BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Hipotesis
1. Diduga bahwa Pengetahuan, Keterampilan dan Perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros.
2. Diduga bahwa variabel Keterampilan yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros.
Penelitian ini dilaksanakan pada bagian Human Resources Development (HRD) Pabrik Semen Bosowa di Kabupaten Maros yaitu perusahaan yang bergerak di bidang kebutuhan bahan bangunan gedung dan prasarana ekonomi.
Waktu penelitian diperkirakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Juli 2018.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyususun proposal ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Penelitian Kepustakaan (library research)
Melalui pengumpulan dan penelaah literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji untuk mendapatkan konsep dalam upaya penyusunan landasan teori yang sangat berguna dalam pembahasaan selanjutnya literatur tersebut berupa buku,skripsi,laporan,artikel,dan lain- lain.
2. Penelitian Lapangan (field research)
Dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian.Teknik yang digunakan yaitu :
a. Wawancara, untuk memperoleh informasi melalui berkomunikasi dengan subjek penelitian, teknik ini penulis gunakan sebagai langkah awal penelitian.
b. Angket (kuesioner) yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran angket kepada karyawan bagian Human Resources Development (HRD) yang menjadi sampel. Dalam pengeluaran ini salah satu metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket. Dengan cara ini diharapkan dapat memperoleh sebagian besar data yang dibutuhkan. Angket yang akan diedarkan kepada responden berisi pertanyaan-pertanyaan tentang variabel-variabel yang akan diukur atau yang ingin diketahui.
a. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.. Data Primer yaitu data yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian,seperti : wawancara bebas yang dilakukan secara langsung dari pimpinan/karyawan dan hasil penyebaran angket kuesioner kepada responden yang menjadi sampel.
2. Data Sekunder yaitu data yang bersumber dari literatur - literatur atau bacaan lain diluar perusahaan bersangkutan serta memilki relevansi dengan pembahasaan di dalam proposal ini.
b. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang dilakukan untuk memberikan gambaran secara umum terhadap obyek yang diteliti.
2. Analisis regresi linear berganda yaitu metode yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variable independen terhadap variable dependen dengan skala pengukuran atau resiko dalam suatu persamaan linier. Adapun persamaan umum regresi linear berganda secara sistematis menurut Sugiyono (2012:277) adalah sebagai berikut:
Y = bo+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan X1= Pengetahuan X2= Keterampilan X3= Perilaku a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error Term (Kesalahan Pengganggu)
Model regresi diatas digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X (Kompetensi) terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan).
Melalui persamaan Regresi tersebut di atas akan diketahui Pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) terhadap variabel terikat (Y)
3.5 Definisi Operasional
Secara teoritis, definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat diamati atau diukur. Definisi operasional yang akan dijelaskan penulis adalah sebagai berikut:
- Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh perilaku karyawan pada Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
- Pengetahuan merupakan informasi yang digunakan orang dalam
bidang tertentu serta berfungsi sebagai pendekatan yang terencana dan juga sistematis agar menjamin penerapan pengetahuan organisasi yang baik. Sekaligus meningkatkan gagasan, inovasi, pemikiran, kompetensi dan keahlian seluruh karyawan pada Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros.
- Keterampilan adalah kemampuan seseorang terhadap suatu hal yang meliputi semua tugas-tugas kecakapan, sikap, nilai dan kemengertian yang semuanya dipertimbangkan sebagai sesuatu yang penting untuk menunjang keberhasilan karyawan pada Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
- Perilaku adalah suatu sifat atau karakteristik individu yang tercipta di lingkungan suatu organisasi karena manusia berbeda –beda karakteristik, maka perilaku organisasi berguna untuk mengetahui sifat – sifat individu dalam berkinerja dalam suatu organisasi. Pembelajaran perilaku khususnya bagi karyawan pada Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros akan mengetahui tentang cara – cara mengatasi masalah yang ada pada perusahaan.
- Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab masing masing karyawan sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan Visi Misi PT Bosowa Semen Maros.
- Karyawan adalah setiap orang yang menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk tenaga) dan mendapatkan balas jasa ataupun kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Awal PT Bosowa Semen Maros
PT. Semen Bosowa Maros adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatau atau terakhir sesuai dengan Berita Acara Rapat yang diaktakan dengan Nomor 3 dari Uus Suroduksi semen yang didirikan dengan Akta Nomor 29 Januari 1991 dari Notaris Ny. Mestariany Habie, S.H., Notaris di Makassar. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahanmirat, SH,. tanggal 15 Desember 2005 tentang peningkatan Modal Dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor C- 06418.HT.01.04.TH.2006 Tanggal 7 Maret 2006.
PT. Semen Bosowa Maros adalah salah satu anak perusahaan dari BOSOWA INVESTAMA yang didirikan oleh H. M. Aksa Mahmud pada Tanggal 6 April 1978. Latar belakang pilihan nama Bosowa yang berasal dari singkatan Bone, Soppeng, Wajo adalah didasarkan pada latar belakang sejarah Kerajaan Bugis yang dikenal dengan nama “Telle Poccoe” (tiga serangkai). Kerajaan Bone, Kerajaan Soppeng, dan Kerajaan Wajo.
Dalam sejarahnya ketiga kerajaan tersebut selalu rukun dan damai, bersaudara, dan saling membantu dalam segala hal. Selain itu, ketiga kerajaan tersebut mempunyai ciri dan karakteristik yang berbeda, yaitu : a. Kerajaan Bone yang terkenal dengan system pemerintahannya yang
bagus.
b. Kerajaan Soppeng terkenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah c. Kerajaan Wajo dengan masyarakat yang memiliki jiwa bisnis yang
tinggi.
Dengan demikian nama tersebut harapannya dapat tercermin keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh ketiga kerajaan dalam perusahaan yang dikembangkannya (Bosowa).
Kebijakan pendirian pabrik didasarkan pada permintaan kebutuhan yang semakin meningkat khususnya di kawasan Indonesia Timur dan dunia pada umumnya. Bosowa Group bermaksud berpartisipasi dalam membangun industri regional dan nasional dengan membangun pabrik semen baru yang didukung oleh tersedianya areal dari bahan baku semen yang memadai.
Pabrik Semen Bosowa Maros memainkan peran penting dalam program pembangunan sumber daya alam dan manusia di Propinsi Sulawesi Selatan. Investasi untuk proyek ini telah dilakukan sejak tahun 1990. Pabrik semen baru di daerah Tukamasea Desa Baruga Kecamatan Bantimurung yaitu 45 km dari Makassar dan 10 km dari kota Maros. Areal
konsesi meliputi 1.000 Ha untuk bahan baku, 60 Ha untuk lokasi pabrik dan 40 Ha untuk lokasi perumahan.
Perusahaan bergerak di bidang industri semen. Sejak bulan Maret 1999, perusahaan telah mulai berproduksi, namun dengan kapasitas yang jauh di bawah yang ditargetkan sehingga manajemen menetapkan awal produksi komersil adalah tanggal 1 Januari 2000. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia dengan Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor 650/I/PMDN/1994 tanggal 10 Oktober 1994.
Perusahaan telah mendapat izin pertambangan sesuai dengan Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Nomor KPTS. 446/IX/94 tanggal 17 September 1994 dari Gubernur KDH Tingkat I Sulawesi Selatan. Lokasi areal pertambangan bahan baku semen (limestone) baru gamping terletak pada kawasan seluas 750 Ha di desa Tulamasea dan Desa Baruga Kecamatan Bantimurung Kabupaten Dati II Maros.
Perusahaan telah mendapat perpanjangan izin pertambangan sesuai dengan (SIPD) Nomor 414/KPTS/540.II/X/2004 dan Nomor 415/KPTS/540.II/X/2004 tanggal 17 Oktober 2014. Dalam menjalankan usahanya perusahaan berkantor pusat di Jl. Urip Sumoharjo No. 188, PO.
BOX 273, Makassar 90232. Pabrik perusahaan berlokasi di Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Setelah penelitian geologi dan izin-izin pendukung dari pemerintah selesai, Bosowa Investama memulai pelaksanaan proyek semen pada tanggal 3 April 1995. Tanggal 23 Agustus 1998 mulai memproduksi semen, namun membeli klinker dari Semen Tonasa dan Semen Cibinong.
Pada tanggal 8 April 1999, PT. Semen Bosowa Maros telah berhasil memproduksi klinker sendiri, selanjutnya pada tanggal 12 April 1999 berhasil menghasilkan Semen Bosowa dengan menggunakan klinker yang dihasilkan dari penambangan gugus gamping explorasi Semen Bosowa. Proyek ini akan memberikan peluang kerja yang cukup besar bagi pembangunan nasional pada umumnya dan Sulawesi Selatan pada khususnya, karena dapat menyerap tenaga kerja sekitar 1.500 orang. Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2005 perusahaan memiliki karyawan tetap sebanyak 1.093 orang.
Pemasaran semen dilakukan di pasar dalam negeri sebesar 60%
dan bila kebutuhan semen dalam negeri telah terpenuhi, maka 40% untuk pasar ekspor. Kapasitas produksi ini adalah 1,8 juta ton per tahun dan dapat dioptimalkan sampai dengan 2 juta ton per tahun dengan total investasi sebesar 537 Milyar.
\
4.1.2 Visi dan Misi PT. Semen Bosowa Maros
Adapun visi dan misi PT. Semen Bosowa Maros adalah sebagai berikut : a. Visi Perusahaan
PT. Semen Bosowa Maros yang tumbuh dan berkembang di era reformasi, dengan dinamis menyongsong era globalisasi dan perdagangan bebas untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang industry semen dengan tekad memenuhi kepuasan pelanggan.
b. Misi Perusahaan
Memberikan produk yang berkualitas, Semen Portland Tipe I (jenis satu) yang dibuat dengan pabrik teknologi canggih yang sesuai dengan standar mutu internasional serta didukung oleh sumber daya manusia yang handal, ramah lingkungan sehingga memberikan manfaat bagi agama, bangsa dan masyarakat
4.1.3 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Semen Bosowa Maros Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang dinyatakan dalam Akta No. 4 dari Notaris Karin Christiana Basoeki, SH, yang berkedudukan di Jakarta, tanggal 7 April 2008, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ny. Hj. Ramlah Aksa Komisaris : H. Sadikin Aksa
b. Dewan Direksi
Direktur Utama : H. M. Aksa Mahmud Direktur Keuangan : H. Erwin Aksa
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Semen Bosowa Maros
Sumber : PT. Semen Bosowa Maros .
.
Presiden Direktur
Manajemen Representatif
Vice Presiden Direktur
Direktorat Internal Audit
Direktorat Administrasi
Direktorat Finance
Direktorat Technic Direktorat
Marketing &
distribusi Department
Warehouse
Department Accounting
Department Quarry
Department Production
Dept.
Maintenance
& Electial Dept. Quality
Assurance
Department Administrasi
Department Purchasing
4.1.5 Uraian tugas dalam struktur Organisasi
Dalam struktur organisasi dengan segala aktivitas, terdapat hubungan antara orang-orang yang menjalankan aktivitasnya. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat keberhasilan untuk menangani kegiatan usaha dalam rangka pencapaian sasaran perusahaan. Tetapi struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan yang bersangkutan haruslah menguntungkan jika ditinjau dari segi ekonomi dan bersifat fleksibel sehingga bila ada perluasan keadaan, tidak akan mengganggu susunan yang telah ada.
Struktur organisasi dimaksudkan sebagai alat ukur control bahkan diharapkan struktur organisasi dapat membawa persatuan dan dinamika suatu perusahaan, atau dapat dikatakan bahwa struktur organisasi inilah yang mempersatukan fungsi-fungsi yang ada dalam lingkungan tersebut. Adapun pembagian tugas masing-masing fungsi dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut :
a. President Director
President Director merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, dan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan dan mengelola perusahaan secara keseluruhan.
b. Management Representative
Management Representative mempunyai tugas membantu President Director dalam hal ini mengatur perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada President Director.
c. Internal Audit
Internal Audit mempunyai tugas membantu President Director dalam hal mengaudit segala sesuatu yang terjadi di perusahaan.
d. Vice President
Vice President mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam pengoperasian pabrikan, dan bertanggung jawab kepada President Director.
e. Marketing Director
Marketing Director mengkoordinir bidang-bidang yang menyangkut dengan masalah pemasaran dan bertanggung jawab kepada Vice President.
f. Finance Director
Finance Directo memiliki tugas mengelola keuangan dan pembuatan anggaran perusahaan sesuai dengan system dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, dan bertanggung jawab langsung kepada Vice President. Finance Director ini membawahi langsung beberapa departemen antara lain department warehouse dan department accounting.
g. Administration Director
Memiliki tugas dalam mengkoordinasikan bidang-bidang yang menyangkut masalah administrasi perusahaan dan masalah sumber daya manusia
atau masalah tentang kepegawaian terutama mengenai pengembangan kinerje pegawai pada umumnya. Administration Director bertanggung jawab kepada Vice Precident dan membawahi langsung beberapa departemen antara lain Administration Department dan Purchasing Departement.
h. Tekhnical Directorat
Tekhnical Directorat memiliki tugas memperbaiki, menjalankan, mengoperasikan dan mengendalikan mutu dari perusahaan terkhusus dalam bidang perteknikan. Technical Directorat bertanggung jawab kepada Vice Precidenti dan membawahi langsung beberapa departemen antara lain Departement Quary, Departement Production, Departement Quality Assurance, Departement Maintenance & Electial.
i. Department werehouse
Departmen werehouse merupakan tempat menyimpan material yang akan digunakan maupun di distribusikn lagi ke pihak selanjutnya. Di dalam gudang terdapat barang-barang yang datang atau bahan baku , alat - alat maupun produk yang siap untuk di kirim.
j. Department Quarry
Departmen Quarry merupakan memproduksi atau membuat barang sesuai dengan yang direncanakan. Bagian produksi ini adalah bagian yang menciptakan nilai tambah.
k. Department Quality
Departmen Quality bekerja untuk meyakinkan/menjamin secara kualitas dengan suatu sistematis kerja dan keterbukaan untuk keberhasilan suatu pekerjaan secara keseluruhan organisasi di setiap lini dengan melalui sistem control.
L. Department Maintenance
Departmen Maintenance aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan peralatan system dalam kondisi layak bekerja. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan menghilangkan variabilitas system, Menerapkan meningkatkan pemeliharaan pencegahan dan Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan.
m. Department Administration
Departmen Administrasi merupakan proses pengawasan pengoperasian kantor sehari-harinya. Tugas dari administrasi ini biasanya menjadi tanggung jawab dari pegawai administrasi perkantoran atau manajer. Bergantung pada struktur operasi umum organisasi dan kompleksitas tugas yang berhubungan dengan operasi pada umumnya, tanggung jawab manajer atau pegawai administrasi perkantoran akan memfokuskan pada tugas-tugas utama atau melibatkan pengelolaan berbagai fungsi.
n. Departmen Purchasing
Departmen Purchasing merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam Manajemen Material, Selain dilibatkan dalam pembelian Material untuk kegunaan Produksi, Purchasing juga bertugas dalam pencarian dan
pembelian mesin-mesin produksi, peralatan dan perlengkapan produksi berserta fasilitas-fasilitas lainnya yang mendukung kelancaran proses produksi.
4.2 Deskripsi Data
Deskripsi data yang disajikan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.
Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan SPSS 23 Adapun yang disajikan dalam deskripsi data ini adalah berupa data karakteristik responden dan data variable penelitian
Penulis memfokuskan pada praktek sumber daya manusia, dengan berdasarkan pada variable Pengetahuan, Keterampilan, dan Perilaku. Sebagai data awal, penulis mencantumkan data karyawan PT Bosowa Semen Maros.
TABEL 4.1
DATA KARYAWAN PADA PT BOSOWA SEMEN MAROS PERIODE 2018
Nama Unit Jumlah Pegawai
President Director
Management Reprsentative Internal Audit
Vice President Marketing Director Finance Director
Administration Director Technical Directorat Department Warehouse Department Quarry Department Production
Department Quality Assurance Department Maintenance Department Administrasi Department Purchasing
1 1 5 35 120
34 50 45 110 180 260 20 15 15 20
Jumlah Keseluruhan Karyawan 911
Sumber: Bagian Administration Director pada PT Bosowa Semen Maros.
Berdasarkan uraian data karyawan di atas, maka penulis menyebarkan kuesioner pada jenjang jabatan manajemen dasar sebanyak 50 kuesioner, dan juga yang telah dijawab oleh responden sebesar 50 kuesioner.
4.2.1 Deskripsi Data Karakteristik Responden
Berikut deskripsi karakteristik responden pada bagian Human Resources Development (HRD) PT Bosowa Semen Maros meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa bekerja.
1. Jenis Kelamin Responden
Deskripsi karakteristik responden yang pertama adalah jenis kelamin yang dikelompokkan dalam dua kategori yaitu pria dan wanita. Berikut disajikan
besarnya frekuensi dan persentasi responden yang berjenis kelamin pria dan wanita.
TABEL 4.2
KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN RESPONDEN
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Laki-Laki 39 78.0
2 Perempuan 11 22.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang responden, sebanyak 39 responden atau sebesar 78,0% adalah Laki-Laki dan sebesar 11 responden atau sebesar 22,0% adalah Perempuan.
2. Usia Responden
Deskripsi karakteristik responden yang kedua adalah usia yang dikelompokkan dalam empat kategori yaitu umur 21-30 tahun, umur 31-40 tahun, umur 41-50 tahun dan 51-60 tahun. Berikut disajikan besarnya frekuensi dan persentasi responden berdasarkan kelompok umurnya.
TABEL 4.3
KARAKTERISTIK USIA RESPONDEN
No Usia Frekuensi Presentase
1 21-30 tahun 4 8.0
2 3 4
31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun
19 25 2
38.0 50.0 4.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa responden yang berusia antara 21-30 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 8,0%, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 38,0%, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 50,0% dan responden yang berusia 51-60 tahun sebanyak 2 orang atau sebesar 4,0%.
3. Tingkat Pendidikan Responden
Pada penelitian ini, didapatkan 50 responden dengan berbagai latar belakang pendidikan sebagai berikut:
TABEL 4.4
KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN
No Pendidikan Frekuensi Presentase
1 SLTA 29 58.0
2 3
Diploma Sarjana
3 18
5.6 36.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.4memperlihatkan bahwa responden yang rata-rata memiliki tingkat pendidikan sarjana yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 36,0%, pada tingkat pendidikan diploma sebanyak 3 orang responden atau sebesar 5,6%
dan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 29 orang atau sebesar 58,0%.
4. Masa Kerja Responden
Deskripsi karakteristik responden yang keempat adalah lama bekerja yang dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu umur < 5 tahun, umur 15-10 tahun, dan
umur > 10 tahun. Berikut disajikan besarnya frekuensi dan persentasi responden berdasarkan masanya bekerja.
TABEL 4.5
KARAKTERISTIK MASA KERJA RESPONDEN
No Masa Kerja Frekuensi Presentase
1 < 5 tahun 4 8.0
2 3
5-10 tahun
> 10 tahun
24 22
48.0 44.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.5 memperlihatkan bahwa responden yang memiliki masa kerja < 5 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 8,0%, responden yang memiliki masa kerja 5-10 tahun sebanyak 24 orang atau sebesar 48,0% dan responden yang memiliki masa kerja > 10 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 44,0%.
4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian pada PT Bosowa Semen Maros Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Pengetahuan (X1), Keterampilan (X2), Perilaku (X3). Sedangkan Kinerja Karyawan (Y) adalah variabel dependennya. Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator- indikatornya, dapat dilihat dalam uraian berikut:
1. Variabel X1 : Pengetahuan
Adapun tanggapan responden dari beberapa pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
TABEL 4.6
Saya Memahami Standard Operational Prosedure bidang pekerjaan saya
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 36 72.0
2 Setuju 14 28.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.6 memperlihatkan bahwa sebanyak 36 responden atau sebesar 72,0% menyatakan sangat setuju terhadap pemahaman Standard Operational Prosedure bidang pekerjaan dan sebanyak 14 responden atau sebesar 28,0% telah menyatakan setuju bahwa pemahaman Standard Operational Prosedure bidang pekerjaan.
TABEL 4.7
Pengetahuan individu merupakan modal dasar setiap karyawan
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 22 44.0
2 Setuju 28 56.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.7 memperlihatkan bahwa sebanyak 22orang responden atau sebesar 44,0% sangat setuju bahwaPengetahuan individu merupakan modal dasar setiap karyawan, sebanyak 28 orang responden atau sebesar 56,0% setuju bahwa Pengetahuan individu merupakan modal dasar setiap karyawan.
TABEL 4.8
Saya Memahami peraturan yang berkaitan dengan perkerjaan saya
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 24 52.0
2 Setuju 26 48.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 memperlihatkan bahwa sebanyak 24 responden atau sebesar 52,0% sangat setuju bahwamemahami peraturan yang berkaitan dengan perkerjaannya, sebanyak 26 responden atau sebesar 48,0% setuju bahwamemahami peraturan yang berkaitan dengan perkerjaannya.
TABEL 4.9
Saya dapat berfikir kreatif dalam melaksanakan pekerjaan
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 22 44.0
2 3
Setuju Kurang Setuju
27 1
54.0 2.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.9 memperlihatkan bahwa sebanyak 22 responden atau sebesar 44,0% sangat setuju bahwamemiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan rekan kerja, sebanyak 27 responden atau sebesar 54,0% setuju bahwa memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan rekan kerja, Sebanyak 1 responden atau sebesar 2,0% Kurang setujubahwa memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan rekan kerja.
TABEL 4.10
Saya selalu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 29 58.0
2 3
Setuju Kurang Setuju
20 1
40.0 2.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 memperlihatkan bahwa sebanyak 29 responden atau sebesar 58,0% sangat setuju bahwa selalu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sebanyak 20 responden atau sebesar 40,0% setuju bahwaselalu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, Sebanyak 1 responden atau sebesar 2,0% Kurang setuju bahwa selalu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan.
2. Variabel X2 : Keterampilan
Adapun tanggapan responden dari beberapa pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
TABEL 4.11
Saya mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang diamanahkan kepada saya
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 21 42.0
2 Setuju 29 58.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 memperlihatkan bahwa sebanyak 29 responden atau sebesar 58,0% sangat setuju bahwamampu menyelesaikan semua pekerjaan yang
diamanahkan kepada saya , Sebanyak 20 responden atau sebesar 40,0% setuju bahwa mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang diamanahkan kepada saya.
TABEL 4.12
Mengambil tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah dalam pekerjaan
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 20 40.0
2 Setuju 30 60.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.12 memperlihatkan bahwa sebanyak 20 responden atau sebesar 40,0% sangat setuju bahwamampumengambil tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah dalam pekerjaan , Sebanyak 30 responden atau sebesar 60,0% setuju bahwa mampu mengambil tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah dalam pekerjaan.
TABEL 4.13
Mampu bekerja sama yang baik dengan rekan kerja
No Uraian Frekuensi Presentase
1 Sangat Setuju 27 54.0
2 Setuju 23 46.0
Total 50 100.0
Sumber : Hasil Kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.13 memperlihatkan bahwa sebanyak 27 responden atau sebesar 54,0% sangat setuju bahwa mampu bekerja sama yang baik dengan rekan kerja , Sebanyak 23responden atau sebesar 46,0% setuju bahwa mampu bekerja sama yang baik dengan rekan kerja.