BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
C. Paparan Data Dan Analisis Pemecahan Masalah Matematika Siswa
2. Paparan Data dan Analisis Pemecahan Masalah Matematika
Berpikir Sekuensial Abstrak
a. Subjek Sekuensial Abstrak 1 (SSA1) 1) Tahap Menghadapi Masalah
Tahap menghadapi masalah, SSA1 merasa kebingungan dengan soal nomor 1 yang diberikan. SSA1 mengatakan bahwa dia kebingungan dan membaca berulang kali soal yang diberikan. SSA1 membaca sambil mikir-mikir dan perlu memahami soal terlebih
dahulu, dengan cara membacanya berulang kali, SSA1 juga kebingungan harus memulai darimana, karena takut salah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan SSA1, yaitu sebagai berikut P : “Dek, ketika adek dihadapkan dengan soal ini, apa yang
adek rasakan dan pikirkan?”
SSA1 : "Saya kebingungan kak, saya tidak tahu harus mulai dari mana mengerjakannya, terus saya mau bertanya, tetapi saya merasa takut karena seolah-seolah akan salah.” P :”Apa yang adek lakukan agar memahami soal ini?” SSA1 : “saya membacanya dan terus membaca sambil mikir-
mikir kak biar paham.”
P : “Berapa kali adek membaca soal ini sampai adek memahaminya ?”
SSA1 : “banyak kak, berulang-ulang” P : “Berapa kali ?”
SSK1 : “3 kali”.
Petikan Wawancara SSA1 Pada Soal Nomor 1 Tahap Menghadapi Masalah
Tahap menghadapi masalah pada soal nomor 2, subjek juga membaca soal berulang kali sampai subjek bisa memahami soal, subjek membaca soal dengan pelan-pelan sambil memikirkannya agar subjek dapat memahaminya. Adapun petikan wawancara dengan SSA1 adalah sebagai berikut
P : “Kalau soal nomor 2, Apa yang adek lakukan saat pertama kali dihadapkan dengan soal?”
SSA1 :”sama seperti soal nomor 1, saya membaca soal pelan- pelan sambil memikirkannya,”
P : “Berapa lama kamu membaca soal sampai kamu memahaminya ?”
SSA1 : “lumayan lama, karena soalnya banyak cerita.” Petikan Wawancara SSA1 Pada Soal Nomor 2 Tahap
Menghadapi Masalah.
2) Tahap Pendefinisian Masalah
Tahap pendefinisian masalah SSA1 terlihat tidak menuliskan informasi yang diketahui maupun yang ditanyakan dari soal, subjek SSA1 terlihat langsung melakukan perhitungan. Hal ini dapat di lihat pada hasil tes pemecahan masalah soal nomor 1 pada tahap pendefinisian masalah pada gambar 5.4 di bawah ini.
Gambar 2.13 Hasil Tes Pemecahan Masalah SSA1 Pada Soal Nomor 1 Tahap Penedefinisian Masalah
Berdasarkan hasil wawancara subjek sudah mampu menyebutkan informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal, akan tetapi subjek tidak menuliskannya pada lembar jawabannya, subjek langsung melakukan perhitungan, berdasarkan hasil wawancara subjek menyadari bahwa subjek tidak menuliskannya karena subjek ingin mempersingkat waktu, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa subjek belum mampu memenuhi indikator pemecahan masalah pada tahap pendefinisian masalah.
P : “Apa saja informasi yang diketahui dari soal nomor 1?"
SSA1 :”1 rim kertas banyaknya 500 lembar dan harganya 50.000” P : “adek bisa menyebutkannya, tetapi kenapa tidak ditulis
dilembar jawabannya”
SSA1 : “iya kak, saya tidak menuliskannya, saya langsung melakukan perhitungan saja.”
P : “Kenapa?”
SSA1 : “Agar tidak lama mengerjakannya”
P : “kalau informasi yang ditanyakan apa ?” SSA1 : “harga 5 lembar kertas.”
Petikan Wawancara SSA1, Pada Soal Nomor 1 Tahap Pendefinisian Masalah
Tahap pendefinisian masalah pada soal nomor 2, subjek pertama kali menuliskan 2 lusin polpen A dan 1 lusin polpen B setelah itu subjek menuliskan harga penjualan dari masing-masing polpen tersebut, akan tetapi subjek tidak menuliskan harga pembelian 3 lusin polpen dan tidak menuliskan informasi yang ditanyakan dari soal. Adapun hasil tes pemecahan masalah soal nomor 2 pada tahap pendefinisian masalah dapat dilihat pada gambar 2.14 di bawah ini
Gambar 2.14 Hasil Tes Pemecahan Masalah SSA1 Pada Soal Nomor 2 Tahap Pendefinisian Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, SSA1 sudah mampu menyebutkan apa saja informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal, akan tetapi subjek tidak menuliskannya
dilembar jawaban karena tidak dirasa penting, oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis tes dan wawancara dapat disimpulkan bahwa subjek belum mampu memenuhi indikator pemecahan masalah pada tahap pendefinisian masalah. Adapun hasil wawancara dapat di lihat pada petikan wawancara di bawah ini.
P : “apa saja informasi yang diketahui dari soal nomor 2 ?”
SSA1 : “2 lusin polpen A, 1 lusin polpen B, harganya Rp. 64.800, harga polpen A perbuah Rp. 2500, harga polpen B perbuah Rp.1750”
P : “kalau yang ditanyakan dari soal ini apa ?” SSA1 : “persentase keuntungan.”
P : “Kenapa tidak di tulis dilembar jawaban?”
SSA1 : “hehe iya kak. Saya tidak menulisnya, saya kira tidak apa- apa kalau tidak ditulis.”
Petikan Wawancara SSA1 Pada Soal Nomor 2 Tahap Pendefinisian Masalah
3) Tahap Penemuan Solusi
Tahap penemuan solusi ini subjek tidak menggunakan solusi/rumus untuk menyelesaikan soal, subjek langsung melakukan perhitungan sendiri berdasarkan apa yang dia pahami. Hal itu sesuai dengan hasil tes pemecahan masalah yaitu dapat dilihat pada gambar 2.15 di bawah ini
Gambar 2.15 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA1 Pada Soal Nomor 1 Tahap Penemuan Solusi
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek bahwa subjek tidak menggunakan rumus/solusi. Subjek mengaku menghitungnya saja langsung berdasarkan apa yang subjek pahami. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa subjek SSA1 belum bisa memenuhi indikator pemecahan masalahan pada tahap penemuan solusi.
P : “Untuk menyelesaikan soal ini, solusi/rumus apa yang adek gunakan ?”
SSK2 :”(diam), tidak ada rumus yang di gunakan kak.”
P : “Lalu bagaimana cara kamu menyelesaikan soal nomor 2 ini ?”
SSK2 : “Saya menghitungnya saja langsung berdasarkan apa yang saya pahami.”
Petikan Wawancara SSA1 Soal Nomor 1 Pada Tahap Penemuan Solusi
Tahap penemuan solusi pada soal nomor 2 subjek terlihat menggunakan rumus harga jual yaitu, dengan menulis “Harga jual = Polpen A + Polpen B” setelah itu subjek juga terlihat menggunakan rumus persentase keuntungan, dengan menuliskan
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 − 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛 × 100%
Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.16 di bawah ini
Gambar 2.16 Hasil Tes Pemecahan Masalah SSA1 Pada Soal Nomor 2 Tahap Penemuan Solusi.
Berdasarkan hasil wawancara, subjek menggunakan rumus harga jual setelah itu menggunakan rumus persentasi keuntungan.
subjek menggunakan rumus persentasi keuntungan karena harga penjualan dari tiga lusin polpen belum diketahui, dengan demikian dari hasil analisis tes dan wawancara maka diperoleh kesimpulan bahwa subjek sudah mampu memecahkan masalah pada indikator penemuan solusi.
P : “Untuk menyelesaikan soal ini, solusi/rumus apa yang kamu gunakan ?”
SSA1 : “Rumus Persentase keuntungan dan harga jual” P : “Kenapa kamu menggunakan dua rumus ini?”
SSA1 : “Karena soal nomor 2 ini yang ditanyakan adalah persentase keuntungan, saya mencari harga jualnya terlebih dahulu, karena belum diketahui harga penjualan 3 lusin polpen.”
P : “Apakah Ada solusi/rumus yang lain?” SSA1 : “tidak ada kak.”
Petikan Wawancara SSA1 Soal Nomor 2 Tahap Penemuan Solusi
4) Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
Tahap konsekuensi dugaan solusi pada soal nomor 1 langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menuliskan 1 rim kertas = 500 lembar = 50.000. terlihat subjek menghitung harga 1 lembar kertas terlebih dahulu, kemudian subjek menghitung harga ecer per 5 lembar kertas, dengan mengalikan nilai 1 lembar yang didapatkan dengan 5 untuk mendapatkan harga per 5 ecer kertas. Berbeda
dengan cara menghitung SSK1 dan SSK2 yang cenderung sama.
Adapun hasil tes pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar 2.17 berikut ini.
Gambar 2.17 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA1 Pada Soal Nomor 1 Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi.
Berdasarkan hasil wawancara subjek belum mampu menjawab soal nomor 1 yang diberikan, subjek belum mampu menghitung dengan tepat, yaitu dengan mendapat hasil akhir 500, sedangkan jawaban yang sebenarnya adalah 700. Oleh karena itu berdasarkan hasil analisis hasil tes dan wawancara bahwa subjek belum bisa memenuhi indikator pemecahan masalah pada tahap konsekuensi dugaan solusi.
P : “Bagaimana kamu menyelesaikan soal ini ?”
SSA1 : “Pertama, saya hitung harga satu lembar kertas, hasilnya 100 kemudian saya hitung harga 5 kertasnya dengan mengalikan dengan 5.”
P : “Berapa hasil akhirnya?” SSA1 : “500”
P : “ada cara lain ndak ?” SSA1 : “tidak ada kak”
P : “Kamu yakin dengan jawaban kamu ini?”
SSA1 : “Iya he..”
Petikan Wawancara Soal Nomor 1 Pada Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
Tahap konsekuensi dugaan solusi pada soal Nomor 2, subjek melakukan perhitungan sesuai dengan solusi yang ditemukan sebelumnya, yaitu dengan mencari nilai harga jual 3 lusin polpen terlebih dahulu, kemudian mensubstitusikan nilai tersebut kedalam solusi yang sudah ditemukan. Hasil tes pemecahan masalahnya dapat dilihat pada gambar 2.18 di bawah ini
Gambar 2.18 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Soal Nomor 2 Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
Berdasarkan hasil wawancara pada tahap ini subjek sudah mampu menyebutkan bagaimana cara dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa SSA1 sudah mampu memecahkan masalah pada tahap konsekuensi dugaan solusi.
P : “Bagaimana kamu menyelesaikan soal ini ?”
SSA1 : “Pertama, saya hitung harga jual 3 lusin polpen, kemudian mencari persentasi keuntungannya dengan mencari harja jual polpen terlebh dahulu, terus saya masukkan ke rumus persentasi keuntungan, terus saya hitung hasilnya ini.”
P : “Berapa hasil akhir yang kamu dapatkan ?” SSA1 : “25%”
P :” Kamu yakin dengan jawaban kamu ini?” SSA1 : “Iya insya Allah kak”.
Petikan Wawancara SSA1 Soal Nomor 2, Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
5) Tahap Menguji Konsekuensi
Tahap menguji konsekuensi pada soal nomor 1 tahap subjek melakukan pengecekan kembali terhadap apa yang sudah ditemukan atau diperoleh dari hasil perhitungan pada lembar jawabannya.
Berdasarkan hasil wawancara pada tahap ini subjek melakukan pengecekan ulang yaitu dengan mengalikan beberapa jumlah kertas akan tetapi subjek menulisnya di kertas oret-oret, tidak menuliskan di lembar jawaban, kemudian peneliti mencoba melihat kertas oret- oret yang digunakan, ternyata subjek salah dalam mengecek ulang jawabannya. Adapun hasil tes SSA1 tahap menguji konsekuensi dapat dilihat pada lampiran 10. Petikan wawancara SSA1 sebagai berikut
P : “Apakah adek mengecek ulang kembali jawabannya?”
SSA1 : “Iya, kak”
P : “mana hasil kamu mengecek kembali di lembar jawaban kamu tidak ada ?”
SSA1 : “saya menuliskannya di lembar oret-oretan”.
P : “Mana lembar oret-oretannya dek (sambil megecek)?
kenapa tapi jawabannya tidak sama dengan hasil di lembar jawaban?”
SSA1 : “Iya tidak sama, terus saya tidak menuliskan oret-oret ini di lemar jawaban saya, saya salah mungkin kak” Petikan Wawancara SSA1 Soal Nomor 1 Pada Tahap Menguji
Konsekuensi
Tahap menguji konsekuensi pada soal nomor 2 subjek mengaku tidak mengecek ulang jawabannnya karena terburu-buru waktu habis. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan SSA1 yaitu sebagai berikut
P :”kalau soal nomor 2, apakah adek mengecek ulang kembali jawabannya ?”
SSA1 : “tidak.”
P : “kenapa adek tidak mengecek ulang jawaban nomor 2?” SSA1 : “saya terburu-buru tadi waktu habis.”
P : “apakah kamu yakin dengan jawaban kamu ini?” SSA1 : “Insya Allah kak.”
Petikan Wawancara SSA1 Soal Nomor 2 Pada Tahap Menguji Konsekuensi
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa SSA1 pada soal nomor 2 belum mampu untuk memenuhi indikator pemecahan masalah pada tahap menguji konkuensi. Adapun hasil tes pemecahan masalahnya dapat dilihat pada lampiran 10.
b. Subjek Sekuensial Abstrak 2 (SSA2) 1) Tahap Menghadapi Masalah
Tahap menghadapi masalah pada soal nomor 1 subjek merasa takut tidak bisa menjawab soal, kemudian setelah itu subjek membaca soal kembali dan terus membacanya berulang kali sambil mikir-mikir dan mencatat apa yang sudah ditangkap. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara, yaitu sebagai berikut.
P : “Dek, ketika kamu diberikan soal, apa saja yang kamu rasakan dan pikirkan ?”
SSK1 :“Pertama kali, saya merasa takut tidak bisa menjawabnya, soalnya tulisan teks soalnya banyak, jadi bingung. Tapi saya membacanya dan terus membacanya, setelah itu mikir-mikir sambil membaca soal biar cepat paham, terus menuliskan apa yang saya pahami dari soal”
P : “Bagaimana cara kamu memahami soal nomor 2 ini ?” SSA2 : “Membaca berulang kali sambil berpikir”
P : “Berapa kali kamu membacanya” SSA2 : “ 3 kali”
Petikan Wawancara SSA2 Pada Soal Nomor 1 Tahap Menghadapi Masalah
Tahap menghadapi masalah pada soal nomor 2 tahap menghadapi masalah subjek dalam menghadapi masalah merasa kesulitan, subjek mengatakan bahwa dia perlu untuk membaca soal beberapa kali untuk bisa memahami soal, seperti tahap menghadapi masalah pada soal nomor 1. Adapun petikan wawancara SSK2 pada tahap menghadapi masalah adalah sebagai berikut.
P : “Bagaimana kamu bisa memahami soal nomor 2 ini ?”
SSK1 : “Saya membaca soal sampai bisa memahaminnya, sama seperti nomor 1”
P : “Berapa kali kamu membaca soal sampai bisa memahaminya ?”
SSA2 : “4 kali”
P : “menurut kamu soal ini sulit ndak memahaminya ?”
SSA2 : “sulit, sulit”
P : “Lebih sulit yang mana nomor 1 atau 2 ?” SSA2 :” Nomor 2
P : “Kenapa?”
SSA2 : “banyak yang harus dihitung, jadinya bingung pas pertama mengerjakannya.”
Petikan Wawancara SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Menghadapi Masalah
2) Tahap Pendefinisian Masalah
Tahap pendefinisian masalah, pertama subjek menuliskan informasi yang diketahui dengan menuliskan harga kertas, setelah itu subjek menuliskan jumlah 1 Rim kertas selanjutnya menuliskan informasi yang ditanyakan dari soal. subjek terlihat tidak menuliskan untung yang didapatkan dari soal nomor 1. Adapun hasil tes pemecahan masalah pada tahap menghadapi masalah dapat dilihat pada gambar 2.19 di bawah ini.
Gambar 2.19 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA2 Pada Soal Nomor 1 Tahap Pendefinisian Masalah
Berdasarkan hasil wawancara, SSA2 tidak mampu menyebutkan informasi yang diketahui dari soal secara lengkap, oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa SSA2 tidak mampu memecahkan masalah pada tahap pendefinisian masalah. Hasil wawancara dapat dlihat pada di bawah ini.
P : “Apa saja yang diketahui dari soal nomor 1 ini ?” SSA2 : “Harga kertas 50.000, Jumlah kertasnya 500 lembar” P : “Ada lagi ndak yang dikethaui dari soal ini selain yang
adek tuliskan dan sebutkan tadi?
SSA2 :”Tidak ada kak”
P :”Kalau yang ditanyakan dari soal nomor 1 ini apa?” SSA2 : “(diam melihat lembar soal) Harga per 5 ecer kertas.”
Petikan Wawancara SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Pendefinisian Masalah
Tahap pendefinisian masalah pada soal nomor 2, SSK2 pertamakali menuliskan 2 lusin polpen A, kemudian menuliskan 1 lusin Polpen B, kemudian menuliskan masing-masing harga penjualan perbuah polpen, setelah itu menuliskan harga pembelian 3 lusin polpen. Adapun hasil tes pemecahan masalah soal nomor 2 pada tahap pendefinisian masalah dapat di lihat pada gambar 2.20 di bawah ini.
Gambar 2.20 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Pendefinisian Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan SSA2, subjek sudah bisa menyebutkan informasi yang diketahui dan ditanyakan akan
tetapi tidak menuliskan informasi yang ditanyakan perada lembar jawaban dikarenakan subjek mengkau terburu-buru . Adapun petikan wawancara dengan SSA2 adalah sebagai berikut
P : “Kalau dari soal nomor 2 apa saja yang diketahui ?” SSA2 : “2 Lusin polpen A, 1 lusin polpen B, harga polpen A
dijual perbuah 2.500 dan harga polpen B dijual perbuah 1750. Harga polpen A dan B Rp. 64.800”
P : “Terus apa yang ditanyakan dari soal nomor 2 ini?” SSA2 : “persentase keuntungan 3 lusin polpen.”
P :”Adek bisa menyebutkan kenapa tidak menulisnya dilembar jawaban adek?
SSA2 : “iya kak, karena terburu-buru
Petikan Wawancara SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Pendefinian Masalah
3) Tahap Penemuan Solusi
Tahap penemuan solusi subjek tidak menuliskan solusi yang digunakan utnuk menyelesaikan soal nomor 1. Hal ini sesuai dengan hasil tes pemecahan masalah pada gambar 2.21 di bawah ini.
Gambar 2.21 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Penemuan Solusi
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek bahwa subjek tidak menggunakan rumus karena subjek tidak bisa menentukan rumus yang digunakan. subjek langsung mensubstitusikan nilai yang
sudah didapatkan sebelumnya. Petikan wawancara subjek dapat dilihat di bawah ini
P : “Dek, selanjutnya bagaimana cara adek menyelesaikan soal ini?”
SSA2 : “Saya mencari harga jualnya terlebih dahulu” P : “Strategi atau rumus apa yang digunakan?”
SSA2 : “Tidak ada”
P :“terus untuk mencari harga 5 lembar kertas menggunakan rumus apa?”
SSA2 : “tidak ada,”
P :“terus bagaimana kamu mencari nilai harga per 5 lembar kertas”
SSA2 : “saya bagi harga jual dengan jumlah kertas”.
Petikan Wawancara SSA2 Soal Nomor 1 Pada Tahap Penemuan Solusi
Tahap penemuan solusi pada soal nomor 2 subjek menggunakan rumus harga jual kemudian untung, setelah itu rumus persentase keuntungan untuk menyelesaikan soal. adapun hasil tes pemecahan masalah pada tahap penemuan solusi dapat dilihat pada gambar 2.22 di bawah
Gambar 2.22 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Penemuan Solusi
Berdasarkan wawancara dengan SSA2 bahwa subjek sudah mampu menyebutkan solusi yang digunakan untuk menyelesaikan soal nomor 2, yaitu menggunakan rumus persentasi keuntungan dan rumus harga jual polpen.
P : “Dek, selanjutnya bagaimana cara adek menyelesaikan soal ini?”
SSK1 : “menggunakan rumus persentasi keuntungan dan harga jual polpen”
P : “ada rumus/solusi lain ndak selain rumus ini?”
SSA2 : “tidak ada, kak.”
Petikan Wawancara SSA2 Soal Nomor 2 Pada Tahap Penemuan Solusi
4) Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
Tahap konsekuensi dugaan solusi ini subjek melakukan perhitungan, pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan harga kertas dengan untung, Setelah itu subjek membagi hasil harga jual dengan jumlah 1 rim kertas. Akan tetapi subjek terlihat salah perhitungan. Seharusnya 70.000/500 = 140 dan dikalikan dengan 5 agar menghasilkan harga per 5 lembar kertas, akan tetapi subjek menuliskan 70.000/500 = 14 Setelah itu mengalikannya dengan 5. yaitu lima lembar kertas. Maka hasil akhirnya juga salah. Adapun hasil tes pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar 2.23 berikut ini.
Gambar 2.23 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek. subjek salah perhitungan karena subjek kurang teliti, maka subjek menggunakan nilai itu untuk menyelesaikan soal. Oleh karena itu berdasarkan hasil analisis hasil tes dan wawancara bahwa subjek belum mampu memenuhi indikator pemecahan masalah pada tahap konsekuensi dugaan solusi.
P :“Dek, selanjutnya bagaimana cara kamu menyelesaikan soal ini?”
SSK1 : “pertama, saya menghitung harga jualnya terlebih dahulu, saya tambahkan nilai harga kertas sama untungnya, hasilnya 70.000, terus saya mencari harga ecer kertas dengan membagi harga jual sama banyak kertasnya.”
P :”hasil akhirnya berapa?” SSA2 : “14”
P : “Kamu yakin dengan jawaban kamu ini?” SS2 :”Hehe ndak tau kak.”
Petikan Wawancara SSA2 Soal Nomor 1 Pada Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
Tahap konsekuensi dugaan solusi pada soal nomor 2, SSA2 pertama mensubstitusikan nilai yang sudah diketahui kedalam solusi
yang sudah ditemukan, pada tahap ini subjek terlihat menjabarkan terlebih dahulu 2 lusin polpen terdapat berapa polpen begitupun dengan 1 lusin polpen, selanjutnya subjek terlihat mengalikan jumlah 2 lusin polpen terebut dengan harga per buah dari polpen tersebut, sehingga subjek mendapatkan hasil dari harga penjualan 2 lusin polpen A, begitupun dengan Polpen B. Selanjutnya. Sesuai dengan wawancara pada tahap sebelumnya subjek juga menggunakan rumus keuntungan, setelah menghitung harga jual 3 lusin polpen selanjutnya subjek terlihat mensubstitusikan nilai harga jual kedalam solusi yang sudah ditemukan setelah itu menghitung persentase keuntungan dari 3 lusin polpen.
Adapun hasil tes dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.24 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah SSA2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek bahwa subjek sudah mampu untuk menyelesaikan soal dengan benar hal itu dapat dilihat dari hasil akhir yang diperoleh oleh SSA2 pada gambar 2.24 oleh karena itu, SSK2 sudah mampu memecahkan masalah pada tahap
konsekuensi dugaan solusi. Adapun petikan wawancara dapat dilihat di bawah ini.
P : “Dek, selanjutnya bagaimana cara kamu menyelesaikan soal ini?”
SSK1 : “pertama, saya menghitung harga polpen A, setelah itu harga polpen B, terus saya jumlahkan harga polpen A dengan polpen B, setelah itu saya masukkan nilai harga polpen ke rumus persentase keuntungan, terus saya bagi”. P : “hasil akhirnya berapa?”
SSA2 : “25%”
P : “Kamu yakin dengan jawaban kamu ini?” SS2 : “Insya Allah.”
Petikan Wawancara SSK2 Pada Soal Nomor 2 Tahap Konsekuensi Dugaan Solusi
5) Tahap Menguji Konsekuensi
Tahap menguji konsekuensi pada soal nomor 1 SSA2 terlihat tidak melakukan pengecekan ulang, akan tetapi dari hasil wawancara dengan subjek bahwa subjek sempat memeriksa kembali hasil jawabannya akan tetapi subjek mengaku memeriksa pada tahap memeriksa kelengkapan jawaban dari awal sampai akhir saja tidak dengan jawabannya. Hal ini sesuai dengan petikan wawancara SSA2 dibawah ini sebagai berikut.
P : “Apakah kamu memeriksa kembali jawaban kamu?” SSA2 :”iya kak.”
P : “yang mana ?”
SSA2 : “maksudnya memeriksanya dari awal sampai akhir, jawaban saya sudah jadi atau belum.”
Petikan Wawancara SSA2 Soal Nomor 1 Pada Tahap Menguji Konsekuensi
Tahap menguji konsekuensi pada soal nomor 2 subjek tidak melakukan pengecekan kembali terhadap apa yang sudah ditemukan atau diperoleh dari hasil perhitungan pada lembar jawabannya. Hal tersbut dapat dilihat dari hasil tes pemecahan masalah (lampiran 11) dan Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, subjek tidak melakukan pengecekan ulang karena subjek tidak pernah memeriksa ulang jawaban dan gurupun tidak pernah menekankan untuk mengecek kembali jawaban yang sudah diperoleh. Oleh karena itu dapat disimpulkan subjek belum bisa dikatakan mampu memenuhi indikator pemecahan masalah pada tahap menguji konsekuensi.
P :”Apakah kamu memeriksa kembali jawaban kamu?”
SSA2 : “Tidak kak”
P : “Kenapa kamu tidak memeriksa ulang jawaban kamu?” SSA2 : “saya tidak pernah memeriksanya, pak guru disekolah
juga tidak pernah mengajarkan memeriksa jawaban” Petikan Wawancara SSA2 Soal Nomor 2 Pada Tahap Menguji
Konsekuensi
d. Pemecahan Masalah Matematika Subjek Sekuensial Abstrak Berdasarkan Langkah Jhon Dewey
Berdasarkan analisis dan paparan data pememecahan masalah matematika subjek Sekuensial Abstrak yang dipaparkan sebelumnya, oleh karena itu akan di simpulkan kesamaan dan perbedaan hasil pemecahan masalah matematika pada subjek Sekuensial Abstrak 1