• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan saran yang dapat di rekomendasikan oleh peneliti yaitu :

a. Guru matematika Madrasah Tsanawiyah Tembeng Putik hendaknya membiasakan dan mendorong siswa mengerjakan soal matematika yang membutuhkan pemecahan masalah.

b. Guru matematika Madrasah Tsanawiyah Tembeng Putik hendaknya membiasakan siswa untuk mengerjakan soal matematika sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian masalah matematika.

c. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan tentang kemampuan pemecahan masalah matematika dengan tipe gaya berpikir Acak Konkret dan Acak Abstrak.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman As’ari, dkk,. Buku Guru Matematika SMP/MTs kelas VII, Jakarta:

Pusat kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2017.

Adi Suarman Situmorang, “Metode pembelajaran Jhon Dewey terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Jurnal Suluh Pendidikan FKIP UHN. Vol. 2, Edisi. 2, September 2015.

Aep Sunandar, “Pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah” Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), Vol. 2, No. 1, juli 2017.

A.M. Irfan Taufan Asfar dan Syarif Nur, model pembelajaran PPS (Problem posing & solving), Jawa Barat: Penerbit CV Jejak, 2018.

Awi Dassa dkk. “Deskripsi kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan Langkah Polya Ditinjau dari gaya berpikir siswa pada Kelas VIII SMP Negeri 24 Makassar”. IMED. Vol. 2, No. 2, September 2018.

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. (Bandung: Kaifa.2008).

Bunga Suci Bintari Rindyana dan Tjang Daniel Chandra, “Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi sistem persamaan linier dua variabel berdasarkan analisis Newman”. (Artikel:

Universitas Negeri Malang).

Dedy Setyawan, Abdul Rahman. “Eksplorasi proses kontruksi pengetahuan matematika berdasarkan gaya berpikir”. Jurnal Sainsmat,. Vol. 2, No. 2, September 2013.

Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk kelas VII SMP/MTs, Jakarta: Departemen pendidikan nasional penerbit CV. Usaha Makmur.

Diyan Patimah Murni. “Analisis kualitatif gaya berpikir siswa SMA dalam memecahkan masalah Fisika pada materi gerak parabola”. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika.

Dindin Abdul Muiz Lidnillah, “Heuristik dalam pemecahan masalah matematika dan pembelajarannya di Sekolah Dasar”. (Jurnal Elektronik Universitas Pendidikan Indonesia,2011.

Donal Ary dkk, pengantar penelitian dalam pendidikan, terj. Arief Furchan, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar, 2011.

Fadjar Shadiq. Pembelajaran Matematika cara meningkatkan kemampuan berpikir siswa, Yogyakarta : Graha Ilmu. 2014.

Fannya Isra Panjaitan. “Analisis kemampuan pemechan masalah matematika ditinjau dari karakteristik cara berpikir siswa melalui pembelajaran student teams achievement division (STAD) di kelas VIII MTs Jamiyatul Washliyah Tembung”. (Skripsi; Medan).

H. Mahmud. Psikologi Pendidikan, Bandung : CV Pustaka Setia.2012.

Hesti Cahyani dan Ririn Wahyu Setyawati., “Pentingnya peningkatan kemampuan pemecahan masalah melalui PBL untuk mempersiapkan generasi unggul menghadapi MEA”, Artikel Seminar Nasioal Matematika X Universitas Negeri Semarang. 2016.

Himmatul Ulya, Profil kemampuan pemecahan masalah siswa bermotivasi belajar tinggi berdasarkan ideal problem solving. Jurnal Konseling (GUSJIGANG) , Vol. 2, No. 1, januari-juni 2016.

Ikke Siti Muflihah dkk, “Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Ditinjau Dari Gaya Berpikir Peserta Didik”, Jurnal Authentic Research on Mathematics Education (JARME), Vol.1, No. 1, Januari 2019.

Ita Chairun Nissa. Pemecahan Masalah Matematika (Teori dan contoh praktik), Mataram : Duta Pustaka Ilmu.2015.

Jhon W. Creswell, Research design; pendekatan kualitatif kuantitatif dan mixed, Yogyakarta: Penerbit Pustaka pelajar. 2015.

Kartika Handayani Z. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika”. Seminar Nasional Matematika 6 Mei 2017.

Ma’rufi. “Kemampuan matematika dan gaya berpikir mahasiswa”,Jurnal Dinamika, Vol. 2, No. 2, September 2011.

Miftahul Ilmiyani, “Analisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA ditinjau dari tipe keperibadian dimensi MYER BRIGGS TYPE INDICATOR (MBTI)”, Skripsi : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018.

Ratna Widianti Utami dan Dhoriva Urwatul Wutsqa. “Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika dan self-eficacy siswa SMP Negeri di kabupaten ciamis”. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, November 2017.

Riyadi dkk, “Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi volume prisma dengan Fong’s hcmatic model for error analysis ditinjau dari gaya kognitif siswa”. (jurnal elektronik pembelajaran matematika : universitas sebelas maret Surakarta).

Roeth A. O Najoan. Strategi pemecahan masalah soal cerita matematika di Sekolah Dasar. Sulawesi Utara: Penerbit Yayasan Makaria Waya, 2019.

Salim dan Syahrum, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung: Citapustaka Media, 2012.

Siti Mila Kudsiyah dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika kelas X di SMA Negeri 2 Kota Sukabum”. Seminar Nasional Pendidikan 2017.

Siti Khoiruli Ummah dan Tri Rahayu Handayani. “Identifikasi gaya berpikir matematis melalui penyelesaian permasalahan Higher-Order Thinking”. Jurnal Elemen Vol. 5. No. 2 juli 2019.

Sutarto dan Syarifuddin, Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta : Samudra Biru.2013.

Sutarto Hadi dan Radiyatul. “Metode pemecahan masalah menurut Polya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematis di Sekolah Menengah Pertama”. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.2 No.1 februari 2014.

Sukardi,Metodologi penelitian pendidikan: Kompetensi dan praktinya, Yogyakarta: Bumi Aksara, 2003.

Sudaryono. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.

Tasnim Rahmat dan Pipit Firmanti, “Proses berpikir mahasiswa PMTK IAIN Bukit tinggi dalam menyelesaikan masalah matematika”, Jurnal Tarbiyah, Vol. 24, No. 2, Juli-Desember 2017.

Tita Mulyati, “Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah dasar”.

Jurnal Pendidikan Dasar.

Vina Muthmainna Rianto, dkk., “kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan teori Jhon Dewey pada materi trigonometri”, Artikel, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan.

Wibrika Kurniawati,Analisis kemampuan pemecahan masalah menurut Polya dalam pembelajaran Problem Based Learning berdasarkan gaya berpikir Gregorc siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gondang”, (Skripsi : Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2017).

Lampiran 1

Angket Gaya Berpikir

Petunjuk Pengisian Angket :

a. Isilah Identitas anda dengan lengkap pada kotak yang sudah disediakan di atas.

b. Bacalah setiap pernyataan dibawah ini, berikan tanda silang (X) pada dua buah pilihan jawaban atau pernyataan yang paling sering kalian lakukan dan menggambarkan diri anda !

c. Dalam pengisian angket, mohon diisi secara jujur, dan diharapkan menjawab semua pernyataan yang ada tanpa ada yang terlewati

d. Hasil jawaban anda pada angket ini tidak akan mempengaruhi nilai, karena hasil jawaban angket ini hanya untuk kepentingan peneliti saja.

e. Sebelum angket dikembalikan, periksalah kembali jawaban anda, sampai anda yakin semua sudah anda jawab dan yang sesuai menggambarkan diri anda.

Pernyataan !

1. Ketika menjawab soal matematika, hal yang sering saya lakukan adalah A. Memikirkan beberapa strategi jawaban dalam khayalan saya terlebih

dahulu

B. Langsung menyelidiki jawabannya C. Langsung mengerjakannya

D. Menelaah dan memikirkannya terlebih dahulu

2. Ketika saya memecahkan suatu permasalahan matematika saya A. Menyelesaikannya dengan terurut dan bertahap-tahap

B. Saya sering memikirkan solusinya dengan berkhayal/berangan-angan C. Ingin selalu memiliki solusi jawaban yang lain.

D. Selalu ingin menyelidiki sampai mendapatkan jawabannya 3. Dalam belajar saya lebih suka

A. Membaca B. Menghafal

C. Menjawab soal-soal/memecahkan masalah Nama :

Kelas : No.Absen :

D. Menggunakan gambar-gambar atau simbol

4. Ketika saya membuat tugas yang sering saya lakukan adalah

A. Kadang-kadang saya menyelesaikan tugas dalam waktu yang lama B. Ingin menyelesaikannya dengan praktis dan sempurna

C. Berpikir mendalam agar tugas saya selesai dengan baik.

D. Sering menyelesaikan tugas sendiri tanpa bantuan orang lain.

5. Pada saat saya melakukan sesuatu pekerjaan saya A. Selalu tepat dan berhasil mengerjakannya B. Luwes dalam mengerjakan pekerjaan tersebut

C. Mengerjakannya dan menguraikannya dengan teratur dan logis agar apa yang saya kerjakan memuaskan.

D. Menemukan solusi dari pekerjaan saya

6. Dalam mengerjakan soal matematika kamu mengerjakan dengan cara A. Berfikir secara mendalam agar mendapatkan jawabannya

B. Mengerjakannya secara bertahap dan teratur.

C. Mengerjakannya sampai selesai ketika soal tersebut kamu sukai D. Selalu menggunakan cara sendiri dalam mengerjakan soal 7. ketika saya mengerjakan tugas dari sekolah saya

A. saya selalu ingin mengerjakannya dengan cara sendiri.

B. saya selalu ingin mengerjakan tugas saya dengan baik dan sempurna C. Saya selalu ingin mengerjakannya dengan cara berkelompok atau

diskusi.

D. Saya selalu mengerjakannya dengan tepat sesuai dengan semestinya 8. Dalam mengolah dan menerima informasi yang diberikan oleh guru, saya

A. Saya menganalisisnya terlebih dahulu

B. Saya dapat menyerap ide-ide, dan mengingat dengan sa C. ngat baik jika informasi dilambangkan.

D. Saya cenderung teratur dan bertahap, berfokus pada satu E. Cenderung memikirkan banyak hal untuk menyelidikinya 9. Ketika guru tidak ada dikelas saya lebih senang

A. Membaca

B. Berdiskusi dengan teman-teman C. Bereksperimen/mencoba hal baru D. Latihan soal-soal

10. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran didepan kelas saya lebih cenderung.

A. Lebih menyukai guru menjelaskan materi pada pokok permasalahan/materinya langsung.

B. Ingin selalu menghubung-hubungkan materi tersebut dengan benda konkret

C. Selalu ingin mengemukakan pendapat sendiri

D. Selalu merasa penasaran dan ingin bertanya dengan apa yang dijelaskan guru

11.Saat guru menjelaskan/menerangkan materi pelajaran, tetapi kamu belum mengerti penjelasan guru tersebut, yang kamu lakukan adalah

A. Mengharapkan arahan dari guru terlebih dahulu

B. Memikirkannya secara mendalam apa yang belum kamu mengerti C. Mengkomunikasikan apa yang belum kamu mengerti kepada

teman/guru dengan bertanya.

D. Menyelidikinya sendiri sampai kamu paham/mengerti

12.ketika kamu belajar matematika kamu lebih suka belajar dengan cara A. Belajar Kelompok

B. Belajar mandiri C. Latihan soal-soal D. Membaca Buku paket

13.Dua hal yang paling saya sukai adalah A. Suka tantangan

B. suka berlatih C. suka bergaul D. suka membaca

14.Pada saat belajar kamu lebih cepat mengingat saat A. Menggunakan catatan kecil

B. informasi tersebut berupa tantangan yang menarik untuk dipecahkan C. Dengan membaca

D. Jika informasi tersebut menggunakan gambar-gambar/simbol

15.Ketika kamu belajar hal yang kamu lakukan agar yang kamu pelajari tersebut dapat kamu pahami adalah

A. Menghafalkannya

B. Memikirkannya terlebih dahulu/berimajinasi C. Menganalisis informasi tersebut.

D. Menyelidikinya terlebih dahulu untuk mendapatkan jawaban.

Lingkari huruf-huruf dari yang sudah dipilih pada setiap nomor dalam kolom di bawah ini.

Jumlahkan jawaban anda pada kolom I, II, III, IV. Kalikan masing-masing kolom dengan 4. kotak dengan jumlah nilai terbesar menjelaskan dengan cara apa anda paling sering mengolah informasi.

1) C D A B

2) A C B D

3) B A D C

4) B C A D

5) A C B D

6) B C A D

7) B D C A

8) C A B D

9) D A B C

10) A C B D

11) D B C A

12) C D A B

13) B D C A

14) A C D B

15) A C B D

Jumlah jumlah jumlah jumlah

I II III IV

I. × 4 = ( Sekuensial Konkret ) II. × 4 = ( Sekuensial Abstrak ) III. × 4 = (Acak Abstrak ) IV. × 4 = ( Acak Konkret )

Sumber: Bobbi DePorter & Mike Hernacki,Quantum Learning,membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.(Bandung: Kaifa.2008).

Lampiran 2

SOAL TES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Maraqita’limat Tembeng Putik Semester/Kelas : Genap/VII

Waktu : 2 × 45 menit

Petunjuk:

1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban!

2. Soal dikerjakan secara individu dan tidak diperbolehkan membuka buku catatan.

3. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang telah disediakan!

4. Kerjakan soal dengan baik dan benar!

5. Cek kembali kebenaran jawaban sebelum lembar jawaban dikumpulkan!

Soal:

1. Ibu Tuti membeli 1 Rim kertas A4 dengan harga Rp.50.000.00. Setiap 1 Rim kertas A4 berisi 500 lembar kertas, kemudian Ibu Tuti menjual kertas tersebut secara ecer per 5 lembar nya. Agar Ibu Tuti memperoleh untung Rp.20.000.00 dari hasil penjualan tersebut, maka berapakah harga ecer per 5 lembar kertas tersebut?

2. Seorang pedagang membeli 2 lusin polpen A dan 1 lusin polpen B dengan harga Rp.64.800.00. Dua lusin polpen A terjual dengan harga Rp.2.500.00 per buah dan 1 lusin polpen B terjual dengan harga Rp.1.750.00 per buah.

Persentase keuntungan yang diperoleh pedagang dari penjualan 3 lusin polpen tersebut adalah?

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN

SOAL TES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Aritmatika Sosial Semester/Kelas : Genap/VII

1. a) Menghadapi masalah(Confront Problem) b) Pendefinisian masalah (Define problem)

Diketahui : Harga pembelian 1 rim kertas = Rp.50.000.00 Untung yang diharapkan dari penjualan = Rp.20.000.00 1 rim = 500 lembar

Banyak eceran = 500 : 5 = 100 eceran

Ditanya : harga penjualan per ecernya agar mendapat untung Rp.20.000.00 ?

c) Penemuan Solusi (Inventory Several solution)

Dari informasi diatas maka solusi yang mungkin adalah

menghitung harga jual 1 rim kertas (100 eceran) = harga beli + untung

Harga penjualan per eceran kertas = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 1 𝑟𝑖𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑒𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

d) Konsekuensi Dugaan Solusi (conjecture consequence of solution)

Harga jual 1 rim kertas (100 eceran) = harga beli + untung

= 50.000 + 20. 000

= 70. 000 Harga jual per eceran kertas = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 1 𝑟𝑖𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑒𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛

=70.000

100 = 700 e) Menguji Konsekuensi (test consequence)

Dari hasil yang telah diperoleh diatas, maka didapatkan harga penjualan per eceran (5 lembar) kertas adalah Rp.700 dan keuntungan sebesar Rp. 20.000 sehingga :

Harga jual 1 rim kertas = harga penjualan per eceran × banyak eceran

= 700 × 100 = 70.000 Harga pembelian 1 rim kertas

Harga beli 1 rim = harga jual 1 rim – untung = 70.000 – 20.000

= 50.000

Jadi harga jual per eceran (5 lembar) kertas adalah Rp. 700 2. a) Menghadapi masalah (Confront Problem)

b) Pendifinisian masalah (define problem) Diketahui :

Harga 3 lusin polpen = Rp. 64.800

2 lusin polpen A terjual dengan harga Rp.2.500.00 per buah 1 lusin polpen B terjual dengan harga Rp. 1.750.00 per buah

Ditanyakan :

Persentase keuntungan yang diperoleh oleh pedagang ? c) Penemuan Solusi (Inventory Several solution)

Menghitung harga jual 3 lusin polpen terlebih dahulu untuk mengetahui pedagang tersebut mengalami kerugian/keuntungan Persentase keuntungan = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛× 100%

Harga Jual = Harga Beli + Untung Untung = Harga jual – Harga Beli

d) Konsekuensi Dugaan Solusi (conjecture consequence of solution)

Harga jual polpen = Polpen A + Polpen B

= 2 lusin × 2.500 + 1 lusin × 1.750

= 24 × 2.500 + 12 × 1.750 = 60.000 + 21.000 = 81.000

Karena harga jual lebih besar dari harga beli, maka pedagang mengalami keuntungan, yaitu sebesar

Untung = Harga Jual – Harga Beli

= Rp.81.000.00 – Rp.64.800.00 = Rp.16.200.00 Persentase keuntungan

persentase keuntungan = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛× 100%

= 64.80016.200 × 100%

= 1

4 × 100% = 25%

e) Menguji konsekuensi (test consequence)

Jadi persentase keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut adalah 25%

Bukti :

Keuntungan = 25 × ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛 100

= 25 × 64.8100 = 16.2

Dimana Rp. 16.200.00 adalah keuntungan yang didapatkan oleh pedagang tersebut (Terbukti).

Lampiran 4

Hasil Angket Subjek SSK1

Lampiran 5

Hasil Angket SSK2

Lampiran 6

Hasil Angket Gaya Berpikir SSA1

Lampiran 7

Hasil Angket Gaya Berpikir SSA2

Lampiran 8

Hasil Tes Pemecahan Masalah SSK1 Soal Nomor 1 dan 2

Lampiran 9

Hasil Tes Pemrcahan Masalah SSK2 Soal Nomor 1

Hasil Tes Pemecahan Masalah SSK2 Soal Nomor 2

Lampiran 10

Hasil Tes Pemecahan Masalah SSA1 Soal Nomor 1 dan 2

Lampiran 11

Hasil Tes Pemecahan Masalah SSA2 Soal Nomor 1 dan 2

Lampiran 12

PEDOMAN WAWANCARA No Langkah-langkah

Pemecahan Masalah Jhon Dewey

Pertanyaan 1 Menghadapi masalah

(confront the Problem) 1. Apa saja yang kamu rasakan ketika menghadapi soal tersebut ?

2. Apa yang kamu lakukan agar kamu dapat memahami soal tersebut?

3. Berapa kali kamu membaca soal sampai kamu memahami soal tersebut?

4. Setelah kamu membaca soal apakah kamu menyadari hal yang belum diketahui dalam soal tersebut ? 2 Pendefinisian masalah 1. Apa sajakah informasi yang

diketahui dari soal tersebut?

2. Apa sajakah informasi yang ditanyakan dari soal tersebut?

3 Penemuan Solusi 1. Bagaimana rencana kamu untuk menyelesaikan soal tersebut?

2. Strategi atau rumus apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikannya 3. Apakah ada cara yang lain yang

lebih mudah untuk menyelesaikan soal tersebut?

4. Coba ulangi uraikan soal tersebut dengan bahasamu sendiri sampai kamu bisa menemukan solusi dari masalah tersebut.

4 Konsekuensi dugaan solusi

1. Bagaimana kamu menyelesaikan masalah tersebut?

2. Apakah kamu yakin dengan strategi/rumus yang kamu gunakan?

5 Menguji konsekuensi 1. Apakah kamu yakin jawaban kamu ini benar?

2. Apakah kamu memeriksa kembali jawaban yang kamu peroleh ini?

3. Bagaimana kamu memeriksa kembali jawaban yang kamu peroleh ini?

Lampiran 13

DATA WAWANCARA DENGAN SUBJEK PENELITIAN

Subjek Data wawancara subjek Penelitian

SSK1 Keterangan:

P : Peneliti

SSK1 : Subjek Sekuensial Konkret 1 Kode Soal : 1

P : Apa yang adek lakukan saat pertama kali dihadapkan sama soal ini?

SSK1 : saya membacanya terlebih dahulu, membaca soal didalam hati, sambil mencoret-coret kertas agar bisa memahami soal.

P : selanjutnya apa yang adek lakukan agar dapat memahami soal nomor 1 ?

SSK1 : Membaca soal berulang kali, terus saya oret-oret sampai bisa memahaminya.

P : Berapa lama kamu membaca soal sampai kamu memahaminya

?

SSK1 : lumayan lama, sampai setengah jam mungkin kak.

P : Menurut kamu soal nomor 1 ini sulit ndak?

SSK1 : Lumayan Sulit

P : Apa saja yang diketahui dari soal nomor 1 ?

SSKI : 1 Rim kertas harganya Rp. 50.000, 1 rim kertasnya itu 500 lembar, untung = Rp. 20.000.

P : selanjutnya apa yang ditanyakan dari soal nomor 1 ? SSK1 : harga ecer per 5 lembar kertas.

P : Setelah memahami soal selanjutnya bagaimana strategi kamu untuk menyelesaikan soal nomor 1 ?

SSK1 : dengan menggunakan rumus.

P: : Rumus apa yang kamu gunakan ? SSK1 : Rumus harga jual.

P : Kenapa kamu menggunakan rumus harga jual ?

SSK1 : Soalnya saya mau mencari harga jual kertas terlebih dahulu P : Kenapa mencari harga jual kertas terlebih dahulu

SSK1 : Untuk mencari harga 5 ecer kertas

P : Apa ada rumus yang lain selain rumus ini?

SSK1 : Ndak tau kak, ndak ada.

P : Kalau menentukan ini (sambil menunjuk harga perhitungan per ecer kertas) kamu menggunakan rumus apa?

SSK1 : Tidak ada kak.

P : terus kok kamu bisa menghitung ini ? SSK1 : Berdasarkan pemahaman saya saja kak.

P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal ini ?

SSK1 : Pertama saya mencari harga jual kertas terlebih dahulu, dengan rumus harga jual kertas, setelah itu, hasilnya saya bagi dengan 5 karena ibu tuti ingin mengetahui harga per ecer 5 lembar kertas.

P : terus berapa hasil yang kamu dapatkan ? SSK1 : 14

P : 14 ini harga apanya ?

SSK1 : Harga kertasnya kak yang 5 lembar kertas P : Kamu yakin ndak dengan jawaban kamu ini ? SSK1 : Saya tidak tau kak, tapi ini jawaban saya.

P : Tapi kamu yakin ndak kalau jawaban kamu ini benar ? SSK1 : (Diam) Insya Allah kak.

P : Apakah tadi kamu memeriksa ulang jawaban kamu ini ? SSK1 : Tidak kak.

P : Kenapa ?

SSK1 :Tadi saya pikir tidak perlu memeriksanya kembali, yang penting saya sudah menemukan hasilnya, saya takut waktu habis jadi saya langsung lanjut mengerjakan soal nomor 2.

Keterangan

P : Peneliti

SSK1 : Subjek Sekuensial Konkret 1 Kode Soal : 2

P : Kalau soal nomor 2 ini bagaimana ? apa yang kamu lakukan/pikirkan ketika menghadapi soal ini ?

SSK1 : Sama seperti soal nomor 1 saya membacanya berulang kali, agar dapat memahami soal.

P : Berapa kali kamu membaca soal sampai bisa memahami soal nomor 2 ?

SSK1 : Sampai 4 kali.

P : Terus soal nomor 2 ini sulit ndak menurut kamu ? SSK1 : Sulit.

P : lebih sulit mana soal nomor 1 atau 2 ? SSK1 : Nomor 2

P : kenapa ?

SSK1 : Sulit mengalikan dan membagi harga-harga polpen ini soalnya banyak-banyak angkanya.

P : Berapa kali kamu membaca soal sampai bisa memahami soal ini ?

SSK1 : 3 kali sampai 4 kali.

P : Apa saja informasi yang diketahui dari soal ini ?

SSK1 : 2 lusin polpen A, 1 lusin polpen B, harganya Rp. 64.800, harga perbuah polpen A Rp. 2.500 dan harga Polpen B Rp.

1750.000

P : Terus apa saja yang ditanyakan dari soal nomor 2 ini ? SSK1 : (diam dan melihat soal kembali) persentase keuntungan dari

3 lusin polpen.

P : Kamu bisa menyebutkannya, tetapi kenapa kamu tidak menuliskannya ?

SK1 : Saya lupa kak, saya langsung lanjut saja menghitungnya P : Kenapa ?

SSK1 : nanti kan yang dilihat hasil akhirnya jadi ditau apa yang

ditanyakan.

P : Rumus/solusi apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2 ?

SSK1 : saya menggunakan rumus Persentasi keuntungan

P : Kenapa kamu harus menggunakan rumus persentase keuntungan ?

SSK1 : Karena yang ditanyakan persentase keuntungannya.

P : Terus yang 60.000 + 20.000 ini nilai dari apanya?

SSK1 : ini mencari harga jual polpen, karena rumus persentasi keuntungan harus dicari dulu nilai harga jual polpen, jadi dijumlahkan.

P : Adek menggunakan Rumus apa untuk mencari harga jual polpen ?

SSK1 : Tidak ada, saya jumlahkan saja.

P : Ada cara/rumus lain ndak selain cara atau rumus yang digunakan ini untuk menyelesaikan soal nomor 2.

SSK1 : (diam) Tidak ada kak.

P : selanjutnya bagaimana kamu menyelesaikan soal nomor 2 ? SSK1 : pertama saya mengalikan jumlah 2 lusin polpen dengan harga

per buah polpen, terus 1 lusin polpen dengan 1750, hasilnya saya jumlahkan, dan saya masukkan ke rumus persentasi keuntungan.

P : adek yakin dengan jawabannya ini?

SSK1 : ndk terlalu yakin.

P : kenapa kamu ndak yakin ?

SSK1 : iya karena, saya buru-buru tadi kak.

P : Apakah tadi kamu memeriksa ulang jawaban kamu ini ? SSK1 : Tidak kak.

P : Kenapa ?

SSK1 : Waktunya habis kak.

SSK2 Keterangan

P : Peneliti

SSK2 : Subjek Sekensial Konkret 2 Kode Soal : 1

P : Apa yang adek rasakan saat adek pertama kali menghadapi soal nomor 1 ?

SSK2 : Saya pertama kali cemas melihat soal, saya takut tidak bisa menjawabnya.

P : setelah itu bagaimana cara adek agar memahami soal ? SSK2 : saya membaca soal, terus mengulangi membacanya sampai

saya bisa mengetahui apa maksud soal nomor 1

P : Berapa kali edek membaca soal sampai bisa memahami maksud dari soal?

SSK2 : sampai 4 kali mungkin kak.

P : Berapa lama waktu yang adek butuhkan untuk memahami soal ini ?

SSK2 : Lumayan lama, sekitar 35 menit

P : Apa saja yang diketahui dari soal nomor 1 ?

SSK2 : yang pertama, ibu tuti membeli 1 rim kertas dengan harga

Rp.50.000, ibu tuti menjual kertas per lima lembar kertasnya, 1 Rim = 500 lembar untung sama dengan Rp.

20.000.

P : kalau yang ditanyakan dari soal nomor 1 ini apa saja ?

SSK2 : yang ditanyakan adalah berapa harga ecer per 5 lembar kertas tersebut?

P : Untuk menyelesaikan soal nomor 1, solusi/rumus apa yang kamu gunakan ?

SSK2 : Tidak ada kak.

P : Lalu bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 2 ini ? SSK2 : Saya jumlahkan saja harga kertas dan untungnya hasilnya

70.000. lalu saya bagi langsung jumlah kertasnya hasilnya ini (sambil menunjuk 7,14).

P : Bagaimana adek menyelesaikan soal nomor 2 ?

SSK2 : Saya jumlahkan saja harga kertas dan untungnya hasilnya 70.000. lalu saya bagi langsung jumlah kertasnya hasilnya ini (sambil menunjuk 7,14).

P : Kenapa kamu bisa berpikiran membagi jumlah kertasnya dengan 70.000 ?

SSK2 : biar saya mendapatkan harga ecerannya

P : yang ditanyakan disini bukannya harga per 5 lembar kertas ya dek ?

SSK2 : Iya kak, tapi sya tidak bisa. Saya bingung.

P : Apakah tadi kamu memeriksa ulang jawaban kamu ini ? SSK2 : iya kak.

P : mana hasilnya ?

SSK2 : saya hanya memeriksa apakah jawaban saya sudah lengkap atau tidak.

Keterangan

P : Peneliti

SSK2 : Subjek Sekuensial Konkret 2 Kode Soal: 2

P : Apa yang adek lakukan ketika menghadapi soal nomor 2 dan bagaimana adek memahaminya ?

SSK2 : Sama seperti nomor 1, saya membaca soal pelan-pelan sampai beberapa kali agar memahaminya.

P : Berapa kali adek membaca soal sampai bisa memahaminya?

SSK2 : 3 sampai 4 kali.

P : kamu lebih cepat paham soal nomor 1 atau 2 SSK2 : 2

P : Memangnya kenapa dengan soal nomor 1?

SSK2 : Yang ditanyakan lebih sulit.

P : Apa saja yang diketahui dari soal nomor 2 ini ?

SSK2 : yang pertama, 2 lusin polpen A, 1 lusin polpen B. harga per buah polpen A Rp.2.500 dan harga perbuah polpen B Rp.1.750

P : Ada lagi ndak informasi yang diketahui selain yang adek tulis ini?

Dokumen terkait