• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen PROGRAM PASCASARJANA - ADOC.PUB (Halaman 127-189)

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Guru biologi diharapkan dapat mengembangkan media CD interaktif berorientasi konstruktivisme untuk materi lain. Dan juga diharapkan guru terus

mengadakan perbaikan dan modifikasi terhadap media CD interaktif dengan tetap mempertahankan prinsip konstruktivisme.

2. Guru disarankan untuk dapat meningkatkan kemampuan agar terus belajar dan berlatih mengoperasionalkan komputer, karena media CD interaktif berorientasi konstruktivisme hanya bisa digunakan oleh guru yang mampu mengoperasionalkan komputer.

3. Kepala sekolah diharapkan dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk terus meningkatkan kemampuan dalam menggunakan komputer, karena kemampuan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan. Dengan salah satu cara yaitu dengan mendatangkan ahli komputer yang dapat membimbing guru dalam membuat bahan ajar khususnya media CD interaktif.

4. Bagi peneliti berikutnya diharapkan untuk mengembangkan media CD interaktif berorientasi konstruktivisme untuk mata pelajaran lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Anggaryani, Mita. 2006. “Pengembangan LKS Pesawat Sederhana yang

Disesuaikan dengan KBK untuk Kelas VII”. Tesis tidak diterbitkan.

Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Azhar, Nelda dan Adri, Muhammad. 2008. Uji Validitas dan Reliabilitas Paket Multimedia Interaktif, (online), (http://elektronika.unp.ac.id/wp.content/uploads/2008/03/nelda_adri.makas emnas.2008.pdf, diakses 09 Oktober 2008).

Cobb, P. 1996. “Constructivism and Learning”; dalam Plomp, Tjeerd and Ely, Donald P. (Eds), International Encyclopedia of Educational Technology (hlm. 56-59). Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Depdiknas, 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP dan SMA). Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Djali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily. 1996. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Gagne, Robert M. 1975. Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengajaran. Terjemahan oleh Abdillah Hanafi dan Abdul Manan. 1988. Surabaya: Usaha Nasional.

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Karti, Soeharto, dkk. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Surabaya Intellekctual Club.

Kemp dan Jerrol. 1994. Proses Perancangan Pengajaran. Bandung: ITB Bandung.

Kusumaningrum, Indrati. 2008. Media Pembelajaran. Padang: Universitas Negeri padang.

Lufri. 2008. Strategi Pembelajaran Terintegrasi Dalam Biologi. Padang:

Pengelola Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Rayon Universitas Negeri Padang.

____ . 2006. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: FMIPA Universitas Negeri Padang.

Madjid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Melvin L. Silberman. 1996. Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif ).

Terjemahan oleh Raisul Muttaqien. 2006. Bandung: Nusamedia.

Mohamad Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA- University Press.

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, Noehi. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning(CTL)). Jakarta: Depdiknas.

Priowirjanto, Gatot Hari. 2004. Pengembangan Modul Multimedia Interaktif.

Jakarta: Depdiknas

Rausyan, Tabrani. 1992. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rustaman, Nuryani Y., dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sadiman, Arief S., Raharjo, Haryanto, Anung, dan Rahardjito. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Beroreantasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta:

Remaja Rosdakarya.

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Yogyakarta:

Kanisius.

Sardiman A.M.. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Terjemahan oleh Muttaqien, Raisul. 2006. Bandung: Nusamedia.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert. 1994. Educational Psychology: Theories and Practice. Fourth Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher.

Smaldino, at al. 2005. Instructional Media and The New Technologies of Instruction. New York: John Willey and Son.

Suryabrata, Sumadi. 1994. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sunarto. 2005. Metodologi Penelitian Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran (Research Methodology to the Improvement of Instruction).(PPKP dan PTK): Depdiknas.

Tjong, Shelfie. 2009. Belajar yang Menyenangkan, (Online), (http://www.telaga.org/artikel.php?belajar_yang_menyenangkan.htm,

diakses 11 April 2010).

Wahono, Romi Satria. 2006. Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran, (Online),

(http://romisatriawahono.net/2006/06/21/aspek_dan_kriteria_penilaian_me dia_pembelajaran, diakses 11 April 2010).

Wilson. Brent G. 1996. Constructivist Learning Environments: Case Studies In Instructional Design. New Jersey: Educational Technology Publication Englewood Cliffs.

Gora, S Winastwan. 2008. Produksi CD Multimedia Interaktif, (online), (http://mti.ugm.ac.id~GoraTentangCDMultimediaInteraktif.pdf, diakses 07 Maret 2009).

Gredler, Margaret E. Bell. 2004. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali.

Yasnimarlis. 2009. “Penggunaan Teknologi Multimedia Suatu Model Pembelajaran Sains”. Penuntun Amalbhakti, 09/Maret. hlm. 32-33.

Yenti, Isra Nurmai. 2008. “Pengembangan Buku Kerja Berbasis Konstruktivisme pada Perkuliahan Kalkulus 1 di STAIN Batusangkar”. Tesis. Padang:

Universitas Negeri Padang.

Yulinar. 2008. “Penggunaan Program Animasi Multimedia pada Pembelajaran Dimensi Tiga di Kelas 1 SMKN 9 Padang”. Tesis. Padang: Universitas Negeri Padang.

   

(Lampiran 1

SKRIP MEDIA CD INTERAKTIF BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK KELAS IX

No Visual Audio

1 Logo .Tut Wuri Handayani

Media CD Interaktif pada Materi Sistem Ekskresi Manusia untuk kelas IX

Oleh:

Dra. Efri Yunelda NIP. 150293100

Musik 

2 SELAMAT DATANG

Dalam dunia interaktif ini anda akan mempelajari tentang “Sistem Ekskresi Manusia”. Jika anda yakin untuk memasuki dunia ini klik “lanjut” dan apabila anda kurang yakin klik “keluar”.

Lanjut Keluar

Musik 

3 Latar Suara :

Dalam dunia interaktif ini siswa akan mempelajari tentang Sistem Ekskresi Manusia. Klik mouse pada kotak secara berurutan. (1) Musik.

4 PENGANTAR

SISTEM EKSKRESI MANUSIA Standar Kompetensi:

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Musik.

   

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator

1. Mendeskripsikan struktur organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

2. Mengidentifikasi fungsi organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia.

3. Menjelaskan mekanisme pada proses sistem ekskresi manusia (ginjal, kulit, hati dan paru-paru).

4. Mengidentifikasi kelainan/penyakit pada sistem ekskresi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.

Gambar (animasi)

5 PENGANTAR

Gambar animasi

Semua makhluk hidup melakukan proses ekskresi Ekskresi adalah proses pembuangan zat sisa metabolisme di dalam tubuh yang tidak berguna.

Alat /organ ekskresi yang terdapat pada manusia terdiri atas: ginjal, kulit, paru-paru dan hati.

Set ters dis me Co gin me kar em 6. Ma

›

7

tiap alat sendiri. Jen esuaikan d engeluarkann

ntoh:

njal mengelu engeluarkan rbondioksida mpedu

ateri:

S

Klik gamb keteranga

ekskresi t nis zat sis dengan alat nya.

uarkan urine, keringat. Pa a (CO2) dan

Sistem Eksk

bar yang di an lengkapn

tersebut m a yang dik t yang di

, kulit/kelenj aru-paru men hati mengel

kresi Manus

inginkan un nya

memiliki fu keluarkan a gunakan u

jar kulit ngeluarkan

uarkan caira

sia

ntuk

ungsi

akan untuk

an

Suara Dalam Manu tentan manu

- - - - Sepe tampi satu mater

Musi a :

m materi usia ini kita

ng, alat- usia, yang m

Ginjal Kulit Hati Paru-paru erti yang da ilan. Klik m gambar un ri tersebut. (

k.

Sistem Eks a akan memb -alat eks eliputi:

u

apat dilihat mouse pada ntuk meliha

2)

skresi bahas skresi

pada salah at isi

   

8 GINJAL

 

Manusia mempunyai sepasang ginjal yang terletak di dalam rongga perut, di sebelah kanan dan kiri ruas- ruas tulang belakang.

Ginjal berwarna merah dan bentuknya seperti biji kacang merah.

Masing-masing besarnya kira-kira sekepalan tangan yang tertutup (panjangnya sekitar 10 cm, berat ginjal

±200gram). Ginjal disebut juga buah pinggang.

Letak ginjal sebelah kanan lebih rendah dari pada ginjal sebelah kiri karena ginjal sebelah kanan berada dibawah hati.

Suara:

Perhatikan gambar ginjal dan posisinya dalam tubuh manusia:

(3)

9 FUNGSI GINJAL

 

Ada beberapa fungsi ginjal:

1. Menyaring dan membersihkan darah dari aorta melalui pembuluh nadi.

2. Mengeluarkan bahan racun dan sampah sisa metabolisme yang tidak terpakai oleh tubuh.

Berupa urea, asam urine, amoniak yaitu sisa pembakaran protein. Kemudian melalui ginjal

Musik.

   

dikeluarkan sisa penyerapan cairan empedu oleh aliran darah yang memberi warna kuning pada urine.

3. Mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan dalam tubuh, seperti vitamin-vitamin, hormon- hormon dan obat-obatan. Semua itu dikeluarkan dari tubuh bersama urin.

4. Menyerap kembali bahan-bahan yang masih diperlukan oleh tubuh.

10 Video proses perjalanan urin manusia

Musik.

11 STUKTUR GINJAL

   

Gb. Penampang ginjal danbagian‐ bagiannya. 

Pada sayatan membujur sebuah ginjal (penampang ginjal), tampak bagian-bagian ginjal sebagai berikut:

1. Kulit ginjal (korteks) 2. Sumsum ginjal (medula) 3. Rongga ginjal (pelvis) 

Perhatikan gambar penampang ginjal berikut!

Musik.

   

12 BAGIAN-BAGIAN GINJAL (Gambar animasi)

 

        

Gb. Stuktur dalam ginjal (nefron) 

Kortek, Medulla dan Pelvis.

1. Korteks (Kulit ginjal) merupakan lapisan ginjal bagian luar, yang memiliki ketebalan hampir sepertiga dari tebal keseluruhan ginjal. Korteks dan medula mengandung ±1 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari: badan malpighi dan saluran (tubulus).

Setiap badan malpighi tersusun atas kapsula Bowman (simpai bowman) dan glomerulus yang terdapat dibagian korteks. Saluran (tubulus) atau nefron terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:1).Tubulus kontortus proksimal, 2).Tubulus kontortus distal, 3).Tubulus kolektivus. Diantara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal dihubungkan oleh lengkung Henle desenden (turun) dan lengkung Henle asenden (naik).

2. Medulla (Sumsum ginjal), pada bagian ini terdapat piramida ginjal yang berbentuk kerucut. Dalam piramida ginjal terdapat saluran-saluran pengumpul urine yang bermuara pada Pelvis

3. Pelvis (Rongga ginjal), pada bagian dalam ginjal terdapat pelvis yang merupakan tempat penampungan urine hasil penyaringan darah di badan malpighi (muara dari ketiga tubulus).

Musik.

1.  pelvis  2. Korteks  3. Medulla  4. Ureter 

(tubulus   Kolektivus)

   

13 PROSES PEMBENTUKAN URIN

 

   

Gb. Proses Pembentukan Urine (dalam nefron)   

Urin dibentuk di nefron yaitu dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah bahan-bahan yang bermanfaat.

Dengan demikian akan tersisa bahan tak berguna, yang nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan, yang disebut urin.

Sebelum menjadi urin, di dalam ginjal akan terjadi tiga macam proses, yaitu: Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi.

Musik 

14 FILTRASI (PENYARINGAN) Gambar (animasi)

Gb. Proses Filtrasi pada Badan Malpighi 

Filtrasi terjadi pada glomerulus.

Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh

Musik 

   

15 FILTRASI (PENYARINGAN) Gambar (animasi)

Gb. Proses Filtrasi pada Badan Malpighi   

Proses filtrasi ini terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman yang menghasilkan filtrat gromerulus yang disebut dengan urine primer.

Mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urine primer, kemudian urine primer akan memasuki kapsula Bowman.

Proses filtrasi terjadi akibat mengkerut dan mengembangnya arteriol afferent dan arteriol efferent yang masuk dan meninggalkan glomerulus.

Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring, sedangkan molekul- molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam amino, mineral dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin primer.

Musik

16 REABSORPSI (PENYARINGAN KEMBALI)

Gambar (animasi) Musik 

   

Gb. Proses Reabsorpsi pada Badan Malpighi   

Reabsorpsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urine sekunder.

Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk kedalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.

Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain:

gula, vitamin, asam amino, air dan ion-ion anorganik (Na+, K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO 4-2).

17 AUGMENTASI (Gambar animasi)

Gb. Proses Reabsorpsi pada Badan Malpighi 

Augmentasi yaitu pengeluaran zat yang tidak diperlukan dan tidak bisa disimpan oleh tubuh.

Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus kontortus distal. Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses penambahan zat –zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal hasilnya

Musik 

   

berupa urine sesungguhnya.

Urine sesungguhnya mempunyai kandungan sebagai berikut:

a. Air (±96), urea, asam urat dan amoniak sebagai sisa perombakan protein yang bisa meracuni tubuh.

b. Garam mineral terutama garam dapur (NaCl).

c. Zat warna empedu (yang memberi warna kuning pada urine).

d. Zat yang berlebihan dalam darah, misalnya vitamin, obat-obatan, hormon, dan zat-zat kimia yang berasal dari makanan.

18 PROSES PENGELUARAN URIN Gambar(animasi)

Gb. Proses pengeluaran urine 

Urine sesungguhnya akan mengalir ke tubulus kolektivus/saluran pengumpul dan masuk kedalam rongga ginjal (pelvis), dari pelvis urin keluar dari ginjal melalui ureter (saluran ginjal) menuju kandung/kantong kemih (tempat pengumpul sementara urin) dan kemudian keluar melalui saluran kencing (uretra) sebagai muara akhir.

Musik 

19 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN URIN

Sekarang kita membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan urin

Musik.

   

Jumlah urin primer yang terbentuk setiap hari kurang lebih 150-170 liter.

Meskipun demikian hanya 1-1,5 liter urin yang dikeluarkan.

Banyak sedikitnya jumlah urin yang dikeluarkan setiap hari dipengaruhi 3 faktor, yaitu:

1. Air yang dikonsumsi 2. Hormon Antiduretik (ADH) 3. Suhu

20 Air yang Dikonsumsi

Air yang diminum mempengaruhi jumlah urin.

Semakin banyak minum air, semakin banyak pula urine yang dihasilkan oleh ginjal

Faktor yang pertama adalah : air yang dikonsumsi

Musik.

21 Hormon Antideuretik (ADH)

Orang yang kekurangan hormone antidiuretik (DHA = Anti Diuretic Hormon) atau kekurangan hormone insulin akan menghasilkan banyak urin sehingga sehingga sering buang air kecil. Untuk mengatasi kekurangan air di dalam tubuhnya penderita sering merasa sehingga minum air banyak.

Faktor yang kedua adalah : hormone Antideuretik.

Musik.

   

22 Suhu

Ketika suhu panas, tubuh akan banyak mengeluarkan keringat dan urin yang dihasilkan oleh ginjal sedikit.

Sebaliknya jika suhu udara dingin urin yang dikeluarkan (diproduksi banyak).

Dan fakor yang ketiga adalah:

suhu

Musik.

23 KELAINAN-KELAINAN (GANGGUAN) PADA GINJAL

Kelainan pada ginjal dapat mengganggu fungsi sistem ekskresi. Beberapa kelainanan (gangguan) pada ginjal antara lain:

1. Diabetes melitus

Diabetes melitus (kencing manis) terjadi karena kadar hormon insulin dalam tubuh sangat rendah sehingga proses pengubahan glukosa menjadi glikogen terganggu. Akibatnya kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat dan tidak mampu diserap kembali oleh tubuh (tubula) sehingga gula yang berlebihan itu akan diekskresikan (dikeluarkan) bersama urn (adanya gula dalam urin).

Untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam urine dapat dilakukan uji glukosa dalam urin

Penanggulangan pada gangguan ginjal yang berupa penyakit diabetes melitus ialah dengan memberikan obat pada pasien.

   

24 2. Batu ginjal

Penyakit batu ginjal terjadi karena terdapat endapan-endapan garam garam kalsium dan penumpukan asam urat yang berupa kristal di dalam rongga ginjal atau di dalam saluran ginjal dan dapat pula di dalam kantung kemih, sehingga aliran air kemih terganggu.

Kristal-kristal garam kalsium tersebut dapat menimbulkan luka-luka dan infeksi sehingga akan terasa nyeri. Infeksi dapat pula terjadi karena pengapuran zat kimia dan dari obat-obatan.

Untuk mencegah terbentuknya batu ginjal, beberapa petunjuk di bawah ini bisa dilakukan:

a. Penyakit batu ginjal dapat dicegah sedini mungkin, yaitu dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang

b. Minum air putih yang cukup, kurang lebih 8 gelas tiap hari. Tujuannya agar menghasilkan air seni yang cukup untuk membilas zat-zat kimia yang mungkin akan mengendap di batu ginjal.

c. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium (susu, telor, daging, jeroan) dan mengurangi makanan yang terlalu tinggi mengandung asam urat (kangkung, bayam, kembang kol, dan olahan melinjo).

25 3.

26

d. Seringl sebab b terutam sebagai e. Perhatik

berluba berpeng f. Jangan

sebab i ginjal.

g. Jika m gagal ginja Gagal gin dimana g sebagaima membersih metabolism Mengatasi Kemajuan fungsi ginj tersebut di Therapy (R (TPG). Ad a. Transp b. Dialisi

Anda

ah mengko buah ini ban ma ginjal.

i pencuci dar kan kesehat ang atau

garuh pada g n memanask

ni termasuk emungkinka al

njal merupa ginjal suda ana mestiny

hkan dara me.

Gagal Ginja ilmu penget jal digantika ikenal denga RRT) atau T da dua cara T plantasi/cang

s/cuci darah

a telah meny Gi Seb Alat Ekskr

onsumsi bu nyak manfaa

Buah ini rah alami.

tan gigi, ka terkena ginjal.

kan olahan k salah satu

an, konsumsi

akan kelain ah tidak d

ya yaitu m ah dari al.

tahuan, mem an. Penggant an Renal Rep Terapi Pengg

TPG, yakni gkok ginjal h .

yelesaikan m injal

bagai resi Manusi

uah seman atnya bagi tu

sering dis arena gigi y

infeksi sayur bay pembentuk ilah air mine

nan pada g dapat berfu

menyaring zat-zat

mungkinkan tian fungsi placement ganti Ginjal

materi

a

ngka,

ubuh sebut yang bisa yam, batu eral.

ginjal ungsi dan sisa

Musik 

27 Sim

28 Sim mulasi 1

mulasi 2

SIMU

ULASI

Perha beriku yang

Musi

Perha prakt langk 1. K pa te se 2. Te

ke te 3. K sp te ba 4. A

pe 5. La un ge 6. Tu

pe

Musi

atikan gamba ut ini, dan b

dapat anda a

atikan sepera ikum beriku kah-langkah Klik pipet tete

ada salah sat erdapat pada ecara bergan eteskan laru edalam gelas erpasang pad Klik mouse p piritus, dan a ersebut serta awah gelas u Amati apa yan

ercobaan ter akukan kegi ntuk larutan elas kimia 2 ulis kesimpu engamatan a

ar atau anim uat kesimpu ambil

angkat alat-a ut, dan ikuti

praktikum y es dan arahk tu larutan ya gelas kimia ntian

tan tersebut s ukur yang da statif klem

ada lampu angkat lampu

letakkan tep ukur

ng terjadi da sebut iatan 1, 2, da

yang ada pa dan 3 ulan dari has anda!

masi ulan

alat yaitu:

kan ang

m u pat di ari an 3 ada sil

   

29 KULIT

KULIT sebagai ALAT EKSKRESI 

Mengeluarkan KERINGAT   

  Mengandung 

   

   Air      Garam mineral   

Alat ekskresi yang kedua yaitu kulit. (ki)

30 STRUKTUR KULIT

Gb. Penampang kulit

Kulit terdiri atas beberapa bagian dengan lapisan- lapisan tertentu.

Secara anatomis kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu:

1. Epidermis (kulit luar/kulit ari) 2. Dermis (kulit jangat)

3. Jaringan ikat bawah kulit

Perhatikan gambar penampang kulit: (k2)

Musik.

Secara anatomis kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu:

1. Epidermis (kulit luar/kulit ari)

2. Dermis (kulit jangat) 3. Jaringan ikat bawah kulit

(k.3)

   

31 Gambar (animasi)

Epidermis tersusun atas dua lapisan yaitu:

1. Lapisan tanduk

Lapisan tanduk terdapat di bagian paling luar dari kulit, yang terdiri dari sel-sel mati yang mudah mengelupas.

Lapisan ini tidak memiliki pembuluh darah dan jaringan saraf, sehingga tidak sakit dan tidak mengeluarkan darah jika terkelupas.

Epidermis tersusun atas dua Lapisan yang pertama yaitu:

Lapisan tanduk (k.4)

Musik.

Epidermis

Dermis

Jaringan ikat bawah

   

32 Gambar (animasi)

2. Lapisan malpighi

Yaitu lapisan yang terletak lebih dalam dari lapisan tanduk.

Lapisan ini tersusun atas sel-sel hidup, mempunyai jaringan saraf dan memdapat darah dari pembuluh kapiler dibawahnya. Pada lapisan ini terdapat pigmen kulit. Pigmen berfungsi untuk memberi warna pada kulit, sehingga terdapat bermacam-macam warna pada kulit, ada orang yang berwarna kulit putih, kuning, sawo matang dan hitam. Dan juga berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari.

Lapisan yang kedua adalah lapisan malpighi (k.5)

Musik.

33

Pada lapisan dermis terdapat:

1. Kelenjar keringat 2. Kelenjar minyak

3. Rambut dan otot penggerak rambut 4. Pembuluh darah dan limfa

5. Ujung-ujung saraf dari indera

› Klik salah satu teks untuk keterangan lengkapnya

Dibawah lapisan epidermis terdapat lapisan dermis.

Pada lapisan dermis terdapat:

6. Kelenjar keringat 7. Kelenjar minyak

8. Rambut dan otot penggerak rambut

9. Pembuluh darah dan limfa 10. Ujung-ujung saraf dari indera

   

34 Gambar (animasi)

Dermis berupa lapisan yang lebih tebal dari epidermis.

Pada lapisan dermis terdapat:

1. Kelenjar keringat

Kelenjar keringat bentuknya seperti pembuluh panjang dari lapisan Malpighi masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjar ini menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf.

Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap air bersama larutan garam (NaCl) dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan dikeluarkan menuju pori-peri kulit melalui saluran kelenjar keringat (tempat ari diuapkan dan merupakan penyerapan panas tubuh).

Musik.

35 Gambar (animasi)

2. Kelenjar minyak

Kelenjar ini menghasilkan minyak untuk

mencegah agar rambut tidak kering serta mencegah mengerutnya kulit rambut.

Musik  Kelenjar keringat

Kelenjar minyak

   

36 Gambar (animasi)

3. Rambut dan otot penggerak rambut

Rambut terletak di dalam kantung rambut. Rambut terdiri atas akar dan batang rambut. Sel-sel akar rambut selalu membelah dan mengakibatkan pertumbuhan rambut menjadi panjang.

Pada waktu kedinginan atau ketakutan kontraksi otot penggerak rambut dapat menegakkan rambut.

Musik 

37 Gambar (animasi)

4. Pembuluh darah

Musik  Batang rambut

Akar rambut Rambut

Pembuluh darah vena Pembuluh darah arteri

Dalam dokumen PROGRAM PASCASARJANA - ADOC.PUB (Halaman 127-189)

Dokumen terkait