30
7. Kepala Bidang Manajemen Guru dan Tenaga Kependidikan
Memiliki tugas pengkajian dan perumusan kebijakan teknis dibidang pendidik dan tenanga kependidikan jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA, membina dan mengembangkan standar kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA.
8. Kepala bidang pengembangan pendidikan dasar
Memiliki tugas menyusun rencana dan memiliki program kerja lingkup pembinaan dan pengembangan sekolah dasar.
Adapun tugas Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan fungsi yaitu : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan
2. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan 4. Pelaksanaan administrasi dinas pendidikan dan
5. Pelaksanan fungsi lain yang diberikan oleh walikota/Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Kota Makassar menciptakan inovasi yang baru dalam menghadapi kondisi yang sedang terjadi pada saat ini yaitu pandemi covid-19. Dalam menciptakan inovasi yang baik maka Dinas Pendidikan sebelumnya melakukan Pengambilan Keputusan. Pengambilan Keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Penulis merujuk kepada teori dari Sondang P. Siagian yang dimana setiap keputusan yang diambil merupakan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun proses pengambilan keputusan meliputi Identifikasi Masalah, Pengumpulan Dan Analasis Data dan Pembuatan Kebijakan. Data – data hasil penelitian pada setiap indikator tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Sejumlah kebijakan diambil oleh pemerintah guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Bahkan hampir sebagian aspek kehidupan mengalami perubahan. Dunia perekonomian semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun yang menyebabkan kurangnya interaksi, termasuk dunia pendidikan.
Pada saat ini gangguan teknologi terjadi di dunia pendidikan, pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka dan dilakukan di sekolah, secara tiba-tiba harus dilakukan dengan jarak jauh Penyebaran virus Corona yang meningkat, cepat mengambil tindakan,
32
salah satunya menutup sekolah selama dua pekan. Seluruh kegiatan belajar sementara dilakukan dari rumah.
Adapun hal tersebut didukung berdasarkan surat keputusan dari Menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 perihal pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Dinas Pendidikan Kota Makassar juga melakukan hal yang sama yaitu meliburkan sekolah selama 2 pekan mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Karena melihat kasus yang terkonfirmasi terkena virus covid-19 di Kota Makassar maka Dinas Pendidikan memantapkan untuk meliburkan sementara proses pembelajaran di seluruh sekolah yang berada di Kota Makassar tanpa terkecuali.
Tabel 4. 1 Data persebaran covid-19 2021 Kota Makassar
No Kecamatan Suspek Konfirmasi
1 Biringkanaya 1390 6157
2 Bontoala 267 1182
3 Makassar 405 2005
4 Mamajang 294 1878
5 Manggala 1152 5032
6 Mariso 403 1645
7 Panakkukang 1132 5053
8 Rappocini 1409 6588
9 Sangkarrang 11 38
10 Tallo 545 2090
11 Tamalanrea 902 4500
12 Tamalate 921 5488
13 Ujung Pandang 408 1320
14 Ujung Tanah 99 638
15 Wajo 135 1105
16 Luar Wilayah 130 2490
Total 9603 47209
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2021
Berdasarkan kasus covid-19 yang terus mengalami kenaikan signifikan dari waktu ke waktu, maka pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai meliburkan aktivitas tatap muka termasuk dalam dunia pendidikan.
Seperti melarang proses belajar mengajar secara tatap muka, hal tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya kerumunan di tengah masyarakat dan sebagai upaya pencegahan penularan virus covid-19.
Gambar 4. 2 Alur Kebijakan Pembelajaran Daring MENTERI PENDIDIKAAN DAN
KEBUDAYAAN RI.
GUBERNUR
BUPATI/WALIKOTA.
DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DAN TENAGA PEN-
DIDIKAN
34
Sumber: data diolah oleh peneliti, 2021. Biro Komunikasi dan Layanan Masyara- kat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Laman: www.kemdikbud.go.id Berdasarkan struktur di atas, Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim mener- bitkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksaan pendidikan dalam masa darurat pandemic covid- 19. Surat edaran tersebut disampaikan kepada Gubernur, kemudian Gubernur Sulawesi Selatan mengeluarkan surat edaran SK Menteri Nomor 4 Tahun 2020 Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat COVID-19 Tahun 2020 Nomor. 443.2/2181.DISDIK tentang perpanjangan masa belajar di rumah pada pendidikan SMA/MA, SMP/Mts sederajat dan SLB Negeri dan Swasta se Sul-Sel.
Pada tanggal 30 Maret 2020, PJ Walikota Makassar mengeluarkan SK dengan nomor 440/129/S.Edar/Disdik/III/2020 mengenai tindak lanjut pencegahan penularan covid-19 di kota Makassar memperpanjang belajar jarak jauh.
Tersampainya SK dari PJ Walikota Makassar, Maka dinas pendidikan menyampaikan SK tersebut ke sekolah agar setiap sekolah yang berada di kota Makassar mengikuti dan melaksanakan arahan dari SK tentang pembelajaran daring yang berlaku agar penyebaran covid-19 bisa cepat meredam.
Sebagai salah satu contoh surat edaran yang di keluarkan oleh Siti Runiah Indonesia Sekolah Dasar Runiah School denagn nomor lampiran /Eks/SD/RNH/VIII/2021 tentang Hal Pemberitahuan Perpanjangan Pembatasan Kegiatan di Lingkungan Runiah School Yang ditujukkan kepada Orang Tua siswa/i SD Runiah School yang menjelaskan tentang kegiatan belajar mengajar untuk siswa/i SD Runiah School dilaksanakan secara full daring (online) dari
September 2021.
Pembelajaran daring di fokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai virus corona atau wabah covid – 19. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses atau fasilitas belajar dirumah
Mendikdub mengatakan kondisi pandemic Covid-19 tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar berlangsung secara normal, ter- dapat ratusan ribu sekolah yang ditutup untuk mencegah penyebaran, sekitar 68 juta siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah, dan sekitar 4 juta guru melakukan kegiatan mengajar jarak jauh.
Beberapa kendala timbul dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di antaranya kesulitan guru dalam mengola PJJ. Sementara itu, tidak semua orang mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah dengan optimal karena harus bekerja ataupun kemampuan sebagai pendamping belajar anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar melaksanakan sesuai dengan surat edaran yang di keluarkan oleh Mendikbud yaitu mengenai permasalahan bagaimana proses pembelajaran tetap terlaksanakan secara baik dimasa pandemi covid 19 sehingga terciptanya inovasi/hal baru yang akan dilaksanakan sehingga proses pembelajaran terjadi secara baik. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan bapak Dr. Syarifuddin. M.pd selaku Kepala Seksi Kurikulum, sekaligus PLH Kepala Bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
36
“Masalah yang sedang dihadapi lumayan berat karna biasanya anak anak belajar di sekolah, tatap muka bersama guru atau teman-temannya tapi terpaksa hal tersebut dihentikan dulu untuk sementara. Mengingat visi kami Mengembangkan pembaharuan manajemen pendidikan, kami berupaya semaksimal mungkin agar proses pembelajaran tetap terlaksanakan dengan baik ya ”
Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa permasalahan yang sedang di hadapi oleh Dinas Pendidikan saat ini Masalah pandemi tentang bagaimana Dinas Pendidikan tetap mampu mempertahankan proses pembelajaran walaupun terhalang oleh kasus pandemi Covid-19. Mengingat visi dan misi Dinas Pendidikan yaitu salah satunya mengembangkan pembaharuan manajemen pendidikan, maka Dinas Pendidikan Kota Makassar mengupayakan agar inovasi atau hal baru yang ingin mereka ciptakan mampu berjalan dengan sangat baik.
Dinas pendidikan Kota Makassar pun mengedarkan kembali mengenai edaran pembelajaran daring tersebut kepada seluruh Sekolah di Kota Makassar.
Selain itu hal lain yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota makassar dalam melancarkan Pembelajaran Daring yang dijelaskan oleh bapak Dr. Syarifuddin.
M.pd selaku kepala seksi kurikulum, sekaligus PLH kepala bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
“pertama yang kami mencari tahu terlebih dahulu kondisi sekolah tersebut. kami memberi kewenangan penuh kepada sekolah untuk melakukan model pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolahnya.”
Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar selama masa pandemi Covid-19 sehingga terciptanya inovasi/hal baru yang di laksanakan sehingga proses pembelajaran berjalan terjadi secara baik mulai dari TK, SD, SMP dan SMA/SMK dengan membuat Kurikulum
sekolah sesuai dengan kondisi sekolah. Dinas pendidikan Kota Makassar memberikan kewenangan penuh kepada sekolah untuk melakukan model pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing di setiap sekolah. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Muskarnain Yunus S.Pd.M.P.d selaku kepala seksi kesiswaaan dikdas Dinas Pendidikan Kota Makassar :
“jadi selama covid yang kami lakukan pertama menghentikan pembelajaran tatap muka untuk sementara. luring ditiadakan dan memunculkan during,yang kedua yaitu home visit kunjungan oleh para guru untuk face to face terhadap siswa”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Inovasi yang telah diciptakan oleh dinas pendidikan Kota Makassar ialah pembelajaran online atau daring yang dimana guru dan siswa menggunakan teknologi seperti Whatssapp atau Zoom Meeting untuk melakukan proses pembelajaran dan juga Home Visit dimana guru mendatangi rumah siswa agar bisa bertatap muka secara langsung.
Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak ABD Hafid Iskandar, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Runiah school
“selama pandemi mengikuti edaran dari Dinas yaitu melakukan pembelajaran secara online,bisa lewat wa,google meet,google clasroom,atau zoom.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa inovasi yang telah diciptakan Dinas Pendidikan Kota Makassar ialah pembelajaran secara Online bisa melalui via whatsaap,google meet,google clasroom atau via zoom.
38
Adapun Strategi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Dinas pendidikan dalam menjalankan inovasi yang telah di ciptakan dijelaskan oleh Bapak Dr. Syarifuddin. M.pd selaku kepala seksi kurikulum, sekaligus PLH kepala bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
“Strategi yang telah dibincangkan ialah pertama pihak skolah melibatkan orangtua,yang kedua melibatkan institusi atau organisasi yang ada di Makassar ataupun di luar Makassar yang bisa membantu mereka,ketiga menggunakan sumber daya yang dimiliki sebaik mungkin untuk menjadikan seluruh yg ada di sekitar ini untuk belajar”
Berdasarkan hasil wawancara diatas Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa strategi pengambilan keputusan yang dilakukan untuk menjalankan inovasi yang telah tercipta ialah yang pertama pihak sekolah melibatkan orangtua siswa/i untuk berpartisipasi,kedua sekolah melibatkan institusi yang bisa membantu sekolah tersebut, dan yang ketiga pihak sekolah menggunakan sumber daya seperti teknologi/sarana yang ada sebaik mungkin. Adapun strategi yang diinginkan oleh tenaga pendidik menurut Ibu Andi Tandriyaitu :
“ strategi awal yang kami ingin lakukan yaitu komunikasi dulu ya sama orangtua siswa agar turut berperan dalam menyukseskan pembelajaran ini, tapi ya perlu pengawasan dari mereka juga”
Berdasarkan hasil wawancara diatas, peran kedua orang tua siswa memang sangatlah penting. Adapun peran orangtua dalam proses pembelajaran daring yaitu bisa sebagai pendidik, pemberi motivasi, membimbing anak dan menyediakan fasilitas dalam melaksanakan pembelajaran daring. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak ABD Hafid Iskandar, S.Pd :
mengadakn rapat bersama para Guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan yaitu daring”
Berdasarkan hasil wawancara diatas, Kepala Sekolah melakukan rapat terlebih dahulu bersama Guru mengenai pembelajaran apa yang akan berlangsung atau dilaksanakan sesuai dengan edaran dari Dinas Pendidikan. Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Andi tandri selaku Orangtua siswa :
“kami orangtua menunggu arahan saja dari para guru, kami usahakan bisa mengawasi anak kami, daninsyaallah bisa memberikan fasilitas yang ingin digunakan”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Orang tua siswa/i di masa pandemi ini diwajibkan untuk bekerja sama dengan pihak sekolah agar tujuan mereka sama-sama tercapai yaitu proses pembelajaran berjalan secara lancar.
Adapun kenaikan kasus di Kota Makassar, diharapkan agar pemerintah bisa menunda pembukaan sekolah yang direncanakan bulan Juli 2021. Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia ( IGI ) Bapak Muhammad Ramli Rahim mengatakan bahwa kenaikan kasus di Kota Makassar telah diprediksi seblumnya, maka lebih baik perencanaan untuk melakukan pembelajaran tatap muka di tunda saja dulu.
Penambahan kasus covid 19 di Kota Makassar naik signifikan pada umur 10-19 tahun.
2. Pengumpulan dan analisis data
40
Proses belajar mengajar dimasa pandemi turut memberikan tantangan bagi tenaga pengajar maupun peserta didik. Pandemi menghilangkan proses pembelajaran tatap muka dikarenakan kebijakan dari pemerintah untuk social distancing atau menjaga jarak, selain itu untuk menghindari kerumunan.
Kenaikan covid-19 yang sangat pesat menimbulkan ketakutan bagi para orangtua siswa/i untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Begitupula bagi tenaga pendidik jika tatap muka tetap dilaksanakan.
Adapun metode pembelajaran yang ingin dilakukan harus sesuai dengan kondisi daerah tersebut. Pengumpulan dan analisis data oleh dinas pendidikan Kota makassar dapat membantu memecahkan masalah yang ada. Adapun proses pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan yaitu :
(a) Fase pengumpulan fakta adalah dengan melihat terlebih dahulu masalah yang ada secara luas dan kemudian melanjutkannya dengan menentukan sub masalah yang ada. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh bapak Dr.
Syarifuddin.M.pd selaku kepala seksi kurikulum,sekaligus PLH kepala bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
“kami mencari tahu terlebih dahulu sekolah mana saja yang terkendala dalam proses pembelajaran ini, contoh jaringannya mungkin tidak ada atau handphone tidak ada, kami mencari tahu terlebih dulu baru setelah itu kami diskusikan kembali bagaimana baiknya”
Berdasarkan hasil wawancara diatas Dinas Pendidikan Kota Makassar menginginkan data siswa/i yang mungkin kesulitan dalam proses pembelajaran. Kemungkinan terhalang oleh jaringan ataupun tidak adanya fasilitas yang canggih, setelah itu akan di diskusikan kembali bagaimana
oleh Ibu Nurfahmi selaku Guru SD Runiah School :
“kami tenaga pendidik juga kebingungan awal-awal pandemi ini terjadi,bagaimana sistem pembelajaran bisa terus berlanjut kalau misalnya ada salah satu siswa kami yang tidak memiliki hp canggih”
Berdasarkan hasil wawancara diatas salah satu fakta yang terjadi ialah mengenai permasalahan kurangnya teknologi canggih yang dimiliki siswa sehingga pihak dari sekolah terlebih dahulu mencari tahu apakah siswa/i mereka memiliki teknologi yang canggih atau tidak.
Dinas pendidikan Kota Makassar bekerja sama dengan sekolah mengenai berapa banyak sekolah yang terhalang atau kesulitan dalam proses pembelajaran daring. Kesulitan yang dimaksud bisa saja kesulitan akan kurangnya teknologi yang canggih, atau kuota data yang tidak cukup.
Dalam pembelajaran daring siswa dirumah tentunya orangtua mempunyai hambatan sehingga membutuhkan banyak cara dalam memecahkan masalah yang ada, berikut hasil wawancara dari salah satu orangtua siswa Ibu Andi Surya yaitu :
“ya kalau soal hambatan di proses daring paling cuman ada hp atau gak ya, soalnya hp nya kadang dipakai. Tapi untungnya wali kelas hubungi saya 1 hari sebelum proses pembelajaran dimulai, jadi bisa disiapkan terlebih dahuli”
Berdasarkan hasil wawancara diatas kemungkinan besar hambatan yang diterima orangtua siswa/i ialah perihal ketersediaan handphone, tapi hambatan tersebut mampu diatasi atas kerjasama yang baik antara walikelas dengan orangtua siswa.
42
(b) Fase penemuan ide meliputi kegiatan pengumpulan ide-ide yang mungkin dipakai dan Kegiatan dalam fase ini meliputi penentuan pendapat, analisis dan penerimaan/pemberian kritik. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh bapak Dr. Syarifuddin. M.pd selaku kepala seksi kurikulum,sekaligus PLH kepala bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
“data yang pertama kita membutuhkan data guru yang memiliki kemampuan pembalajarn secara daring dengan metode pembelajaran variatif,pendataan guru di pulau bagaimana kemampuan dalam bentuk luring,dan untuk beberapa sekolah yang sudah memiliki teknologi canggih kita jg mendesain agar mereka bisa menularkan ke sekolah lain”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kota Makassar membutuhkan data dari para guru disemua sekolah di Kota Makassar tentang kemampuan pembelajaran mereka apakah metode pembelajaran yang mereka terbilang variatif atau tidak. Di harapkan pula kepada sekolah yang telah memiliki teknologi canggih mampu mendesain bagaimana teknologi yang dimaksud agar mampu menularkan ke sekolah lain Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Dinar Muharrikaanwar selaku Guru SD Runiah School :
“kami wali kelas minta data siswa tentang persediaan teknologi yang dimiliki oleh murid. Jika data tersebut terkumpul kami menyerahkan data tersebut kepada kepala sekolah,jika kemungkinan ada salah satu siswa kami yang tidak memiliki teknoloogi canggih, kami akan merundingkan terlebih dahulu dengan Rapat”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Tenaga Pendidik atau Guru melakukan pendataan terhadap siswa/i mengenai teknologi.
Apakah mereka mempunyai teknologi yang canggih untuk melakukan
mempunyai teknologi yang canggih, maka pihak sekolah akan merundingkan terlebih dahulu permasalahan tersebut di Rapat.
(c) Fase penemuan solusi adalah meliputi kegiatan mengidentifikasi dan men- gevaluasi pemecahan yang mungkin dilakukan dan bagaimana cara melakukan. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Bapak Muskarnain Yunus S.Pd.M.P.d selaku kepala seksi kesiswaaan dikdas Dinas Pendidikan Kota Makassar :
“sebelumnya kan kita semua mendapatkan bantuan dari pemerintah, berupa kuota gratis atau dana untuk sekolah. Disitu harusnya bisa ya dikelola dengan baik, bisa membantu juga agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik”
Berdasarkan hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendiknbud) memberikan bantuan berupa kuota internet gratis dan dana bantuan sekolah agar meringankan jika ada kendala misalnya tidak adanya kuota internet. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Ibu Wahidah Dahriana Natsir, S.H selaku kepala seksi guru dan tenaga kependidikan Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
“Dinas Pendidikan Kota Makassar sepenuhnya memberikan kebebasan kepada setiap sekolah kepada para guru tentang bagaimana sebaiknya proses pembelajaran mereka berlangsung secara baik tanpa adanya tatap muka dulu,tapi kalaupun ingin tatap muka sebagiknya guru yang mengunjungi rumah siswa,itupun bisa dilakukan 2x seminggu. jadi sepenuhnya kami serahkan kepda pihak sekolah”
Berdasarkan hasil wawancara diatas dijelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kota Makassar memberikan wewenang penuh terhadap pihak sekolah itu
44
sendiri. Bagaimana proses pembelajaran di tentukan dari siswa di sekolah itu sendiri. Hal serupa juga disampaikan koleh Ibu Nurfahmi selaku Guru SD Runiah School :
“sebelumnya kami merundingkan di rapat tentang pembelajaran jika ada salah satu siswa/i kami yang mengalami kendala dalam hal teknologi, kami pasti akan mencarikan alternatif lain. Seperti melakukan tatap muka dengan siswa/i tersebut di sekolah tapi hanya bisa dilakukan 2 atau 3 kali seminggu”
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa jika ada salah satu siswa/i yang mengalami kendala dalam teknologi maka pihak sekolah menyarankan untuk melakukan tatap muka di sekolah walaupun hanya satu kali atau dua kali dalam seminggu.
3. Pembuatan kebijakan
Prinsip kebijakan dimasa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat secara, umum serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi Covid-19.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan inisiatif untuk menghadapi kendala pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, seperti surat keputusan bersama (SKB) Empat Mentreri yang telah diterbitkan pada tanggal 7 Agustus 2020, untuk menyesuaikan kebijakan pembelajaran di era pandemi saat ini.
Sebagaimana yang diketahui kebijakan belajar di rumah telah berjalan selama lebih dari setahun, tepatnya pada Maret 2020. Kebijakan tersebut diambil untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19.Bagi daerah
secara tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan belajar dari rumah. Akan tetapi jika dilakukannya proses pembelajaran tatap muka, para siswa/i harus menjaga jarak atau kelas dibagi menjadi 2 (dua) kelompok agar mengurangi kerumunan.
Adapun rencana Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk melakukan kembali proses pembelajaran tatap muka pada bulan Juli 2021 gagal dilakukan karena lonjakan kasus Covid-19 kembali meningkat.
Melihat kondisi kenaikan covid masih terbilang tinggi, maka rencana untuk pembukaan sekolah tatap muka kembali dikaji ulang. Dinas Pendidikan Kota Makassar menentukan kebijakan apa yang akan di tentukan mengenai inovasi apa yang akan dijalankan kedepannya. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh bapak Dr. Syarifuddin.M.pd selaku kepala seksi kurikulum,sekaligus PLH kepala bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa :
“pertama regulasi mulai dari surat keputusan,surat edaran yang bisa kita lakukan disatuan pendidikan,kita melukan workshop atau bimtek bagi mereka mengenai pembelajaran daring”
Berdasarkan hasil wawancara diatas Dinas Pendidikan Kota Makassar membuat kebijakan berupa regulasi surat keputusan dan surat edaran. Dinas Pendidikan Kota Makassar juga melakukan workshop atau bimtek mengenai pembelajaran daring yang akan ditujukan kepada pihak sekolah dan para guru.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Bapak Muskarnain Yunus S.Pd.M.Pd selaku kepala seksi kesiswaan dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar :
46
“kami melakukan workshop kepada pihak sekolah tentang bagaimana pembelajaran online bisa berajalan secara baik,kalaupun tidak bisa pembelajaran online kami juga memberikan saran bagaimana kalau melakukan home visit saja”
Berdasarkan hasil wawancara diatas Dinas Pendidikan Kota Makassar melakukan workshop dan memberikan saran kepada pihak sekolah selama pembelajaran daring sulit untuk dilakukan maka home visit dapat dilakukan
Adapun kebijakan yang di tentukan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar karna gagalnya rencana pembelajaran secara tatap muka adalah pembelajaran secara daring atau online dilanjutkan hingga kasus Covid-19 benar-benar turun.
Disisi lain pemerintah Kota Makassar mengecam untuk menerapkan sanksi yang tegas jika ada sekolah yang tetap nekat untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Sanksi yang akan diberikan telah diatur pada perwali nomor 51 tahun 2020 mengenai penerapan disiplin dan penegakkan hukum protokol kesehatan.
Oleh karena Dinas Pendidikan Kota Makassar hanya bisa mengikuti edaran yang telah diberikan oleh Pemerintah Kota Makassar. Dinas Pendidikan Kota Makassar meminta seluruh masyarakat, khususnya wali murid untuk bersabar, karena saat ini Kota Makassar belum dapat melakukan pembelajaran tatap muka. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh bapak Dr. Syarifuddin.M.pd selaku kepala seksi kurikulum,sekaligus PLH kepala bidang Dikdas Dinas pendidikan Kota Makassar bahwa:
“karena tatap muka batal dilaksanakan,maka kami melanjutkan pembelajaran secara daring. Bisa saja dilakukan tatap muka tapi sebaiknya home visit itupun dilakukannya seminggu 2x.
Sebaiknya seperti itu”