• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

40 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab.Gowa dalam melihat pengaruh minat belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi, dimana kelas X sebagai kelas penelitian. Pengambilan data dilakukan pada 13 orang responden yang di ambil dari 13 orang siswa yang berasal dari satu kelas pembelajaran. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu diperkenalkan oleh guru mata pelajaran biologi.

Median 28,00

Modus 22,00

Standar Deviasi 10,38

Nilai Maksimum 50

Nilai Minimum 17

Skwerness 0,581

Kurtosis -0,813

Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil pretest dari 13 peserta didik sebelum proses pembelajaran dengan menggunakan media Videoscribe sparkol adalah 30,00 dengan media 28,00 dan modus 22,00 serta standar deviasi 10,38. Nilai pretest yang dicapai peserta didik tersebar dari nilai maksimum 50 sampai nilai minimum 17, serta nilai Skwerness 0,581 dan Kurtosis -0,813.

Jika minat belajar peserta didik dikelompokkan kedalam lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Dan Persentase Skor Hasil Tes Peserta Didik Sebelum Diterapkan Media Videoscribe Sparkol

NO Kriteria Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 90 ≀ πœ’ ≀ 100 Sangat Tinggi 0 0

2 80 ≀ πœ’ < 89 Tinggi 0 0

42

3 70 ≀ πœ’ < 79 Sedang 0 0

4 56 ≀ πœ’ < 65 Rendah 0 0

5 0 ≀ πœ’ < 55 Sangat Rendah 13 100

JUMLAH 13 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa 100% peserta didik kelas X yang diberi Pretest memperoleh nilai pada rentang 0-55 atau berada pada kategori sangat rendah dan tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai pada kategori rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Dengan demikian hasil tes siswa sebelum diterapkan media masih tegolong sangat rendah.

Di bawah ini adalah deskripsi ketuntasan hasil tes peserta didik sebelum diterapkan media Videoscribe sparkol

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Tes Peserta Didik Sebelum Diterapkan media Videoscribe Sparkol

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

75 ≀ 𝝌 ≀ 100 TUNTAS 0 0

0 ≀ 𝝌 < 70 TIDAK TUNTAS 0 0

JUMLAH 13 100

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil tes peserta didik sebelum diterapkan media Videoscribe sparkol (Pretest) masih dalam kategori tidak tuntas.

2) Deskripsi Hasil Tes Peserta Didik setelah Penerapan Media Videoscribe Sparkol.

Hasil analisis statistik deskriptif terhadap nilai postest yang diberikan pada peserta didik dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Tes Peserta Didik Setelah Diterapkan Media Videoscribe Sparkol

Statisistik Nilai Statistik

Jumlah Sampel 13

Mean 79,30

Median 76,00

Modus 80

Standar Deviasi 8,97

Nilai Maksimum 97

Nilai Minimum 67

Skwerness 0,684

Kurtosis -0,406

Pada tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil posttest dari 13 siswa sebelum proses pembejalaran dengan menggunakan media videoscribe sparkol adalah 79,30 dengan media 76,00 dan modus 80 serta standar deviasi 8,97. Nilai Posttest yang dicapai peserta didik tersebar dari nilai maksimum 97 sampai nilai minimum 67, serta nilai Skwerness 0,684 dan Kustosis -0,406. Jika minat belajar peserta didik pada mata pelajaran biologi dikelompokkan menjadi lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti pada tabel 4.5 berikut ini :

44

Tabel 4.5 Distribusi Dan Persentase Skor Hasil Tes Peserta Didik Setelah Diterapkan Media Videoscribe sparkol

No Kriteria Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 90 ≀ 𝝌 ≀ 100 Sangat Tinggi 4 20 %

2 80 ≀ 𝝌 < 89 Tinggi 2 25 %

3 70 ≀ 𝝌 < 79 Sedang 5 45 %

4 56 ≀ 𝝌 < 69 Rendah 2 10 %

5 0 ≀ 𝝌 < 55 Sangat Rendah 0 0

JUMLAH 13 100

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.5 ditunjukkan bahwa hasil tes peserta didik setelah penerapan media Videoscribe Sparkol terdapat 5 dari 13 orang atau 45 % dari keseluruhan peserta didik memperoleh hasil yang berada pada kategori sedang, 2 peserta didik atau 25 % dari keseluruhan peserta didik yang nilainya berada pada kategori Tinggi, 4 peserta didik atau 20 % dari keseluruhan peserta didik yang nilainya berada pada kategori Sangat Tinggi, 2 peserta didik atau 10 % peserta didik yang memperoleh nilai Rendah dan tidak ada peserta didik yang memperoleh nilai Sangat Rendah. Jika rata-rata skor hasil posttest peserta didik yaitu 80.92 dikonversi kedalam lima kategori, maka rata- rata skor hasil posttest peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab.Gowa setelah diterapkan media Videoscribe sparkol berada pada kategori Tinggi.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan semangat dan bahagianya peserta didik ketika belajar dalam ruangan dengan menggunakan media Videoscribe sparkol sehingga minat belajar peserta didik mengalami peningkatan.

Dibawah ini adalah hasil tes peserta didik setelah diterapkan media Videoscribe sparkol yang dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan minat belajar dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Tes Peserta Didik Setelah Diterapkan Media Videoscribe sparkol

Interval Skor Kategori Frekuensi Pesentase (%)

70 ≀ 𝝌 ≀ 100 TUNTAS 10 90 %

0 ≀ 𝝌 < 70 TIDAK TUNTAS 3 10 %

JUMLAH 13 100 %

Pada tabel 4.6 di atas ditunjukkan bahwa banyaknya peserta didik yang mencapai nilai β‰₯ 75 adalah 10 peserta didik atau 90 % dari jumlah keseluruhan peserta didik dan dinyatakan Tuntas secara individual. Sementara 3 peserta didik lainnya atau 10 % dari jumlah keseluruhan peserta didik memperoleh nilai < 70 atau dinyatakan Tidak Tuntas secara individual.

Setelah penerapan media Videoscribe sparkol peserta didik sangat bahagia dan bersemangat untuk mengikuti pembelejaran dalam kelas dan minat belajar peserta didik yang mengisi tes (posttest) menunjukkan ketuntasan. Peserta didik yang tuntas berjumlah 10 orang dan yang tidak tuntas berjumlah 2 orang.

Dibawah ini adalah hasil perbandingan dari kedua hasil tes ( Pretest dan Posttest ), hasil tes peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan media Videoscribe sparkol ternyata jauh berbeda. Peserta didik lebih semangat dan tertarik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media Videoscribe sparkol.

46

Tabel 4.7 Perbandingan Data Hasil Tes Pretest dan posttest Data

Jumlah Nilai

Nilai Rata- Rata

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Hasil Ketuntasan

Pretest 600 30,00 50 17

Tidak Tuntas

Posttest 1586 79,30 97 67 Tuntas

Berdasarkan tabel 4.7 diatas jumlah nilai pada Pretest sejumlah 600 sedangkan Posttest sejumlah 1586. Nilai rata-rata pada Pretest sejumlah 30,00 dan Posttest sejumah 79,30. Nilai tertinggi pada Pretest sejumlah 50 dan nilai tertinggi pada Posttest sejumlah 97 dan nilai terendah pada Pretest sejumlah 17 dan nilai terendah pada Posttest sejumlah 67.

1. Anlisis Korelasi Kuantitatif

Analisis korelasi adalah istilah yang sering digunkan untuk menentukan ada tidaknya sebuah hubungan. Secara sederhana memang seperti itulah yang dimaksud dengan korelasi. Apabila ada hubungan maka perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan menentukan terjadinya perubahan di variabel lainnya Y.

1). Uji Validitas

Uji Validitas intrumen dilakukan untuk menunjukkan kebaikan dari instrumen yang akan digunakan pada sebuah penelitian. Menurut Arikunto β€œ Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kebaikan daripada suatu intrumen”.

Alat ukur dapat dikatakan valid jika benar sesuai dan menjawab secara tepat tentang variabel yang akan diukur. Validitas juga menemukan sejauh mana

koefisien validitas.

Tabel 4.8 Analisis Korelasi Kuantitatif Variabel X Intrumen

Variabel

Question r-hitung r-tabel Keterangan

Pengaruh Media Videoscribe

sparkol (X)

X1 0,729 0,4438 Valid

X2 0.504 0,4438 Valid

X3 0,697 0,4438 Valid

X4 0,413 0,4438 Valid

X5 0,703 0,4438 Valid

X6 0,683 0,4438 Valid

X7 0,717 0,4438 Valid

X8 0,413 0,4438 Valid

X9 0,671 0,4438 Valid

X10 0,703 0,4438 Valid

Tabel 4.9 Analisis Kolerasi Kuantitatif Variable Y Intrumen

Variabel

Question r-hitung r-tabel Keterangan

Minat Belajar Peserta Didik

(X)

Y1 0,461 0,4437 Valid

Y2 0.573 0,4437 Valid

Y3 0,204 0,4437 Valid

Y4 0,257 0,4437 Valid

Y5 0,573 0,4437 Valid

48

Y6 0,131 0,4437 Valid

Y7 0,353 0,4437 Valid

Y8 0,563 0,4437 Valid

Y9 0,563 0,4437 Valid

Y10 0,344 0,4437 Valid

2). Reabilitas

Kata Reabilitas sebenarnya diambil dari kata relability dalam bahasa inggris dan berasal dari kata relabic yang artinya dapat dipercaya, kestabilan. Suatu tes dapat diakatakan reliabel jika tes tersebut menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan tidak bertentangan. Berikut adalah reabilitas variabel X dan Y.

berdasarkan uji menggunakan rumus Cronbach alpha dibantu dengan Software SPSS 24, didapatkan nilai alpha sebesar 0,808 pada angket pengaruh media Videoscribe sparkol terhadap minat belajar peserta didik sedangkan pada angket minat belajar peserta didik didapatkan nilai sebesar 0,967. Nilai alpha itu

menunjukkan instrument yang reliabel.

Dokumen terkait