• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan Cyber Counseling

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

D. Hambatan Cyber Counseling

53

tambah lagi dengan tetap di rumah. Adanya Cyber Counseling ini membuat kita refresh otak yang mumet oleh guru bimbingan dan konseling.”34

Cyber Counseling diarahkan agar siswa tertarik untuk mendiskusikan permasalahan dan rintangan yang tengah mereka hadapi dalam terjangnya arus globalisasi dengan cara yang lebih modern, karena permasalahan siswa tidak luput dari kurang pahamnya para siswa akan diri dan kemampuan diri yang mereka miliki. Kurang pahamnya siswa akan sosial tentang Kerjasama yang baik karena pandemi mengharuskan para siswa untuk tetap berdiam diri di rumah selama 1 tahun ini. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk membantu para siswa dalam menggunakan potensi diri yang mereka miliki untuk memiliki dan menciptakan lingkungan yang positif sebagai salah satu upaya preventive (pencegahan), kurative (memecahkan), dan developmental (mengembangkan).

D. Hambatan Cyber Counseling

54

MA Mu‟allimin NW Anjani pertama kali menyelenggarakan Cyber

Counseling.

Adanya siswa yang tidak memiliki smartphone yang canggih sehingga siswa tidak bisa mengakses internet. Kemudian siswa yang tidak mampu membeli kuota rutin setiap bulan, dan juga banyaknya siswa yang mengandalkan jaringan WI-FI untuk melaksanakan Cyber Counseling sehingga Ketika listrik padam koneksi internet menjadi terganggu.

Adapun siswa yang tinggal di pelosok mengalami susah signal, mengharuskan siswa berjalan kaki 5-6 km atau ke daerah yang lebih tinggi agar mendapat signal yang stabil.

Kondisi yang lain adalah siswa yang tidak memiliki WhatsApp, Facebook, kemudian siswa yang kurang paham penggunaan Zoom Meeting dan google Meet. Bahkan ada siswa yang candu bermain game online sehingga sering lupa dengan jadwal Cyber Counseling.

Selain dari siswa, hambatan pelaksanaan Cyber Counseling juga dirasakan oleh orang tua/wali karena mereka mengakui bahwa kurangnya pendapatan pada saat pandemic mengakibatkan siswa tidak bisa membeli kuota dengan rutin dan dengan tinggal di rumah bagian terpencil orang tua/wali merasa kasihan dengan anaknya untuk berjalan jauh hanya untuk mencari signal yang stabil.

55 2. Deskripsi Hasil Wawancara

a. Hasil Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling

“Apa saja permasalahan yang bapak hadapi selama pelaksanaan Cyber Counseling?”

“kesulitan kita disini banyak sekali ya dek, pertama karna kita disini pertama kali menggunakan Cyber Counseling lalu sebelumnya tidak pernah ada pelatihan formal apalagi pelatihan khusus untuk pelaksanaan Cyber Counseling ini yang membuat kita sedikit kelabakan. Tapi itu hanya di awal, sampai saat ini kita sudah beradaptasi dengan keadaan. Kedua, Permasalahan yang sulit teratasi ketika mengembangkan hubungan terapeutik dengan siswa yang tidak secara tatap muka. Karena hubungan terapeutik itu sendiri dilakukan secara face to face. Ketiga, adanya kesulitan untuk memperkirakan dan mengembangkan teknik interpensi yang efektif pada siswa yang sebelumnya belum pernah terlibat dalam konteks konseling tatap muka atau pada siswa dengan kasus yang berat.” 35

“Apakah semua siswa di MA Mu‟allimin NW Anjani mengikuti pelaksanaan Cyber Counseling?”

Nak itu jadi kendala kita disini dek, karena adanya siswa yang tidak memiliki handphone android yang bisa mengakses internet sehingga dia tidak bisa mengikuti pelaksanaan Cyber Counseling.

Kemudian ada juga siswa yang tinggal di pelosok sana yang sangat susah dengan signal, jadi kadang sering terputus Ketika sedang pelaksanaan Cyber Counseling. Selanjutnya ada juga siswa yang keterbatasan kuota dengan alasan orang tuanya tidak mampu membeli kuota setiap bulannya. Dan juga ada siswa yang kecanduan game online, sehingga lupa sama jadwal pelaksanaan Cyber Counseling.”36

35 Firad Wijaya MA, Wawancara, MA Mu‟allimin NW Anjani Kabupaten Lombok Timur.

tanggal 15 Maret 2021.

36 Firad Wijaya MA, Wawancara, MA Mu‟allimin NW Anjani Kabupaten Lombok Timur.

tanggal 15 Maret 2021.

56 b. Hasil Wawancara dengan Siswa

Untuk keberlangsungan proses Cyber Counseling yang efesien tidak luput dari berbagai kendala atau hambatan saat pelaksanaannya seperti yang diungkapkan oleh informan yakni siswa MA Mu‟allimin NW Anjani bahwa :

“Apa saja kendala yang anda alami saat pelaksanaan Cyber Counseling?”

“Cyber Counseling mudah, tapi permasalahannya saya bisa mengakses internet untuk menggunakan social media, saya tidak mempunyai handphone yang bagus. Syukur orang tua bisa membiayai saya buat mengenyam pendidikan yang layak.”37

“Selama pelaksanaan Cyber Counseling pada masa pandemi ini, apa saja permasalahan yang anda hadapi?”

“saya dari keluarga yang tinggal di desa pelosok yang cukup jauh dari kota, jadi kalua mau daring atau Cyber Counseling ya harus ada signal internet. Makanya kalua di rumah itu kegiatan belajar selalu putus-putus, semisal lagi genting sekali saat giliran saya untuk Cyber Counseling atau ada ujian ya harus pergi ke daerah yang agak tinggi atau ke perkotaan yang jaraknya hampir 5-6 km dari rumah supaya signal stabil.”38

“Bagaimana dengan fasilitas Cyber Counseling ?”

“kuota buat daring gak cukup buat sebulan walaupun kan ada di kasi dari sekolah. Terus tugas sama kegiatan Cyber Counseling tetap terlaksana dan terjadwal, kita enggak punya uang buat beli kuota rutin. Apalagi saat pandemic gini pendapatan orang tua juga sedikit

37 Ziad Alawi, Wawancara, MA Mu‟allimin NW Anjani Kabupaten Lombok Timur. tanggal 15 Maret 2021.

38 Rian Subandi, Wawancara, MA Mu‟allimin NW Anjani Kabupaten Lombok Timur.

tanggal 15 Maret 2021.

57

menurun, makanya kami malu buat minta ke orang tua. Itu sebabnya kadang jami jarang mengikuti kegiatan.”39

“Bagaimana dengan fasilitas pendukung lainnya ?”

“Kalau di rumah saya listrik sering sekali padam, terus di rumah Cuma mengandalkan WI-FI tetangga yang menjual vocher. Jadi kalau ada pelaksanaan Cyber Counseling harus sabar-sabar dan sering terputus karna harus menunggu WI-FI stabil.” 40

“Pada saat pelaksanaan cyber counseling apakah ada kendala yg anda hadapi?”

“Tentu saja ada banyak kendala,apalagi saya yg tidak memiliki handphone android jadi saya tidak bisa mengases internet otomatis saya tidak bisa mengikuti kegiatan cyber counseling, dan banyak juga dari teman-teman yang lain yang tidak mempunyai akun facebook ataupun aplikasi zoomeeting”

c. Hasil Wawancara dengan Orang Tua/Wali

Disamping wawancara dari informan yakni guru dan siswa, peneliti juga mewawancarai orang tua/wali siswa sebagai informan terakhir yang mengatakan bahwa :

“Bagaimana tanggapan bapak tentang pelaksanaan Cyber Counseling yang diselenggarakan oleh guru BK kepada anak bapak ?”

“kalau menurut saya ini sangat membantu sekali buat meredam ego anak yang sangat tinggi. Mereka seperti ada tempat curhat dek mungkin mereka malu ngomong sama orang tuanya, kan mereka mungkin mikir ngobrol dalam kamar Cuma guru BK yang tahu.

Kemalasan belajar daring juga karena banyak tugas katanya kalau kita sebagai orang tua bosan di dengar marahin dia.makanya untung dengan kegiatan ini anak bisa di beri arahan yang memotivasi anak

39 Surya Wijaya, Wawancara, MA Mu‟allimin NW Anjani Kabupaten Lombok Timur.

tanggal 15 Maret 2021.

40 Yusron Habib, Wawancara, MA Mu‟allimin NW Anjani Kabupaten Lombok Timur.

tanggal 15 Maret 2021.

58

buar belajar terus ngerjain tugas, tidak hanya tidur-tiduran sama main game saja.”41

“Kendala apa saja yang bapak rasakan selama pelaksanaan Cyber

Counseling berlangsung pada masa pandemi ini ?” Informan 1 :

“di kuota nak, kita kan orang menengah kebawah ya perekonomiannya. Ditambah lagi saat pandemic ini pencarian susah.

Jadi untuk membeli kuota dia harus berbagi sama kakaknya yang sedang kuliah online juga. Itu yang membuat kita sedikit susah untuk tetap membeli kuota secara rutin.”42

Informan 2 :

“kita tinggal disini daerah yang terpencil jauh dari kota dan signal disini kurang stabil jadi kalau ada jadwal daring maupun jadwal konseling online anak-anak harus berjalan kaki ke daerah yang ada signalnya atau kadang juga ke daerah yang agak tinggi supaya signal stabil. Jadi kita kasian melihat anak-anak yang berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh hanya untuk mendapatkan signal yang stabil.”43

41 Abdullah, Wawancara, Pringgasela. tanggal 17 Maret 2021.

42 Nasrullah Wawancara, Selela. tanggal 17 Maret 2021.

43 Ali, Wawancara, Labuhan Lombok. tanggal 17 Maret 2021.

59 BAB III

Dokumen terkait