• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Identitas Responden

Identitas responden menggambarkan suatu kondisi atau keadaan serta status dari responden tersebut. Identitas seseorang responden dapat memberikan informasi tentang keadaan usahataninya, terutamaperanan kelompok tani dalam peningkatan produksi sapi . Informasi-informasi mengenai identitas responden sangat penting untuk diketahui karena merupakan salah satu hal yang dapat memperlancar proses penelitian. Berikut ini identitas responden yang berhasil dikumpulkan di lapangan.

5.1.1. Umur Petani Responden

Responden yang diamati dalam penelitian ini adalah Petani yang ada di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.Berikut umur responden petani dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel5. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Umur di Desa Katangka KecamatanBontonompo Kabupaten Gowa Berdasaran Tingkat Umur2015

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

26 – 29 30 - 33 34 - 37 38 - 41 42 - 45 46 – 49

4 4 6 9 9 8

10,00 10,00 15,00 22,50 22,50 20,00

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa umur responden 26 - 29 tahun sebanyak 4 orang atau 10,00 %, kemudian Petani yang berumur 30 - 33 sebanyak

28 4 orang atau 10,00 %, yang berumur 34 - 37 tahun sebanyak 6 orang atau 15,00%, sedangkan yang berumur 38 - 41 sebanyak 9 orang atau 22,50%, sedangkan42- 45 tahun sebanyak 9 atau 22,50 % dan yang terakhir berumur 46 - 49 tahun sebanyak 8 orang atau 20,00 %. Jadi persentase yang paling tertinggi adalah 42-45 tahun sebanyak 9 orang atau 22,50 % sedangkan persentase yang terendah adalah umur 26 - 29 tahun sebanyak 4 orang atau 10,00 %.

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Menyangkut tingkat pendidikan responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani responden terbagi atas tiga, yaitu SD, SMP, dan SMA . Karakteristik tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

3.

SD SMP SMA

10 18 12

25,00 45,00 30,00

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Tabel 6 menunjukkan bahwa petani responden yang memiliki pendidikan SD/sederajat sebanyak 10 orang atau 25,00 %, SMP/sederajat sebanyak 18 orang atau 45,00 % dan SMA/sederajat sebanyak 12 orang atau 30,00%.

29 5.1.3 Jumlah Ternak Petani Responden Petani

Tabel 7. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Jumlah Ternak yang Dimiliki di Desa KatangkaKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Jumlah ternak Jumlah (Orang) Persentase(%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1 2 3 4 5 6 8

6 8 13

6 4 1 2

15,00 20,00 32,00 10,00 25,00 05,00 00,05

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015)

Tabel 7 menunjukkan bahwa Petani responden yang memiliki jumlah ternak 0,25-0,45 Ha sebanyak 15 Orang atau 37,50 %, kemudian petani responden yang memiliki luas lahan 0,46-0,66 Ha sebanyak 12 Orang atau 30,00 %. kemudian yang memilik luas lahan 0,67-1,87 Ha sebanyak 8 atau 20,00% kemudian yang memiliki luas lahan 0,88-1,08 sebanyak 3 orang atau 7,50% .kemudian yang memiliki luas lahan 1,09-1,29 Ha sebanyak 1 orang atau 2,50%. Sedangkan yang memiliki luas lahan 1,30-1,50 Ha sebanyak 1 orang atau 2,50 %. Jadi persentase yang paling tertinggi adalah 0,25-0,45 Ha sebanyak 15 orang atau 37,50%dan Presentase yang paling terendah adalah 1,09-1,29 Ha sebanyak 1 orang atau 2,50%.

30 5.1.4 Jumlah Tanggungan Responden

Tabel 8. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Jumlah Tanggungan Keluarga (Orang)

Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

2 – 3 4 – 5

27 13

67,50 32,50

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbagi 2 yaitu, jumlah responden yang memiliki tanggungan keluarga sebanyak 2-3 orang adalah 27 orang, atau 67,50%, jumlah responden yang memiliki tanggungan keluarga 4-5 sebanyak 13 oarang atau 32,50%.Jumlah tanggungan keluarga paling banyak adalah 2-3 orang yaitu 27 orang atau 67,50% Pettani dan jumlah tanggungan keluarga paling sedikit adalah 4-5 orang atau 32,50% petani.

Tabel 9. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkanPengalaman Usaha diDesa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Pengalaman peternak (Tahun)

Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

8 – 10 11 - 13 14 – 16 17 – 19 20 – 22

≥ = 23

10 3 1 1 17

8

25,00 7,50 2,50 2,50 42,50 20,00

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah Pengalaman saat beternak terbagi 6 yaitu, yang pertama jumlah responden yang memiliki

31 pengalaman usahatani 8 - 10 tahun sebanyak 10 orang atau 25,00%. Yang kedua jumlah responden yang memilki pengalaman petani 11 - 13 tahun sebanyak 3 orang atau 7,50%, yang ketiga jumlah responden yang memiliki pengalaman usahatani 14 - 16 tahun sebanyak 1 orang atau 2,50%. yang ke empat jumlah responden yang memiliki pengalaman usahatani 17 - 19 tahun sebanyak 1 orang atau 2,50%. yang kelima jumlah responden yang memiliki pengalaman petani 20 - 22 tahun sebanyak 17 orang atau 42,50%. Dan yang keenam jumlah responden yang memiliki pengalaman usahatani > 23 tahun sebanyak 8 orang atau 20,0.

5.2 Tingkat Keterampilan Peternak dalam Pemeliharaan dan perawatan Tabel 10. Tingkat Keterampilan Peternak dalam Pemeliharaan dan Perawatan

Sapi Potong Di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Keterangan Skor Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pemberian pakan Pengendali dan peyakit

Penimbangan seminggu sekali Mengkastarisasi(pengembirian)sapi Dehorning (menghilangkan tanduk) Peyedian tilan alas pada saat pedet Pemberian kaling berupa tali dipsang Pemberian tanda pengenal pada pedet

2,55 2,27 1 1,8 2,17 2,0 2,07 1,9

Rendah Rendah Rendah Rendah

Rendah Rendah Rendah Rendah

Jumlah 15,76 1,97

Rata-rata 1,97 Rendah

Sumber : Data primer setelah diolah, (2015).

Tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan peternak sapi potong berdasarkan pemeliharaan dan perawatan sapi umur (0-8 bulan) dengan tingkat pemberian pakan dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,55 yaitu

32 tergolong tinggi hal ini disebabkan sapi petani yang berumur 1-4 hari selalu diberikan susu pada induknya karena petani ingin pedet cepat perkembangannya, kemudian sapi petani yang berumur sebulan hanya selalu memberikan susu induknya, petani tidak pernah memberikan bahan cair yang lain pedetnya, dan umur 5 minggu pedet hanya diberikan susu pada induknya dan petani memberikan pakan kering paada saat berumur 5 bulan. Tingkat keterampilan peternak sapi berdasarkan pengendalian penyakit dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,27 yaitu hal ini tergolong sedang di sebabkan pencegahan peyakit hanya dilakukan satu kali dalam seminggu dengan pembersihan kandang alat makan dan minum pedet.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan penimbangan petani dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 1 yaitu hal ini tergolong rendah disebabkan petani tidak pernah melakukan penimbangan pada sapinya. Tingkat mengkasrarisasi terhadap sapi jantan yang umurnya 3 bulan dengan hasil yang telah diperoleh dari nilai rata-rata 1,87 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani terkadang mengkasrarisasi sapinya karena petani hanya selalu mengkasrarisai yang sudah dewasa.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan dehorning atau menghilangkan tanduk dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,17 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani hanya terkadang menghilangkan tanduk sapinya karena petani hanya menghilangkan tanduk sapinya yang sudah panjang. Tingkat keterampilan petani berdasarkan penyediaan tilam atau alas dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,07 yaitu termasuk sedang hal ini disebabkan petani

33 terkadang memberikan tilam atau pengalas pada kandang sapi. Petani hanya memberikan tilam pada saat kandang keadaan becek.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan pemberian kaling dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,02 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani terkadang memberikan kaling pada sapinya pada umur 6-8 bulan. Tingkat pemberian tanda pada sapi pedet dengan hasil yang di peroleh dari nilai rata-rata 1,95 yaitu tergolong sedang hal ini di sebabkan petani terkadang memberikan tanda pengenal pada pedetnya. Petani hanya selalu memberikan tanda pad sapi dewasanya

Tabel 11. Tingkat Keterampilan dalam Pemeliharaan dan Perawatan Sapi Dewasa diDesa KatangkaKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Keterangan Skor Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pemberian pakan

Setiap kandang dibersihkan dri kotoran Badan sapi dimandikan sehari sekali Melakukan penimbangan secara teratur Peternak melakukan hygiene,vaksinasi Pemisahan antara sapi jantang betina Pengaturan dan pengawasan birahi Menentukan umur sapi mencatak

tangga lahir dan melihat keadaan gigi

2,57 2,25 2 1,85 2,15 2 2,02 1,95

Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Jumlah 16,79 2,09

Rata-rata 2,09 Sedang

Sumber : Data Primer setelah diolah, (2015).

Tabel 11 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan peternak sapi potong berdasarkan pemeliharaan dan perawatan sapi dewasa dengan tingkat pemberian pakan dapat meningkatkan produksi sapi karna pakan diberikan lima kali dalam

34 sehari hari supaya hasil prodoksi sapi itu bagus dari hasil adapun modal yang digunakan dalam beternak dalam usaha dalam peternakan modal yang rendah misalnya 1.50000 yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,57 yaitu tergolong tinggi hal ini disebabkan sapi dewasa petani di berikan pakan setiap harinya karena petani ingin sapinya libih gemuk.

Tingkat keterampilan peternak sapi berdasarkan pembersihan kandang dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,25 yaitu hal ini tergolong sedang di sebabkan petani hanya membersihkan kandangnya satu kali dalam seminggu dengan pembersihan kandang alat makan dan minum pedet.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan petani memandikan sapinya dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2 yaitu hal ini tergolong sedang disebabkan petani hanya mandikan sapinya 2 kali dalam seminggu. Tingkat penimbangan sapi dewasa dengan hasil yang telah diperoleh dari nilai rata-rata 1 yaitu tergolong rendah hal ini disebabkan petani tidak pernah menimbang sapi dewasanya.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan melakukan tindakan higene, vaksinasi serta pengobatan dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,15 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani hanya memberikan pengobatan sekali dalam dalam sebulan. Tingkat keterampilan petani berdasarkan pemisahan jantan sama betina dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2 yaitu termasuk sedang hal ini disebabkan petani terkadang memisahkan antara sapi jantannya dengan sapi betinanya.

35 Tingkat keterampilan petani berdasarkan pengaturan dan pengawasan mengenai perkawinan pertama dan masa birahi dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,02 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani terkadang melakukan pengaturan dan mengawasi perkawinan pertama dan masa birahi.

Tingkat pemberian tanda pada sapi pedet dengan hasil yang di peroleh dari nilai rata-rata 1,95 yaitu tergolong sedang hal ini di sebabkan petani terkadang menentukan tanggal dan melihat gigi dan memperhatikan tanduknya.

5.3. Pemeliharaan Sapi Induk Bunting

Tabel 12.Tingkat Keterampilan dalam Pemeliharaan dan Perawatan Sapi Induk Bunting diDesa KatangkaKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Keeterangan Skor Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

Sapi betina yang sedang bunting Tidak diperlakukan dengan kasar Makanannya harus

mengandungprotein

Kandang untuk sapi bunting yang dekat

Lantai kandang dibersihkan diberi alas jerami dan selalu diawasi

2,5 2,3 2,07 1,92

2,2

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi

Jumlah 19,9 3,98

Rata-rata 3,98 Tinggi

Sumber : Data Primer setelah diolah, (2015)

Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan peternak sapi potong berdasarkan pemeliharaan sapi bunting dari hasil yang telah di peroleh dengan

36 nilai rata-rata 2,5 yaitu tergolong tinggi hal ini disebabkan petani kadang memisahkan antara sapi bunting dengan yang tidak bunting dan sapi jantangnya.

Tingkat keterampilan peternak sapi berdasarkan perlakukan terhadap ternak dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,3 yaitu hal ini tergolong sedang di sebabkan petani kadang memperlakukan sapinya dengan kasar ketika sapinya sedang gelisah ketika dalam kandang. Tingkat keterampilan petani berdasarkan penimbangan petani dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,07 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani kadang memberikan protein, mineral dan vitamin kepada sapinya hanya petani memberikan ketika sapinya dalam kedaan kurus. pernah melakukan penimbangan pada sapinya. Tingkat kandang sapi yang sudah bunting dengan hasil yang telah diperoleh dari nilai rata-rata 1,92 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani kadang membersihkan dan menerangi kandangnya yang sudah dekat masa melahirkan. Tingkat keterampilan petani berdasarkan lantai kandang dibersihkan dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,17 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani hanya terkadang membersihkan, memberikan alas jerami dan mengawasinya

5.4 Pemberian Pakan Diluar Kandang

Pakan Makanan yang diberikan pada ternak yaitu rumput yang cukup misalnya ternak di berikan rumput 4 kali dalam sehari dan pakan ternak sangat penting di perhatikan karena pakan sangat besar pengaruhnya terhadap pertambahan bobot badan sapi.pakan diperlukan untuk hidup pokok, pertumbuhan

37 reproduksi daging zat gisi utama yang dibutuhkan sapi potong adalah protein dan energi.

Pakan yang diberikan untuk sapi potong harus cukup,baik mengenai mutu dan pertumbuhan sehingga harus diberikan harus diberikan secara rutin dan teratur yaitu pada pagi dan sore pakan yang kurang akan dapat menhambat pertumbuhan sapi bisah meyebatkan sapi kurus dan lemah.

Pemeliharaan utama pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara.pemberian pakan secara intensif dikombinasikan dengan penggembalaan diawal musin kemarau, setiap hari sapi digembalakan.Di musim hujan sapi dapat dikandangkan dan pakan diberi menurut jatah.penggembalan bertujuan pula untuk menberikan kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.

Pemeliharaan persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai memelihara ternak sapi potong adalah membersihkan kandang dengan desenfeksi D demikian juga dengan penggunaan alat harus memenuhi baik faktor higienies, keamanan ternak maupun efesiensi.

Induk yang sedang bunting sama dengan sapi yang berproduksi.

Membutuhkan makan yang cukup dan mengandung protein,mineral dan vitamin induk bunting harus dipisahkan dengan kelompok sapi yang tidak bunting dan pejantang. Semua induk bunting hendaknya dikumpulkan menjadi satu.Apabila sudah dekat masa melahirkan harus dipisahkan dikandang tersendiri yang bersih,kering,dan terang.lantai lantai kandang harus memakai alas,misalnya jerami atau rumput.

38 Jika pedet (anak sapi umur 0-8 bulan) telah lahir,semua lendir yang meyelubungi tubuh,sewaktu membersihkan lendir pada tubuh,peternak harus menekan-nekan dada pedet untuk merangsan pernapasan.Selanjutnya tali pusar dipotong,disisahkan sepanjang 10 cm dan diberi desinfektan,tiga puluh menit sesudah lahir biasanya pedet sudah muali bisa berjalan dan meyusu pada puting induk.tempat dimana pedet itu berbaring harus diberi alas jerami atau rumput kering yang bersih dan hangat.

Cara pemeliharaan ternak sapi potong di dadaerah saya petani menberikan makanan yang teratur setiap harinya, supaya ternak nya menjadi gemuk dan mahal harganya sapi nya kalau di jual .danpetani memamdikan sapi nya 2 kali dalam sehari supaya selalu bersih dan dilihat menawan ketika seseorang datang membelinya petani merawat sapi potong nya dengan memberikan rumput 4 kali dalam sehari supaya menjadi mendapatkan hasil daging yang bagus.

Petani hanya memeliki kandang sapi yang sederhana contohnya kandang petani tidak memiliki atap dan tidak memiliki alas dan pengalas ketika sapi sedang beristirahat dan kandang menjadi becek karna tidak mempuyai atap dan pengalas sehingga sapi menjadi gelisah kalau malam dan siang hari dan kendala petani terhadap kandang sapinya banyak yg becek kalau musin hujan karna tak mempuyai atap diatas kandang sapinya sendiri.

Petani melepaskan sapi nya dan tidak meyimpang dikandang,sapinya supaya sapi itu bisah berkembang dan dapat bergerak dengan bebas agar sapi bisah memakan makanan yang ada di luar . karna kalau sapi yang diikat ketika diberikan pakan ternak dapat menbuat sapi menjadi kurus kalau tidak pernah di

39 lepas . sedangkan sapi yang dilepas tidak pernah diikat lebih bagus sapi pertumbuhanya dan gemuk di bandingkan sapi yang diikat sapi yang diikat dapat menyebatkan perumbuhan sapi menjadi kurus.

Sapi menjadi kurus apabila pakan yang diberikan tidak teratur sehingga sapi ini bisah terhambat pertumbuhannya dalam memberikan pakan yang baik peternak bisa melihat dan mengamati setiap ada peyuluhan tentang peternakan sapi potong dan pakan yang bagus untuk pertumbuhan dalam perawatan maupun pemeliharaan sapi potong pakan yang diberikan adalah pakan jagung rumput dan yang lain lain sapi diberikan rumput setiap hari dalam 4 kali dalam sehari supaya sapi menjadi gemuk dan tidak kurus.

40

Dokumen terkait