• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

35 5. Visi dan Misi MI NW Johar Pelita

a. Visi MI NW Johar Pelita

Berilmu dan berasal berdasarkan iman dan takwa b. Misi MI NW Johar Pelita

1) Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif 2) Memberikan motivasi peningkatan wawasan pengetahuan 3) Memotivasi pengalaman ajaran agama dan aktivitas keagamaan 4) Menumbuhkan nilai-nilai akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-

hari.

36

evaluasi memberikan jawaban mengenai berhasil tidaknya proses pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA yang diukur dengan peningkatan hasil belajar siswa. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi yang akan memberikan gambaran tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Adapun rincian pelaksanaan dan hasil yang diperoleh pada saat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Siklus I

a) Perencanaan Tindakan

Agar penelitian tindakan ini bisa berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang diharapkan, maka perlu dipersiapkan beberapa perencanaan. Adapun perencanaan yang persiapkan dalam siklus I sebagai berikut;

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu mempersiapkan sumber, alat dan bahan atau media pembelajaran yang akan dipergunakan. Pada tahap ini peneliti dan guru menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA yaitu dengan menerapkan metode eksperimen.

2) Lembar kegiatan siswa

Lembaran ini berisi percobaan yang akan dilaksanakan oleh siswa dengan menggunakan metode eksperimen serta langkah-langkah eksperimen.

37 3) Soal-soal evaluasi.

Bentuk soal pada evaluasi siklus pertama yaitu pilihan ganda dan essay.

4) Kunci jawaban.

5) Lembar kegiatan guru dan siswa.

Lembar kegiatan ini berisi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran tentang ketercapaian indikator.

b) Tahap pelaksanaan tindakan

Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanaan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2016 dengan sub pokok pembahasan perpindahan panas dan menerapkan metode eksperimen yang diajarkan oleh guru mata pelajaran.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 x 35 menit.

Pada saat proses pembalajaran berlangsung, observer (peneliti) melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan siswa. Sebelum melaksanakan eksperimen guru menjelaskan materi terkait dengan perpindahan panas, pengertian energi panas, sumber energi panas, dan alternatif energi panas, setelah siswa mendapatkan materi tersebut kemudian guru menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan eksperimen.

Dalam proses pembelajaran guru sebagai penyaji materi, menyediakan kemudian membagikan alat dan bahan untuk melakukan percobaan seperti;

lilin, balok, korek api, kawat, mentega dan sendok, dan perlengkapan lainnya. Siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masing-masnig kelompok berjumlah 5 sampai 6 orang. Kemudian guru bertugas sebagai pembimbing

38

dalam melakukan eksperimen. Siswa memulai melakukan eksperimen terkait dengan materi yang dipelajari dengan mengikuti petunjuk dari guru dan langkah-langkah eksperimen. Masing-masing kelompok mencatat hasil eksperimen kemudian mempersentasikan di depan kelas.

c) Pengamatan dan Observasi

Observasi tehadap aktivitas guru dan siswa dilakukan dengan mengamati guru dan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Semua aktivitas yang nampak kemudian dicatat dalam lembar observasi yang sudah disediakan.

Segala aktivitas yang nampak pada guru dan siswa ditandai dengan tanda rumput dalam lembar aktivitas sesuai dengan indikator yang muncul.

Tabel 3.3 persentase aktivitas guru dan siswa siklus I No Siklus I Aktivitas guru Aktivitas siswa

1 Skor 13 16

2 Persentase 76 % 66 %

3 Kategori Aktif Kurang

Adapun kekurangan yang muncul pada siklus I adalah siswa kurang antusias dalam kegiatan belajar mengajar, karena ketika proses belajar mengajar berlangsung ada siswa yang main-main, mengganggu kelompok lain, mengambil alat dan bahan kelompok lain, malu mengeluarkan pendapat dan sulit membuat kesimpulan.

39 d) Evaluasi hasil belajar siswa

Setelah melakukan proses belajar mengajar dan guru memberikan soal-soal evaluasi dengan pokok bahasan perpindahan panas. Bentuk soal evaluasi yang diberikan adalah soal pilihan ganda sebanyak 10 butir dan essay 5 butir untuk dikerjakan secara individu. Masing-masing siswa mendapatkan satu lembar soal untuk dikerjakan, jawaban siswa kemudian diperiksa dengan maksimal skor 100 jika semua jawaban benar dan skor 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali. Melalui analisis evaluasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 3.4 Data hasil evaluasi belajar siswa siklus I

No Uraian penilaian Ketercapaian Kategori

1 Nilai tertinggi 95 Tuntas

2 Nilai terendah 15 Tidak tuntas

3 Jumlah siswa seluruhnya 23 Aktif

4 Jumlah siswa yang hadir 23 Aktif

5 Siswa yang tuntas secara individu 10 Kurang 6 Siswa yang tidak tuntas secara individu 13 Belum tuntas

7 Ketuntasan klasikal 45 % Belum tuntas

8 Kkm 65 Tuntas

9 Persentase ketuntasan klasikal 45 % Tidak tuntas

10 Skor observsi aktivitas guru 76 % Aktif

40

11 Skor observasi aktivitas siswa 66 % Kurang Keterangan;

1. Nilai ketuntasan klasikal (persentase)

P =∑siswa yang tuntas belajar

∑ siswa x 100

P = 1023 x 100

= 45 %

Kategori: belum tuntas secara klasikal

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan belajar pada siklus I belum mencapai standar minimal 75% dan penggolongan aktivitas belajar siswa dengan kategori belum aktif, ada 13 siswa yang tidak tuntas secara individu pada siklus I. Pada pertemuan siklus berikutnya akan dilakukan perbaikan pada proses belajar mengajar. Kerena hasil penelitian pada siklus I belum mencapai ketuntasan belajar klasikal, maka peneliti merencanakan tindakan perbuatan pada siklus II.

e) Refleksi

Persentase ketuntasan belajar mengajar pada siklus I adalah 63%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan dilihat dari hasil evaluasi masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti akan melanjutkan ke siklus berikutnya agar persentase ketuntasan belajar siswa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun kekurangan yang ditemukan pada siklus I adalah

41

1. Guru kurang mengontrol siswa satu persatu, sehingga ada siswa yang mengganggu temannya.

2. Siswa tidak fokus terhadap penjelasan guru, masih banyak yang bermain dengan alat dan bahan yang telah disediakan oleh guru.

3. Siswa sulit membuat kesimpulan hasil belajar.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Proses belajar mengajar pada siklus II sama dengan proses belajar mengajar pada siklus I yaitu mempersiapkan segala perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran seperti RPP, lembar observasi siswa dan guru, lembar kerja siswa, soal evaluasi untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran.

b. Pelaksaan tindakan

Pada siklus II dilaksanakan dengan satu pertemuan 2 x 35 menit yaitu pada hari Senin tanggal 9 Mei 2016, proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan pokok pembahasan energi bunyi. Kegiatan belajar belajar mengajar pada siklus II ini tidak dilakukan secara kelompok akan tetapi secara individu. Proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah direncanakan oleh guru. Setiap siswa disuruh ke depan kelas satu persatu untuk menemukan bahwa bunyi dapat merambat melalui penggaris atau benda padat. Setelah itu siswa mencatat apa yang didapatkan dalam proses eksperimen tersebut.

c. Pengamatan dan Observasi

42

Dari hasil observasi guru dan siswa, proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik, suasana kelas semakin hidup karena interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa semakin aktif dan tidak ada siswa yang main-main maupun mengganggu teman-temannya sehingga siswa lebih kosentrasi untuk melakukan eksperimen. Perbaikan dilakukan berdasarkan pengalaman pembelajaran pada siklus I sehingga guru terkesan lebih siap menghadapi siswa, memberikan bimbingan kepada siswa secara individual.

Hasil observasi guru dan siswa dalam proses pembalajaran siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siklus pada siklus II

No Siklus II Aktivitas guru Aktivitas siswa

1 Skor 15 17

2 Persentase 94% 81 %

3 Kategori Aktif Aktif

d. Evaluasi

Setelah percobaan dilaksanakan guru memberikan tes evaluasi kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar pada siklus II, hasil belajar pada siklus II ini terjadi peningkatan pada aktivitas guru maupun siswa. Jumlah soal evaluasi dan sistem penilaian pada siklus II sama seperti siklus I. Melalui analisis evaluasi hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut;

43

Tabel 3.6 Data hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II No Uraian penilaian Ketercapaian Kategori

1 Nilai tertinggi 100 Tuntas

2 Nilai terendah 25 Tidak tuntas

3 Jumlah siswa seluruhnya 23 Aktif

4 Jumlah siswa yang hadir 23 Aktif

5 Siswa yang tuntas secara individu 17 Tuntas 6 Siswa yang tidak tuntas secara individu 6 Belum tuntas

7 Ketuntasan klasikal 74 Tuntas

8 Kkm 65 Tuntas

9 Persentase ketuntasan klasikal 74 % Aktif 10 Skor observsi aktivitas guru 94 % Aktif 11 Skor observasi aktivitas siswa 81 % Aktif

1. Nilai ketuntasan klasikal (persentase)

P =∑siswa yang tuntas belajar

∑ siswa x 100 P = 1723 x 100

= 74 %

44 e. Refleksi

Persentase ketuntasan belajar mengajar pada siklus II adalah 75%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan dilihat dari hasil evaluasi sudah mencapai kriteria yang diharapkan, jadi tidak perlu melanjutkan ke siklus selanjutnya.

Dokumen terkait