• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen LAMPIRAN-LAMPIRAN (Halaman 70-79)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

56 Hal ini mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial di masyarakat dan gesekan antara masyarakat.

57

“pertama itu kami selaku pemerintah Desa menganggap sangat penting program pembinaan masyarakat karena dapat membuat masyarakat lebih baik dan lebih maju baik dari segi pengetahuan maupun pengalaman. Nah adapun cara kami selaku pemerintah dalam mensosialisasikannya dengan cara melakukan berbagai pelatihan maupun dalam kegiatan rapat. Adapun kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan pembinaan dalam bidang pembinaan PKK diantaranya yaitu, penyuluhan dan pengembangan kreativitas seperti pelatihan membuat kue tradisional, daur ulang pakaian bekas dan sampah plastik. Adapun proses dalam pembinaan masyarakat yaitu bekerjasama dengan aparat desa dan semua pihak yang terkait.”

(Wawancara, 28 September 2020)

Sementara Hasil wawancara dari masyarakat setempat di Desa Bilanrengi (Irmawati) mengatakan, bahwa:

“Adanya peran serta pemerintah dalam pelaksanaan pembinaan masyarakat yaitu dengan menyiapkan atau mendatangkan pemateri dari luar yang lebih tau mengenai pembinaan masyarakat.” (08 Oktober 2020)

Gambar 3 Program dan Kegiatan

(Sumber: Data PKK dan Majelis Taklim Tahun 2019)

58 Berdasarkan hasil wawancara dan juga data di atas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah Desa Bolanrengi sangat memperhatikan perkembangan masyarakatnya dalam berbagai bidang.

Dengan dilakukannya pembinaan masyarakat di Desa Bilanrengi pemerintah lebih mudah dalam berinteraksi dengan masyarakatnya.

Keikutsertaan pemerintah dalam pelaksanaan program pembinaan masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung yang menjadi motivasi bagi masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaan pembinaan masyarakat.

b. Pembinaan Keagamaan

Pembinaan keagamaan merupakan salah satu program pemerintah untuk terwujudnya masyarakat yang taat beragama serta untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat setempat.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu Aparat desa (Sapri) mengatakan, bahwa:

“strategi pemerintah dalam mensosialisasikan program pembinaan masyarakat yaitu dengan melakukan pelatihan, diantaranya membuat berbagai kegiatan di Desa guna untuk lebih mendekatkan atau lebih akrab ke masyarakat, dan adapun proses yang dilakukan dalam pembinaan masyarakat yaitu salah satunya membuat kelompok-kelompok terhadap masyarakat guna untuk lebih memudahkan dalam proses pembinaan.” (Wawancara 07 Oktober 2019)

Sementara hasil wawancara dengan Bapak Imam Desa Bilanrengi selaku penasehat Majelis Taklim (Saleh Jumrah) mengatakan, bahwa:

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam pembinaan masyarakat khusunya di bidang keagamaan yaitu

59 seperti dibentuk pengajian setiap hari, jumat ibadah, adanya penyuluhan dari pemuka agama dan peringatan/perayaan hari besar seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad dan Tahun Baru Islam.” (Wawancara 26 Oktober 2020)

Sementara hasil wawancara dari salah satu pengurus Majelis Taklim (St Rohani) mengatakan, bahwa:

“tujuan utama pelaksanaan masyarakat di Bidang Keagamaan adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai agama, dan juga untuk mensejahterahkan rakyat.” (Wawancara 22 Oktober 2020)

Gambar 4 Program dan Kegiatan

(Sumber: Data PKK dan Majelis Taklim Tahun 2019)

Dapat disimpulkan bahwa pemerintah sangat memperhatikan perkembangan masyarakatnya terkhusus pada bidang keagamaan.

Tujuan dilaksanakannya pembinaan masyarakat di bidang keagamaan adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingya belajar agama, dan untuk terwujudnya masyarakat yang taat

60 agama serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat setempat, dan untuk membentuk pribadi seseorang menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Efektivitas Pembinaan Masyarakat di Desa Bilanrengi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

Suatu organisasi, program dan kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan atau sasaran yang dikehendaki dapat tercapai sesuai dengan rencana dan dapat memberikan dampak, hasil atau manfaat yang diinginkan.

Penilaian efektivitas suatu program perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak dan manfaat yang dihasilkan oleh program tersebut.

Karena efektivitas merupakan gambaran keberhasilan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Melalui penilaian efektifitas ini dapat menjadi pertimbangan mengenai kelanjutan program tersebut.

a. Teknik Pembinaan

Dalam setiap kegiatan atau pembinaan perlu diperhatikan cara-cara untuk bagaimana pembinaan tersebut bisa terlaksana. Dengan adanya teknik pembinaan maka diharapkan pembinaan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan bersama.

Menurut Ketua PKK Desa Bilanrengi (Hj. Syamsiah Syamsul) mengatakan, bahwa:

“Yang menjadi penghambat dalam pembinaan ini adalah karena kurangnya perhatian masyarakat untuk mengikuti pembinaan ini dikarenakan masih kurangnya pendidikan sehingga mereka bersifat acuh. Namun seringkali pemerintah memberikan motivasi kepada masyarakatnya uutuk ikut serta

61 dalam pelaksanaan pembinaan masyarakat karena pemerintah ingin melihat masyaraktanya semakin maju.” (Wawancara 30 September 2020)

Sementara hasil wawancara dari salah satu anggota PKK Desa Bilanrengi (Suriani Rajab) mengatakan, bahwa:

“Yang menjadi penghambat dari pelaksanaan pembinaan masyarakat adalah karena sebagian besar masyarakat pendidikannya masih kurang sehingga pemahaman mereka juga masih minim. Cara yang dilakukan pemerintah yaitu dengan memberikan pemahaman mengenai pentingnya pembinaan ini dan juga memahami karakter masyarakatnya.”

(Wawancara 15 Oktober 2020)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, bahwa minimnya pendidikan masyarakat menjadi salah satu penghambat sehingga mereka kurang antusias untuk ikut serta dalam proses kegiatan pembinaan masyarakat, sehingga peran pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi dan pemahaman kepada masyarakat agar mereka mau ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dari Bapak Kepala Desa Bilanrengi (Syamsul Bahri) mengatakan, bahwa:

“Dalam segi kemampuan, masyarakat belum sepenuhnya siap untuk mengikuti pembinaan masyarakat, karena melihat latar belakang pendidikan masyarakat yang sebagian besar hanya tamat SD dan bahkan sebagian ada yang tidak sekolah.

Sehingga hal yang harus kita lakukan adalah memberikan pemahaman dengan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.” (Wawancara 28 September 2020)

62 Sementara hasil wawancara dari tokoh masyarakat (Erniwati) mengatakan, bahwa:

“dengan adanya pembinaan ini semakin menambah wawasan kita. Dengan dilibatkannya kita dalam kegiatan pembinaan masyarakat maka silaturahmi masyarakat dengan pemperintah atau anggota yang terlibat dalam pembinaan masyarakat akan semakin terjalin.” (Wawancara 16 Oktober 2020)

Seiring dengan hal tersebut, anggota PKK (Muliati) mengatakan, bahwa:

“pembinaan masyarakat bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman masyarakat. Program pembinaan masyarakat itu sendiri sudah sering dijalankan, bahkan setiap tahunnya program-program kegiatan pembinaan masyarakat terus dilaksanakan.” (08 Oktoberr 2020)

Gambar 5 Program dan Kegiatan

(Sumber: Data PKK dan Majelis Taklim Tahun 2019)

63 Berdasarkan hasil wawancara dan data yang kita lihat, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah pengalaman masyarakat perlu diadakan pembinaan terhadap masyarakat tersebut. Dengan dilaksanakannya program-program kegiatan pembinaan masyarakat maka akan menambah wawasan masyarakat. Dan dengan adanya pembinaan ini maka hubungan pemerintah dengan masyarakatnya akan semakin dekat, dan juga masyarakat akan merasa senang jika dilibatkan dalam kegiatan- kegiatan pemerintah.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan masyarakat dalam mengfasilitasi interaksi dan komunikasi di antara kelompok masyarakat. Dukungan sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk menunjang proses dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan masyarakat agar berjalan dengan efektif. Dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana, Pemerintah telah berupaya untuk mengfasilitasi dengan menyediakan tempat tersendiri untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pernyataan salah satu anggota PKK Desa Bilanrengi (sumarmi) mengatakan, bahwa:

“Pemerintah telah menyediakan sarana dan prasarana untuk digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan masyarakat.

Sedangkan dari segi tenaga Pembina, pemerintah juga sering mendatangkan tenaga-tenaga Pembina dari luar yang lebih

64 berpengalaman dan yang memiliki pemahaman lebih mengenai pembinaan masyarakatnya.” (Wawancara 20 Oktober 2020) Sementara hasil wawancara dari Sekretaris PKK Desa Bilanrengi (Nursyamsi) mengatakan, bahwa:

“Kalau dari segi sarana dan prasarana pemerintah telah menyediakan tempat-tempat tersendiri untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan masyarakat. Namun salah satu yang menjadi hambatan adalah minimnya pendidikan masyarakat sehingga mereka tidak antusias untuk ikut serta dalam proses pelaksanaan kegiatan pembinaan. Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah aktif ikut serta dalam setiap kegiatan pembinaan masyarakat.” (Wawancara 05 Oktober 2020)

Sedangkan hasil wawancara dari salah satu tokoh masyarakat (Saharia) mengatakan, bahwa:

“Upaya pemerintah untuk menjaga fasilitas sarana dan prasarana adalah dengan menjadwalkan kepada kita masyarakatnya untuk melakukan pembenahan atau melakukan kerja bakti/ gotong royong untuk membersihkan tempat-tempat atau fasilitas yang sudah disediakan, supaya tetap terjaga dan bisa bertahan lama.” (Wawancara 12 Oktober 2020)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah telah berupaya untuk memfasilitasi pelaksanaan pembinaan masyarakat dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang layak supaya proses pelaksanaan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan. Namun masyarakat juga harus tetap menjaga fasilitas yang disediakan pemerintah. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk tetap menjaga fasilitas adalah dengan memberikan

65 jadwal tertentu kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti membersihkan fasilitas yang sudah disediakan.

Dalam dokumen LAMPIRAN-LAMPIRAN (Halaman 70-79)

Dokumen terkait