• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen penilaian tingkat kesehatan bank sebelum (Halaman 60-69)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

47

a. Non Performing Loan (NPL)

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui variabel NPL bank yang terdaftar di BEI sebelum adanya covid -19 mempunyai nilai rata – rata 3,7073 sedangkan nilai rata - rata sesudah adanya covid-19 yaitu 4,0853, maka dapat diketahui bahwa NPL mengalami kenaikan sebesar 0,3780 maka hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan nilai pada rasio NPL. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tahun 2004, NPL dianggap sangat sehat jika lebih kecil dari 2% dan dikatakan tidak sehat jika lebih besar dari 12 %. Dengan begitu dapat diketahui bahwa variabel NPL bank yang terdaftar di BEI sebelum dan sesudah adanya covid -19 dapat dikategorikan aman atau sehat. Maka dapat disimpulkan bahwa bank yang terdaftar di BEI sebelum adanya covid -19 mampu menjaga rasio NPL walaupun mengalami penurunan.

Non Performing Loan (NPL) sebelum adanya covid-19 memiliki Mean Iebih besar dari standar deviasi ( 4,0853 > 2,34663) artinya distribusi data NPL baik yaitu niIai penyimpangan data dari mean-nya Iebih besar. Sedangan Non Performing Loan (NPL) sesudah adanya covid-19 memiliki Mean Iebih besar dari standar deviasi (3,7073 > 3,16859 ) artinya distribusi data NPL baik yaitu niIai penyimpangan data dari mean-nya Iebih kecil.

Nilai minimum sebelum adanya covid-19 sebesar 0,56 yang dimiIiki oIeh Bank Natonalnobu pada triwulan 1 2019 sedangkan nilai minimum sesudah adanya covid-19 sebesar 0,00 yang dimiliki oleh

Bank Jago dan Bank Captal Indonesia pada triwulan I dan II tahun 2021. NiIai maksimum sebelum adanya covid-19 sebesar 16,73 yang dimiliki oleh Bank Neo Commerce pada triwulan I tahun 2019 sedangkan nilai maksimum sesudah adanya covid-19 sebesar 22,27 yang dimiliki oleh Bank Tabungan Negara (persero) pada laporan triwulan IV tahun 2020.

b. Return On Asset (ROA)

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui variabel ROA bank yang terdaftar di BEI sebelum adanya covid -19 mempunyai nilai rata – rata yaitu sebesar 0,8323 sedangkan sesudah adanya covid-19 mempunyai nilai rata- rata sebesar 0,3974 maka dapat diketahui bahwa ROA mengalami penurunan sebesar 0,4349 maka hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan pada rasio ROA. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP 2019 ketentuan ROA dianggap sangat sehat jika lebih dari 1,5 % dan dikatakan tidak sehat jika kurang dari 0%.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel ROA bank yang terdaftar di BEI sebelum adanya covid -19 dapat dikategorikan sehat sedangkan sesudah adanya covid-19 dapat dikategorikan kurang sehat. Maka dapat disimpulkan bahwa perbankan yang terdaftar di BEI sesudah adanya covid -19 tidak mampu menjaga rasio ROA karena mengalami penurunan.

ROA sebelum adanya covid-19 memiliki Mean Iebih kecil dari standar deviasi ( 0,8323 < 2,27450 ) artinya distribusi data ROA

49

kurang baik yaitu niIai penyimpangan data dari mean-nya Iebih kecil.

Sedangan ROA sesudah adanya covid-19 memiliki Mean Iebih besar dari standar deviasi (3,974 > 2,18695 ) artinya distribusi data NPL baik yaitu niIai penyimpangan data dari mean-nya Iebih kecil.

Nilai minimum sebelum adanya covid-19 sebesar -15,89 yang dimiIiki oIeh Bank Jago pada triwulan IV 2019 sedangkan nilai minimum sesudah adanya covid-19 sebesar -11,27 yang dimiliki oleh Bank Jago pada triwulan IV tahun 2020. Dan niIai maksimum sebelum adanya covid-19 sebesar 4,00 yang dimiliki oleh Bank Central Asia pada triwulan III dan IV tahun 2019 sedangkan nilai maksimum sesudah adanya covid-19 sebesar 3,90 yang dimiliki oleh Bank Central Asia pada laporan triwulan III tahun 2020.

c. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui variabel CAR bank yang terdaftar di BEI sebelum adanya covid -19 mempunyai nilai rata – rata sebesar 22,9394 sedangankan sesudah adanya covid-19 mempunyai rata-rata yaitu sebesar 29,9704. Maka dapat diketahui bahwa CAR mengalami kenaikan sebesar 7,031 maka hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan pada rasio CAR. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/ dpnp TAHUN 2004, CAR dianggap sangat sehat jika lebih dari 12% dan dikatakan tidak sehat jika lebih kecil dari 6 %. Dengan begitu dapat diketahui bahwa variabel CAR bank yang terdaftar di BEI sebelum dan sesudah adanya covid -19 dapat dikategorikan sangat sehat.

Maka dapat disimpulakan bahwa perbankan yang terdaftar di BEI sebelum adanya covid -19 mampu menjaga dan meningkatkan kinerja rasio CAR.

CAR sebelum adanya covid-19 memiliki Mean Iebih besar dari standar deviasi ( 22,9394 > 13,89688) artinya distribusi data CAR baik yaitu niIai penyimpangan data dari mean-nya Iebih besar.

Sedangan CAR sesudah adanya covid-19 memiliki Mean Iebih besar dari standar deviasi (29,9704 < 48,70750 ) artinya distribusi data CAR kurang baik yaitu niIai penyimpangan data dari mean-nya Iebih besar.

Nilai minimum sebelum covid-19 sebesar 9,01 yang dimiIiki oIeh Bank Tabungan Negara (persero) pada triwulan IV tahun 2019 dan triwulan I tahun 2020 sedangkan nilai minimum sesudah adanya covid-19 sebesar 8,02 yang dimiliki oleh Bank Tabungan Negara (persero) pada triwulan II tahun 2020 dan niIai maksimum sebelum adanya covid-19 sebesar 148,28 yang dimiliki oleh Bank Jago pada triwulan IV tahun 2019. Sedangkan nilai maksimum sesudah adanya covid-19 sebesar 538,01 yang dimiliki oleh Bank Jago Tbk pada laporan triwulan I tahun 2021.

4. Analisis Statistik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data yang digunakan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji nomalitas dilakukan sebelum melakukan uji beda untuk menentukan jenis uji beda yang dilakukan setelahnya, apakah penelitian ini menggunakan Uji Independent Sample T-Test atau Uji Wilcoxon Signed Rank Test

51

dimana apabila data berditribusi normal maka uji beda yang digunakan yaitu Uji Independent Sample T-Test dan sebaliknya apabila data tidak berdistribusi normal maka uji beda yang digunakan yaitu Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah grafik Q-Q Plot. Adapun hasil dari grafik Q-Q plot dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas melalui grafik Q-Q plot

Nama Variabel Distribusi

NPL Sebelum Adanya Covid-19 Tidak normal Sesudah Adanya Covid-19 Tidak normal

ROA Sebelum Adanya Covid-19 Tidak normal Sesudah Adanya Covid-19 Tidak normal

CAR Sebelum Adanya Covid-19 Tidak normal Sesudah Adanya Covid-19 Tidak normal Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.3 uji normalitas melalui grafik Q-Q plot, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan bank yang diukur dengan rasio NPL, ROA dan CAR masing-masing menunjukkan bahwa ke ketiga variabel tersebut baik sebelum maupun sesudah covid-19 tidak berdistribusi normal.

Kondisi normalitas tidak terpenuhi karena terdapat nilai uji yang tidak normal. Apabila uji normalitas menunjukan bahwa yang digunakan dalam penelitian ini cenderung tidak normal, maka dapat digunakan asumsi Central Limit Theorem yaitu jika jumlah observasi merupakan data yang besar dan lebih dari 100 sampel maka asumsi normalitas dapat diabaikan (Gujarati,2004). Karena penelitian ini secara total menggunakan 180 data observasi, maka

dengan demikian data dapat diasumsikan memenuhi syarat sebagai memiliki distribusi normal sehingga dapat dilanjutkan untuk uji beda yaitu uji independent sample t test

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas adalah uji variabel dependen untuk mengetahui apakah variabel memiliki varian yang sama dalam kategori variabel independen (Ghozali, 2016). Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Uji Homogenitas Varians.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabe bersifat homogen atau tidak.

Hasil uji Homogenitas data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Uji Homogenitas Sebelum dan Sesudah Adanya Covid-19 Nama

Variabel

Levene

Statistic Sig. Keterangan Distribusi NPL 1,583 ,209 P > 0,10 Homogen ROA ,118 ,732 P > 0,10 Homogen CAR 6,778 ,010 P > 0,10 Homogen Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan uji Homogenitas pada tabel 4.3, Nilai signifikansi tingkat kesehatan bank yang diukur dengan rasio NPL, ROA, dan CAR masing-masing > 0,10 yang menunjukkan bahwa ke tiga data tersebut homogen maka analisis uji T menggunakan Equal variances assumed.

53

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam hal ini menggunakan uji beda dengan menggunakan pengujian Independent Sample T-Test . Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kesehatan bank yang diukur dengan rasio Non performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebelum dan sesudah adanya covid-19 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Adapun hasil dari pengujian Uji Independent Sample T-Test dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Independent Sample T-Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

NPL

Equal variances assumed 1,583 ,209 -1,286 358 ,199

Equal variances not assumed -1,286 329,946 ,199

ROA

Equal variances assumed ,118 ,732 1,849 358 ,065

Equal variances not assumed 1,849 357,450 ,065

CAR

Equal variances assumed 6,778 ,010 -1,862 358 ,063

Equal variances not assumed -1,862 207,951 ,064

Sumber : Lampiran 5

a. Hipotesis 1 Non performing Loan (NPL)

Pengujian hipotesis pada tabel 4.4 dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan Non performing Loan (NPL) sebelum dan sesudah adanya covid-19 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. HasiI pengujian menunjukkan bahwa niIai

F

hitung 1,583 dan nilai signifikansi sebesar 0,209 karena nilai signifikansi > 0.10 maka analisis

uji T menggunakan Equal variances assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai T pada Equal variances assumed adalah -1,286 dengan nilai signifikansi sebesar 0,199 > 0,10. Berdasarkan hasiI hipotesis, diperoIeh niIai signifikansi Iebih besar dari α=0,10, maka dapat disimpuIkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan rasio NPL sebeIum dan sesudah adanya covid-19 sehingga H1 ditolak.

b. Hipotesis 3 Return On Asset (ROA)

Pengujian hipotesis pada tabel 4.4 dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan Return On Asset (ROA) sebelum dan sesudah adanya covid-19 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. HasiI pengujian menunjukkan bahwa niIai

F

hitung 0,188 dan nilai signifikansi sebesar 0,732 karena nilai signifikansi > 0.10 maka analisis uji T menggunakan Equal variances assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai T pada Equal variances assumed adalah 1,849 dengan nilai signifikansi sebesar 0,065 > 0,10. Berdasarkan hasiI hipotesis, diperoIeh niIaisignifikansi Iebih besar dari α=0,10, maka dapat disimpuIkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan rasio ROA sebeIum dan sesudah adanya covid-19 sehingga H2 diterima.

c. Hipotesis 4 Capital Edequacy Capital (CAR)

Pengujian hipotesis pada tabel 4.4 dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan Capital Edequacy Capital (CAR)sebelum dan sesudah adanya covid-19 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. HasiI pengujian menunjukkan bahwa niIai Fhitung 6,778 dan nilai signifikansi sebesar 0,010 karena nilai signifikansi > 0.10 maka analisis

55

uji T menggunakan Equal variances assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai T pada Equal variances assumed adalah -1,862 dengan nilai signifikansi sebesar 0,063 > 0,10. Berdasarkan hasiI hipotesis, diperoIeh niIai signifikansi Iebih besar dari α=0,10, maka dapat disimpuIkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan rasio CAR sebeIum dan sesudah adanya covid-19 sehingga H3 diterima.

d. Iktisar Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.5

Iktisar Hasil Pengujian Hipotesis

No. Hipotesis

Asymp. Sig Uji Independent

Sample T-Test

Hasil Pengujian

Hipotesis 1 (H1)

Terdapat perbedaan secara signifikan rasio NPL sebelum dan sesudah adanya covid-19

0,199 H1

Ditolak

Hipotesis 2 (H2)

Terdapat perbedaan secara signifikan rasio ROA sebelum dan sesudah adanya covid-19

0,065 H2

Diterima

Hipotesis 3 (H3)

Terdapat perbedaan secara signifikan rasio CAR sebelum dan sesudah adanya covid-19

0,063 H3

Diterima

Dalam dokumen penilaian tingkat kesehatan bank sebelum (Halaman 60-69)

Dokumen terkait