• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perkembangan Kawasan Perumahan di Kelurahan Tanjung Sari

Penggunaan lahan menjadi salah satu indikator penting untuk penentuan lokasi yang sesuai sebagai kawasan perumahan. Proses identifikasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sebaran lokasi yang mendukung terciptanya kawasan perumahan yang aman, damai, nyaman dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Medan sendiri sudah memiliki rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ditujukan untuk menata tatanan ruang kota agar semakin baik dan rapi.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat rencana pola ruang yang telah selesai dirancang dan dikeluarkan oleh BAPPEDA Kota Medan. Berikut rencana pola ruang sebagai dasar dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dari BAPPEDA untuk Kelurahan Tanjung Sari.

Tabel 12. Rencana Pola Ruang

No. Rencana Pola Ruang Luas (ha) Persentase

1. Badan Jalan 22,27 5%

2. Taman Kota 15,36 4%

3. Kawasan Perumahan 321,02 73%

4. Taman Kelurahan 0,19 0%

5. Pemakaman 0,78 0%

6. Kawasan Perdagangan dan Jasa 66,18 15%

7. Rimba Kota 12,98 3%

Total 438,78 100%

45 Gambar 5. Peta Rencana Pola Ruang

Dari penjabaran di atas, perencanaan penggunaan lahan didominasi oleh lahan kawasan perumahan sedangkan lahan yang paling kecil atau sedikit diperuntukkan sebagai taman kelurahan.

Berdasarkan hasil interpretasi citra google earth pada tahun 2002 dan tahun 2023 menunjukkan perkembangan kawasan perumahan yang terus meningkat dalam kurun waktu tersebut. Penggunaan lahan yang diidentifikasi dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni bangunan (mencakup badan jalan, perumahan, perkantoran, dll), lahan terbuka, dan vegetasi (pepohonan). Berikut detail hasil dituangkan dalam table dan gambar.

Tabel 13. Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023 Klasifikasi tahun 2002 Klasifikasi tahun 2023 Penggunaan

Lahan Luas (ha) Penggunaan

Lahan Luas (ha)

Bangunan 104,19 Bangunan 162,15

Lahan Terbuka 308,11 Lahan Terbuka 205,78

Vegetasi 26,47 Vegetasi 70,84

Total 438,77 Total 438,77

Gambar 6. Perbandingan Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023

47

Gambar 7. Kurva Perbandingan Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa kelurahan Tanjung Sari mengalami kenaikan pada penggunaan lahan sebagai bangunan sebesar 57,96 ha dan vegetasi sebesar 44,37 ha. Namun, terjadi pula penurunan pada penggunaan lahan sebagai lahan terbuka sebesar 102,33 ha.

Selain itu, berdasarkan interpretasi citra antar dua citra google earth, yakni citra tahun 2002 dan 2023 diketahui bahwa pada awal-awal masa maraknya pembangunan perumahan di area ini, dari 18 sampel perumahan yang dipilih hanya terdapat 6 perumahan yang telah dibangun pada tahun 2002.

Perumahan-perumahan yang dimaksud adalah Perumahan Taman Setia Budi Indah I Medan, Perumahan Setia Budi Garden, Perumahan Insan Citra Griya, Perumahan Taman Perkasa Indah, Villa Nirwana Garden, dan Villa Malina Indah. Berikut detail data yang dituangkan ke dalam gambar.

48 Gambar 8. Perbandingan Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023

49

Berikut hasil analisis antara kondisi eksisting terhadap RTRW Kota Medan.

Tabel 14. Penyesuaian Kondisi Eksisting Terhadap Rencana Pola Ruang Rencana Pola Ruang Luas

(ha)

Klasifikasi 2023

Luas

(ha) Status Luas

(ha)

Badan Jalan 22.27 Bangunan 162.15 Sesuai 8.24

Badan Jalan 22.27 Lahan Terbuka 205.78 Tidak Sesuai 8.90

Badan Jalan 22.27 Vegetasi 70.84 Sesuai 5.12

Taman Kota 15.36 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 0.40 Taman Kota 15.36 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 7.89

Taman Kota 15.36 Vegetasi 70.84 Sesuai 7.07

Kawasan Perumahan 321.02 Bangunan 162.15 Sesuai 125.55 Kawasan Perumahan 321.02 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 152.43 Kawasan Perumahan 321.02 Vegetasi 70.84 Sesuai 43.02 Taman Kelurahan 0.19 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 0.12 Taman Kelurahan 0.19 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 0.07

Pemakaman 0.78 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 0.02

Pemakaman 0.78 Lahan Terbuka 205.78 Tidak Sesuai 0.10

Pemakaman 0.78 Vegetasi 70.84 Tidak Sesuai 0.66

Kawasan Perdagangan dan Jasa

66.18 Bangunan 162.15 Sesuai 25.68

Kawasan Perdagangan dan Jasa

66.18 Lahan Terbuka 205.78 Tidak Sesuai 31.74 Kawasan Perdagangan

dan Jasa

66.18 Vegetasi 70.84 Sesuai 8.76

Rimba Kota 12.98 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 2.12 Rimba Kota 12.98 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 4.62

Rimba Kota 12.98 Vegetasi 70.84 Sesuai 6.19

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa hasil interpretasi kawasan perumahan diisi oleh tiga jenis penggunaan lahan, yaitu bangunan, lahan terbuka, dan vegetasi. Kawasan yang mendapatkan status sesuai sebesar 394,65 ha atau sama dengan 90% dari total keseluruhan wilayah. Berikut adalah hasil validasi lapangan dan gambar petanya.

Tabel 15. Validasi Lapangan Rencana

Pola Ruang

Klasifikasi

2023 Status Bukti

Kawasan Perumahan

Bangunan Sesuai 1. 3°33'52.73" LU, 98°38'15.50" BT

2. 3°33'58.25" LU, 98°38'9.23" BT

Kawasan Perumahan

Lahan Terbuka Sesuai 1. 3°33'52.52" LU, 98°37'58.52" BT

2. 3°33'52.849" LU, 98°38'0.267" BT

3. 3°33'53" LU, 98°37'59.58" BT

51

Kawasan Perumahan

Vegetasi Sesuai 1. 3°33'57.77" LU, 98°38'7.52" BT

2. 3°33'58.60" LU, 98°38'8.68" BT

Pemakaman Lahan Terbuka

& Vegetasi

Tidak Sesuai 1. 3°33'50.46" LU, 98°37'49.38" BT

(Hasil Observasi Peneliti, 2023)

Gambar 9. Peta Kesesuaian Kondisi Eksisting Terhadap RTRW Kota Medan

53

2. Faktor Pendukung Eksistensi Kawasan Perumahan

Dalam penelitian ini, informan penelitian juga berperan sebagai responden yang nantinya akan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuesioner saat proses wawancara berlangsung. Sehingga, responden dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri atas 1 orang perwakilan Kelurahan dan 2 orang perwakilan developer perumahan. Berikut data responden penelitian.

Tabel 16. Data Responden No. Nama Responden Jenis

Kelamin Umur Alamat/Asal Instansi Pekerjaan/Jabatan 1. Henny Elvandari Perempuan 40 thn Kelurahan Tanjung Sari Sekretaris Lurah 2. Dewi S.R Perempuan 40 thn PT. Ira Widya Utama Staff Marketing 3. Abdul Mustafa Laki-laki 25 thn PT. Ira Widya Utama Staff Keamanan

Penelitian ini erat kaitannya dengan penggunaan lahan yang dikelola oleh masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Sari. Hal ini tentunya berdampak pada tahap analisis spasial pemetaan pula. Tanggapan atau respon dari para informan turut mempengaruhi kesesuaian penggunaan lahan. Sehingga, terdapat lima parameter yang digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara analisis spasial terhadap tanggapan dari responden (informan penelitian) mengenai parameter-parameter tersebut yang sekaligus digunakan sebagai validasi data.

Dari kelima kriteria yang disediakan untuk dipilih menurut prioritas atau taraf kepentingannya dalam memilih hunian atau rumah ditemukan hasil sebagai berikut.

Gambar 10. Penilaian Responden I

Berdasarkan penilaian dari saudari Henny, lokasi dan aksesibilitas memiliki peranan yang setara pentingnya dalam menentukan hunian atau rumah ideal. Lokasi dan Aksesibilitas mendapatkan nilai 0,399.

Gambar 11. Penilaian Responden II

Berdasarkan penilaian dari saudari Dewi, 4 dari 5 kriteria memiliki peranan penting dalam menentukan hunian atau rumah ideal di mana keempat kriteria mendapatkan nilai 0,243. Ini didasarkan oleh pengalaman dalam melayani para pembeli rumah di komplek perumahan TASBI I Medan.

55

Gambar 12. Penilaian Responden III

Berdasarkan penilaian dari saudara Abdul, respon serupa dengan saudari Dewi yang menyatakan 4 dari 5 kriteria memiliki kepentingan yang sama dalam pemilihan rumah yang diperoleh dari pengalaman dalam melayani para pembeli rumah di komplek perumahan TASBI I Medan dengan nilai serupa yakni 0,243.

Gambar 13. Hasil Akhir Penilaian

Berdasarkan hasil penggabungan pilihan responden terhadap kriteria yang ditawarkan, ditemukan hasil bahwa lokasi dan aksesibilitas menjadi kriteria terbaik yang diperhatikan sebelum memilih rumah atau hunian ideal. Lokasi dan Aksesibilitas mendapatkan nilai 0,319 dengan nilai In Consistency (IC) 0,03 yang artinya penilaian ini valid karena IC dibawah 0,1.

Dokumen terkait