BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
didik. Namun dalam analisis kegiatan pembelajaran tergantung kepada sekolah masing-masing sesuai dengan kondisi/sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Dalam kegiatan pembelajaran pada KTSP MTsN Kubang Putih untuk pencapaian SK 1 ” memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia” dan KD 1.1 ” Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubugannya dengan kesehatan”, belumlah optimal karena sumber belajar/media terbatas hanya pada buku teks, gambar, wall chart, dan thorso.
Media yang ada ini sudah dapat untuk menjelaskan materi sistem ekskresi tentang struktur dan fungsi tetapi kurang dapat untuk menjekaskan tentang proses. Berdasarkan hal diatas dan melihat kenyataan di lapangan bahwa MTsN Kubang Putih memiliki laboratorium komputer, maka penulis berupaya merancang kegiatan pembelajaran dengan menitik beratkan pada proses pembelajaran yaitu membuat media CD interaktif berorientasi konstruktivis pada materi sistem ekskresi manusia dengan harapan akan dapat mengoptimalkan pencapaian SK dan KD.
Dalam analisis ini, dalam kegiatan pembelajaran peserta didik dikondisikan ke pembelajaran yang menyenangkan dan mengasikkan serta baru melalui CD interaktif, peserta didik diharapkan bisa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang diperolehnya, karena media CD interaktif ini juga bisa dijadikan sebagai upaya untuk mengatasi ketidaktersediaan laboratorium IPA. Di sisi lain pemanfaatan waktu pada CD interaktif lebih efektif, karena
peserta didik dapat langsung mengerjakan soal latiha/tes langsung melalui komputer.
Hasil analisis silabus pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan dapat dilihat pada lampiran 26. Analisis silabus tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan konsep-konsep yang diperlukan dalam pembelajaran biologi pada materi sistem ekskresi manusia.
2). Analisis Konsep.
Hasil analisis SK dan KD merupakan dasar untuk menentukan konsep- konsep utama dari materi sistem ekskresi manusia yang akan dijadikan sebagai isi dari media CD interaktif berorientasi konstruktivisme, konsep ini disusun dalam bentuk teks dan dilengkapi dengan gambar animasi, musik dan suara. Setelah ditentukan konsep dari materi ini selanjutnya indikator konsep tersebut dikembangkan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 3.
Peneliti menyusun konsep-konsep utama dari materi sistem ekskresi manusia yang akan diajarkan secara sistematik dalam bentuk peta konsep (lampiran 27-28).
3). Analisis media pembelajaran yang tersedia.
Sebelum merancang media CD interaktif, peneliti mengamati media pembelajaran khususnya media CD interaktif yang tersedia di sekolah- sekolah, dipasaran dan internet. Dari hasil pengamatan, ternyata media CD interaktif yang akan peneliti kembangkan belum tersedia di sekolah-sekolah dan di pasaran, sedangkan yang ditemukan di internet hanya berupa gambar-
gambar animasi lepas belum dalam bentuk paket pembelajaran, dengan perkataan lain belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang terkandung dalam silabus. Berdasarkan analisis ini menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk mengembangkan media CD interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4). Analisis proses pembelajaran di lapangan.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran dilapangan, berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara langsung dengan guru dan peserta didik ternyata untuk materi sistem ekskresi manusia, pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas cendrung dengan menggunakan komunikasi verbal atau metode ceramah (transformation), diskusi klasikal dan konvensional dimana pembelajaran didominasi/terfokus pada guru (teacher centered) peserta didik hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, tidak muncul kreatifitas dan aktivitas positif peserta didik, dan juga peserta didik tidak terlatih dan kurang mampu mengaitkan fakta-fakta yang ditemui dalam menyelesaikan permasalahan, peserta didik hanya menghafal fakta- fakta/konsep tetapi tidak bisa mengkonstruksikan dalam pikiran sendiri. Hal ini menyebabkan pembelajaran yang dialami peserta didik kurang bermakna.
Selama dalam pembelajaran peserta didik cenderung cepat bosan/kurang tertarik dalam memperhatikan pelajaran. Berdasarkan analisis ini menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk mengembangkan media CD interaktif berorientasi konstruktivisme, dengan harapan pembelajaran yang dialami peserta didik lebih bermakna, menarik dan menyenangkan.
5). Analisis sarana/fasilitas pembelajaran
Observasi ini untuk mengetahui sarana dan prasarana, sehingga diperoleh deskripsi media pembelajaran yang sekiranya dapat di ujicobakan di sekolah yang bersangkutan. Sekolah tempat peneliti akan melakukan penelitian terdapat ruang multimedia yang terdiri dari 20 buah komputer, 1 buah LCD proyektor dan sarana lain yang dapat menunjang proses pembelajaran.
Berdasarkan analisis ini peneliti mendapat gambaran bahwa media CD interaktif yang peneliti rancang, nantinya dapat diujicobakan di sekolah ini.
b. Analisis peserta didik.
Berdasarkan data kelahiran pada Buku Nomor Induk siswa di Kabupaten Agam diantaranya MTsN Kubang Putih, MTsN Candung, dan SMPN Sungai Puar, rata-rata usia peserta didik kelas IX berkisar dari 14-16 tahun. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab III tahap perkembangan intelektual/kognitif anak, peserta didik yang berusia 11-16 tahun berada pada tahap Formal Operational Period. Pada tahap ini peserta didik sudah memperkembangkan pemikiran abstrak, penalaran logis untuk macam-macam persoalan dan prinsip-prinsip yang melandasi konsep-konsep formal dan teori-teori serta telah dapat merumuskan hipotesis.
Dan dipertegas pula oleh Nasution (1991:60) “pada fase operasi formal, yang kira-kira jatuh bersamaan dengan masa purbertas, anak-anak dapat mengembangkan pola-pola berfikir formal sepenuhnya. Mereka mampu memperoleh ‘strategi’ yang logis, rasional, dan abstrak, serta mereka dapat
menangkap simbolis. Pengembangan operasi formal memerlukan aktivitas anak”.
Berdasarkan analisis terhadap peserta didik tersebut maka media CD interaktif berorientasi konstruktivisme yang dikembangkan telah sangat sesuai dengan kondisi peserta didik. Selama proses pembelajaran peserta didik berinteraksi langsung dengan media pembelajaran, sehingga peserta didik dapat berada disetiap tampilan CD sesuai dengan tingkat penguasaannya. Peserta didik yang tingkat penguasaan, terhadap materi lambat dapat berada lebih lama pada suatu tampilan, sedangkan peserta didik yang tingkat penguasaannya cepat dapat pindah pada tampilan selanjutnya.
Media CD interaktif berorientasi konstruktivisme yang dihasilkan dilengkapi dengan animasi gambar, dan musik. Kelengkapan yang dimiliki oleh media CD interaktif berorientasi konstruktivisme ini dapat membantu peserta didik mengkonstruksi sendiri pengetahuannya berdasarkan pengetahuan sebelumnya, dan dapat meningkatkan gairah belajar peserta didik untuk memahami konsep-konsep yang terdapat dalam media tersebut.
Pembelajaran dengan Media CD interaktif berorientasi konstruktivisme dilaksanakan diruangan multimedia, sehingga kemampuan peserta didik untuk mengoperasionalkan komputer sangat diperlukan. Peserta didik MTs/SMP pada umumnya sudah mampu mengoperasionalkan komputer dan bekerja sendiri dengan komputer karena peserta didik sudah belajar mengoperasikan komputer pada mata pelajaran TIK.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap pesrta didik SMP/MTs, maka media CD interaktif berorientasi konstruktivisme sudah sangat cocok dan sesuai dengan kondisi peserta didik.
2. Tahap Perancangan (Design)
Hasil dari analisis muka belakang digunakan untuk merancang prototipe media CD interaktif pada pembelajaran biologi. Pada tahap ini peneliti merancang media CD interaktif melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Merancang halaman-halaman pada media CD interaktif di atas kertas dengan urutan:
1) Tampilan pembuka
Berisi tayangan tentang; Logo “Tut Wuri Handayani”, judul media, gambar ilustrasi (sesuai judul), nama pembuat CD dilengkapi dengan NIP.
2) Pengantar
Memuat tampilan tentang; tujuan pembelajaran (Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian hasil pembelajaran), pembukaan (Berisi tayangan (animasi)) isi/materi pembelajaran secara garis besar.
3) Uraian materi
Berisi tampilan tentang materi pengetahuan yang dibutuhkan peserta didik untuk membentuk penguasaan kemampuan sesuasi dengan tujuan pembelajaran. Materi sistem ekskresi dibagi menjadi 4 bagian yaitu: (1)
alat ekskresi ginjal, (2) alat ekskresi kulit, (3) alat ekskresi hati, dan (4) alat ekskresi paru-paru. Uraian materi dapat berupa tayangan (animasi) gambar, teks, grafik, dan juga suara.
4) Simulasi
Latihan simulasi merupakan latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari. Berisi tampilan (animasi) tentang urutan suatu proses yang terdapat dalam sistem ekskresi manusia untuk merangsang peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya.
5) Latihan
Berisi soal-soal latihan yang dilengkapi dengan kunci jawaban. Jumlah soal sebanyak 20 butir, soal dirancang dengan ketentuan setiap kali melakukan latihan peserta didik hanya menjawab 5 soal, dan apabila ingin melanjutkan latihan berikutnya peserta didik dapat menjawab 5 soal lagi dan seterunya sampai peserta didik betul-betul merasa paham terhadap materi pelajaran. Soal latihan dapat dilihat pada lampiran 15.
6) Tes
Berisi soal-soal tes sebagai bahan pertimbangan bagi peserta didik dan guru, untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kegiatan pembelajaran yang telah dicapai, dan dilengkapi kunci jawaban tes (sebagai umpan balik dari jawaban peserta didik baik untuk jawaban benar maupun jawaban salah). Jumlah soal sebanyak 30 butir, soal dirancang dengan ketentuan setiap kali melakukan tes peserta didik hanya menjawab 10 soal, soal
dikelompokan secara acak, setiap kelompok berisi 10 soal. Soal tes dapat dilihat pada lampiran 16.
b. Merancang gambar-gambar animatif yang dilengkapi dengan keterangan dan penjelasan tiap gambar, yang dibuat dengan menggunakan program Macromedia Flash 2004 untuk membuat animasi gambar, Macromedia Direktor 2004 untuk program utama pembuatan CD, Adobe Photoshop CS untuk mengedit foto/gambar dan Adobe Audition sebagai editting suara,.
c. Mengisi suara atau musik pada lembar-lembar tertentu, sesuai dengan kebutuhan materi/isi pada media CD interaktif.
d. Langkah terakhir dalam tahap perancangan (designe phase) adalah mem- burning kedalam sebuah Compact Disc (CD).
Langkah-langkah dalam mendesain media CD interaktif dan cara mengoperasionalkannya dapat dilihat pada lampiran 1. Tahapan ini perlu dimasukkan untuk membantu guru dan peserta didik bila CD pembelajaran ini tidak bisa dibuka tampilannya, maka guru akan bisa menginstal program ini langsung ke komputernya dengan menggunakan program instal yang telah disediakan dalam media CD interaktif ini.
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Setelah prototipe selesai dirancang kemudian dilakukan tahap validitas praktikalitas dan efektifitas pengamatan. Berikut uraian masing-masing tahap:
a. Validitas Prototipe dan Instrumen oleh Validator
Draf instrumen diberikan ke validator setelah mendapat izin dari pembimbing. Validator terdiri dari enam orang, tiga orang dari dosen PPs UNP Padang (ditentukan oleh dosen pembimbing) dan tiga orang lagi adalah guru-guru IPA-Biologi MTsN/SMP (validator teman sejawat/guru ditentukan oleh peneliti sendiri).. Peneliti memilih tiga guru SMP/MTsN dengan alasan/pertimbangan bahwa guru lebih memahami karakteristik peserta didik dan lebih mengetahui tingkat kesukaran dari konsep-konsep yang tertuang dalam media CD interaktif berorientasi konstruktivisme, karena guru tersebut telah memiliki pengalaman mengajar yang sudah bertahun-tahun. Nama-nama validator dapat dilihat pada Tabel 2.
Pada pemberian pertama hanya empat validator (validator 1,4,5,dan 6) yang mengembalikan instrumen dengan penilaiannya, sedangkan validator 2 dan 3 belum memberikan penilaian. Berdasarkan hasil penilaian dan saran yang diberikan validator, maka dilakukan revisi. Selanjutnya dikembalikan lagi kepada para validator. Hasil yang dimasukkan pada tabel-tabel dibawah ini merupakan hasil penilaian validator pada tahap kedua dan ketiga. Dari enam validator, lima validator bersedia memberikan penilaian pada seluruh instrumen yang diberikan, sedangkan validator 1 hanya bersedia memberikan penilaian pada instrumen media CD interaktif berorientasi konstruktivisme dan RPP dengan alasan dan pertimbangan tertentu.
d y (
d
d p t
Angk dari validato yang terdapa (1) Hasil va
Valid dilakukan ol
Gambar 8
Hasil diperoleh da prototipe m tercantum pa
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Skor
ka yang dim or. Pengamb at pada Bab alidasi protot dasi prototip leh enam val
8. Grafik Ha Konstrukt
l validasi p ari validator edia CD int ada Bab III s Syarat d
(3.5
masukkan da bilan kesimp
III.
tipe media C pe media C lidator. Hasi
asil Validasi tivisme (Pro
ada Gambar r adalah 3.5 teraktif bero sudah sangat
idaktik 53)