BAB II KAJIAN PUSTAKA
D. Hipotesis
c. Respon Siswa
Rata-rata persentase respon siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar terhadap penerapan metode quantum teaching yaitu siswa yang..merespon %.
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental design tipe one group pretest-posttest (tes awal-tes akhir kelompok tunggal). Menurut Arikunto (2010:124) mengatakan, bahwa one group pretest-posttest design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir (posttest).
Dalam hal ini penelitian dilakukan hanya pada satu kelas yaitu kelas eksperimen. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan pretest dan posttest pada kelas eksperimen setelah menerapkan metode quantum teaching.
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design. Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu.
Tabel 3.1 Desain The One Group Pretest-Posttest Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2016 : 111) Keterangan:
X = Perlakuan
O1 = Hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan tentang model pembelajaran quantum teaching (skor pretest).
O2 = Hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan tentangmodel pembelajaran quantum teaching (skor posttest).
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Arif Tiro (Anas, 2016: 31), populasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan aspek tertentu dari ciri, fenomena, atau konsep yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan dalam Sugiyono (2016: 80), menjelaskan bahwa populasi adalah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
2. Sampel
Sugiyono (2016: 81), menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X. IPA SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yang berjumlah 36 orang, dimana siswa perempuan sebanyak 25 orang dan siswa laki-laki sebanyak 11 orang. Adapun cara atau teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Teknik random sampling ini digunakan karena semua anggota populasi memiliki karakteristik yang sama.
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang dimaksud untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel-variabel yang diperhatikan sehingga tidak terjadi kesalahan penafsiran. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini diuraikan
1. Ketuntasan hasil belajar matematika adalah tingkat tercapainya hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui metode quantum teching.
2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses mengajar menggunakan metode quantum teaching.
3. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika adalah tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan metode quantum teaching.
E. Variabel dan Sumber Data 1. Variabel
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran quantum teaching adalah :
a. Hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
b. Aktivitas siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam kegiatan pembelajaran.
c. Respon siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
2. Sumber Data
Data primer didapatkan dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika dan siswa pada saat survey awal.
Data sekunder didapatkan dari daftar nilai siswa dari guru mata pelajaran matematika di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
F. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi : a. Konsultasi dengan guru bidang studi matematika b. Melakukan observasi awal
c. Membuat perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar observasi kerja siswa dan tugas untuk siswa.
d. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa.
e. Membuat angket respon siswa untuk respon siswa.
f. Membuat lembar tes hasil belajar yang berupa soal essai.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini diantaranya :
a. Memberikan pretest diawal pembelajaran (pertemuan pertama)
b. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode quantum teaching selama 4 kali pertemuan.
c. Melaksanakan observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Memberikan angket respon siswa mengenai tanggapan siswa tentang kegiatan pembelajaran melalui penerapan metode quantum teaching.
e. Memberikan tes dalam bentuk essai untuk melakukan evaluasi (posttest).
3. Tahap Akhir
Pada tahap penyelesaian dilakukan beberapa langkah sebagi berikut.
a. Mengelolah data hasil penelitian.
b. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian.
c. Membuat kesimpulan.
G. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
Test hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal uraian yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan kurikulum yang digunakan serta materi yang dipelajari siswa (pretest-posttest). Instrumen test belajar tersebut divalidasi sebelumnya, untuk selanjutnya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen.
2. Lembar Observasi
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa.
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengambilan data aktivitas siswa dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh seorang observer.
b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan peneapan metode quantum teaching.
3. Angket Respon Siswa
Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode quantum teaching yang digunakan. Aspek respon siswa menyambut pelaksanaan pembelajaran, suasana kelas, minat mengikuti pembelajaran berikutnya, cara-cara guru mengajar dan saran-saran. Angket respon siswa diberikan ketika proses belajar mengajar selesai.
H. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1. Teknik Tes
Pada penelitian ini dilakukan tes berupa pre-test (tes kemampuan awal sebelum pembelajaran) dan post-test (tes kemampuan akhir setelah proses pembelajaran). Tes kemampuan akhir dilaksnakan dengan maksud untuk menilai perbedaan hasil belajar pada mata pelajaran matematika.
2. Teknik Observasi atau Pengamatan
a. Data aktivitas siswa diperoleh dengan teknik observasi atau pengamatan.
b. Data tentang keterlaksanaannya pembelajaran dari kemampuan guru mengolah pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi.
Observasi tersebut dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. . 3. Teknik Pemberian Angket
Data mengenai respon siswa selama proses pembelajaran diperoleh dengan teknik pemberian angket.
I. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dan statistika inferensial.
1. Analisis Statistika Deskriptif
Analisis statistik deskriptif (Sugiyono, 2016: 147) adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
a. Analisis Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman materi matematika siswa sebelum dan sesudah menerapkan metode quantum teaching. Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori skor dalam setiap variabel pada penelitian ini yaitu berdasarkan teknik kategori standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Tabel 3.2. Kategorisasi Standar Hasil Belajar
(Sumber: Tahirman 2013: 31)
Nilai Kategori
0 <55 Sangat rendah
55 x 75 Rendah
75 x <85 Sedang
85 x <95 Tinggi
95 x 100 Sangat Tinggi
Tabel 3.3. Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar
Tingkat Penguasaan Kategorisasi Ketuntasan Belajar
0 x < 75 Tidak Tuntas
75 x 100 Tuntas
(Sumber: Data SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar 2018)
Di samping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75 sedangkan ketuntasan klasikal akan tercapai apabila minimal 75% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor ketuntasan minimal.
Ketuntasan klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut:
100%
JKx
JS KK
Keterangan:
KK = Ketuntasan klasikal
JS = Jumlah siswa yang memperoleh nilai minimum KKM JK = Jumlah siswa keseluruhan
(Sumber: Irnadianti 2015: 30)
Untuk melakukan analisis peningkatan hasil belajar siswa, digunakan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) yang dikemukakan oleh Hake (Bao, 2006:917) sebagai berikut:
( )
Adapun kriteria gain yang sudah dinormalisasikan menurut Hake, disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi Menurut Ricard Hake
Interval Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
b. Analisis Data Aktivitas Siswa
Untuk menentukan persentase jumlah siswa yang melakukan aktivitas sesuai dengan indikator yang diamati selama n pertemuan, maka digunakan rumus sebagai berikut:
% i x
Psi Si 100
Keterangan:
PSi
=
Persentase jumlah siswa yang melakukan aktivitas pada semua indikator selama n pertemuan.
Si=
Jumlah dari seluruh Si yang diamati pada semua indikator selama n pertemuan
i= Banyaknya i yang diamati selama n pertemuan (Sumber: Irnadianti 2015: 32)
Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
c. Analisis Respon Siswa
Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dianalisis dengan mencari persentase jawaban siswa untuk tiap-tiap pertanyaan dalam angket. Respon siswa dianalisis dengan melihat persentase dari respon siswa yang dihitung dengan menggunakan rumus:
% N x
P f 100
Keterangan:
P = Persentase respon siswa yang menjawab ya dan tidak.
f = Frekuensi siswa yang menjawab ya dan tidak.
N = Banyaknya siswa yang mengisi angket.
(Sumber: Irnadianti 2015: 33)
Kriteria untuk menyatakan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan metode quantum teaching adalah positif apabila minimal 80% siswa yang menjawab “ya” dari semua aspek yang ditanyakan.
2. Analisis Statistika Inferensial
Adapun teknik analisis inferensial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya dilakukan dengan tahapan uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum dan sesudah melalui penerapan metode quantum teaching terdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian digunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.
Adapun kriteria uji yang digunakan yaitu:
H0 diterima apabila nilai p > 0,05. Artinya hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum dan sesudah melalui penerapan metode pembelajaran quantum teaching terdistribusi normal.
H0 ditolak jika p < 0,05. Artinya hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum dan sesudah melalui penerapan metode pembelajaran quantum teaching tidak terdistribusi normal.
b. Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis ini, terdapat dua yang diujikan, yaitu skor posttest dan skor gain ternormalisasi siswa melalui penerapan metode pembelajaran quantum teaching. Adapun untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini digunakan uji-t setelah mengetahui bahwa data terdistribusi normal.
Untuk menguji skor posttest, dilakukan dengan uji-t melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16 menggunakan one sample T-Test dengan asumsi data terdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistic sebagai berikut:
74,9 melawan Keterangan:
: Skor rata-rata posttest siswa X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah penerapan metode pembelajaran quantum teaching.
Dengan kriteria uji diterima jika nilai signifikan , sebaliknya jika nilai signifikan maka ditolak.
Untuk menguji skor gain ternormalisasi, dilakukan uji-t melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16 menggunakan one sample t-test dengan asumsi data terdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistic sebagai berikut:
melawan Keterangan
: Skor rata-rata gain ternormalisasi siswa X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah penerapan metode pembelajaran quantum teaching.
Dengan kriteria uji diterima jika nilai signifikan , sebaliknya jika nilai signifikan maka ditolak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Data yang diperolah dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Untuk lebih jelasnya hasil analisis data dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil Analisis Deskriptif
a. Deskripsi Hasil Belajar Matematika
Data dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode quantum teaching pada pembelajaran matematika, data hasil aktivitas siswa, peningkatan hasil belajar matematika setelah penerapan metode quantum teaching dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran (penelitian) berlangsung serta respon siswa terhadap penerapan metode quantum teaching pada pembelajaran matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Adapun hasil analisis masing-masing data tersebut sebagai berikut:
1) Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Sebelum Menerapkan Metode Quantum Teaching (Pre-Test)
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan perlakuan atau treatment terhadap siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, terlebih dahulu diberikan pre-test kepada siswa untuk mengukur sejauh mana tingkat kemampuan atau pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika. Adapun hasil pre-test yang telah diberikan kepada siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Sebelum Menerapkan Metode Quantum Teaching (Pre-Test)
Statistik Nilai
Jumlah Siswa 36
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 47
Rentang Skor 53
Mean 65,03
Median 65
Modus 65
Variansi 141.856
Standar Deviasi 11.910
Sumber : Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum penerapan metode quantum teaching pada pembelajaran matematika adalah 65,03 dari skor ideal 100. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 47 dan skor tertingginya 100, rentang skor 53 dan standar deviasi adalah 11,910. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedala lima kategori menurut departemen pendidikan nasional, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase dapat dijelaskan pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Sebelum Menerapkan Metode Quantum Teaching (Pre-Test)
Skor Kategori Frekuensi Persentase
0 ≤ x < 55 Sangat Rendah 7 19,4%
55 ≤ x < 75 Rendah 22 61,1%
75 ≤ x < 85 Sedang 3 8,3%
85 ≤ x < 95 Tinggi 3 8,3%
95 ≤ x ≤ 100 Sangat Tinggi 1 2,8%
Jumlah 36 100%
Sumber : Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan frekuensi dan persentase hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa persentase skor pre-test atau sebelum diterapkan metode quantum teaching dalam pembelajaran matematika yakni sebanyak 7 orang siswa atau 19,4% berada kategori “sangat rendah”, 22 orang siswa atau 61,1% berada pada kategori
“rendah”, 3 orang siswa atau 8,3% berada pada kategori “sedang”, dan 3 orang siswa atau 8,3% berada pada kategori “tinggi” serta 1 orang siswa atau 2,8%
berada pada kategori “sangat tinggi”. Jika skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 65,03 dikonversi dalam 5 kategori diatas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebelum menggunakan metode quantum teaching berada pada kategori rendah.
Selanjutnya data pre-test atau hasil belajar matematika siswa sebelum diterapkan metode quantum teaching yang dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Skor Pre-Test Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase
0 ≤ x< 75 Tidak Tuntas 29 80,6
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 7 19,4
Jumlah 36 100%
Sumber : Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan data pada tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa terdapat 29 orang siswa atau 80,6% berada pada kategori “tidak tuntas”, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individu sebanyak 7 orang siswa atau 19,4%
dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan deskripsi di atas menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh
Makassar sebelum diterapkan metode quantum teaching (pre-test) belum memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 75% dan tergolong rendah.
2) Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Setelah Menerapkan Metode Quantum Teaching (Post-Test)
Adapun hasil analisis deskriptif skor hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Setelah Menerapkan Metode Quantum Teaching (Post-Test)
Statistik Nilai
Jumlah Siswa 36
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 60
Rentang Skor 40
Mean 86,67
Median 85
Modus 80
Variansi 75,486
Standar Deviasi 8,688
Sumber : Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching pada pembelajaran matematika adalah 86,67 dari skor ideal 100. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 60 dan skor tertinggi 100, rentang skor 40 dan standar deviasi adalah 8,688. Jika hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan
kedalam lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase dapat dilihat lebih lengkap pada tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Setelah Menerapkan Metode Quantum Teaching (Post-Test)
Skor Kategori Frekuensi Persentase
0 ≤ x < 55 Sangat Rendah 0 0%
55 ≤ x < 75 Rendah 1 2,8%
75 ≤ x < 85 Sedang 12 33,3%
85 ≤ x < 95 Tinggi 14 38,9%
95 ≤ x ≤ 100 Sangat Tinggi 9 25%
Jumlah 36 100%
Sumber: Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan frekuensi dan persentase hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa persentase skor post-test atau setelah menerapkan metode quantum teaching yakni sebanyak 1 orang siswa atau 2,8% berada pada kategori “rendah”, 12 orang siswa atau 33,3% berada pada kategori “sedang”, terdapat 14 orang siswa atau 38,9%
berada pada kategori “tinggi” dan 9 orang siswa atau 25% berada pada kategori
“sangat tinggi”. Jika skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 86,67 dikonversi dalam lima kategori diatas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah pembelajaran dengan menggunakan metode quantum teaching berada pada kategori tinggi.
Selanjutnya data post-test atau hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching yang dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Setelah Menggunakan Metode Quantum Teaching (Post-Test)
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase
0 ≤ x< 75 Tidak Tuntas 1 2,8
75 ≤ x ≤ 100 Tuntas 35 97,2
Jumlah 36 100%
Sumber : Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas, menunjukkan bahwa terdapat 1 orang siswa atau 2,8% berada pada kategori “tidak tuntas”, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individu yaitu sebanyak 35 orang siswa atau 97,2%
dari jumlah keseluruhan 36 siswa yang menjadi sampel penelitian. Dari deskripsi di atas menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching telah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu lebih 75%.
3) Deskipsi Normalized Gain atau Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Setelah Menerapkan Metode Quantum Teaching
Data tentang peningkatan hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching diperoleh dari hasil belajar pretest dan posttest yang dikonversi kedalam rumus ternormalisasi gain. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching pada pembelajaran matematika.
Adapun klasifikasi peningkatan hasil belajar matematika siswa dapat ditunjukkan menggunakan gain ternormalisasi seperti pada tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7. Klasifikasi Gain Ternormalisasi Koefisien Gain
Ternormalisasi
Jumlah Siswa
Persentase Klasifikasi
3 8,3% Rendah
21 58,3% Sedang
12 33,3% Tinggi
Jumlah 36 100%
Rata-rata 0,62 Sedang
Sumber : Analisis Data Lampiran E
Berdasarkan tabel 4.7, menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa atau 8,3%
siswa dengan peningkatan kurang dari 0,3. Sedangkan 21 siswa atau 58,3% siswa dalam kelas berada pada klasifikasi nilai gain ternormalisasi antara 0,3 sampai 0,7 yang menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran, hasil belajar 21 siswa tersebut mengalami peningkatan namun tidak begitu tinggi atau tergolong sedang.
Sisanya 33,3% atau 12 siswa mengalami peningkatan yang tinggi ketika dalam proses pembelajaran dengan memperoleh nilai gain ternormalisasi lebih dari atau sama dengan 0,7.
Rata-rata peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar setelah menerapkan metode quantum teaching adalah 0,62 yang berarti berada pada klasifikasi sedang. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan indikator keefektifan peningkatan hasil belajar matematika untuk kategori hasil belajar matematika telah terpenuhi. Jadi, peningkatan hasil belajar matematika tergolong efektif.
b. Deskripsi Observasi Aktivitas Siswa
Adapun aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pemebelakaran quantum teaching selama empat kali pertemuan dapat dilihat pada 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Deskripsi Persentase Pengamatan Aktivitas Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Quantum Teaching
No Kegiatan yang Diamati
Pertemuan ke - Rata- rata I II III IV %
P O S T T E S T 1. Siswa yang hadir pada saat
pembelajaran/penelitian berlangsung.
94% 89% 100% 100% 96%
2. Siswa yang memperhatikan materi pada saat penyajian materi
83% 92% 92% 97% 91%
3. Siswa yang menjawab pertanyaan permasalahan yang diajukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung
83% 78% 89% 94% 86%
4. Siswa yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti
89% 83% 94% 94% 90%
5. Siswa yang aktif menjawab
soal 80% 94% 97% 97% 92%
6. Siswa yang meminta bimbingan pada guru dalam mengerjakan soal
75% 86% 83% 83% 82%
7. Siswa yang mengumpulkan
tugas tepat waktu 94% 97% 97% 97% 96%
8. Siswa yang melakukan kegitan lain pada saat pembelajaran berlangsung (ribut, bermain, dll)
14% 8% 0% 3% 6%
Rata-rata 80%
Sumber: Analisis Data Lampiran D
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa terdapat delapan komponen yang diamati dalam mengobservasi aktivitas siswa terhadap
pembelajaran matematika menggunakan metode quantum teaching selama empat kali pertemuan. Adapun persentase komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Rata-rata persentase siswa yang hadir pada saat penelitian berlangsung yakni sebesar 96%
2) Rata-rata persentase siswa yang memperhatikan materi pada saat penyajian materi yakni sebesar 91%
3) Rata-rata persentase siswa yang menjawab pertanyaan permasalahan yang diajukan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung yakni sebesar 86%.
4) Rata-rata persentase siswa yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti yakni sebesar 90%.
5) Rata-rata persentase siswa yang aktif menjawab soal yakni sebesar 92%.
6) Rata-rata persentase siswa yang meminta bimbingan pada guru dalam mengerjakan soal yakni sebesar 82%.
7) Rata-rata persentase siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu yakni sebesar 96%.
8) Rata-rata persentase siswa yang melakukan kegitan lain pada saat pembelajaran berlangsung (ribut, bermain, dll) yakni sebesar 6%.
Dari hasil analisis juga dapat dilihat bahwa rata-rata persentase aktivitas positif siswa melalui penerapan metode quantum teaching adalah 94% dan rata- rata persentase aktivitas negatif siswa melalui penerapan metode quantum teaching adalah 6%. Sehingga aktivitas siswa melalui penerapan metode quantum