• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang memiliki ternak sapi potong di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo KabupatenGowa.Populasi dari petani ternak sapi potong 40 Orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode sensus dengan alasan bahwa seluruh peternak sapi dapat memjadi sampel.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dimana data kualitatif merupakan pertanyaan-pertanyan yang berbentuk kata.Dan sumberdata yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan petani responden dengan menggunakan kuisioner.

b. Data skunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi atau lembaga terkait.

Data ini diperoleh dari,Kantor Camat,Kantor Desa dan Dinas Pertanian.

20 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah a. Observasi yaitu pengambilan data yang dilakukan melalui pengamatan

langsung pada petani peternak sapi potong di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

b. Wawancara yaitu pengumpulan data primer dengan mengajukan pertanyaan yang sistematis dan langsung kepada reponden dengan mengunakan alat bantu pedoman wawancara.Untuk memudahkan dalam proses interview digunakan kuesioner/daftar pertanyaan yang diberikan kepada setiap Petani.

c. Dokumentasi yaitu dengan mengambil gambar atau foto-foto di tempat penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Datayang di perolehdari wawancara mengunakan sebuah kuisioner secara scoring, akan di analisis secara kualitatif dimana data yang didapat di lapangan ditulis dalam bentuk uraian kemudian disusun secara sistematis.Analisis kualitatif adalah salah satu bentuk analisis untuk memberikan gambaran terhadap data yang di peroleh dari lapangan, yaitu tingkat keterampilan peternaksapi potong.

Analisis kualitatif dengan mengunakan sistem skoring yaitu dengan memberikan skor pada setiap item pertanyaan yang menyatakan tingkat peranan peternak sapi potong responden. Item pertanyaan dalam daftar pertanyaan atau mengunakan responden dalam wawacara peternak.

21 Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis cecara diskriptif kualitatif dengan bantuan tabel silang .Adapun tahap yang ditempuh adalah mengelolah seluruh data yang diperoleh kemudian diklasifikasikan berdasarkan kategorinya kemudian mencari hubungan dengan kategori yang lain agar tergambar tingkat keterampilan peternak sapi potong di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.Cara penggolongan tingkat keterampilan peternak sapi potong dibagi menjadi dalam kategori (tinggi, sedang, rendah dengan ketentuan kriteria sebagai berikut:

Kategori : Rendah :1,00-1,66 Sedang :1,67-2,33 Tinggi :2,34-3,00

3.6 DefenisiOperasional

1. Petani ternak adalah orang-orang yang terlibat dalam peternakan sapi potong yang tinggal di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, untuk diketahui tingkat keterampilannya.

2. Proses ternak sapi potong yaitu segala tingkat keterampilan yang dimiliki petani ternak dalam mengelolah ternak sapi potongnya.

3. Pengetahuanya itu saja mana petani ternak memiliki kemampuan untuk mengolah ternak sapi potongnya.

4. Pengalaman yaitu tingkat kedalaman pengetahuan yang dimiliki petani ternak untuk mengolah ternak sapi potongnya.

5. Sarana yaitu fasilitas yang dimiliki peternak sapi potong agar proses sapi berjalan dengan baik.

22

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

4.1 Letak Geografis dan Topografi

Desa Katangka terletak kurang lebih +3 km dari ibu kota kecamatan,+ 20 km dari ibu kota Kabupaten dan +30 km dari ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah+5 km2 persegi dengan batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kalase’rena.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Bategulung c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bategulung d. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bontolangkasa

Desa Katangka terletak 50 km dari permukaan laut (dpl)dengan topografi datar 75% berombak dan landai 25 %.

4.2 Tanah dan Iklim

Tanah merupakan komponen yang paling penting dan banyak berkaitan dengan komponen produksi lain dalam sistem usahatani lahan kering. Tanah di desa bajiminasa mempunyai jenis tanah grumusol, aluvial dan pH tanah netral 4,5- 5,6 serta jumlah rata-rata curah hujan adalah 9,246 mm/tahun atau selama 10 tahun diperoleh curah hujan adalah 9226 mm, selanjutnya menurut Schmidt perguson bahwa daerah ini termasuk tipe E atau agak kering dimana Q= rata-rata 152,5 mm.

23 4.3 Keadaan Penduduk

Penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya suatu wilayah/daerah dan sekaligus sebagai aset atau modal bagi suksesnya pembangunan disegalah bidang kehidupan. Olehnya itu, kehadiran dan perannya sangat menentukan bagi perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.

4.3.1 Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin

Desa Katangka terdiri dari 4 dusun yakni: Dusun Katangka, dusun Ta’buakkang, Dusun Passallangngang 1 dan Dusun Passallangngang dengan jumlah penduduk 2.255 jiwa. Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel1.Umur Dan Jenis Kelamin Penduduk di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Umur(Tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+

70 64 67 54 52 45 52 51 46 45 47 32 26 23

165 160 163 79 83 125 126 130 126 121 119 118 36 30

235 224 230 133 135 170 178 181 172 166 166 150 62 53

10,42 9,93 10,20 40,55 5,99 7,54 7,89 8,03 7,63 7,36 7,36 6,65 2,75 2,35

Jumlah 674 1581 2.255 100,00

Sumber : Data Kantor DesaKatangka (2015)

24 Tabel 1menunjukkan bahwa jumlah total penduduk Desa Katangka sebanyak 2.255 jiwa yang terdiri dari penduduk pria sebanyak 674 jiwa (29,88 %) dari total penduduk, sedangkan penduduk wanita sebanyak 1.581 jiwa (70,12 %) dari total penduduk. Jumlah penduduk Desa Katangka yang termasuk usia non produktif dengan umur 0 – 14 tahun sebanyak 689 jiwa sedangkan umur 60 tahun keatas 115 jiwa sehingga total penduduk yang menjadi beban tanggungan kepala rumah tangga sebanyak 1.451 jiwa atau 64,34% dari total penduduk. Informasi ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang tergolong usia produktif di Desa Katangka sebanyak 804 jiwa (35,76 %) dari total penduduk.

4.3.2Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian

Penduduk Desa Katangka didominasi oleh petani, hal ini disebabkan karena keadaan lokasi desa tersebut mayoritas wilayah persawahan sehingga memungkinkan penduduknya bekerja sebagai petani.Keadaan penduduk Desa Katangka berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk di DesaKatangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

No Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase(%) 1

2 3 4 5

Peternak Pedagang

PNS/TNI/POLRI Tukang/Buruh Lainnya

475 35 42 9 6

83,77 6,77 7,41 1,59 1,06

Jumlah 567 100,00

Sumber :Data Kantor Desa Katangka (2015)

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terdata memiliki pekerjaan tetap sebanyak 567 kepala rumah tangga, yang terdiri dari petani 475

25 orang (83,77 %), pedagang 35 orang (6,77 %), PNS/TNI/POLRI 42 orang (7,41

%), tukang/buruh 9 orang (1,59 %) dan lainnya 6 orang (1,06%) dengan berbagai profesi.

4.3.3 Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan pertanian, karena petani akan lebih respon terhadap teknologi baru bagi yang berpendidikan dibandingkan yang kurang pendidikanya untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan Desa Katangka dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

No Tingkat Pendidikan Jumlah(Orang) Persentase(%) 1

2 3 4 5 6

Tidak Tamat SD SD

SMP SMA Diploma III Diploma IV/S1

410 328 665 679 137 36

18,18 14,54 29,49 30,11 6,08 1,60

Jumlah 2.255 100,00

Sumber : DataKantor Desa Katangka (2015)

Tabel 3 menunjukkan bahwa penduduk di Desa Katangka yang pernah mengikuti pendidikan formal sebanyak 1.845 orang (81,18 %) dari total penduduk yang ada. Tingkat pendidikan yang terbesar adalah Sekaloh Menengah Atas sebanyak 679 orang (30,11 %), Sekolah Menengah Pertama sebanyak 665 orang (29,49 %), Sekolah Dasar sebanyak 328 orang (14,54 %), Diploma III sebanyak 137 orang (6,08%) dan Diploma IV/S1 sebanyak 36 orang (1,60 %). Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan formal di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa tergolong tinggi.

26 4.4 Keadaan Pertanian

Keadaan pertanian meliputi beberapa hal seperti luas lahan, luas pertanaman, luas panen, produksi dan produktifitas usaha tani. Untuk mengetahui secara rinci keadaan pertanian di desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa dapat dilihat pada Tabel 4.

Tebel 4. Luas Penggunaan Lahan Pertanian di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

No Jenis

Penggunaan Lahan

Luas (Ha) Persentase (%) 1

2 3

Sawah Tadah Hujan Tegalan

Pekarangan

189,67 54,24 60,00

62,41 17,85 19,74

Jumlah 303,91 100,00

Sumber : DataKantor Desa Katangka (2015)

Tabel 4 menunjukkan bahwa total luas lahan di Desa Katangka seluas303,91 hektar dengan rincian bahwa lahan sawah tadah hujan seluas 189,67 ha (62,41

%%), lahan pekarangan seluas 60,00 ha (19,74 %) dan tegalan seluas 54,24 ha (17,85 %). Keadaan pertanaman usaha tani Desa Katangka dengan pola tanam padi-palawija.

4.5 Keadaan Peternak

Keadaan peternak sangat berpengaruh terhadap proses produksi sapi potong peternak kurang ilmu pengetahuan dan caranya beternak dengan baik karena belum ada yang datang memberikan peyuluhan tentamg peternakan dari salah satu orang lain, pengetahuan peternak sapi potong saat ini sangat berkurang karena belum ada masuk badan atau peyuluhan tentang peternakan.

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas responden menggambarkan suatu kondisi atau keadaan serta status dari responden tersebut. Identitas seseorang responden dapat memberikan informasi tentang keadaan usahataninya, terutamaperanan kelompok tani dalam peningkatan produksi sapi . Informasi-informasi mengenai identitas responden sangat penting untuk diketahui karena merupakan salah satu hal yang dapat memperlancar proses penelitian. Berikut ini identitas responden yang berhasil dikumpulkan di lapangan.

5.1.1. Umur Petani Responden

Responden yang diamati dalam penelitian ini adalah Petani yang ada di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.Berikut umur responden petani dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel5. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Umur di Desa Katangka KecamatanBontonompo Kabupaten Gowa Berdasaran Tingkat Umur2015

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

26 – 29 30 - 33 34 - 37 38 - 41 42 - 45 46 – 49

4 4 6 9 9 8

10,00 10,00 15,00 22,50 22,50 20,00

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa umur responden 26 - 29 tahun sebanyak 4 orang atau 10,00 %, kemudian Petani yang berumur 30 - 33 sebanyak

28 4 orang atau 10,00 %, yang berumur 34 - 37 tahun sebanyak 6 orang atau 15,00%, sedangkan yang berumur 38 - 41 sebanyak 9 orang atau 22,50%, sedangkan42- 45 tahun sebanyak 9 atau 22,50 % dan yang terakhir berumur 46 - 49 tahun sebanyak 8 orang atau 20,00 %. Jadi persentase yang paling tertinggi adalah 42-45 tahun sebanyak 9 orang atau 22,50 % sedangkan persentase yang terendah adalah umur 26 - 29 tahun sebanyak 4 orang atau 10,00 %.

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Menyangkut tingkat pendidikan responden, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani responden terbagi atas tiga, yaitu SD, SMP, dan SMA . Karakteristik tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

3.

SD SMP SMA

10 18 12

25,00 45,00 30,00

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Tabel 6 menunjukkan bahwa petani responden yang memiliki pendidikan SD/sederajat sebanyak 10 orang atau 25,00 %, SMP/sederajat sebanyak 18 orang atau 45,00 % dan SMA/sederajat sebanyak 12 orang atau 30,00%.

29 5.1.3 Jumlah Ternak Petani Responden Petani

Tabel 7. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Jumlah Ternak yang Dimiliki di Desa KatangkaKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Jumlah ternak Jumlah (Orang) Persentase(%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1 2 3 4 5 6 8

6 8 13

6 4 1 2

15,00 20,00 32,00 10,00 25,00 05,00 00,05

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015)

Tabel 7 menunjukkan bahwa Petani responden yang memiliki jumlah ternak 0,25-0,45 Ha sebanyak 15 Orang atau 37,50 %, kemudian petani responden yang memiliki luas lahan 0,46-0,66 Ha sebanyak 12 Orang atau 30,00 %. kemudian yang memilik luas lahan 0,67-1,87 Ha sebanyak 8 atau 20,00% kemudian yang memiliki luas lahan 0,88-1,08 sebanyak 3 orang atau 7,50% .kemudian yang memiliki luas lahan 1,09-1,29 Ha sebanyak 1 orang atau 2,50%. Sedangkan yang memiliki luas lahan 1,30-1,50 Ha sebanyak 1 orang atau 2,50 %. Jadi persentase yang paling tertinggi adalah 0,25-0,45 Ha sebanyak 15 orang atau 37,50%dan Presentase yang paling terendah adalah 1,09-1,29 Ha sebanyak 1 orang atau 2,50%.

30 5.1.4 Jumlah Tanggungan Responden

Tabel 8. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Jumlah Tanggungan Keluarga (Orang)

Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

2 – 3 4 – 5

27 13

67,50 32,50

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbagi 2 yaitu, jumlah responden yang memiliki tanggungan keluarga sebanyak 2-3 orang adalah 27 orang, atau 67,50%, jumlah responden yang memiliki tanggungan keluarga 4-5 sebanyak 13 oarang atau 32,50%.Jumlah tanggungan keluarga paling banyak adalah 2-3 orang yaitu 27 orang atau 67,50% Pettani dan jumlah tanggungan keluarga paling sedikit adalah 4-5 orang atau 32,50% petani.

Tabel 9. Identitas Responden Peternak Sapi PotongBerdasarkanPengalaman Usaha diDesa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2015

No Pengalaman peternak (Tahun)

Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

8 – 10 11 - 13 14 – 16 17 – 19 20 – 22

≥ = 23

10 3 1 1 17

8

25,00 7,50 2,50 2,50 42,50 20,00

Jumlah 40 100,00

Sumber :Data Primer Setelah Diolah, (2015).

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah Pengalaman saat beternak terbagi 6 yaitu, yang pertama jumlah responden yang memiliki

31 pengalaman usahatani 8 - 10 tahun sebanyak 10 orang atau 25,00%. Yang kedua jumlah responden yang memilki pengalaman petani 11 - 13 tahun sebanyak 3 orang atau 7,50%, yang ketiga jumlah responden yang memiliki pengalaman usahatani 14 - 16 tahun sebanyak 1 orang atau 2,50%. yang ke empat jumlah responden yang memiliki pengalaman usahatani 17 - 19 tahun sebanyak 1 orang atau 2,50%. yang kelima jumlah responden yang memiliki pengalaman petani 20 - 22 tahun sebanyak 17 orang atau 42,50%. Dan yang keenam jumlah responden yang memiliki pengalaman usahatani > 23 tahun sebanyak 8 orang atau 20,0.

5.2 Tingkat Keterampilan Peternak dalam Pemeliharaan dan perawatan Tabel 10. Tingkat Keterampilan Peternak dalam Pemeliharaan dan Perawatan

Sapi Potong Di Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Keterangan Skor Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pemberian pakan Pengendali dan peyakit

Penimbangan seminggu sekali Mengkastarisasi(pengembirian)sapi Dehorning (menghilangkan tanduk) Peyedian tilan alas pada saat pedet Pemberian kaling berupa tali dipsang Pemberian tanda pengenal pada pedet

2,55 2,27 1 1,8 2,17 2,0 2,07 1,9

Rendah Rendah Rendah Rendah

Rendah Rendah Rendah Rendah

Jumlah 15,76 1,97

Rata-rata 1,97 Rendah

Sumber : Data primer setelah diolah, (2015).

Tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan peternak sapi potong berdasarkan pemeliharaan dan perawatan sapi umur (0-8 bulan) dengan tingkat pemberian pakan dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,55 yaitu

32 tergolong tinggi hal ini disebabkan sapi petani yang berumur 1-4 hari selalu diberikan susu pada induknya karena petani ingin pedet cepat perkembangannya, kemudian sapi petani yang berumur sebulan hanya selalu memberikan susu induknya, petani tidak pernah memberikan bahan cair yang lain pedetnya, dan umur 5 minggu pedet hanya diberikan susu pada induknya dan petani memberikan pakan kering paada saat berumur 5 bulan. Tingkat keterampilan peternak sapi berdasarkan pengendalian penyakit dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,27 yaitu hal ini tergolong sedang di sebabkan pencegahan peyakit hanya dilakukan satu kali dalam seminggu dengan pembersihan kandang alat makan dan minum pedet.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan penimbangan petani dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 1 yaitu hal ini tergolong rendah disebabkan petani tidak pernah melakukan penimbangan pada sapinya. Tingkat mengkasrarisasi terhadap sapi jantan yang umurnya 3 bulan dengan hasil yang telah diperoleh dari nilai rata-rata 1,87 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani terkadang mengkasrarisasi sapinya karena petani hanya selalu mengkasrarisai yang sudah dewasa.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan dehorning atau menghilangkan tanduk dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,17 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani hanya terkadang menghilangkan tanduk sapinya karena petani hanya menghilangkan tanduk sapinya yang sudah panjang. Tingkat keterampilan petani berdasarkan penyediaan tilam atau alas dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,07 yaitu termasuk sedang hal ini disebabkan petani

33 terkadang memberikan tilam atau pengalas pada kandang sapi. Petani hanya memberikan tilam pada saat kandang keadaan becek.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan pemberian kaling dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,02 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani terkadang memberikan kaling pada sapinya pada umur 6-8 bulan. Tingkat pemberian tanda pada sapi pedet dengan hasil yang di peroleh dari nilai rata-rata 1,95 yaitu tergolong sedang hal ini di sebabkan petani terkadang memberikan tanda pengenal pada pedetnya. Petani hanya selalu memberikan tanda pad sapi dewasanya

Tabel 11. Tingkat Keterampilan dalam Pemeliharaan dan Perawatan Sapi Dewasa diDesa KatangkaKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Keterangan Skor Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Pemberian pakan

Setiap kandang dibersihkan dri kotoran Badan sapi dimandikan sehari sekali Melakukan penimbangan secara teratur Peternak melakukan hygiene,vaksinasi Pemisahan antara sapi jantang betina Pengaturan dan pengawasan birahi Menentukan umur sapi mencatak

tangga lahir dan melihat keadaan gigi

2,57 2,25 2 1,85 2,15 2 2,02 1,95

Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Jumlah 16,79 2,09

Rata-rata 2,09 Sedang

Sumber : Data Primer setelah diolah, (2015).

Tabel 11 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan peternak sapi potong berdasarkan pemeliharaan dan perawatan sapi dewasa dengan tingkat pemberian pakan dapat meningkatkan produksi sapi karna pakan diberikan lima kali dalam

34 sehari hari supaya hasil prodoksi sapi itu bagus dari hasil adapun modal yang digunakan dalam beternak dalam usaha dalam peternakan modal yang rendah misalnya 1.50000 yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,57 yaitu tergolong tinggi hal ini disebabkan sapi dewasa petani di berikan pakan setiap harinya karena petani ingin sapinya libih gemuk.

Tingkat keterampilan peternak sapi berdasarkan pembersihan kandang dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,25 yaitu hal ini tergolong sedang di sebabkan petani hanya membersihkan kandangnya satu kali dalam seminggu dengan pembersihan kandang alat makan dan minum pedet.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan petani memandikan sapinya dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2 yaitu hal ini tergolong sedang disebabkan petani hanya mandikan sapinya 2 kali dalam seminggu. Tingkat penimbangan sapi dewasa dengan hasil yang telah diperoleh dari nilai rata-rata 1 yaitu tergolong rendah hal ini disebabkan petani tidak pernah menimbang sapi dewasanya.

Tingkat keterampilan petani berdasarkan melakukan tindakan higene, vaksinasi serta pengobatan dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,15 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani hanya memberikan pengobatan sekali dalam dalam sebulan. Tingkat keterampilan petani berdasarkan pemisahan jantan sama betina dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2 yaitu termasuk sedang hal ini disebabkan petani terkadang memisahkan antara sapi jantannya dengan sapi betinanya.

35 Tingkat keterampilan petani berdasarkan pengaturan dan pengawasan mengenai perkawinan pertama dan masa birahi dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,02 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani terkadang melakukan pengaturan dan mengawasi perkawinan pertama dan masa birahi.

Tingkat pemberian tanda pada sapi pedet dengan hasil yang di peroleh dari nilai rata-rata 1,95 yaitu tergolong sedang hal ini di sebabkan petani terkadang menentukan tanggal dan melihat gigi dan memperhatikan tanduknya.

5.3. Pemeliharaan Sapi Induk Bunting

Tabel 12.Tingkat Keterampilan dalam Pemeliharaan dan Perawatan Sapi Induk Bunting diDesa KatangkaKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Keeterangan Skor Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

Sapi betina yang sedang bunting Tidak diperlakukan dengan kasar Makanannya harus

mengandungprotein

Kandang untuk sapi bunting yang dekat

Lantai kandang dibersihkan diberi alas jerami dan selalu diawasi

2,5 2,3 2,07 1,92

2,2

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi

Jumlah 19,9 3,98

Rata-rata 3,98 Tinggi

Sumber : Data Primer setelah diolah, (2015)

Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan peternak sapi potong berdasarkan pemeliharaan sapi bunting dari hasil yang telah di peroleh dengan

36 nilai rata-rata 2,5 yaitu tergolong tinggi hal ini disebabkan petani kadang memisahkan antara sapi bunting dengan yang tidak bunting dan sapi jantangnya.

Tingkat keterampilan peternak sapi berdasarkan perlakukan terhadap ternak dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,3 yaitu hal ini tergolong sedang di sebabkan petani kadang memperlakukan sapinya dengan kasar ketika sapinya sedang gelisah ketika dalam kandang. Tingkat keterampilan petani berdasarkan penimbangan petani dari hasil yang telah di peroleh dengan nilai rata-rata 2,07 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani kadang memberikan protein, mineral dan vitamin kepada sapinya hanya petani memberikan ketika sapinya dalam kedaan kurus. pernah melakukan penimbangan pada sapinya. Tingkat kandang sapi yang sudah bunting dengan hasil yang telah diperoleh dari nilai rata-rata 1,92 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani kadang membersihkan dan menerangi kandangnya yang sudah dekat masa melahirkan. Tingkat keterampilan petani berdasarkan lantai kandang dibersihkan dengan hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata 2,17 yaitu tergolong sedang hal ini disebabkan petani hanya terkadang membersihkan, memberikan alas jerami dan mengawasinya

5.4 Pemberian Pakan Diluar Kandang

Pakan Makanan yang diberikan pada ternak yaitu rumput yang cukup misalnya ternak di berikan rumput 4 kali dalam sehari dan pakan ternak sangat penting di perhatikan karena pakan sangat besar pengaruhnya terhadap pertambahan bobot badan sapi.pakan diperlukan untuk hidup pokok, pertumbuhan

37 reproduksi daging zat gisi utama yang dibutuhkan sapi potong adalah protein dan energi.

Pakan yang diberikan untuk sapi potong harus cukup,baik mengenai mutu dan pertumbuhan sehingga harus diberikan harus diberikan secara rutin dan teratur yaitu pada pagi dan sore pakan yang kurang akan dapat menhambat pertumbuhan sapi bisah meyebatkan sapi kurus dan lemah.

Pemeliharaan utama pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara.pemberian pakan secara intensif dikombinasikan dengan penggembalaan diawal musin kemarau, setiap hari sapi digembalakan.Di musim hujan sapi dapat dikandangkan dan pakan diberi menurut jatah.penggembalan bertujuan pula untuk menberikan kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.

Pemeliharaan persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai memelihara ternak sapi potong adalah membersihkan kandang dengan desenfeksi D demikian juga dengan penggunaan alat harus memenuhi baik faktor higienies, keamanan ternak maupun efesiensi.

Induk yang sedang bunting sama dengan sapi yang berproduksi.

Membutuhkan makan yang cukup dan mengandung protein,mineral dan vitamin induk bunting harus dipisahkan dengan kelompok sapi yang tidak bunting dan pejantang. Semua induk bunting hendaknya dikumpulkan menjadi satu.Apabila sudah dekat masa melahirkan harus dipisahkan dikandang tersendiri yang bersih,kering,dan terang.lantai lantai kandang harus memakai alas,misalnya jerami atau rumput.

Dokumen terkait