• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah termasuk ke dalam deskriptif-kualitatif. Pemilihan kualitatif didasari pada penelitian ini yang berfokus kepada proses pengamatan

yang mendalam dan pengolahan data dengan ketelitian yang tinggi. Pada penelitian ini, seluruh data akan dianalisis melalui dua tahap yakni proses skoring dan proses overlay. Proses skoring akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) melalui aplikasi Expert Choice 11. Teknik ini digunakan untuk memberikan nilai atau skor kepada setiap sub-variabel untuk mengetahui kesesuain setiap komponen permukiman terhadap konsep layak huni. Sedangkan, proses overlay menggunakan aplikasi ArcGIS 10.8.

Teknik ini menggunakan peta-peta variabel yang telah diberi nilai sesuai dengan acuan. Selain itu, terdapat juga metode triangulasi data sebagai teknik keabsahan data.

Tabel 3. Kerangka Penilaian AHP

HP LP DP FP AP

HP 1

LP 1

DP 1

FP 1

AP 1

Keterangan:

HP: Harga Perumahan LP: Lokasi Perumahan DP: Desain Perumahan

FP: Fasilitas Perumahan AP: Aksesibilitas Perumahan

33

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

34

BAB IV

DESKRIPSI WILAYAH

A. Kondisi Fisik 1. Letak dan Luas

Kelurahan Tanjung Sari merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Selayang. Kelurahan ini terdiri atas empat belas lingkungan dan berada pada koordinat 3º32’15,08”LU - 3º34’0,32”LU dan 98º36’56,75”BT - 98º38’39,61”BT. Kelurahan Tanjung Sari yang notabene-nya termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Medan Selayang, sehingga kelurahan ini berada pada ketinggian 32 meter diatas permukaan laut (mdpl) (BPS Kota Medan, 2023).

Kelurahan Tanjung Sari berbatasan langsung (batas daratan) dengan wilayah sekitarnya, batas-batas wilayah tersebut antara lain:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Tuntungan

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Padang Bulan Selayang I-II

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Asam Kumbang

Kelurahan Tanjung Sari memiliki wilayah seluas 519,73 Ha. Berdasarkan jaraknya, jarak untuk menuju ke ibukota kecamatan mencapai 2 km sedangkan menuju ke ibukota kabupaten/kota mencapai 7 km (Kelurahan Tanjung Sari, 2022).

35 Gambar 4. Peta Administrasi

2. Kondisi Iklim dan Cuaca

Pada dasarnya kondisi iklim dan cuaca di Kelurahan Tanjung Sari sama dengan kondisi iklim dan cuaca di Kota Medan. Berdasarkan data dari Stasiun BBMKG Wilayah I Kota Medan pada Tahun 2022 dalam (BPS Kota Medan, 2023), rata-rata suhu udara mencapai 29,2ºC. Suhu terendah mencapai 17,6ºC sedangkan suhu tertinggi yang digolongkan sebagai suhu ekstrem yakni mencapai 37ºC. Kedua suhu ini terdapat pada bulan Juli.

Hasil pengamatan dalam 1 tahun penuh di tahun 2022 menunjukkan bahwa rata-rata hari hujan adalah 19 hari per bulan di mana terdapat 230 hari hujan dengan rata-rata volume curah hujan mencapai 291,2 mm. Curah hujan paling besar terjadi pada bulan Agustus yang mencapai 513,6 mm dengan hari hujan berjumlah 23 hari sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada bulan Mei yang hanya mencapai 134,5 mm dengan hari hujan berjumlah 15 hari.

3. Penggunaan Lahan

Kelurahan Tanjung Sari dijuluki sebagai wilayah perumahan menengah ke atas maupun mewah. Oleh karena itu, penggunaan lahannya didominasi oleh komplek perumahan dan permukiman. Hal ini didukung oleh kelurahan ini berada di area yang relatif dekat dengan kota dan sudah berkembang cukup pesat. Dikarenakan faktor tersebut, penggunaan lahannya cenderung digunakan untuk pemenuhan kebutuhan penduduk kota atau perkotaan seperti lahan untuk pendidikan, pusat perdagangan (pasar), tempat peribadatan, perkantoran dan

37

pemakaman. Berikut data penggunaan lahan yang berada di Kelurahan Tanjung Sari.

Tabel 4. Penggunaan Lahan Kelurahan Tanjung Sari No. Penggunaan Lahan Luas (ha)

1. Pemukiman 387,83

2. Pemakaman 0,25

3. Pekarangan 59

4. Taman 3,97

5. Perkantoran 0,2

6. Prasarana Umum Lain 63,28

7. Sawah/Ladang 5,20

Total 519,73

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

B. Kondisi Non Fisik

1. Jumlah dan Distribusi Penduduk

Pada bulan Desember 2021, Kelurahan Tanjung Sari memiliki penduduk yang berjumlah 35.090 jiwa dan terdiri atas 10.269 rumah tangga (KK).

Kemudian, jumlah penduduk mengalami kenaikan pada bulan Mei 2022 menjadi 35.300 jiwa dan terdiri atas 10.409 rumah tangga (KK) (Kelurahan Tanjung Sari, 2022). Apabila ditarik rata-rata anggota dalam setiap rumah tangga maka didapatkan hasil setiap rumah tangga memiliki 3 anggota. Dengan jumlah penduduk mencapai 35.300 jiwa yang bertempat tinggal di wilayah dengan luas 519,73 Ha atau 5,20 km2 sehingga kepadatan penduduk Kelurahan Tanjung Sari sebesar 6.788,46 atau 6.789 jiwa/km2.

2. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Sari ditinjau berdasarkan jenis kelamin atau gendernya (sex ratio), maka akan mendapatkan hasil 17.655 jiwa penduduk laki-laki dan 17.435 jiwa penduduk perempuan pada Desember Tahun 2021 dan mengalami kenaikan menjadi 17.815 jiwa penduduk laki-laki dan 17.485 jiwa penduduk perempuan pada Mei Tahun 2022. Sehingga, perbandingan antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan pada tahun 2022 adalah 101,8 atau 102. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa setiap 100 jiwa penduduk perempuan terdapat 102 jiwa penduduk laki-laki.

Berdasarkan faktor agama, penduduk di kelurahan ini lebih didominasi oleh masyarakat beragama Islam. Sedangkan, masyarakat yang menganut Konghucu tidak ditemukan dan terdapat 5 orang yang menganut kepercayaan lainnya. Berikut data komposisi penduduk berdasarkan agama.

Tabel 5. Komposisi Masyarakat Berdasarkan Kepercayaan No. Kepercayaan Jumlah Penduduk

1. Islam 25.291

2. Kristen 8.145

3. Katholik 1.489

4. Hindu 170

5. Buddha 200

6. Konghucu -

7. Lainnya 5

Total 35.300

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

Ditinjau berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki penduduk, penduduk yang tamat SLTA atau SMA mendominasi dengan jumlah 11.420 orang. Sedangkan, pendidikan terakhir yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Strata III (S3) dengan jumlah 26 orang. Terdapat pula golongan yang

39

tidak tamat SD dan ini cukup memprihatinkan karena jumlahnya yang tidak sedikit, yakni 2525 orang. Berikut data komposisi penduduk berdasarkan pendidikan.

Tabel 6. Komposisi Masyarakat Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir Jumlah Penduduk

1. Belum Sekolah 9.211

2. Tidak Tamat SD 2.525

3. Tamat SD 2.299

4. SLTP/SMP 3.430

5. SLTA/SMA 11.420

6. Diploma II (D2) 83

7. Diploma III (D3) 1.119

8. Strata I (S1) 4.695

9. Strata II (S2) 492

10. Strata III (S3) 26

Total 35.300

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

Penduduk Kelurahan Tanjung Sari memiliki beragam pekerjaan yang mendukung pemenuhan kebutuhan hidup sebagai penduduk perkotaan. Namun, terdapat juga golongan yang tidak memiliki pekerjaan dan jumlahnya cukup besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk setiap pekerjaan. Berikut data komposisi penduduk berdasarkan pekerjaannya.

Tabel 7. Komposisi Masyarakat Berdasarkan Pekerjaan No. Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk

1. Belum Bekerja 9.747

2. Mengurus Rumah Tangga 6.388

3. Pelajar/Mahasiswa 5.790

4. Pegawai Negeri 1.195

5. Karyawan 3.343

6. Lainnya 8.837

Total 35.300

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

C. Sarana dan Prasarana 1. Lembaga Ekonomi

Kelurahan Tanjung Sari berada di wilayah perkotaan yang termasuk ke dalam area dengan perkembangan yang cukup pesat. Hal ini mendukung meningkatnya potensi bagi lembaga perekonomian untuk terus berkembang.

Berikut data lembaga ekonomi yang berada di Kelurahan Tanjung Sari pada tahun 2022.

Tabel 8. Jenis Lembaga Ekonomi No. Jenis Lembaga Ekonomi Jumlah

1. Perkantoran 24

2. Bank 4

3. Penginapan 6

4. Pertokoan 49

5. Showroom Mobil 8

6. Restoran/Warung/Rumah Makan 46

7. Salon/Tukang Pangkas 28

8. Swalayan 18

Total 183

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

Data di atas menunjukkan bahwa lembaga ekonomi yang mendominasi di Kelurahan Tanjung Sari adalah pertokoan sedangkan yang paling sedikit dan sulit untuk ditemukan adalah bank.

2. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman yang terdapat di Kelurahan Tanjung Sari mencakup komplek perumahan, kontrakan/kost, dan lainnya. Berdasarkan data terakhir, terdapat sekitar 55 komplek perumahan dan 30 kontrakan/kost yang berada di kelurahan ini. Hal ini didukung oleh keberadaan wilayahnya yang dekat dengan pusat kota dan salah satu pusat pendidikan (universitas).

41

3. Fasilitas Umum

Fasilitas umum juga tersedia di kelurahan ini yang ditujukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan sekunder masyarakat. Fasilitas umum tersebut antara lain kebutuhan air bersih, jaringan listrik dan telepon, saluran pipa gas, lapangan olahraga, tempat peribadatan, balai pengobatan umum, dan taman lingkungan.

4. Peribadatan

Berdasarkan data sebelumnya, penduduk Kelurahan Tanjung Sari memiliki beragam kepercayaan kecuali Konghucu. Dikarenakan penduduk didominasi oleh penduduk beragama Islam sehingga banyak tersedia masjid dan mushollah. Selain itu, terdapat juga gereja yang diperuntukkan bagi penduduk beragama Kristen dan Katholik. Namun, untuk Hindu dan Buddha belum tersedia tempat peribadatannya. Berikut data tempat peribadatan di Kelurahan Tanjung Sari.

Tabel 9. Rumah Ibadat

No. Jenis Tempat Peribadatan Jumlah (Unit)

1. Masjid 11

2. Gereja 11

3. Mushollah 4

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

5. Kesehatan

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal kesehatan, sehingga disediakan sarana maupun prasarana kesehatan, baik yang dikelola oleh Pemerintah maupun pihak swasta. Berikut data sarana dan prasarana kesehatan di Kelurahan Tanjung Sari.

Tabel 10. Sarana Kesehatan No. Lingkungan Rumah

Sakit

Puskesmas

Pembantu Klinik Praktek Dokter

Pengobatan Alternatif

BKIA Posyandu

1. Lingkungan I - - - 2 1 1

2. Lingkungan II - - - 1 - -

3. Lingkungan III - - - 1 - 1

4. Lingkungan IV - - 2 5 1 1

5. Lingkungan V - 1 1 2 - 1

6. Lingkungan VI - - 2 4 1 1

7. Lingkungan VII - - 2 3 - 1

8. Lingkungan VIII 1 - 2 3 - 1

9. Lingkungan IX - - 2 3 1 1

10. Lingkungan X - - 1 4 1 1

11. Lingkungan XI - - - 1

12. Lingkungan XII - - - 3 1 1

13. Lingkungan XII - - - 3 - -

14. Lingkungan XIV - - 1 5 1 1

Total 1 1 13 39 7 12

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

6. Pendidikan

Kelurahan Tanjung Sari menyediakan fasilitas yang tergolong lengkap.

Fasilitas pendidikan yang disediakan antara lain PAUD/TK, SD, SLTP/SMP, SLTA/SMA, bahkan juga terdapat Universitas. Berikut data fasilitas pendidikan di Kelurahan Tanjung Sari.

43

Tabel 11. Fasilitas Pendidikan

No. Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah (Unit)

1. PAUD/TK 8

2. SD 7

3. SLTP/SMP 4

4. SLTA/SMA 4

5. Universitas 2

Total 25

Sumber: (Kelurahan Tanjung Sari, 2022)

7. Keamanan dan Ketertiban

Kelurahan Tanjung Sari juga memiliki sistem keamanan lingkungan sebagaimana wilayah lainnya. Kelurahan ini memiliki poskamling yang tersebar ke seluruh lingkungan. Sehingga, terdapat 14 poskamling yang tersedia di Kelurahan Tanjung Sari.

44

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perkembangan Kawasan Perumahan di Kelurahan Tanjung Sari

Penggunaan lahan menjadi salah satu indikator penting untuk penentuan lokasi yang sesuai sebagai kawasan perumahan. Proses identifikasi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sebaran lokasi yang mendukung terciptanya kawasan perumahan yang aman, damai, nyaman dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Medan sendiri sudah memiliki rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang ditujukan untuk menata tatanan ruang kota agar semakin baik dan rapi.

Sehubungan dengan hal itu, terdapat rencana pola ruang yang telah selesai dirancang dan dikeluarkan oleh BAPPEDA Kota Medan. Berikut rencana pola ruang sebagai dasar dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dari BAPPEDA untuk Kelurahan Tanjung Sari.

Tabel 12. Rencana Pola Ruang

No. Rencana Pola Ruang Luas (ha) Persentase

1. Badan Jalan 22,27 5%

2. Taman Kota 15,36 4%

3. Kawasan Perumahan 321,02 73%

4. Taman Kelurahan 0,19 0%

5. Pemakaman 0,78 0%

6. Kawasan Perdagangan dan Jasa 66,18 15%

7. Rimba Kota 12,98 3%

Total 438,78 100%

45 Gambar 5. Peta Rencana Pola Ruang

Dari penjabaran di atas, perencanaan penggunaan lahan didominasi oleh lahan kawasan perumahan sedangkan lahan yang paling kecil atau sedikit diperuntukkan sebagai taman kelurahan.

Berdasarkan hasil interpretasi citra google earth pada tahun 2002 dan tahun 2023 menunjukkan perkembangan kawasan perumahan yang terus meningkat dalam kurun waktu tersebut. Penggunaan lahan yang diidentifikasi dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni bangunan (mencakup badan jalan, perumahan, perkantoran, dll), lahan terbuka, dan vegetasi (pepohonan). Berikut detail hasil dituangkan dalam table dan gambar.

Tabel 13. Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023 Klasifikasi tahun 2002 Klasifikasi tahun 2023 Penggunaan

Lahan Luas (ha) Penggunaan

Lahan Luas (ha)

Bangunan 104,19 Bangunan 162,15

Lahan Terbuka 308,11 Lahan Terbuka 205,78

Vegetasi 26,47 Vegetasi 70,84

Total 438,77 Total 438,77

Gambar 6. Perbandingan Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023

47

Gambar 7. Kurva Perbandingan Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa kelurahan Tanjung Sari mengalami kenaikan pada penggunaan lahan sebagai bangunan sebesar 57,96 ha dan vegetasi sebesar 44,37 ha. Namun, terjadi pula penurunan pada penggunaan lahan sebagai lahan terbuka sebesar 102,33 ha.

Selain itu, berdasarkan interpretasi citra antar dua citra google earth, yakni citra tahun 2002 dan 2023 diketahui bahwa pada awal-awal masa maraknya pembangunan perumahan di area ini, dari 18 sampel perumahan yang dipilih hanya terdapat 6 perumahan yang telah dibangun pada tahun 2002.

Perumahan-perumahan yang dimaksud adalah Perumahan Taman Setia Budi Indah I Medan, Perumahan Setia Budi Garden, Perumahan Insan Citra Griya, Perumahan Taman Perkasa Indah, Villa Nirwana Garden, dan Villa Malina Indah. Berikut detail data yang dituangkan ke dalam gambar.

48 Gambar 8. Perbandingan Penggunaan Lahan Tahun 2002 & 2023

49

Berikut hasil analisis antara kondisi eksisting terhadap RTRW Kota Medan.

Tabel 14. Penyesuaian Kondisi Eksisting Terhadap Rencana Pola Ruang Rencana Pola Ruang Luas

(ha)

Klasifikasi 2023

Luas

(ha) Status Luas

(ha)

Badan Jalan 22.27 Bangunan 162.15 Sesuai 8.24

Badan Jalan 22.27 Lahan Terbuka 205.78 Tidak Sesuai 8.90

Badan Jalan 22.27 Vegetasi 70.84 Sesuai 5.12

Taman Kota 15.36 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 0.40 Taman Kota 15.36 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 7.89

Taman Kota 15.36 Vegetasi 70.84 Sesuai 7.07

Kawasan Perumahan 321.02 Bangunan 162.15 Sesuai 125.55 Kawasan Perumahan 321.02 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 152.43 Kawasan Perumahan 321.02 Vegetasi 70.84 Sesuai 43.02 Taman Kelurahan 0.19 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 0.12 Taman Kelurahan 0.19 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 0.07

Pemakaman 0.78 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 0.02

Pemakaman 0.78 Lahan Terbuka 205.78 Tidak Sesuai 0.10

Pemakaman 0.78 Vegetasi 70.84 Tidak Sesuai 0.66

Kawasan Perdagangan dan Jasa

66.18 Bangunan 162.15 Sesuai 25.68

Kawasan Perdagangan dan Jasa

66.18 Lahan Terbuka 205.78 Tidak Sesuai 31.74 Kawasan Perdagangan

dan Jasa

66.18 Vegetasi 70.84 Sesuai 8.76

Rimba Kota 12.98 Bangunan 162.15 Tidak Sesuai 2.12 Rimba Kota 12.98 Lahan Terbuka 205.78 Sesuai 4.62

Rimba Kota 12.98 Vegetasi 70.84 Sesuai 6.19

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa hasil interpretasi kawasan perumahan diisi oleh tiga jenis penggunaan lahan, yaitu bangunan, lahan terbuka, dan vegetasi. Kawasan yang mendapatkan status sesuai sebesar 394,65 ha atau sama dengan 90% dari total keseluruhan wilayah. Berikut adalah hasil validasi lapangan dan gambar petanya.

Tabel 15. Validasi Lapangan Rencana

Pola Ruang

Klasifikasi

2023 Status Bukti

Kawasan Perumahan

Bangunan Sesuai 1. 3°33'52.73" LU, 98°38'15.50" BT

2. 3°33'58.25" LU, 98°38'9.23" BT

Kawasan Perumahan

Lahan Terbuka Sesuai 1. 3°33'52.52" LU, 98°37'58.52" BT

2. 3°33'52.849" LU, 98°38'0.267" BT

3. 3°33'53" LU, 98°37'59.58" BT

51

Kawasan Perumahan

Vegetasi Sesuai 1. 3°33'57.77" LU, 98°38'7.52" BT

2. 3°33'58.60" LU, 98°38'8.68" BT

Pemakaman Lahan Terbuka

& Vegetasi

Tidak Sesuai 1. 3°33'50.46" LU, 98°37'49.38" BT

(Hasil Observasi Peneliti, 2023)

Gambar 9. Peta Kesesuaian Kondisi Eksisting Terhadap RTRW Kota Medan

53

2. Faktor Pendukung Eksistensi Kawasan Perumahan

Dalam penelitian ini, informan penelitian juga berperan sebagai responden yang nantinya akan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuesioner saat proses wawancara berlangsung. Sehingga, responden dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri atas 1 orang perwakilan Kelurahan dan 2 orang perwakilan developer perumahan. Berikut data responden penelitian.

Tabel 16. Data Responden No. Nama Responden Jenis

Kelamin Umur Alamat/Asal Instansi Pekerjaan/Jabatan 1. Henny Elvandari Perempuan 40 thn Kelurahan Tanjung Sari Sekretaris Lurah 2. Dewi S.R Perempuan 40 thn PT. Ira Widya Utama Staff Marketing 3. Abdul Mustafa Laki-laki 25 thn PT. Ira Widya Utama Staff Keamanan

Penelitian ini erat kaitannya dengan penggunaan lahan yang dikelola oleh masyarakat yang bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Sari. Hal ini tentunya berdampak pada tahap analisis spasial pemetaan pula. Tanggapan atau respon dari para informan turut mempengaruhi kesesuaian penggunaan lahan. Sehingga, terdapat lima parameter yang digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara analisis spasial terhadap tanggapan dari responden (informan penelitian) mengenai parameter-parameter tersebut yang sekaligus digunakan sebagai validasi data.

Dari kelima kriteria yang disediakan untuk dipilih menurut prioritas atau taraf kepentingannya dalam memilih hunian atau rumah ditemukan hasil sebagai berikut.

Gambar 10. Penilaian Responden I

Berdasarkan penilaian dari saudari Henny, lokasi dan aksesibilitas memiliki peranan yang setara pentingnya dalam menentukan hunian atau rumah ideal. Lokasi dan Aksesibilitas mendapatkan nilai 0,399.

Gambar 11. Penilaian Responden II

Berdasarkan penilaian dari saudari Dewi, 4 dari 5 kriteria memiliki peranan penting dalam menentukan hunian atau rumah ideal di mana keempat kriteria mendapatkan nilai 0,243. Ini didasarkan oleh pengalaman dalam melayani para pembeli rumah di komplek perumahan TASBI I Medan.

55

Gambar 12. Penilaian Responden III

Berdasarkan penilaian dari saudara Abdul, respon serupa dengan saudari Dewi yang menyatakan 4 dari 5 kriteria memiliki kepentingan yang sama dalam pemilihan rumah yang diperoleh dari pengalaman dalam melayani para pembeli rumah di komplek perumahan TASBI I Medan dengan nilai serupa yakni 0,243.

Gambar 13. Hasil Akhir Penilaian

Berdasarkan hasil penggabungan pilihan responden terhadap kriteria yang ditawarkan, ditemukan hasil bahwa lokasi dan aksesibilitas menjadi kriteria terbaik yang diperhatikan sebelum memilih rumah atau hunian ideal. Lokasi dan Aksesibilitas mendapatkan nilai 0,319 dengan nilai In Consistency (IC) 0,03 yang artinya penilaian ini valid karena IC dibawah 0,1.

B. Pembahasan Penelitian

1. Kesesuaian Kawasan Perumahan terhadap RTRW Kota Medan

Kelurahan Tanjung Sari merupakan salah satu daerah di Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Terdapat beragam jenis penggunaan lahan yang mana didominasi oleh area hunian atau permukiman. Perwujudan wilayah permukiman dengan ditemukannya banyak perumahan yang tersebar di seluruh area kelurahan ini. Ditinjau berdasarkan rencana pola ruang dari BAPPEDA Kota Medan, diketahui bahwa kawasan perumahan menduduki posisi teratas dalam penggunaan lahannya.

Hasil interpretasi citra terkait penggunaan lahan pada tahun 2002 dan tahun 2023 dikelompokkan menjadi tiga jenis penggunaan lahan, yakni bangunan, lahan terbuka, dan vegetasi. Jenis penggunaan lahan bangunan mencakup badan jalan, kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan aktivitas, taman kota, dan lainnya; lahan terbuka mencakup kenampakan lahan kosong atau lahan yang belum dipergunakan oleh individu atau kelompok;

sedangkan vegetasi mencakup pepohonan.

Perbandingan penggunaan lahan antara tahun 2002 dan tahun 2023 menunjukkan luas bangunan sebesar 104,19 ha, lahan terbuka sebesar 308,11 ha, dan vegetasi sebesar 26,47 ha pada tahun 2002. Sedangkan, pada tahun 2023 luas bangunan mencapai 162,15 ha, lahan terbuka mencapai 205,78 ha, dan vegetasi mencapai 70,84 ha. Berdasarkan hal tersebut, diketahui terjadi kenaikan pada luas bangunan dan vegetasi yang berdampak pada penurunan luas lahan

57

terbuka. Luas lahan terbangun (bangunan) meningkat sebesar 57,96 ha, lalu vegetasi turut meningkat sebesar 44,37 ha, sementara lahan terbuka menurun sebesar 102,33 ha.

Perbandingan antara kondisi eksisting Kelurahan Tanjung Sari pada tahun 2023 terhadap Rencana Pola Ruang pada RTRW Kota Medan menunjukkan hasil yang cukup beragam. Namun, secara keseluruhan wilayah Kelurahan Tanjung Sari mendapatkan hasil kesesuaian mencapai 90% atau 394,65 ha.

Sehingga, berdasarkan ketetapan Neraca Penatagunaan Tanah (NPGT) yang dikutip oleh (Saputra & Santosa, 2020) maka penggunaan lahan di Kelurahan Tanjung Sari termasuk ke dalam kelas sesuai terhadap Rencana Pola Ruang.

Fokus pengamatan diarahkan pada kawasan perumahan yang mencakup luas 321,02 ha dan areal pemakaman mencakup luas 0,78 ha. Berdasarkan hasil interpretasi citra, kawasan perumahan maupun pemakaman terdiri bangunan, lahan terbuka dan vegetasi. Kawasan pemakaman berada di dalam area kawasan perumahan yang dapat diartikan pemakaman tersebut merupakan salah satu fasilitas yang disediakan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan perumahan tersebut.

Hasil penyesuaian interpretasi dan validasi lapangan menunjukkan bahwa kawasan perumahan benar-benar memiliki bangunan (lahan terbangun), lahan terbuka (lahan kosong), dan vegetasi (pepohonan). Sehingga, untuk penyesuaian hasil interpretasi terhadap rencana pola ruang mendapatkan hasil sesuai.

Sementara itu, lahan yang diperuntukkan sebagai pemakaman tidak memiliki bangunan yang berupa perkuburan, melainkan area tersebut masih berupa lahan

terbuka atau lahan kosong yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat untuk berkebun atau bercocok tanam, kemudian terdapat bangunan yang merupakan gubug untuk istirahat. Selain itu, vegetasi yang berkembang adalah tumbuhan atau pepohonan yang disediakan sebagai rimba kota. Sehingga, untuk penyesuaian hasil interpretasi terhadap rencana pola ruang mendapatkan hasil tidak sesuai.

Sehingga, hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara kondisi eksisting kawasan perumahan di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang terhadap Rencana Pola Ruang sebagai landasan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan menunjukkan adanya kesesuaian yang baik. Serta, seluruh penggunaan lahan eksisting menunjukkan hasil kesesuain mencapai 90%

dari total keseluruhan luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari.

2. Faktor Pendukung Eksistensi Kawasan Perumahan

Berdasarkan pendapat Ahmadi dalam (Leo, 2020) yang mengatakan adanya keterkaitan antara penentuan lokasi perumahan dengan perkembangan daerah suburban secara fisik, yang sejalan dengan pendapat Yunus, Hooimeijer dan Oskamp di mana masyarakat menengah ke atas memiliki kecenderungan memilih hunian di areal suburban dengan tujuan memperoleh kenyamanan bertempat tinggal. Hal ini sesuai dengan kondisi di Kelurahan Tanjung Sari yang tergolong sebagai daerah pinggiran kota (suburban) karena jika ditinjau berdasarkan jarak, maka jarak menuju ibukota kabupaten/kota hanya mencapai 7 km saja. Selain itu, penggunaan lahan yang didominasi sebagai kawasan

59

perumahan yang ditinjau dari penggunaan lahan maupun rencana pola ruang yang diarahkan Pemerintah juga semakin menunjukkan bahwa Kelurahan Tanjung Sari ditetapkan sebagai daerah suburban.

Berdasarkan penilaian yang diberikan oleh responden terkait kriteria yang paling mempengaruhi seseorang dalam menentukan keberadaan hunian atau rumah yang ideal. Seluruh responden setuju akan lokasi dan aksesibilitas menjadi hal penting dan krusial untuk dipertimbangkan, lalu diikuti fasilitas yang tersedia, harga dari perumahan, dan desain yang ditawarkan kepada konsumen. Kondisi tersebut sesuai dengan pendapat Lusht dalam (Gonta et al., 2020) di mana pemilihan rumah lebih menaruh perhatian pada lokasi atau posisinya karena perihal ini sangat berkaitan dengan lingkungan dan aksesibilitasnya. Jika lokasi tersebut semakin jauh dari pusat kota maka harganya akan rendah, begitu pula sebaliknya. Kondisi perumahan ini yang dekat dengan pusat kota tentunya memiliki harga jual yang tinggi namun keuntungannya lokasi perumahan sangat strategis dan didukung aksesibilitasnya yang cukup baik mengingat cakupan perumahan yang luas pula (areal yang mencakup ke dalam beberapa kelurahan) menjadi daya tarik bagi banyak orang yang sedang mencari hunian.

Berdasarkan hasil yang ditemukan (Alvionida, 2022), faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan perumahan yaitu kenyamanan lingkungan, aksesibilitas, kondisi ekonomi, ketersediaan sarana dan ketersediaan prasarana di mana hubungan keeratan cukup kuat yaitu ketersediaan sarana, aksesibilitas, kenyamanan lingkungan. Sehingga ini sesuai dengan pendapat

Dokumen terkait