Anda dapat memulai identifikasi golongan alkaloid ini dengan melakukan uji organoleptis terutama rasanya (gimana rasanya ?). Kemudian perhatikan perbedaan kelarutan dari senyawa alkaloid yang merupakan garam (tiamin hidroklorida dan piridoksin hidroklorida) dan basanya (kofein), berdasarkan perbedaan kelarutan ini Anda sudah bisa membedakannya bukan ?
1. Pendahuluan
Alkaloid merupakan kelompok senyawa metabolit sekunder yang banyak ditemukan pada tanaman, yang mempunyai sifat alkali. Sifat inilah yang membuat penamaan golongan senyawa-senyawa ini sebagai alkaloid. Sifat alkali ini dimungkinkan karena secara kimia alkaloid adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen baik satu atau lebih dalam bentuk amina primer, sekunder maupun tersier. Defenisi umum yang digunakan untuk alkaloid dalam kimia adalah senyawa organik siklik yang mengandung unsur N. Struktur alkaloid sangat beragam dan satu-satunya kesamaan antara senyawa alkaloid adalah kesamaan dalam hal sifat alkalinya. Berdasarkan sifat alkalinya ini maka alkaloid dapat membentuk garam dengan asam, oleh karena itu beberapa senyawa obat golongan alkaloid tersedia dalam bentuk garam alkaloid terutama sebagai garam alkaloid hidroklorida (misalnya tiamin hidroklorida, piridoksin hidroklorida, dan lain-lain).
Alkaloid sebagai basanya tidak larut dalam air, tetapi sebagai garamnya larut baik dalam air. Umumnya alkaloid terasa pahit, larutannya dalam asam klorida dengan pereaksi Mayer (pereaksi raksa (II) kalium iodida) membentuk endapan kuning, dan dengan pereaksi Bouchardat (larutan Iodium) akan membentuk endapan coklat. Keberadaan unsur N dalam senyawa semua alkaloid, sehingga identifikasi keberadaan unsur N tersebut pada uji unsur (uji pendahuluan) merupakan pengarah awal untuk mengidentifikasi pemastian senyawa golongan alkaloid.
2. Uraian Zat Uji
a. Kofein (FI edisi IV, hal 254)
1) Rumus molekul : C8H10N4O2
2) Pemerian : Serbuk putih atau bentuk jarum mengkilat putih; biasanya menggumpal; tidak berbau; rasa pahit. Larutan bersifat netral terhadap kertas lakmus.
3) Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam etanol; mudah larut dalam kloroform; sukar larut dalam eter.
4) Identifikasi :
a) spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan dispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada kofein BPFI.
b) Larutkan lebih kurang 5 mg dalam 1 ml asam klorida dalam cawan porselin, tambahkan 50 mg kalium klorat P, uapkan di atas tangas uap hingga kering.
Balikkan cawan di atas bejana berisi beberapa tetes amonium hidroksida 6 N : sisa berwarna lembayung yang hilang dengan penambahan larutan alkali kuat.
b. Piridoksin hidroklorida (FI edisi IV, hal 723) 1) Rumus molekul : C8H11NO3.HCl
2) Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih atau hampir putih; stabil di udara; secara perlahan-lahan dipengaruhi oleh
cahaya matahari.
3) Kelarutan : Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam eter. Larutan mempunyai pH lebih kurang 3
4) Identifikasi :
a) spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan dispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada piridoksin hidroklorida BPFI
b) Menunjukkan reaksi klorida seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>, yaitu :
(1) Tambahkan perak nitrat LP ke dalam larutan : terbentuk endapan putih seperti dadih yang tidak larut dalam asam nitrat P, tetapi larut dalam amonium hidroksida 6 N sedikit berlebih
(2) Pada pengujian alkaloida hidroklorida, tambahkan amonium hidroksida 6N, saring, asamkan filtrat dengan asam nitrat P, dan lakukan sperti yang tertera pada uji di atas.
c. Tiamin hidroklorida (FI edisi IV, hal 784) 1) Rumus molekul : C12H17ClN4OS.HCl
2) Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih; bau khas lemah
3) Kelarutan : mudah larut dalam air; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam eter dan dalam benzena.
4) Identifikasi :
a) Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan dispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada tiamin hidroklorida BPFI.
b) Menunjukkan reaksi klorida seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum <291> (lihat piridoksin hidroklorida di atas).
3. Tujuan Praktikum
a. Mengidentifikasi golongan alkaloid b. Mengidentifikasi secara spesifik kofein
c. Mengidentifikasi secara spesifik tiamin hidroklorida d. Mengidentifikasi secara spesifik piridoksin hidroklorida 4. Pelaksanaan
a. Bahan dan Alat 1. Alat yang digunakan
a) Tabung reaksi b) Plat tetes c) Pipet
d) Penjepit tabung (gegep) e) Bunsen/lampu spiritus f) Cawan porselin
g) Gelas kimia 2. Bahan yang digunakan
a) Kofein
b) Tiamin hidroklorida c) Piridoksin hidroklorida d) Besi (III) klorida
e) Besi (II) sulfat f) Timbal asetat
g) Natrium nitroprussida h) Perak nitrat
i) Kalium bikromat
j) Kertas lakmus merah dan biru k) Amonia
l) Asam klorida m) Asam sulfat n) Etanol
b. Prosedur kerja dan pengamatan 1. Uji pendahuluan
Lakukan tahapan uji pendahuluan ini (organoleptik, kelarutan, keasaman, dan uji unsur), sama seperti pada uji pendahuluan senyawa fenol.
2. Uji golongan
a) Larutkan beberapa mg dalam 5 ml air, asamkan dengan asam klorida 2 N, dan tambahkan 1 ml kalium iodo bismutat asetat LP (komposisi pereaksi dapat dilihat di FI ed IV hal 1166) : segera terbentuk endapan jingga atau merah jingga (FI edisi
IV). Hasil uji menunjukkan bahwa piridoksin hidroklorida hanya membentuk larutan jingga, kofein dan tiamin hidroklorida memberi endapan jingga.
Gambar 10. Hasil uji dengan pereaksi kalium iodo bismutat asetat LP, terbentuknya endapan jingga atau merah jingga menunjukkan positif alkaloid
b) Masukkan zat uji ± 10 mg ke dalam lubang plat tetes, larutkan dengan beberapa tetes asam klorida 2 N. Aduk dengan batang pengaduk, tambahkan beberapa tetes larutan pereaksi Mayer. Terbentuknya endapan kuning menunjukkan golongan alkaloid. Namun hasil reaksi ini menunjukkan kofein tidak memberi hasil positif (tidak membentuk endapan kuning).
c) Masukkan zat uji ± 10 mg ke dalam lubang plat tetes, larutkan dengan beberapa tetes asam klorida 2 N. Aduk dengan batang pengaduk, tambahkan beberapa tetes larutan perekasi Bouchardat (larutan iodium). Terbentuknya endapan agak kecoklatan menunjukkan golongan alkaloid. Hasil uji ini menunjukkan ke 3 zat uji memberi hasil positif.
Gambar 11. Hasil uji golongan dengan pereaksi Mayer dan Bouchardat, terbentuknya endapan kuning dengan pereaksi Mayer(bagian atas) dan endapan coklat dengan pereaksi
Bouchardat (bagian bawah), menunjukkan adanya golongan alkaloid
Hasil uji golongan alkaloid
Pereaksi zat uji
Al1 Al2 Al3
K. iodo bismutat asetat Mayer Bouchardat Kesimpulan 3. Uji penegasan
a. Zat uji hanya mengandung unsur N (kofein)
Masukkan ± 10 mg zat uji ke dalam cawan porselin, tambahkan 1,5 ml hidrogen peroksida dan 5 tetes asam sulfat pekat, panaskan di penangas air sampai kering.
Residu/sisa ditambah beberapa tetes amoniak 6N, terbentuk warna merah-ungu menunjukkan kofein (warna ungu yang terbentuk tidak stabil segera hilang,
karena itu pengamatan dilakukan langsung saat penambahan larutan amoniak 6N).
Hasil uji penegasan terhadap zat uji yang hanya mengandung unsur N Pereaksi Kode zat uji (...) Hidrogen peroksida, as sulfat, dan
amonia Kesimpulan
b. Zat uji mengandung unsur N dan Cl (piridoksin hidroklorida)
Buat larutan zat uji dengan melarutkan ± 50 mg zat uji dalam 3 ml air, kemudian lakukan pengujian berikut :
1) Masukkan 1 ml larutan zat uji ke dalam tabung reaksi, tambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat, terbentuknya endapan putih menunjukkan adanya ion klorida dalam zat uji (positif sebagai garam klorida)
2) Masukkan 1 ml larutan zat uji, tambahkan beberapa tetes larutan besi (III) klorida. Terbentuknya larutan merah darah secara perlahan-lahan menunjukkan piridoksin hidroklorida
Gambar 12. Hasil uji reaksi dengan larutan besi (III) klorida,
pembentukan larutan berwarna merah menunjukkan positif piridoksin hidroklorida Hasil Uji Penegasan Terhadap Zat Uji Yang Hanya Mengandung Unsur N Dan Cl
Pereaksi Kode zat uji (...) Perak nitrat
Besi (III) klorida Kesimpulan
c. Zat uji mengandung unsur N, S, dan Cl (tiamin hidroklorida)
1) Masukkan ± 10 mg zat uji ke dalam tabung reaksi, larutkan dengan 1 ml aquades. Tambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat, terbentuknya endapan putih menunjukkan adanya ion klorida dalam zat uji (positif sebagai garam klorida)
2) Masukkan ± 10 mg zat uji ke dalam tabung reaksi, tambahkan 1 ml larutan timbal asetat 10% dan 2 ml larutan natrium hidroksida 2 N. Terbentuk warna kuning/jingga, setelah dipanaskan terbentuk endapan hitam kecoklatan menunjukkan tiamin hidroklorida.
(tanpa pemanasan) (setelah dipanaskan)
Gambar 13. Hasil uji reaksi dengan pereaksi timbal asetat dan natrium hidroksida, terbentuknya kekeruhan berwarna kuning (tanpa pemanasan) yang berubah menjadi hitam
kecoklatan pada pemanasan menunjukkan positif tiamin hidroklorida
Hasil Uji Penegasan Terhadap Zat Uji yang Mengandung Unsur N, S, Dan Cl Pereaksi Kode zat uji (...) Perak nitrat
Timbal asetat dan natrium hidroksida (tanpa pemanasan)
Timbal asetat dan natrium hidroksida dipanaskan
Kesimpulan
Laporan Praktikum
Buat laporan prakktikum sesuai format pada identifikasi karbohidrat PERHATIAN :
Agar Anda lebih mudah memahami cara identifikasi zat uji golongan alkaloid ini, buatlah rangkumannya yang membuat Anda bisa membedakan hasil identifikasi lihat perbedaan kelarutannya, kandungan unsur senyawa-senyawa tersebut. Akan lebih mudah lagi, jika rangkuman tersebut Anda susun dalam bentuk suatu skema kerja.
Latihan 3
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1) Tuliskan pereaksi yang digunakan untuk identifikasi golongan alkaloid 2) Apakan Unsur yang terdapat pada Thiamin HCl
3) Tuliskan secara sistematis, cara mengidentifikasi senyawa Tiamin HCl
4) Tuliskan secara sistematis cara mengidentifikasi senyawa Piridoksin hidroklorida 5) Unsur apakah yang terdapat pada alkaloid kofein
Petunjuk Jawaban Latihan
Untuk dapat menjawab soal-soal latihan di atas, Anda harus mempelajari kembali Topik 3 tentang Identifikasi Golongan Alkaloid.
Kunci Jawaban Tes
Latihan 3
1) Pereaksi yang digunakan untuk identifikasi golongan alkaloid berikut 2) Mayer, Bouchardat dan Dragendroff
3) Unsur yang terdapat pada Thiamin HCl adalah N, S, dan Cl 4) Cara mengidentifikasi senyawa Tiamin HCl adalah
5) Reaksi tiokrom (penambahan K3Fe(CN6)2 dan NaOH serta pelarut organic) menghasilkan snyawa yang berfluoresensi
6) Cara mengindentifikasi Pyridoksin HCl adalah penambahan FeCl3 menghasilkan warna merah darah
7) Unsur yang terdapat pada alkaloid kofein adalah unsur N
Tes 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Uji pendahuluan yang dilakuan pada sample meliputi uji...
A. Gugus fungsional pada golongan X B. Reaksi-reaksi khusus
C. Reaksi Kristal
D. Organoleptic : bentuk, warna, rasa, dan bau E. Kemurnian sample
2) Kendala analisis dalam senyawa obat disebabkan karena senyawa obat merupakan...
A. Senyawa anorganik yang terikat secara ionic B. Senyawa anorganik yang terikat secara kovalen C. Senyawa organik yang terikat secara ionic D. Senyawa organic yang terikat secara kovalen
E. Senyawa organic dengan ikatan hydrogen molekuler
3) Identifikasi obat dapat dilakukan berdasarkan...
A. penggolongan efek terapeutiknya
B. penggolongan jenis senyawa secara strukturnya C. penggolongan kepolarannya
D. penggolongan sifat fisik kimianya
E. penggolongan berdasarkan mekanisme kerja.
4) Sample tersebut jika diuji dengan lakmus dapat merubah lakmus biru menjadi merah, maka sample tersebut merupakan golongan...
A. Aldehid B. Alkaloid C. Asam organic D. Basa alkaloid E. Fenol
5) Untuk mengidentifikasi kandungan unsur N dan Cl dalam zat uji Kloramfenikol, maka zat uji tersebut terlebih dahulu harus:
A. direduksi dengan logam Zn B. didestruksi dengan logam Na
C. tidak dilakukan penyandraan/uji organoleptik D. dilakukan uji spesifik terhadap gugus alkohol E. basa amino direduksi dengan asam kuat
6) Pengujian yang menunjukkan bahwa zat uji merupakan golongan karbohidrat adalah...
A. Larutan zat uji akan mengubah lakmus biru jadi merah
B. Larutan zat uji dengan pereaksi mollisch akan membentuk cincin coklat C. Larutan zat uji akan mengubah lakmus merah jadi biru
D. Larutan zat uji dengan pereaksi mollisch akan tidak membentuk cincin E. Larutan uji dihidolisis dengan air
7) Golongan senyawa yang jika diuji dengan larutan pereaksi besi (III) klorida memberi warna merah sampai ungu adalah...
A. alkaloid B. barbiturat C. fenol
D. sulfonamida E. alkohol
8) Untuk menunjukkan suatu senyawa mengandung klorida dapat dilakukan dengan...
A. Mereaksikan larutan zat dengan pereaksi Bouchardat membentuk endapan coklat B. Mereaksikan larutan zat dengan pereaksi perak nitrat membentuk endapan putih C. Mereaksikan larutan zat dengan pereaksi diazo membentuk endapan jingga D. Mereaksikan larutan zat dengan pereaksi zwikker membentuk warna ungu.
E. Mereaksikan larutan zat dengan pereaksi NaOH membentuk endapan kuning
9) Golongan alkaloid dapat diuji dengan pereaksi X yang positif memberikan endapan coklat. Pereaksi X tersebut adalah...
A. Mayer B. Bouchardat C. Luff
D. Nessler E. Asam pikrat
10) Senyawa obat yang tidak termasuk golongan fenol adalah...
A. Paracetamol B. Nipagin C. Salisilamid D. Asam salisilat E. Lidokain
Kunci Jawaban Tes
Tes 1 1) D 2) C 3) D 4) C 5) A 6) B 7) C 8) B 9) B 10) E