, Acak Abstrak, dan Anthony Gregorc menyebutnya sebagai gaya berpikir.30 Gaya berpikir ini berhubungan dengan perihal belahan otak, orang yang termasuk dalam tipe Sekuensial cenderung memiliki dominasi otak kiri sedangkan orang yang termasuk dalam tipe Acak cenderung dominasi otak kanan. Seseorang yang termasuk dalam tipe berpikir sekuensial adalah siswa yang memiliki kemampuan untuk mengurutkan, menyusun dan menyimpan, informasi secara beraturan, logis dan bertahap, sedangkan seseorang yang termasuk kedalam tipe Acak adalah siswa yang memiliki kemampuan mengurutkan dan menyimpan informasi secara tidak terstruktur. 31
Berdasarkan beberapa penjelasan ahli tersebut maka gaya berpikir dalam penelitian ini didefinisikan sebagai karakteristik cara seseorang individu yang khas yang dapat diamati oleh seseorang dalam melakukan pengaturan, penerimaan dan pengolahan informasi.
29 Diyan Patimah Murni. Analisis kualitatif….,hlm. 108
30 Firdausi dan Gelar, Prosiding seminar nasional pendidikan matematika tahun 2013.
Hlm. 247.
31 Ibid…,hlm. 248
Penelitian ini akan difokuskan membahas tentang dua dari empat gaya berpikir yang dikemukakan oleh Anthony Gregorc yaitu gaya berpikir tipe Sekuensial Konkret dan Gaya berpikir tipe Sekuensial Abstrak. Adapun penjelasan dari kedua gaya berpikir tersebut adalah sebagai berikut :
1) Gaya Berpikir Tipe Sekuensial Konkret
Karakteristik gaya berpikir tipe Sekuensial Konkret :32
a) Dalam memproses informasi cenderung dengan cara yang teratur, linier, dan sekuensial.
b) Mengingat fakta-fakta, informasi, rumus-rumus, dan aturan- aturan khusus dengan mudah.
c) Catatan atau makalah menjadi cara yang baik untuk belajar d) Mengatur tugas menjadi proses yang bertahap, dan berusaha
mendapatkan kesempurnaan dalam setiap tahapnya.
e) Menyukai pengarahan dan prosedur khusus.
f) Menyukai lingkungan kerja yang tenteram.
Berdasarkan karakteristik gaya berpikir yang dikemukakan oleh ahli tersebut maka indikator dari setiap karakteristik gaya berpikir Sekuensial Konkret antara lain :
32Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan . (Bandung: Kaifa. 2008), hlm. 128.
Tabel 1.3
Karakteristik dan Indikator Gaya Berpikir Tipe Sekuensial Konkret
Karakteristik Gaya Berpikir Sekuensial
Konkret
Indikator Gaya Berpikir Sekuensial Konkret
Dalam memproses informasi cenderung dengan cara teratur, linier, dan sekuensial.
1. Dalam mengolah dan mengatur informasi secara bertahap, berurutan dan teratur.
Proses berpikirnya sistematis, mengikuti alur yang diketahui, dan berfokus pada satu.
Mengingat fakta-fakta, informasi, rumus- rumus, dan aturan- aturan khusus dengan mudah.
1. Karena proses berpikirnya selalu realistis, yaitu berpegang pada kenyataan sehingga mampu mengingat fakta-fakta dengan baik Mengingat fakta-fakta,
informasi, rumus- rumus, dan aturan- aturan khusus dengan mudah.
1. Mampu mengingat informasi dengan mudah karena SK proses berpikirnya realistis yang terdiri dari apa yang mereka ketahui dari indra fisik, penglihatan, peraba, pendengaran, Catatan atau makalah
menjadi cara yang baik untuk belajar
1. Dalam belajar lebih mudah mengingat informasi jika menggunakan catatan kecil yang diperoleh dari hasil belajarnya.
Mengatur tugas menjadi proses yang bertahap
dan berusaha
mendapatkan
kesempurnaan dalam setiap tahapnya
1. Dalam mengerjakan tugas ingin selalu mengatur tugasnya dengan cara betahap dan teratur.
2. Dalam mengerjakan tugas selalu ingin mengerjakan tugasnya dengan lengkap dalam setiap tahapnya.
Menyukai pengarahan dan prosedur khusus
1. Dalam belajar selalu meminta pengarahan dan prosedur yang lebih rinci untuk memastikan bahwa mereka melakukan tugasnya dengan benar
2. Karena mereka cenderung menyukai hal yang teratur,dan bertahap
Menyukai lingkungan kerja yang tenteram
1. Menyukai tempat belajar yang damai, tenang tanpa ada keributan.
2. karena lingkungan tempat belajarnya juga mempengaruhi proses berpikirnya.
2) Gaya Berpikir Tipe Sekuensial Abstrak
Karakteristik gaya berpikir tipe Sekuensial Abstrak :33
a) Menyukai berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi b) menyukai hal yang teratur rapi.
c) proses berpikirnya logis, rasional dan intelektual, d) aktivitas yang disenangi adalah membaca
e) jika meneliti sesuatu mereka meneliti secara mendalam.
f) lebih menyukai bekerja sendirian daripada berkelompok.
Berdasarkan karakteristik gaya berpikir yang dikemukakan oleh ahli tersebut maka indikator dari setiap karakteristik gaya berpikir tipe Sekuensial Abstrak antara lain :
Tabel 1.4
Karakteristik Gaya Berpikir Tipe Sekuensial Abstrak Karakteristik Gaya
Berpikir Sekuensial Abstrak
Indikator Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak
Menyukai berpikir dalam konsep dan menganalisis
informasi
1. Dapat menguraikan, menelaah, memahami, dan merencanakan solusi dari apa yang sedang dipikirkan dalam proses berpikirnya.
2. Dapat Mempertimbangkan dan memutuskan rencana yang dipirkan pada saat berpikir.
Menyukai hal yang teratur rapi
1. Menyukai hal yang teratur rapi karena lingkungan yang bersih dan rapi dapat mempengaruhi konsentrasi proses berpikirnya.
Proses berpikirnya logis, rasional dan intelektual.
1. Proses berpikirnya rasional dan masuk akal, dapat membedakan apa yang sedang dipikirkan antara benar atau salah, dan dapat diterima atau tidak.
33 Ibid. hlm. 134.
Karakteristik Gaya Berpikir Sekuensial
Abstrak
Indikator Gaya Berpikir Sekuensial Abstrak
Proses berpikirnya logis, rasional dan intelektual.
2. Dalam mengolah informasi cenderung menggunakan nalar, merencakan sesuatu terlebih dahulu, memecahkan masalah, daya tangkapnya kuat (intelektual)
Aktivitas yang disenangi adalah membaca
1. Karena Membaca dapat menambah gagasan-gagasan orang dengan gaya berpikir SA
2. Membaca dapat membantu menemukan ide-ide baru untuk melatih proses berpikirnya.
Jika meneliti sesuatu mereka meneliti secara mendalam
1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu hal.
2. Karena orang dengan gaya berpikir SA merasa sesuatu yang dilakukan harus lebik baik dari orang lain/lain dari yang lain
Lebih menyukai bekerja sendirian daripada
berkelompok
1. Perasaan mempengaruhi proses berpikirnya.
2. Karena Lingkungan yang terlalu mengekang juga mempengaruhi proses berpikirnya.
b. Pengukuran Gaya Berpikir
Menurut Narbuko dan Ahmadi pengukuran adalah kegiatan untuk mengidentifikasi suatu obyek dengan menggunakan ukuran- ukuran tertentu, adapun yang diukur dengan alat yang digunakan untuk mengukur harus mempunyai kesesuaian.34 Pada penelitian ini gaya berpikir siswa diukur menggunakan angket gaya berpikir, dengan menggunakan angket peneliti berusaha untuk mengukur apa yang ditemukan dan dapat mengumpulkan informasi terkait gaya berpikir siswa.
34 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi penelitan, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2013), hlm. 146.
Pengukuran gaya berpikir ditujukan untuk mengetahui karakteristik gaya berpikir yang dimiliki oleh suatu individu. Adapun dalam penelitian yang dilakukan oleh Ma’rufi gaya berpikir diukur menggunakan instrumen angket, intrumen angket yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah angket gaya berpikir yang dikembangkan oleh Jhon LeTellir dari hasil adaptasi model Gregorc, dalam DePorter dan Mike Hernacki yang tersusun dari 15 nomor dengan satu kelompok kata terdiri dari 4 kata.35
Gaya berpikir dalam penelitian ini diukur menggunakan angket gaya berpikir yang di adopsi dari buku Quantum Learning yang dirancang oleh Jhon Parks Le Tellier dalam Bobbi Deporter dan Mike Hernacki.36